pengertian derajat keasaman merupakan senyawa kimia Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam + definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton memberi proton (ion H ) kepada zat lain (yang disebut basa) disebut basa),, atau dapat menerima pasangan elektron pasangan elektron bebas bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh garam. Contoh asam adalah asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dalam cuka) dan dan asam asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam; walaupun demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan.
Berbagai definisi asam Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan u ntuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa (bahasa Inggris), zuur Inggris), zuur (bahasa (bahasa Belanda), atau Säure (bahasa Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, Dalam kimia, istilah istilah asam memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius , Brønsted-Lowry , dan Lewis .
z at yang meningkatkan konsentrasi Arrhenius : Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat + ion hidronium (H3O ) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat z at-zat yang dapat larut dalam air. Brønsted-Lowry : Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius). Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) seperti besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital teori orbital molekul. Secara molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan.
Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya, definisi Brønsted-Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan. Dalam definisi ini, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa tersebut telah memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada. Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan yang lebih tinggi. Sistem asam/basa berbeda dengan reaksi redoks redoks;; tak ada perubahan bilangan perubahan bilangan oksidasi dalam reaksi asam-basa.
Sifat-sifat Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air. Sentuhan : asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamn ya asam kuat. Kereaktifan : asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam. Hantaran listrik : asam, walaupun tidak selalu ionik , merupakan elektrolit.
Sifat kimia Dalam air, reaksi kesetimbangan berikut terjadi antara suatu asam (HA) dan air, yang berperan sebagai basa, -
+
HA + H2O ↔ A + H3O
Tetapan asam adalah tetapan kesetimbangan untuk reaksi HA dengan air:
Asam kuat mempunyai nilai K a yang besar (yaitu, kesetimbangan reaksi berada jauh di kanan, + terdapat banyak H3O ; hampir seluruh asam terurai). Misalnya, nilai K a untuk asam klorida 7 (HCl) adalah 10 . -
Asam lemah mempunyai nilai K a yang kecil (yaitu, sejumlah cukup banyak HA dan A terdapat + bersama-sama dalam larutan; sejumlah kecil H3O ada dalam larutan; asam hanya terurai -5 sebagian). Misalnya, nilai K a untuk asam asetat adalah 1,8 × 10 . Asam kuat mencakup asam halida - HCl, HBr, dan HI. (Tetapi, asam fluorida, HF, relatif lemah.) Asam-asam okso, yang umumnya mengandung atom pusat ber - bilangan oksidasi tinggi yang dikelilingi oksigen, juga cukup kuat; mencakup HNO3, H2SO4, dan HClO4. Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah. Larutan asam lemah dan garam dari basa konjugatnya membentuk larutan penyangga.
Sejarah Sekitar tahun 1800, banyak kimiawan Prancis, termasuk Antoine Lavoisier , secara keliru berkeyakinan bahwa semua asam mengandung oksigen. Lavoisier mendefinisikan asam sebagai zat mengandung oksigen karena pengetahuannya akan asam kuat hanya terbatas pada asam-asam okso dan karena ia tidak mengetahui komposisi sesungguhnya dari asam-asam halida, HCl, HBr, dan HI. Lavoisier-lah yang memberi nama oksigen dari kata bahasa Yunani yang berarti
"pembentuk asam". Setelah unsur klorin, bromin, dan iodin teridentifikasi dan ketiadaan oksigen dalam asam-asam halida ditemukan oleh Sir Humphry Davy pada tahun 1810, definisi oleh Lavoisier tersebut harus ditinggalkan. Kimiawan Inggris pada waktu itu, termasuk Humphry Davy, berkeyakinan bahwa semua asam mengandung hidrogen. Kimiawan Swedia Svante Arrhenius lalu menggunakan landasan ini untuk mengembangkan definisinya tentang asam. Ia mengemukakan teorinya pada tahun 1884. Pada tahun 1923, Johannes Nicolaus Brønsted dari Denmark dan Martin Lowry dari Inggris masing-masing mengemukakan definisi protonik asam-basa yang kemudian dikenal dengan nama kedua ilmuwan ini. Definisi yang lebih umum diajukan oleh Lewis pada tahun yang sama, menjelaskan reaksi asam-basa sebagai proses transfer pasangan elektron.
