Persiapan sebelum operasi katarak
Persiapan operator 1. meng mengua uasa saii tekn teknik ik oper operas asii 2. perhat perhatian ian terha terhadap dap detil detil dalam dalam tekni teknik k operasi operasi
Persiapan pasien 1. Info Inform rmed ed Cons Consen entt -
aspek medikolegal
-
menc mencip ipta taka kan n hubu hubunga ngan n dokt dokter er-pa -pasi sien en
-
teknik teknik dalam dalam operasi operasi segal segalaa kemungki kemungkinan nan,, komplika komplikasi, si, biaya biaya,, pengobat pengobatan. an.
-
member memberii informa informasi si kepada kepada pasien pasien dan dan keluar keluarga ga tentang tentang perawa perawatan tan sebel sebelum um dan sesudah operasi
2. Eal Ealuas uasii preo preoper perat atif if a. !tatus !tatus genera generalis lis keseha kesehatan tan pasien pasien Perlu Perlu diketa diketahui hui ada atau atau tidakny tidaknyaa penyaki penyakitt yang yang menyer menyertai tai teruta terutama ma diabetes mellitus, hipertensi, penyakit "antung, Penyakit Paru #bstruktif $ronik, kela kelain inan an perda perdara raha han n atau atau supr supres esii adrena adrenall yang yang dise diseba babk bkan an oleh oleh pembe pemberi rian an kortikosteroid sistemik. %al yang perlu diperhatikan adalah sensitiitas obat dan penggunaan medikasi yang dapat mempengaruhi hasil postoperasi, seperti pemberian imunosupresan dan antikoagulan. &alam operasi untuk menghindari ter"ad ter"adii kompli komplikas kasii intrao intraoper perasi asi diamet diameter er pupil pupil sebaik sebaiknya nya dileba dilebarka rkan n misaln misalnya ya dengan dengan pember pemberian ian fenilefrin intracameral , insersi pengait iris dan penggunaaan peralatan viscosurgical viscosurgical ophtalmica. ophtalmica.
b. 'iwayat kelainan okuler 'iwayat 'iwayat okuler akan membantu membantu untuk mengidenti mengidentifikas fikasii kondisi-kon kondisi-kondisi disi yang dapat dapat mempen mempengar garuhi uhi pendeka pendekatan tan operasi operasi dan progno prognosis sis isual isual.. (rauma, rauma, inflamasi inflamasi,, ambliopia, ambliopia, glaukoma, glaukoma, kelainan kelainan nerus optikus, kelainan pada retina, retina, dapat mempengaruhi visual outcome setelah outcome setelah pengangkatan katarak.
1
c. 'iwayat sosial $eputusan untuk dilakukannya operasi katarak tidak hanya dilakukan pada keadaan ta"am penglihatan pasien, tetapi "uga didasarkan pada efek penurunan ta"am penglihatan tersebut terhadap kualitas hidup pasien.
Indikasi operasi katarak Indikasi yang paling umum dari operasi katarak adalah keinginan pasien untuk meningkatkan keta"aman penglihatannya. #perasi katarak harus ditentukan melalui diskusi dengan pasien dan keluarganya, disamping melalui analisis tes. $etika pasien memiliki katarak pada kedua matanya, operasi dilakukan pada katarak yang lebih berat. Indikasi umum pada operasi katarak monokular adalah hilangnya kemampuan untuk melihat stereopsis, berkurangnya penglihatan perifer, atau anisometropia simtomatik.
Indikasi lain adalah) 1. menganggu peker"aan 2. rehabilitasi isus *terapeutik+ . diagnosis segmen posterior . mencegah komplikasi seperti glaukoma, ambliopia,dan lain-lain . alasan kosmetik
Pemeriksaan sebelum operasi katarak) Pemeriksaaan fungsi penglihatan 1. tes ta"am penglihatan 2. refraksi. /erguna untuk merencanakan power I#0 . brightness acuity . sensitiitas kontras . tes lapangan penglihatan. /ila terdapat hilang lapangan pandang akan menghalangi kema"uan dari fungsi penglihatan setelah operasi.
