MACAM LIMBAH PADA TANAMAN KAKAO DAN PENGOLAHAN LIMBAH TANAMAN KAKAO I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Limbah pe Limbah perta rtania nian n mer merupa upakan kan bah bahan an yan yangg ter terbua buang ng di sek sektor tor pe perta rtania nian. n. Pa Pada da per pertan tanian ian konvensional atau modern pada umumnya tidak terdapat pengelolaan limbah, sebab dalam pertanian perta nian konvensional konvensional semua inputnya seperti pupu pupukk meng menggunak gunakan an bahan kimia. Limba Limbah h dianggap suatu bahan yanag tidak penting dan tidak bernilai ekonomi. Padahal jika kaji dan didilola, limbah pertanian dapat diolah menjadi beberapa produk baru yang bernilai ekonoomi tinggi. Dalam era millennium ini, dalam dunia usaha bisnis internasional telah berkembang paradigma pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang dikaitkan dengan terbitnya isu manajemen lingkungan dalam bentuk penerbitan sertifikat IS !"###. Isu tersebut menekankan pada pengelolaan sumber daya alam yang efektif dan efisien dengan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan di sekitarnya. Paradigma pembangunan berkelanjutan tersebut memiliki tiga pilar utama, yaitu ekonomi, ekologi, dan so$ial. Se$ara ekonomi, pembangunan agribisnis % agroindustri harus dapat men$iptakan pertumbuhan yang tinggi untuk mrn$apai keseja kes ejahte hteraa raan, n, khu khusus susnya nya ba bagi gi sta stakeh kehold older er agr agribi ibisni sniss % agr agroin oindus dustri tri.. Se Se$ar $ara a eko ekolog logi, i, pembangun pemb angunan an terse tersebut but hend hendaknya aknya mene menekan kan semin seminimal imal mungk mungkin in damp dampak ak lingk lingkunga ungan n yang ditimb dit imbul ulkan kan ole oleh h keg kegiat iatan an pen pengel gelola olaan an sum sumber ber day daya a ala alam. m. Se$ Se$ara ara so$ so$ial ial,, mem member berika ikan n kemanfaatan pada masyarakat luas. Paradigma global di atas juga harus diantisipasi oleh para stakehold stake holder er agrib agribisnis isnis dan agroi agroindu ndustri, stri, mengi mengingat ngat dala dalam m kont konteks eks yang lebi lebih h luas (dima (dimana na agribisnis agrib isnis men$a men$akup kup juga buda budang ng kehu kehutanan tanan,, perke perkebuna bunan, n, dan perik perikanan anan laut laut), ), agri agribisni bisniss ,merupakan salah satu sektor usaha yang rentan terhadap isu lingkungan (&ristanto, '##"). Pada pri Pada prinsi nsipny pnya, a, eko ekolog logii ind indust ustri ri men menera erangk ngkan an ba bagai gaiman mana a seh seharu arusnya snya sua suatu tu ind indust ustri ri melakukan kerjanya dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dengan menghasilkan limbah lim bah yan yangg sem semini inimum mum mun mungki gkin. n. al ini dap dapat at di dirai raih h de denga ngan n $ar $ara$ a$ara ara an antar tara a lai lain* n* (!) melakukan efisiensi penggunaan sumber daya, (') memperpanjang umur produk, melakukan pen$egahan pen$emaran, pen$emaran, melakukan daur ulang dan panggunaan kembali, dan (+# membangun tamantaman ekoindustri (&ristanto, '##"). Pada industri pertanian kakao, untuk mengatasi masalah ini, maka salah satu $ara yang dapat dilaksanak dila ksanakan an adal adalah ah melak melaksanaka sanakan n pen pengolah golahan an limb limbah ah pert pertanian anian kakao. Limb Limbah ah terse tersebut but meliputi limpah prapanen dan limbah pas$apanen. ujuan dari pengolahan limbah sendiri adalah untuk menjaga kstabilan ekologi pertanian kakao. anaman anaman kakao banyak menghasilkan limbah. Limbah tersebut antara lain adalah pulp, kulit buah, dan daging buah. Selain itu, terdapat limbah prapanen merupakan daun dan seresah pohon (&ristanto, '##"). Pengolahan Pengol ahan limba limbah h kakao sanga sangatt perl perlu u dila dilakukan kukan dikarenakan dikarenakan tana tanaman man kakao meru merupakan pakan tanama tan aman n yan yangg se$ se$ara ara umu umum m dim dimanf anfaat aatkan kan bag bagian ian bij bijiny inya a saj saja. a. -ag -agian ian bua buah h lai lain n ti tidak dak digunakan digun akan menja menjadi di baha bahan n utama utama.. Pe Pemanfa manfaatan atan limba limbah h buah kakao maupu maupun n pema pemanfaa nfaatan tan limbah prapanen pada tanaman kakao (&ristanto, '##").
ujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui jenisjenis limbah tanaman kakao baik limbah prapanen, limbah panen, dan limbah pas$apanen serta mengetahui $ara pengelolahan limbah. 1.2 Rumuan Maala! !. -agaimana $ara mengelola limbah kakao mulai dari prapanen, panen, dan pas$a panen '. /pa saja yang dapat dihasilkan dari pengelolaan limbah kakao 1." Tu#uan $an Man%aat 1.".1 Tu#uan !. 0engetahui $ara mengelola limbah kakao mulai dari prapanen, panen, dan pas$a panen. '. 0engetahui hasil dari pengelolaan limbah kakao. 1.".2 Man%aat !. 0ahasis1a mengetahui $ara pengelolaan limbah kakao '. 0asyarakat dan petani dapat menggunakan makalah ini sebagai a$uan referensi untuk mengelola limbah kakao. II. TIN&AUAN PU'TAKA 2.1 K(ne) Ek(l(g* In$utr*
Pada prinsipnya, ekologi industri menerangkan bagaimana seharusnya suatu industri melakukan kerjanya dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dengan menghasilkan limbah yang seminimum mungkin. al ini dapat diraih dengan $ara$ara antara lain* (!) melakukan efisiensi penggunaan sumber daya, (') memperpanjang umur produk, melakukan pen$egahan pen$emaran, melakukan daur ulang dan panggunaan kembali, dan (+# membangun tamantaman ekoindustri (2a$hmayanti, '##"). 2.2 Daar Peng(la!an L*m+a! $* In$(ne*a
-erdasarkan &eputusan 0enteri 3egara &ependudukan dan Lingkungan idup 3o. #'%043&L%!566, yang dimaksud dengan pen$emaran adalah Masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia atau proses alam sehngga kualitas udara/air
menajdi kurang atau tidak
dapar
berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
Dengan semakin meningkatnya perkembangan sektor industri dan transportasi, baik indutri minyak dan gas bumi, pertanian, industri kimia, industri logam dasar, industri jasa dan jenis aktivitas manusia lainnya, maka semakin meningkat pulabtingkat pen$emaran pada perairan, udara dan tanah akibat berbagai kegiatan tersebut(2a$hmayanti, '##"). 7ntuk men$egah terjadinya pen$emaran lingkungan oleh berbagai aktivitas tersbeut maka perlu dilakukan pengendalian terhadap pen$emaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan, termasuk baku mutu air pada sumber air, baku mutu limbah $air, baku mutu udara ambien, baku mutu udara emisi dan sebagainya (2a$hmayanti, '##"). 2." Karakter*t*k L*m+a! Pertan*an 'e,ara Umum
Limbah merupakan bagian dari produk hasil pertanian yang pengelelolaannya perlu mendapat perhatian, karena dapat menjadi sumber ben$ana bagi manusia. 8ika tidak dikelola dengan
baik maka limbah pertanian sering menjadi tempat bersarang%berkembangbiak hama dan penyakit, terjadinya pen$emaran (polusi) udara berupa gas 0etan (9 "), 9' dan 3' (-aharuddin, '#!#). Se$ara umum, limbah pertanian merupakan limbah organik. Limbah pertanian memiliki $iri $iri umum. 9iri umum atau karakteristik tersebut dibagi dalam dua kategori, yaitu karakteristik se$ara fisika dan kimia. KARAKTERISTIK
SUMBER LIMBAH
Fisika :
Warna
Bahan Organik, limbah industri dan domestik
Bau
Penguraian Limbah Industri
Padatan
Sumber Air, Limbah industri dan domestik
Suhu
Limbah Industri dan Domestik
Kimia :
Karbohidrat
Limbah Industri, Perdagangan dan Domestik
Minyak dan Lemak
Limbah Industri, Perdagangan dan Domestik
Pestisida
Limbah hasil pertanian
Penol
Limbah Industri
Ta+el 2.1 - Karakter*t*k L*m+a! Pertan*an 2. L*m+a! Pa$at Pertan*an
Pada limbah tanaman kakao, kebanyakan limbah yang dihasilkan adalah limbah padat. Limbah padat memiliki $ara pengolahan yang berbeda. Se$ara umum, berdasarkan sifatnya, pengolahan limbah padat dapat dilakukan melalui dua $ara yaitu diolah dan tanpa pengolahan. Limbah padat tanpa pengolahan dapat dibuang ketempat tertentu yang dapat difungsikan sebagai tempat pembuangan akhir karena karena limbah tersebut tidak mengandung unsur kimia yang bera$un dan berbahaya. empat pembuangan limbah sema$am ini dapat didaratan ataupun di laut, berbeda dengan limbah padat yang mengandung senya1a kimia berbahaya
atau terkontaminasi virus, limbah sema$am ini harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir (2a$hmayanti, '##"). 2./ 0akt(r%akt(r ang )erlu $*)ert*m+angkan e+elum l*m+a! $*(la!
