BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Belakang Setiap Setiap larutan larutan atau cairan apapun juga, juga, pasti memiliki memiliki sifat tersendiri. tersendiri. Apakah larutan itu bersifat asam, basa bahkan bersifat netral sekalipun. Larutan yang bersifat asam, basa maupun netral itu pasti mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lainnya. Beberapa ciri yang penting adalah mengenai kisaran harga pHnya. Larutan yang bersifat asam memiliki kecenderungan nilai pHnya sekitar < dari 7, sedangkan larutan yang berifat basa, pHnya adalah > dari 7 dan larutan yang bersifat netral itu, memiliki nilai pH sebesar 7. erajat keasaman !pH" merupakan salah satu identitas pengenal sifat laru laruta tan n yang yang pent pentin ing, g, kare karena na pH atau atau dera deraja jatt keas keasam aman an itu itu meny menyat atak akan an k#nsentarsi i#n H + dalam dalam larutan. larutan. Agar kita dapat dapat mengenal mengenalii sifat dari suatu suatu larutan, maka kita diharapkan dapat mengerti dan memahami benar mengenai derajat keasaman ini. $ada derajat keasaman ini, kita akan berbicara tentang mengenali sifat larutan berdasakan nilai pH yang tertera pada suatu indikat#r, bahk bahkan an deng dengan an mema memaha hami mi deja dejata ta keas keasam aman an ini ini pula pula,, kita kita akan akan mamp mampu u menetukan nilai pH dari suatu larutan. %ntu %ntuk k
dibi dibida dang ng
ked# ked#kt kter eran an
send sendir iri, i,
memp mempel elaj ajar arii
tent tentan ang g
dera deraja jatt
keasaman ini, sangatlah penting. Seperti kita tahu, bah&a masing'masing (#na di dalam tibuh kita itu, memiliki nilai pH tertentu yang sesuai dengan fungsinya masing'masing. masing'masing. Apabila dari uji lab#rat#rium, lab#rat#rium, diketahui bah&a tubuh sese#rang sedang tidak berada dalam keadaan h#me#stasis, maka dapat dipastikan akan terjadi gangguan fungsi#nal fungsi#nal di dalam tubuh. Sebagai c#nt#h, di lambung, jika pH lambung lambung itu belum mencapai mencapai titik keasaman keasaman tertentu, tertentu, maka isi dari lambung lambung yakni yakni berup berupa a sari's sari'sar arii makan makanan an itu, itu, tidak tidak dapat dapat dikel dikelua uarka rkan n ke usus usus untuk untuk dipr#ses secara lebih lanjut,dll
B. )ujuan *. %ntuk %ntuk mengenal mengenal karakteris karakteristik tik dan cara penggu penggunaan naan berbagai berbagai media media dan alat penentuan pH +. %ntuk %ntuk mengetah mengetahui ui nilai nilai pH pH berbaga berbagaii cairan cairan tubuh tubuh
BAB II DASAR TEORI
Asam'basa merupakan salah satu sifat suatu (at, baik yang berbentuk larutan maupun n#n'pelarut. Beberapa sifat larutan asam adalah berasa masam, bersifat k#r#sif dan memerahkan kertas lakmus. Sedangkan sifat dari larutan basa adalah berasa pahit, bersifat kausatik dan membirukan kertas lakmus !An#nim, *7". )e#ri
asam'basa
Arrhenius,
asam
adalah
senya&a
yang
dapat