2
Pemeriksaan luar Ealuasi preoperatif katarak temasuk bentuk tubuh dan abnormalitas bagian mata luar serta adneksa okuler. 0emak supraklaikula yang tebal, kifosis, obesitas, tremor kepala mempengaruhi proses pembedahan. Enoftalmus dapat mempengaruhi pendekatan bedah dan merubah rute anastesi. Infeksi dan peradangan seperti blefaritis harus diobati dulu sebelum operasi dilakukan. 1. motilitas. elihat dan menilai gerakan bola mata. Coer testing dapat dilakukan untuk mendokumentasikan adanya deiasi dari otot. 2. pupil. engealuasi refleks cahaya pupil. enilai respon langsung dan konsensuil pupil terhadap
cahaya.
ika terdeteksi relatie afferent pupillary defect
mengindikasikan adanya penyakit retina yang ekstensif atau disfungsi saraf optik. Pada disfungsi saraf optik akan menghasilkan isual outcome yang terbatas setelah operasi.
Pemeriksaan slit lamp enilai kondisi kon"ungtia, misal adanya neoaskularisasi,sikatrik,simblefaron. $ornea, ketebalan kornea, irregularitas membran descement, arcus senilis yang luas dan kekeruhan stroma pada kornea dapat mempengaruhi pandangan pada tindakan bedah. /ilik mata depan, menilai apakah dangkal atau dalam. /ilik mata yang dangkal mungkin mengindikasikan sudut sempit, nanophtalmus, lensa intumesen, atau kelainan letak lensairis ke arah depan karena adanya tumor pada bagian posterior, /ilik mata depan yang dangkal dapat membuat operasi katarak men"adi sulit. Pada kelainan sudut, gonioskopi diperlukan, begitu "uga "ika akan dilakukan pemasangan I#0 pada bilik mata depan. Pada iris, dilihat apakah ada kelainan-kelainan pada iris. &ilatasi pupil yang hanya sedikit dapat membuat operasi katarak lebih sulit. $emudian lensa, dapat mengetahui "enis katarak, posisi lensa dan hal lain yang dibutuhkan. 0ensa yang keras membutuhkan kekuatan phaco yang lebih dibanding lensa yang lunak. isalnya katarak nuklearis membutuhkan tenaga yang lebih besar dibanding katarak kortikalis yang lebih lunak.
Ealuasi 3undus 1. oftalmoskopi. engealuasi macula, saraf optik, pembuluh darah retina, perifer retina. 4ntuk operasi, retina
dalam keadaan baik. Pada degenerasi makula,
memungkinkan terbatasnya rehabilitasi isual setelah ekstraksi katarak. 2. saraf optik. engealuasi cup, menunu"ukkan pucat atau ada abnormalitas yang lain. . ealuasi fundus pada media yang keruh. $atarak yang padat dapat menghalangi untuk melihat segmen posterior secara langsung. /- scan 4!5 dapat digunakan untuk menilai segmen posterior pada keadaan ini. 4!5 dapat menilai retinal detachment, kekeruhan itreus, tumor pada segmen posterior, staphyloma. &apat "uga dilakukan tes proyeksi sinar.
(ambahan) 1.
3ungsi retina harus baik, yang diperiksa adalah tes proyeksi sinar dimana retina disinari dari semua arah, arahnya harus dapat ditentukan penderita dengan baik. /ila penderita tidak dapat memproyeksikan sinar dengan baik, maka operasi tidak dilakukan karena tidak ada gunanya.
2.
(idak boleh ada infeksi pada mata dan "aringan sekitarnya. !ebelum operasi katarak "uga dilakuka tes anel. ika tes anel *-+ maka operasi tidak dilakukan karena dapat ter"adi infeksi.
.
(idak boleh ada glaukoma *tekanan intraokuler meningkat+. Pada keadaan glaukoma, pembuluh darah retina menyesuiakan diri dengan tensi okular yang tinggi. ika dioperasi, pada waktu kornea dipotong, tensi okular akan turun tiba-tiba, pembuluh darah pecah dan timbul perdarahan hebat. &apat "uga ter"adi prolaps isi bulbus okuli, seperti iris, badan kaca dan lensa.
