Penjualan Downstream Sebagai Contoh : PT. Induk dan PT Anak dimidifikasi untuk mengilustrasikan penjualan downstream dari aset disusutkan. Asumsikan bahwa PT induk menjual prealatan ke PT. Anak pada tanggal ta nggal 31 Desember 20x1 seharga Rp.7.000.000. Biaya perolehan peralatan PT Induk sebesar Rp.9.000.000 pada saat dibeli tanggal 31 Desember 20x8, tiga tahun sbeleum 31 Desember 20x1, dan telah disusutkan menggunakan metode garis urus dengan umur 10 tahun, tanpa nilai sisa. Nilai buku dari peralatan sesaat s esaat sebelum penjualan oleh PT Induk dihitung sebagai berikut : Biaya perolehan awal PT. Induk Rp.9.000.000 Akumulasi penyusutan per 31 Desember 20x1 : Penyusutan tahunan (Rp.9.000.000 ( Rp.9.000.000 ÷ 10 tahun) Jumlah tahun
Rp.900.000 x
3 (2.700.000)
Nilai buku per 31 Desember 20x1
Rp.6.300.000
Keuntungan yang diakui oleh PT Induk Induk dari penjualan peralatan antar antar perusahaan sebesar : Harga Jual peralatan
Rp
7.000.000
Nilai Buku peralatan
Rp
(6.300.000)
Keuntungan dari penjualan peralatan
Rp
13.300.000
Ayat jurnal Perusahaan Terpisah – 20x1 20x1 PT. Anak mencatat pembelian peralatan sebesar biaya perolehannya sebagai berikut : 31 Desember 20x1 Peralatan
7.000.000
Kas Mencatat pembelian peralatan
7.000.000
PT. Anak tidak menyusutkan peralatan selama tahun 20x1 karena peralatan tersebut dibeli pada akhir tahun 20x1. PT. Induk harus mencatat penyusutan perlatan untuk tahun 20x1 kaena memiliki aset tersebut sampai akhir tahun 31 Desember 20x1 Beban penyusutan
900.000
Akumulasi penyusutan
900.000
Mencatat beban penyusutan tahun 20x1 atas peralatan yang dijual PT. Induk juga mencatat penjualan peralatan pada akhir tahun 20x1 dan mengakui keuntungan dan penjualan tersebut sebesar Rp.700.000 (Rp.7.000.000 – Rp.6.300.000) 31 Desember 20x1 Kas
7.000.000
Akumulasi penyusutan
2.700.000
Peralatan
9.000.000
Keuntungan dari Penjualan Peralatan
700.000
Mencatat penjualan peralatan
Selain itu, PT. Induk mencatat ayat jurnl metode ekuitas untuk mengakui bagiannya atas laba dan dividen PT Anak tahun 20x1 Kas
24.000.000 Investasi pada saham PT.Anak
24.000.000
Mencatat deviden dari PT. Anak (Rp.30.000.000 x 0.8)
Investasi pada Saham PT. Anak Pendapatan dari Anak perusahaan
40.000.000 40.000.000
Mencatat pendapatan metode ekuitas (Rp.30.000.000 x 0,8)
Kertas Kerja Konsilidasi Kertas Kerja untuk menyusun laporan keuangan konsilidasi pada akhir tahun 20x1 Pendapatan dari anak perusahaan
40.000.000
Dividen diumumkan Investasi pada saham PT. Anak (mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan) Pendapatn untuk kepentingan Nonpengendali Dividen diumumkan Kepentingan Nonpengendali (mengalokasikan laba ke kepentingan non pengendali: Rp.10.000.000 = 50.000.000 x 0,2 Saham Biasa PT Anak Saldo Laba, 1 Januari
24.000.000 16.000.000
10.000.000 6.000.000 4.000.000
200.000.000 100.000.000 Investasi pada Saham PT Anak Kepentingan Nonpengendali (mengelimiansi saldo investasi awal)
Bangunan dan peralatan Akumulasi penyusutan keuntungan penjualan peralatan
Jumlah dari neraca saldo Rp 7.000.000 Rp Rp (700.000)
240.000.000 60.000.000
Eliminasi
Jumlah Konsilidasi
Rp 2.000.000 Rp (2.700.000) Rp 700.000
Rp 9.000.000 Rp (2.700.000) Rp -
Oleh karena itu, ayat jurnal berikut diperlukan dalam kertas kerja : Bangunan dan perlatan Keuntungan penjualan peralatan akumulasi penyusutan Mengeliminasi keuntungan belum terealisasi dari penjualan downstream atas peralatan
2.000.000 700.000 2.700.000
Adanya ayat jurnal tersebut menyebabkan peralatan yang dinilai sebesar Rp.7.000.000 pada pembukuan PT Anak menjadi Rp.9.000.000 dilaporkan di laporan keuangan konsilidasian 31 Desember 20x1, Kertas Kerja Konsilidasi, periode penjualan antarperusahaan; penjualan downstream atas peralatan.
