PERAN PERAWA PERAWAT DALAM PENGAMBILA PE NGAMBILAN N KEPUTUSAN KEP UTUSAN ETIK
1. Lata Latarr Be Bela laka kang ng Profesi keperawatan keperawatan mempunya mempunyaii kontrak kontrak sosial dengan masyarakat, masyarakat, yang berarti masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan memberikan pelayanan pelayanan yang dibutuhkan. dibutuhkan. Perawat Perawat dihadapkan dihadapkan pada dilema etik baik dalam praktik klinis maupun maupun bidang penelitian. Tantangan Tantangan terkait etika dalam keperawatan sudah sejak lama di hadapi oleh perawat, bahkan dalam catatan Florence Nightingale tentang keperawatan dia telah membahas tentang tugas etika kerahasiaan, komunikasi dan sentralisasi dalam pemenuhan kebutuhan pasien (Nightingale, 1!" # $lrich % &eiter, '"). *onsek *onsekwen wensi si dari dari hal tersebu tersebutt tentun tentunya ya setiap setiap keputu keputusan san dari dari tindak tindakan an keperaw keperawata atan n harus harus mampu mampu diperta dipertangg nggung ungjaw jawabk abkan an dan diperta dipertangg nggung ung guga gugatk tkan an dan dan seti setiap ap peng pengam ambi bila lan n kepu keputu tusa san n tent tentun uny ya tida tidak k hany hanyaa berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga dengan mempertimbangkan etika. +tik profesi merupakan prinsip moral atau asas yang harus diterapkan oleh oleh pera perawa watt dala dalam m hubu hubung ngan anny nyaa deng dengan an pasi pasien en,, teman teman sejaw sejawat at dan dan masyarakat umumnya. +tik ini mengatur tentang perilaku profesional pada perawat dalam menjalankan pekerjaannya, sebagaimana tercantum dalam lafal lafal sumpah sumpah dan kode kode etik perawa perawatt yang yang disusun disusun organi organisasi sasi profesi profesiona onall bersama pemerintah (Nursalam, '1). +tik mengacu pada metode yang membat membatu u orang orang dalam dalam memaham memahamii moralit moralitas as perila perilaku ku manusi manusia. a. Perawa Perawatt dian diangg ggap ap bert bertan angg ggun ung g jawa jawab b terh terhad adap ap peri perila laku ku etik etik mere mereka ka.. -ehi -ehing ngga ga perawat perlu memahami nilai mereka sendiri berkaitan dengan tanggung jawab dan tanggung gugat dalam suatu keputusan keputusan etik yang diambil. Pera Perawat wat memi memilik likii berb berbag agai ai macam macam peran peran dalam dalam mela melaks ksan anak akan an tugasnya. Perawat banyak menghadapi dilema etik dalam peran mereka yang berbeda yaitu tanggung jawab sebagai penyedia, peneliti, spesialis kesehatan masy masyara araka katt admi admini nist strat rator or dan dan ado adoka katt pasi pasien en dan dan anal analisi isiss kebi kebijak jakan an kesehatan kesehatan (/ajaram, ' # 0allari, 0allari, '1). '1). 2ilema 2ilema etik adalah kondisi yang mengharuskan perawat untuk melakukan analisa, menepis, melakukan sintesa dan menentukan keputusan terbaik bagi pasien. 2ilema etik menempatkan perawat pada kondisi dimana dia harus menimbang, memilah dan menapis pilihan keputusan yang menjadi sulit diputuskan jika kedua piihan tidak ada yang benar benar baik ataupun keduanya sama sama baik berdasarkan prinsip etis. 2alam 2alam -umija -umijatun tun(' ('11 11), ), dikatak dikatakan an bahwa bahwa pembua pembuatan tan keputu keputusan san selalu dihubungkan dengan suatu masalah atau suatu kesulitan, dalam arti keputu keputusan san dan penera penerapan panny nyaa diharap diharapkan kan akan akan menjawa menjawab b persoa persoalan lan atau atau menyelesaikan konflik. Pendapat *epner dan 3eorge tentang pengambilan keputusan keputusan adalah 4 A decision is always choice between various ways of getting a particular thing done on end accomplished 5. accomplished 5. Pengambilan kepu keputu tusa san n adal adalah ah suat suatu u rang rangka kaia ian n kegi kegiat atan an memi memili lih h alte altern rnat atif if atau atau kemung kemungkin kinan. an. 2alam 2alam pengam pengambil bilan an keputu keputusan san kepera keperawat watan an meliba melibatka tkan n prinsip6prinsip etis sebagai bahan pertimbangan. Prinsip6prinsip etis yang
menjadi bahan pertimbangan dalam setiap pengambilan keputusan etis diantaranya adalah otonomi, nonmaleficience, beneficience, justice, fidelity dan eracity. *eputusan etis akan menjadi sulit diambil ketika terdapat pertentangan antara prinsip prinsip etis tersebut . -ebagai seorang profesional, perawat bertanggung jawab dan mengemban tanggung gugat untuk membuat keputusan dan mengambil langkah6langkah tentang asuhan keperawatan yang diberikan. *emampuan pengambilan keputusan yang tepat dan akurat sangat dibutuhkan perawat untuk dapat menyelamatkan pasien yang dihadapi. 7gar perawat dapat melakukan tugasnya dengan baik, setiap perawat harus memahami dan mampu menerapkan pelayanan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan (8idayat, '). 2asar6dasar terkait etika keperawatan secara umum hampir sama di indonesia maupun di negara lain tetapi ada beberapa hal terkait nilai 9nilai yang berbeda antara perawat :ndonesia dan di negara lain karena nilai di bentuk sesuai dengan kebiasaan dalam lingkungan masyarakat.
