LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATAN N CA BRONCHO Disusun untuk Memenuhi Tugas Tugas Lapoan !n"i#i"u Po$esi Nes Depatemen Me"i%a& "i Ruang '( RSU D) Sai$u& An*a Ma&ang
O&eh + Mega Cah,a -i",aningum .'/0(0'0....0'1 Ke&ompok 2 Regu&e
PRO3RAM STUD! !LMU KEPERAWATA KEPERAWATAN N 4AKULTAS KEDOKTERAN UN!-ERS!TAS BRAW!5A6A '0.7
A. Anatomi fisiologi fisiologi
1
Anato natom mi pe perna rnafas fasan
Sistem pernafasan berfungsi sebagai pendistribusi udara dan pertukaran gas sehingga oksigen dapat disuplai dan karbon dioksida dikeluarkan dari sel-sel tubuh. Secara sistematis saluran pernafasan dibagi menjadi saluran pernafasan atas dan saluran pernafasan bawah. Organ saluran pernafasan atas atas terl terlet etak ak di luar luar tora toraks ks atau atau rong rongga ga dada dada,, seme sement ntar ara a salu salura ran n pernafasan bawah terletak hampir seluruhnya di dalam toraks. a
Salur Saluran an perna pernafas fasan an atas atas terdi terdiri ri dari dari : 1
idung idung adalah pintu masuk pertama udara yang kita hirup. !dara keluar melalui sistem pernafasan yaitu hidung yang terbentuk atas dua tulang hidung dan beberapa kartilago. "erdapat dua pipi pada dasar dasar hidun hidung-n g-nost ostril ril #luba #lubang ng hidung hidung$, $, atau atau nares nares ekster eksternal nal yang yang dipisa dipisahka hkan n oleh oleh septum septum nasal nasal di bagia bagian n tenga tengah. h. %apisa %apisan n mukus mukus hidung adalah sel epitel bersila dengan sel goblet yang menghasilkan lendir lendir dan juga sebagai sebagai sistem pembersih pembersih pada hidung. hidung. &at mukus mukus yang yang disek disekres resii hidun hidung g mengan mengandu dung ng en'im en'im lisoso lisosom m yang yang dapat dapat membunuh bakteri.
(
)aring )aring )aring atau atau tenggo tenggorok rokan an adala adalah h tuba tuba muskul muskular ar yang yang terlet terletak ak di posterior rongga nasal dan oral dan di anterior *ertebra ser*ikalis. )aring dapat dibagi menjadi tiga segmen, setiap segmen dilanjutkan oleh segmen lain nasofaring, orofaring, dan laringofaring. +asofaring terletak di belakang rongga nasal, orofaring terletak di belakang mulut sedangkan laringofaring laringofaring terletak di belakang laring.
1
Anato natom mi pe perna rnafas fasan
Sistem pernafasan berfungsi sebagai pendistribusi udara dan pertukaran gas sehingga oksigen dapat disuplai dan karbon dioksida dikeluarkan dari sel-sel tubuh. Secara sistematis saluran pernafasan dibagi menjadi saluran pernafasan atas dan saluran pernafasan bawah. Organ saluran pernafasan atas atas terl terlet etak ak di luar luar tora toraks ks atau atau rong rongga ga dada dada,, seme sement ntar ara a salu salura ran n pernafasan bawah terletak hampir seluruhnya di dalam toraks. a
Salur Saluran an perna pernafas fasan an atas atas terdi terdiri ri dari dari : 1
idung idung adalah pintu masuk pertama udara yang kita hirup. !dara keluar melalui sistem pernafasan yaitu hidung yang terbentuk atas dua tulang hidung dan beberapa kartilago. "erdapat dua pipi pada dasar dasar hidun hidung-n g-nost ostril ril #luba #lubang ng hidung hidung$, $, atau atau nares nares ekster eksternal nal yang yang dipisa dipisahka hkan n oleh oleh septum septum nasal nasal di bagia bagian n tenga tengah. h. %apisa %apisan n mukus mukus hidung adalah sel epitel bersila dengan sel goblet yang menghasilkan lendir lendir dan juga sebagai sebagai sistem pembersih pembersih pada hidung. hidung. &at mukus mukus yang yang disek disekres resii hidun hidung g mengan mengandu dung ng en'im en'im lisoso lisosom m yang yang dapat dapat membunuh bakteri.
(
)aring )aring )aring atau atau tenggo tenggorok rokan an adala adalah h tuba tuba muskul muskular ar yang yang terlet terletak ak di posterior rongga nasal dan oral dan di anterior *ertebra ser*ikalis. )aring dapat dibagi menjadi tiga segmen, setiap segmen dilanjutkan oleh segmen lain nasofaring, orofaring, dan laringofaring. +asofaring terletak di belakang rongga nasal, orofaring terletak di belakang mulut sedangkan laringofaring laringofaring terletak di belakang laring.
%aring %aring menghubungkan trakhea dengan faring. %aring sering disebut kota kotak k suar suara a fung fungsi siny nya a untu untuk k berb berbic icar ara, a, sela selain in itu itu juga juga untu untuk k mencegah benda padat agar tidak masuk ke dalam trakhea. inding laring dibentuk oleh tulang rawan #kartilago$ dan bagian dalamnya dilapisi oleh membran mukosa bersilia, kartilago laring tersusun buah, buah, kartilago kartilago yang terbesar terbesar adalah adalah kartilago kartilago tiroid atau disebut disebut dengan buah jakun pada pria, terkait di puncak tulang rahang tiroid terdapat epiglotis yang fungsinya membantu menutup laring sewaktu orang menelan makanan. /ita suara terletak di kedua sisi selama berna bernafas fas,, pita pita suara suara tertah tertahan an di kedua kedua sisi sisi glotis glotis sehin sehingga gga untuk untuk dapa dapatt masu masuk k dan dan kelu keluar ar deng dengan an beba bebas s dari dari trakh trakhea ea.. Sela Selama ma berbicara otot intrinsik laring menarik pita suara untuk menghasilkan bunyi bunyi yang yang selanj selanjutn utnya ya diubah diubah menja menjadi di katakata-kat kata. a. Saraf Saraf krani kranial al motorik motorik yang mempersa mempersarafi rafi faring faring untuk untuk berbicar berbicara a adalah adalah ner*us ner*us *agus dan ner*us aksesorius.
b
Salura Saluran n pern pernafa afasan san bawah bawah terdir terdirii atas atas 1
"rak "rakhe hea a #pip #pipa a udar udara$ a$ Adalah saluran udara tubular yang mempunyai panjang sekitar 1 cm. "rakhea terletak di depan esofagus, tepat di permukaan leher. inding trakhea disangga oleh cincin-cincin kartilago, otot polos dan serat elastik. 0incin kartilago berbentuk kaku guna mencegah agar tidak kolaps dan menutup jalan udara. agian dalam trakhea dilapisi membran mukosa bersilia.
(
ronkhial !jung distal trakhea terbagi menjadi bronkhus primer kanan dan kiri yang terletak di dalam rongga dada. ronkhus kanan lebih pendek dan lebih besar daripada yang kiri. )ungsi percabangan bronkhial untuk memberikan saluran bagi udara antara trakhea dan al*eoli agar jalan udara tetap terbuka dan bersih.
Al*eoli Al*eoli berjumlah sekitar 22 sampai 322 juta di dalam paru-paru orang orang dewasa dewasa.. )ungsi )ungsinya nya adala adalah h sebaga sebagaii satu-s satu-satu atunya nya tempat tempat pertukaran gas antara lingkungan eksternal dan aliran darah. Al*eoli dikelilingi oleh dinding yang tipis yang terdiri atas satu lapis epitel
skua skuamo mosa sa.. i anta antara ra sel sel epit epitel el terd terdap apat at cair cairan an khus khusus us yang yang menyekresi lapisan molekul lipid yang disebut surfaktan. 0airan ini dibutuhkan untuk menjaga agar permukaan al*eolar tetap lembab, tanpa surfaktan tekanan permukaan akan menjadi demikian besar sehingg sehingga a membutuh membutuhkan kan upaya upaya muskular muskular yang sangat besar besar untuk menge mengemba mbangk ngkan an al*eol al*eoli. i. Surfak Surfaktan tan adala adalah h suatu suatu 'at campu campuran ran antara lemak fosfat, lemak jenis lain, protein dan karbohidrat yang disekresi oleh epitel al*eol tipe 44, surfaktan berperan menurunkan tegan tegangan gan permu permukaa kaaan an pada pada cairan cairan al*eo al*eoll sehin sehingga gga al*eol al*eol lebih lebih mudah mudah berke berkemba mbang ng pada pada waktu waktu inspir inspirasi asi dan dan menceg mencegah ah al*eo al*eoll menutup menutup pada akhir respirasi respirasi.. )aktor )aktor yang dapat mempenga mempengaruhi ruhi sintesa surfaktan adalah hormon tiroid dan hormon kortikosteroid. 5
/aru-paru /aru-paru terletak di kedua sisi jantung di dalam rongga dada dan dikelilingi serta dilindungi oleh sangkar iga. agian dasar setiap paru terletak atas diafragma, bagian apeks paru #ujung superior$ terletak setinggi kla*ikula . /ada permukaan tengah dari setiap paru terdapat identasi identasi yang disebut disebut hilus hilus tempat tempat bronkus bronkus primer primer dan masuknya masuknya arteri serta *ena pulmonasi ke dalam paru. agian kanan dan kiri paru paru terdi terdiri ri atas atas percab percaban angan gan salura saluran n yang yang membe membentu ntuk k jutaan jutaan al*eoli,
jaring-jaring
kapiler
dan
jaringan
ikat.
Setiap paru dibagi menjadi kompartemen yang lebih kecil pembagian pertama disebut lobus. /aru kanan terdiri atas lobus dan lebih besar dari kiri yang hanya terdiri ( lobus. %apisan yang membatasi antar antara a lobus lobus diseb disebut ut fisura fisura.. %obus %obus kemudi kemudian an dibag dibagii lagi lagi menjad menjadii segmen. Setiap segmen terdiri atas banyak lobulus yang masingmasing masing mempuny mempunyai ai bronkhia bronkhiale, le, arterioal arterioale, e, *enula *enula dan pembuluh pembuluh limfatik. limfatik. ua lapis membran membran serosa serosa mengelil mengelilingi ingi setiap paru dan disebut sebagai pleura. %apisan terluar disebut pleura parietal yang melapisi dinding dada dan mediastinum. %apisan dalamnya disebut pleura *iseral yang mengelilingi mengelilingi paru. 6ongga pleura ini mengandung mengandung cairan yang dihasilkan sel-sel serosa di dalam pleura. 7ika cairan yang dihasilkan berkurang atau membran pleura membengkak, akan terjadi suatu kondisi yang disebut pleuritis dan terasa sangat nyeri karena membran pleura saling bergesekan.
