Pengertian obat kardiovaskuler Obat Si Obat Sist stem em ka kard rdio iova vask skul uler er me meru rupa paka kan n ke kelo lomp mpok ok ob obat at yan ang g me memp mpen enga garu ruhi hi & mem memper perbai baiki ki sist sistem em kar kardio diovas vaskul kuler er (jan (jantun tung g dan pem pembul buluh uh dar darah ah ) seca secara ra lan langsu gsung ng ataupun tidak langsung. Jantung Jantung dan pembuluh darah merupakan merupakan organ tubuh yang mengatur peredaran darah sehingga kebutuhan makanan dan sisa metabolisme jaringan dapat terangkut dengan denga n baik. Jantun Jantung g sebagai organ pemompa pemompa darah sedang sedangkan kan pembuluh pembuluh darah sebaga sebagaii penyalur darah ke jaringan. Pembuluh darah dipengaruhi sistem saraf otonom melalui saraf simpat sim patis is dan par parasim asimpati patis. s. Set Setiap iap gan ganggu gguan an dal dalam am sist sistem em ter terseb sebut ut aka akan n men mengak gakiba ibatka tkan n kelainan pada sistem kardiovaskuler.
Obat syok • Definisi Syok Sy ok dap dapat at did didefin efinisi isikan kan seb sebaga agaii gan ganggu gguan an sist sistem em sir sirkul kulasi asi yan yang g men menye yebab babkan kan tid tidak ak adekuatnya perfusi dan oksigenasi jaringan. ahaya syok adalah tidak adekuatnya perfusi ke jaringan atau tidak adekuatnya aliran darah ke jaringan. Jaringan akan kekurangan oksigen dan bisa cedera. Penyebab Syok • !iga faktor yang dapat mempertahankan tekanan darah normal" a. Pompa jantung. Jantung harus berkontraksi secara efisien. b. #olume sirkulasi darah. $arah $a rah akan dipompa oleh jantung ke dalam arteri dan kapiler%kapiler jaringan. Setelah oksigen dan at nutrisi diambil oleh jaringan' sistem vena akan mengumpulkan darah dari jaringan dan mengalirkan kembali ke jantung. pabila volume sirkulasi berkurang maka dapat terjadi syok. c. !ah ahana anan n pem pembul buluh uh dar darah ah per perifer ifer.. ang dim dimaks aksud ud ada adalah lah pem pembul buluh uh dar darah ah kec kecil' il' yai yaitu tu arterio arte riole%a le%arter rteriol iolee dan kap kapiler iler%ka %kapil piler. er. il ilaa tah tahana anan n pem pembul buluh uh dar darah ah per perife iferr men mening ingkat kat'' artinya terjadi vasokonstriksi pembuluh darah kecil. ila tahanan pembuluh darah perifer rendah ren dah'' ber berart artii ter terjadi jadi vas vasodi odilat latasi. asi. *en *endah dahny nyaa tah tahana anan n pem pembul buluh uh dar darah ah per perifer ifer dap dapat at mengakibatkan penurunan tekanan darah. $arah akan berkumpul pada pembuluh darah yang mengalami dilatasi sehingga aliran darah balik ke jantung menjadi berkurang dan tekanan darah akan turun. Penyebab syok dapat diklasifikasikan sebagai berikut" a. Syok kardiogenik (kegagalan kerja jantungnya sendiri)" (a) Penyakit jantung iskemik' seperti infark+ (b) Obat%obat yang mendepresi jantung+ dan (c) ,angguan irama jantung. b. Syok hipovolemik (berkurangnya volume sirkulasi darah)" (a) -ehilangan darah' misalnya perdarahan+ (b) -ehilangan plasma' misalnya luka bakar+ dan (c) $ehidrasi" cairan yang masuk kurang (misalnya puasa lama)' cairan keluar yang banyak (misalnya diare' muntah% muntah' fistula' obstruksi usus dengan penumpukan cairan di lumen usus). c. Syok obstruktif (gangguan kontraksi jantung akibat di luar jantung)" (a) !amponade jantung+ (b) Pneumotorak+ dan (c) mboli paru. d. Syok distributif (berkurangnya tahanan pembuluh darah perifer)" (a) Syok neurogenik+ (b) /edera medula spinalis atau batang otak+ (c) Syok anafilaksis+ (d) Obat%obatan+ (e) Syok septik sep tik++ sert sertaa (f) -om -ombin binasi' asi' mis misalny alnyaa pad padaa sep sepsis sis bis bisaa gag gagal al jan jantun tung' g' hip hipovo ovolem lemia' ia' dan rendahnya tahanan pembuluh darah perifer. Tanda dan Gejala Syok Sistem Kardiovaskuler Kardiovaskuler