Dalam pengolahan limbah, terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. :aktor faktor tersebut adalah; !.
Jumlah Limbah. /pakah Limbah dapat ditinggulangi sendiri di dalam pabrik tanpa
menggunakan peralatan pengolahan ataupun penganngkutan. 8ika jumlah limbah hanya sedikit maka tidak membutuhkan penanganan khusus seperti tempat dan sarana pembuangannya, tetapi jika limbah yang dibuang , misalnya, " m <%hari, sudah tentu membutuhkan tempat pembuangan akhir dan sarana angkutan tersendiri. '. Sifat fisik dan kimia limbah . Limbah padat terdiri dari berbagai ma$am 1ujud dan bentuk, tergantung pada jenis industrinya. Sifat fisik limbah akan mempengaruhi pilihan temapt pembuangan akhir , srana pengangkutan dan pilihan sistem pengolahan. Disamping sifat fisik limbah, sifat kimia merupakan sifat yang tidak dapat diabaikan. Sifat kimia limbah pada akan merusak dan men$emari lingkungan se$ara kimia yang dapat menimbulkan reaksi saatsaat membentuk senya1a baru. Limbah padat yang berupa lumpur dari pabrik pulp dan dan rayon akan men$emari air tanah melalui penyerapan kedalam tanah <. emungkinan pen!emaran dan kerusakan lingkungan. Lingkungan terdiri dari berbagai komponen, baik yang sensitif maupun yang tidak terhadap berbagai komponen polutan. Perlu diketahui komponen lingkungan yang rusak akibat pen$emaran pada tempat pembuangan akhir. ". "ujuan #khir yang hendak di!apai . /da beberapa tujuan yang hendak di$apai dalam upaya pengolahan limbah. ujuan ini tergantung dari kondisi limbah, bersifat ekonomis atau non ekonomis. 7ntuk 3onekonomis, pengolahan ditujukan untuk pen$egahan (preventive) kerusakan lingkungan, sedangkan limbah yang memiliki nilai ekonomis mempunyai tujuan meningkatkan efisiensi produk se$ara keseluruhan dan untuk memanfatkan kembali bahan yang masih berguna dengan tujuan lain. -agaimanapun pengelolaan akhir limbah harus mendapatkan perhatian yang utama. 7ntuk itu perlu dilakukan pengelolaan pendahuluan untuk mendapatkan limbah yang lebih mudah mengelolanya, misalnya mudah dipindahkan, mudah diangkut, tidak menimbulkan bau pada saat diba1a ke tempat pembuangan akhir dan lainlain. 2.3 Cara Peng(la!an L*m+a! Pa$at 'e,ara Umum
-erdasarkan beberapa pertimbangan diatas, pengelolaan limbah padat dapat dilakukan melallui prosesproses sebagai berikut; !.
$emisahan. Pemisahan perlu dilakukan karena dalam limbah terdapat berbagai ukuran dan
kandungan bahan tertentu. Disamping itu juga untuk menyesuaikan dengan kondisi peralatan dan sekaligus men$egah kerusakan peralatan (mesin) karena tidak sesuai dengan komponen bahan pen$emar dalam limbah. '. $enyusutan %kuran.7kuran bahan diperke$il untuk mendapatkan ukuran yang lebih homogen sehingga mempermudah pemberian perlakuan pada pengolahan berikutnya, dengan maksud antara lain ; 7kuran bahan menjadi lebih ke$il •
• •
=olume bahan lebih ke$il (dipadatkan) -erat dan volume bahan lebih ke$il. 9ara ini pada umumnya dilakukandengan pembakaran
(insenerasi) pada alat in$enerator !. $engomposan.Pengomposan adalah terjadi ketika bahan kimia yang terdadapat didalam limbah diuraikan se$ara biokimia, sehingga menghasilkan bahan organik baru yang lebih bermanfaat. asil pengomposan dapat digunakan untuk pupuk tanaman. Sebelum dilakukan proses pengomposan mungkin perlu dilakukan pemisahan ataupun penyusutan ukuran agar hasil kompos lebih baik. Pengomposan banyak dilakukan terhadap limbah yang mudah membusuk, limbah padat perkotaan (0uni$ipal Solid >aste ? 0S>), buangan industri, lumpur pabrik, dan sebagainya (3asrullah dan /. 4lla, !55<). 2.4 Per+an$*ngan +e+era)a k(m)(nen )a$a Tanaman Kaka(
Perbandingan beberapa komponen, baik kulit buah, pulp maupun pla$enta bermanfaat untuk memberikan nilai tambah pada $okelat. Persentase bagianbagian di dalam buah $okelat adalah sebagai berikut; No