3
"oraks 6ongga toraks terdiri atas rongga pleura kanan dan kiri dan bagian tengah yang disebut mediastinum. Satu-satunya organ dalam rongga toraks yang tidak terletak di dalam mediastinum adalah paru-paru..
(
)isi )isiol olog ogii per perna nafa fasa san n )isiologi pernafasan adalah serangkaian proses interaksi dan koordinasi yang yang
komp komple leks ks
yang yang
memp mempun uny yai
pera perana nan n
sang sangat at
pent pentin ing g
dala dalam m
mempertahankan kestabilan atau homeostasis lingkungan internal tubuh kita. kita. 8enti 8entilas lasii pulmon pulmonal al adalah adalah istila istilah h teknis teknis dari dari bernaf bernafas as terdir terdirii dari dari inspirasi yaitu gerakan perpindahan udara masuk ke dalam paru-paru dan ekspirasi yaitu gerakan udara meninggalkan paru-paru. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut : a
4nspirasi iafragma berkontraksi, bergerak ke arah bawah dan mengembangkan rongga dada dari atas ke bawah. Otot-otot interkosta eksternal menarik iga iga dari dari atas atas kelu keluar ar yang yang meng mengem emba bang ngka kan n rong rongga ga dada dada ke arah arah samping kiri dan kanan, dengan begitu pleura parietal ikut mengembang mengembang diikuti diikuti oleh pleura pleura *iseral, *iseral, yang menyebab menyebabkan kan tekanan tekanan intrapulm intrapulmonal onal turun di bawah tekanan atmosfer dan udara masuk melalui hidung dan akhirnya akhirnya sampai al*eoli. al*eoli. Otot 9 otot yang digunaka digunakan n untuk untuk inspiras inspirasii adalah difragma #paling utama$, muskulo intercostalis eternus, muskulo scaleneu scaleneus, s, muskulo muskulo sternocle sternocleidom idomasto astoideu ideus s dan muskulo muskulo pectoralis pectoralis minor
b
;kspirasi iafragma dan otot-otot interkosta rileks, karena rongga menjadi lebih sempit, paru-paru terdesak dan jaringan elastiknya meregang selama inhalasi, mengerut dan juga mendesak al*eoli. engan meningkatnya tekanan intrapulmonal di atas tekanan atmosfir, udara didorong keluar paru sampai kedua tekanan sama kembali. Otot-otot yang digunakan untuk ekspirasi adalah intercostalis internus dan otot-otot dinding perut.
Anatomi normal normal ronkus
Anatomi abnormal
)isiologi ronkus !dara didistribusikan dalam paru melalui trakea, bronkus dan bronkiolus. "rakea disebut generasi pertama saluran nafas, dan ( bronkus kiri dan kanan adalah generasi kedua, tiap-tiap bagian setelah itu disebut generasi tambahan. "erdapat (2-( generasi sebelum udara akhirnya mencapai al*eoli. Satu masalah paling penting pada seluruh bagian saluran pernapasan adalah memelihara supaya saluran tetap terbuka agar udara dapat keluar
kartilago multipel kira-kira lima perenam panjang trakea. /ada dinding bronkus, terdapat lebih sedikit dinding kartilago yang juga mempertahankan rigiditas agar timbul gerakan paru agar mengembang dan mengempis. =artilago ini secara progresif semakin sedikit dijumpai pada generasi akhir bronkus dan tidak dijumpai lagi pada bronkiolus, yang biasanya memiliki diamater kurang dari 1,3 milimeter. ronkiolus tidak dapat mencegah keadaan kolaps dengan rigiditas dindingnya. >alahan, bronkiolus dilebarkan oleh tekanan transpulmoner yang sama yang mengembangka al*eoli. engan demikian, bila al*eoli melebar, bronkiolus juga melebar /ada keadaan pernafasan, dengan mudahnya udara dapat mengalir melalui jalan pernafasan, sehingga dengan gradien dari al*eoli ke atmosfer kurang dari 1 centimeter tekanan air saja sudah cukup untuk menyebabkan sejumlah aliran udara guna pernafasan yang tenang. 7umlah tahanan yang terbesar untuk aliran udara tidak terjadi pada jalan udara yang kecil pada bronkiolu, tetapi pada beberapa bronkus besar di dekat trakea. /enyebab tahanan yang besar ini adalah karena bronkus besar jumlahnya relatif sedikit dibndingkan dengan sekitar ?3.222 bronkiolus terminalis yang paralel, di mana udara yang harus melalui masing-masing bronkiolus ini jumlahnya sedikit saja. "ernyata dalam keadaan sakit, bronkiolus yang lebih kecil seringkali memainkan peran yang lebih besar dalam menentukan pertahanan aliran udara karena ( hal berikut: #1$ karena ukurannya kecil, maka mereka lebih mudah tersumbat #($ karena dindingnya memiliki otot polos dengan presentase yang cukup besar, maka mereka mudah berkonstriksi.
B) PEN3ERT!AN CA BRONCHO =arsinoma bronkogenik adalah tumor malignan yang timbul dari epitelium bronkus. =arsinoma ronkogenik adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran nafas. i dalam kepustakaan selalu di laporkan peningkatan insiden kanker paru secara progresif, yang bukan hanya sebagai akibat peningkatan umur rata-rata manusia serta kemampuan diagnostik yang lebih baik namun oleh karena memang karsinoma bronkogenik lebih sering terjadi #/engatar 4lmu /enyakit paru$. =arsinoma bronkogenik atau kanker paru dapat berupa metastasis atau lesi primer. "umor ganas dapat ditemukan di bagian tubuh mana saja. >etastasis pada kolon dan ginjal merupakan tumor ganas yang paling sering ditemukan di klinik, keduanya dapat menyebabkan tumor paru. >etastasis tumor paru sering ditemukan terlebih dahulu sebelum lesi primernya diketahui. al yang berbahaya
adalah pada keadaan klinis lokasi lesi primer sering tidak diketahui selama hidup klien. =anker /aru #=arsinoma ronkogenik$ adalah tumor malignan yang timbul dari ronkus. "umor seperti ini adalah epidermoid, biasanya terletak dalam bronki yang besar. Atau mungkin adenokarsinoma, yang timbul jauh di luar paru. %ebih dari 2@ kanker paru-paru berawal dari bronki #saluran udara besar yang masuk ke paru-paru$, kanker ini disebut karsinoma bronkogenik, yang terdiri dari: =arsinoma sel skuamosa, =arsinoma sel kecil atau karsinoma sel gandum, =arsinoma sel besar Adenokarsinoma. "umor paru-paru yang lebih jarang terjadi adalah: Adenoma #bisa ganas atau jinak$ amartoma kondromatous #jinak$ Sarkoma #ganas$ %imfoma merupakan kanker dari sistem getah bening, yang bisa berasal dari paru-paru atau merupakan penyebaran dari organ lain. =arsinoma brongkogenik adalah tumor malignant yang timbul dari epithelium bronchial =anker ini merupakan kanker yang sering terjadi terbukti adanya peningkatan kasus yang progresif. "umor paru adalah penyakit yang ditandai dengan tidak terkontrolnya pertumbuhan sel di jaringan paru. /aru primer yang berasal dari saluran pernapasan. %ebih dari 2@ tumor paru primer merupakan tumor ganas, dan 3@ tumor ganas ini termasuk karsinoma bronkogenik. ila kita menyebut kanker paru maka yang dimaksud adalah karsinoma bronkogenik. =anker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas atau epitel bronkus. "erjadinya kanker ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel jaringan yang normal. /roses keganasan pada epitel bronkus didahului oleh masa pra kanker. /erubahan pertama yang terjadi pada masa prakanker disebut metaplasia skuamosa yang ditandai dengan perubahan bentuk epitel dan menghilangnya silia. =arakteristik kanker paru secara umum ada 5 yaitu
karsinoma sel
epidermoid, karsinoma sel kecil, karsinoma kelenjar, karsinoma sel besar, karsinoma kelenjar skuamus dan tumor karsinoid. /engobatan dapat dilakuakan dengan pembedahan, radioterapi, kemoterapi, imunoterapi, hormanterapi, dan terapi gen.
C) KLAS!4!KAS! CA BRONCHO 7enis kanker pada bronkus 7enis tumor paru : 1. /embagian praktis untuk tujuan pengobatan a S0%0 #small ceel lung cancer$ =arsinoma sel kecil biasanya terletak di tengah di sekitar percabangan utama bronki.=arsinoma sel kecil memiliki waktu pembelahan yang tercepat dan prognosis yang terburuk dibandingkan dengan semua karsinoma bronkogenik.Sekitar 2@ dari semua pasien memiliki buktibukti yang ekstensif #metastasis ke distal$ pada saat diagnosis, dan angka kelangsungan hidup 3 tahun kurang dari 3@. Bambaran histologi karsinoma sel kecil yang khas adalah nominasi sel-sel kecil hampir semuanya diisi oleh mukus dengan sebaran kromatin dan sedikit sekali
9
sel =ulchitsky,
komponen
normal
dari epitel
bronkus."erbentuk dari sel 9 sel kecil dengan inti hiperkromatik pekat dan sitoplasma sedikit.>etastasis dini ke mediastinum dan kelenjar limfe hilus, b
demikian pula dengan penyebaran hematogen ke organ 9 organ distal. +S0%0 #non small cell lung cancer
Adenokarsinoma memperlihatkan susunan seluler seperti kelenjar bronkus dan dapat mengandung mukus. =ebanyakan dari jenis tumor ini timbul di bagian perifer segmen bronkus dan kadang-kadang dapat dikaitkan dengan jaringan parut lokal pada paru dan fibrosis interstisial kronik. %esi sering kali meluas ke pembuluh darah dan limfe pada stadium dini, dan sering bermetastatis jauh sebelum lesi primer. >emperlihatkan susunan selular seperti kelenjar bronkus dan dapat mengandung mukus. =ebanyakan timbul di bagian perifer segmen bronkus dan kadang 9 kadang dapat dikaitkan dengan jaringan parut local pada paru 9 paru dan fibrosis interstisial kronik. %esi seringkali meluas melalui pembuluh darah dan limfe pada stadium dini, dan secara klinis tetap tidak menunjukkan gejala 9 gejala sampai terjadinya metastasis yang jauh. . =arsinoma Sel esar =arsinoma sel besar adalah sel-sel ganas besar dan berdiferensiasi sangat buruk dengan sitoplasma yang besar dan ukuran inti bermacam-macam.Sel-sel ini cenderung muncul pada jaringan paru perifer, tumbuh cepat dengan penyebaran ekstensif dan cepat ke tempat-tempat yang jauh. >erupakan sel 9 sel ganas yang besar dan berdiferensiasi sangat buruk dengan sitoplasma yang besar dan ukuran inti bermacam 9 macam.Sel 9 sel ini cenderung untuk timbul pada jaringan paru - paru perifer, tumbuh cepat dengan penyebaran ekstensif dan cepat ke tempat 9 tempat yang jauh.
