Diketahui :
1. 2. 3. 4.
Panjang radian : 10 m Tinggi cangkang : 10 m Tebal cangkang : 8 cm Mutu tegangan tekan kubah adalah K-400, K- 400, maka nilai f’c = 40 * 0.83 = 33.2 Mpa 5. Mutu tegangan leleh tulangan adalah fy = 320 Mpa (tulangan utama) dan fy = 200 Mpa (tulangan geser). 6. Beban mati (DL) yaitu beban terbagi rata yang berasal dari berat sendiri struktur cangkang tersebut. 7. Beban hidup (LL) yaitu beban terpusat yang berasal dari seorang pekerja atau seorang pemadam kebakaran. Berdasarkan SNI 03-1727-1989F, maka beban hidup diambil sebesar 100 Kg. 8. Beban angin (W), berdasarkan PBI 1983 diambil tekanan angin minimum sebesar 25 kg/m2 untuk kemudian dikalikan dengan koefisien angin sesuai dengan distribusi beban angin tersebut. Adapun nilai beban angin tersebut adalah : 9. β > 22° untuk bidang lengkung di belakang angin : 10. Pada seperempat busur pertama – pertama – 0.4, 0.4, maka 25 kg/m2 x – x – 0.4 0.4 = – 10 10 kg/m2. 11. Pada seperempat busur kedua – kedua – 0.2, 0.2, maka 25 kg/m2 x – x – 0.2 0.2 = – 5 5 kg/m2.
Sumb Sumber : (Ti (T i en T. Lan, Lan, 2005 2005))
1) Beban Mati :
Pelat Atap
: (3,14x102) x 0,08 x 24 = 602.88 KN
Balok
: (1x(27x0,3x0,45) + (29x0,3x0,45)) x 24 = 181.44 KN
Kolom(30x30): (3x(0,3x0,3x3,5)) x 24 = 22.68 KN
Kolom(D40) : (49x(3,14x0,42)) x 24 = 590.82 KN
Spesi
Dinding Bata : (4x(29+27) x 0.15 x 3.5) x 17 = 1999.2 KN
DL Total
: (3.14x102) x 0.02 x 21 = 131.88 KN = 3528.9 KN
2) Beban Hidup :
LL Atap
: 100 kg
= 1 KN
Koefisien Reduksi
= 0.5
LL Total
= 1 x 0.5 = 0.5 KN
Beban total (Wt)
= 3529.4 KN
3) Waktu Getar Bangunan :
Tx = Ty = 0.06 (H)3/4 = 0.06 (7)3/4 = 0.258
4) Koefisien Gempa Dasar (C) :
Berdasarkan grafik respon spektrum gempa rencana (SNI 2002) untuk wilayah Medan terdapat pada wilayah gempa 3, dengan nilai T = 0.258 diperoleh koefisien gempa dasar sebesar 0.75.
5) Faktor Keutamaan (I) dan Faktor Daktilitas (R) :
Untuk gedung umum, diambil I = 1.0 dan R diperoleh = 5.6
Gaya Geser Horizontal Total Akibat Gempa : Arah Memanjang Arah Melintang
:
:
7
= = 0,241 < 3 OK!!! 7
= 7 = 0,259 < 3 OK!!!
Wt ,7× Vx = Vy = (3529.4) = 472.688 KN ,6 karena bangunan hanya tediri dari satu tingkat maka: Vx = Vy = Fix = Fiy = 472.688 KN ¼ Fix = ¼ Fiy = 118.172 KN Jadi, gaya gempa yang bekerja adalah sebesar 118.172 KN dimana :
Vx = Vy =
6) Kombinasi beban yang bekerja adalah :
1,0 DL
1,0 DL + 1.0 LL
1,0 DL + 1.0 W
1,0 DL + 1.0 E
Analisa struktur pada kubah dilakukan dengan menggunakan program SAP 2000 untuk diperoleh data yang akan digunakan. Setelah dilakukan analisa struktur didapat bahwa gaya gaya dalam maksimal akibat beberapa kombinasi yaitu sebagai berikut : Normal x – x = -131273.105 N Normal y – y = -303992.72 N Momen x – x = 6493.848 Nm Momen y – y = 6493.848 Nm Gaya Lintang = -7482.246 N Reaksi Perletakan = 1777974.68 N Menurut (Billington, 1972), berdasarkan data yang didapat pada analisa struktur maka contoh perhitungan untuk penulangan pada arah x – x adalah sebagai berikut : Luas tulangan per meter panjang =
ℎ
Area 1 – 20 :
Dengan nilai gaya normal maksimum 113342.25 N
Tegangan yang terjadi = 0.87 x fy = 0.87 x 320 = 278.4 N/mm 2.
, Ast = = 430.428 mm 2. 78, Digunakan tulangan Ø 10 mm. ⁄ ×,× Untuk nilai spasi (jarak), S = x 1000 = x 1000 = 192.8 mm ,8 dibulatkan 190 mm. Maka tulangan arah x – x untuk area 1 – 20 dipakai tulangan Ø 10 – 190 mm.