melepaskan i#n hidr#gen !H +" jika dilarutkan di dalam air. Sedangkan basa adalah senya&a yang dapat melepaskan i#n hidr#ksida !-H -" jika dilarutkan didalam air. enurut Arrhenius, reaksi asam basa itu merupakan reaksi pembentukan air !H2O) ion !H+" dan !-H-". /alaupun te#ri Arrhnius berhasil mengungkapkan beberapa kasus, tetapi memiliki beberapaketerbatasan. Selain hanya memandang aspek reaksi asam'basa di dalam pelarut air, jiga pembentukkan i#n !-H -" atau i#n !H+" merupakan kekhasan te#ri asam'basa Arrhenius. Artinya, jika suatu reaksi tidak membentuk i#n !-H-" atau i#n !H+" tidak dapat dikatakan sebagai asam atau basa !0hang, +112". )e#ri asam'basa Br#nsted'L#&ry menyatakan bah&a asam merupakan senya&a yang memberikan pr#t#n !H +" kepada senya&a lain. Sedangkan basa merupakan senya&a yang dapat menerima pr#t#n !H +" dari senya&a lain. an reaksi asam'basa merupakan reaksi perpindahan pr#t#n dari suatu senya&a ke senya&a lain. eliputi pr#ses pelarutan asam3basa dalam air dan pencampuran asam kuat'basa kuat maupun asam lemah dan basa lemah !0hang, +112". )e#ri le&is menyatakan asam merupakan senya&a yang dapat menerima pasangan elektr#n bebas dari senya&a lain. Basa merupakan senya&a yang dapat memberikan pasangan elektr#n bebas kepada senya&a lain. an reaksi asam'basa dinyatakan sebagai reaksi pembentukan ikatan antara asam dan basa, yang paling terkenal sebagai pembentukan senya&a k#mpleks !0hang, +112". Berdasarkan kekuatannya, asam'basa dibagi menjadi + yakni asam3basa kuat dan asam3basa lemah. Asam3basa kuat memiliki ciri antara lain mengalami i#nisasi sempurna dalam air, rekasi yang terjadi satu arah, c#nt#hnya4H0l !Asam 5uat" dan 5-H !Basa 5uat". Asam3basa lemah memiliki ciri antara lain,
mengalami
i#nisasi
sebagian
dalam
air,
reaksi
yang
terjadi
adalah
kesetimbangan, memiliki 5 a dan 5 b yang kecil, c#nt#hnya4 H06 !Asam Lemah" dan 6H4 -H !Basa Lemah" !Basset, *2". pH larutan menyatakan k#nsentrasi i#n H+ dalam larutan. Suatu (at asam yang dimasukan ke dalam air akan mengakibatkan bertambahnya i#n hidr#gen dalam air dan berkurangnya i#n hidr#ksida. Sedangkan pada basa, akan terjadi sebaliknya. at basa yang dimasukkan ke dalam air akan mengakibatkan bertambahnya i#n hidr#ksida dan berkurangnya i#n hidr#gen. 8umlah i#n H + dan -H- di dalam air dapat digunakan untuk menentukan derajat keasaman atau kebasaan suatu (at. Semakin asam suatu (at, semakin banyak i#n H+ dan semakin sedikit jumlah i#n -H - di dalam air. Sebaliknya semakin basa suatu (at, semakin sedikit jumlah i#n H + dan semakin banyak i#n -H - di dalam air. imana besarnya pH 9 'l#g :H + ; p-H 9 'l#g :-H-; 5&9:H+ ; :-H-; 'l#g 5&9'l#g :H+ ; :-H-; dengan p9'l#g, maka p5&9pH=p-H $ada suhu kamar, harga k&9**1 -14 !p5&9*2" maka, pH = p-h 9*2 !0hang, +112". %ntuk menyatakan sifat maupun nilai keasaman maupun kebasaan dari suatu larutan, maka diperlukan suatu indikat#r. Ada 2 macam jenis indikat#r, yakni indikat#r bahan alam, indikat#r kertas lakmus, indikat#r uni?ersal dan indikat#r pH meter. i ba&akh ini merupakan data perubahan &arna kertas lakmus pada larutan asam, basa dan netral 8enis 5ertas Lakmus Lakmus erah Lakmus Biru
Asam erah erah
alam larutan yang bersifat Basa 6etral Biru erah Biru Biru !@#hman, +117".
