PERBANDINGAN ANTARA MODEL PENGAJARAN PERKARA/MODEL SEJARAH/BIODATA TOKOH MODEL PEMPROSESAN MAKLUMAT MODEL SISTEM BEHAVIORAL MODEL SOSIAL MODEL PERSONAL -Robert Mills Gagne - Carl Ransom Rogers -...
Makalah Perbandingan Sistem pendidikan indonesia dan mesirDeskripsi lengkap
Perbandingan antara Cerpen, Hikayat, dan Cerita Rakyat Dilarang mengkopi secara massal.
Perbedaan dan Persamaan Antara Hukum dan Moral Hukum dan moral mempunyai perbedaaan dan persamaan antara keduanya yang terletak pada tujuannya. Hukum bertujuan untuk membentuk ketertiban keh…Full description
Full description
efisien
kesehatanFull description
PERBANDINGAN ANTARA MCD DAN KFCFull description
latihan gerak aktif dan pasif
Manusia dan kesihatan tidak dapat dipisahkan. Menurut Ing Moh Mei, perubatanmembawa maksud perkataan ubat yang bermaksud sesuatu benda yang digunakan untuk menyembuhkan atau menyihatkan bada…Full description
Perbandingan Kuhp Antara Indonesia Dengan Berbagai Negara
Deskripsi lengkap
Full description
Perbandingan Kuhp Antara Indonesia Dengan Berbagai Negara
Paper perbandingan antara Tax Amnesty dan Sunset Policy
latihan gerak aktif dan pasifDeskripsi lengkap
Paper perbandingan antara Tax Amnesty dan Sunset Policy
Perbandi Perbandingan ngan Efek Efektivi tivitas tas antara antara Rifampis Rifampisin in OfloxinOfloxin-Mino Minocycl cycline ine Terapi erapi Regimen dan terapi Multidrug-WHO pada Pasien epra Multibasiler !"#TR!$ atar "elakang : Terapi multidrug (MDT) yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk pasien Lepra multibasiler (MB) memiliki beberapa eek samping! diberikan dalam dalam "# dosis dosis selama selama "#$"% "#$"% bulan& bulan& 'asien 'asien yang menola menolak k atau atau dikont dikontrai raindi ndikasi kasikan kan dalam dalam mendap mendapatk atkan an MDT$WH MDT$WHO O dapat dapat diberi diberi reime reimen n riamp riampii iin$o n$olo* lo*ai ain$m n$mino inoy ylin linee (+OM) (+OM) altern alternati ati selama selama #, bulanbulan- yang eek eek sampin sampingny gnyaa kurang kurang tapi tapi lebih lebih mahal& mahal& 'enelit 'enelitian ian ini dilakukan untuk membandingkan keeektian reimen +OM dan MDT$WHO dalam "# bulan pertama berdasarkan deri.asi indeks morologi (M/) dan basil tahan asam (01B) pada pasien lepra MB& Metode: /ni adalah penelitian analitik obser.asional dengan metode kohort retrospekti& Data dikumpulkan dari rekam medis pasien lepra MB di /nstalasi +ekam Medis dan Klinik Morbus Hansen- +umah 2akit 3mum Dr& Hasan 2adikin Bandung& Turunan keseluruhan M/ dalam "# bulan dinilai sesuai dengan enis terapi yang dilakukan oleh pasien& Data dianalisis dengan 3i 3 Mann$Whitney& Hasil : 2ebanyak 45 data dipilih dari %66 data pasien lepra baru berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi& Di antara mereka- #6 # 6 pasien dira7at dengan +OM dan 85 dengan d engan MDT$WHO& MDT$WHO& Turunan M/ teradi di antara kedua kelompok- namun reimen +OM memiliki persentase yang lebih tinggi (5,-%89) dibandingkan dengan reimen MDT$WHO (5-49) dengan p .alue ; 6-668 (p <6-64)& $esimpulan : reimen +OM memiliki eekti.itas yang lebih baik dibandingkan reimen MDT$ WHO pada "# bulan pertama pada pasien lepra MB&
PE%&!H''!%