Komponen
Persen segar
Persen kering
Kulit
!",#
$%,&
&
Pla'enta
&,#
&,(
)
Bi*i
&+,(
#,"
Ta+el 2.2- Kan$ungan Pr(entae Bua! Kaka(
&ulit buah $okelat dapat dimanfaatkan sebagai $ampuran bahan makanan ternak. &andungan proteinnya men$apai '#,"@. &ulit buah $okelat jika dibenamkan ke dalam tanah akan meningkatkan jumlah hara yang tersedia. Disamping itu, kulit buah $okelat juga dapat digunakan sebagai sumber gas bio, dan bahan bakar pembuat pektin (3asrullah dan /. 4lla, !55<). Pulp sebagai limbah pada fermentasi biji $okelat berguna dalam pembuatan alkohol dan $o$oa jelly. Pulp mengandung !#!+@ gula, !@ pektin, dan !,+@ asam sitrat serta senya1asenya1a lain, seperti kalium, kalsium, magnesium, albuminoid, dan lainlain (3asrullah dan /. 4lla, !55<). 2.5 Cara Mem*n*mal*a* L*m+a! Tanaman Kaka(
9ara mengurangi limbah panen pertanian kakao sangat dibutuhkan pada pertanian yang berkelanjutan. 9ara mengurangi limbah seperti ini lebih efisien karena tidak membutuhkan ongkos produksi yang lebih banyak. erdapat beberapa $ara sederhana yang berkelanjutan untuk mengurangi limbah tanaman kakao (2a$hmayanti, '##"). 9ara mengurangi limbah tersebut pada tanaman kakao adalah sebagai berikut; !.
$emetikan dan sortasi buah ; &akao adalah tanaman yang 1aktu pemanenannya adalah
musiman. &akao varietas /melanado men$apai pun$ak panen yang lebih tajam dari kakao /maAon. /melonado menunjukkan bah1a B+@ panen tahunan terjadi antara periode September8anuari, sedangkan pada varietas /maAon tidak lebih dari +# @ panen pada
periode yang sama. Semakin rendah jumlah panen pun$ak, akan semakin menguntungkan karena penyebaran 1aktu panen yang merata dapat menurunkan jumlah kebutuhan dan kapasitas alatalat pengolahan. Selain itu,penyebaran 1aktu panen akan jugamenurunkan kuantitas hasil limbah yang dihasilkan, sehingga memudahkan petani untuk mengolah limbah tersebut (>ahyudi et.al., '##6). '. &aktu pemetikan; Pemetikan terhadap buah yang muda dan buah yang terle1at tua seharusnya dihindari. -uah yang masih muda masih memiliki yang gepeng, sehingga limbah kulit dan daging buah kakao masih banyak. Selain itu, kakao yangsudah tua akan memiliki biji yang telah berke$ambah. -iji yang telah berke$ambah tidak akan bisa diolah menjadi bahan baku atau semi baku lain, sehingga akan menjadi limbah panen. Limbah panen yang terlalu banyak akan menyulitkan para petani untuk mengolahnya. <. $enyimpanan buah; Pemeraman buah dilakukanselama +!' hari tergantung kondisi setempat dan derajat kematangan buah. Selama pemeraman buah, dihindari buah kakao yang terlampau masak, rusak, atau diserang jamur, yakni dengan $ara diantaranya adalah; 0engatur tempat pemeraman agar bersih dan terbuka, 0emberi alas pada permukaan tanah dan penutup permukaan dengan daun kering. 9ara ini akan dapat menurunkan jumlah biji kakao yang rusak daari sekitar !+@ menjadi +@. al C hal tersebut dapat mengurangi pertumbuhan jamur pada biji kakao. -iji kakao yang terkena serangan jamur akan menurunkan hasil kualitas produksi dan mungkin tidak dapat diolah dan menjadi limbah. ". '. $eme!ahan uah. Peme$ahan buah dapat dilakukan dengan pemukul kayu, pemukul berpisau, atau dengan teknologi modern. Peme$ahan berpisau sering digunakan meskipun $ara ini tidak dianjurkan karena dapat merusak biji kakao. -iji kakao yang rusak akan mudah terserang jamur. &akao yang terserang jamur tidak dapat difermentasikan dan alhasil akan menjadi limbah. 2.6 Kaka(
