PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Bangunan Tenaga Air
Dikerjakan Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang karena rahmat dan karunianya ( kekuatan, pemikiran, ketekunan, kesabaran dan banyak lagi) penulis dapat menyelesaikan laporan tugas tugas perancangan perancangan pembangkit listrik tenaga tenaga mikrohidro ini. Pembuata Pembuatan n tugas ini dimaksud dimaksudkan kan untuk untuk mengaplikasi mengaplikasikan kan teori teori – teori yang yang telah diperoleh untuk untuk merancang merancang Pembangkit listrik tenaga tenaga mikrohidro. Tugas ini diharapkan dapat menjadikan mahasiswa menjadi insinyur yang kompeten. Terima kasih sebanyak – banyaknya penulis penulis ucapkan kepada kepada semua pihak yang telah membantu dalam terselesaikannya tugas perancangan fondasi dalam ini, yaitu : 1. Orang tua tua penulis penulis atas do’a, do’a, cinta dan kasih kasih sayang sayang sehingga sehingga penulis penulis memiliki memiliki kekuatan dan kemampuan kemampuan dalam mengerjakan mengerjakan tugas perancangan perancangan fondasi ini. 2. Prof. Dr. Ir. Ir. Bambang Bambang Triatmo Triatmodjo djo CES DEA, DEA, Ir. Ir. Djoko Djoko Luknant Luknanto o M.Sc, M.Sc, Ph.D. Ph.D. selaku selaku dosen dosen mata kuliah Bangunan Bangunan Tenaga Air atas ilmu dan bimbingann bimbingannya ya 3. Pihak Pihak – pihak pihak lain lain yang yang telah telah memban membantu tu kela kelanca ncaran ran dalam dalam pros proses es pemb pembuat uatan an laporan tugas perancangan pembangkit listrik tenaga tenaga mikrohidro mikrohidro ini.
BAB I PENDAHULUAN Pembangkit Listrik Tenaga Tenaga Mikrohidro Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu suatu pembangkit pembangkit listrik skala kecil yang mengguna menggunakan kan tenaga tenaga air sebagai sebagai tenaga tenaga pengge penggerakny raknya a seper seperti, ti, saluran saluran irigasi, irigasi, sungai sungai atau atau air terjun terjun alam dengan dengan cara memanfaat memanfaatkan kan tinggi tinggi terjunan terjunan ( head ) dan jumlah jumlah debit debit air (Wikipedia (Wikipedia Indonesia Indonesia). ). Secara teknis, teknis, mikrohidro mikrohidro memiliki memiliki tiga komponen komponen utam utama a yaitu yaitu air (seba (sebagai gai sumb sumber er ener energi gi), ), turb turbin in dan dan gene genera rato torr Mikr Mikroh ohid idro ro mend mendap apat atka kan n energi energi dari dari alir aliran an air yang yang memi memilik likii perb perbeda edaan an keting ketinggian gian terten tertentu tu Pada Pada dasar dasarnya nya,, mikrohidro mikrohidro memanfa memanfaatka atkan n energi energi potensial potensial jatuhan jatuhan air ( head ) Prinsip Prinsip dasar mikrohidro mikrohidro adalah adalah memanfaatka memanfaatkan n energi energi potensial potensial yang dimiliki dimiliki oleh aliran air pada jarak ketinggian tertentu dari tempat instalasi pembangkit listrikSebuah skema mikrohidro memerlukan dua hal yaitu, debit air dan ketinggian jatuh ( head ) untuk menghasilkan tenaga yang dapat dimanfaatkanHal ini adalah sebuah sistem konversi konversi energi dari bentuk ketinggian dan aliran (energi potensial) ke dalam bentuk energi mekanik dan energi listrikDaya yang masuk (Pgross) merupakan penjumlahan dari daya yang dihasilkan (Pnet) ditambah dengan faktor kehilangan energi (loss) dalam bentuk suara atau panas. Daya yang yang dihasi dihasilkan lkan merupakan merupakan perkali perkalian an dari dari daya yang masuk masuk dikalikan dikalikan dengan dengan efisiensi efisiensi konversi (Eo)