Penggunaan asam Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan karat dari logam dalam proses yang disebut "pengawetasaman" ( pickling ). Asam dapat digunakan sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam klorida merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan di dalam lambung untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan sebagai katalis; misalnya, asam sulfat sangat banyak digunakan dalam proses alkilasi pada pembuatan bensin Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, +
asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H ) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam pekat sangat berbahaya dapat merusak kulit dan hati-hati mata, jika terpercik asam pekat bisa berakibat kebutaan. Jika kena asam pekat harus langsung dicuci dengan air me ngalir sampai benarbenar bersih
Berbagai definisi asam Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan u ntuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa Belanda), atau Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius , Brønsted-Lowry , dan Lewis.
Arrhenius : Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi + ion hidronium (H3O ) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali
dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air. Brønsted-Lowry : Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius). Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan.
Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya, definisi Brønsted-Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan. Dalam definisi ini, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa tersebut telah memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada. Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan yang lebih tinggi. Sistem asam/basa berbeda dengan reaksi redoks; tak ada perubahan bilangan oksidasi dalam reaksi asam-basa.
Sifat-sifat Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air. Sentuhan : asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, terutama bila asamnya asam pekat. Kereaktifan : asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam. Hantaran listrik : asam, walaupun tidak selalu ionik , merupakan cairan elektrolit.
Sifat kimia Dalam air, reaksi kesetimbangan berikut terjadi antara suatu asam (HA) dan air, yang berperan sebagai basa, -
+
HA + H2O ↔ A + H3O
Tetapan asam adalah tetapan kesetimbangan untuk reaksi HA dengan air:
Asam kuat mempunyai nilai K a yang besar (yaitu, kesetimbangan reaksi berada jauh di kanan, + terdapat banyak H3O ; hampir seluruh asam terurai). Misalnya, nilai K a untuk asam klorida 7 (HCl) adalah 10 . Asam kuat memiliki derajat ionisasi 1. Meskipun demikian, tingkat keasaman asam kuat berbeda-beda. Berikut adalah tingkat keasaman asam kuat dari yang paling kuat(paling asam): 1. 2. 3. 4.
Aqua Regia: campuran H2SO4 dengan HNO3 HNO3 H2SO4 Asam halida(kecuali HF) HI>HBr>HCl
5. Asam oksi halogen HXO4>HXO3>HXO2>HXO Asam kuat mencakup asam halida - HCl, HBr, dan HI. (Tetapi, asam fluorida, HF, relatif lemah.) Asam-asam okso, yang umumnya mengandung atom pusat ber - bilangan oksidasi tinggi yang dikelilingi oksigen, juga cukup kuat; mencakup HNO3, H2SO4, dan HClO4. -
Asam lemah mempunyai nilai K a yang kecil (yaitu, sejumlah cukup banyak HA dan A terdapat + bersama-sama dalam larutan; sejumlah kecil H3O ada dalam larutan; asam hanya terurai -5 sebagian). Misalnya, nilai K a untuk asam asetat adalah 1,8 × 10 . Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah. Larutan asam lemah dan garam dari basa konjugatnya membentuk larutan penyangga.
Sejarah Sekitar tahun 1800, banyak kimiawan Prancis, termasuk Antoine Lavoisier , secara keliru berkeyakinan bahwa semua asam mengandung oksigen. Lavoisier mendefinisikan asam sebagai zat mengandung oksigen karena pengetahuannya akan asam kuat hanya terbatas pada asam-asam okso dan karena ia tidak mengetahui komposisi sesungguhnya dari asam-asam halida, HCl, HBr, dan HI. Lavoisier-lah yang memberi nama oksigen dari kata bahasa Yunani yang berarti "pembentuk asam". Setelah unsur klorin, bromin, dan iodin teridentifikasi dan ketiadaan oksigen dalam asam-asam halida ditemukan oleh Sir Humphry Davy pada tahun 1810, definisi oleh Lavoisier tersebut harus ditinggalkan. Kimiawan Inggris pada waktu itu, termasuk Humphry Davy, berkeyakinan bahwa semua asam mengandung hidrogen. Kimiawan Swedia Svante Arrhenius lalu menggunakan landasan ini untuk mengembangkan definisinya tentang asam. Ia mengemukakan teorinya pada tahun 1884. Pada tahun 1923, Johannes Nicolaus Brønsted dari Denmark dan Martin Lowry dari Inggris masing-masing mengemukakan definisi protonik asam-basa yang kemudian dikenal dengan
nama kedua ilmuwan ini. Definisi yang lebih umum diajukan oleh Lewis pada tahun yang sama, menjelaskan reaksi asam-basa sebagai proses transfer pasangan elektron.
