PERKEMBANGAN MINAT
Pengertian dan karakteristik Minat
Minat adalah sesuatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian pada sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui, memiliki, mempelajari dan membuktikan. Minat terbentuk setelah diperoleh informasi tentang obyek atau kemauan dan keterlibatan perasaan, diiringi perasaan senang, terarah pada objek atau kegiatan tertentu dan terbentuk oleh lingkungan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah suatu keinginan seseorang yang kuat untuk melakukan perubahan tingkah laku guna memperoleh ilmu pengetahuan.
Ada tujuh ciri minat yang dikemukakan oleh Hurlock (1990:155), ciri tersebut adalah sebagai berikut:
a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental
Minat juga berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental, contohnya perubahan minat karena perubahan usia.
b. Minat tergantung pada persiapan belajar
Kesiapan belajar merupakan salah satu faktor penyebab meningkatnya minat. Seseorang tidak akan mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik maupun mental.
c. Minat bergantung pada kesempatan belajar
Minat anak-anak maupun dewasa bergantung pada kesempatan belajar yang ada, sebagian anak kecil lingkungannya terbatas pada rumah, maka minat mereka tumbuh di rumah. Dengan pertumbuhan di lingkungan sosial mereka menjadi tertarik pada minat orang di luar rumah yang mereka kenal.
d. Perkembangan minat mungkin terbatas
Hal ini disebabkan oleh keadaan fisik yang tidak memungkinkan. Seseorang yang cacat fisik tidak memiliki minat yang sama pada olah raga seperti teman sebayanya yang normal. Perkembangan minat juga dibatasi oleh pengalaman sosial yang terbatas.
e. Minat dipengaruhi oleh pengaruh budaya
Kemungkinan minat akan lemah jika tidak diberi kesempatan untuk menekuni minat yang dianggap tidak sesuai oleh kelompok budaya mereka.
f. Minat berbobot emosional
Minat berhubungan dengan perasaan, bila suatu objek dihayati sebagai sesuatu yang sangat berharga, maka timbul perasaan senang yang akhirnya diminatinya. Bobot emosional menentukan kekuatan minat tersebut, bobot emosional yang tidak menyenangkan melemahkan minat dan sebaliknya, bobot emosional yang menyenangkan menguatkan minat.
g. Minat dan egosentris
Minat berbobot egosentris jika seseorang terhadap sesuatu baik manusia maupun barang mempunyai kecenderungan untuk memilikinya.
Ada beberapa macam karakteristik minat, antara lain :
Minat menimbulkan sikap positif terhadap suatu obyek
Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari sesuatu obyek
Mengandung suatu penghargaan menimbulkan keinginan atau gairah untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi keinginan atau gairah untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi minatnya.
Minat pada dasarnya dapat dibentuk dalam hubungannya dengan obyek. Yang paling berperan dalam pembentukan minat selanjutnya dapat berasal dari orang lain, meskipun minat dapat timbul dari dalam dirinya sendiri. Adapun pembentukan minat dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Memberikan informasi yang seluas-luasnya, baik keuntungan maupun kerugian yang ditimbulkan oleh obyek yang dimaksud. Informasi yang diberikan dapat berasal dari pengalaman, media cetak, media elektronik.
2. Memberikan rangsangan, dengan cara memberikan hadiah berupa barang atau sanjungan yang dilakukan individu yang berkaitan dengan obyek
3. Mendekatkan individu terhadap obyek, dengan cara membawa individu kepada obyek atau sebaliknya mengikutkan individu-individu pada kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh obyek yang dimaksud.
4. Belajar dari pengalaman.
Kelompok minat ini dibedakan atas keterkaitan orang terhadap bidang-bidang pekerjaan. Ada tiga penggolongan faktor minat, yaitu :
1. Minat profesinal, di dalam kelompok minat ini dikenali tiga jenis minat yaitu :
Minat ilmiah, mengacu ke kesukaan orang pada hal-hal yang bersifat keilmuan : teori, penelitian, kerja laboratorium, desain, ilmu sosial.
Minat ekspresi aestetis, berkenaan dengan keaktifan orang dalam kegiatan aestetis menabuh gamelan, menulis karya sastra, menari atau bermain lenong.