4. Pipa Pesat (Penstock ). ). Penstock dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah sebuah roda air, dikena dikenall sebagai sebagai sebuah sebuah turbin. turbin. 5. Turbin Turbin.. Turbin Turbin berfun berfungsi gsi untuk untuk mengko mengkonve nversi rsi energi energi aliran aliran air menjad menjadii energ energii putaran mekanis. 6. Pipa Hisap. Hisap. Pipa hisap hisap berfungsi berfungsi untuk untuk menghisap menghisap air, mengemba mengembalikan likan tekanan tekanan aliran aliran yang masih tinggi ke tekanan atmosfer. 7. Gener Generato ator. r. Genera Generator tor berfun berfungsi gsi untuk untuk menghas menghasilka ilkan n listri listrik k dari dari putaran putaran mekanis mekanis.. 8. Panel Panel kontrol. kontrol. Panel Panel kontrol kontrol berfungsi berfungsi untuk untuk menstabil menstabilkan kan tegang tegangan. an. 9. Peng Pengal alih ih Beba Beban n (Ballast load ). ). Pengalih beban berfungsi sebagai beban sekunder (dummy ) ketika beban konsumen konsumen mengalami mengalami penurunan penurunan.. Kinerja pengalih pengalih beban ini diatur oleh panel kontrol. Penggunaan beberapa komponen disesuaikan dengan tempat instalasi (kondisi geografis, baik potensi potensi aliran aliran air serta serta ketinggian ketinggian tempat) tempat) serta serta budaya budaya masyarakat. masyarakat. Sehingga Sehingga terdapat terdapat kemungkinan terjadi perbedaan perbedaan desain mikrohidro serta serta komponen komponen yang digunakan antara satu daerah dengan daerah yang lain. Adanya krisis energi listrik pada pada sistem kelistrikan kelistrikan pada masing-masing daerah di Indonesia sudah dapat dapat dipastikan akan mengakibatkan mengakibatkan terjadinya kelangkaan energi, hal ini disebabkan karena pasokan pasokan listrik yang tersedia tersedia dengan dengan jumlah pemakaian pemakaian listrik dan permintaa permintaan n pemasangan pemasangan baru oleh pelangg pelanggan an tidak seimbang. seimbang. Kebutuh Kebutuhan an energi di
Ada beberapa alasan mengapa PLTMH merupakan pilihan yang tepat di Indonesia: 1. Indonesia kaya akan hutan sehingga kaya akan air. 2. Membangun PLTMH berarti melestarikan sumber air. Karena agar Instalasi tetap dapat beroperasi maka das harus benar-benar dijaga 3. PLTMH bisa beroperasi sehari penuh karena air tidak tergantung siang dan malam hari. Sedangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya hanya bisa beroperasi siang hari. 4. Alat-alat PLTMH sudah bisa diproduksi di dalam negeri dan peralatan pengganti bisa didapat di kota-kota besar seperti Bandung. 5. PLTMH lebih awet, jika dipelihara dengan baik, dibanding pembangkit yang lain seperti PLTS, PLTU dll. 6. Pengoperasian PLTMH tidak memerlukan biaya yang mahal (dibandingkan dengan pengoperasian generator diesel). 7. Penggunaan energi baik energi listrik maupun energi gerak dari PLTMH untuk kegiatan produktif bisa dilakukan. Seperti charge aki dengan energi listrik atau penggilingan menggunakan energi gerak yang tersedia langsung dari turbin. 8. PLTMH teknologinya tidak begitu sulit sehinga mudah dioperasikan sebagai base load maupun peak load (dapat dengan cepat on/off), karena turbin air pada PLTMH dapat diberhentikan setiap saat.