,angguan sirkulasi perifer % pucat' ekstremitas dingin. -urangnya pengisian vena perifer lebih bermakna dibandingkan penurunan tekanan darah. 0adi cepat dan halus. !ekanan darah rendah. 1al ini kurang bisa menjadi pegangan' karena adanya mekanisme kompensasi sampai terjadi kehilangan 234 dari volume sirkulasi darah. #ena perifer kolaps. #ena leher merupakan penilaian yang paling baik. /#P rendah. Sistem Respirasi % Pernapasan cepat dan dangkal. Sistem saraf pusat % Perubahan mental pasien syok sangat bervariasi. ila tekanan darah rendah sampai menyebabkan hipoksia otak' pasien menjadi gelisah sampai tidak sadar. Obat sedatif dan analgetika jangan diberikan sampai yakin bah5a gelisahnya pasien memang karena kesakitan. Sistem Saluran Cerna % isa terjadi mual dan muntah. Sistem Saluran Kencing % Produksi urin berkurang. 0ormal rata%rata produksi urin pasien de5asa adalah 67 ml3jam (238%%2 ml3kg3jam). Penanggulangan Syok Penanggulangan syok dimulai dengan tindakan umum yang bertujuan untuk memperbaiki perfusi jaringan+ memperbaiki oksigenasi tubuh+ dan mempertahankan suhu tubuh. !indakan ini tidak bergantung pada penyebab syok. $iagnosis harus segera ditegakkan sehingga dapat diberikan pengobatan kausal. Segera berikan pertolongan pertama sesuai dengan prinsip resusitasi /. Jalan nafas ( 9 air way) harus bebas kalau perlu dengan pemasangan pipa endotrakeal. Pernafasan ( 9 breathing ) harus terjamin' kalau perlu dengan memberikan ventilasi buatan dan pemberian oksigen 277:. $efisit volume peredaran darah (/ 9 circulation) pada syok hipovolemik sejati atau hipovolemia relatif (syok septik' syok neurogenik' dan syok anafilaktik) harus diatasi dengan pemberian cairan intravena dan bila perlu pemberian obat%obatan inotropik untuk mempertahankan fungsi jantung atau obat vasokonstriktor untuk mengatasi vasodilatasi perifer. Segera menghentikan perdarahan yang terlihat dan mengatasi nyeri yang hebat' yang juga bisa merupakan penyebab syok. Pada syok septik' sumber sepsis harus dicari dan ditanggulangi. ;angkah%langkah yang perlu dilakukan sebagai pertolongan pertama dalam menghadapi syok" Posisi !ubuh 2. Posisi tubuh penderita diletakkan berdasarkan letak luka. Secara umum posisi penderita dibaringkan telentang dengan tujuan meningkatkan aliran darah ke organ%organ vital. <. pabila terdapat trauma pada leher dan tulang belakang' penderita jangan digerakkan sampai persiapan transportasi selesai' kecuali untuk menghindari terjadinya luka yang lebih parah atau untuk memberikan pertolongan pertama seperti pertolongan untuk membebaskan jalan napas. 4. Penderita yang mengalami luka parah pada bagian ba5ah muka' atau penderita tidak sadar' harus dibaringkan pada salah satu sisi tubuh (berbaring miring) untuk memudahkan cairan keluar dari rongga mulut dan untuk menghindari sumbatan jalan nafas oleh muntah atau darah. Penanganan yang sangat penting adalah meyakinkan bah5a saluran nafas tetap terbuka untuk menghindari terjadinya asfiksia.