Indonesia merupakan salah satu negara pembudidaya tanaman kakao paling luas di dunia dan termasuk negara penghasil kakao terbesar ketiga setelah Ivory 9oast dan hana, yakni dengan nilai produksi tahunannya men$apai +B' ribu ton. -erdasarkan data dari Direktorat 8endral Perkebunan ('##E), pada tahun '##< luas areal penanaman kakao telah men$apai 5!B ribu hektar dan tersebar di seluruh provinsi, ke$uali D&I 8akarta (. >ahyudi dan P. 2ahardjo dalam 2iAky D.P). &akao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang peranannya $ukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa negara. Disamping itu kakao juga berperan dalam mendorong pengembangan 1ilayah dan pengembangan agroindustri. Pada tahun '##', perkebunan kakao telah menyediakan lapangan kerja dan sumber pendapatan bagi sekitar 5## ribu kepala keluarga petani yang sebagian besar berada di &a1asan imur Indonesia (&I) serta memberikan sumbangan devisa terbesar ke tiga sub se$tor perkebunan setelah karet dan minyak sa1it dengan nilai sebesar 7S F B#! juta (111.depprin.go.id). &akao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang menempati peringkat ketiga ekspor sektor perkebunan dalam menyumbang devisa negara, setelah komoditas karet dan 9P. Pada '##E ekspor kakao men$apai 7SF 5B+ juta atau meningkat '",'@ dibanding tahun sebelumnya (Suryani dan Gulfebriansyah, '##+). Luas areal perkebunan kakao di Indonesia pada '##E
men$apai !,!5 juta hektar dengan ratarata pertumbuhan lahan B,"@ per tahun. Produksi buah kakao tahun '##E men$apai BB5,+ ribu ton atau tumbuh ratarata <,6@ per tahun. (Suryani dan Gulfebriansyah, '##+). &ulit buah kakao (shel fod husk) adalah merupakan limbah agroindustri yang dihasilkan tanaman kakao ("heobroma !a!ao L.) -uah $oklat yang terdiri dari B" @ kulit buah, ' @ plasenta dan '" @ biji. asil analisa proksimat mengandung '' @ protein dan <5 @ lemak (3asrullah dan /. 4lla, !55< dalam -aharuddin). Pakar lain menyatakan kulit buah kakao kandungan giAinya terdiri dari bahan kering (-&) 66 @ protein kasar (P&) 6 @, serat kasar (S&) "#,! @ dan D3 +#,6 @ dan penggunaannya oleh ternak ruminansia <#"# @ dilaporkan oleh /nonimus ('##!). &omponen utama dari buah kakao adalah kulit buah, plasenta, dan biji. &ulit buah merupakan komponen terbesar dari buah kakao, yaitu lebih dari B#@ berat buah masak. Persentase biji kakao di dalam buah hanya sekitar 'B'5@, sedangkan sisanya adalah plasenta yang merupakan pengikat dari <# sampai "# biji. 2.17 Pengel(laan L*m+a! Kaka(
Semakin meningkatnya produksi kakao baik karena pertambahan luas areal pertanaman maupun yang disebabkan oleh peningkatan produksi persatuan luas, akan meningkatkan jumlah limbah buah kakao. &omponen limbah buah kakao yang terbesar berasal dari kulit buahnya atau biasa disebut pod kakao, yaitu sebesar B+ @ dari total buah (/shadi, !566). 8ika dilihat dari data produksi buah kakao yang men$apai BB5,+ ribu ton, maka limbah pod kakao yang dihasilkan sebesar +6",E ribu ton%tahun. /pabila limbah pod kakao ini tidak ditangani se$ara serius maka akan menimbulkan masalah lingkungan. III. PEMBAHA'AN ".1 L*m+a! Pra Panen Kaka( ".1.1 Peman%aatan L*m+a! Daun Kaka( e+aga* K(m)(
Limbah daun kakao adalah masalah linkungan yang paling sulit di atasi, baik dari faktor volume limbah, kandungan bahan pen$emar, dan frekuensi pembuangan limbah, dimana sering membuat kerugian daripada keuntungan. 7ntuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah yang baik dan ramah lingkungan yaitu dengan sebagian limbah ada yang diolah kembali atau daur ulang sebagai limbah yang bermanfaat tanpa timbulkan kerugian. Dengan kemajuan Aaman di harapkan pengolahannya jauh lebih baik dan optimal menyeluruh sehingga masalah linkungan $epat tertasi, tak ada pen$enmaran udara, air, maupaun tanah sekalipun. ".1.1.1 Man%aat L*m+a! Daun Kaka( Men#a$* Pu)uk
!. 0engurangi =olume limbah daun yang dibuang di P/ &arena daun dikomposkan di tempat di mana kompos tersebut diambil, maka dengan sendirinya volume daun yang diangkut ke P/ akan berkurang.