BAB II TEORI PERANCANGAN PLTMH
1. Skema PLTMH
Bangunan Penyadap / Intake
Ambang Pengambilan :
- Elevasi ambang bangunan pengambilan ditentukan dari tinggi dasar sungai. - Ambang direncana di atas dasar dengan ketentuan berikut: -
0,50 m jika sungai hanya mengangkut lanau
-
1,00 m bila sungai juga mengangkut pasir dan kerikil
-
1,50 m kalau sungai mengangkut batu-batu bongkah.
- Pengambilan dilengkapi skot balok di kedua sisi pintu, agar pintu itu dapat dikeringkan untuk pemeliharaan dan perbaikan. - Guna mencegah masuknya benda-benda hanyut, puncak bukaan direncanakan di bawah muka air hulu. - Jika bukaan berada di atas muka air, maka harus dipakai kisi-kisi penyaring. - Bangunan Pembilas - Lantai pembilas merupakan kantong tempat mengendapnya bahan-bahan kasar di depan - pembilas pengambilan. - Sedimen yang terkumpul dapat dibilas dengan membuka pintu pembilas secara berkala guna - menciptakan aliran terkonsentrasi tepat di depan pengambilan. - Lebar pembilas ditambah tebal pilar pembagi sebaiknya sama dengan 1/6 – 1/10 dari lebar bersih bendung (jarak antara pangkal-pangkalnya), untuk sungai-sungai yang lebarnya
Berfungsi dalam mengendapkan sedimen yang berada dalam air dari bangunan pengambilan agar air lebih bersih saat masuk ke saluran pembawa. Pendimensian kolam pengendapan Lebar Kolam : agar mengurangi kecepatan dari aliran air di kolam pengendapan, lebar kolam harus ditentukan terlebih dahulu. Lebar kolam dapat diambil berdasarkan ruang yang tersedia, tapi biasanya diambil 2 sampai 15 kali lebar saluran. Dalam kasus saluran trapezium, digunakan lebar rata – rata. Jika saluran terbuat dari tanah maka disarankan diberi perkerasan lima meter sebelum memasuki kolam dengan beton. Panjang Kolam : Panjang Kolam Pengendapan Juga harus dirancang sesuai tempat yang tersedia. Debit aliran dan lebar haru diketahui terlebih dahulu. Dengan data ini maka kedalaman dapat ditentukan. Panjang kolam dirancang agar partikel dapat dipastikan mengendap sampai ujung kolam. Hal ini tergantung kepada kecepatan endap partikel.
Saluran dapat berupa saluran terbuka berbentuk trapezium maupun segi empat ataupun pipa maupun terowongan. Dalam perhitungan saluran etrbuka dapat digunakan perhitungan tampang lintang ekonomis Saluran terbuka Tampang trapezium
Agar didapat tampang lintang ekonomis maka = y = ½ x R
Tampang Segi empat
Kolam penenang juga berfungsi agar ketika muka air rendah mencegah adanya udara masuk ke dalam pipa penstock yang bisa menyebabkan kerusakan. Volume desain dari bak penenang berkisar 10 - 20 kali dari debit yang dibutuhkan untuk memutar turbin. Besar kecilnya dimensi kolam penenang tergantung juga dari panjang pipa penstock. Kolam penenang juga harus direncanakan untuk mengendapkan partikel dengan kecepatan sesuai kecepatan endap partikel yang diijinkan masuk ke dalam penstock.
Pipa Penstock
Dengan : D = diameter pipa (m) Q
= debit desain (m3/s)
L
= Panjang penstock (m)
N
= koefisien Manning
H
= Tinggi jatuh (m)
C (constants)
= 1.273 = 4 / (phi)
V (water velocity )
= 1 - 2.8 m /d
Sedangkan untuk perhitungan tebal pipa digunakan rumus : To =
+
(
)
dan to > 0.4 cm atau to > (d+80)/40 cm
dengan t0
: tebal minimum pipa
P
: tekanan air rencana : tek. hidrostatis + water hammer (kgf/cm2) , Untuk Mikrohidro : P = 1.1 × tekanan hidrostatis.
