Laporan Perawatan
“PRAKTIKUM PROSEDUR PERAKITAN DAN PENYEBARISAN BLOK BANTALAN LUNCUR”
Di Susun Oleh : 1. 2. 3. #. %. &. . *. .
Achsan Yahya Agmas Katana Y..M Ahma! ".K Alan $.S Anisa S A'i D Bah'ul u!a De+angga ,'isna a!yah Y.A 10. i'!aus Shulthn B.-.
( MS 3 B/01) ( MS 3 B/02) ( MS 3 B/03) ( MS 3 B/0#) ( MS 3 B/0%) ( MS 3 B/0&) ( MS 3 B/0) ( MS 3 B/0*) ( MS 3 B/0) ( MS 3 B/10)
PRODI TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN (D4) JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015201!
1" T#$%& Perakitan dan Penyebarisan Blok Bantalan Luncur 2" T''* P+&,%&'Setelah melakukan praktikum ini, kami sebagai mahasiswa diharap mampu : a. Merakit dua blok bantalan luncur sedemikian rupa sehingga poros dapat berputar
dengan mulus. b. Menggunakan sim/ganjal dengan cara yang benar c. Menentukan tapak bantalan dengan menggunakan pewarna biru d. Mengenal kesalahan yang dapat timbul pada bantalan luncur ." D/+ T#+% B*,* merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup penting karena ungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan harus cukup kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. A" PRINSIP KERJA BANTALAN
!pabila ada dua buah logam yang bersinggungan satu dengan lainnya saling bergeseran maka akan timbul gesekan , panas dan keausan . "ntuk itu pada kedua benda diberi suatu lapisan yang dapat mengurangi gesekan , panas dan keausan serta untuk memperbaiki kinerjanya ditambahkan pelumasan sehingga kontak langsung antara dua benda tersebut dapat dihindarai. B" KLASIIKASI BANTALAN
Bantalan dapat diklasiikasikan sebagai berikut: 1. BERDASARKAN GERAKAN BANTALAN TERHADAP POROS
" B*,* L'*3'+
Macam#macam bantalan luncur
¬
1) B+/+&* */,+'&/%* 6*,* '*3'+ %6&* -*%7
a$ Bantalan luncur radial Bantalan ini untuk mendukung gaya radial dari batang torak saat berputar. %onstruksinya terbagi / terbelah menjadi dua agar dapat dipasang pada poros engkol
b$ Bantalan luncur aksial
Bantalan ini menghantarkan poros engkol menerima gaya aksial yaitu terutama pada saat terjadi melepas / menghubungkan plat kopling saat mobil berjalan. %onstruksi bantalan ini juga terbelah / terbagi menjadi dua dan dipasang pada poros jurnal bagian paling tengah.
c$ Bantalan gelinding / roll Bantalan poros engkol ini digunakan pada poros engkol yanmg terpisah / terbagi , sehingga pemasangan / pelepasannya dengan jalan membagi poros engkol terlebihdahulu.Bantalan roll ini banyak digunakan pada motor#motor & tak . %onstruksi bantalan ini disesuaikan dengan beban yang diterimanya yaitu : a. Bantalan gelinding aksial ' mengatasi gaya aksial $ b. Bantalan gelinding (adial ' mengatasi gaya radial $ c. Bantalan gelinding kontak sudut ' mengatasi gaya aksial dan radial $
)ambar bantalan gelinding *. P+,* *8 %8'*&* : a. %unci#kunci pembongkaran/perakitan b. +eeler gauge c. Palu plastik d. Pewarna biru e. Pelat kuningan/sims . Pengukur kerataan 'spirit leel$ g. )emuk h. Batang pengukur
5" L*8&9:*8&9 $$/* 6*,* '*3'+ %,' 7 Pembongkaran dilakukan berdasarkan urutan yang telah ditentukan dan diharapkan tidak
terjadi penyimpangan. "rutannya yaitu : a. Melepaskan skrup tutup gemuk b. Melepaskan baut sekrup nipel pot gemuk c. Melepaskan baut sekrup tutup bantalan d. Mengangkat tutup bantalan e. Mengangkat selubung bagian atas . Mengangkat poros dan meletakan pada blok yang telah disediakan g. Mengangkat selubung bagian bawah h. Melepas baut pada kaki bantalan i. Mengangkat kaki bantalan j. Mengangkat plat dasar dan sim k. Meletakan semua komponen sesuai dengan urutan pembongkaran !" L*8&9 $-+%&/* 6*,* '*3'+ %,' 7 a. Membersihkan poros dan penopang bantalan b. Memeriksa serta mengidentiikasi komponen#komponen bila terjadi kerusakan ;" L*8&9:*8&9 $$/* 6*,* '*3'+ %,' 7 a. Memeriksa segala sesuatu dengan benar dan bersi. Pasangkan pelat dasar dengan baut