2. Pembahaan 2alam -umijatun ('") dikatakan bahwa praktik keperawatan melibatkan interaksi yang kompleks antara nilai indiidu, sosial dan politik, serta hubungannya dengan masyarakat tertentu. -ebagai dampaknya perawat sering mengalami situasi yang berlawanan dengan hati nuraninya. 0eskipun demikian, perawat tetap akan menjaga kewajibannya sebagai pemberi pelayanan yang lebih bersifat kemanusiaan. 2alam membuat keputusan, perawat akan berpegang teguh pada pola pikir rasional serta tanggung jawab moral dengan menetapkan prinsip etik dan hukum yang berlaku. Prinsip utama dalam melaksanakan peran perawat adalah moral dan etika keperawatan. 2alam setiap memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, perawat harus selalu berpedoman pada etika keperawatan dan standar keperawatan yang ada serta ilmu keperawatan. 8al ini penting, guna menghindarkan kesalahan yang dapat berakibat fatal terhadap pasien dan eksistensi profesi keperawatan yang sedang mencari identitas diri. 0enurut Nursalam ('), dalam melaksanakan peran profesionalnya, perawat harus menerapkan prinsip6prinsip etika (J-A-B-V-C-F) yang meliputi; keadilan ( ustice), asas menghormati otonomi (autonomy), asas manfaat (beneficience) dan tidak merugikan (non-maleficiency), asas kejujuran (veracity), serta asas kerahasiaan (confidentiality) serta komitmen (Fidelity)!
7da seorang pekerja laki6laki yang dulunya memiliki riwayat bekerja di luar ngri sebagai T*: bernama Tn.:. -uatu 8ari Tn.: mengalami demam tinggi dan datag ke /umah -akit, berdasarkan anamnesa Tn.: mengalami demam tinggi dengan suhu tubuh yang tidak stabil selama = hari, terdapat banyak stomatitis dan Tn.: juga menagalami diare selama = hari. Tn.: menuturkan sebelumnya memang sering diare dan mengalami demam tetapi dapat sembuh dengan minum obat. Tn.:
mengatakan istrinya meninggal bulan yang lalu karena sering mengalami demam, batuk dan sesak. Tn.: tidak mengetahui penyakit apa yang dilami istrinya karena istrinya meninggal di rumah dan belum sempat di bawa ke rumah sakit. Tn.: masuk :32 kemudian disarankan dokter untuk rawat inap karena kondisi fisik Tn.: yang sangat lemah. *eesokan harinya dokter yang menangani Tn.: memberikan adice untuk dilakukan pemeeriksaan laboratorium. Tn. : yang ingin tahu sekali tentang penyakitnya meminta perawat tersebut untuk segera memberi tahu penyakitnya setelah didapatkan hasil pemeriksaan. -ore harinya pukul 1. >:< hasil pemeriksaan telah diterima oleh perawat tersebut dan telah dibaca oleh dokternya. 8asilnya mengatakan bahwa Tn. : positif terjangkit penyakit 8:?@7:2-. *emudian perawat tersebut memanggil keluarga Tn. 7 untuk menghadap dokter yang menangani Tn. :.