D
: diameter (cm)
Θa
: tegangan ijin bahan pipa (kgf/cm2) SS400: 1300kgf/cm2
Η
: efsiensi pengelasan (0.85 ~ 0.9)
Η
: efsiensi pengelasan (0.85 ~ 0.9)
δ
i (pad
0.15
)
unutk menggerakkan turbin. Sedang turbin reaksi menggunakan prinsip perbedaan tekanan untuk menggerakkan turbin.
Head Jenis Turbin Tinggi
Sedang
Rendah
Pelton
Crossflow
Crossflow
Turgo
Multijet
Turbin Impuls Pelton Turgo
Turbin Reaksi
Francis
Propeller Kaplan
Untuk sederhananya dapat digunakan table berikut untuk menentukan jenis turbin yang dipakai
Perhitungan Perletakan Fondasi agar tidak terjadi kavitasi Kavitasi adalah pembentukan gelembung gas dari cairan yang mengalir di daerah di mana tekanan cairan turun di bawah tekanan uap-nya, Jika kavitasi timbul pada turbin yang sedang berjalan, maka akan terjadi gejala-gejala yang berbahaya terhadap turbin, di antaranya, menurunnya efisiensi, timbulnya getaran, terdengarnya suara berisik, dan lainlain. Dalam turbin air, kavitasi terutama terjadi pada bagian-bagian sudu rotor yang menghisap air, pada ujung sebelah bawah dan atas dari roda putar, pada pipa isap, pada bagian belakang sudu rotor, dan sebagainya. Perhitungan Kavitasi =
=
Dengan : Hs
: tinggi tekanan hisap
Hv
: tinggi tekanan uap air di sebelah bawah sudu rotor atau di bagian atas pipa lepas
Ha
: tinggi tekanan udara luar
σ
: Faktor kavitasi Thoma
H
: tinggi jatuh (head) efektif
BAB II PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL 1. Data Perancangan Peta kontur yang digunakan untuk perancangan terdapat pada gambar terlampir. Data – data yang digunakan adalah fiktif dan dengan menggunakan asumsi
PLTM Bayeman Data Sungai
= Sungai Tirtolawe
Kampung/dukuh
= Hargotirto
Desa
= Pangkeb
Kecamatan
= Kemalang
Kabupaten
= Klaten
Provinsi
= Jawa Tengah
Data Teknis 3
Debit Rencana
= (02+10+68)/10 = 8 m /s ( jml 2 no mhsw terakhir : 10)
Head
= 40 m
Kondisi Tanah / Sedimen
= Kepasiran
Panjang Saluran Pengantar
= (4402+5210+5568)/3 = 5060 m
2. Perhitungan Dimensi Perhitungan dimensi Bangunan Pengambilan
Tampang sungai empat persegi panjang Kemiringan Rerata
= 0.002
Lebar Rerata Sungai
= 20 m
Koefisien Kekasaran
= 0.040 ( saluran dengan dasar batu dan tebing rumput )
Diambil elevasi muka air di dekat sebelah hilir pintu pengambilan +50.00 Elevasi dasar sungai di lokasi bendung
= +47 m
Elevasi dasar sungai dekat sebelah hulu bendung
= +45 m
Elevasi Muka Tanah di sekitar lokasi bendung
= +51.5 m
Debit Pengambilan
= 26.67 x 120% 3
= 3 2 m /s (20% untuk antisipasi pengembangan ke depan )
=
.
.
.
= 1.3 m
.
Lebar Saluran Pada bagian Pintu air
= 1.3 m
Elevasi M.A bag. Hulu pintu
= Elv. Hilir Pintu + v /2g
2
2
= +50.0 + 1.5 /2*9.78 = +50.12 m o
Lebar ambang pengambilan (sudut 45 )
= lebar sal. Pintu pengambilan x 2^0.5 = 1.3 x 2^0.5 = 1.84 m
Tinggi air di ambang pengambilan
.