Lepra adalah penyakit menular yang menyerang sara perier- kulit- dan organ tubuh lainnya seperti mata- saluran pernaasan- dan ginal& Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)- #8#&%4 kasus baru ditemukan pada tahun #6"#- yang dapat dianggap tinggi& 3paya pengendalian lepra dilakukan oleh WHO untuk mengatasi masalah dengan pemberian obat antilepra& 'ada tahun "5%#- Kelompok 2tudi WHO tentang Kemoterapi Lepra untuk Kontrol 'rogam merekomendasikan terapi multidrug (MDT) yang diberikan berdasarkan enis lepra& 3ntuk pasien multibasiler (MB)- riampisin =66 mg- loa>imine 866 mg- dan dapson "66 mg diberikan setiap bulan- dilanutkan dengan loa>imine 46 mg dan dapson "66 mg setiap hari& +eimen diberikan dalam "# dosis selama "#$"% bulan seara gratis& +iampisin adalah obat bakterisida kuat- yang dapat menghilangkan Mycobacterium menghilangkan Mycobacterium leprae ( M. M. leprae) leprae) dengan epatsementara dapson dan kloa>imin adalah obat bakteriostatik& MDT$WHO untuk lepra tipe MB memiliki beberapa kelemahan- seperti menggelapkan 7arna kulit (seperti tembaga)- anemia hemolitik- methemoglobinemia- hipersensiti.itas- dan kepatuhan pasien rendah& Oleh karena itu- untuk pasien lepra yang menolak atau memiliki kontraindikasi
dalam menggunakan MDT$WHO- pada tahun "55- WHO merekomendasikan reimen alternati yang terdiri dari =66 mg riampisin- ,66 mg olo*ain ,66 mg- dan minoyline "66 mg diberikan setiap bulan selama #, bulan& Obat$obatan tersebut memiliki eek bakterisidal pada M. leprae dan riampisin memiliki eek bakterisida terbaik& 2elain itu- reimen +OM memiliki eek samping yang kurang- seperti mual dan muntah- kepatuhan pasien yang lebih baik- namun harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan reimen MDT$WHO& ?.aluasi pengobatan lepra dapat dilakukan dengan menge.aluasi pemeriksaan kulit hasil pemeriksaan apusan- terutama indeks morologi (M/) basil tahan asam (01B) yang mungkin memberikan inormasi yang berguna tentang respon pengobatan& 2elanutnya- @illahermosa dan rekan melakukan sebuah studi yang membandingkan keeektian reimen +OM dan MDT$WHO selama #, bulan pada pasien lepra tipe MB di 1ilipina& Kedua regimen menunukkan hasil yang sama pada kedua kelompok di setiap aspek yang diteliti seperti pemeriksaan klinis- bakteriologis- dan histopatologis& 2elain itu- Lok7ood dan rekan menyarankan bah7a sebuah studi yang membandingkan kedua reimen pada pasien lepra tipe MB selama "# bulan untuk meningkatkan kepatuhan pasien- diperlukan& 'enelitian ini dilakukan untuk membandingkan eekti.itas antara reimen +OM dan MDT$WHO selama "# bulan pertama berdasarkan 2kor M/ pada pasien lepra tipe MB&
METO&E
/ni adalah studi analitik obser.asional menggunakan metode kohort retrospekti dari Aatatan medis pasien lepra tipe MB yang menerima reimen pengobatan +OM atau MDT$WHO selama "# bulan ("# dosis)& 'enelitian ini ditinau dan disetuui oleh Komite ?tik Kesehatan- 1akultas Kedokteran 3ni.ersitas 'adadaran Bandung& Data diambil dari /nstalasi +ekam Medis dan Klinik Morbus Hansen- +umah 2akit 3mum Dr& Hasan 2adikin Bandung& 'enelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai o.ember #6"#& 'eriode data yang termasuk dalam penelitian ini adalah dari tahun "555 sampai #6"8- termasuk identitas pasien- enis pengobatandan skor M/& 2emua sampel dimasukkan seara metode sampel keseluruhan& Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah pasien lepra tipe MB baru yang menerima terapi reimen +OM selama minimal "# bulan ("# dosis) dan reimen MDT$WHO selama "# bulan ("# dosis)- berusia di atas "4 tahundan telah menyelesaikan M/& 'asien yang terapi a7alnya berbeda dengan terapi terakhir (terapi reimen MDT$WHO diubah menadi terapi regimen +OM atau sebaliknya) dikeluarkan dari penelitian ini& Data terakhir dibagi menadi dua kelompok- kelompok reimen +OM dan kelompok reimen MDT$WHO& Data minimal dari masing$masing kelompok adalah #6 sampel berdasarkan rumus ukuran sampel untuk studi kategoris analitik tidak berpasangan& 2emua skor 01B M/ kelompok ditentukan sebelum pengobatan dimulai dan setelah pengobatan selesai setelah bulan kedua belas pengobatan&