Pemeriksaan pre-operasi 1. $eratometri 4ntuk mengukur kelengkungan kornea. $ekuatan dioptri kornea sesuai dengan kelengkungan kornea, dimana semakin ta"am kelengkungan akan
memberikan dioptri yang lebih besar. $eratometer selalu mengukur power kornea pada dua meridian, yaitu ukuran dioptri yang paling kuat dan paling lemah. $edua ukuran ini kemudian dirata-ratakan dan men"adi masukan untuk menentukan power I#0 dengan berbagai formula. 2. /iometri 6da tiga faktor utama yang mementukan akurasi dari power I#0, yaitu) 1. pan"ang bola mata *a7ial length+, dimensi anteroposterior mata dalam mm. 2. kuratura kornea yang sekaligus menentukan power refraksi kornea *$ readings+ . posisi I#0 dalam mata . topografi kornea. 4ntuk mengetahui topografi dan kontur kornea. . pachimetri kornea. 4ntuk mengetahui ketebalan kornea dan menilai fungsi endotel. . specular microscopy. enentukan "umlah sel per mm persegi pada endotel kornea, karena operasi katarak dapat menyebabkan kehilangan dari sel-sel endotel.
Penyulit operasi katarak
8Perdarahan &apat ter"adi pada saat insisi kornea. 0ebih berbahaya pada perdarahan retrobulbar waktu melakukan blocking dari ganglion ciliaris, sehingga bola mata terdesak ke depan. Pada waktu kelopak mata dibuka, bola mata dapat melompat keluar. %arus diuur tekanan bola mata sebab perdarahan dapat menyebabkan kenaikan tekanan bola mata.
8Prolaps iris &apat ter"adi pada waktu memasukkan keratom, sehingga iris tidakdapat dimasukkan lagi. Pengobatannya iridektomi iris yang keluar dan reposisi iris dari sisanya.
8Prolaps badan siliar Ini akan menarik iris ke atas, sehingga pupil hilang tak terlihat. !esudah operasi pasien tidak dapat melihat karena pupil yang tertarik ke atas tertutup palpebra. Pengobatan denganiridektomi bagian bawah agar dapat melihat lagi.
8Penyakit yang menyertai terutama diabetes mellitus, hipertensi, penyakit "antung, PP#$, kelaianan perdarahan, arthritis atau supresi adrenal yang disebabkan oleh pemberian kortikosteroid sistemik. %al yang perlu diperhatikan adalah sensitiitas obat dan penggunaan medikasi yang dapat mempengaruhi hasil postoperasi, seperti pemberian imunosupresan dan antikoagulan.
8 Pada mata, (rauma, inflamasi, radang kronik , glaukoma, dapat mempengaruhi operasi katarak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hasil operasi katarak.
1. Teknik operasi
# ICCE ( INT!C!P"$! C!T!!CT E%T!CTI&N'
arang dilakukan lagi. engangkat lensa in toto, isi lensa dan kapsulnya. elalui insisi limbus superior 19 hingga 1:9 dera"at. Perkembangan mikroskop, sistem aspirasi yang lebih ma"u dan lensa intraokuler mengakibatkan ECCE menggantikan ICCE. $euntungan) 1. mengeluarkan seluruh lensa, tanpa meninggalkan kapsul dibelakangnya yang dapat men"adi keruh yang mengakibatkan operasi tambahan. 2. lebih sedikit instrumen yang digunakan, memungkinkan diker"akan pada daerah yang memiliki keterbatasan di seluruh dunia.
:
. rehabilitasi isual biasanya dimungkinkan segera setelah operasi dengan penglihatan temporer ; 19 &ioptri $erugian) 1. penyembuhan yang lama 2. rehabilitasi isual yang lama . menginduksi astigmatisma secara signifikan . iris inkarserata . luka post-operatif mengalami kebocoran :. itreus inkarserata
Indikasi - Pada negara dengan peralatan yang terbatas - $atarak unstable, intumesen, hipermatur, dan luksasi lensa
$ontraindikasi) -
$ontraindikasi absolut antara lain katarak pada anak-anak, dewasa muda dan kasus traumatik ruptur kapsular.
-
$ontraindikasi relatif antara lain miopi tinggi, sindrom marfan, katarak morgagni, dan itreus di bilik mata depan.