= =
Elevasi Dasar Ambang Pengambilan
.
.
. .
. .
.
=3m
= 50.12 – 3 = +47.12 m
Pintu Pembilas Elevasi Dasar Pintu Pembilas
= Elevasi Dasar Hulu = +47 m
Elevasi Muka Air bendung Normal
2
= Elevasi m.a ambang pengambilan + v /2*g
P
= 12 + 2h
R
= A/P = 12h/ (12 +2h) = 6/ (6+h) 2/3
32
= 12h x 1/0.04 x (6/(6+h))
h
= 32 x 0.04 x (6+h)
2/3
1/2
x (0.002) 1/2
/(12x(0.002)
2/3
x6h
)
dengan Trial and error diperoleh H banjir = 1.88 m
Koefisien Peluapan
= 1.33
Lebar Pilar bendung
=2m
Lebar Efektif Bendung
= lebar sungai - lebar pintu pembilas – lebar pilar =12–0.83–2 = 9.17 m
Tinggi air di atas Mercu
= debit banjir/(m x B x (9.78)^0.5))^(2/3) = 0.89 m
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan Rumus Bunchu He
= 1.5 x h = 1.5 x 0.89 = 1.33 m
K
2
= v /2g = 0.03
D (m) = H + 1.1 x Z = 1.37 + 1.1 x 4.6 = 6.43 m L (m)
=D = 6.43 m
A
= 0.2 H (H/Z)^0.5 =0.15 m
2a
= 0.30 m
Elevasi Tembok tepi = 51.48+1 = +52.48 m ( elevasi muka tanah 51.5) perlu tanggul setinggi 1 meter) Hasil Perancangan Bangunan Intake
Parameter Bendung
Nilai
Lebar Efektif Bendung
9.17 m
Lebar Pilar
2m
Z
4.60 m
D
6.43 m
L
6.43 m
a
0.15 m
2a
0.3 m
Perhitungan Dimensi Kolam Penangkap Pasir Data : 3
3
Volume Rancangan = 120% x 2.67 m /s = 3.2 m /s Jenis Tanah Kepasiran, digunakan : -
Diameter partikel (d) = 0,07 mm
-
Faktor tekuk = 0,7 (untuk pasir alamiah)
-
Dipakai suhu air 20
o
Periode Pembilasan = 2 minggu Volume tampungan Volume bahan layang yang harus diendapkan, dimisalkan 0,5 permil dari volume air yang mengalir melalui kantong lumpur (KP.02 hal-136). Debit pengambilan rencana Qn = 3,2 3
m /dt. Jarak Waktu pembersihan/pembilasan kantong lumpur untuk tujuan dan perencanaan biasanya diambil dua minggu (KP.02 hal-145) V
= 0,0005*Qn*T = 0,0005*3,2*(2*7*24*3600) = 1935,36 m
3
Luas rata-rata perkiraan kantong lumpur
LB
Qn W
Sumber : Kriteria Perencanaan 02(bangunan utama)
Gambar 1.1. Hubungan antara diameter saringan dan kecepatan endap untuk air tenang
Maka, LB = Qn/w = 3,2/0,004= 800 m2 L/B > 8, maka
L
>8
Luas penampang basah (A)
An
Qn Vn
3,2 0,4
8m 2
Dengan lebar rata-rata (B) = 9 m, kedalaman air (hn) menjadi hn
An B
8 9
0,89 m
Keliling basah (Pn) Pn = b + 2hn = 9 + 2*0,89 =10,78 m Jari-jari hidraulis (R) Rn = An/Pn = 8/10,78 = 0,74 Sehingga : Vn = k*R
2/3
1/2
*Sn
Vn Sn 2 / 3 k * R
2
2
0,4 Sn 1,18.10 4 2 / 3 45 * 0,74
hs = 0,284 m Jari-jari hidraulis (Rs) :
Rs
As Ps
2,56
9 (2 * 0,284)
0,268
Untuk pembilasan koefisien kekasaran adalah 40 (KP.03 hal-30), maka besarnya kemiringan saluran pada saat pembilasan : Vs = k*R
2/3
*S
1/2 2
2
1,5 Vs Ss 0,00816 m 2 / 3 2 / 3 k * Rs 45 * 0,268 Pada saat pembilasan harus diusahakan kecepatan alirannya dalam subkritis(Fr<1), hal ini untuk menghindari gerusan pada saluran akibat kecepatan aliran.