Minat kesejahteraan sosial, peduli akan orang lain ( peri keadaannya, kesehatannya, kesejahteraannya) suka membantu orang lain, suka member penjelesan kepada orang lain.
2. Minat komersial, di dalam kelompok minat ini dikenali dua jenis minat, yaitu :
Minat pada pekerjaan - pekerjaan di dunia usaha ( bisnis ) atau bidang perdagangan, mengacu ke pelaku bisnis yang utama. Minat pada pekerjaan ini menyukai kegiatan jual beli, suka melakukan sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia perdagangan.
Minat pada pekerjaan perkantoran di dunia bisnis itu. Minat pada pekerjaan ini menyukai pekerjaan-pekerjaan seperti hitung dagang, pembukuan, kesekretariatan, akuntansi atau perbankan.
3. Minat kegiatan fisik, ada tiga golongan minat ini, yaitu :
Minat mekanik, orang yang memiliki minat mekanik menyenangi pekerjaan-pekerjaan permesinan atau yang ada hubungannya dengan soal-soal mesin seperti menemukan alat mesin baru, menjalankan mesin, memperbaiki mesin.
Minat kegiatan luar, berkenaan dengan kesukaan orang akan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di luar rumah atau alam sekitar, misalnya petani, nelayan, peternak, pengawas bangunan dan sebagainya.
Minat aviasi, berkenaan dengan pengetahuan tentang penerbangan
B. Fase Dan Karakteristik Perkembangan Minat Remaja
Dalam kebudayaan Amerika saat ini tidak ada minat remaja yang bersifat universal. Adapun minat remaja bergantung pada intelegensi, lingkungan dimana ia hidup, kesempatan untuk mengembangkan minat, minat-minat teman sebaya, status dalam kelompok sosial kemampuan bawaan, minat keluarga, dan banyak faktor lain.
Semua remaja muda sedikit banyak memiliki minat dan ia juga memiliki minat-minat khusus tertentu yang terdiri dari berbagai kategori , yang terpenting diantaranya adalah :
1. Minat rekreasi
2. Minat sosial
3. Minat pribadi
4. Minat pada pendidikan
5. Minat pada pekerjaan
6. Minat pada agama
7. Minat pada simbol status
Minat Rekreasi
Selama masa-masa remaja, remaja cenderung menghentikan aktivitas rekreasi yang menuntut banyak pengorbanantenaga dan berhenti dari perkembangan kesukaan akan rekeasi yang didalamnya ia bertindak sebagai pengamat pasif.
Karena banyak tekanan yang berasal dari tugas-tugas sekolah, tugas-tugas rumah, kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler dan pekerjaan sesudah sekolah atau pekerjaan-pekerjaan pada akhir pekan, sebagian besar remaja tidak mempunyai banyak waktu lagi unruk rekreasi seperti ketika mereka masih muda.
Beberapa contoh minat rekreasi, antara lain :
Permainan
Remaja mulai menyukai olahraga tontonan. Permainan-permainan yang menuntut keterampilan intelektual sperti permainan kartu, bertambah populer.
Bersantai
Remaja gemar bersantai-santai dan mengobrol dengan teman-teman. Remaja yang lenih besar merokok, minum-minuman keras atau minum obat-obatan terlarang.
Bepergian
Remaja senang bepergian selama libur dan ingin pergi jauh-jauh dari rumah.
Dansa
Meskipun banyak anak laki-laki tidak menyenangi dansa, tetapi mereka, seperti halnya anak perempuan, berusaha menjadi pedansa yang baik karena dansa merupakan bagian yang penting dari kencan.
Membaca
Remaja cenderung lebih menyukai majalah daripada buku-buku.
Menonton
Menonoton film merupakan kegiatan klik yang digemari dan selanjutnya menjadi kegiatan berkencan yang populer.
Radio dan Kaset
Remaja gemar mendengarkan radio dan tape recorder atau kaset sambil belajar atau mengikuti bentuk-bentuk hiburan untuk seorang diri.
Televisi
Menonton televisi lama kelamaan tidak menarik karena acara dianggap tidak berbobot dan menganggap menonton dianggap mengganggu aktivitas belajar.
Melamun
Melamun merupakan bentuk rekreasi yang polpuler diantara apabila mereka merasa bosan atau kesepian .