ndikat#r uni?ersal adalah gabungan dari beberapa indikat#r. Larutan indikat#r uni?ersal yang biasa digunakan dalam lab#rat#rium terdiri dari metal jingga !trayek 4 +,'2,1", metal merah !trayek 4 2,+',C", br#mtim#l biru !trayek 4 ,1'7,", dan fen#lftalein !trayek 4 D,C'*1,1". ndikat#r'indikat#r itu memberi &arna yang berbeda bergantung pada pH larutan. iba&ah ini merupakan trayek perubahan &arna dari beberapa indikat#r4
ndikat#r
)rayek $erubahan /arna
$erubahan /arna
Lakmus
E,E'D,1
erah'biru
etil 8ingga
+,'2,1
erah'kuning
etil erah
2,+',C
erah'kuning
Br#mtim#l biru
,1'7,
5uning'biru
Fen#lftalein
D,C'*1,1
)idak ber&arna'merah !Basset, +112".
Selain menggunakan indikat#r uni?ersal, untuk mengetahui nilai pH suatu (at juga bisa digunakan alat yang disebut pH meter. pH meter mempunyai elektr#de yang dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH'nya. 6ilai pH dapat langsung diketahui melalui tampilan layar digital pada alat tersebut. Gambar di ba&ah ini menunjukkan c#nt#h m#del pH meter yang banyak digunakan dalam lab#rat#rium'lab#rat#rium kimia.
!@ahayu, +11D".
BAB III METODOLOGI
A. Alat dan Bahan Alat
5ertas lakmus biru
5ertas lakmus merah
pH meter p#rtable
rlenmeyer
Beaker glass
5ertas label
Bahan
ndikat#r $$
ndikat#r @
%rin
Sali?a
$lasma darah
AIuadest 5ertas )issue
Asam encer
Asam pekat
Basa encer
Basa pekat
B. 0ara 5erja $engenalan media dan instrument penetapan pH encelupkan kertas lakmus biru dan kertas lakmus merah pada masing'masing E larutan yang telah disediakan
enyimpulkan sifat keasaman masing'masing larutan tersebut
engulangi dengan kertas pH pada masing'masing larutan tersebut
enuliskan kisaran pHnya dengan membandingkan &arna yang muncul pada keretas pH dengan standart &arna yang tertera pada k#tak kertas pH
emakai pH meter p#rtabel untuk mengukur masing'masing larutan
encatat nilai pH yang tertera pada layar m#nit#r pH meter
Sebelum menggunkan pH meter, pH meter ditera dengan larutan standar 2 !asam", 7 !netral" dan !basa"
engambil +1 mL larutan dalam erlenmeyer, masing'masing = masing'masing larutan = indicat#r $$ + tetes, g#j#g dan memperhatikan perubahan &arnanya
engulangi langkah n#mer 2 dengan menambahkan indikat#r @
emperhatikan perubahan &arna yang terjadi
embahas, apa yang kita dapat amati dan membandingkan pada ketiga jenis pengukuran pH di atas $enetapan pH cairan tubuh
encelupkan kertas lakmus pada urin, sali?a dan plasma darah
engulangi dengan kertas pH dan pH meter untuk sampel yang sama
engamati apa yang terjadi dan membandingkan hasilnya
enjelaskan kekurangan dan kelebihan penggunaan ketiga met#de diatas, pada praktikum yang telah dilakukan
BAB IV Hasil dan Pembahasan
A. Hasil $engamatan
5ertas Lakmus 8enis Larutan
Sifat
Larutan A
6etral
Larutan B
Asam
Larutan 0
Asam
Larutan
Basa
Larutan
Basa
Sali?a
Asam
$lasma
Asam
%rin
Asam
5ertas pH 8enis Larutan
6ilai pH
Larutan A
7
Larutan B
Larutan 0
*
Larutan
Larutan
*2
Sali?a
7
$lasma
D
%rin
7
pH meter 8enis Larutan
6ilai pH
Larutan A
7,27
Larutan B
E,+E
Larutan 0
*,DE
Larutan
,+7
Larutan
*C,1D
Sali?a
D,+