'. 0enghemat Sumber Daya -erkurangnya volume daun yang diangkut ke P/ juga mengakibatkan implikasi lain. 0isalnya; berkurangnya armada angkutan yang dibutuhkan, berkurangnya tenaga kerja yang dibutuhkan, menghemat bahan bakar. Semua ini akan menghemat biaya yang diperlukan untuk pengelolaan limbah faun kakao. <. Peningkatan 3ilai ambah Limbah indentik dengan bahan buangan yang tidak memiliki nilai, kotor, kumuh, dan bau. 0emang stigma ini tidak sepenuhnya salah. 3amun, dengan membuat sampah organik menjadi kompos akan memberikan nilai tambah bagi sampah. &ompos memiliki nilai ekonomi dan tidak berbau. ". 0enyuburkan tanah dan tanaman +. 0anfaat untuk kebersihan lingkungan ".2
L*m+a! Panen Kaka(
".2.1 Peman%aatan L*m+a! Kul*t Bua! Kaka( e+aga* Pakan Ternak
&ulit buah kakao (shel fod husk) adalah merupakan limbah agroindustri yang dihasilkan tanaman kakao ("heobroma !a!ao L.) -uah $oklat yang terdiri dari B" @ kulit buah, ' @ plasenta dan '" @ biji. asil analisa proksimat mengandung '' @ protein dan <5 @ lemak. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada ternak domba, bah1a penggunaan kulit buah kakao dapat digunakan sebagai substitusi suplemen sebanyak !+ @ atau + @ dari ransum. Sebaiknya sebelum digunakan sebagai pakan ternak, limbah kulit buah kakao perlu difermentasikan terlebih dahulu untuk menurunkan kadar lignin yang sulit di$erna oleh he1an dan untuk meningkatkan kadar protein dari E6 @ menjadi !'!+ @. Pemberian kulit buah kakao yang telah diproses pada ternak sapi dapat meningkatkan berat badan sapi sebesar #,5 kg% hari (asnah, anpa ahun). 0elalui proses fermentasi, nilai giAi limbah kulit buah kakao dapat ditingkatkan, sehingga layak untuk pakan penguat kambing maupun sapi, bahkan untuk ransum babi dan ayam. Salah satu fermentor yang $o$ok untuk limbah kulit buah kakao adalah #spergillus niger . 0anfaat fermentasi dengan teknologi ini antara lain ; C 0eningkatkan kandungan protein C 0enurunkan kandungan serat kasar C 0enurunkan kandungan tanin (Aat penghambat pen$ernaan) 9ara pengolahan fermentasi berbeda dengan tanpa fermentasi. 9ara fermentasi yaitu dengan $ara mengumpulkan limbah kulit buah kakao dari hasil panen lalu di$ing$ang. &emudian dijemur pada sinar matahari sampai kering yang ditandai dengan $ara mudah dipatahkan atau mudah han$ur kalau diremas. Setelah kering ditumbuk dengan menggunakan lesung atau alat penumbuk lainnya, kemudian dilakukan pengayakan. 7ntuk meningkatkan mutu pakan ternak, maka tepung kulit buah kakao dapat di$ampur dengan bekatul dan jagung giling masingmasing
!+ @, <+ @ dan <# @. Ini artinya bah1a ransum tersebut terdiri atas !+ @ tepung kulit buah kakao, <+ @ bekatul dan <# @ jagung giling (asnah, anpa ahun). 3amun kelemahan pengolahan limbah ini membutuhkan 1aktu yang $ukup lama dalam proses fermentasi dan pengeringan. sebelumnya dalam proses pengolahan limbah pod kakao sebagai pakan ternak ini harus dilakukan sortasi terlebih dahulu. Dimana pod yang terjangkit dan busuk dipisahkan. Sehingga yang diolah hanya pod yang mempunyai kualitas baik. Sehingga pakan ternak yang dihasilkan juga baik. &elemahan dalam pengolahan limbah pod kakao tanpa fermentasi ini ialah serat kasar (lignin) yang terdapat pada kulit tidak akan berkurang. Sehingga jika digunakan sebagai pakan ternak akan sulit untuk di$erna. 8ika sulit di$erna maka akan mempengaruhi proses pen$ernaan metebolisme ruminansia tersebut. 0aka dari itu disarankan melalui proses fermentasi. ".2.2 Peman%aatan L*m+a! P($ Kaka( e+aga* Pakan Ikan
Pakan merupakan komponen biaya operasional terbesar dalam kegiatan terbesar dalam kegiatan budidaya perikanan. &ebutuhan akan pakan dapat menyerap hingga E#@ dari total biaya produksi. Sumber bahan baku penyusun pakan yang terbesar saat ini adalah tepung ikan. Penggunaan tepung ikan dapat menyumbang "#E#@ dari total bahan baku penyusun pakan. 3amun, angka import tepung ikan yang dikeluarkan -PS (-adan Pusat Statistik) menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun. Pada '##E men$apai angka 66.6'+ ribu ton, pada tahun '##6 menjadi EB.