Minat Sosial
Minat yang bersifat sosial bergantung pada kesempatan yang diperoleh remaja untuk mengembangkan minat tersebut dan pada kepopulerannya dalam kelompok.
Minat-Minat Sosial yang Umum pada Remaja
Pesta
Minat ini tampak pada usia sekitar 13 atau 14 tahun. Sepanjang masa remaja anak perempuan lebih menyukai pesta daripada anak laki-laki.
Minum-minuman Keras
Minuman keras pada saat berkencan atau pesta semakin bertambah populer selama masa remaja.
Percakapan
Setiap remaja memeperoleh rasa aman bila berada diantara teman-teman yang membicarakan hal-hal yang menarik, dimana mereka bisa mengeluarkan isi hati dan memperoleh pandangan baru terhadap masalah yang dihadapi.
Menolong Orang Lain
Banyak kawula muda sangat beminat untuk menolong mereka yang merasa dirinya tidak dimengerti, diperlakukan kurang ng baik atau yang merasakan tertekan.
Peristiwa Dunia
Minat Ini diungkapkan terutama melaui bacaan dan pembicaraan-pembicaraan dengan teman-teman, guru-guru, dan orang tua.
Kritik dan Pembaruan
Kritik-kritik mereka biasanya bersifat merusak, bukan kritik membangun, dan usul-usul untuk memperbaiki biasanya tidak praktis.
Minat-minat Pribadi
Minat pada diri sendiri merupakan minat yang terkuat di kalangan kawula muda. Adapun sebabnya adalah mereka sadar bahwa dukungan sosial sangat besar dipengaruhi oleh penampilan diri dan mengetahui bahwa kelompok sosial menilai dirinya berdasarkan benda-benda yang dimiliki, kemandirian, sekolah, keanggotaan sosial dan banyaknya uang yang dibelanjakan.
Contoh beberapa minat –minat pribadi yaotu:
Minat pada Penampilan Diri
Minat pada penampilan diri tidak hanya mencakup tetapi juga mencakup perhiasan pribadi, kerapihan, daya tarik dan bentuk tubuh yang sesuai dengan seksnya.
Menurut Cross (29), kecantikan dan daya tarik fisik sangat penting bagi umat manusia. Dukungan sosial, popularitas, pemilihan teman hidup dan karier dipengaruhi oleh daya tarik seseorang.
Kernan (83) menekankan nilai sosial dari penampilan diri sebagai berikut, dalam perkembangan anak-anak, penampilan diri terutama dihadapan teman-teman sebaya merupakan petunjuk yang kuat dari minat remaja dalam sosialisasi.
Minat pada Pakaian
Karena penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian sosial sangat dipengaruhi oleh sikap teman-teman sebaya terhadap pakaian, maka sebagian besar remaja berusaha keras untuk menyesuaikan diri dengan apa yang dikehendaki kelompok dalam hal berpakaian.
Ryan (137) mengatakan salah satu persyaratan utama dalam hal berpakaian bagi kawula muda adalah bahwa pakaian yang dikenakan harus disetujui oleh kelompok.
Penampilan yang menarik memudahkan mereka untuk mencari pekerjaan.
Minat pada Prestasi
Prestasi yang baik dapat memberikan kepuasan dan ketenaran. Prestasi yang baik menimbulkan harga diri dalam pandangan kelompok sebaya.
Minat pada Kemandirian
Keinginan yang kuat untuk mandiri berkembang pada awal masa remaja dan mencapai puncaknya menjelang periode ini berakhir.
Kalau orang dewasa yang berkuasa berangsur-angsur bersikap santai sehingga para remaja dapat membebaskan diri dari usaha mencapai sasaran/tujuan, biasanya pertentangan yang terjadi dibarengi sikap memberontak (8,49).
Minat pada Uang
Semua remaja lambat laun akan menemukan bahwa uang adalah kunci kebebasan.
Minat ini berkisar pada bagaimana cara mendapatkan uang sebanyak mungkin, tanpa memeperdulikan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Minat pada Pendidikan
Pada umumnya remaja muda mengeluh tentang sekolah dan tentang larangan-larangan pekerjaan rumah, kursus-kursus wajib, makanan di kantin, dan cara pengelolaan sekolah.