Penggunaan asam Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan karat dari logam dalam proses yang disebut "pengawetasaman" ( pickling ). Asam dapat digunakan sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam klorida merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan di dalam lambung untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan sebagai katalis; misalnya, asam sulfat sangat banyak digunakan dalam proses alkilasi pada pembuatan bensin.
Asam Definisi asam:
Menurut Boyle: asam adalah zat yang dapat memerahkan lakmus biru Menurut Arrhenius: asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion + hidrogen (H ) + Menurut Bronsted-Lowry: asam adalah pendonor proton (H ) Menurut Lewis: asam adalah akseptor elektron
Jenis asam Menurut keorganikannya, asam dapat dibedakan atas dua yaitu asam organik dan asam anorganik. Asam organik
Asam organik adalah asam karboksilat atau asam yang terbentuk karena persenyawaan dengan senyawa organik (misalnya hidrokarbon). Contoh asam organik:
Asam asetat (CH3COOH) Asam benzoat (C6H5COOH) Asam format (HCOOH)
Semua asam organik adalah asam lemah. Asam anorganik
Asam anorganik adalah asam yang terbentuk karena persenyawaan dengan senyawa anorganik (misalnya hidrogen dengan klorin). Asam anorganik ada yang merupakan asam kuat, yaitu:
Asam sulfat (H2SO4) Asam klorida (HCl) Asam nitrat (HNO3) Asam bromida (HBr) Asam iodida (HI) Asam klorat (HClO4)
Asam selain asam-asam di atas merupakan asam lemah, contoh:
Asam askorbat Asam karbonat Asam sitrat Asam etanoat Asam laktat Asam fosfat
Contoh bahan yang mengandung asam: Jenis asam
Kuat / lemah
Terdapat pada
Asam askorbat Lemah
Buah-buahan
Asam karbonat Lemah
Minuman berkarbonat
Asam sitrat
Lemah
Jeruk
Asam etanoat Lemah
Cuka
Asam laktat
Lemah
Susu basi
Asam klorida
Kuat
Cairan lambung
Asam nitrat
Kuat
Pupuk
Asam fosfat
Lemah
Cat antikarat
Asam sulfat
Kuat
Aki
Asam format
lemah
Semut
Sifat asam Asam memiliki sifat-sifat berikut:
Mempunyai rasa asam dan bersifat ko rosif. Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi warna merah. Dapat menghantarkan arus listrik (untuk asam kuat). Bereaksi dengan logam (untuk asam kuat)
JENIS-JENIS ASAM
Asam adalah zat (senyawa) yang menyebabkan rasa masam pada berbagai materi. Berdasarkan asal terbentuknya, asam dapat dibedakan menjadi asam organik dan asam mineral.
Asam-asam yang diperoleh secara alami dalam hewan dan tumbuhan, disebut sebagai ASAM ORGANIK.
ASAM ORGANIK: Berbagai tumbuhan dapat menghasilkan asam-asam tertentu.
Contoh: Berbagai tumbuhan dapat menghasilkan asam-asam tertentu.
Asam sitrat adalah senyawa yang menyebabkan rasa masam pada buah jeruk dan buah lemon. Asam maleat adalah senyawa yang menyebabkan rasa masam pada buah apel dan buah pir. Asam tartrat adalah senyawa yang menyebabkan rasa masam pada buah anggur. Asam askorbat adalah vitamin C yang terdapat dalam berbagai buah dan sayuran. Asam asetat dihasilkan dalam proses pembuatan minuman beralkohol dari buah anggur. Asam benzoat dihasilkandari tanaman genus Styrax.
Selain terdapat dalam berbagai buah dan sayuran, asam organik juga terdapat dalam berbagai hewan, bahkan tubuh kita.
Contoh:
Semut menghasilkan asam format (HCOOH) atau asam semut untuk mempertahankan dirinya dari serangan hewan lainnya. Sengatan lebah akan terasa sakit di kulit, karena mengandung asam. Didalam lambung kita menghasilkan asam lambung/asam klorida (HCI) untuk mencerna makanan yang kita makan. Beberapa bakteri tertentu dapat menghasilkan asam asetat.
Seiring dengan semakin berkembangnya ilmu kimia, para ahli kimia kemudian dapat membuat berbagai jenis asam dari berbagai bahan mineral. Asam yang diperoleh dari mineral ini disebut ASAM MINERAL.