=. Penderita dengan luka pada kepala dapat dibaringkan telentang datar atau kepala agak ditinggikan. !idak dibenarkan posisi kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. 8. -alau masih ragu tentang posisi luka penderita' sebaiknya penderita dibaringkan dengan posisi telentang datar. 6. Pada penderita%penderita syok hipovolemik' baringkan penderita telentang dengan kaki ditinggikan 47 cm sehingga aliran darah balik ke jantung lebih besar dan tekanan darah menjadi meningkat. !etapi bila penderita menjadi lebih sukar bernafas atau penderita menjadi kesakitan segera turunkan kakinya kembali. Pertahankan *espirasi 2. ebaskan jalan napas. ;akukan penghisapan' bila ada sekresi atau muntah. <. !engadah kepala%topang dagu' kalau perlu pasang alat bantu jalan nafas (Gudel/oropharingeal airway). 4. erikan oksigen 6 liter3menit =. ila pernapasan3ventilasi tidak adekuat' berikan oksigen dengan pompa sungkup ( Ambu bag ) atau !!. Pertahankan Sirkulasi Segera pasang infus intravena. isa lebih dari satu infus. Pantau nadi' tekanan darah' 5arna kulit' isi vena' produksi urin' dan (/#P). /ari dan tasi Penyebab Syok Hipovolemik Perdarahan merupakan penyebab tersering dari syok pada pasien%pasien trauma' baik oleh karena perdarahan yang terlihat maupun perdarahan yang tidak terlihat. Perdarahan yang terlihat' perdarahan dari luka' atau hematemesis dari tukak lambung. Perdarahan yang tidak terlihat' misalnya perdarahan dari saluran cerna' seperti tukak duodenum' cedera limpa' kehamilan di luar uterus' patah tulang pelvis' dan patah tulang besar atau majemuk. Syok hipovolemik juga dapat terjadi karena kehilangan cairan tubuh yang lain. Pada luka bakar yang luas' terjadi kehilangan cairan melalui permukaan kulit yang hangus atau di dalam lepuh. >untah hebat atau diare juga dapat mengakibatkan kehilangan banyak cairan intravaskuler. Pada obstruksi' ileus dapat terkumpul beberapa liter cairan di dalam usus. Pada dibetes atau penggunaan diuretik kuat' dapat terjadi kehilangan cairan karena diuresis yang berlebihan. -ehilangan cairan juga dapat ditemukan pada sepsis berat' pankreatitis akut' atau peritonitis purulenta difus. Pada syok hipovolemik' jantung akan tetap sehat dan kuat' kecuali jika miokard sudah mengalami hipoksia karena perfusi yang sangat berkurang. *espons tubuh terhadap perdarahan bergantung pada volume' kecepatan' dan lama perdarahan. ila volume intravaskular berkurang' tubuh akan selalu berusaha untuk mempertahankan perfusi organ% organ vital (jantung dan otak) dengan mengorbankan perfusi organ lain seperti ginjal' hati' dan kulit. kan terjadi perubahan%perubahan hormonal melalui sistem renin%angiotensin% aldosteron' sistem $1' dan sistem saraf simpatis. /airan interstitial akan masuk ke dalam pembuluh darah untuk mengembalikan volume intravaskular' dengan akibat terjadi hemodilusi (dilusi plasma protein dan hematokrit) dan dehidrasi interstitial. $engan demikain' tujuan utama dalam mengatasi syok perdarahan adalah menormalkan kembali volume intravaskular dan interstitial. ila defisit volume intravaskular hanya dikoreksi dengan memberikan darah maka masih tetap terjadi defisit interstitial' dengan akibat tanda%tanda vital yang masih belum stabil dan produksi urin yang kurang. Pengembalian volume plasma dan interstitial ini hanya mungkin bila diberikan kombinasi cairan koloid (darah' plasma' de?tran' dsb) dan cairan garam seimbang. Penanggulangan
