BAB I PENDAHULUAN
Transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam transportasi terdapat dua unsur penting yaitu pemindahan atau pergerakan (movement) dan secara fisik mengubah tempat dari barang (komoditi) dan penumpang ke tempat lain. (salim, 2002) Pengangkutan diperlukan karena k arena sumber kebutuhan manusia tidak terdapat disembarang tempat, sehingga terjadi kesenjangan jarak antara lokasi sumber, lokasi produksi dan lokasi konsumen, oleh karenanya hal tersebut melahirkan pengangkutan dan didalam pengangkutan terdapat lima unsur pokok yaitu manusia yang membutuhkan, barang yang dibutuhkan, kendaraan sebagai alat angkut, jalan sebagai prasarana angkutan dan d an organisasi yaitu pen gelola angkutan. Pengertian lain dalam transportasi menurut Nasution (1996) mengartikan transportasi sebagai suatu kegiatan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tepat tujuan, sehingga transportasi adalah bukan sebuah tujuan melainkan sarana untuk mencapai tujuan dalam menanggulangi kesenjangan jarak dan waktu.
BAB II PEMBAHASAN
Sistem transportasi dan terutama infrastruktur jalan raya telah merupakan salah satu alat terpenting untuk mencapai standar kehidupan yang tinggi. Ini membawa konsekuensi penggunaan teknologi baru dan lebih canggih, seperti interchanges, jalan-jalan layang (fly overs), jalan bebas hambatan (freeways), jalur kereta layang (elevated railways track), tandatanda lalu lintas yang terkoordinasi, dan sebagainya untuk menampung kecepatan yang lebih tinggi dan aliran (jumlah) lalu lintas yang lebih besar, terutama di daerah perkotaan. Sebaliknya, meningkatnya jumlah lalu lintas kendaraan bermotor meningkatkan pula kemacetan lalu lintas dan pencemaran udara, serta kebisingan. Perlu ada usaha-usaha untukmengatasi masalah tersebut, yang harus dilakukan secara terpadu, seperti penataan ruang kota, pengaturan lalu lintas, pemanfaatan energi alternatif untuk kendaraan bermotor, penggunaan angkutan angku tan cepat masal. Transportasi (Perangkutan) Pengertian Transportasi
Transportasi atau perangkutan adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau), atau mesin. Unsur-Unsur Dasar Transportasi
Ada lima unsur pokok transportasi, yaitu: a) Manusia, yang membutuhkan transportasi b) Barang, yang diperlukan diperluk an manusia c) Kendaraan, sebagai sarana transportasi d) Jalan, sebagai prasarana transportasi dan
e) Organisasi. Moda Transportasi
Moda transportasi terbagi atas tiga jenis moda, yaitu: 1. Transportasi darat: kendaraan bermotor, kereta api, gerobak yang ditarik oleh hewan (kuda, sapi, kerbau), atau manusia. Moda transportasi darat dipilih berdasarkan faktor-faktor: • Jenis dan spesifikasi kendaraan • Jarak perjalanan • Tujuan perjalanan • Ketersediaan moda • Ukuran kota dan kerapatan permukiman • Faktor sosial-ekonomi
2. Transportasi air (sungai, danau, laut): kapal, tongkang, perahu, rakit. Dan 3. Transportasi udara Fungsi dan Manfaat Transportasi
Fungsi Transportasi (Regional dan Lokal) Transportasi perlu untuk mengatasi kesenjangan jarak dan komunikasi antara tempat asal dan tempat tujuan. Untuk itu dikembangkan sistem transportasi dan komunikasi, dalam wujud sarana (kendaraan) dan prasarana (jalan). Dari sini timbul jasa angkutan untuk memenuhi kebutuhan perangkutan (trans-portasi) dari satu tempat ke tempat lain. Di sini terlihat, bahwa transportasi dan tata guna lahan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Jadi salah satu tujuan penting dari perencanaan tata guna lahan atau perencanaan sistem transportasi, adalah menuju ke keseimbangan yang efisien antara potensi tata guna lahan dengan d engan kemampuan transportasi. transpo rtasi.