ASAM MINERAL:
Contoh:
Asam sulfat Asam klorida Asam nitrat Asam fosfat
Jika asam dilarutkan ke dalam air, akan membentuk larutan yang bersifat asam, yang di sebut larutan asam.
Asam yang terdapat dalam berbagai buah dan sayuran, tergolong asam yang t idak berbahaya bagi tubuh kita. Akan tetapi, banyak di antara berbagai asam yang sangat berbahaya jika terkena tubuh kita karena dapat merusak kulit. Oleh karena itu, kamu jangan mencicipi asam, jika kamu tidak mengetahui dengan benar bahaya-tidaknya asam-asam tersebut.
Siapa sih yang gak mau kulit mulus bebas masalah (terutama jerawat)? Ada banyak cara sebenarnya, salah satunya membuat suasana kulitmu tetap asam! Asam? Yup! Mungkin terutama para cewek udah males deh denger yang asem-asem. Karena asam itu identik dengan bau dan kotor. Tapi, asam yang dimaksud disini adalah tingkat keasaman yang ditandai dengan jumlah tekanan ion H+ (Hidrogen), yang biasa kita kenal dengan pH. Jadi, kulit manusia (termasuk kulit wajah yang rentan ini), memiliki tingkat pH yang rendah alias asam. Derajatnya berkisar sekitar 4,5-5,5 namun derajat tersebut bisa b erbeda-beda untuk tiap orang dan tiap bagian kulit. Untuk perbandingan tingkat keasaman bisa dilihat tabel di bawah ini :
Nah, kenapa kulit kita punya pH yang rendah? Jawaban gampangnya, karena di kulit kita memiliki sejenis mantel yang bersifat asam yang melindungi kulit dari berbagai serangan dan ancaman yang tidak terlihat . Entah itu kekeringan, alergi, dan mikroorganisme. Kenapa kok mantelnya asam? Karena secara teori, si mantel mengandung asam laktat dan asam2 amino dan asam2 dari proses keratinisasi. Makanya lapisan tersebut disebut pula acid mantle.
mantel kulit ada dilapisan terluar kulit kita. Berarti untuk menjaga si mantel pelindung kulit kita itu tetap kokoh, maka dibutuhkan suasana pH yang seimbang yaitu 4,5-5,5.
So, apa aja sih yang menyebabkan pH kulit kita menjadi tidak imbang dan membuat mantel kulit kita rusak? Ada 2 faktor, dear. 1. Faktor Endogen (dari dalam tubuh): Sedang dalam keadaan alergi misalnya eczema (eksim) di kulit tsb, trus orang dengan penyakit ginjal yang udah lanjut, pasien dengan gula darah tinggi, dsb. 2. Faktor Eksogen (dari luar tubuh) --> Ini yang paling sering: Sabun, detergentt, Iritan topikal (alkohol), sinar UV, dll Nah...nah... paling banyak itu sabun, lho. Coba perhatikan sabun mandi kalian terutama pembersih muka . Maka dari itu, penting banget mencari pembersih yang cocok untuk kulit wajahmu . Jangan pernah sekali-sekali pakai sabun badan untuk membersihkan muka! Ok, awalnya memang terasa bersih dan kesat, tapi itu ga lama. Setelah itu kulitmu akan rusak perlahan. Karena sabun badan yang dijual bebas pHnya sangat tinggi, sekitar 7-9!! Padahal, dengan pH segitu aja ga boleh loh dipake ke kulit badan sekalipun, bagaimana dengan kulit wajah yang lebih peka?
