Kant mengatakan bahwa apa yang kita katakan rasional itu ialah suatu pemikiran yang masuk akal tetapi menggunakan aturan hukum alam. Dengan kata lain, menurut Kant rasional itu ialah kebenaran akal...Full description
Filsafat Ilmu, HA Djadja Saefullah Guru Besar Ilmu Sospol Universitas Padjadjaran
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
filsafatDeskripsi lengkap
ijikjljkjkljl
Filsafat Ilmu Dan Ilmu Komputer
Makalah filsafat ilmu biologiDeskripsi lengkap
resume tentang filsafat ilmu
filsafat ilmuFull description
Nama : Ahmad Zainul Abidin
NIM : 140531100061
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Kelompok : Strukturalisme
STRUKTURALISME
Filsafat ilmu merupakan telaahan secara filsafat yang ingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu yang mencakup Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi. Dari pengertian ini dapat di simpulkan bahwa filsafat ilmu adalah usaha untuk mengungkap sebuah kebenaran, yang mana kebenaran itu bersifat berubah – ubah sesuai kondisi dan waktu. Karena itu kemudian banyak teori – teori baru di dalam filsafat ilmu. Salah satunya yaitu Strukturalisme. Strukturalisme termasuk dalam teori kebudayaan yang idealistik karena strukturalisme mengkaji pikiran – pikiran yang terjadi dalam diri manusia
Menurut teori strukturalisme, kebenaran itu adalah apa yang diajarkan oleh struktur yang telah di ciptakan dan di gunakan oleh semua masyarakat. Strukturalisme berasal dari bahasa Inggris, structuralism ; latin struere (membangun), structura berarti bentuk bangunan. Dalam pandangan strukturalis manusia terjebak dalam suatu struktur budaya yang dijalani dan di ciptakannya sendiri. Ketika manusia lahir ia sudah ada dalam suatu struktur, ia memiliki peran, meskipun kemudian mampu memilih atau membuat sendiri sebuah struktur, tapi ia kembali akan terjebak di dalamnya.
Era strukturalisme ini muncul setelah era eksistensialisme yang marak setelah perang dunia II. Strukturalisme melakukan beberapa kritik terhadap eksistensialisme dan juga pemikiran fenomenologi. Strukturalisme dianggap menghancurkan posisi manusia sebagai peran utama dalam memandang dan membentuk dunia. Beberapa tokoh dari strukturalisme yaitu Levi Strauss, Jacques Lacan, Louis Althusser, dsb.
Levi Straus berpendapat bahwa Strukturalisme memberikan perspektif baru dalam memandang fenomena budaya. Levi menggunakan bahasa sebagai dasar pendapatnya dalam strukturalisme. Levi berpendapat bahwa setelah manusia lahir dia harus menggunakan bahasa yang ada di sekitarnya, yang mana bahasa tersebut sudah terstruktur dan digunakan oleh masyarakat.
Jacques Lacan menyatakan pendapatnya bahwa manusia tidak di kuasai oleh unsur kesadaran, tetapi oleh unsur ketidaksadaran. Ketidaksadaran merupakan ilmu yang mendahului manusia dan manusia menyesuaikan diri dengannya. Jacques menambahkan bahwa kesadaran manusia tidak di pandang sebagai pusat manusia yang mutlak dan otonom.
Sedangkan menurut Louis Althusser manusia dalam pandangan Das kapital telah tergeser dari pusatnya, manusia merupakan produk sekaligus sebagai dikusai oleh struktur – struktur sosio – ekonomi yang berasal dari luar dirinya, jadi manusia bukan subjek otonom.
Dari penjelasan dan teori menurut para ahli pasti bagi orang awam sulit untuk memahaminya, secara sederhana Strukturalisme itu adalah pandangan yang membenarkan atau mengunggulkan struktur yang di buat oleh manusia, tetapi pada akhirnya menghancurkan peran manusia itu sendiri karena struktur yang telah di buat tersebut.
Contoh yang sederhana dari strukturalisme ini adalah adanya gelar yang di ciptakan oleh manusia sebagai wujud penghargaan dan keterangan jenjang pendidikan yang telah di tempuh. Tetapi pada akhirnya manusia tersebut terjebak dalam sistem gelar tersebut, karena ketika seseorang melamar sebuah pekerjaan yang pertama akan di lihat adalah jenjang pendidikan dan gelarnya, sehingga untuk mendapatkan sebuah pekerjaan tertentu seseorang harus menempuh jenjang pendidikan lagi hingga mendapatkan gelar tersebut walaupun dia pada dasarnya sudah mampu dalam melakukan pekerjaan tersebut. Dalam contoh ini manusia sudah tidak di percayai lagi dan gelarlah yang memegang kendali. Dahulu sebelum banyak orang yang memiliki gelar unsur kepercayaanlah yang mengambil peran utama.
Jadi, dapat di simpulkan bahwa peran manusia di kalahkan oleh sistem atau struktur yang telah ia dibuat, sehingga inilah maksud dari strukturalisme (Sistem / struktur) mengkritik eksistensialisme (Eksistensi dari Manusia yang menciptakan sistem / struktur itu sendiri).