Untuk wilayah perkotaan, transportasi memegang peranan yang cukup menentukan. Suatu kota yang baik dapat ditandai, antara lain dengan melihat kondisi transportasinya. Transportasi yang baik, aman, dan lancar selain mencerminkan keteraturan kota, juga memperlihatkan kelancaran kegiatan perekonomian kota. Kebutuhan lahan yang sangat luas untuk sistem transportasi (terutama transportasi darat) ini mempunyai pengaruh besar terhadap pola tata guna lahan, terutama di daerah perkotaan. Di sini masalah lingkungan perlu diperhatikan. Perubahan tata guna lahan la han akan ak an berpengaruh berp engaruh terhadap kondisi fisik tanah (terutama muka air tanah ).: Transportasi yang berwawasan lingkungan perlu memikirkan implikasi atau dampak terhadap lingkungan yang mungkin timbul, terutama pencemaran udara dan kebisingan. Ada tiga aspek utama yang menentukan intensitas dampak terhadap lingkungan, khususnya pencemaran udara dan kebisingan, ke bisingan, dan penggunaan penggun aan energi di daerah perkotaan, perk otaan, yaitu: a) Aspek perencanaan transportasi (barang dan manusia). b) Aspek rekayasa transportasi, meliputi pola aliran moda transportasi, sarana jalan, sistem lalu lintas, dan faktor transportasi lainnya. c) Aspek teknik mesin dan sumber energi (bahan bakar) alat transportasi. Transportasi Transportasi di bidang Lingkungan
Pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development) sebagaimana didefinisikan sebagai: pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini, tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Menciptakan transportasi yang sehat untuk lingkungan
Terhadap Pengurangan Dampak
Lingkungan yaitu : 1.Bahan bakar yang ramah lingkunganBahan bakar berbasis fosil yang pada umumnya digunakan dalam aktivitastransportasi tidaklah ramah terhadaap lingkungan, sebagai akibatnya terjadi emisi pencemaran udara yang cukup berarti dari proses pembakaran yang terjadi. Hal lainyang sangat berarti adalah terdapatnya kandungan timbal (Pb) dalam bahan bakar fosilyang fosil yang digunakan, sedangkan sedan gkan bahan bakar ini
2.Pengendalian
gas
buang
emisi pencemar udara dapat diturunkan dengan
diterapkannya pengendali gas buang dikendaraan bermotor. Jenis alat pengendali yang dapat digunakan adalah pembakaran akhir (after burner), serta catalytic converter dengan persyaratan bahan bakar bak ar yangdigunakan tidak ti dak boleh mengandung mengandun g timbal (Pb). 3.Sistem transportasi masal Untuk mengatasi jumlah penumpang dan mobilitas yang tinggi, perlu adanya sistem transportasi masal baik berbasis jalan raya maupun non-jalan raya. Sistem transportasimasal yang saat ini ada di Indonesia meliputi angkutan umum perkotaan dan pedesaan, bis umum, kereta api, serta jenis angkutan berbasis air dan udara. 4 . U s a h a p e m e r i n t a h b eeb b eerr ap ap a u sa sa h a p e me me r in in ta ta h un u n tu tu k m een n gu gu ra ra n gi gi ti ti ng ng k aatt pen p en ce m a r a n u d a ra t e r u ta m a d i kota-kota besar antara an tara lain: 1. Pemberi insentif bagi kendaraan bermotor yang memakai bahan bakar gas: a. Keringanan pajak kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar gas ber b er u p a PBBKB (Pajak Bahan Bakar Kendaran Bermotor). Ref. PERPU. No.21 tahun 1997. b. b . Pe m b e ri a n k er i n g a n an pa j ak u n t u k b ea - i mp or c o nv e r s i o n k i t , s e hi n g g a h a r g a ju j u al n ya dapat ditekan dan da n terjangkau oleh masyarakat. masyar akat. c.