2etelah semua data yang dibutuhkan selesai- sebuah analisis dimulai dengan data dari ui normalitas dilanutkan dengan analisis bi.ariat- yaitu ui 3 Mann$Whitney& 0nalisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak statistik sedangkan tabel dibuat di Mirosot ?*el&
H!#(
Dalam penelitian ini- ada %66 kasus lepra baru selama periode "555 sampai #6"8& 0da 45 dari %66 data pasien lepra baru yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang terdiri dari #6 pasien yang termasuk dalam kelompok reimen +OM- sementara 85 pasien dimasukkan ke dalam kelompok reimen MDT$WHO& 2elanutnya- penyakit ini menyerang pria lebih banyak daripada 7anita di kedua kelompok- dengan tidak banyak perbedaan usia rata$rata antara kedua kelompok tersebut& Mayoritas pendidikan terakhir pasien untuk kedua kelompok adalah sekolah menengah atas- dengan berbagai pekeraan di masing$masing kelompok& 2ementara- garis batas lepromatous adalah tipe lepra dengan pre.alensi tertinggi untuk kedua kelompok menurut klasiikasi +idley$Copling (Tabel ")& ilai rata$rata M/ a7al dan terakhir dari kedua kelompok menunukkan bah7a setiap reimen mengalami penurunan skor M/ seara bertahap& Berdasarkan nilai tersebut- penurunan persentase M/ dihitung& 'enurunan skor M/ untuk reimen +OM dan kelompok reimen MDT$WHO masing$masing adalah 5,-%89 dan 5-59 (Tabel #)& 2elain itu- ui normalitas dilakukan pada kedua kelompok menggunakan ui 2hapiro Wilk& ilai ' dari ui 2hapiro Wilk untuk kedua regimen di ba7ah 6-64- sehingga data tersebut diasumsikan didistribusikan seara abnormal& Kemudian- ui 3 Mann$Whitney dilakukan untuk membandingkan kedua kelompok& 'erbandingan keeektian reimen +OM dan nilai p reimen MDT$WHO pada bulan terakhir adalah 6-668 (p <6-64)& Hal ini menunukkan bah7a eekti.itas reimen +OM seara bermakna lebih baik dibandingkan dengan reimen MDT$WHO selama "# bulan pertama berdasarkan penurunan skor M/ pada pasien lepra MB&
PEM"!H!#!%
Berdasarkan karakteristik pasien ditunukkan pada Tabel "- kebanyakan pasien yang menerima terapi reimen MDT$WHO adalah pengangguran& Harga obat bisa menadi aktor pembeda dalam memilih reimen obat untuk penderita lepra tanpa melihat eek sampingnya dan rekuensi pemakaian obat& +egimen +OM memiliki harga lebih tinggi dengan eek samping yang kurang (mual dan muntah)- dengan konsumsi obat sekali dalam sebulan- menadikannya lebih sederhana untuk pasien dibandingkan dengan reimen MDT$WHO yang perlu dikonsumsi setiap hari dengan eek samping yang lebih banyak (hiperpigmentasi kulit- anemia hemolitikmethemoglobinemia- reaksi hipersensiti.itas)- namun diberikan seara gratis& Berdasarkan pertimbangan tersebut- pekeraan mungkin dianggap sebagai aktor yang mempengaruhi dalam memilih reimen pengobatan lepra- oleh karena itu perlu penelitian lebih lanut&
Tabel "& Karakteristik pasien yang mendapatkan terapi reimen +OM dan MDT$WHO $arakteristik
Re)imen ROM
Re)imen M&T-WHO
*n+,.
/
*n+01.
