Penilaian GCS GCS (Glasgow Coma Scale ) merupakan suatu skala yang digunakan untuk menilai tingkat kesadaran pasien dengan menilai menil ai resp respon on pasi pasien en terha terhadap dap rang rangsang sangan an yang diberikan. diberikan. Rang Rangsang sangan an yang dib diberika erikan n berb berbaga agaii hal deng dengan an memperhatikan 3 reaksi yang terdiri dari reaksi membuka mata ( Eye (E)), respon verbal (V) bicara dan gerakan motorik.
Eye (respon
membuka
mata)
:
Respon membuka mata ini merupakan respon awal ketika kita bertemu dengan klien. Respon yang diharapkan ada pada pasien ialah bagaimana bagaimana refl reflek ek memb membuka uka mata klie klien. n. Apak Apakah ah ia akan spontan spontan memb membuka uka mata tanp tanpa a haru harus s dipanggil namanya, disentuh atau diberikan cubitan. Untuk nilai dari respon ini kita nilai (4) atau respon spontan. Apabila mata terbuka dengan rangsang suara, seperti kita memanggil nama klien, maka kita kasih nilai respon E nilai (3). Apabila klien dapat membuka mata ketika kita beri rangsang nyeri, (misalkan dengan menekan kuku jari) maka nila ni laii E kl klie ien n (2 (2). ). Ke Keti tika ka ti tida dak k ad ada a re resp spon on sa sama ma se seka kali li,, ma maka ka ki kita ta be beri ri ni nila laii E (1 (1), ), ti tida dak k ad ada a re resp spon on..
Verbal
(respon
verbal)
Setelah reflek membuka mata kita kaji, maka penilaian selanjutnya ialah bagaimana kita menilai respon verbal klien. Ketika klien dapat mengetahui dimana dia berada, siapa dirinya, kjalimat yang diucapkan baik, orientasi baik, maka kita nilai respon verbal dengan angka (5) . Apabila klien bingung, berbicara mengacau (sering bertanya berulangulang) disorientasi tempat dan waktu, maka nilai respon verbal kita beri nilai (4) . Untuk nilai (3) kita beri ketika klien berbicara tidak jelas (tapi kata-kata masih jelas, namun tidak dalam satu kalimat) dan hanya mengungkapkan kata singkat seperti “aduh…, bapak…”. Apabila klien lebih banyak mengerang atau mengeluarkan suara tanpa arti, maka kita kit a nil nilai ai res respon pon ver verba ball kl klien ien (2 (2). ). Ke Ketik tika a ma masih sih saj saja a tid tidak ak ada respon, respon, ma maka ka kit kita a ber berii nil nilai ai ver verbal bal klien 1.
Motor
(respon
motorik)
Respon motorik ini harap dibedakan dengan penilaian kekuatan otot ya. Pemeriksaan ini kembali lagi saya ingatkan hanya digunakan untuk mengetahui tingkat kesadaran klien dengan memantau respon motorik klien. Ketika klien diperintahkan untuk melakukan apa yang kita inginkan, seperti memintanya untuk mengangkat tangan, atau ketika kita datang kemudian kita memberikan tangan kita untuk berjabat tangan dengnnya. Kita bisa melihat adakah atau tidak respon klien untuk melakukan hal tersebut (menjabat tangan kita). Apabila ada atau mengikuti perintah yang kita
berikan,
maka
kita
nilai
respon
motorik
klien
(6).
Kita bisa memberikan sebuah stimulus berupa rangsangan nyeri. Ketika klien mampu untuk melokalisir nyeri dengan cara ca ra me menj njau auhk hkan an st stim imul ulus us sa saat at di dibe beri ri ra rang ngsa sang ng ny nyer eri, i, ma maka ka ki kita ta me memb mber erik ikan an ni nila laii
(5)) (5
.
Apab Ap abil ila a
klie kl ien n
menghindar/menarik extremitas atau tubuh yang diberikan stimulus dengan menjauhi stimulus saat diberi rangsang nyeri)
kita
dapat
memberi
nilai
M
(4).
Untuk pemberian nilai M (3), kita dapat melihatnya ketika klien menghindar/menarik extremitas extremitas atau tubuh menjauhi stimulus saat diberi rangsang nyeri dengan adanya respon flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku di atas dada & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri). sedangkan untuk memberikan nilai M (2) didapakan respon klien berupa adanya extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh, dengan jari mengepal & kaki exte ex tens nsii
saat
dibe di berri
ran angs gsa ang
nye yerri) i)..
Ket etiika
klie ien n
tid idak ak
ada
res espo pon n,
maka
kita
nila ni laii
Penilaian
1.
M
(1) 1)..
GCS
Hasil
pemeriksaan
kesadaran
berdasarkan
GCS
disajikan
dalam
simbol E…M…V…
2. Selanjutnya nilai-nilai dijumlahkan. Nilai GCS yang tertinggi adalah 15 yaitu E4M6V5 dan terendah adalah 3 yaitu E1M1V1. 3.
Menilai
GCS
:
14
GCS
:
9
GCS
:
< 3 = koma
3
status – – –
15
kesadaran
klien
=
CKR
(cidera
kepala
ringan)
13
=
CKS
(cidera
kepala
sedang)
8
=
CKB
(cidera
kepala
berat)
GCS (Glasgow Coma Scale) yaitu skala yang digunakan untuk menilai tingkat kesadaran pasien, (apakah pasien dalam kondisi koma atau tidak) dengan menilai respon pasien terhadap rangsangan yang diberikan. Respon pasien yang perlu diperhatikan mencakup 3 hal yaitu reaksi membuka mata , bicara dan motorik. Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam derajat (score) dengan rentang angka 1 – 6 tergantung responnya.
Eye (respon membuka mata) : (4) : spontan (3) : dengan rangsang suara (suruh pasien membuka mata). (2) : dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku jari) (1) : tidak ada respon
Verbal (respon verbal) : (5) : orientasi baik (4) : bingung, berbicara mengacau ( sering bertanya berulang-ulang ) disorientasi tempat dan waktu. (3) : kata-kata saja (berbicara tidak jelas, tapi kata-kata masih jelas, namun tidak dalam satu kalimat. Misalnya “aduh…, bapak…”) (2) : suara tanpa arti (mengerang) (1) : tidak ada respon
Motor (respon motorik) : (6) : mengikuti perintah (5) : melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri) (4) : withdraws (menghindar / menarik extremitas atau tubuh menjauhi stimulus saat diberi rangsang nyeri) (3) : flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri). (2) : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh, dengan jari mengepal & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri). (1) : tidak ada respon Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS disajikan dalam simbol E…V…M… Selanutnya nilai-nilai dijumlahkan. Nilai GCS yang tertinggi adalah 15 yaitu E4V5M6 dan terendah adalah 3 yaitu E1V1M1. Jika dihubungkan dengan kasus trauma kapitis maka didapatkan hasil : GCS : 14 – 15 = CKR (cidera kepala ringan) GCS : 9 – 13 = CKS (cidera kepala sedang) GCS : 3 – 8 = CKB (cidera kepala berat)