Peraturan
pemerintah
yang
mewajibkan
kepada
Agen
Tunggal
P e m e g a n g M e r k (ATPM (ATPM)) untuk untuk memasan memasang g Cataly Catalytic tic Converte Converterr pada setiap setiap kendara kendaraan an baru yang sudahdiproduksi. sudahdip roduksi. 2. Pembuatan Bahan Bakar Nabati (BBN) Kebijakan pemerintah untuk percepatan pembuatan BBN antara lain: a.Peraturan Pemerintah (PP) No.5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional. b.Instruksi Presiden (Inpres) (Inpr es) No.1 tahun 2006 tentang penyediaan dan pemanfaatanBBN. c.Keputusan Presiden (Keppres) No.10 tahun 2006
tentang
Tim
kemiskinan
dan
N a s i o n a l penge ngembang angan BB BBN unt untuk pe percep rcepaatan tan peng pengu uranga ngan pengangguran.Solusi
BBN
untuk
transportasi
adalah
sebagai
pengganti/subtitusi pengganti/subti tusi solar atau bensin. Untuk so s o l a r di g u n a ka n bi o - d i es el , s e d a n g k a n untuk bensin digunakan bio-ethanol. Bio-dieselmerupakan bentuk ester dari minyak nabati (sawit,minyak kelapa, jarak pagar,dll).Sedangkan bioethanol merupakan anhydrous alkohol berasal dari fermentasi tetes/niratebu, singkong, jagung atau sagu Sistem Kegiatan Transportasi di lingkungan
Pendekatan secara makro (komprehensif/holistik) mengenai sistem kegiatan transportasi, dapat digambarkan sebagai berikut, yaitu tentang hubungan kota-kota dan desa, yang dimana semua itu terkait dengan masalah transportasi diantara keduanya. Sistem transportasi yang sehat dan ramah alam adalah solusi bagi mobilitas penduduk di perkotaan. Transportasi sehat dan ramah alam adalah sistem transportasi yang bisa meningkatkan efisiensi energi, menggunakan bahan bakar bersih dan mobilitas yang ramah lingkungan dengan atau tanpa kendaraan bermotor. Semakin efisien penggunaan energi sebuah moda transportasi, semakin rendah produksi emisinya. Semakin rendah emisi dan polusi yang dihasilkan semakin sehat lingkungan dan masyarakat yang menggunakannya. Salah satu contoh sistem transportasi ramah lingkungan adalah kereta listrik. Kereta listrik menjadi alat transportasi modern di hampir semua kota besar dunia. Negara maju seperti Jepang dan negara-negara di Eropa sudah menggunakan sistem transportasi ini sejak puluhan tahun lalu. Sistem transportasi sehat dan ramah lingkungan tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan namun juga bagi perekonomian sebuah negara. Di Eropa, para analis menyimpulkan, transportasi publik yang sehat dan ramah alam mampu memberi manfaat ekonomi dua kali lipat dari investasi yang dikeluarkan. Sementara itu upaya mengurangi kandungan sulfur dalam bahan bakar transportasi di wilayah Afrika Sub-Sahara, bisa mengurangi biaya kesehatan dan biaya ekonomi lain hingga US$980 juta per tahun. Dalam skala global, menurut Program Lingkungan PBB (UNEP), investasi sebesar 0,34% dari PDB dunia per tahun di sektor transportasi hijau selama periode 2010-2050, bisa mengurangi konsumsi minyak sebesar 80% dan menambah lapangan kerja baru sebesar 10%. Dengan beralih ke transportasi publik, bersepeda atau berjalan kaki, kita juga bisa membantu mencegah dampak negatif pemanasan global.
Contoh paling populer adalah keberhasilan kota Curitiba mengurangi pemakaian bahan bakar hingga 30% dibanding kota-kota besar lain di Brasil. Kesuksesan ini menginspirasi kota-kota besar lain di dunia guna mengadopsi strategi yang sama. Di London, pajak emisi (congestion charge) – pajak yang dikenakan bagi mereka yang menggunakan mobil pribadi di lokasi dan waktu-waktu tertentu di Kota London – mampu mengurangi 70.000 perjalanan menggunakan kendaraan pribadi dan 20% emisi CO2. Pajak dan kuota kendaraan di Singapura mampu menekan pertumbuhan kepemilikan dan penggunaan kendaraan pribadi. p ribadi. Sementara layanan bus rapid transit system (BRT) di Bogota, Kolombia – seperti busway di Jakarta – mampu mengurangi emisi per penumpang sebesar 14%. Keberhasilan sistem BRT ini banyak ditiru di kota-kota besar lain seperti di Lagos, Ahmadabad, Guangzhou dan di Johannesburg, Afrika Selatan. Di Eropa, banyak kota yang kini mengikuti keberhasilan Kota Zurich, Swiss berinvestasi di sistem kereta trem sebagai tulang punggung transportasi perkotaan. Kereta trem menjadi alternatif dari sistem kereta listrik bawah tanah yang mahal. Penetapan standar emisi dan program berbagi tumpangan juga terbukti mampu mengurangi ketergantungan akan kendaraan pribadi. Sementara penciptaan zona polusi beserta waktu penerapannya bisa membantu mengurangi kemacetan dan polusi udara sekaligus meningkatkan produktifitas dan kualitas hidup masyarakat kota Peranan Transportasi dalam Pengembangan kota dan Wilayah