Pasang satu atau lebih jalur infus intravena no. 2@326. Anfus dengan cepat larutan kristaloid atau kombinasi larutan kristaloid dan koloid sampai vena (v. jugularis) yang kolaps terisi. Sementara' bila diduga syok karena perdarahan' ambil contoh darah dan mintakan darah. ila telah jelas ada peningkatan isi nadi dan tekanan darah' infus harus dilambatkan. ahaya infus yang cepat adalah udem paru' terutama pasien tua. Perhatian harus ditujukan agar jangan sampai terjadi kelebihan cairan. Pemantauan yang perlu dilakukan dalam menentukan kecepatan infus: 0adi" nadi yang cepat menunjukkan adanya hipovolemia. !ekanan darah" bila tekanan darah B C7 mm1g pada pasien normotensi atau tekanan darah turun D =7 mm1g pada pasien hipertensi' menunjukkan masih perlunya transfusi cairan. Produksi urin. Pemasangan kateter urin diperlukan untuk mengukur produksi urin. Produksi urin harus dipertahankan minimal 23< ml3kg3jam. ila kurang' menunjukkan adanya hipovolemia. /airan diberikan sampai vena jelas terisi dan nadi jelas teraba. ila volume intra vaskuler cukup' tekanan darah baik' produksi urin B 23< ml3kg3jam' bisa diberikan ;asi? <7%=7 mg untuk mempertahankan produksi urine. $opamin <%%8 Eg3kg3menit bisa juga digunakan pengukuran tekanan vena sentral (normal @%%2< cm1asalah yang ada adalah kurangnya kemampuan jantung untuk berkontraksi. !ujuan utama pengobatan adalah meningkatkan curah jantung. Penanggulangan ila mungkin pasang /#P. $opamin 27%%<7 Eg3kg3menit' meningkatkan kekuatan' dan kecepatan kontraksi jantung serta meningkatkan aliran darah ginjal. Syok Neurogenik Syok neurogenik juga disebut sinkop. Syok neurogenik terjadi karena reaksi vasovagal berlebihan yang mengakibatkan terjadinya vasodilatasi menyeluruh di daerah splangnikus sehingga aliran darah ke otak berkurang. *eaksi vasovagal umumnya disebabkan oleh suhu lingkungan yang panas' terkejut' takut' atau nyeri hebat. Penderita merasa pusing dan biasanya jatuh pingsan. Setelah penderita dibaringkan' umumnya keadaan berubah menjadi baik kembali secara spontan. !rauma kepala yang terisolasi tidak akan menyebabkan syok. danya syok pada trauma kepala harus dicari penyebab yang lain. !rauma pada medula spinalis akan menyebabkan hipotensi akibat hilangnya tonus simpatis. ,ambaran klasik dari syok neurogenik adalah hipotensi tanpa takikardi atau vasokonstriksi perifer. Penanggulangan Pasien%pasien yang diketahui3diduga mengalami syok neurogenik harus diterapi sebagai hipovolemia. Pemasangan kateter untuk mengukur tekanan vena sentral akan sangat membantu pada kasus%kasus syok yang meragukan. Syok Septik >erupakan syok yang disertai adanya infeksi (sumber infeksi). Pada pasien trauma' syok septik bisa terjadi bila pasien datang terlambat beberapa jam ke rumah sakit. Syok septik terutama terjadi pada pasien%pasien dengan luka tembus abdomen dan kontaminasi rongga peritonium dengan isi usus.
Anfeksi sistemik yang terjadi biasanya karena kuman ,ram negatif yang menyebabkan kolaps kardiovaskuler. ndotoksin basil ,ram negatif ini menyebabkan vasodilatasi kapiler dan terbukanya hubungan pintas arteriovena perifer. Selain itu' terjadi peningkatan permeabilitas kapiler. Peningkatan kapasitas vaskuler karena vasodilatasi perifer menyebabkan terjadinya hipovolemia relatif' sedangkan peningkatan peningkatan permeabilitas kapiler menyebabkan kehilangan cairan intravaskuler ke intertisial yang terlihat sebagai udem. Pada syok septik hipoksia' sel yang terjadi tidak disebabkan oleh penurunan perfusi jaringan melainkan karena ketidakmampuan sel untuk menggunakan oksigen karena toksin kuman. ,ejala syok septik yang mengalami hipovolemia sukar dibedakan dengan syok hipovolemia (takikardia' vasokonstriksi perifer' produksi urin B 7.8 cc3kg3jam' tekanan darah sistolik turun dan menyempitnya tekanan nadi). Pasien%pasien sepsis dengan volume intravaskuler normal atau hampir normal' mempunyai gejala takikaridia' kulit hangat' tekanan sistolik hampir normal' dan tekanan nadi yang melebar. Penanggulangan Optimalisasi volume intravaskuler Pemberian antibiotik' $opamin' dan #asopresor Syok Anafilaktik Jika seseorang sensitif terhadap suatu antigen dan kemudian terjadi kontak lagi terhadap antigen tersebut' akan timbul reaksi hipersensitivitas. ntigen yang bersangkutan terikat pada antibodi dipermukaan sel mast sehingga terjadi degranulasi' pengeluaran histamin' dan at vasoaktif lain. -eadaan ini menyebabkan peningkatan permeabilitas dan dilatasi kapiler menyeluruh. !erjadi hipovolemia relatif karena vasodilatasi yang mengakibatkan syok' sedangkan peningkatan permeabilitas kapiler menyebabkan udem. Pada syok anafilaktik' bisa terjadi bronkospasme yang menurunkan ventilasi. Syok anafilaktik sering disebabkan oleh obat' terutama yang diberikan intravena seperti antibiotik atau media kontras. Sengatan serangga seperti lebah juga dapat menyebabkan syok pada orang yang rentan. Penanggulangan Penanggulangan syok anafilaktik memerlukan tindakan cepat sebab penderita berada pada keadaan ga5at. Sebenarnya' pengobatan syok anafilaktik tidaklah sulit' asal tersedia obat% obat emerjensi dan alat bantu resusitasi ga5at darurat serta dilakukan secepat mungkin. 