PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERLAKUAN JABATAN FUNGSIONAL RUMPUN KESEHATAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
bahwa dalam rangka mewujudkan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
2 4.
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 151);
6.
Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri;
7.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2007, tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Dokter, Dokter Gigi, Apoteker, Asisten Apoteker, Pranata Laboratorium Kesehatan, Epidemiolog Kesehatan, Entomolog Kesehatan, Sanitarian, Administrator Kesehatan, Penyuluh Kesehatan Masyarakat, Perawat Gigi, Nutrisionis, Bidan, Perawat,Radiografer, Perekam
3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1.
Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah Kepolisian Nasional yang merupakan satu kesatuan dalam melaksanakan peran memelihara keamanan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan pada masyarakat.
2.
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disebut PNS Polri adalah Pegawai Negeri Sipil pada Polri.
3.
Rumpun Jabatan Kesehatan adalah Himpunan jabatan-jabatan di bidang kesehatan yang mengelompok menjadi jenjang jabatan dan berada dalam satu kesamaan alur
4 BAB II JABATAN FUNGSIONAL RUMPUN KESEHATAN DAN KEDUDUKAN Bagian Kesatu Jabatan Fungsional Rumpun Kesehatan Pasal 2 Jabatan Fungsional Rumpun Kesehatan, terdiri dari : a.
Tingkat Keahlian : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
dokter; dokter gigi; apoteker; pranata laboratorium kesehatan; epidemiolog kesehatan; entomolog kesehatan;
5 Bagian Kedua Kedudukan Pasal 3 (1)
Jabatan Fungsional Rumpun Kesehatan berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional pada unit pelayanan kesehatan.
(2)
Jabatan Fungsional Rumpun Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh PNS Polri.
Pasal 4 (1) (2)
Bagi pemegang Jabatan Fungsional Rumpun Kesehatan diberikan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Daftar susunan personel dan besaran tunjangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sebagaimana terlampir, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
6 BAB IV KENAIKAN PANGKAT / JENJANG JABATAN FUNGSIONAL RUMPUN KESEHATAN Pasal 6 (1)
Kenaikan pangkat/jenjang Jabatan Fungsional Rumpun Kesehatan diperhitungkan dengan menggunakan penetapan Angka Kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2)
Kenaikan pangkat/jenjang Jabatan Fungsional Rumpun Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setiap kali dapat dipertimbangkan apabila: a.
sekurang-kurangnya telah memenuhi kala waktu dalam jabatan terakhir sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b.
memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi; dan
7 BAB V PENGANGKATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, PEMBERHENTIAN DAN PENGANGKATAN KEMBALI SERTA PERPINDAHAN Pasal 8 (1)
Pengangkatan dalam jabatan fungsional dapat dilakukan melalui : a. b. c.
(2)
impassing /penyesuaian; mengisi formasi jabatan yang kosong (CPNS); perpindahan diagonal dari jabatan struktural atau jabatan fungsional yang lain.
Untuk menjamin tingkat kinerja dalam pencapaian angka kredit kenaikan pangkat/jenjang jabatan Fungsional Rumpun Kesehatan, maka dalam penentuan pengangkatan jabatan fungsional Rumpun Kesehatan harus memperhitungkan : a.
rasio beban kerja dengan jumlah jabatan yang ada;
8 b.
(2)
dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, tidak dapat mengumpulkan Angka Kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
Pelaksanaan pemberhentian dari jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pasal 11 Pengangkatan kembali dalam jabatan fungsional Rumpun Kesehatan mempertimbangan angka kredit terakhir yang dimiliki dan prestasi di bidang kesehatan serta pelayanan kesehatan.
Pasal 12
9 BAB VI KONTRAK KINERJA DAN TIM PENILAI Pasal 14 (1)
Kontrak Kinerja dibuat oleh PNS Polri yang diangkat dalam Jabatan Fungsional Rumpun Kesehatan dalam waktu 14 (empat belas) hari terhitung mulai tanggal Surat Pengangkatan diterima oleh yang bersangkutan.
(2)
Komponen Kontrak Kinerja terdiri dari: a. sasaran yang ingin dicapai; b. target waktu; c. proses tahapan yang harus dilaksanakan sebelum mencapai sasaran; d. indikator keberhasilan.
(3)
Evaluasi dan penilaian Kontrak Kinerja dilakukan setiap tahun bersamaan dengan
10 BAB VII PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT Pasal 15 (1)
Tata Cara Penilaian dalam Jabatan Fungsional Rumpun Kesehatan meliputi Tingkat Keahlian dan Tingkat Keterampilan.