2alam proses pengambilan keputusan etis dikenal beberapa teori yang dapat menjadi pembenaran terhadap suatu putusan etik, yaitu teori teleologi dan deontologi. Teleologi berasal dari kata telos yang artinya tujuan. dalam hal ini keputusan etik didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai.
.
!.
.
B.
tindakan yang menguntungkan pasiennya atas dasar kebaikan, namun dalam kenyataan sehari hari prinsip ini sering membuat risiko bagi profesi perawat itu sendiri. Prinsip ini mendorong perawat untuk melakukan sesuatu hal atau tindakan yang baik dan tidak merugikan Tn.:. -ehingga perawat bisa memilih diantara ' alternatif diatas mana yang paling baik dan tepat untuk Tn: dan tidak merugikan Tn.:. Tidak merugikan (non-maleficiency) adalah tidak melukai atau tidak membahayakan orang lain. 2alam hal ini perawat dituntut untuk melakukan tindakan yang tidak membahayakan atau berisiko menciderai pasiennya. 2alam kasus diatas diharapkan keputusan yang dibuat perawat tersebut nantinya tidak menimbulkan kerugian pada Tn.: baik secara fisik maupun psikisnya. -elanjutnya adalah eracity atau kejujuran. *ebenaran menjadi suatu hal yang harus disampaikan perawat kepada pasiennya. Terkait dengan informasi yan disampaikan kepada pasien harus akuran, komprehensif dan obyektif sehingga pasien mengerti dan paham mengenai keadaan dirinya. *arena kebenaran merupakan dasar dalam membentuk hubungan saling percaya . 2alam kasus diatas perawat harus bertindak jujur tidak menutup6 nutupi atau membohongi Tn.: terkait penyakitnya. *arena hal ini merupakan kewajiban dan tanggungjawab perawat untuk memberikan informasi yang diberikan Tn.: secara benar dan jujur sehingga Tn.: akan merasa dihargai dan dipenuhi haknya. asas kerahasiaan (confidentiality) 7turan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahwa informasi tentang klien harus dijaga priacynya. 7pa yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tak ada satu orangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien diluar area pelayanan, menyampaikannya pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan yang lain harus dicegah. Perawat akan berpegangteguh dalam prinsip moral etik keperawatan yaitu menghargai apa yang menjadi keputusan pasien dengan menjamin kerahasiaan segala sesuatu yang telah dipercayakan pasien kepadanya kecuali seijin pasien dan untuk kepentingan hukum. komitmen (Fidelity) menepati janji. Prinsip fidelity indiidu untuk menghargai janji dan komitmennnya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia pasien. 2alam hal ini perawat harus menepati janji yang sudah disepakati dengan Tn.: sebelum dilakukan pemeriksaan yang mengatakan bahwa perawat bersedia akan menginformasikan hasil pemeriksaan kepada Tn.: jika hasil pemeriksaannya sudah selesai. Canji tersebut harus tetap dipenuhi walaupun hasil pemeriksaannya tidak sesuai dengan yang diharapkan karena ini mempengaruhi tingkat kepercayaan Tn.: terhadap perawat tersebut nantinya.
2engan mengidentifikasi keterlibatan prinsip prinsip diatas diharapkan perawat dapat menimbang dan memilah prinsip apa saja yang bertentangan atau mendukung proses pengambilan keputusan. 7danya prinsip tersebut membuat perawat dan pasien memiliki pandangan dan pilihan terhadap keputusan yang
akan diambil. 0ana yang baik untuk dilakukan, apakah berisiko, bagaimana konsekwensinya, dll. 2engan kata lain, etik, prinsip etik adalah landasan bagi perawat untuk memutuskan suatu tindakan. 2alam penyelesaian masalah keperawatan atau pengambilan keputusan dalam keperawatan perlu menggunakan langkah yang sistematis. *erangka kerja dapat membantu memudahkan segala langkah tindakan yang akan dilakukan secara sistematis.