# ECCE ( E%T!C!P"$! C!T!!CT E%T!CTI&N'
engangkat isi lensa dengan meninggalkan kapsul posterior. &ilakukan dengan insisi limbus superior, bagian anterior kapsul dipotong dan diangkat, nukleus diekstraksi dan korteks lensa dibuang dari mata dengan irigasi dengan atau tanpa aspirasi, sehingga menyisakan kapsul posterior. Pemilihan teknik ini tergantung ketersediaan instrumen, pengalaman ahli bedah, kepadatan nukleus. $euntungan)
<
1-trauma lebih sedikit pada endotel kornea 2-berhubungan dengan astigmatisma yang lebih sedikit -lebih stabil dan luka lebih aman -kapsul posterior yang intak= -
menurunkan resiko kehilangan itreus intraoperatif
-
posisi anatomi yang lebih baik untuk fiksasi I#0
-
mengurangi mobilitas iris dan itreus
-
mencegah pertukaran molekul antara a>ueus dan itreus
-
mengurangi akses bakteri ke itreus
Implantasi I#0, filtrasi bedah, transplantasi kornea, dan perbaikan luka lebih mudah dan aman "ika kapsul posterior intak.
$ontraindikasi) ?onular insufficient
"!$$ IN"ICI&N !N!$ C!T!!CT ")E*
Prosedur ini cepat dan komplokasinya rendah, dapat dilakukan pada katarak yang padat. $erugian utama karena disekeliling tepi I#0 P6 yang digunakan sering ter"adi PC#. (eknik) membuat terowongan partial thickness pada sclera kemudian menembus /& kapsuloreksis hidrodiseksi dan delineation sehingga nukleus prolaps ke /& glide dimasukkan ke /&, nukleus dikeluarkan epinukleus dan sisa korteks diaspirasi dengan kanula simcoe I#0 dimasukkan
@
# P+!C&E$"IFIC!TI&N.
6dalah teknik ekstrakapsuler yang menggunakan getaran ultrasound untuk memotong nukleus men"adi fragmen-fragmen dan mengemulsi fragmen tersebut. (eknik ini "uga digunakan ahli bedah sebagai sistem aspirasi otomatis terkontrol untuk memindahkan material korteks melalui "arum kecil yang dImasukkan melalui insisi yang sangat kecil. Phacoemulsifikasi menghasilkan insiden komplikasi dalam "umlah kecil berhubungan dengan luka, penyembuhan yang cepat, dan rehabilitasi isual lebih ta"am dibanding prosedur dengan insisi yang luas. (eknik ini "uga menghasilkan sistem yang relatif tertutup selama phacoemulsifikasi dan aspirasi, dimana mengontrol kedalaman bilik mata depan dan mencegah tekanan pada itreus dan perdarahan koroid. /eberapa keuntungan fakoemulsifikasi adalah) 1. tercapainya isus terbaik tanpa koreksi kacamata, salah satunya dengan sayatan sekecil mungkin untuk mencegah induksi astigmatismae selama operasi. 2. waktu penger"aan dan penyembuhan yang singkat . menggunakan teknik operasi yang paling aman . anastesi cukup tetes topikal sa"a Pada teknik-teknik operasi, keahlian operator dan ketersediaan alat sangat menentukan hasil dari operasi katarak.
,. $ensa
$epadatan lensa dan letak lensa mempengaruhi operasi. 0ensa Intraokular enis I#0 saat ini terbagi 2 yaitu anterior chamber dan posterior chamber. 6nterior chamber sudah "arang digunakan lagi. ateri I#0 ada 2 komponen yaitu optik dan haptik. ika materi komponen I#0 optik dan haptik terdiri dari komponen yang sama disebut one piece I#0, "ika berbeda disebut three-piece I#0.
A
- Posisi I#0 terdiri atas optik *elemen refraksi sentral+ dan hapti, diletakkan kontak dengan struktur dari mata * kapsul, sulcus siliaris atau sudut bilik mata depan+ dimana akan memberikan posisi yang stabil dan optimal dari optik. I#0 pada bilik mata belakang haptic pada sulcus siliaris, I#0 di bilik mata depan, haptic pada sudut bilik mata depan.
6da "enis materi komponen optik yang digunakan yaitu) 1.acrylic. erupakan polimer ester methacrylic acid , dibagi men"adi rigid *keras+ dan fleksibel. (ipe keras menggunakan P6 *polymethylmethacrylate+ bersifat kaku dan hidrofobik. /ahan hidrofobik menyebabkan mudah menempelnya sel-sel radang dan mikroorganisme pada permukaan optik lensa. /ahan acrylic fleksibel digunakan untuk I#0 foldable *lipat+. 2.silikon. Polimer
dari polyorganosiloxane, bersifat lentur. $euntungan dari lensa
silikon karena berbentuk seperti flat, hingga memungkinkan lensa untuk digulung dan diimplantasi dalam in"ektor. .hydrogel . berasal dari polimer atau kopolimer methacrylate, tetepi ada tambahan gugus hidroksil. 0ensa hidrogel umumnya mempunyai kandungan air yang cukup sehingga bersifat cukup lunak dan dapat dilipat. $arena bersifat hidrofilik, mempunyai biokompabilitas yang tinggi dibanding materi I#0 lainnya, sehingga menurunkan resiko inflamasi pasca operasi, sel radang maupun mikroorganisme sulit menempel pada permukaan optik.
