Perbedaan TT dengan ATS : Tetanus toxoid (Iminisasi aktif), toxoid tetanus yang sudah dilemahkan, ini berguna untuk pencegahan terhadap penyakit tetanus dan tetanus neaonatal. Anti tetanus serum (imunisasi pasif), kuman yang telah dimatikan, ini berguna untuk pen gobatan terhadap penyakit tetanus. Cara Pemberiannya : untuk profilaksis : Perti Perti mbangan mbangan i ndividual pende penderi ri ta. Pada setiap penderita luka harus ditentukan apakah apakah perlu tindakan profilaksis terhadap tetanus dengan
mempertimbangkan keadaan / jenis luka, dan riwayat imunisasi. Debridemen . Tanpa memperhatikan memperhatikan status imunisasi. Eksisi jaringan yang nekrotik dan benda asing harus dikerjakan untuk semua jenis jenis luka. I munisas munisasi aktif. Tetanus toksoid (TFT = VST = vaksin serap tetanus) diberikan dengan dosis sebanyak 0,5 cc IM, diberikan diberikan 1 x sebulan selama
3 bulan berturut – turut. turut. DPT ( Dephteri Dephteri Pertusis Tetanus) Tetanus) terutama diberikan pada anak. Diberikan pada usia 2 – 6 6 bulan dengan dosis sebesar 0,5 cc IM, 1 x sebulan selama 3 bulan berturut – turut. turut. Booster diberikan pada usia 12 bulan, 1 x 0,5 cc IM, dan antara umur 5 – 6 6 tahun 1 x 0,5 cc IM. Tetanus toksoid . Imunisasi dasar dengan dosis 0,5 cc IM, yang diberikan 1 x sebulan selama 3 bulan berturut berturut – turut. Booster (penguat)
diberikan 10 tahun kemudian setelah suntikan ketiga imunisasi dasar, selanjutnya setiap 10 tahun setelah pmberian booster di atas. Setiap penderita luka harus mendapat tetanus toksoid IM pada saat cedera, baik sebagai imunisasi dasar maupun sebagai booster, kecuali bila penderita telah mendapatkan booster atau atau menyelesaikan imunisasi dasar dalam 5 tahun, terakhir. terakhir. I muni sasi asi Pasif Pasif . ATS ( Anti Anti Tetanus Serum), Serum), dapat merupakan antitoksin bovine (asal bovine (asal lembu) maupun antitoksin equine (asal equine (asal kuda). Dosis yang
diberikan untuk orang dewasa adalah 1500 IU per IM, IM, dan untuk anak adalah 750 IU per IM. Human Tetanus Immunoglobuline (asal manusia ), terkenal di pasaran dengan nama Hypertet. Hypertet. Dosis yang diberikan untuk orang dewasa adalah 250 IU per IM (setara dengan 1500 IU ATS), sedang untuk anak – anak anak adalah 125 IU per IM. IM. Hypertet diberikan bila penderita alergi terhadap ATS yang diolah dari hewan. Pemberian imunisasi pasif tergantung dari sifat luka, kondisi penderita, dan status imunisasi. Pasien yang belum pernah mendapat imunisasi aktif maupun pasif, merupakan keharusan untuk diimunisasi. Pemberian imunisasi secara IM, jangan sekali – kali kali secara IV. Kerugian hypertet adalah harganya yang mahal, sedangkan keuntungannya pemberiannya tanpa didahului tes sensitivitas.
Tindakan profilaksis Mendapat IA yang lengkap
Jenis Luka
Belum IA atau sebagian
1 – 5 5 tahun
5 – 10 10 tahun
> 10 tahun
Ringan, bersih
Mulai atau melengkapi IA toks. 0,5 cc hingga lengkap
-
Toks. 0,5 cc
Toks. 0,5 cc
Berat, bersih, atau cenderung tetanus
ATS 1500 IU Toks. 0,5 cc
Toks. 0,5 cc
Toks. 0,5 cc
ATS 1500 IU Toks. 0,5 cc
Cenderung tetanus, debrimen terlambat, atau tidak bersih
ATS 1500 IU Toks. 0,5 cc Hingga lengkap ABT
Toks. 0,5 cc ABT
ATS 1500 IU Toks. 0,5 cc ABT
Toks. 0,5 cc
Keterangan : ATS 1500 IU setara dengan HTIG ( Humane Humane Tetanus Immunoglobuline) Immunoglobuline) 250 IU. Pada anak – anak dosis ATS
=
dosis dewasa
IA
=
Imunisasi aktif (dengan toksoid)
Toks
=
Toksoid (vaksin serap tetanus)
ABT
=
antibiotika dosis tinggi yang sesuai untuk Clostridium tetani
Penatalaksanaan tetanus
Terdiri atas 1.
:
Pemberian antitoksin tetanus
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2.
Penatalaksanaan luka
3.
Pemberian antibiotika
4.
Penanggulangan kejang
5.
Perawatan penunjang
6.