$lasma
D,*
%rin pH Stik
7,EC
8enis Larutan
6ilai pH
Larutan A
Larutan B
E
Larutan 0
*
Larutan
*1
Larutan
*C
Sali?a
7
$lasma
D
%rin
7
$$
8enis Larutan
/arna sebelum ditetesi $$
/arna setelah ditetesi $$
Larutan A
Bening
)etap
Larutan B
Bening
)etap
Larutan 0
Bening
)etap
Larutan
Bening
endekati jingga !Basa"
Larutan
Bening
%ngu !basa"
Sali?a
Bening
)etap
$lasma
Bening
)etap
%rin
Bening
)etap
/arna sebelum
/arna setelah ditetesi etil
ditetesi etil @ed
@ed
Larutan A
Bening
5uning
Larutan B
Bening
erah
Larutan 0
Bening
erah
Larutan
Bening
)etap
Larutan
Bening
)etap
Sali?a
Bening
5uning
$lasma
Bening
)etap
%rin
Bening
)etap
etil @ed 8enis Larutan
B. $embahasan $ada tahap pengenalan media dan instrument penetapan pH, kami menggunakan D macam larutan, larutan A, B, 0, , ,sali?a, plasma dan urin. 5ami memeriksa sifat keasaman dari masing'masing lartan tersebut dengan cara mencelupkannya ke dalam kertas lakmus biru dan merah. $ada perc#baan ini, didapatkan hasil bah&a larutan A bersifat netral, tidak terjadi perubahan &arna pada kertas lakmus. Larutan B bersifat asam, karena larutan B ini mengubah
&arna kertas lakmus biru menjadi merah dan kertas lakmus merah tetap ber&arna merah. Larutan 0 bersifat asam, karena larutan 0 ini mengubah &arna kertas lakmus biru menjadi merah dan kertas lakmus merah tetap ber&arna merah. Larutan bersifat basa, karena larutan ini mengubah &arna kertas lakmus merah menjadi biru dan kertas lakmus biru tetap ber&arna biru. Larutan bersifat basa pula, sama halnya dengan larutan , karena larutan ini mengubah &arna kertas lakmus merah menjadi biru dan kertas lakmus biru tetap ber&arna biru. Sali?a, plasma dan urin ketiganya bersifat asam, karena ketiga larutan ini mengubah &arna kertas lakmus biru menjadi merah dan kertas lakmus merah tetap ber&arna merah. %ntuk pengamatan sifat pada sali?a dan plasma ada kesalahan. Sebenarnya sali?a itu bersifat netral, bukan asam dan plasma itu bersifat basa, bukan asam. 5esalahan ini mungkin disebabkan #leh karena kertas lakmus yang akan dipakai untuk mendeteksi sali?a telah tercemar #leh larutan lain yang sifatnya asam. Selanjutnya, kami melakukan pengukuran nilai pH menggunakan kertas pH, kemudian membandingkan &arna yang muncul pada kertas pH dengan &arna yang tertera pada k#tak kertas pH. Berdasarkan perc#baan, kami mendapatkan hasil bah&a larutan A memiliki nilai pH sebesar 7. 6ilai ini sesuai dengan sifat yang ditunjukkan dengan menggunakan kertas lakmus, yakni bersifat netral. Larutan B memiliki nilai pH sebesar . 6ilai ini sesuai dengan sifat yang ditunjukkan dengan menggunakan kertas lakmus, yakni bersifat asam, dapat dikatakan sebagai asam lemah. Larutan 0 memiliki nilai pH sebesar *. 6ilai ini sesuai dengan sifat yang ditunjukkan dengan menggunakan kertas lakmus, yakni bersifat asam, dapat dikatakan sebagai asam kuat. Larutan B sifat keasamannya lebih lemah daripada larutan 0, dilihat dari nilai pHnya yang lebih mendekati pH larutan netral. Larutan memiliki nilai pH sebesar . 