(. =lasifikasi histologis kanker paru CO - enigna - isplasia<0arcinoma in situ - >aligna A. SDuamous cell 0a : 1. ;pidermoid cell (. Spindle cell . Small cell 0a : 1. Oat cell (. 4ntermediate cell . 0ombined oat cell 0. Adeno 0a : 1. Acinar (. /apillary . roncho al*eolar 5. >ucus scretory . Biant cell 0a : 1. Biant cell
(. 0lear cell . Solid-0a tanpa musin ;. 0arcinoids ). >esotelioma : 1. ;pitelial (. )ibrous #spindle cell$ . iphasic . =lasifikasi lengkap tumor paru #jinak dan ganas$ "umor jinak - amartoma - 0hondroma bronchus - 0ystadenoma bronchus - )ibroma - %eiomyoma - %ipoma - /apilloma - +eurofibroma - /ulmonary angioma dengan arterio*enous fistula - istiocytoma #plasma cell granuloma, sclerosing haemangioma$ - ;ndometriosis - %ymphocysts - %ymphangioleiomyomatosis - /ulmonary chemodectoma "umor jinak yang dapat menjadi ganas - ronchial adenoma - aemangiopericytoma - /ulmonary blastoma - >yoblastoma "umor ganas - =arsinoma bronkogenik - Al*eolar cell carcinoma - >etanoma - %eiomyosarcoma /embagian stadium klinis kanker paru berdasarkan sistem "+> menurut 4nternational !nion Against #4!A0$<"he American 7oint 0omittee on 0ancer #A700$ 1 yang dikutip oleh +u'ulul #(211$ adalah sebagai berikut: Stadium =linis =anker /aru STAD!UM
TNM
=arsinoma tersembunyi
", >2
+2, Spuntum mengandung sel-sel ganas tetapi tidak dapat
dibuktikan
adanya
tumor
primer
atau
metastasis Stadium 2 Stadium
"is, +2, >2 "1, +2, >2
4A
=arsinoma in situ "umor termasuk "1 tanpa adanya bukti metastasis pada kelenjar getah bening regional atau tempat yang jauh
Stadium
"(, +2, >2
"umor
termasuk
klasifikasi
"(
dengan
bukti
4
metastasis pada kelenjar getah bening regional atau tempat yang jauh
Stadium 44A
"1, +1, >2
tumor termasuk klasifikasi "1 dengan bukti hanya terdapat metastasis ke peribrokial ipsilateral atau hilus kelenjar limfe E tidak ada metastasis ke tempat yang jauh
Stadium
"(, +1, >2 atau ", tumor termasuk klasifikasi "( atau " dengan atau
44
+2, >2
tanpa bukti metastasis ke peribronkial ipsilateral atau hilus kelenjar limfe E tidak ada metastasis ke tempat yang jauh
Stadium
", +1, >2
444A
"1-, +(, >2
Stadium
" berapa pun, +, tumor dengan metastasis hilus kontralateral atau
444
>2
atau
atau tumor termasuk klasifikasi "1, "(, atau " dengan atau tanpa bukti adanya metastasis ke peribronkial
"5,
+ kelenjar
berapa pun, >2
getah
bening
mediastinum
atau
ke
skalenus atau kelenjar limfe supraklafikular E atau setiap tumor yang diklasifikasikan sebagai "5 dengan atau tanpa metastasis ke kelenjar getah bening regional E tidak ad metastasis ke tempat yang jauh
Stadium
"
berapa
pun,
48
berapa pun, >1
+
=eterangan
:
Status "umor /rimer #"$ 1. "2 : "idak terbukti adanya tumor primer (. " : =anker yang tersembunyi terlihat pada sitologi bilasan bronkus, tetapi tidak terlihat pada radiogram atau bronkoskopi. . "is : =arsinoma in situ. 5. "1 : "umor berdiameter F cm dikelilingi paru atau pleura *iseralis yang normal. 3. "( : "umor berdiameter G cm atau ukuran berapa pun yang sudah menyerang pleura *iseralis atau mengakibatkan ateletaksis yang meluas ke hilusE harus berjarak G ( cm distal dari karina. ?. " : "umor ukuran berapa saja yang langsung meluas ke dinding dada,diafragma, pleura mediastinalis, dan perikardium parietal atau tumor di bronkus utama yang terletak ( cm dari distal karina, tetapi tidak
melibatkan karina, tanpa mengenai jantung, pembuluh darah besar, trakea, esofagus, atau korpus *ertebra. . "5 : "umor ukuran berapa saja dan meluas ke mediastinum, jantung, pembuluh darah besar, trakea, esofagus, korpus *ertebra, rongga pleura
etastasis pada peribronkial danetastasis pada mediastinal ipsilateral atau kelenjar getah bening subkarina. 5. + : >etastasis pada mediastinal atau kelenjar getah bening hilus kontralateralE kelenjar getah bening skalenus atau suprakla*ikular ipsilateral atau kontralateral. >etastasis 7auh #>$ 1
>2 : "idak diketahui adanya metastasis jauh
(
>1 : >etastasis jauh terdapat pada tempat tertentu misalnya otak
D) EP!DEM!OLO3! CA BRONCHO /re*alensi kanker paru di negara maju sangat tinggi, di Amerika tahun (22( dilaporkan terdapat 1?.522 kasus baru #merupakan 1@ dari semua kanker baru yang terdiagnosis$ dengan 135.22 kematian #merupakan (H@ dari seluruh kematian akibat kanker$. i 4nggris pre*alensi kejadiannya mencapai 52.222< tahun, sedangkan di 4ndonesia menduduki peringkat 5 kanker terbanyak. i 6S =anker harma 7akarta tahun 1H menduduki urutan ke setelah kanker payudara dan kanker leher rahim. Angka kematian akibat kanker paru di seluruh dunia mencapai kurang lebih satu juta penduduk setiap tahunnya. =arena sistem pencatatan kita yang belum baik, pre*alensi pastinya belum diketahui tapi klinik tumor dan paru di 6umah Sakit merasakan benar peningkatannya. i negara berkembang lain, dilaporkan insidennya naik dengan cepat antara lain karena konsumsi rokok berlebihan seperti di 0hina yang mengkonsumsi 2@ rokok dunia. Sebagian besar kanker paru mengenai pria #?3@$ dengan life time risk 1:1 dan pada wanita 1:(2 =anker paru merupakan penyakit keganasan dan penyebab utama kematian akibat keganasan di seluruh dunia, bukan hanya pada laki-laki tetapi
juga pada perempuan. =ira-kira 1< kematian karena kanker pada laki-laki ternyata disebabkan kanker paru. >enurut Corld ealth Organi'ation #CO$ terdapat sekitar 1,( juta kasus baru setiap tahun dan merupakan 1,H@ penyebab
kematian
karena
kanker.
The
American
Cancer
Society
memperkirakan pada tahun (22? terdapat 15.52 kasus baru kanker paru. %ebih dari juta orang pasien kanker paru, terutama berasal dari negara berkembang. i 4ndonesia, data epidemiologi resmi memang belum ada. ikutip dari data epidemiologi kanker paru di 6umah Sakit /ersahabatan, didapatkan pada tahun (22 sekitar (1 kasus, tahun (225 terdapat ((2 kasus, tahun (223 terdapat 152 kasus, tahun (22? terdapat (1H kasus, dan tahun (22 terdapat (H( kasus #Cahyuni et al , (211$. uruknya prognosis penyakit ini mungkin berkaitan erat dengan jarangnya penderita datang ke dokter ketika penyakitnya masih berada dalam stadium awal penyakit. asil penelitian pada penderita kanker paru pascabedah menunjukkan bahwa, rerata angka tahan hidup 3 tahun stage 4 sangat jauh berbeda dengan mereka yang dibedah setelah stage 44, apalagi jika dibandingkan dengan staging lanjut yang diobati adalah bulan #//4, (22$.
E) ET!OLO3! CA BRONCHO Seperti kanker kebanyakan etiogi dari karsinoma bronkogenik pun belum diketahui pasti namun diperkirakan inhalasi jangka panjang bahan-bahan karsinogen seperti rokok, asbestos, uranium, nikel dan lain-lain merupakn faktor utama. Selain bahan-bahan karsinogen pengaruh penyakit lain pun dapat mempengaruhi adanya karsinoma bronkogenik, sepeti penyakit "0 yang melalui
hiperplasia
metaplasi.