Besarnya minat remaja terhadap pendidikan dipengaruhi oleh minat mereka pada pekerjaan. Kalau remaja menginginkan pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi maka pendidikan dianggap sebagai batu loncatan. Biasanya remaja menaruh minat pada pelajaran-pelajaran yang nantinya akan berguna dalam bidang yang akan dipilihnya.
Ada tiga macam remaja yang tidak berminat pada pendidikan :
1. Remaja yang orangtuanya memiliki cita-cita tinggi yang tidak realistik terhadap akademi, atletik atau prestasi sosial yang terus menerus mendesak untuk mencapai sasaran yang dkehendaki.
2. Remaja yang kurag diterima oleh teman-teman sekelas, yang merasa tidak mengalami kegembiraan dalam kegiatan ekstrakulikuler.
3. Remaja yang matang lebih awal yang merasa fisiknya jauh lebih besar dibandingkan teman-temannya dan penampilannya lebih tua dari usia yang sesungguhnya.
Minat pada Pekerjaan
Pada akhir masa remaja, minat pada karier seringkali menjadi sumber pikiran.
Thomas (158), mengatakan pada saat tersebut remaja belajar membedakan antara pilihan pekerjaan yang lebih disukai dan pekerjaan yang dicita-citakan.
Minat pada Agama
Bertentangan pada pandangan populer minat pada agamadan menganggap bahwa agama berperan penting dalam kehidupan.
Minat pada agama antara lain tampak dengan membahas masalah agama, mengikuti pelajaran-pelajaran agama di sekolah dan perguruan tinggi, mengunjungi tempat ibadah dan mengikuti berbagai upacara agama.
Menurut Wagner (170): banyak remaja menyelidiki agama sebagai suatu sumber dari rangsangan emosiolnal dan intelektual. Para pemuda ingin mempelajari agama berdasarkan pengertian intelektual dan tidak ingin menerima begitu saja. Mereka an agama ingin menerima agama sebagai sesuatu yang bermakna-berdasarkan keinginan mereka untuk mandiri dan bebas menentukan keputusan-keputusan mereka sendiri.
Pola Perubahan Minat Religius, antara lain :
Periode kesadaran religius
Periode keraguan religius
Periode rekonstruksi agama
Minat Simbol Status
Simbol status merupakan simbol prestise yang menunjukkan bahwa orang yang memilikinya lebih tinggi atau mempunyai status.
Selama masa remaja simbol status mempunyai empat fungsi :
1. Menunjukkan pada orang-orang lain bahwa remaja mempunyai status sosial ekonomi yang lebih tinggi daripada teman-teman lain dalam kelompok
2. Bahwa remaja mencapai prestasi yang tinggi
3. Bahwa remaja bergabung dengan kelompok merupakan anggota yang diterima kelompok karena penampilan atau perbuatan yang sama dengan penampilan dan perbuatan anggota kelompok yang lain
4. Bahwa remaja mempunyai status hampir dewasa di dalam masyarakat
Kenikmatan tabu yang paling umum dilakukan remaja Amerika untuk melambangkan status hampir dewasa da untuk mengidentifikasi diri dengan kelompok sebaya adalah hubungan seks sebelum menikah, merokok, minum-minuman keras, dan penggunaan berbagai macam obat-obatan.
Implikasi Perkembangan Minat Dalam Pendidikan
1. Telah teruji bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa
tentang metode mengajar guru terhadap minat belajar IPS. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin baik persepsi peserta didik tentang metode
mengajar guru maka akan semakin baik pula minat belajar IPS peserta didik,
sehingga diperlukan upaya untuk memperbaiki persepsi peserta didik tentang
metode mengajar guru ke arah yang lebih baik sehingga untuk membantu
meningkatkan pemahaman peserta didik tentang mata pelajaran IPS dengan
cara memberikan cara mengajar yang mudah dipahami oleh peserta didik.
2. Telah teruji bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan iklim sekolah
terhadap minat belajar IPS. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik dan
kondusif iklim sekolah maka akan semakin baik pula minat belajar IPS peserta
didik, oleh karena itu perlu adanya suatu langkah atau tindakan yang dapat
membuat susasana iklim sekolah khususnya dalam kelas yang nyaman pada
proses pembelajaran IPS.