Fr
Vs
g * hs
1,5 9,8 * 0,284
0,89 1 . . . ok!!!
Panjang sandtrap Volume sandtrap yang diperlukan : V= 1935,36 m
3
Rumus volume sand trap: V
= (0,5*b*L) + 0,5(Ss-Sn)*b*L
2 -4
2
1935,36 = (0,5*9)L + 0,5(0,00816*1,18.10 )L
Kemiringan Saluran
: 0.0001
Angka Manning
: 0.025 ( untuk pasangan batu yang diplester )
Bentuk Tampang Saluran Persegi Q=AxV
dengan
A=Bxy V = 1/n x R R = A/P
2/3
xI
1/2
dimana
Untuk tampang ekonomis, diambil B = 2y, maka
P = B + 2y
R = y/2 dan A = 2y
2
Q=AxV 2
Q = 2y x 1/n x R
2/3
xI
1/2
2
3.2 = 2y x 1/0.025 x (y/2)
dengan 2/3
x 0.0001
R = y/2
1/2
Dari penjabaran rumus diatas, didapat y = 2 m, dan B = 2y = 2 x 2 = 4 m Diambil freeboard 0.5 m
Parameter
Nilai
Lebar Saluran
4m
Tinggi Saluran
2.5m
Tebal pipa pesat To =
+
(
)
dan to > 0.4 cm atau to > (d+80)/40 cm 3
Dengan p = 1.1 x 40000 x 0.001 kgf/cm = 44 kgf/cm To =
.
+ 0.15 (
2
) = 0.318 + 0.15 = 0.468 cm… diambil 0.47 cm
Cek to > 0.4 cm…. ok!!1
Parameter
Nilai
Panjang Penstock
375 m
Diameter Penstock
1.6 m
Tebal penstock
0.47 cm
Perhitungan Dimensi Kolam Penenang ( forebays ) Kapasitas bak penenang : Vf = Af.hs = Bf.Lf.df
Dengan : Vf
= kapasitas bak penenang (m3),
Af
= luas bak penenang (m2),
Lf
= panjang bak penenang (m),
Pelimpah berada pada elevasi sama dengan muka air saluran = +50 – 0.0001 x 5020 = +49.5m Elevasi ambang = 2
Hc = {(α x Q)/(g x B )}
1/3
α = 1.33 2
= {( 1.33 x 3.2 )/(9.8/4 )}
1/3
g =9.8
= 1.51 m
Elevasi ambang ada pada = +49.5 – 1.51 = +47.9 m 3
Tinggi air pada spillway saat dilakukan pemeliharaan turbin, Debit spillway 3.2 m /s = 1.51 m, tinggi jagaan = 1.51 + 0.5 m = 2m
Parameter
Nilai
Lebar Kolam
6m
Panjang Kolam
4 m
Elevasi Ambang
+47.9 cm
Perancangan Turbin
0.5 0.5
= (3.2/2.2 x 39 )) Kecepatan Spesifik (Ns)
= 0.48 m
0.5
1.25
= N x P /H
0.5
diambil putaran N = 750 rpm 1.25
= 750 x 760 /39
= 212 rpm
Parameter
Nilai
Jenis Turbin
Turbin Francis
Diameter
0.48 m
Kecepatan Spesifik
212 rpm
Perancanaan Elevasi Pondasi Turbin Pondasi turbin direncanakan pada elevasi tertentu agar tidak terjadi kavitasi/hisapan yang akan merusak turbin Data Suhu
=25 C
Ns
=212
o
Muka air belakang pada elevasi 10 m Head efektif H
=
= 39 m
Hatm = 10 m kolom air Hv = 0.325 m
0.17 =
10 − 0.325 − 39