/engaruh
genetik
dan
imunologis
pun
berpengaruh.di buktikan dengan adanya penelitian yang menunjukan bahwa kecenderungan faktor yang terlibat berkaitan dengan en'im Aryl idrokarbon idroksilase #A$. =asus karsinoma bronkogenik banyak di temukan pada orang yang aktifitas A sedang dan tinggi. Seperti kanker pada umumnya, etiologi yang pasti dari karsinoma bronkogenik masih belum diketahui, namun diperkirakan bahwa inhalasi jangka panjang
dari
bahan
karsinogenik
merupakan
faktor
utama,
tanpa
mengesampingkan kemungkinan peranan predisposisi hubungan keluarga ataupun suku bangsa
;tiologi lain dari kanker paru yang pernah dilaporkan adalah yang berhubungan dengan paparan 'at karsinogen, seperti #/A/4, (211$ : Asbestos, sering menimbulkan mesotelioma 6adiasi ion pada pekerja tambang uranium 6adon, arsen, kromium, nikel, polisiklik hidrokarbon, *inilklorida
• • •
4) 4AKTOR RES!KO CA BRONCHO 1. >erokok >enurut 8an outte, merokok merupakan faktor yang berperan paling penting, yaitu H3@ dari seluruh kasus. 6okok mengandung lebih dari 5222 bahan kimia, di antaranya telah diidentifikasi dapat menyebabkan kanker. =ejadian kanker paru pada perokok dipengaruhi oleh usia mulai merokok, jumlah batang rokok yang diisap setiap hari, lamanya kebiasaan merokok, dan lamanya berhenti merokok. >erokok sudah tidak diragukan lagi merupakan penyebab utama. Suatu hubungan yang definitif telah ditegakkan antara perokok berat #lebih dari dua puluh batang sehari$ dari kanker paru #karsinoma bronkogenik$. /erokok seperti ini mempunyai kecenderung sepuluh kali lebih besar dari pada perokok ringan. Selanjutnya orang perokok berat yang sebelumnya dan telah meninggalkan kebiasaannya akan kembali ke pola risiko bukan perokok dalam waktu sekitar 12 tahun. ahan-bahan karsinogenik dalam asap rokok adalah antara lain : polomium (12 dan ,5 ben'ypyrene. idrokarbon karsinogenik telah ditemukan dalam ter dari tembakau rokok yang jika dikenakan pada kulit hewan, menimbulkan tumor. /enggunaan filter dikatakan dapat menurunkan resiko terkenanya karsinoma bronkogenik, namun masih tetap lebih tinggi dibanding dengan bukan perokok. eberapa data epidemiologi yang dilaporkan meningkatkan risiko kanker paru adalah: I jumlah rokok yang dikonsumsi yaitu: lebih dari (2 batang sehari I lama merokok: lebih dari 12 tahun I kebiasaan merokok: menghisap dalam-dalam merokok dalam jangka panjang yaitu 12-(2 tahun, dengan jumlah merokok: a. 1-12 batang < hari meningkatkan resiko 13 kali b. (2-2 batang < hari meningkatkan resiko 52-32 kali c. 52-32 batang
7ika
seseorang
perokok
menghentikan
kebiasaan
merokok,
maka
penurunan risiko baru tampak setelah tahun penghentian dan akan
menunjukkan risiko yang sama dengan bukan perokok setelah 12-1 tahun. (. /erokok /asif Semakin banyak
orang yang tertarik dengan hubungan antara perokok
pasif, atau mengisap asap rokok yang ditemukan oleh orang lain di dalam ruang tertutup, dengan risiko terjadinya kanker paru. eberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pada orang - orang yang tidak merokok, tetapi mengisap asap dari orang lain, risiko mendapat kanker paru meningkat dua kali. iduga ada .222 kematian akibat kanker paru tiap tahun di Amerika Serikat terjadi pada perokok pasif. . /olusi udara =ematian akibat kanker paru juga berkaitan dengan polusi udara, tetapi pengaruhnya kecil
bila
dibandingkan
dengan
merokok
kretek.
=ematian akibat kanker paru jumlahnya dua kali lebih banyak di daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah pedesaan. ukti statistik juga menyatakan bahwa penyakit ini lebih sering ditemukan pada dengan
kelas
tingkat
sosial
ekonomi
yang
paling
masyarakat rendah
dan
berkurang pada mereka dengan kelas yang lebih tinggi. al ini, sebagian
dapat dijelaskan
ekonomi yang tempat
kenyataan
bahwa
kelompok
lebih rendah cenderung hidup lebih
pekerjaan
tercemar oleh
dari
mereka,
tempat
dekat
sosial dengan
udara kemungkinan besar
lebih
polusi. Suatu karsinogen yang ditemukan dalam udara
polusi #juga ditemukan pada asap rokok$ adalah ben'piren. /olusi udara. /asien =arsinoma bronkogenik lebih banyak di daera urban yang banyak polusi udaranya dibandingkan yang tinggal di daerah rural. >ereka yang tinggal di kota mempunyai angka kanker paru yang lebih tinggi dari pada mereka yang tinggal di desa dan walaupun telah diketahui
adanya
karsinogen dari dan uap diesel dalam atmosfer di kota.
5. /ajanan
atau
inhalasi
berkepanjangan
suatu
'at
yang
bersifat
karsinogenik, seperti: rokok, asbestos, radiasi ion, radon, arsen, kromium, nikel dan lain-lain. 3. /aparan 'at karsinogen eberapa 'at karsinogen seperti asbestos, kromium,
nikel, polisiklik
menyebabkan
kanker
hidrokarbon,
paru.
uranium,
dan
*inil
radon,
arsen,
klorida
dapat
6isiko kanker paru di antara pekerja yang
menangani asbes kira-kira sepuluh kali lebih besar daripada masyarakat
umum. 6isiko kanker paru baik akibat kontak dengan asbes maupun uranium meningkat kalau orang tersebut juga merokok. ?. iet eberapa penelitian melaporkan bahwa rendahnya konsumsi terhadap betakarotene, selenium, dan *itamin A menyebabkan tingginya risiko terkena kanker paru. ilaporkan bahwa rendahnya konsumsi betakaroten, selenium dan *itamin A menyebabkan tingginya resiko terkena kanker paru. /emberian
nutrisi
dan
supplement dapat
mengurang
gejala yang
disebabkan oleh kanker paru. 8itamin dan )e sangat baik untuk diberikan oleh penderita penyakit kanker paru, egitu pula dengan makanan antioidant seperti cherri, dan buah tomat. . Benetik "erdapat bukti bahwa anggota keluarga pasien kanker paru berisiko lebih besar terkena penyakit ini. /enelitian sitogenik dan genetik molekuler memperlihatkan bahwa mutasi pada protoonkogen dan gen-gen penekan tumor memiliki arti penting dalam timbul dan berkembangnya kanker paru. "ujuan khususnya adalah pengaktifan onkogen #termasuk juga gen-gen =ras dan myc$ "erdapat perubahanenyusul kemudian
industri
bahan-bahan
radioaktif,
penambang
uramium
mempunyai resiko 5 kali populasi pada umumnya. /aparan industri ini baru nampak pengaruhnya setalah 13-(2 tahun. . /engaruh /enyakit %ain "uberkulosi paru banyak dikaitkan sebagai faktor predisposisi karsinoma brinkogenik, melalui mekanisme hyperplasi 9 metaplasi - karsinoma insitukarsinoma
-
bronkogenik
sebagai
akibat
adanya
jaringan
parut
tuberkulosis. 12. /engaruh Benetik dan Status imunologis /ada tahun 135, "okuhotu dapat membuktikan adanya pengaruh keturunan yang terlepas daripada faktor paparan lingkungan, hal ini membuka pendapat bahwa karsinoma bronkogenik dapat diturunkan. /enelitian akhir-akhir ini condong bahwa faktor yang terlibat dengan en'im Aryl idrokarbon idroksilase #A$. Status immonologis penderita yang dipantau dari cellular mediated menunjukan adanya korelasi antara derajat deferensiasi sel, stadia penyakit, tanggapan terhadap pengobatan serta
prognosis. /enderita yang energi umumnya tidak memberikan tanggapan terhadap pengobatan dan lebih cepat meninggal. "erdapat perubahan< mutasi beberapa gen yang berperan dalam kanker paru,yakni: I /roto oncogen I "umor suppressor gene I Bene encoding en'yme
11. 6adiasi 4nsiden karsinoma paru yang tinggi pada penambang kobalt di Schneeberg dan penambang radium di 7oachimsthal #lebih dari 32 @ meninggal akibat kanker paru$ berkaitan dengan adanya bahan radioaktif dalam bentuk radon. ahan ini diduga merupakan agen etiologi operatif. Bas radon merupakan hasil pemecahan dari radioaktif radium. /roduk radiasi ion ini dapat menyebabkan mutasi sel normal menjadi kanker. 6adiasi ini menyebabkan kanker paru dengan urutan ke ( setelah merokok dengan resiko sekitar H-1?@ setiap H22D< m peningkatan konsentrasi radon. Studi di Amerika menyebutkan sekiitar 32@ resiko terjadi kanker pada paparan radon yang lama.3
1(. =anker paru akibat kerja "erdapat insiden yang tinggi dari pekerja yang terpapar dengan karbonil nikel #pelebur nikel$ dan arsenic #pembasmi rumput$. /ekerja pemecah hematite #paru 9 paru hematite$ dan orang 9 orang yang bekerja dengan asbestos dan dengan kromat juga mengalami peningkatan insiden.?
3) MAN!4ESTAS! CA BRONCHO >anifestasi klinis karsinoma bronkogenik beraneka ragam, dapat dibagi atas: a Bejala intrapulmoner atuk lama atau berulang, batuk lebih dari ( minggu. =eluhan •
•
batuk ini terdapat pada 2-2@ kasus atuk darah, pada ?-31@ kasus +yeri dada yang biasanya unilateral, tidak berbatas tegas,
•
terdapat pada5(-?@ kasus Sesak napas, terdapat pada 3H@ kasus
•
b
Bejala intratorasik ekstrapulmoner /enyebaran tumor ke mediastinum akan menekan
struktur di dalam mediastinum dengan akibat antara lain:
+. phrenicus : parese
• • • • • • •
c. Bejala intratorasik non-metastatik apat dibagi atas: >anifestasi neuromuskular, berupa neuropatia karsinomatosa terdiri •
darimiopati,
neuropati
perifer,
degenerasi
serebellar
subakut,
ensefalomiopati,dan mielopati nekrotik. 4nsiden ini terdapat pada 5•
13@ kasus. >anifestasi endokrin metabolik, dapat berupa sindrom 0ushing, sindroma karsinoid, hiperparatiroid dengan hiperkalsemia, sekresi A dengan akibat hiponatremi, sekresi insulin dengan akibat dapat terjadihipoglikemia,
•
ginekomastia
karena
peningkatan
sekresi
gonadotropin, hiperpigmentasi kulit karena sekresi >S. >anifestasi jaringan ikat dan tulang, yang paling terkenal yaitu hypertropic pulmonary osteoarthropathy, gejala ini dihubungkan dengan peningkatan growth
•
hormone
yang
imunoreaktif
dalam
plasma. >anifestasi *askuler dan hematologik, tidak begitu sering didapatkan, sering dalam bentuk migratory trombophlebitis, purpura, dan anemia.
d
Bejala intratorasik metastatik =arsinoma bronkogenik adalah
satu-satunya
tumor
yang
mampu berhubungan langsung dengan sirkulasi arterial, sehingga kanker tersebut dapat menyebar hampir pada semua organ, terutama otak, hati, dan tulang. e
Bejala sistemik Anoreksia, berat badan menurun lebih dari 5 kg dalam kurun waktu ? bulan, di 6S! dr. Soetomo, gejala penurunan berat badan ini mencapai 3,1@.