6ilai ini sesuai dengan sifat yang ditunjukkan dengan menggunakan kertas lakmus, yakni bersifat basa, dapat dikatakan sebagai basa lemah. Larutan memiliki nilai pH sebesar *2. 6ilai ini sesuai dengan sifat yang ditunjukkan dengan menggunakan kertas lakmus, yakni bersifat basa, dapat dikatakan sebagai basa kuat. Larutan sifat kebasaanya lebih lemah daripada larutan , dilihat dari nilai pHnya yang lebih mendekati pH larutan netral. %ntuk sali?a, nilai pHnya 7, sesuai dengan te#ri yang ada, yang menyatakan bah&a sali?a itu sifatnya netral. Sedangkan plasma nilai pH yang tertera adalah D, hal ini sesuai dengan te#ri yang ada, yang
menyatakan bah&a plasma itu memang bersifat basa. Selanjutnya adalah urin, nilai pH yang terukur adalah 7, hal ini tidak sesuai dengan pengujian menggunakan kertas lakmus dan tidak sesuai pula dengan te#ri yang ada. Sebenarnya, urin itu bersifat asam. 5esalahan ini mungkin dapat terjadi, karena ada kesalahan praktikan dalam hal membandingkan &arna pH di k#tak pH meter. $engujian selanjutnya, kami lakukan menggunakan pH stik. Berdasarkan hasil pengamatan untuk larutan A, nilai pHnya mengalami penurunan dari 7 menjadi . 6ilai ini menunjukan bah&a larutan A ini sifatnya asam. Hal ini tidak sesuai dengan + pengujian sebelumnya. 5emungkinan kesalahan ada pada pembacaan nilai pH dengan menggunakan pH stik. Larutan B, ketika diukur menggunakan kertas pH, nilai pH yang didapat adalah E, berarti bersifat asam lemah. Hasil ini sesuai dengan kedua pengujian sebelumnya. Larutan 0 nilai pH yang ditunjukkan #leh pH stik adalah sebesar *, berarti sifat dari larutan 0 ini adalah asam kuat. Hasil ini juga sesuai dengan + pengujian sebelumnya. Larutan B sifat keasamannya lebih bersifat kuat, karena nilai pH pada larutan B itu lebih mendekati nilai pH larutan netral daripada nilai pH yang dimiliki #leh larutan 0. Larutan , ketika diukur menggunakan pH stik, nilai pH yang didapat adalah *1, berarti bersifat basa lemah. Hasil ini sesuai dengan kedua pengujian sebelumnya. Larutan , nilai pH yang ditunjukkan #leh pH stik adalah sebesar *C, berarti sifat dari larutan ini adalah basa kuat. Hasil ini juga sesuai dengan + pengujian sebelumnya. Larutan sifat kebasaannya lebih bersifat lemah, karena nilai pH pada larutan itu lebih mendekati nilai pH larutan netral daripada nilai pH yang dimiliki #leh larutan . %ntuk pengujian sali?a didapatkan nilai pH sebesar 7 yang sesuai dengan te#ri yang ada, yakni sali?a itu bersifat netral. Selanjutnya, adalah pengujian nilai pH plasma, dengan pH stik didapatkan nilai pH sebesar D. Hasil ini juga sesuai dengan te#ri yang ada, dimana plasma darak itu bersifat basa dengan nilai pH lebih tepatnya adalah berharga sekitar 7,CE' 7,2E. %ntuk pengujian terhadap urin, ternyata nilai pH yang didapatkan tidak sesuai dengan te#ri yang ada. Secara te#ri, urin itu bersifat asam, namun dengan pengujian menggunakan pH stik ternyata didaptkan nilai pH sebesar 7. 5esalahan ini mungkin dapat terjadi pada saat pembacaan nilai pH yang kurang tepat. Setelah memakai kertas pH, pengujian kami lanjutkan menggunakan pH meter. $engukuran dengan menggunakan pH meter ini dapat dikatakan lebih