3. Telah teruji bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pengelolaan emosi
terhadap minat belajar IPS. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik
pengelolaan emosi maka akan semakin baik pula minat belajar IPS peserta
didik. Oleh karena itu untuk mengembangkan dan mengoptimalkan
pengelolaan emosi yang berperan dalam minat belajar peserta didik baik di
sekolah maupun di lingkungan sekitarnya, maka pihak sekolah terutama
pendidik memasukkan unsur-unsur pengelolaan emosi dalam menyampaikan
materi serta melibatkan emosi peseserta didik dalam proses pembelajaran.
180
4. Telah teruji bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan cara belajar
terhadap minat belajar IPS. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik cara
belajar maka akan semakin baik pula minat belajar IPS peserta didik, sehingga
diharapkan peserta didik akan mendapatkan hasil belajar yang baik juga.
5. Telah teruji bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa
tentang metode mengajar guru, iklim sekolah, pengelolaan emosi dan cara
belajar terhadap minat belajar IPS. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik
persepsi peserta didik tentang metode mengajar guru, iklim sekolah,
pengelolaan emosi dan cara belajar maka akan semakin baik pula minat belajar
IPS peserta didik, sehingga diharapkan peserta didik pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajarnya.
5.3 Saran / upaya meningkatkan minat dalam pembelajaran
Setelah selesai melakukan penelitian, membahas, menganalisa dan mengambil
kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis ingin menyarankan kepada:
1. Saran untuk penelitian selanjutnya
Penelitian ini memberikan informasi bahwa persepsi peserta didik tentang
metode mengajar guru, iklim sekolah, pengelolaan emosi dan cara belajar
berpengaruh terhadap minat belajar IPS sebesar 43,20%. Hal ini menunjukkan
bahwa minat belajar IPS masih banyak dipengaruhi oleh faktor lain. Oleh
karena itu, diharapkan dalam penelitian selanjutnya untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi minat belajar IPS selain yang diteliti dalam
penelitian ini.
2. Saran bagi pendidik
Dengan memahami bahwa persepsi peserta didik tentang metode mengajar
guru, memberikan pengaruh positif terhadap minat belajar IPS, pendidik
diharapkan untuk lebih meningkatkan profesionalisme yaitu dengan
meningkatkan metode mengajar yang baik dan menyenangkan bagi peserta
didik sehingga dapat memacu anak untuk lebih berprestasi. Metode mengajar
yang baik adalah metode yang berdasarkan dengan kemampuan anak didik,
tujuan pembelajaran, situasi pembelajaran, fasilitas dalam pembelajaran dan
kemampuan pendidik itu sendiri. Contoh metode mengajar yang mungkin
cocok dengan pembelajaran IPS yaitu dengan dibuat berkelompok-kelompok
ataupun dengan metode mengajar dengan media maka anak didik akan lebih
senang dalam melakukan pembelajaran sehingga anak lebih bisa
memperhatikan pelajaran.
3. Saran Bagi Peserta didik
Dengan memahami pengelolaan emosi dan cara belajar dapat memberikan
dampak positif terhadap minat belajar khususnya pada mata pelajaran IPS,
diharapkan peserta didik memiliki keinginan untuk mandiri dalam belajar yang
baik agar dapat termotivasi dan dapat memecahkan masalah sendiri pada
materi pelajaran IPS dengan lebih baik. Selain itu, peserta didik harus berani
bertanya kepada guru apabila menemui kesulitan dalam memahami pelajaran
dan mencari buku referensi lain yang dapat dijadikan acuan untuk menambah
pengetahuan.
4. Saran Bagi Lembaga Sekolah
Kepada lembaga sekolah untuk meningkatkan pembelajaran dan menciptakan
iklim sekolah yang baik dan kondusif sehingga bisa menumbuhkan minat
belajar peserta didik, sekolah juga diharapkan bisa membuat program-program
kegiatan sekolah termasuk ekstrakurikuler yang bisa meningkat prestasi peserta
didik, menyediakan sarana dan fasilitas belajar yang dibutuhkan dalam proses
pembelajaran khususnya pembelajaran IPS seperti buku-buku literatur dan
buku mata pelajaran dan lain-lain agar hasil pembelajaran dapat diterima
peserta didik dengan baik dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.