>ulai secara tersembunyi selama beberapa puluh tahun dan sering
asimptomatik sampai tahap akhir. "anda-tanda dan gejala-gejala tergantung pada lokasi, ukuran tumor, derajat obstruksi dan keberadaan metastasis.
Bejala yang paling sering adalah batuk kering tak produktif, pada tahap akhir batuk menghasilkan dahak kental dan purulen. atuk yang menunjukkan perubahan dalam karakter harus menimbulkan kecurigaan
terhadap adanya kanker paru dan kadang batuk disertai darah. >engi terjadi jika mengalami obstruksi secara parsial, pengeluaran sputum yang berwarna merah darah adalah hal yang umum terjadi di pagi
hari. emam yang terjadi berulang mungkin terjadi pada beberapa pasien. +yeri adalah gejala akhir, seringkali berhubungan dengaan metastasis
tulang. +yeri dada, kekakuan, suara serak, disfagia, edema pada leher dan
kepala dan gejala-gejala infusi pleural atau pericardial terlihat jika tumor
menyebar pada struktur yang berdekatan dengan nodus limfe. "empat metastasis yang umum dalah nodus limfe, tulang, otak, paru
kolateral dan kelenjar adrenal. =elemahan, anoreksia, penurunan dan anemia akan terjadi pada tahap akhir.
1. Bejala Awal Stridor lokal dan dipnea ringan yang mungkin disebabkan oleh obstruksi bronkus (. Bejala !mum a. atuk =emungkinan akibat iritasi yang disebabkan oleh tumor.batuk mulai sebagai batuk kering tanpa membentuk sputum.tetapi berkembang sampai titik dimana dibentuk sputum yang kental dan porulen dalam berrespon terhadap infeksi skunder b. ipotesis Sputum bersemu darah karena sputum melalui permukaan tumor yang c
mengalami ulserasi. Anoreksia yaitu lelah dan kurangnya berat badan
H) PATO4!S!OLO3! CA BRONCHO Calaupun kanker paru tidak diakibatkan oleh kelainan genetik, namun telah diteliti bahwa penderita kanker paru memiliki lesi genetik yang terutama disebabkan oleh paparan rokok, dimana terjadi akti*asi dari onkogen dominan dan inakti*asi dari tumor supressor atau onkogen resesif. !ntuk onkogen dominan, terjadi : I /oint mutation pada regio coding gen ras yaitu -ras, =-ras, +-ras. iasanya =-ras berhubungan dengan adenokarsinoma paru.
I
Amplifikasi, perubahan susunan, dan hilangnya kendali transkripsi dari
onkogen myc, yaitu c-myc, +-myc, dan %-myc. /erubahan pada c-myc terdapat pada karsinoma paru bukan jenis sel kecil, sedangkan perubahan pada semua jenis myc didapati pada karsinoma paru jenis sel kecil. I O*er ekspresi dari bcl-(, er-(utasi tumor dari gen ras berhubungan dengan prognosis dari karsinoma jenis bukan sel kecil.1? Selain itu, terjadi perubahan gen supresi tumor seperti p3 dan rb yang berperan pada siklus sel pada fase B1 ke S. Adanya inisiator mengubah gen supresor tumor dengan cara menghilangkan atau menyisipkan sebagian susunan pasangan basanya. Ben rb dan p3 berperan dalam proses apoptosis, sehingga perubahan gen ini mengakibatkan sel paru berubah menjadi sel kanker dengan sifat pertumbuhan yang otonom. !) D!A3NOST!K CA BRONCHO 1. Anamnesis #//4, (22$ Bambaran klinik penyakit kanker paru tidak banyak berbeda dari penyakit paru lainnya, terdiri dari keluhan subyektif dan gejala obyektif. ari anamnesis akan didapat keluhan utama dan perjalanan penyakit, serta faktor9faktor lain yang sering sangat membantu tegaknya diagnosis. =eluhan utama dapat berupa : atuk-batuk dengan < tanpa dahak #dahak putih, dapat juga purulen$ atuk darah Sesak napas Suara serak Sakit dada Sulit < sakit menelan enjolan di pangkal leher • • • • • • •
•
Sembab muka dan leher, kadang-kadang disertai sembab lengan
dengan rasa nyeri yang hebat. "idak jarang yang pertama terlihat adalah gejala atau keluhan akibat metastasis di luar paru, seperti kelainan yang timbul karena kompresi hebat di otak, pembesaran hepar atau patah tulang kaki. /ada fase awal kebanyakan kanker paru tidak menunjukkan gejala-gejala klinis. ila sudah menampakkan gejala berarti pasien dalam stadium lanjut. #/A/4,(211$ Anamnesa : lemah, sesak, nyeri dada. "erjadi perubahan pola kebutuhan dasar, yaitu :
-
/ola makan : nafsu makan berkurang karena adanya sekret dan terjadi kesulitan menelan #disfagia$, sehingga makin lama terjadi
-
penurunan berat badan. /ola minum : frekuensi minum meningkat #rasa haus$ /ola tidur : susah tidur karena adanya batuk dan nyeri dada. Akti*itas : keletihan, kelemahan.
/emeriksaan fisik :
-
Sistem pernafasan Sesak nafas, nyeri dada atuk produktif tak efektif Suara nafas : mengi pada inspirasi Serak, paralysis pita suara Sistem kardio*askuler "achycardia, disritmia >enunjukkan efusi #gesekan pericardial$ Sistem gstrointestinal Anoreksia, disfagia, penurunan intake makanan, berat badan • • • •
-
• •
-
•
menurun. - Sistem urinarius /eningkatan frekuensi atau jumlah urin. - Sistem neurologis /erasaan takut Belisah Bejala-gejala dapat bersifat : I %okal #tumor tumbuh setempat$ o atuk baru atau batuk lebih hebat pada batuk kronis o emoptisis o >engi karena ada obstruksi saluran napas o =adang terdapat ka*itas seperti abses paru o Atelektasis I 4n*asi lokal o +yeri dada o ispnea karena efusi pleura •
• •
o o o o o I
I
I
4n*asi ke perikardium terjadi tamponade atau aritmia Sindrom *ena ca*a superior Sindrom orner #facial anhodrosis, ptosis, miosis$ Suara serak karena penekanan pada ner*us laryngeal reccurent Sindrom /ancoast, karena in*asi pada /leksus rakialis dan saraf
simpatis ser*ikalis Bejala penyakit metastasis o /ada otak, tulang, hati, adrenal o %imfadenopati ser*ikal dan suprakla*ikula Sindrom /araneoplastik #terdapat pada 12@ kanker paru$, dengan gejala: o Sistemik : penurunan berat badan, anoreksia, demam o ematologi : leukositosis, anemia, hiperkoagulasi o ipertrofi osteoartropi o +eurologik : dementia, ataksia, tremor, neuropati perifer o +euromiopati o ;ndokrin : sekresi berlebihan hormon paratiroid #hiperkalsemia$ o ermatologik : eritema multiform, hiperkeratosis o 6enal : Syndrome of inappropriate andiuretic hormone Asimtomatik dengan kelainan radiologis o Sering terjadi pada perokok dengan //O= yang terdeteksi secara
radiologis o =elainan berupa nodul soliter (. /emeriksaan 7asmani /emeriksaan jasmani harus dilakukan secara menyeluruh dan teliti. asil yang didapatkan sangat bergantung pada kelainan saat pemeriksaan dilakukan. "umor paru ukuran kecil dan terletak di perifer dapat memberikan gambaran normal saat pemeriksaan. "umor dengan ukuran besar, terlebih bila disertai atelektasis sebagai akibat kompresi bronkus, efusi pleura atau penekanan *ena ka*a akan memberikan hasil yang lebih informatif. /emeriksaan ini juga dapat memberikan data untuk penentuan stage penyakit, seperti pembesaran =B atau tumor di luar paru. >etastasis ke organ lain juga dapat dideteksi dengan perabaan hepar, pemeriksaan funduskopi, untuk mendeteksi peninggian tekanan intrakranial dan terjadinya fraktur sebagai akibat metastasis ke tulang. . eteksi ini =anker /aru Anamnesis yang lengkap dan pemeriksaan fisik yang teliti, merupakan kunci terhadap diagnosis yang tepat. Selain gejala klinis, beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti faktor umur, kebiasaan merokok, adanya riwayat kanker dalam keluarga, terpapar 'at karsinogen atau terpapar jamur, dan infeksi yang menyebabkan nodul soliter paru. >enemukan kanker paru pada stadium dini sangat sulit karena pada stadium ini tidak ditemukan keluhan atau gejala. !kuran tumor pada stadium dini relatif kecil #K1 cm$ dan tumor masih berada pada epitel bronkus. )oto rontgen dada juga tidak bisa mendeteksi kanker
tersebut. =eadaan ini disebut tumor in situ. !ntuk mendapatkan sel tumor tersebut hanya bisa dengan pemeriksaan sitologi sputum dengan bantuan bronkoskopi. !ntuk mempermudah penemuan dini dianjurkan melakukan pemeriksaan skrining dengan cara memeriksa sitologi sputum dan foto rontgen dada, secara berkala. Skrining dilakukan setiap 5 bulan dan terutama ditujukan pada laki-lakiG52 tahun, perokokG1 bungkus per hari dan atau bekerja di lingkungan berpolusi yang memungkinkan terjadinya kanker paru #pabrik cat, plastik, asbes$. #/A/4,(211$ Sasaran untuk deteksi dini terutama ditujukan pada subyek dengan risiko tinggi yaitu: I %aki -laki, usia lebih dari 52 tahun, perokok I /aparan industri tertentu dengan satu atau lebih gejala: batuk darah, I
batuk kronik, sesak napas,nyeri dada dan berat badan menurun. Seseorang yang dengan gejala klinik : batuk darah, batuk kronik, sakit
I
dada, penurunan berat badan tanpa penyakit yang jelas. Bolongan lain yang perlu diwaspadai adalah perempuan perokok pasif
I
dengan salah satu gejala di atas 6iwayat tentang anggota keluarga dekat yang menderita kanker paru juga
I
perlu jadi faktor pertimbangan. /emeriksaan yang dapat dilakukan untuk deteksi dini ini, selain pemeriksaan klinis adalah pemeriksaan radio toraks dan pemeriksaan
sitologi sputum #//4, (22$. 5. /rosedur iagnostik a. 6adiologi >assa 6adiopaDue di paru Obstruksi jalan nafas dengan akibat atelektasis /neumonia /embesaran =elenjar ilar "umor /ancoast.0a. ronchogenik yang terdapat
disuperior
pulmonary sulcus, pada apek lobus superior. =elainan pada pleura =elainan tulang b. )oto 6ontgen ada secara /A dan lateral Studi menunjukkan bahwa ?1@ tumor paru terdeteksi dalam pemeriksaan
rutin dengan foto rontgen dada. "anda tumor benigna adalah lesi berbentuk bulat konsentris, solid, dan adanya kalsifikasi yang tegas. #/A/4,(211$ - )oto thora
Struktur internal homogen, batas tidak /ada pemeriksaan foto toraks /A
efusi
pleura,
efusi
perikar
dan
metastasis
intrapulmoner.