akurat, karena pengukuran dengan pH meter akan menunjukkan besarnya nilai keasaman sutu larutan dengan lebih akurat, yakni dengan pemakaian + angka dibelakang k#ma. %ntul larutan A nilai pHnya adalah 7,27 sifatnya adalah netral. Larutan B nilai pHnya adalah E,+E, sifatnya adalah asam. Larutan 0 nilai pHnya adalah *,DE, sifatnya juga asam. 6amun keasaman larutan 0 lebih tinggi dibandingkan larutan B, karena nilai pH pada larutan B lebih mendekati nilai pH pada larutan netral. Selanjunya, larutan nilai pHnya adalah ,+7 dan larutan nilai pHnya adalah *C,1D. larutan 0 dan sama'sama bersifat basa. 6amun, larutan lebih bersifat basa kuat, hal ini disebabkan nilai pH pada larutan lebih mendekati
nilai
pH
pada
larutan
netral.
$engujian
terhadap
plasma,
menunjukkan nilai pH sebesar D,* dan untuk urin menunjukkan nilai pH sebesar 7,EC. hal ini menujukkan bah&a plasma itu bersifat basa dan urin bersifat asam. Sedangkan pengujian terhadap sali?a menggunakan pH meter menunjukkan hasil yanh salah. $ada pH meter, besarnya pH yang ditunjukkan adalah D,+. $adahal, seperti yang kita tahu bah&a sali?a itu bersifat netral dan besarnya pH adalah sekitar 7 bukan D. $engujian selanjutnya adalah dengan menggunakan + macam indikat#r, yakni indikat#r phen#lphthalein !$$" dan ethyl @ed. $enambahan indikat#r phen#lphthalein akan mengubah &arna larutan yang tadinya ber&arna bening berubah menjadi ber&arna merah jambu !pink"'ungu jika pH larutan tersebut diatas D. $hen#lphthalein merupakan jenis indikat#r yang bersifat peka terhadap larutan yang bersifat basa. @eaksi yang terjadi adalah4
Berdasarkan hasil perc#baan menggunakan indikat#r pp, didapatkan hasil untuk larutan dan yang bersifat basa, mengalami perubahan &arna lrutan dari bening menjadi ber&ana jingga'ungu. Sedangkan untuk larutan A dan sali?a yang bersifat netral, larutan B, 0 dan urin yang bersifat asam dan plasma, &arna larutannya tidak mengalami perubahan, tetap bening. Sebenarnya untuk plasma, setelah ditetesi indikat#r $$, &arna larutannya mengalami perubahan menjadi pingk'ungu, karena sifat plasma yang basa. 6amun, pada perc#baan ini, hasil yang kami dapatkan adalah tetap bening. Hal ini mungkin dapat terjadi #leh
karena penambahan indikat#r yang kurang banyak atau mungkin k#ndisi plasma sudah terk#ntaminasi dengan larutan lain. Selain menggunkan indikat#r pp, kami juga menggunakan indikat#r methyl red, dimana indikat#r ini bersifat peka terhadap larutan yang bersifat asam. ndikat#r ini akan mengubah &arna larutan yang a&alnya bening berubah menjadi merah, jika larutan itu bersifat asam. Berdasarkan perc#baan didapatkan hasil untul larutan A dan sali?a yang bersifat netral, &arna larutannya berubah menjadi kuning, sedangkan untuk larutan B dan 0 yang bersifat asam, &arna larutannya berubah menjadi merah dan untuk larutan dan yang bersifat basa, &arna larutannya tetap, tetap bening. Sebenarnya untuk urine, setelah ditetesi indikat#r ethyl red, &arna larutannya mengalami perubahan menjadi merah pula, karena sifat urin yang asam. 6amun, pada perc#baan ini, hasil yang kami dapatkan adalah tetap bening. Hal ini mungkin dapat terjadi #leh karena penambahan indikat#r yang kurang banyak atau mungkin k#ndisi urinnya sudah terk#ntaminasi dengan larutan lain. iba&ah ini merupakan beberapa kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan ketiga met#de tersebut4 )eknik pengamatan