Debit
Eliminasi Kredit
Konsilidasi
-
600.000.000
Pos
PT. Induk
PT. Anak
Penjualan Keuntungan penjualan peralatan Pendapatan dari anak perusahaan
400.000.000
200.000.000
Kredit
440.700.000
200.000.000
600.000.000
Beban pokok penjualan Penyusutan dan Amortisasi
170.000.000
115.000.000
285.000.000
50.000.000
20.000.000
70.000.000
Beban Lain
4.000.000
15.000.000
55.000.000
Debit
(260.000.000) (150.000.000)
700.000
700.000
40.000.000
40.000.000
(410.000.000) 190.000.000
Pendapatan untuk kepentingan Nonpengendali Laba Bersih diacatat ke depan 180.700.000 Saldo laba, 1 Januari 300.000.000 Laba bersih, dari atas 180.700.000
Dividen diumumkan
10.000.000
(10.000.000)
50.000.000
50.700.000
180.000.000
100.000.000
100.000.000
300.000.000
50.000.000
50.700.000
180.000.000
480.700.000
150.000.000
(60.000.000)
(30.000.000)
48.000.000 24.000.000 6.000.000
saldo laba 31 desember dicatat ke depan
420.700.000
120.000.000
150.700.000 30.000.000
(6.000.000) 420.000.000 339.000.000
Kas
271.000.000
68.000.000
125.000.000
Piutang usaha
75.000.000
50.000.000
175.000.000
Persediaan
100.000.000
75.000.000
215.000.000
Tanah
175.000.000
40.000.000
1.400.000.000
Bangunan dan peralatan Investasi pada saham PT Anak
791.000.000
607.000.000
2.000.000
268.000.000
16.000.000 240.000.000
Debit Akumulasi penyusutan
1.668.000.000
840.000.000
2.254.000.000
447.300.000
320.000.000
Utang usaha
100.000.000
100.000.000
200.000.000
Utang obligasi
200.000.000
100.000.000
300.000.000
Saham biasa 500.000.000 Saldo laba, dari atas 420.700.000 Kepentingan Nonpengendali
200.000.000
200.000.000
500.000.000
120.000.000
150.700.000 30.000.000
420.000.000
2.700.000
4.000.000 60.000.000
Kredit
1.668.000.000
77.000.000
840.000.000
64.000.000
352.700.000 352.700.000 2.254.000.000
Ayat Jurnal Perusahaan Tersendiri – 20x2 Selama tahun 20x2 PT. Anak mulai menyusutkan biaya perolehan peralatan sebesar Rp. 7.000.000 yang diakuisisi dari PT. Induk selama s isa umur 7 tahun menggunakan metode penyusutan garis lurus. Hasilnya adalah beban penyusutan sebesar Rp.1.000.000 per tahun (Rp.7.000.000 / 7 tahun) Beban penyustutan Akumulasi penyusutan
1.000.000 1.000.000
Mencatat beban penyusutan utnuk tahun 20x2
Jumlah penyusutan tersebut lebih tinggi Rp.100.000 dibandingkan penyusutan yang akan diacatat tiap tahun oleh PT Induk jika PT Induk terus memiliki peralatan te rsebut
PT. Induk mencatat ayat jurnal metode ekuitas tahun 20x2 untuk mencerminkan bagiannya atas laba PT Anak sebesar Rp. 74.000.000 dan dividen sebesar Rp.40.000.000 Kas
32.000.000 Investasi pada saham PT Anak
32.000.000
Mencatat dividen dari PT. Anak : Rp.40.000.000 x 0,80
Investasi pada saham PT Anak Pendapatan dari Anak perusahaan
59.200.000 59200000
Mencatat pendapatan metode ekuitas : Rp.74.000.000 x 0,80
Laba Bersih PT Anak hanya sebesar Rp.74.000.000 untuk tahun 20x2 karena telah dikurangi beban penyusutan sebesar Rp.1.000.000 atas aset yang ditransfer. Oleh karena itu, bagian PT Induk atas laba sebesar Rp.59.200.000 (Rp.74.000.000 x 0,80). Akun investasi pada pembukuan PT Induk sebagai berikut :
Investasi pada saham PT Anak Biaya perolehan 240.000.000 Akrual ekuitas tahun 20x1 Dividen tahun 20x1 (Rp.50.000.000 x (Rp.30.000.000 x 0,80) 40.000.000 0,80) Saldo, 31/12/x1 256.000.000 Akrual ekuitas tahun 20x2 Deviden tahun 20x2 (Rp.74.000.000 x (Rp.40.000.000 x 0,80) 52.000.000 0,80) Saldo, 31/12/x1 268.000.000
Pendapatan dari Anak Perusahaan Dividen diumumkan