Sedangkan keterlibatan =B untuk menentukan + agak sulit ditentukan dengan foto toraks saja. ila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi berulang atau pemasangan CS dan ulangan foto toraks agar bila ada tumor primer dapat diperlihatkan. =eganasan harus difikirkan bila cairan bersifat produktif, dan
3am8a .+ Lung %an%e9 sma&& %e&&) 6adiografi dada bagian depan menunjukkan penyakit yang luas. >assa yang besar terlihat di bagian kiri tengah paru dengan gambaran opak yang meluas ke bagian atas paru. "erlihat juga nodul di bagian kanan bawah paru yang menunjukkan gambaran metastase. /ada paratrakeal kanan menunjukkan
adanya limpadenopati. ;fusi pleura minimal dijumpai pada paru kiri, dengan sudut kostofrenikus yang tumpul
3am8a ' + Non:sma&& %e&&
&ung %an%e) =olaps pada bagian atas paru kiri hampir
selalu
terjadi pada endobronchial bronchogenic carcinoma. b. /emeriksaan 0omputed "omography #0"-Scan$ >agnetic 6esnonance 4maging #>64$ "eknik pencitraan ini dapat menetukan kelainan di paru secara lebih baik dari foto thoraks. 0" scan dapat mendeteksi tumor paru dengan ukuran K 1 cm secara lebih tepat. 7uga dapat memperlihatkan gambaran bila ada penekanan terhadap bronkhus, tumor intrabronkhial, atelektase, efusi pleura. 7uga untuk melihat keterlibatan =B #+1 s
3am8a 2
+ Non:sma&& %e&& &ung
%an%e
pa"a
s%an =olaps
pada bagian atas paru
gam8aan
kiri hampir selalu terjadi pada endobronchial bronchogenic carcinoma.
%t;
-
0" Scan
-
>64
/emeriksaan 0" Scan pada thoraks lebih sensitif daripada pemeriksaan foto dada biasa dikarenakan bisa mendeteksi kelainan atau nodul dengan diameter minimal mm, walaupun positif palsu untuk kelainan sebesar itu mencapai (3-?2@. /emeriksaan >64 tidak rutin dilakukan karena hanya terbatas untuk menilai kelainan tumor yang mengin*asi ke dalam *ertebrae, medula spinal, mediastinum, di samping biayanya cukup mahal. Saat ini sedang dikembangkan teknik imaging yang lebih akurat yakni /ositron ;mission "omography yang dapat membedakan antara tumor jinak dan ganas berdasarkan perbedaan biokimia dalam metabolisme 'at'at seperti glukosa, oksigen, protein, dan asam nukleat. #/A/4,(211$ c. /emeriksaan radiologik lain : =ekurangan dari foto toraks dan 0"-scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis jauh. !ntuk itu dibutuhkan
pemeriksaan
radiologik
lain,
misalnya
rain-0"
untuk
mendeteksi
metastasis di tulang kepala < jaringan otak, bone scan dan
Sitologi Sputum : /emeriksaan sitologi sputum rutin dikerjakan terutama pasien ada keluhan seperti batuk. /emeriksaan sitologi tidak selalu memberikan hasil positif karena tergantung dari: %etak tumor terhadap bronkus. 7enis tumor. "ehnik pengeluaran sputum. 7umlah sputum yang diperiksa. ianjurkan pemeriksaan -3 • • • •
• •
hari berturut-turut. Caktu pemeriksaan sputum. /emeriksaan sitologi lain untuk diagnostik kanker paru dapat dilakukan pada cairan pleura, aspirasi kelenjar getah bening ser*ikal, suprakla*ikula, bilasan dan sikatan bronkus pada bronkoskopi #/A/4,(211$
/ada kanker paru yang letaknya sentral, pemeriksaan sputum dapat memberikan hasil positif sampai ?@-H3@ pada karsinoma sel skuamosa.
/emeriksaan
sitologi
sputum
dianjurkan
sebagai
pemeriksaan rutin dan skrining untuk diagnosis dini untuk kanker paru. Saat ini sedang dikembangkang diagnosis dini pemeriksaan sputum dengan memakai immune staining dengan Mab dengan antibodi 624H12 untuk antigen S0%0 dan antibodi 25 untuk antigen +S0%0.
"umor >arker eberapa tes yang dipakai : CEA #0arcinoma ;mbryonic Antigen$ NSE #+euron-spesific enolase$ yang spesifik untuk S0%0 degan • •
•
sensiti*itas sebesar 5(@. Cyfra 21-1 #0ytokeratin fragments (1-1$ yang spesifik untuk S0%0 dengan sensiti*itas sebesar 32@.(2
e. /emeriksaan =husus i. ronkoskopi
ronkoskopi adalah Bold Standard untuk mendiagnosis tumor paru. Apabila dilakukan bronkoskopi akan dapat : >elihat perubahan pada bentuk cincin trakea samapi ke karina. >elihat adanya perubahan pada bronkhus utama. >elihat adanya massa di bronkhus serta percabangannya. /engambilan sampel massa atau bronkus dengan biopsi, • • • •
•
brushing, bronchoal*eolar la*age #A%$. >elakukan transbronkial biopsy.
3am8a 1 + 3am8aan 8onkoskopi massa 8ea"a "i B/ ii. iopsi Aspirasi 7arum Apabila biopsi tumor intrabronkial tidak dapat dilakukan, misalnya karena amat mudah berdarah sebaiknya dilakukan aspirasi biopsi jarum. ahan biopsi dapat diperoleh melalui cara biopsi perkutaneus transbronkial ataupun open biopsi. Sedangkan bahannya dapat berupa jaringan kelenjar regional jaringan pleura ataupun jaringan paru.
iii. "ransbronchial +eedle Aspiration #"+A$ "+A di daerah karina atau trakea 1< bawah #( cincin diatas karina$ pada posisi jam 1 bila tumor berada di kanan akan memberikan informasi ganda yakni didapatkannya bahan untuk sitologi dan informasi metastase =B sub karina. i*. "ransbronchial %ung iopsi #"%$ 7ika lesi cukup kecil dan lokasi agak di perifer serta adanya sarana fluoroskopi maka biopsi paru lewat bronkhus dapat dilakukan. *. "ransthorasic +eedle Aspiration #""+A$
7ika lesi terletak di perifer dan ukuran lebih dari (cm, ""+A dilakukan dengan bantuan fluoroskopi atau !SB. +amun jika lesi lebih kecil dari (cm dan terletak di sentral dapat dilakukan ""+A dengan bantuan 0" Scan. *i. iopsi "ranstorakal #"ransthorasic iopsy<""$ iopsi dengan "" dilakukan terutama untuk lesi yang letaknya perifer dengan ukuran K (cm atau apabila dengan ""+A tidak dapat memberikan hasil yang representatif,dimana sensiti*itasnya mencapai 2@-3@ dan dilakukan dengan bantuan 0" Scan. *ii. iopsi =B iopsi =B harus dilakukan bila teraba pembesaran =B suprakla*ikula, leher atau aila, apalagi jika diagnostik sitologi< histologi primer di paru belum dikatahui. iopsi aniels dianjurkan bila tidak jelas ditemukan pembesaran =B suprakla*ikula dan cara lain tidak menghasilkan informasi tentang jenis sel tumor. f.
ronkografi Adapun gambaran bronkografi yang dianggap patognomonik adalah
obstruksi stenosis irreguler, stenosis ekor tikus dan indentasi cap jempol g. /emeriksaan istopatologi /emeriksaan ini merupakan standar emas diagnosis kanker paru untuk mendapatkan
spesimennya
dapat
dengan
cara
biopsi
melalui
:
#/A/4,(211$ ronkoskopi asil positif dengan bronkoskopi dapat mencapai 3@ untuk tumor yang
•
•
letaknya sentral dan 2-H2@ untuk tumor yang letaknya perifer "" #"rans "orakal iopsi$ iopsi dengan "" terutama untuk lesi yang letaknya perifer dengan ukuran G( cm sensiti*itasnya mencapai 2-3@. asil pemeriksaan
• •
akan lebih baik bila ada tuntunan 0" Scan, !SB atau fluoroskopi "orakoskopi >ediastinoskopi %ebih dari (2@ kanker paru bermetastasis ke mediastinum. !ntuk mendapatkan
•
tumor
metastasis
dapat
dilakukan
dengan
cara
mediastinoskopi di mana dimasukkan melalui insisi supra sternal. "orakotomi "orakotomi untuk diagnostik kanker paru dikerjakan bila berbagai prosedur non in*asif dan in*asif sebelumnya gagal mendapatkan sel
tumor h. /emeriksaan Serologi<"umor >arker
eberapa tes yang dipakai adalah 0;A #0arcinoma ;mbryonic Antigen$, +S; #+euron spesific enolase$, 0yfra (1-1 #0ytokeratin fragments 1$. +S; diketahui spesifik untuk Small 0ell 0arcinoma dan sensiti*itasnya mencapai 3(@. !ji serologis tumor marker sampai saat ini lebih banyak i.
dipakai untuk e*aluasi hasil pengobatan kanker paru. #/A/4,(211$ Sitologi ahak yang representatif dapat diperoleh melalui batuk spontan, dengan bantuan aerosol # (2@ propylene glycol dalam larutan 12@ +a0l. ihangatkan sampai kurang lebih 53-32 0.$atau melalui bilasan
j.
hari. ;ndoskopi >eliputi pemeriksaan laringoskopi dan bronkoskopi serta bilasan bronkial, kerokan
>engetahui perubahan pada bronkus akibat kanker paru. >engambil bahan untuk pemeriksaan sitologis. >emperhatikan perubahan pada permukaan tumor
5 3
memperkirakan jenis keganasan. >enilai keberhasilan terapi. >enentukan operbilitas kanker paru.