Hs = 10 - 0.325 - 39x0.17 = 3.045 m Jadi turbin dipasang maksimum pada elevasi +10 + 3.045 = +13. 045 m Cek muka air banjir Dengan menganggap tampang sungai dan debit banjir sama dengan hilir bending maka kedalaman air saat banjir 1.88 m Jika dasar sungai dianggap pada elevasi +4 maka muka air banjir sampai elevai +5.88 m Diambil fondasi turbin terletak pada elevasi +12.00 m
BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Dari analisis perancangan yang telah dilakukan didapat data – data analisis sebagai berikut :
Parameter
Nilai
Bangunan Pengambilan Bendung
Pintu Pembilas
Lebar Efektif Bendung
9.17 m
Lebar Pilar
2m
Z
4.60 m
D
6.43 m
L
6.43 m
a
0.15 m
2a
0.3 m
Elevasi Mercu
+50.15 m
Tinggi Tanggul
1m
Lebar Pintu Pembilas
0.83 m
Elevasi Dasar Pintu
+47 m
Tinggi Saluran
2.5m
Kolam Penenang Lebar Kolam
6m
Panjang Kolam
4 m
Elevasi Ambang
+47.9 cm
Turbin Jenis Turbin
Turbin Francis
Diameter
0.48 m
Kecepatan Spesifik
212 rpm
Elevasi Fondasi Turbin
+12.00 m
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
TUGAS BANGUNAN TENAGA AIR semester ganjil
BENDUNG
2011 / 2012
NAMA
No. Mhs.
RIO HANUNG PRABOWO
34402
ADITYA RISKI TAUFANI
35210
RIFQI ANRA WIJAYA
35568
DOSEN
50 KOLAM PENANGKAP PASIR
Prof. Dr. Ir. BAMBANG TRIATMODJO, DEA
40
CATATAN
30 SALURAN PEMBAWA
20
FOREBAYS
20 40 50 30 10
10 GAMBAR
POWER
DENAH TATA LETAK BANGUNAN skala 1:30000
HOUSE
TAIL RACE
DENAH TATA LETAK BANGUNAN
JUMLAH LEMBAR
SKALA
1:30000
NO. LEMBAR
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
TUGAS BANGUNAN TENAGA AIR semester ganjil 2011 / 2012
POT 1-1
NAMA
No. Mhs.
RIO HANUNG PRABOWO
34402
ADITYA RISKI TAUFANI
35210
RIFQI ANRA WIJAYA
35568
DOSEN
Prof. Dr. Ir. BAMBANG TRIATMODJO, DEA
CATATAN
+ 48
+ 47
GAMBAR
DENAH BENDUNG skala 1:500
DENAH BENDUNG
JUMLAH LEMBAR
SKALA
1:500
NO. LEMBAR
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
TUGAS BANGUNAN TENAGA AIR semester ganjil 2011 / 2012
+50.15
460 +.00
643
NAMA
No. Mhs.
RIO HANUNG PRABOWO
34402
ADITYA RISKI TAUFANI
35210
RIFQI ANRA WIJAYA
35568
184
+45.00
DOSEN 643
Prof. Dr. Ir. BAMBANG TRIATMODJO, DEA
CATATAN
POT 1-1 BENDUNG skala 1:200 GAMBAR
POT 1-1 BENDUNG
JUMLAH LEMBAR
SKALA
1:200
NO. LEMBAR
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
TUGAS BANGUNAN TENAGA AIR semester ganjil 2011 / 2012
200
POT A-A
NAMA
No. Mhs.