yang masih dapat dikendorkan atau dikencangkan. %etuk pelat dasar sedemikian rupa sehingga sisinya sama dengan kerangka bantalan. %emudian kencangkan. Pasanglah kaki bantalan yang masih dapat dikendorkan atau dikencangkan pada pelat dasar. !turlah kaki bantalan sedemikian rupa sehingga porosnya tepat ditengah pelat dasar. )unakan batang ukur untuk memeriksanya kemudian kunci. b. Pelat dasar dan kaki bantalan yang kedua dipasang dengan cara yang sama. Biarkan pelat dasar dan kaki bantalan yang kedua dalam keadaan kendor. !gar memungkinkan ketika digeser. c. Mengolesi permukaan yang berpasangan dengan pewarna biru. Beri tekanan dan masukan ke dalam kaki bantalan dan buat beberapa gerakan goyangan. Sehingga nantinya dapat dilihat mana tapak yang benar dan manakah tapak yang salah. d. Mempersilahkan dosen untuk memeriksa hasilnya. Bila dirasa benar, maka selongsong bantalan dapat dipasang secara permanen. e. Memasang poros yang telah dibersihkan kedalam selubung. Memeriksa bahwa poros sejajar terhadap selubung dengan menggunakan eller gauge pada celah#celah diantara poros dengan selubung pada beberapa sisi. Bila poros tidak sejajar terhadap selubung dapat mengakibatkan kerusakan pada poros maupun kinerja putaran poros yang kasar serta menjadikan panas dan getaran berlebih. . Mengencangkan pelat dasar pada kaki bantalan. Melapisi selongsong bawah dengan pewarna biru. Memasang poros, tekan secara ringan dan gerakan beberapa kali pada arah memutar. Periksalah bersama#sama dengan pengajar tapak bantalan pada kedua selongsong bantalan.
g. Langkah antara yang harus dilakukan adalah pemeriksaan apakah letak poros rata, apabila tidak maka meja perakitan harus diatur kerataannya. -al ini terutama untuk basis blok bantalan. h. Pasang selongsong atas. akinkan bahwa batas#batas selongsong atas dan bawah pada sisis yang sama. -ati#hati dalam pemasangan tutup bantalan. Pasang baut penutup dan kencangkan. %etika mengencangkan, putar poros secara manual. angan memutar poros i.
terlalu keras pada selongsong bantalan karena dapat menyebabkan deormasi. Periksa apakah terdapat gemuk. %emudian pasang tutup mangkok gemuk perlahan# lahan. Pada saat yang sama, putar poros secara manual. Periksa secara menyeluruh bersama pengajar.
<" K/9*
%esalahan yang umum terjadi: !. %esalahan karena kontaminasi yang disebabkan oleh: a. %urang terjaganya kebersihan ketika waktu perakitan b. Masuknya kotoran melalui bagian samping bantalan c. !danya kotoran dalam pelumas karena partikel keausan B. Selongsong bantalan yang cepat aus, disebabkan oleh: a. Pelumas yang kurang b. 0ersumbatnya saluran pelumasan c. %urang tepatnya perakitan bus atau selongsong yang berhubungan dengan lokasi alur pelumas, perbedaan arah beban yang tidak sesuai dengan peruntukan bantalan 1. %elelahan material bantalan %elelahan pada material bantalan akan menyebabkan robekan yang bahkan akan berlanjut dengan mulainya terjadi potongan#potongan pada robekan tersebut. a. Beban bantalan yang berlebih b. Pada bantalan sering terjadi beban kejut dan hentakan =" A*%/ , Setelah dilakukan pembongkaran, maka dapat disimpulkan jika bantalan luncur masih layak guna. 2iperlihatkan oleh poros yang masih belum menunjukan tanda#tanda goresan yang terlalu jelas. -anya saja perlu diperhatikan dalam proses penyejajarn blok bantalan serta roses pemasanagn poros karena ditemui pada saat praktek bahwa poros dalam kondisi mengunci yang berarti kurang baiknya proses pemasangan serta pelumasan yang kurang optimal oleh kegiatan praktik sebelumnya pada objek yang berkaitan. 10" K/%-$'* a. Merakit poros dengan kondisi sejajar terhadap selubung bantalan luncur harus sangat diperhatikan b. Memeriksa kesejajaran dan ketegaklurusan poros terhadap bidang datar dilakukan dengan menggunakan dial indikator, bila jarum bergerak berlawanan arah jarum jam maka ujung benda harus diangkat dengan mengganjal ujung blok menggunakan siems, begitu sebaliknya. c. Praktik ini juga bertujuan mengecek apakah poros maupun bantalan luncur masih layak guna ataukah perlu dilakukan penggantian karena eek kekocakan akibat
ketidak sejajaran dan ketidak tegaklurusan suatu poros terhadap dua bidang terutama terhadap bantalan luncurk karena sangat berarti pada kinerja mesin dan berakibat juga dengan kualitas produksi suatu produk.
11" L-$%+*
)b.3 %onstruksi bantalan luncur yang t elah dibongkar
)b.& %onstruksi bantalan luncur yang telah dibongkar
)b.4 %onstruksi bantalan luncur yang t elah dibongkar
bantalan luncur yang
)b.* %onstruksi telah dibongkar
)b.5 %onstruksi bantalan luncur yang t elah dibongkar
)b.6 %onstruksi bantalan luncur yang t elah dibongkar