dukungan. Tindakan ini tentunya tidak terlepas dari keterlibatan keluarga didalamnya. *eluarga juga dapat ikut serta dalam memberikan dukungan dan kekuatan kepada pasien. -etelah pasien merasa nyaman dan merasa mendapat dukungan dari perawat maupun keluarga, maka perawat dapat mulai memberikan informasi dan penjelasan terkait dengan penyakitnya. *etika dalam proses penguatan pasien menanyakan ulang tentang kondisinya perawat dapat memberitahukan bahwa pemeriksaan masih dalam proses. Apsi pilihan ini tentu memiliki kelemahankarena perawat tidak segera jujur terkait kondisi passien. • Perawat akan melakukan tanggungjwab sebagai perawat dalam memenuhi hak6hak pasien untuk mengetahui penyakitnya, sehingga ketika hassil pemeriksaan sudah ada dan sudah didiskusikan dengan timmedis maka perawat akan langsung menginformasikannya pada Tn.:. dengan diberikan informasi secara jujur sesuai dengan hak passien dan perawat melaksanakan tugas atau kewajibannya dengan baik maka pasien juga akan merasa dihargai hak6haknya. *emungkinan terburuk jika pada akhirnya pasien tau ketika informasinya dirahasiakan oleh perawat dan keluarga maka pasien akan merasa tidak dihargai. 2engan begitu akan menimbulkan hilangnya rasa percaya klien terhadap perawat ataupun petugas kesehatan lainnya 4. 0elaksanakan /encana 7lternatif6alternatif rencana tersebut harus dipertimbangkan dan didiskusikan dengan tim medis yang terlibat supaya tidak melanggar kode etik keperawatan. -ehingga bisa diputuskan mana alternatif yang akan diambil. 2alam pengammbilan keputusan harus didasarkan pertimbangan atau pendekatan dengan prinsip6prinsip etis seperti yang telah dijabarkan dalam penjelasan diatas. Gaitu dengan prinsip keadilan ( ustice), asas menghormati otonomi (autonomy), asas manfaat (beneficience) dan tidak merugikan (nonmaleficiency), asas kejujuran (veracity), serta asas kerahasiaan (confidentiality) serta komitmen (Fidelity) 2ari pertimbangan berdasarkan prinsip6prinsip diatas. 2ari dua opsi yang tersedia lebih mendukung kearah alternatif pilhan yang ke6' yaitu memberikan infirmasi secara langsung dan jujur terhadap passien. 0engingat alternatif ini akan membuat pasien merasa dihargai dan dipenuhi hak6haknya. 5. 0engealuasi 8asil 7lternatif yang dilaksanakan kemudian dimonitoring dan diealuasi sejauh mana Tn. : beradaptasi tentang informasi yang sudah diberikan. Cika Tn. : masih denial maka pendekatan6pendekatan tetap terus dilakukan dan support sistem tetap terus diberikan yang pada intinya membuat pasien merasa ditemani, dihargai dan disayangi tanpa ada rasa dikucilkan. 2ari pemaparan diatas dapat kita lihat beberapa pertimbangan dan pendekatan dalam penyelesaian dilema etik dalam menghadapi masalah seputar pelayanan keperawatan. 2alam praktiknya masalah dilema etik banyak dijumpai oleh perawat. 0aka perlu penerapan pendekatan secara etik dan langkah penyelesaian masalah secara sistematis agar perawat dapat mengambil keputusan secara bijak dan tidak menimbulkan kerugian bagi perawat maupun pasien.
Praktik keperawatan yang secara langsung berhubungan dengan manusia tidak terlepas dari unsur etik dalam pelayanan. +tika merupakan salah satu hal yang yang mengatur hubungan anatara pasien dan perawat. 0aka dapat terlihat betapa pentingnya penerapan etika. Tidak hanya di :ndonesia. 2inegara lainpun juga menerapkan hal yang sama, bahwa keperawatan tidak dapat terlepas dari etika.
0odel kerangka pengambilan keputusan etik 4+thic 7ssessment Framework (+7P)5 dapat digunakan dalam menghadapi dilema etik keperawatan baik dalam konteks keluarga maupun pendidikan kesehatan bagi passien (8eiskel, '1). Eangkah yang pertama yaitu dengan penilaian situasi termasuk mengidentifikasi massalah dan mengklarifikasi fakta yang relean. Eangkah kedua mengidentifikassi metode untuk membantu mengatasi masalah berdasarkan prinsip etik atau teori etika. -etelah prinsip dan teori etik telah diidentifikasi perawat perlu mengklarifikasi nilai6nilai, hak dan kewajiban bersama pasien dan orang lain yang terlibat dalam dilema ini. -etelah mengidentifikasi etika dilema ini, saatnya untuk mengidentifikasi pedoman dari profesional organisasi dan sumber daya lainnya interdisipliner. *emudian, perawat harus mengidentifikasi dan memprioritaskan semua pilihan yang mungkin untuk bertindak. -etelah penilaian, perawat harus memilih opsi dari daftar alternatif yang dikembangkan selama penilaian dan bertindak atas pilihan. -eperti dalam setiap proses, tahap akhir adalah ealuasi dan termasuk konsekuensi jangka pendek dan panjang (8eiskel, '1). 8eiskel juga mengungkapkan bahwa multikulturalism juga termasuk dalam salah satu hal yang juga harus diterapkan dalam mempertimbangkan pemecahan masalah dilema etik. prinsip6prinsip etika tergantung budaya dan hanya dapat diterapkan dalam budaya. 8al ini memungkinkan orang untuk mengikuti prinsip6 prinsip etika tetap menghormati budaya norma. 0isalnya, otonomi lebih dikenal sebagai penghormatan terhadap orang dalam budaya lain karena budaya lain sering melihat indiidu yang tidak terpisahkan dari masyarakat (8arper, '). Perawat menangani pasien dari berbagai budaya. Penting bagi perawat menghormati pasien dan kebutuhan mereka untuk pendidikan.