RIO HANUNG PRABOWO
34402
ADITYA RISKI TAUFANI
35210
RIFQI ANRA WIJAYA
35568
DOSEN
Prof. Dr. Ir. BAMBANG TRIATMODJO, DEA
CATATAN 400
900
400
SKALA
GAMBAR 10500
TAMPAK ATAS SAND TRAP
TAMPAK ATAS SAND TRAP skala 1:200
JUMLAH LEMBAR
1:200
NO. LEMBAR
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
TUGAS BANGUNAN TENAGA AIR semester ganjil 2011 / 2012
NAMA
No. Mhs.
RIO HANUNG PRABOWO
34402
ADITYA RISKI TAUFANI
35210
RIFQI ANRA WIJAYA
35568
DOSEN
Prof. Dr. Ir. BAMBANG TRIATMODJO, DEA
250 150
CATATAN
10500
SKALA
GAMBAR
POTONGAN A-A SAND TRAP
POTONGAN A-A SAND TRAP skala 1:200
JUMLAH LEMBAR
1:200
NO. LEMBAR
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
TUGAS BANGUNAN TENAGA AIR semester ganjil 2011 / 2012
NAMA
No. Mhs.
RIO HANUNG PRABOWO
34402
ADITYA RISKI TAUFANI
35210
RIFQI ANRA WIJAYA
35568
DOSEN
Prof. Dr. Ir. BAMBANG TRIATMODJO, DEA
CATATAN
200
GAMBAR
PINTU INTAKE
PINTU INTAKE
SKALA
1:50
skala 1:50 130
JUMLAH LEMBAR
NO. LEMBAR
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
TUGAS BANGUNAN TENAGA AIR semester ganjil 2011 / 2012
50
NAMA
No. Mhs.
RIO HANUNG PRABOWO
34402
ADITYA RISKI TAUFANI
35210
RIFQI ANRA WIJAYA
35568
DOSEN 200 Prof. Dr. Ir. BAMBANG TRIATMODJO, DEA
CATATAN
100 400
SKALA
GAMBAR
PENAMPANG SALURAN PENGANTAR skala 1:50
PENAMPANG SALURAN PENGANTAR
JUMLAH LEMBAR
1:50
NO. LEMBAR
60
1.6000
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
TUGAS BANGUNAN TENAGA AIR semester ganjil 2011 / 2012
POT I-I
100
NAMA
No. Mhs.
RIO HANUNG PRABOWO
34402
ADITYA RISKI TAUFANI
35210
RIFQI ANRA WIJAYA
35568
DOSEN
Prof. Dr. Ir. BAMBANG TRIATMODJO, DEA
400
560
CATATAN
200
400
TAMPAK ATAS FOREBAYS skala 1:100
GAMBAR
TAMPAK ATAS FOREBAYS JUMLAH LEMBAR
SKALA
1:100
NO. LEMBAR
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
TUGAS BANGUNAN TENAGA AIR semester ganjil
400
2011 / 2012
NAMA
No. Mhs.
RIO HANUNG PRABOWO
34402
ADITYA RISKI TAUFANI
35210
RIFQI ANRA WIJAYA
35568
200
DOSEN 160 Prof. Dr. Ir. BAMBANG TRIATMODJO, DEA
CATATAN 60
POT I-I FOREBAYS skala 1:100
240
GAMBAR
POT I-I FOREBAYS
JUMLAH LEMBAR
SKALA
1:100
NO. LEMBAR
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
TUGAS BANGUNAN TENAGA AIR semester ganjil 2011 / 2012
NAMA
No. Mhs.
RIO HANUNG PRABOWO
34402
ADITYA RISKI TAUFANI
35210
RIFQI ANRA WIJAYA
35568
DOSEN
Prof. Dr. Ir. BAMBANG TRIATMODJO, DEA
CATATAN
GAMBAR
PIPA PENSTOCK PIPA PENSTOCK Skala 1: 500 skala 1:500
PIPA PENSTOCK KETERANGAN : - PANJANG PIPA = 375 m - DIAMETER PIPA = 1.6 m - TEBAL PENSTOK = 0.47 cm
JUMLAH LEMBAR
SKALA
1:500
NO. LEMBAR