Jangan sembarangan cuci muka mu. IMO, aku pun heran, mengapa pH di sabun mandi rata-rata setinggi itu? Mungkin itu strategi pasar. Karena kebanyakan dari kita menganggap bersih itu KESAT! Hoh, emang kulit kita piring? :p Dan karena kebanyakan dari kita menyukai busa yang banyak dan melimpah! Padahal banyak busa bukanlah hal yang bagus. Semakin banyak busa menandak an tingkat detergent di suatu pembersih itu banyak --> detergen sendiri sifatnya basa --> basa akan meningkatkan pH kulit kita. Namun, ga usah terlalu khawatir dengan detergen di pembersih wajah/sabun badan kita. Yang terpenting jumlahnya ga berlebih. Sebenarnya, bisa saja kita telisik satu-satu ingredient pembersih wajah kita apakah mengandung banyak detergen seperti SLS atau tidak. Tapi pasti itu merepotkan. Namun, ada beberapa ciri yang kemungkinan merupakan pembersih dengan pH yang seimbang: Tekstur lembut Busa sedikit Tidak menyisakan kesan kesat setelah dibersihkan Tidak membuat kulitmu kering setelahnya Produknya mengklaim 'pH balance' (yah, percaya atau tidak, itu bisa dibuktikan dengan ciri di atas)
Selain itu jauhilah skin care dengan kandungan alkohol . Alkohol di sini adalah Alkohol denat/Alkohol denaturasi/Ethanol/Alkohol (bukan cetyl alcohol, but yl alcohol, dll ya!). Karena alkohol bersifat iritan. Sayangnya, alkohol ini banyak ditemui di produk2 antijerawat dan produk2 oily skin. Orang dengan kulit berminyak pun sebaiknya menghindari alkohol apalagi mereka dengan kulit kering. Memang seperti pisau bermata dua , mengapa alkohol banyak ditemui di produk antijerawat. Memang, alkohol dalam kadar sekian bersifat antiseptik dan bisa mengeringkan jerawat dengan cepat, tapi lagi-lagi itu gak akan lama. Karena saat mantel kulit terkikis, malah akan men ambah jumlah jerawat lagi.
So, untuk yang sering bolak-balik ke dokter kulit, jarang kan menemui produk mereka dengan alkohol tinggi menyengat? *ga ada malah :p Memang, ada yang berpendapat, alkohol masih dibolehkan tapi dengan kadar sangat rendah. Tapi, masalahnya bagaimana kita tahu alkohol dalam suatu skincare berada dalam persentase rendah sedangkan rata-rata dalam ingredient jarang disebut persentasenya? Jadi, lebih amannya, kurangilah sedikit demi sedikit produk skincare beralkohol.
Jerawat dan Acidity Imbalance
Gak ada yang mau seperti ini, kan? Tadi sudah dijelaskan, pH wajah yang seimbang menandakan mantel kulit yang utuh. Mantel kulit itu sendiri fungsinya menghalau mikroorganisme penyebab masalah kulit, salah satunya jerawat. Nah, sekarang apakah kalian tahu Propionibacterium acnes atau P.acnes??? Mari berkenalan... ^^
Pembesaran milyaran kali dengan mikroskop elektron. Bentuknya emang lucu begini, lho!!
Ini P.acnes yang lebih lucu ^^
Bakteri ini sebenarnya merupakan penghuni tetap di kulit manusia dan tidak mengganggu. Tapi.... kalau keasaman kulit kita kacau, maka bakteri tersebut akan merasa terancam eksistensinya dan mengadakan perlawanan dengan cara memperbanyak diri!! Dan... kalau P.acnes udah tumbuh subur, tumbuh subur pula lah jerawat.... hiiiiii... >__<
Tips 1. Pilih cleanser dengan pH seimbang 2. Bersihkan kulit dengan seksama namun tidak berlebihan 3. Scrubbing atau Peeling itu memang diperlukan, tapi jangan sering-sering. Dan gunakan exfoliator yang juga bersifat asam, misalnya AHA. 4. kurangi produk perawatan kulit yang mengandung alkohol 5. Gunakan tabir surya di pagi-sore, karena sinar UV pun bisa merusak acid mantle 6. Masker tomat sepertinya ide bagus. Tomat memiliki tingkat keasaman yang hampir mirip dengn kulit lho
Merepotkan, ya??
Lindungi dirimu dari ancaman Yah, mungkin untuk sebagian orang menganggap memikirkan mantel kulit adalah hal yang merepotkan. Apaah sih cuma selembar tipis tak terlihat saja diperhatikan?? Hehe.. padahal ga cuma ancaman bakteri aja yang akan mampir kalau mantel kulit rusak . Kulit bisa menjadi kering dan bagi orang dengan kecenderungan eksim, psoriasis dan penyakit alergi kulit lainnya akan membuat kulitnya semakin rentan. Apalagi, kulit kita merupakan organ tubuh terluas yang kita miliki yang emang udah Tuhan ciptakan menjadi bodyguard pertama yang menghalau ancaman luar . Trus, udah dikasih kulit sama Tuhan, Tuhan membekali kulit itu dengan mantel pula! So, kenapa kita enggak bersyukur dengan pemberianNya? Minimal kita menjaganya agar tetap utuh kan?? Sekian dulu deh, takut bosen bacanya... :p Semoga bermanfaat! ^^