+5B ribu ton. rend penurunan tersebut seiring dengan penurunan produksi tepung ikan dunia. Dari sisi perdagangan internasional, kondisi ini berdampak pada merangkaknya harga jual tepung ikan. Salah satu alternatif substansi bahan baku ikan yang dapat dilakukan adalah dengan pemanfaatan limbah pertanian. Pemanfaatan limbah kulit buah kakao dapat dipilih sebagai salah satu alternatir bahan baku pakan ikan dikarenakan memiliki kandungan protein yang $ukup tinggi sekitar 6!#@ dan melimpahnya ketersediaan jumlah bahan ini di daerahdaerah yang ada di Indonesia dan belum termanfaatkan dengan baik. Indonesia merupakan negara produsen terbesar ketiga penghasil kakao dunia. Salah satu alternatif pengolahan limbah yaitu dengan memanfaatkan mikroorganisme yang akan melakukan proses biologis (biopro$es) dalam mengolah senya1asenya1a yang tidak dibutuhkan dalam bahan baku pakan dan mendapatkan senya1a yang diinginkan dalam proses pembuatan bahan pakan. -eberpa jenis mikroorganisme yang berpotensi untuk proses fermentasi kulit buah kakao diantaranya adalah #spergilus niger, "ri!hoderma sp , dan oruria rosea. Pemanfaatan #spergilus niger menurut hasil penelitian kpako et al dalam &urnianAah /AiA dkk ('#!!) dapat meningkatkan kadar protein sebesar '"@, kadar abu B,+'@, dan mengurangi sianida B,<+ mg%kg. oruria roseadapat meningkatkan kadar asam amino lysine <,"E@, histidine #,5"@, dan kadar methionin sebesar #,E5@. :ungsi lain dari mikroorganisme yang sudah disebutkan diatas juga sebagai pengurai seratserat kasar pada kakao menjadi halus. 7ntuk menghaluskan kandungan serat kasar juga dapat
dilakukan dengan serangkaian proses seperti mekanis, biologi, dan kimia1i. 0aka dari itu untuk memper$epat proses pembuaatan pakan ikan dengan limbah kulit kakao dapat dilakukan dengan serangkaian proses tersebut. Saat ini, proses pengolahan limbah kulit kakao sebagai pakan ikan jarang dilakukan oleh para pengelola perkebuana kakao. -iasaya limbah kulit kakao diolah menjadi pupuk kompos dan sebagai pakan ternak. 0aka dari itu, jika para petani kakao mengetahi pasokan pakan ikan didunia mulai berkurang, maka para petani akan gen$ar untuk mengusahakan pengolahan ini. 0aka dari itulah, disini perlu diadakan sosialisai mengenai hal ini kepada para petani oleh pemerintah atau oleh pihak penyuluh pertanian. &elemahan pengolahan limbah kulit kakao sebagai tepung pakan ikan belum diteliti lebih dalam, yang diteliti disini hanyalah kandungan pada kulit kakao tersebut $ukup baik bagi pertumbuhan ikan. /dapun menurut penelitian, kulit kakao mempunyai kandungan protein yang $ukup tinggi sehingga $ukup bagi pertumbuhan ikan. Selain itu, kelemahanya adalah masih belum ada per$obaan yang $ukup dalam menerapkan hal ini. &arena pada umumnya ikan juga pilihpilih pakan. Disini juga tidak terdapat penelitian lebih dalam tentang pertumbuhan dan perkembangan ikan selama mengkomsumsi pakan dari limbah kulit kakao ini. /dapun lebih singkatnya pembuatan limbah kulit kakao sebagai tepung pakan ikan dapat dilaihat pada skema. "." L*m+a! Pa,a Panen ".".1 Peman%aatan L*m+a! Pul) e+aga* Nata De C(,(
Salah satu produk hasil samping yang dapat dihasilkan dari $airan lender biji kakao adalah nata $a$ao. Produk tersebut hamper sama dengan nata de $o$o yanga bahannya berasal dari air kelapa. Dengan proses fermentasi yang serupa yaitu pemnafaatan bakteri a$etoba$ter Hylinum, $airan lender biji kakao dapat menghasilkan nata. 9ara embuatan nata de $a$ao sama dengan pembuatan nata de $o$o yaitu relative sederhanan dan mudah dikerjakan, hanya saja memerlukan suasana yang bersih dan kondisi yang aseptis. 2aktor yang berpengaruh pada pembuatan nata meliputi sumber gula, suhu fermentasi, tingkat keasaman medium, lama fermentasi dan aktivitas bakterinya. ula merupakan salah satu nutrisi yang sangat diperlukan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Sampai pada konsentrasi tertentu penambahan gula akan meningkatkan pertumbuhan bakteri a$etobter Hylinum sehingga pembentukan nata dari hasil perombaan gula menjadi semakin tinggi. 7ntuk memperoleh hasil nata de $a$ao yang lebih putih, dalam pembuatannya harus dilakukan pengen$eran limbah $air biji kakao. al ini disebabkan $airan biji kakao mengandung yang langsung diambil dari pabrik pengolahan biji kakao masih mengandung kotorankotoran dan masih ber1arna kuning $okelat. /dapun tujuan pengen$eran media (limbah $air biji kakao) adalah untuk memu$atkan 1arna kuning $okelat dari limbah $air biji kakao agar nata yang dihasilkan lebih putih.