24.000.000
32.000.000
59.200.000 32.000.000
Investasi pada saham PT Anak
7.200.000
Mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan Pendapatan untuk kepentingan nonpengendali
14.800.000
Dividen diumumkan
8.000.000
Kepentingan nonpengendali
6.800.000
Mengalokasikan laba ke kepentingan nonpengendali Rp. 14.800.000 = Rp. 74.000.000 x 0,2 Saham biasa PT Anak
200.000.000
Saldo laba, 1 januari
120.000.000
Investasi pada saham PT Anak
256.000.000
Kepentingan non pengendali
64.000.000
Mengeliminasi saldo investasi awal
Ayat jurnal mengeliminasi pengaruh dari transaksi antarperusahaan t ahun 20x1 pada awal tahun 20x2 Bangunan dan peralatan
2.000.000
Saldo laba, 1 januari
700.000
Akumulasi penyusutan
2.700.000
Mengeliminasi keuntungan belum terealisasi dari peralatan
Akumulasi penyusutan
100.000
Beban penyusutan
100.000
Mengeliminasi selisih lebih penyusutan
Bangunan dan peralatan
2.000.000
Saldo laba, 1 januari
700.000
Beban penyusutan
100.000
Akumulasi penyusutan
2.600.000 Neraca saldo anak perusahaan
Bangunan dan peralatan Akumulasi penyusutan Keuntungan penjualan peralatan
Rp. 7.000.000 Rp (1.000.000) Rp 1.000.000
Eliminasi Rp.2.000.000 Rp (2.600.000) Rp (100.000)
Jumlah Konsilidasi Rp.9000.000 Rp (3.600.000) Rp 900.000
Laba Bersih dan Saldo Laba Konsilidasi Laba Terpisah PT Induk
Rp
160.900.000
Realisasi sebagian dari keuntungan antar perusahaan belum terealisasi dari penjualan peralatan downstream Laba terealisasi terpisah PT Induk Laba bersih PT Anak Laba bersih konsilidasi Laba kepentingan non pengendali (74.000.000 x 0,2) Laba bersih konsilidasi, tahun 20x2
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
100.000 161.000.000 74.000.000 235.000.000 (14.800.000) 220.200.000
Saldo laba PT. Induk, 31 Desember 20x2 Dikurangi : Keuntungan antar perusahaan yang belum terealisasi tahun 20x1 Realisasi sebagian dari keuntungan tahun 20x2 Saldo laba konsilidasi, 31 Desember 20x2
Rp 580.800.000
Rp 700.000 Rp (100.000)
Rp (600.000) Rp 580.200.000
Kepentingan Non pengendali Nilai buku PT. Anak 31 Desember 20x2 Saham biasa Saldo biasa Total nilai buku Bagian proporsional pemegang saham nonpengendali Kepentingan nonpengendali, 31 Desember 20x2
Rp 200.000.000 Rp 154.000.000 Rp 354.000.000 x 0,2 Rp 70.800.000
Konsilidasi di tahun-tahun berikutnya Bangunan dan peralatan Saldo laba, 1 januari
2.000.000 600.000
Akumulasi penyusutan
2.600.000
Mengliminasi keuntungan belum terealisasi dari peralatan
Akumulasi penyusutan Beban penyusutan Mengeliminasi seisih lebih penyusutan
100.000 100.000
Akumulasi penyusutan yang seharusnya dicatat oleh PT Induk per 31 Desember Rp 20x2 jika aset tidak ditransfer (Rp.9.000.000 / 10) x 4 3.600.000 Akumulasi penyusutan yang seharusnya dicatat oleh PT Anak per 31 Desember Rp (Rp.7.000.000 / 7) x 1 1.000.000 Rp Penyesuaian kertas kerja untuk akumulasi penyusutan 2.600.000
PENJUALAN UPSTREAM Asumsikan bahwa PT Anak menjual peralatan ke PT Induk seharga Rp.7.000.000 pada tanggal 31 Desember 20x1, dan melaporkan total laba untuk tahun 20x1 sebesar Rp.50.700.000, termasuk keuntungan dari penjualan peralatan sebesar Rp.700.000. PT anak semula membeli peralatan tersebut seharga Rp.9.000.000 tiga tahun sebelum terjadinya penjualan antarperusahaan. Nilai buku peralatan pada tanggal penjualan adalah sebagai berikut : Biaya perolehan awal PT Anak Akumulasi penyusutan per 31 Desember 20x1: Penyusutan tahunan ( Rp.9.000.000 / 10 tahun) jumlah tahun