/
Laki$laki
"
%4&6
8#
%#&"
'erempuan
8
"4&6
"&5
8,
8,
8,&%
8,&%
2D
,
#6&6
"#
86&%
2M'
,
#6&6
%
#6&4
2M0
"6
46&6
"5
,%&
2"
#
"6&6
6
6&6
1otograer
6
6&6
"
#&=
uru
6
6&6
"
#&=
Tenaga Kera
6
6&6
"
#&=
'ensiunan
6
6&6
"
#&=
'enual Buah
6
6&6
"
#&=
'enual Makanan
6
6&6
"
#&=
'enual sate
6
6&6
"
#&=
'enual keliling
6
6&6
"
#&=
'enual bakso
"
4&6
6
6&6
'etani
"
4&6
6
6&6
'embuat batu bata
"
4&6
6
6&6
Buruh pabrik
"
4&6
#
4&"
Tantara
"
4&6
#
4&"
Karya7an
"
4&6
8
&
2enis $elamin
$elompok 'mur *Ta3un. Pendidikan
Peker)aan
'engusaha
"
4&6
,
"6&8
'engangguran
"
4&6
5
#8&"
/bu rumah tangga
#
"6&6
4
"#&%
'elaar
4
#4&6
#
4&"
'ekera proessional
4
#4&6
,
"6&8
BB
,
#6&6
"
#&=
BL
",
6&6
#
=5
LL
#
"6&6
""
#%
Tipe epra
'erbandingan keeektian terapeutik antara reimen +OM dan reimen MDT$WHO berdasarkan penurunan skor M/ dalam "# bulan untuk pasien lepra tipe MB dilakukan dalam penelitian ini& Hasil penelitian menunukkan bah7a skor M/ menurun pada kedua regimen- namun lebih signiikan pada reimen +OM (p .alue ; 6-668)& Kedua regimen +OM dan MDT$WHO memiliki riampisin sebagai bakterisida kuat- oleh karena itu membandingkan obat lain di kedua regimen (olo*ain dan minoyline dengan dapson dan loa>imine) perlu dilakukan& 2tudi eksperimental sebelumnya pada neonates tikus tanpa kelenar timus dan terineksi M. leprae menunukkan bah7a olo*ain dan minoyline adalah seara signiikan lebih kuat dibandingkan dapson dan loa>imine dalam menghilangkan M. leprae& Dapson dan kloa>imin adalah agen bakteriostatik sementara minoyline dan olo*ain adalah agen bakterisida yang kuat- sehingga kedua obat tersebut dapat menghilangkan M. leprae dengan epat dan signiikan& 2elanutnya- sebuah studi ui oba klinis tentang pelo*ain dan olo*ain yang dilakukan oleh 1aardo dan rekan di Aebu- 1ilipina pada tikus yang disuntikkan M. leprae menunukkan bah7a .iabilitas M. leprae menurun pada hari keempat belas sampai dua puluh delapan& 'ada hari keenam puluh enam- semua pasien yang menerima oloksasin tidak menyelesaikan pemeriksaan kulit M. leprae seara morologis& /ni menyiratkan bah7a obat luoroEuinolon- yang meliputi pelo*ain atau olo*ain adalah bakteri bakterial yang kuat dan bertindak untuk menghilangkan M. leprae lebih epat dibandingkan dapson dan loa>imin& amun- luoroEuinolon yang diberikan dalam dosis tunggal tidak signiikan dalam menghilangkan M. leprae dan ini menadi lebih signiikan bila digabungkan ke riampisin& Mo*ilo*ain dan pelo*ain miliki kemampuan menghilangkan bakteri lebih baik dibandingkan dengan olo*ain& Meski begitu- akhir$akhir iniolo*ain masih lebih banyak digunakan dibanding dua obat lainnya& Hasil ini bisa menadi pertimbangan penggunaan mo*ilo*ain atau pelo*ain di masa depan& 2ebuah studi yang dilakukan oleh elber dan rosset uga menunukkan bah7a minoyline dapat menghilangkan M. leprae lebih epat dibandingkan dapson dan loa>imin- lebih lambat
dari pada riampisin- dan serupa dengan olo*ain F pelo*ain& Berdasarkan studi klinis pada tikus- menunukkan bah7a kurang M. leprae hidup pada tikus yang mendapat minoyline dibandingkan dengan tikus yang menerima dapson dan loa>imine& Meski memiliki bakterisida yang kuat- reimen +OM uga memiliki eek samping yang lebih rendah dibandingkan reimen MDT$WHO& Beberapa penelitian menyatakan bah7a eek samping reimen +OM kurang umum pada MDT$WHO yang mengandung dapson dan loa>imin& Keterbatasan penelitian ini adalah hilangnya banyak atatan medis yang menghasilkan ukuran sampel lebih keil- atatan M/ yang tidak lengkap- dan perbedaan kepatuhan pasien untuk mengendalikan penyakit mereka seara teratur& Dianurkan untuk melakukan studi serupa dengan pemeriksaan histopatologis dan serologis menggunakan ranangan kohort prospekti& Kesimpulannya- reimen +OM lebih banyak eekti dibandingkan dengan reimen MDT$WHO selama "# bulan pertama berdasarkan skor M/ pada pasien lepra tipe MB& 2tudi ini menunukkan bah7a reimen +OM dapat dipertimbangkan selama "# bulan dalam praktik klinis&