Pencegahan komplikasi
Pemberian antitoksin tetanus. Pemberian serum dalam dosis terapetik untuk ATS bagi bagi orang dewasa adalah sebesar 10.000 – 20.000 20.000 IU IM
dan untuk anak – anak anak sebesar 10.000 IU IM, untuk hypertet bagi orang dewasa adalah sebesar 300 IU – 6000 IU IM dan bagi anak – anak anak sebesar 3000 IU IM. Pemberian antitoksin dosis terapetik selama 2 – 5 5 hari berturut – turut. turut. Penatalaksanaan luka. Eksisi dan debridemen luka yang dicurigai harus segera dikerjakan 1 jam setelah terapi sera (pemberian antitoksin
tetanus). Jika memungkinkan dicuci dengan perhydrol. Luka dibiarkan terbuka untuk mencegah mencegah keadaan anaerob. anaerob. Bila perlu di sekitar luka dapat disuntikan ATS. Pemberian antibiotika. Obat pilihannya adalah Penisilin, dosis yang diberikan untuk orang dewasa adalah sebesar 1,2 juta IU/8 jam IM, selama
5 hari, sedang untuk anak – anak anak adalah sebesar 50.000 IU/kg BB/hari, dilanjutkan hingga 3 hari bebas panas. Bila penderita alergi terhadap penisilin, dapat diberikan diberikan tetrasiklin. Dosis pemberian tetrasiklin pada orang dewasa adalah adalah 4 x 500 mg/hari, dibagi dalam 4 dosis. Pengobatan dengan antibiotika ditujukan untuk bentuk vegetatif clostridium tetani, tetani, jadi sebagai pengobatan radikal, yaitu untuk membunuh kuman tetanus yang masih ada dalam tubuh, sehingga tidak ada lagi sumber eksotoksin. ATS atau HTIG ditujukan untuk mencegah eksotoksin berikatan dengan susunan saraf pusat (eksotoksin yang berikatan dengan susunan saraf pusat akan menyebabkan kejang, dan sekali melekat maka ATS / HTIG tak dapat menetralkannya. Untuk mencegah terbentuknya eksotoksin baru maka sumbernya yaitu kuman clostridium tetani clostridium tetani harus dilumpuhkan, dengan antibiotik. karena suara dan dan cahaya dapat menimbulkan serangan kejang. Saat ini prinsip isolasi sudah Penaggulangan Kejang. Dahulu dilakukan isolasi karena ditinggalkan, karena dengan pemberian anti kejang yang memadai maka kejang dapat dicegah.
Dosis Jenis Obat
Dosis Anak – anak anak
Orang
Dewasa
Mula – mula mula 60 – 100 100 mg IM, Fenobarbital
kemudian 6 x 30 mg per oral.
(Luminal)
Maksimum 200 mg/hari
Klorpromazin
4 – 6 mg/kg BB/hari, mula –
(Largactil)
mula IM, kemudian per oral
3 x 100 mg IM
3 x 25 mg IM
Mula – mula mula 0,5 – 1 1 mg/kg BB IM, kemudian per oral 1,5 – 4 Diazepam
mg/kg BB/hari, dibagi dalam 6
(Valium)
dosis
3 x 10 mg IM 3 x 500 – 100 mg
Klorhidrat
-
per rectal
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
ALGORITMA PENANGANAN TETANUS Pasien dengan riwayat trauma/luka, pemotongan dan perawatan tali pusat tidak steril, riwayat OMSK, riwayat gigi berlubang/gan gren gigi, dan ditemukan gejala klinis:
-
Kesadaran baik Kejang dengan rangsangan/spontan Trismus Rhesus Sardonicus Opistotonus Perut tegang seperti papan Kekakuan ekstremitas yang khas, fleksi tangan dan ekstensi kaki Kaku kuduk Hiperhidrosis Hiperpireksia
Isolasi
Antikonvulsan Bisa digunakan fenobarbital, klorpromazin atau diazepam
Antibiotik
-
Diazepam (iv bolus)
-
0,1-0,3 mg/kgBB/kali i.v. tiap 2-4 jam, tetanus neonatorum dosis awitan 0,1-0,2 mg/kgBB iv untuk menghilangkan spasme akut, diikuti infus tetesan tetap 15-40 mg/kgBB/hari
Dalam keadaan berat diazepam drip 20 mg/kgBB/hari dirawat di PICU/NICU.
-
Dosis pemeliharaan 8 mg/kgBB/hari p.o. dibagi dalam 6-8 dosis
Penisilin prokain 50.000 IU/kgBB/kali i.m tiap 12 jam Metronidazole loading dose 15 mg/kgBB/jam, selanjutnya 7,5 mg/kgBB/jam tiap 6 jam
Imunisasi aktif/pasif
-
-
-
-
Tetagam 5.000-10.000 IU/hari pada hari I, selanjutnya 3.000 IU i.m Human tetanus immune globulin (TIG) 3.000-6.000 IU /kg i.m Antitetanus serum (ATS) 20.000 IU (terlebih dahulu dilakukan tes kulit) (untuk tetanus neonatorum 10.000 IU i.v.)
Terapi Suportif
-
-
Bebaskan jalan nafas Pemberian oksigen Hindari aspirasi dengan menghisap lendir perlahan-lahan dan berkala Pemberian cairan dan nutrisi adekuat Bantuan nafas pada tetanus berat atau tetanus neonatorum Perawatan dengan stimulassi minimal