Perencanaan transportasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perencanaan kota dan wilayah. Rencana kota tanpa mempertimbangkan keadaan dan pola transportasi yang akan terjadi sebagai akibat dari rencana itu sendiri, akan menghasilkan kesemrawutan lalu lintas di kemudian hari. Akibat lebih lanjut adalah meningkatnya jumlah kecelakaan, pelanggaran, dan menurunnya sopan-santun berlalu-lintas, serta meningkatnya pencemaran udara. Transportasi Transportasi di dalam Lingkungan Perkotaan
Setiap hari manusia melakukan berbagai aktivitas, seperti makan, minum, tidur dan bergerak. Manusia bergerak bertujuan bertuj uan untuk memenuhi kebutuhan kebut uhan hidupnya. Dalam pergerakannya, manusia membutuhkan alat bantu yang dinamakan alat transportasi, yang memungkinkan manusia menempuh jarak yang jauh dalam waktu yang singkat. Dewasa ini,alat transportasi sudah mengalami kemajuan yang pesat seiring dengan berkembangnya teknologi. Teknologi
yang maju ini bahkan memungkinkan memungkinka n manusia untuk untu k melakukan perjalanan keluar kelu ar dari atmosfir bumi dan menjelajahi ruang angkasa. Bahkan baru-baru iniRRC(negeri China) tengah mengembangkan stasiun luar angkasa pertama Majunya teknologi saat ini tentunya juga akan membawa dampak yang negatif ba b a gi l i n g k u n g a n . Y a n g m a r a k d i b i c a r a k a n d u n i a s a a t i n i a d a l a h i s u p e r u b a h a n i k l i m (climatechange) a k i b a t p e m a n a s a n g l o b a l . P e m a n a s a n global terjadi karena gas buangan seperti karbon monoksida(CO), karbon dioksida(CO2), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida dangas-gas lain yang ber b er ba h a ya . S e c a r a s t at i st i k , Ne g a r a k i ta me m b e ri k an s um b a n g an p o lu t a n yang cukup tinggi mengingat Negara kita adalah Negara berkembang. Sementara peyumbang terbesar gas-gas polutan ini adalah Negara-negara maju karena a k t i v i t a s - a k t i v i t a s p e ri r i n du d u s tr t r i an a n d a n t r a n s po p o r ta t a s i y an a n g s e c ar a r a u m um um l e b i h t i n g g i d a r i p a d a N e g a r a - n e g a r a b er e r ke k e mb m b an a n g. g. A kt k t iv i v it it a ss- a k ti ti vi v i t as as i n i akan memberikan polutan berupa asap yang sangatmengganggu pernafasan dan dalam jangka panjan g dapat menyeba bkan penyaki t ganggu an pern pernaf afas asan an sepe sepert rtii asma, bronchitis dan lain-lain. Negara kita, Indonesia sebagai Negara berkembang tentunya tidak bisa hanya tinggaldiam dengan isu perubahan iklim ini. Setiap hari di negeri kita, ada begitu banyak aktivitasyang tentunya memberikan kontribusi pada pem p em an a s a n gl o b al i n i , ya n g s e c a ra g a ri s b es a r dikelompokkan menjadi aktivitas indu indust stri ri dan dan tran transp spor orta tasi si.. Yang Yang akan akan kita kita baha bahass disi disini ni adal adalah ahaa k t i v i t a s t r a n s p o r t a s i dan dampak yang ditimbulkan, serta bagaimana m e n c i p t a k a n tran transp spor orta tasi si yang yang seha sehatt untu untuk k ling lingku kung ngan an..
Tabel Pengaruh akibat bahan kimia pada transportasi terhadap lingkungan :
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Dari uraian pada bab terdahulu, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Pengamatan transportasi yang baik, aman, dan lancar selain mencerminkan keteraturan kota, juga memperlihatkan kelancaran kegiatan perekonomian kota. 2. Bahwa guna angkutan adalah untuk memenuhi kebutuhan perangkutan (trans-portasi) dari satu tempat ke tempat lain. Di sini terlihat, bahwa transportasi dan tata guna lahan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam tranportasi perkotaan dan pedesaan. 3. Bahwa pengangkutan yang berkaitan dengan perkotaan dan pedesaan sangat berperan dalam tumbuh kembangnya roda perekomonian pada suatu wilayah. B. Saran : Sektor ekonomi rakyat sangat berkaitan dengan pengangkutan kota dan pedesaan telah terbukti mampumengembangkan perekonomian, oleh karena itu pemerintah jangan menganggap remeh akan keberadaan sektor ekonomi rakyat, tapi justru harus diberdayakan sebagai salah satu penyangga perekonomian nasional. Diharapkan sekali kearifan pemerintah agar lebih memperhatikan dan lebih rajin turun melihat kehidupan masyarakat di pedesaan dalam masalah pengangkutan.