Ta!a)an )em+uatan tarter!. imbang bahan yang sudah disiapkan. '. Siapkan larutan pertama berupa air kelapa yang telah diendapkan dan disaring, ambil !.#E# ml air kelapa. Panaskan sampai mendidih. <. ambahkan asam asetat gla$ial '+@ dan !## gr glukosa. /duk hingga gula larut. ". -uat larutan kedua berupa larutan urea yang dimasukkan dalam E# ml air kelapa, kemudian panaskan hingga mendidih +. uang larutan kedua dengan larutan pertama yang telah disiapkan. E. Pindahkan dalam botol starter dan tutup dengan kapas steril dan tunggu sampai dingin B. ambahkan !#@ biakan, agar biakan tumbuh miring pada permukaan gunakan auades steril sebanyak !# ml. 6. Letakkan botol kedalam rak inkubasi selama E6 hari sampai terbentuk lapisan putih pada media. Ta!a)an )em+uatan nata $e cacao a$ala!!. Pulp $a$ao diiris tipis kemudian di$u$i sampai bersih. '. -ahan dimasukkan ke dalam blander kemudian ditambahkan air dengan perbandingan !;!+. <. Setelah diblender bahan disaring untuk memisahkan ampasnya dengan sari buah. ". Sari buah ditambahkan sukrosa B+@, amonium sulfat #,+@, asam asetat hingga p men$apai <,B. +. Dilakukan pemanasan terhadap medium fermentasi pada suhu !## o9 selama <# menit, kemudian didinginkan. E. Setelah dingin ditambahkan starter nata kemudian dituang dalam nampan. B. 0edium diinkubasi selama !" hari, kemudian dilakukan pemanenan nata. 6. Lembaran nata yang terbentuk di$u$i dan dipotong ke$ilke$il, kemudian direbus sampai mendidih (suhu <# o9). 5. /ir rebusan nata diganti dengan air yang baru dan direndam selama semalam. al ini dilakukan sebanyak '< kali sampai aroma asamnya hilang. !#. 3ata direbus dalam larutan gula '+ @ selama '# menit dan direndam selama semalam. Setelah itu baru dikemas I8. PENUTUP .1 Ke*m)ulan
!. Limbah pertanian adalah bahan yang terbuang disektor pertanian '. Limbah pertanian dibagi menjadi " yaitu limbah pra panen, limbah panen, limbah pas$a panen, dan limbah industri <. Limbah pra panen kakao adalah berupa daun yang dapat diolah menjadi pupuk kompos ". Limbah panen berupa kulit kakao yang dapat diolah menjadi pakan ternak ruminansia baik melalui proses fermentasi dan%atau tidak serta dapat diolah diolah menjadi tepung pakan ikan +. Limbah pas$a penen berupa pulp kakao dapat diolah menjadi nata de $o$o dan juga dapat dijadikan sebagai bahan $ampuran dalam pembuatan kertas. .2 'aran
!.
-agi petani sebaiknya melakukan pengelolaan limbah agar bermanfaaat dan bernilai ekonomi '. -agi mahasis1a sebaiknya mempelajari lebih dalam proses pengelolaan limbah pertanian <. -agi menteri pertanian sebaiknya melakukan program penyuluhan kepada para petani untuk mengelola limbah DA0TAR PU'TAKA
asnah, 8udda1i, /lbertus Sudiro dan /mirullah.anpa tahun. $emanfaatan ulit uah akao Sebagai $akan "ernak. 3askah Siaran Pedesaan. Instalasi Pengkajian Penerapan eknologi Pertanian (IPPP). 0akassar. &ristanto P. '##". kologi *ndusteri. 8akarta; Penerbit /ndi. &urniansyah, /AiA, 2idha 3ugraha, dan >idya /ry andoko. '#!!. +ermentasi Limbah ulit uah akao Sebagai Sumber $rotein #lternatif alam $akan *kan . Program &reativitas 0ahasis1a. Institut Pertanian -ogor. 3asrullah dan /. 4lla, !55<. Limbah $ertanian dan $rospeknya Sebagai Sumber $akan "ernak di Sula-esi Selatan . 0akalah. 7jung Pandang. 2a$hmayanti. '##". Manajemen #gribisnis. 8akarta; halia Indonesia