$omponen haptik terbagu "enis) 1. nylon. udah mengalami hidrolisis sehingga tidak dgunakan lagi 2. prolene. !ifat elastis dan tahan daya regang tinggi. /ahan ini tahan terhadap biodegradasi sehingga banyak digunakan untuk haptik. . P6. !ama bahannya dengan komponen optik, sehingga tidak terdapat celah sambungan tempat berkumpulnya sel-sel radang. . polyimide. (ahan terhadap sterilisasi panas, tetapi "arang dipakai.
19
- &esain 1. I#0 'igid 'igid I#0 memerlukan insisi yang lebih luas daripada diameter optik.. &ibuat dari P6 digunakan secara umum pada negara berkembang karena murah. 2.
I#0 fleksibel &apat dipasang dengan forsep, dimasukkan ke dalam sistem in"eksi atau pembawa, dan dimasukkan dengan insisi yang kecil. a. I#0 silikon. Posterior capsular opaficationBkekeruhan kapsul posterior *PC#+ lebih rendah daripada P6. Three-piece loops dan one piece plate haptic. b. I#0 acrylic. %idrofobik dan hidrofilik. I#0 acrylic hidrofobik dengan pinggir optik yang ta"am menghambat PC#. aterial hidrofobik memiliki indeks refraksi yang lebih tinggi daripada hidrofilik dan lebih tipis. c. I#0 hydrogel mirip dengan hidrofilik acrylic I#0 tetapi memiliki kandungan air lebih tinggi dan cenderung memiliki insiden PC# lebih tinggi.
. multifokal I#0 untuk penglihatan yang terang pada "arak yang berbeda.
. iskoelastis
erupakan suatu larutan yang kental dan tidak toksik bagi "aringan intraokular. iskoelastik
sangat berguna untuk membantu melindungi endotel kornea dari trauma
operasi, getaran ultrasound maupun energi panas yang dihasilkannya, efek turbulensi cairan, sekaligus memberi kedalaman pada bilik mata depan, sehingga memudahkan manuer instrumen operasi saat melakukan operasi. ateri iskoelastis a. Sodium hyaluronate *Da%6+ erupakan molekul polisakarida dengan berat molekul 9.999 &a *&alton+ dan pan"ang rantai molekul 19.999 nm. &i dalam mata ditemukan dalam kadar yang cukup tinggi pada "aringan trabekulum, "uga terdapat dalam kadar yang lebih
11
rendah dalam akuos humor dan endotel kornea. Da%6 tidak dimetabolisme di mata sehingga harus dikeluarkan setelah operasi katarak. !isa larutan yang tertinggal di dalam mata akan dikeluarkan lewat "aringan trrabekulum, tetapi "ika terlalu banyak akan meningkatkan tekanan intraokuler pasca operasi katarak. Da%6 tidak boleh "uga disterilisasi dengan autoclae karena akan merusak struktur molekulnya dan meningkatkan P% larutan tersebut sehingga bersifat toksik bagi endotel kornea. Contoh produknya adalah %ealon, 6misc, icroisc, iscoat, dan lainlain b. Methylcellulose Methylcellulose dan turunannya hydroxypropil methylcellulose *%PC+ merupakan molekul glukosa rantai pan"ang. %PC mempunyai sifat lebih hidrofilik dibanding methylcellulose sehingga lebih sering digunakan sebagai materi iskoelastis.