(2)
Usul penetapan angka kredit disampaikan apabila menurut perhitungan sementara, jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan atau pangkat setingkat lebih tinggi bagi yang bersangkutan telah terpenuhi.
(3)
Tata cara penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
11
BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kapolri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2 November 2009
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR
DAFTAR JABATAN FUNGSIONAL RUMPUN KESEHATAN DILINGKUNGAN POLRI
NO
URAIAN
PUSDOKKES PNS
KEAHLIAN 1. DOKTER a. Ahli Utama b. Ahli Madya c. Ahli Muda d. Ahli Pratama
2. DOKTER GIGI a. Ahli Utama b. Ahli Madya c. Ahli Muda d. Ahli Pratama
2 14 5 7 28
1 7 8 14 30
17 8
2 5 14 21
25 3. APOTEKER a. Ahli Utama b. Ahli Madya c. Ahli Muda d. Ahli Pratama SUB JUMLAH
BIDDOKKES TK. A(11) TK. B(20) PNS PNS
RSB III (5) PNS
RSB IV (33) PNS
PUSDIK
PNS
RSB II (4) PNS
7 16 23
4 25 5 5 39
6 15 9 30
4 9 8 21
3 3 36 42
2 0 6 8
2 3 5
2 8 5 2 17
6 1 5 12
2 1 3 6
3 3 11 17
2 3 0 5
2 8 10 69
0 0 0 0 0 13
RSB I
1 1 1 2 3 56
6 6 57
1 3 4 32
1 3 59
1 5 6 48
2 2 29
PNS
2
NO
URAIAN
PUSDOKKES PNS
4. PRANATA LAB KES a. Ahli Utama b. Ahli Madya c. Ahli Muda d. Ahli Pratama 5. EPIDEMIOLOG a. Ahli Utama b. Ahli Madya c. Ahli Muda d. Ahli Pratama
6. ENTOMOLOG KES a. Ahli Utama b. Ahli Madya c. Ahli Muda d. Ahli Pratama 7. SANITARIAN a. Ahli Utama b. Ahli Madya c. Ahli Muda d. Ahli Pratama
BIDDOKKES TK. A(11) TK. B(20) PNS PNS
RSB I PNS
RSB II (4) PNS
RSB III (5) PNS
RSB IV (33) PNS
PUSDIK PNS
3
NO
URAIAN
PUSDOKKES PNS
BIDDOKKES TK. A(11) TK. B(20) PNS PNS
RSB I PNS
RSB II (4) PNS
RSB III (5) PNS
8. ADMINISTRATOR KES a. Ahli Utama b. Ahli Madya c. Ahli Muda d. Ahli Pratama 9. PENYULUH KESMAS a. Ahli Utama b. Ahli Madya c. Ahli Muda d. Ahli Pratama
2 2
10. NUTRISIONIS a. Ahli Utama b. Ahli Madya c. Ahli Muda d. Ahli Pratama 11. PERAWAT a. Ahli Utama b. Ahli Madya c. Ahli Muda d. Ahli Pratama
2 2
1 4 10 15
1 2 3
RSB IV (33) PNS
PUSDIK PNS
4
NO
URAIAN
PUSDOKKES PNS
BIDDOKKES TK. A(11) TK. B(20) PNS PNS
12. FISIOTERAPI a. Ahli Utama b. Ahli Madya c. Ahli Muda d. Ahli Pratama KETERAMPILAN 13. ASISTEN APOTEKER a. Penyelia b. Pelaksana Lanjutan c. Pelaksana d. Pelaksana Pemula 14. PRANATA LAB KES a. Penyelia b. Pelaksana Lanjutan c. Pelaksana d. Pelaksana Pemula 15. PERAWAT GIGI a. Penyelia b. Pelaksana Lanjutan c. Pelaksana d. Pelaksana Pemula
RSB I PNS
RSB II (4) PNS
RSB III (5) PNS
RSB IV (33) PNS
PUSDIK
1 3
1 5
0 0
4
6
0
7
0
PNS
1 1 1 3
3
5
3
5 2 7
1 5
1 1
2 1
3
2 4
6
2
3
3
6
7
0
2 1 3
1 1 2
1 1
0 0
1 1 1 1 4
5
7 3 1 1
1 1
10
2 2 4
5
NO
URAIAN
PUSDOKKES PNS
BIDDOKKES TK. A(11) TK. B(20) PNS PNS
RSB II (4) PNS
RSB III (5) PNS
RSB IV (33) PNS
PUSDIK
3
1 2
2 9
3 0
7
3
3
11
3
2 1 5
6 5
2
8
11
8
1 38 8 47
1 1 0 2
1 8 38 67 114
7 104 99 37 247
22 60 50 132
38 84 66 188
43 145 267 455
3 7 4 14
3
2
1 2 7
