Perbaikan Tanaha Dasar (Soil Improvement)
1. Secara Mekanis (fisis)
Perbaikan dilakukan dengan cara pemadatan, mencampur tanah
dengan bahan granuler (butir kasar).Beberapa metode secara mekanis:
1. Pemadatan Dangkal
Roller (mesin Penggilas)
Smooth wheel roller, cocok
untuk meratakan permukaan tanah dasar dengan
tekanan rendah.
Pneumatic Tire Roller, dapat digunakan pada pemadatan dengan
tekanan dan "kneading" (remasan)
Sheep foot roller, cocok untuk lempung dan tanah berlanau.
Rammer, dengan menjatuhkan pemberat.
Vibrator, roller yang digetarkan.
Vibrator roller, cocok untuk tanah berbutir.
Smooth drum vibrator, cocok untuk tanah granuler yang
sedikit mengandung lempung atau lanau.
Vibrator pneumatic, cocok untuk tanah granuler yg
lebih tebal.
2. Pemadatan Dalam
Peledakan, Peledakan Gelombang getaran yang di akibatkan oleh
ledakan akan menimbulkan LIQUEFACTION DISPLACEMENT, REMOLDING.Cara
peledakan ini cocok untuk tanah pasir dan lanau.
Dynamic Compaction, yaitu dengan cara menjatuhkan beban ketanah
dengan cara berulang-ulang cara ini cocok untuk jenis tanah non
kohesif.
Vibroflotation, ada 2 methode:
Prinsip kerja Wet method:
o Alat diturunkan kedalam tanah sambil
disemprot dengan air bertekanan tinggi
o Semprotan air mengakibatkan kondisi
"cair" pada tanah sehingga memungkinkan unit
penggetar untuk masuk lebih dalam
o Material berbutir dituangkan dari atas lubang.
o Air dialirkan dari atas sehingga dapat membawa
material ke dasar lubang.
o Unit penggetar kemudian diangkat secara bertahap.
Untuk dry method air diganti dengan udara
Compaction Grouting
Grouting merupakan suatu metode atau teknik yang dilakukan
untuk memperbaiki keadaan bawah tanah dengan cara memasukkan bahan
yang masih dalam keadaan cair, dengan cara tekanan, sehingga bahan
tersebut akan mengisi semua retakan-retakan dan lubang-lubang yang ada
di bawah permukaan tanah, kemudian setelah beberapa saat bahan
tersebut akan mengeras, dan menjadi satu kesatuan dengan tanah yang
ada sehingga kestabilan suatu permukaan tanah akan tetap terjaga.
2. Dengan Bahan kimia (secara kimiawi)
Mencampur tanah dengan semen, kapur, aspal, abu terbang(fly
ash), abu sekam padi. Bahan ini dapat memperbaiki daya dukung tanah
karena mempunyai unsur silika, kalsium yang mana dapat menyebabkan
terjadi peristiwa agromelasi (butiran menjadi lebih besar).Usaha
perbaikan tanah secara kimiawi dilakukan dengan cara mencampur tanah
asli dengan bahan stabilitator, bahan stabilitator yang dipakai harus
memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Dapat tercampur dengan tanah asli.
2. Setelah tercampur dapat dipadatkan dengan baik.
3. Mudah dikerjakan.
4. Mudah didapat dan ekonomis.
Ada beberapa bahan stabilitator tanah antara lain :
Stabilisasi tanah dengan semen; stabilisasi tanah sengan semen dapat
diartikan sebgai pencampuran antara tanah yang telah dihancurkan,
semen dan air,yang kemudian dipadatkan sehingga menghasilkan suatu
material baru disebut Tanah-Semen (Soil Cement). dimana kekuatan
karakteristik deformasi, daya tahan terhadap air, cuaca dan
sebagainya dapat disesuaikan dengan kebutuhan untuk pekerjaan jalan,
pondasi bangunan dan jalan, aliran sungai dan lain-lain (Kezdi, 1979)
3. Dengan bahan perkuatan
1. Menggunakan cerucuk kayu, tikar bambu, tiang kayu, beton pracetak,
geosintetik.
4. Secara Hidrolis
1. Dengann cara pemompaan, preloading, drainasi vertikal, atau kombinasi
antara preloading dan drainasi vertikal