/erat molekul
%PC adalah @.999 &a,
sehingga
membutuhkan kanula dan tekanan yang lebih besar untuk melakukan in"eksi dibanding Da%6. %PC bersifat dispersif sehingga cukup baik untuk melindungi endotel kornea, harganya lebih murah dibanding Da%6, boleh dismpan dalam suhu kamar dan dapat disterilisasi ulang dengan autoclae. /eberapa produk yang menggunakan %PC adalah #ccucoat, Cellugel, %ymecel, isilon, dan lain-lain. c. Chondroitin sulfate engandung bahan dasar proteoglikan dengan berat molekul 29.999 &a dan pan"ang rantai molekul 9 nm. iskositas C&! yang rendah membuatnya sangat mudah dikeluarkan melalui "aringan trabekulum "ika tertinggal dalam "aringan mata pasca operasi katarak. C&! yang digunakan berasal dari tilang rawan sirip ikan hiu. Penggunaan C&! tidak berdiri sendiri tetapi selalu sebagai bahan yang ditambahkan dalam Da%6, karena sifatnya yang dispersif akan sangat membantu melindungi endotel kornea.
12
!tee 6rshinoff membagi berbagai "enis iskoelastik men"adi 2 kategori umum, yaitu: Cohesive High iscosity dan !ispersive "o# iscosity $. Cohesive High iscosity (ermasuk dalam kelompok ini adalah yang mengandung berat molekul yang tinggi dan konsentrasi yang tinggi pula. !eperti %ealon 5, %ealon dan icroisc. $arena mempunyai iskositas yang sangat tinggi maka "enis ini bermanfaat untuk melakukan kapsuloreksis paada katarak matur, melebarkan pupil "ika diameter pupil kurang lebar, mempertahankan bilik mata depan terutama pada penderita hiperopia. %. !ispersive "o# iscosity Paling baik untuk melindungi endotel kornea karena ikatan antar molekulnya tidak erat dan dengan iskositas yang rendah akan memudahkan penyebaran serta berfungsi seperti lapisan pada permukaaan endotel kornea. Produknya iscoat, #ccucoat, dan lain-lain.
/. !kurasi perhitungan I&$
$alkulasi Power I#0 0eratometri
4ntuk mengukur kelengkungan kornea. $ekuatan dioptri kornea sesuai dengan kelengkungan kornea, dimana semakin ta"am kelengkungan akan memberikan dioptri yang lebih besar. $eratometer selalu mengukur power kornea pada dua meridian, yaitu ukuran dioptri yang paling kuat dan paling lemah. $edua ukuran ini kemudian dirata-ratakan dan men"adi masukan untuk menentukan power I#0 dengan berbagai formula.
iometri
6da tiga faktor utama yang mementukan akurasi dari power I#0, yaitu) 1. pan"ang bola mata *a7ial length+, dimensi anteroposterior mata dalam mm. 2. kuratura kornea yang sekaligus menentukan power refraksi kornea *$ readings+
1
. posisi I#0 dalam mata Prinsip pengukuran pan"ang bola mata dengan alat ultrasound adalh berdasarkan waktu yang diperlukan oleh gelombang ultrasound saat dikeluarkan dari probe transmitter, ber"alan menu"u target serta kembali menu"u probe receier, dimana keduanya disatukan pada probe ultrasound sehingga disebut transcieer. /erbagai formulasi I#0 berasumsi bahwa I#0 akan ditempatkan di dalam $apsul lensa *in the /ag+, maka "ika I#0 ditempatkan bukan di dalam kapsul lensa, power I#0 yang digunakan harus disesuaikan. Posisi I#0 ini walaupun diletakkan di dalam kapsul lensa tetap sa"a sulit dipresiksi karena dipengaruhi oleh faktor lain seperti a7ial length, kedalaman bilik praoperasi, ketebalan lensa, diameter kornea, dan lain-lain.
Formula I&$
3ormulasi I#0 pada awalnya dibagi men"adi dua kelompok yaitu) -Theoretical formula -&mpirical formula 3ormulasi I#0 yang paling mutakhir merupakan gabungan dari dua formula tersebut yang disebut hybrid formula. 3ormula perhitungan kekuatan I#0. !e"umlah formula, menggabungkan parameter tambahan seperti kedalaman bilik mata depan dan faktor bedah indiidual, yang dikembangkan demi keakuratan prediksi preoperatif. !alah satu formula perhitungan I#0
P F 6 - 2.0 - 9.A$ P F power I#0 *&+ 6 F konstanta spesifik I#0 *diperoleh dari penelitian terhadap berbagai "enis I#0+ 0 F 67ial length $ F rata-rata $eratometri *&+
1
Pera2atan pas3a be4ah katarak
Gang harus diperhatikan adalah) 1. isus atau ta"am penglihatan. 6pakah ada kema"uan ta"am penglihatan atau tidak ada. 2. (ekanan intraokular. (ekanan intraokular bisa meningkat karena adanya sel radang yang terbentuk sebagai reaksi inflamasi terhadap trauma atau manipulasi operasi. . 6pakah ada tanda-tanda infeksi. Infeksi dapat ter"adi setelah operasi katarak, nyeri pada bola mata,adanya sekret yang banyak, bengkak . . 0uka dan "ahitan. &inilai apakah "ahitannya baik, bisa sa"a "ahitannya putus. 6stigmatisma dapat "uga ter"adi karena "ahitan yang terlalu kencang . Dilai apakah ada komplikasi operasi katarak seperti edema kornea, lepasnya membran descement, astigmatisma, pendangkalan C#6, iridodialisis,siklodialisis, glaukoma bliok siliar, ueitis kronik prolaps itreus, ablasio retina, perdarahan, kekeruhan kapsul dan kontraksi dan lain-lain.