1al ini diperlukan karena kita berpacu dengan 5aktu yang singkat agar tidak terjadi kematian atau cacat organ tubuh menetap. -alau terjadi komplikasi syok anafilaktik setelah kemasukan obat atau at kimia' baik peroral maupun parenteral' maka tindakan yang perlu dilakukan' adalah" 2. Segera baringkan penderita pada alas yang keras. -aki diangkat lebih tinggi dari kepala untuk meningkatkan aliran darah balik vena' dalam usaha memperbaiki curah jantung dan menaikkan tekanan darah. <. Penilaian ' ' / dari tahapan resusitasi jantung paru' yaitu" . Airway Fpenilaian jalan napasF. Jalan napas harus dijaga tetap bebas' tidak ada sumbatan sama sekali. Gntuk penderita yang tidak sadar' posisi kepala dan leher diatur agar lidah tidak jatuh ke belakang menutupi jalan napas' yaitu dengan melakukan ekstensi kepala' tarik mandibula ke depan' dan buka mulut. . Breathing support, segera memberikan bantuan napas buatan bila tidak ada tanda%tanda bernapas' baik melalui mulut ke mulut atau mulut ke hidung. Pada syok anafilaktik yang disertai udem laring' dapat mengakibatkan terjadinya obstruksi jalan napas total atau parsial. Penderita yang mengalami sumbatan jalan napas parsial' selain ditolong dengan obat%obatan' juga harus diberikan bantuan napas dan oksigen. Penderita dengan sumbatan jalan napas
/.
4.
=.
8.
6.
H.
@.
•
2. <.
4.
total' harus segera ditolong dengan lebih aktif' melalui intubasi endotrakea' krikotirotomi' atau trakeotomi. irculation support ' yaitu bila tidak teraba nadi pada arteri besar (a. karotis' atau a. femoralis)' segera lakukan kompresi jantung luar. Penilaian ' ' / ini merupakan penilaian terhadap kebutuhan bantuan hidup dasar yang penatalaksanaannya sesuai dengan protokol resusitasi jantung paru. Segera berikan adrenalin 7.4%%7.8 mg larutan 2 " 2777 untuk penderita de5asa atau 7.72 mk3kg untuk penderita anak%anak' intramuskular. Pemberian ini dapat diulang tiap 28 menit sampai keadaan membaik. eberapa penulis menganjurkan pemberian infus kontinyu adrenalin <%%= ug3menit. $alam hal terjadi spasme bronkus di mana pemberian adrenalin kurang memberi respons' dapat ditambahkan aminofilin 8%%6 mg3kg intravena dosis a5al yang diteruskan 7.=%%7.C mg3kg3menit dalam cairan infus. $apat diberikan kortikosteroid' misalnya hidrokortison 277 mg atau deksametason 8%%27 mg intravena sebagai terapi penunjang untuk mengatasi efek lanjut dari syok anafilaktik atau syok yang membandel. ila tekanan darah tetap rendah' diperlukan pemasangan jalur intravena untuk koreksi hipovolemia akibat kehilangan cairan ke ruang ekstravaskular sebagai tujuan utama dalam mengatasi syok anafilaktik. Pemberian cairan akan meningkatkan tekanan darah dan curah jantung serta mengatasi asidosis laktat. Pemilihan jenis cairan antara larutan kristaloid dan koloid tetap merupakan perdebatan didasarkan atas keuntungan dan kerugian mengingat terjadinya peningkatan permeabilitas atau kebocoran kapiler. Pada dasarnya' bila memberikan larutan kristaloid' maka diperlukan jumlah 4%%= kali dari perkiraan kekurangan volume plasma. iasanya' pada syok anafilaktik berat diperkirakan terdapat kehilangan cairan <7%% =7: dari volume plasma. Sedangkan bila diberikan larutan koloid' dapat diberikan dengan jumlah yang sama dengan perkiraan kehilangan volume plasma. !etapi' perlu dipikirkan juga bah5a larutan koloid plasma protein atau de?tran juga bisa melepaskan histamin. $alam keadaan