5elebihan Harganya lebih murah
•
5ekurangan Hanya dapat menyatakan sifat keasamannya saja
5ertas Lakmus35ertas pH
namun tidak dapat menunjukkan nilai
pH meter3pH stik
•
•
ndikat#r
6ilai pH yang ditunjukkan lebih akurat $erubahan &arna
•
pHnya Harganya mahal
•
Hasil yang di
setelah ditetesi indikat#r
dapat kurang
berlangsung cepat
akurat, karena menyatakan sifat keasaman, hanya berdasarkan pada perubahan &arna yang terjadi
Aplikasi perc#baan derajat keasaman !pH" dalam dunia ked#kteran ini adalah terkait dengan Janalisis bl##d gasJ. imana Janalisis bl##d gasJ ini merupakan teknik pengukuran dari pH. engan memakai teknik ini yang berdasarkan pada pengukuran nilai asam basa, kita dapat menilai #ksigenasi pasien !#ygen saturati#n Sa-+ dan #ygen partial pressure $a-+", dapat menilai status asam basa pasien dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyakit'penyakit kardi#pulm#ner !heart3lungs" dan menge?aluasi efek dari peng#batan. alam dunia ked#kteran mengetahui pH pasien sangatlah penting, sebagai c#nt#h terkait dengan pH darah. pH rata'rata darah adalah 7.2 !rentang n#rmal 7.CE sampai 7.2E". ni setara dengan akti?itas i#n hidr#gen 21 nm#l3l !*nm#l 9 *1' m#l" dan upaya mempertahankan pH yang k#nstan sangat penting untuk #rganisme. pH darah diba&ah 7.1 atau diatas 7.D tidak memungkinkan kehidupan. Selain itu, paham mengenai derajat keasaman !pH" akan membantu kita dalam mendeteksi ada tidaknya ganguan yang telah terjadi pada salah satu sistem didalam tubuh kita. Seperti telah kita ketahui, setiap sistem dalam tubuh kita itu, pasti memiliki pH tertentu sesuai dengan fungsinya. -leh karena itu, jika ada salah satu sistem yang nilai pHnya tidak sesuai dengan nilai pH n#rmalnya, maka dapat dipastikan telah terkadi gangguan dalam sistem tubuh sese#rang tersebut.
BAB V
A. 5esimpulan
Larutan A berisi aIuadest dan bersifat netral
Larutan B berisi asam encer dan bersifat asam lemah
Larutan 0 berisi asam pekat dan bersifat asam kuat
Larutan berisi basa encer dan bersifat basa lemah
Larutan berisi basa pekat dan bersifat basa kuat
Sali?a bersifat netral
$lasma darah bersifat basa
%rin bersifat asam
B. aftar $ustaka An#nim, *7, Oxford Kamus Lengkap Kimia, hal *D7, rlangga4 8akarta Basset, 8,dkk, *2, Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik , disi K, G04 8akarta 0hang, @aym#nd, +112, Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti , disi , rlangga4
8akarta
@ahayu, +11D, Indikator, diakses dari http433kimia.upi.edu3utama3bahanajar3kuliah &eb3+11D3@AHA% 11*+73indikat#r.html, pada *7 Februari +1*1 @#hman, Abdul, +117, Kimia Farmasi Analisis, $ustaka $elajar4 #gyakarta