Perawatan pasca operasi
ika digunakan teknik insisi kecil, masa penyembuhan lebih pendek. Pasien dapat rawat "alan pada hari itu "uga. (etapi harus hati-hati, pasien harus menghindari peregangan atau mengangkat benda berat selama 1 bulan. ata dibalut selama beberapa hari, tetapi "ika merasa nyaman
dapat dibuka. ata dilindungi dengan kacamata atau dengan
perlindungan seharian. ika malam dengan pelindung logam selama beberapa minggu. $acamata sementara dapat digunakan beberapa hari setelah operasi, tetapi biasanya cukup baik dengan lensa intraokuler sambil menunggu kacamata permanen.
Perawatan setelah pembedahan katarak -
pada pasien tertentu, dokter mengan"urkan untuk dirawat di rumah sakit selama 1- hari
-
sesudah pembedahan dan obat bius hilang, mata akan terasa berat.
1
Perawatan setelah bedah katarak H #bat pengurang rasa sakit H 6ntibiotik baik in"eksi subkon"ungtia, tetes mata atau salep mata ; steroid tetes mata H ata ditutup %al-hal yang perlu diketahui untuk perawatan dirumah setelah pembedahanB#perasi ) H %al yang perlu dilakukan 1 en"aga kebersihan mata dengan hati-hati menggunakan kapas basah yang lembut 2 %indari batuk yang keras dan kenali ge"ala 4'I *upper respiratori infection+ emakai dan meneteskan obat seperti yang dian"urkan. Pakai penutup mata seperti yang dinasehatkan. elakukan peker"aan yang tidak berat. : angan membungkuk saat pakai tali sepatu, kaki diangkat kebangku H %al-hal yang tidak boleh dilakukan. 1 angan menggosok mata. 2 angan membungkuk terlalu dalam. angan membaca berlebihan dari pada biasanya. angan mengedan terlalu keras pada saat buang air besar angan berbaring kesisi mata yang baru di bedahBdioperasi : angan mengosok gigi pada minggu pertama. < encoba mencuci mulut sa"a. /erapa lama setelah di operasi ditutup atau dibebat) H 0amanya 1 minggu, sementara setelah dibebat dan pada saat dibuka mata akan tetap merasa pedas atau silau yang ringan.
1:
!umber 1. 6merican 6cademy of #pthalmology. "ens and Cataract . !ection 11. !an 3ransisco) & 6ssociation, 299-299: 2. 6merican 6cademy of #pthalmology. "ens and Cataract . !ection 11. !an 3ransisco) & 6ssociation, 299@-299A . $anski, ack . Clinical #phthalmology. !i7th edition. Philadelpia, 4!6) /utterworth %einemann Elseier, 299< . aughan &5, 6sbury (, 'iordan Ea P. 'ftalmologi (mum. Edisi 1. akarta) idya edika, 2999. . Ilyas, !idarta. )lmu *enya+it Mata. Edisi $edua. akarta ) /alai Penerbit 3$4I, 299 :. Ilyas, !idarta. *enuntun )lmu *enya+it Mata. Edisi $etiga. /alai Penerbit 3$4I, akarta) 299. <. Ilyas, !idarta. )lmu *era#atan Mata. akarta) C. !agung !eto, 299. @. !oekardi, Istiantoro. Transisi Menuu a+oemulsifi+asi. A. Prosedur !tandar &iagnostik dan PegobatanB(indakan. /agian ata Ilmu Penyakit ata 3$4IB'!C. akarta) 2999.
1<