ga5at' sangat tidak bijaksana bila penderita syok anafilaktik dikirim ke rumah sakit' karena dapat meninggal dalam perjalanan. -alau terpaksa dilakukan' maka penanganan penderita di tempat kejadian sudah harus semaksimal mungkin sesuai dengan fasilitas yang tersedia dan transportasi penderita harus dika5al oleh dokter. Posisi 5aktu diba5a harus tetap dalam posisi telentang dengan kaki lebih tinggi dari jantung. -alau syok sudah teratasi' penderita jangan cepat%cepat dipulangkan' tetapi harus dia5asi3diobservasi dulu selama kurang lebih = jam. Sedangkan penderita yang telah mendapat terapi adrenalin lebih dari <%%4 kali suntikan' harus dira5at di rumah sakit semalam untuk observasi. Pencegahan Syok Anafilaktik Pencegahan syok anafilaktik merupakan langkah terpenting dalam setiap pemberian obat' tetapi ternyata tidaklah mudah untuk dilaksanakan. da beberapa hal yang dapat kita lakukan' antara lain" Pemberian obat harus benar%benar atas indikasi yang kuat dan tepat. Andividu yang mempunyai ri5ayat penyakit asma dan orang yang mempunyai ri5ayat alergi terhadap banyak obat' mempunyai risiko lebih tinggi terhadap kemungkinan terjadinya syok anafilaktik. Penting menyadari bah5a tes kulit negatif' pada umumnya penderita dapat mentoleransi pemberian obat%obat tersebut' tetapi tidak berarti pasti penderita tidak akan mengalami reaksi anafilaktik. Orang dengan tes kulit negatif dan mempunyai ri5ayat alergi positif mempunyai kemungkinan reaksi sebesar 2%%4: dibandingkan dengan kemungkinan terjadinya reaksi 67:' bila tes kulit positif.
=. ang paling utama adalah harus selalu tersedia obat pena5ar untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya reaksi anafilaktik atau anafilaktoid serta adanya alat%alat bantu resusitasi kega5atan. • Mempertahankan Suhu Tubuh Suhu tubuh dipertahankan dengan memakaikan selimut pada penderita untuk mencegah kedinginan dan mencegah kehilangan panas. Jangan sekali%kali memanaskan tubuh penderita karena akan sangat berbahaya. • Pemberian Cairan Jangan memberikan minum kepada penderita yang tidak sadar' mual%mual' muntah' atau kejang karena bahaya terjadinya aspirasi cairan ke dalam paru. Jangan memberi minum kepada penderita yang akan dioperasi atau dibius dan yang mendapat trauma pada perut serta kepala (otak). Penderita hanya boleh minum bila penderita sadar betul dan tidak ada indikasi kontra. Pemberian minum harus dihentikan bila penderita menjadi mual atau muntah. /airan intravena seperti larutan isotonik kristaloid merupakan pilihan pertama dalam melakukan resusitasi cairan untuk mengembalikan volume intravaskuler' volume interstitial' dan intra sel. /airan plasma atau pengganti plasma berguna untuk meningkatkan tekanan onkotik intravaskuler. Pada syok hipovolemik' jumlah cairan yang diberikan harus seimbang dengan jumlah cairan yang hilang. Sedapat mungkin diberikan jenis cairan yang sama dengan cairan yang hilang' darah pada perdarahan' plasma pada luka bakar. -ehilangan air harus diganti dengan larutan hipotonik. -ehilangan cairan berupa air dan elektrolit harus diganti dengan larutan isotonik. Penggantian volume intra vaskuler dengan cairan kristaloid memerlukan volume 4%%= kali volume perdarahan yang hilang' sedang bila menggunakan larutan koloid memerlukan jumlah yang sama dengan jumlah perdarahan yang hilang. !elah diketahui bah5a transfusi eritrosit konsentrat yang dikombinasi dengan larutan ringer laktat sama efektifnya dengan darah lengkap. Pemantauan tekanan vena sentral penting untuk mencegah pemberian cairan yang berlebihan. Pada penanggulangan syok kardiogenik harus dicegah pemberian cairan berlebihan yang akan membebani jantung. 1arus diperhatikan oksigenasi darah dan tindakan untuk menghilangkan nyeri. Pemberian cairan pada syok septik harus dalam pemantauan ketat' mengingat pada syok septik biasanya terdapat gangguan organ majemuk ( !ultiple "rgan #is$unction). $iperlukan pemantauan alat canggih berupa pemasangan /#P' IS5an ,anI kateter' dan pemeriksaan analisa gas darah.