Rp 9.000.000 Rp 900.000 x3 Rp (2.700.000) Rp 6.300.000
Nilai buku per 31 Deesember 20x1 Ayat Jurnal perusahaan tersendiri 20x1 31 Desember 20x1 Beban penyusutan
900.000
Akumulasi penyusutan
900.000
Mencatat beban penyusutan tahun 20x1 atas peralatan yang dijual
Kas
7.000.000
Akumulasi penyusutan Peralatan Keuntungan penjualan peralatan Mencatat penjualan peralatan
2.700.000 9.000.000 700.000
PT Induk mencatat pembelian dari PT Anak dengan ayat jurnal sebagai berikut 31 Desember 20x1 Peralatan
7.000.000
Kas
7.000.000
Mencatat pembelian peralatan Selain, itu PT Induk mencatat ayat jurnal metode ekuitas untuk mengakui bagiannya atas laba dan dividen PT Anak Kas
24.000.000 Investasi pada Saham PT Anak
24.000.000
Mencatat dividen dari PT Anak ; Rp. 30.000.000 x 0,8
Investasi pada saham PT Anak
40.560.000
Pendapatan dari Anak Perusahaan
40.560.000
Mencatat pendapatan metode ekuitas : (Rp. 50.000.000 + Rp.700.000) x 0,8
Kertas Kerja Kosilidasi 20x1 Eliminasi empat ayat jurnal muncul dalam kertas kerja konsilidasi tahun 20x1 Pendapatan dari Anak Perusahaan
40.560.000
Dividen diumumkan
24.000.000
Investasi pada saham PT Anak 16.560.000 Mengeliminasi pedapatan dan anak perusahaan
Pendapatan untuk kepentingan nonpengendali
10.000.000
Dividen diumumkan
6.000.000
Kepentingan nonpengendali
4.000.000
Mengalokasikan laba ke kepentingan nonpengendali Rp.10.000.000 = (Rp.50.700.000 – Rp.700.000) x 0,2
Saham biasa PT Anak
200.000.000
Saldo laba, 1 januari
100.000.000
Investasi pada saham PT Anak 240.000.000 Kepentingan nonpengendali
60.000.000
Mengeliminasi saldo investasi awal
Bangunan dan peralatan
2.000.000
Keuntungan penjualan peralatan
700.000
Akumulasi penyusutan 2.700.000 Mengeliminasi keuntungan belum terealisasi dari penjualan upstream atas peralatan Laba bersih PT Anak untuk tahun 20x1 keuntungan belum terealisasi dari penjualan antarperusahaan Laba bersih terealisasi PT Anak untuk tahun 20x1 Bagian proporsional pemegang saham nonpengendali Pendapatan kepentingan nonpengendali tahun 20x1
Rp 50.700.000 Rp (700.000) Rp 50.000.000 x 0,2 Rp 10.000.000
Laba tersendiri PT Induk Laba bersih PT Anak Dikurangi : Keuntungan antarperusahaan tidak terealisasi atas penjualan downstream peralatan Laba bersih terealisasi PT Anak Laba bersih konsilidasi, 20x1 Laba untuk kepentingan non-pengendali (50.000.000 x 0,2) Laba untuk kepentingan nonpengendali
Rp 140.000.000 Rp 50.700.000 Rp (700.000) Rp Rp
50.000.000 19.000.000
Rp (10.000.000) Rp 180.000.000
Laba bersih konsilidasi Laba tersendiri PT Induk untuk 20x2 adalah Rp.159.000.000 setelah mengurangi tambahan Rp.1.000.000 untuk penyusutan atas aset yang ditransfer. Laba bersih konsilidasi untuk 20x2 sebagai berikut Laba tersendiri PT Induk Laba bersih PT Anak realisasi sebagian keuntungan antarperusahaan atas penjualan upstream Laba bersih terealisasi PT Anak Laba bersih konsilidasi, 20x1 Laba untuk kepentingan nonpengendali (50.000 x 0,2) laba untuk kepentingan pengendali
Rp 159.000.000 Rp 75.900.000 Rp
100.000 Rp 76.000.000 Rp 235.000.000 Rp (15.200.000) Rp 219.800.000
Laba tersendiri PT Induk Laba bersih PT Induk Realisasi sebagian keuntungan antarperusahaan atas penjualan upstream peralatan Laba bersih terealisasi PT Anak Bagian proporsional PT Induk Bagian PT Induk atas laba bersih terealisasi PT Anak Laba untuk kepentingan pengendali
Rp 159.000.000 Rp 75.900.000 Rp 100.000 Rp 76.000.000 x 0,8 Rp 60.800.000 Rp 219.800.000