3. iagnosis =anker /aru %angkah pertama adalah secara radiologis dengan menentukan apakah lesi intra torakal tersebut sebagai tumor jinak atau ganas. =emudian menentukan letak lesi sentral atau perifer yang bertujuan untuk menentukan bagaimana cara pengambilan jaringan tumor. !ntuk lesi yang letaknya perifer, kombinasi bronkoskopi dengan biopsi, sikatan, bilasan, transtorakal biopsi$. #/A/4,(211
7
PENATALAKSANAAN CA BRONCHO "ujuan pengobatan kanker : #/A/4,(211$ =uratif : menyembuhkan atau memperpanjang masa bebas penyakit
dan meningkatkan angka harapan hidup pasien /aliatif : mengurangi dampak kanker, meningkatkan kualitas hidup 6awat rumah pada kasus terminal : mengurangi dampak fisik maupun
psikologis kanker baik pada pasien maupun keluarga Suportif : menunjang pengobatan kuratif paliatif dan terminal seperti
pemberian nutrisi,transfusi darah, dan komponen darah, obat anti nyeri
"erdapat perbedaan dalam terapi +S0%0 #Non Small Cell Lung Cancer $ dengan S0%0 #Small Cell Lung Cancer $, sehingga pengobatannya harus dibedakan : #/A/4,(211$
+S0%0 Staging "+> bermanfaat dalam penentuan tatalakasana +S0%0.
"erapi bedah adalah pilihan pertama pada stadium 4 atau 44 pada pasien dengan sisa cadangan parenkim paru yang adekuat. /ada stadium 444 b dan 48 tidak dioperasi Combine moality thera!y yaitu
gabungan radiasi, kemoterapi, dengan operasi. S0%0 S0%0 dibagi menjadi (, yaitu : Limite "tage i"ea"e yang diobati dengan tujuan kuratif o o
#kombinasi kemo dan radiasi$ E#ten"i$e "tage i"ea"e yang diobati dengan kemoterapi dan angka respon terapi insial sebesar ?2-2@ dan angka respon terapi komplit sebesar (2-2@
1
/enatalaksanaan +onbedah a "erapi Oksigen 7ika terjadi hipoksemia perawat dapat memberikan oksigen *ia masker< b
nasal kanula sesuai dengan permintaan. "erapi Obat 7ika klien mengalami bronkospasme dokter dapat memberikan obat golongan
c
bronkodilator #seperti pada klien asma$dan kartikosterid untuk
mengurangi bronkospasme,inflamasi dan edema. =emoterapi kemoterapi merupakan pilihan pengobatan pada klien dengan kanker paru,terutama pada small cell ling cancer karena metastasis.kemoterapi dapat juga digunakan bersamaan dengan terapi bedah. Obat-obat kemoterapi
yang
kanker,tumor,termasuk
biasanya kombinasi
diberikan dari
untuk obat-obat
0yclophosphamide,deoorubicin,methotreate,dan
menangani tersebut
:
procarba'ine,
;toposidedan cisplatin >itomycin,*inblastine,dan cisplatin. =emoterapi dapat diberikan pada semua jenis kanker paru. Syarat utama harus ditentukan jenis histologis dan tampilan #performance status$ yang harus lebih dari dosis skala =arnofsky atau mempunyai nilai ( menurut skala CO. =emoterapi dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat anti kanker atau kombinasi beberapa jenis obat dalam sebuah regimen kemoterapi. erdasar konsensus //4 yang telah disepakati, prinsip pemilihan jenis panduan obat anti kanker adalah: • • • •
/latinum based therapy #sisplatin atau karboplatin$E 6espon obyektif satu obat anti kanker G 13@E "oksisitas obat tidak lebih dari grade skala COE arus dihentikan atau diganti bila setelah pemberian ( siklus pada penilaian terjadi tumor progresif.
=emoterapi merupakan pilihan utama untuk kanker paru karsinoma sel kecil #S0%0$ dan beberapa tahun sebelumnya diberikan sebagai terapi paliatif untuk kanker paru karsinoma bukan sel kecil #+S0%0$ stage lanjut. "ujuan pemberian kemoterapi paliatif adalah mengurangi atau menghilangkan gejala yang
diakibatkan
oleh
perkembangan
sel
kanker
tersebut
sehingga
diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas hidup penderita. "etapi akhirakhir ini berbagai penelitian telah memperlihatkan manfaat kemoterapi untuk +S0%0 sebagai upaya memperbaiki prognosis, baik sebagai modaliti tunggal maupun bersama modaliti lain, yaitu radioterapi dan
/enderita kanker paru jenis "mall cell lung carcinoma #S0%0$
(
tanpa atau dengan gejala. /enderita kanker paru jenis "mall cell lung carcinoma #S0%0$ yang inoperabel #stage 444 L 48$, jika memenuhi syarat dapat dikombinasi dengan radioterapi, secara konkuren, sekuensial atau
alternating kemoradioterapi. =emoterapi adju*an yaitu kemoterapi pada penderita kanker paru jenis non "mall cell lung carcinoma #+S0%0$ stage 4, 44 dan 444
5
yang telah dibedah. =emoterapi neoadju*an yaitu kemoterapi pada penderita stage 444A dan beberapa kasus stage 444 yang akan menjalani pembedahan. alam hal ini kemoterapi merupakan bagian terapi multimodaliti.
alam hal ini kemoterapi merupakan bagian terapi multimodaliti. Sekali kemoterapi dimulai, maka perlu diberikan kesempatan yang cukup kepada obat-obat
itu
untuk
bekerja. =arena itu pengobatan perlu
diberikan
setidaktidaknya dua kali, sebelum ditentukan lebih lanjut berapa lama keseluruhan pengobatan akan berlangsung. ;*aluasi dilakukan setelah ( 9 siklus kemoterapi. /ada umumnya kemoterapi dapat diberikan berturut-turut selama 5 9 ? siklus dengan masa tenggang antara satu siklus ke siklus berikutnya (1 9 (H hari # 9 5 minggu$ tergantung pada jenis obat yang digunakan. /erlu diperhatikan, apabila dosis maksimal untuk setiap obat telah tercapai pengobatan harus dihentikan. emikian pula bila penyakit menjadi progresif atau performance status menjadi amat berkurang dan tidak kembali ke keadaan sebelum kemoterapi.
Secara umum toksisiti akibat kemoterapi dikelompokkan pada toksisiti hematologi dan non-hematologi. >asing-masing obat mempunyai efek samping yang berbeda sesuai dengan farmakokinetik dan farmakodinamik obat itu. Semua obat sitostatik mempunyai pengaruh depresi pada sumsum tulang. eberapa obat mempunyai efek samping yang berhubungan dengan dosis.
Adriamisin
mempunyai
efek
samping
pada
miokard
berupa
miokardiopati, bila telah tercapai dosis maksimal. Siklofosfamid dan ifosfamid dapat menimbulkan sistitis, sedangkan sisplatin dan karboplatin mempunyai efek toksik pada ginjal dan saraf. /aklitaksel dan dosetaksel mempunyai efek samping hipersensiti*iti serta gangguan susunan saraf pusat. Alopesia amat sering ditemukan. Bejala gastrointestinal berupa mual dan muntah disertai rasa lemah dan anoreksia hampir selalu dirasakan sesudah pemberian kemoterapi. Bemsitabin termasuk obat sitostatik yang kurang menimbulkan gejala gastrointestinal dan alopesia, walaupun masih menunjukkan depresi sumsum tulang. /enggunaan kemoterapi pada pasien +S0%0, untuk pengobatan kuratif kemoterapi
dikombinasikan
secara
terintegrasi
dengan
modalitas
pengobatan kanker lainnya pada pasien dengan penyakit lokoregional lanjut. =emoterapi digunakan sebagai terapi baku untuk pasien mulai dari stadium 444 A dan untuk pengobatan paliatif. =emoterapi neoadju*an diberikan mulai dari stadium 44 dengan sasaran lokoregional tumor dapat direseksi lengkap. 0ara pemberian diberikan setelah terapi lokal. "erapi definitif dengan pembedahan, radioterapi, atau keduanya diberikan di antara siklus pemberian kemoterapi. #/A/4,(211$
Syarat standar yang harus dipenuhi sebelum kemoterapi #//4,(22$ 1 "ampilan G2-H2 ( bM12 g@, pada penderita anemia ringan tanpa perdarahan akut, meski bK12g@ tidak perlu transfusi darah segera, cukup 5 3 ?