6
8
0
3 25
2 128
10 272
6 152
4 1 5 204
8 521
0 19
16. NUTRISIONIS a. Penyelia b. Pelaksana Lanjutan c. Pelaksana d. Pelaksana Pemula
2
1 5 6
18. PERAWAT a. Penyelia b. Pelaksana Lanjutan c. Pelaksana d. Pelaksana Pemula
9 11 2 22
6 16 14 16 52
19. RADIOGRAFER a. Penyelia b. Pelaksana Lanjutan c. Pelaksana d. Pelaksana Pemula SUB JUMLAH
PNS 1 6
2 17. BIDAN a. Penyelia b. Pelaksana Lanjutan c. Pelaksana d. Pelaksana Pemula
RSB I
58
6 4 10
PNS
6
6
NO
URAIAN
PUSDOKKES PNS
20. PEREKAM MEDIS a. Penyelia b. Pelaksana Lanjutan c. Pelaksana d. Pelaksana Pemula 21. TEHNISI ELEKTRO MEDIS a. Penyelia b. Pelaksana Lanjutan c. Pelaksana d. Pelaksana Pemula 22. FISIOTERAPI a. Penyelia b. Pelaksana Lanjutan c. Pelaksana d. Pelaksana Pemula 23. TERAPI WICARA a. Penyelia b. Pelaksana Lanjutan c. Pelaksana d. Pelaksana Pemula
BIDDOKKES TK. A(11) TK. B(20) PNS PNS
RSB I PNS
RSB II (4) PNS
RSB III (5) PNS
RSB IV (33) PNS
PUSDIK
2
3
7
0
2
3
7
0
1 1
2
2
2
1
2
1
2 2 4 5 2 13
1 1
PNS
7
NO
URAIAN
PUSDOKKES PNS
24. REFRAKSIONIS OPTISIEN a. Penyelia b. Pelaksana Lanjutan c. Pelaksana d. Pelaksana Pemula
BIDDOKKES TK. A(11) TK. B(20) PNS PNS
RSB I PNS
RSB II (4) PNS
RSB III (5) PNS
RSB IV (33) PNS
PUSDIK
1 2 2 5 5
0 0
0 0
0 0
PNS
3 1 3
1
3
1 1 7 9 10
25. SANITARIAN a. Penyelia b. Pelaksana Lanjutan c. Pelaksana d. Pelaksana Pemula
26. TEKNISI TRANSFUSI DARAH
a. Penyelia b. Pelaksana Lanjutan c. Pelaksana d. Pelaksana Pemula SUB JUMLAH
0 0
0 0
27. TEKNISI GIGI …..
8
NO
URAIAN
PUS DOKKES PNS
BIDDOKKES TK. A (11) TK. B (20) PNS PNS
RSB I (1) PNS
RSB II (4) PNS
1 3
1 2 1
4
4
RSB III (5) PNS
RSB IV (33) PNS
PUSDIK
0
0
0
PNS
27. TEKNISI GIGI
a. Penyelia b. Pelaksana Lanjutan c. Pelaksana d. Pelaksana Pemula
1 1
0
0
28. OKUPASI TERAPIS 29. ORTETHIC PROSTETIS SUB JUMLAH JUMLAH TOTAL GRAND TOTAL
1 134
83
172
4 399 1,905
4 223
Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 2
251
November
611
2009
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Ttd. Drs. H. BAMBANG HENDARSO DANURI, M.M.
32
1,400,000 1,200,000 750,000 325,000
1,400,000 1,200,000 750,000 325,000
1,400,000 1,200,000 750,000 325,000
850,000 600,000 300,000
850,000 600,000 300,000
850,000 600,000 300,000
850,000 600,000 300,000
1,400,000 850,000 600,000 300,000
1,400,000 850,000 600,000 300,000
850,000 600,000 300,000
850,000 600,000 300,000
850,000 600,000 300,000
500,000 265,000 240,000 220,000
500,000 265,000 240,000 220,000
500,000 265,000 240,000 220,000
500,000 265,000 240,000 220,000
500,000 265,000 240,000 220,000
500,000 265,000 240,000 220,000
500,000 265,000 240,000 220,000
500,000 265,000 240,000 220,000
500,000 265,000 240,000 220,000
500,000 265,000 240,000 220,000
500,000 265,000 240,000 220,000
500,000 265,000 240,000 220,000
500,000 265,000 240,000 220,000
500,000 265,000 240,000 220,000
LAMPIRAN "B" KEPUTUSAN KAPOLRI TANGGAL : 2007
500,000 265,000 240,000 220,000