0.
Ke!m-(lan Perawat sebagai profesional harus menerima tanggung jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan secara etis profesional. -ikap etis profesional berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan adokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan bagi keselamatan pasien, penghormatan terhadap hak6hak pasien, dan akan berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan. 2alam praktiknya perawat pasti dihadapkan dengan permasalahan dilema etik. 2alam penyelesaian dilema etik perawat harus dapat melakukan pendekatan berdasarkan teori etik yaitu Teleologi dan 2eontologi. Pendekatan teori deontologi didasarkan pada prinsip6prinsip etik yaitu keadilan ( ustice), asas menghormati otonomi (autonomy), asas manfaat (beneficience) dan tidak merugikan (nonmaleficiency), asas kejujuran (veracity), serta asas kerahasiaan (confidentiality) serta komitmen (Fidelity)! "eori penyelesaian masalah eti# . -elain dengan dasar teori tersebut pengambilan keputusan dalam dilema etik dapat menggunakan kerangka yang sistematis. Terdapat banyak ahli yang mengungkapkan pendapatnya tentang kerangka pengambilan keputusan etis. D. Saran 2alam menghadapi dilema etik dan membuat keputusan serta bertindak perawat diharapka perawat dapat menerapkan teori etik maupun prinsip6prinsip etik dalam pendekatan suatu masalah. -erta perawat dapat terbiasa menggunakan kerangka oyang sistematis dalam setiap penyelesaian masalah keperawatan sehingga dapat tercipta pelayanan yang bermutu tanpa mengesampingkan etika.
E. Da$tar P(taka 7nne, 2., /eidun, F., % Per, N. ('11). +thical 2ecision 0aking in Nurse 8omes ; :nfluence of ArganiDational Factors. $ursing %thics doi; 1.11BB@""B==11=!!=
+ans, 7, 0., Eeitt, 2, 8., % 8enning, -. ('1'). The 7plication of +thical 2ecision60aking and -elf67warness in ounselor +ducation lassroom. Journal &f Councelor 'reparation and upervision ('), 16!'. 8arper, 0. ('). +thical 0ulticulturalism ; 7n +olutionary concept analysis. Advances in $ursing cience *+('), 1161'. 8eiskel, 8. ('1). +thical deision 0aking for the $tiliDation of Technology6
/alam
'ra#ti#
/ajaram, -, -. ('). Nursing +thics 7nd -ociology. $ursing and 0ealth Care ethics 4 A 5egacy and A Vision1 6('), '"6=". -umijatun. ('11). 3embudaya#an %ti#a /alam 'ra#ti# .eperawatan. Cakarta -alemba 0edika $lrich, , 0. , % al, et. ('1). +eryday +thics ; +thical :ssues and -tress in Nursing Practice Journal &f Advance $ursing 66 (11). doi; 1[email protected]=!6 '.'1.!'!.J. $lrich, , 0., % -oeken, *, E. ('!). 7 Path 7nalytic 0odel of +thical onflict in Practice 7nd 7utonomy 7n 7 -ample of Nurse Practicioners. $ursing %thics doi; 1.11"1@1""B==!neB"'oa
ESAY
PERAN PERAWAT DALAMPENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIK
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Etika dan Hukum Dalam Kee!a"atan
Nama # $ulia %and!a Lesta!i NIM # &''()(*((&&&((+
PR,GRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN -AKULTAS KED,KTERAN UNI.ERSITAS BRAWI/A$A MALANG 0(&'