diberikan terapi sesuai dengan penyebab anemia Branulosit M 1322
6egimen yang digunakan adalah :
1 ( 5 3 d
e
/latinum ased "herapy #sisplatin atau karboplatin$ /; #Sisplatin atau karboplatin N etoposid$ /aklitaksel N sisplatin atau karboplatin Bemsitabin N sisplatin atau karboplatin osetaksel N sisplatin atau karboplatin
4munoterapi anyak klien kanker paru mengalami gangguan imun. Obat imunoterapi #cytokin$ biasa di berikan. "erapi 6adiasi 6adioterapi dilakukan sebagai pengobatan kuratif dan bisa juga sebagai terapi adju*an pada tumor dengan komplikasi seperti mengurangi efek obstruksi < penekanan terhadap pembuluh darah
1 (
Staging penyakit Status tampilan )ungsi paru
ila radiasi dilakukan setelah pembedahan, maka harus diketahui : • •
7enis pembedahan termasuk diseksi kelenjar yang dikerjakan /enilaian batas sayatan oleh ahli /atologi Anatomi
Syarat standar sebelum penderita diradiasi adalah : #//4,(21$ • • •
bG12 g@ "rombosit G 122.222mm %eukosit G222
6adioterapi pada kanker paru dapat bersifat terapi kuratif atau paliatif. /ada terapi kuratif, radioterapi menjadi bagian dari kemoterapi neo adju*an untuk stadium 444 A. 6adiasi sering merupakan tindakan darurat yang harus dilakukan untuk meringankan keluhan penderita, seperti sindrom *ena ka*a superior, nyeri tulang akibat in*asi tumor ke dinding dada L metastasis
tumor di tulang atau otak. osis radiasi yang diberikan secara umum adalah 3222-?222 cBy, dengan cara pemberian (22 cBy
=lien
tumor
•
pembedahan =lien adenokarsinoma < sel skuomosa inoperable yang mengalami pembesaran
paru
yang
operable
tetapi
risiko
jika
dilakukan
kelenjar getah bening pada hilus ipsilateral dan
mediastinal. =lien dengan 0a. ronkus dengan oat cell. =lien kambuhan sesudah lobektomi atau pneumonektomi. /engobatan /aliatif al yang perlu ditekankan dalam terapi paliatif adalah tujuannya untuk • •
f
meningkatkan kualitas hidup penderita sebaik mungkin. Bejala dan tanda karsinoma bronkogenik dapat dikelompokkan pada gejalabronkopulmoner, ekstrapulmoner
intratorasik,
ekstratoraksik
non
metastasis
dan
ekstratorasik metastasis. Sedangkan keluhan yang sering dijumpai adalah batuk, batuk darah, sesak napas dan nyeri dada. /engobatan paliatif untuk kanker paru meliputi radioterapi, kemoterapi, medikamentosa, fisioterapi, dan psikososial. /ada beberapa keadaan inter*ensi bedah, pemasangan stent dan cryotherapy dapat dilakukan. (
/embedahan 4ndikasi pembedahan adalah untuk stadium 4 dan stadium 44. /embedahan juga merupakan bagian combine modality therapyP, misalnya kemoterapi neoadju*an untuk stadium 444A. 4ndikasi lain adalah bila ada kegawatan yang memerlukan inter*ensi bedah, seperti kanker paru dengan sindroma *ena ka*a superior berat. 6eseksi bedah adalah metode yang lebih dipilih untuk pasien dengan tumor setempat tanpa adanya penyebaran metastatik dan untuk yang fungsi parunya masih baik. "ipe reseksi paru yang mungkin dilakukan adalah lobektomi #satu lobus paru diangkat$, lobektomi slee*e #lobus yang mengalami kanker diangkat dan segmen bronkus besar direseksi$ dan pneumonektomi #pengangkatan seluruh paru$. #//4,(22$ 6eseksi bedah adalah metoda yang lebih dipilih untuk pasien dengan tumor setempat tanpa adanya penyebaran metastatik dan mereka yang fungsi parunya masih baik. "iga tipe reseksi paru yang mungkin dilakukan : lobektomi # satu lobus paru diangkat$, lobektomi slee*e #lobus yang
mengalami kanker diangkat dan segmen bronkus besar direseksi$ dan /neumonektomi #pengangkatan seluruh paru$. Sebelum, pembedahan, status jantung paru pasien harus ditentukan untuk penatalaksanaan praoperasi dan pascaoperasi pasien yang menjalani bedah dada. "ujuan pada pembedahan kanker paru sama seperti penyakit paru lain, untuk mengankat semua jaringan yang sakit sementara mempertahankan sebanyak mungkin fungsi paru 9 paru yang tidak terkena kanker. a
"oraktomi
eksplorasi.
!ntuk mengkomfirmasi diagnosa tersangka penyakit paru atau b
toraks khususnya karsinoma, untuk melakukan biopsy. /neumonektomi pengangkatan paru$ =arsinoma bronkogenik bilaman dengan lobektomi tidak semua
c
lesi bisa diangkat. %obektomi #pengangkatan lobus paru$. =arsinoma bronkogenik yang terbatas
pada
satu
lobus,
bronkiaktesis bleb atau bula emfisematosaE abses paruE infeksi jamurE tumor jinak tuberkulois. d 6esesi e
segmental.
>erupakan pengankatan satau atau lebih segmen paru. 6esesi baji. "umor jinak dengan batas tegas, tumor metas metik, atau penyakit peradangan yang terlokalisir. >erupakan pengangkatan
f
dari permukaan paru-paru berbentuk baji #potongan es$. ekortikasi. >erupakan pengangkatan bahan 9 bahan fibrin dari pleura *iscelaris$
1 ( -
7ika tumor jinak maka lakukan eksisi bedah 7ika tumor ganas Small cell : kemoterapi +on small cell Stadium 4-444a beda dilanjutkan radioterapi, kemoterapi. Stadium 444b-48 radioterapi dilanjutkan kemoterapi 4munoterapi paliatif antu pasien untuk mencari posisi yang paling sedikit nyerinya alam tindakan psikologis kurangi ansietas dengan memberikan • •
5
informasi yang sering, sederhana, jelas tentang apa yang sedang dilakukan untuk mengatasi kondisi dan apa makna respons terhadap 3 ?
pengobatan. !ntuk menjaga keseimbangan : perhatikan keadaan cairan tubuh. Atur diet yang sesuai.
/emilihan Obat =ebanyakan obat sitostatik mempunyai akti*itas cukup baik pada +S0%0 dengan tingkat respon antara 13-2@, walaupun demikian penggunaan obat tunggal tidak mencapai remisi komplit. kombinasi beberapa sitostatik telah banyak diteliti untuk meningkatkan tingkat respon yang akan berdampak pada harapan hidup. Obat-obat baru saat ini telah banyak dihasilkan dan dicobakan sebagai obat tunggal seperti paclitael, ocetael, 8inorelbine, Bemcitabine dan 4renotecan dengan hasil yang cukup menjanjikan. =ebanyakan obat sitostatika mempunyai akti*itas cukup baik untuk +S0%0 , walaupun demikian penggunaan obat tunggal tidak mencapai remisi komplit.
>ula-mula
resimen
0A>/
yang
teridiri
dari
siklofosfamid,
doksorubisin, metotreksat, dan prokarbasin, tingkat respon regimen ini (?@. !ntuk kemoterapi adju*an dengan atau tanpa radioterapi mula-mula dikembangkan adalah protokol 0A/ #siklofosfamid, 5
doksorubisin,
cisplatin$. #/A/4,(211$ /engobatan /aliatif dan 6ehabilitasi Jang perlu ditekankan untuk terapi paliatif adalah tujuannya
dan
untuk
meningkatkan kualitas hidup penderita sebaik mungkin. Bejala dan tanda karsinoma bronkogenik dapat dikelompokkan pada gejala bronkopulmoner, ekstrapulmoner intratorasik, ekstratorasik non metastasis dan ekstratorasik metastasis. Sedangkan keluhan yang sering dijumpai adalah batuk, batuk darah, sesak napas, dan nyeri dada. /engobatan paliatif untuk kanker paru meliputi radioterapi, kemoterapi, medikamentosa, fisioterapi, dan psikososial. /ada penderita kanker paru dapat terjadi gangguan muskuloskeletal terutama akibat metastasis ke tulang. >anifestasinya dapat berupa infiltrasi ke *ertebrae atau pendesakan saraf. Bejala yang timbul berupa kesemutan, baal, nyeri, dan bahkan paresis sampai paralisis otot dengan akibat akhir gangguan mobilisasi. !paya rehab medik tergantung pada kasus. ila operabel tindakan rehab medik adalah pre*entif dan restoratif. ila non operabel tindakan rehab medik adalah suportif dan paliatif. !ntuk penderita kanker paru yang akan dibedah perlu dilakukan rehabilitasi medik prabedah dan pasca bedah yang bertujuan membantu memperoleh hasil
optimal
tindakan
bedah
terutama
untuk
mencegah
komplikasi
pascabedah #misalnya retensi sputum, paru tidak mengembang$ dan mempercepat
mobilisasi.
"ujuan program
rehab medik
untuk
pasien
nonoperabel adalah untuk memperbaiki dan mempertahankan kemampuan fungsional penderita yang dinilai berdasarkan skala =arnofsky. #//4,(22$
a. 6ehabilitasi >edik /ada penderita kanker paru dapat terjadi gangguan musculoskeletal terutama akibat metastasis ke tulang.>anifestasinya dapat berupa in*iltrasi ke *etebra atau pendesakan syaraf. Bejala yang tirnbul berupa kesemutan, baal, nyeri dan bahkan dapat terjadi paresis sampai paralisis otot, dengan akibat akhirterjadinya gangguan mobilisasi
optimal
tindakan bedah,
terutama untuk
mencegah komplikasi
pascabedah #misalnya: retensi sputum, paru tidak mengembang$ dan mempercepat mobilisasi. "ujuan program rehabilitasi medik untuk kasus yang nonoperabel adalah untuk memperbaiki dan mempertahankan kemampuan fungsional penderita yang dinilai
berdasarkan
skala
=arnofsky. !paya
ini juga termasuk
penanganan paliatif penderita kanker paru dan layanan hospis #dirumah sakit atau dirumah$. 3
;*aluasi hasil pengobatan !mumnya kemoterapi diberikan sampai ? siklus
6espons subyektif yaitu penurunan keluhan awal 6espons semisubyektif yaitu perbaikan tampilan, bertambahnya
berat badan 6espons obyektif 5 ;fek samping obat 6espons objektif dibagi atas 5 golongan dengan ketentuan : 1 0omplete response #06 atau respons komplet$, bila pada e*aluasi (
tumor hilang 122@ dan keadaan ini menetep lebih dari 5 minggu /artial response #/6 atau respons sebagian$, pengurangan ukuran tumor sebesar 32@ atau lebih, tetapi K122@
+o change #+0$ atau stable disease, #S, tidak berubah$ bila
5
ukuran tumor tidak berubah atau mengecil G(3@ tetapi K32@ /rogressi*e disease #/ atau perburukan$ bila terjadi petambahan ukuran tumor G(3@ atau muncul tumor
?. ;*aluasi respon Objektif /emanfaatan kriteria CO untuk menilai respons objektif pada dasarnya sudah memadai tetapi harus dilakukan dengan benar dan tercatat. 0ara penilaian
respons
objektif mengalami perkembangan dan
perubahan.
/enilaian baru yang digunakan adalah dengan menggunakan kriteria dalam 6;S/O+S; ;8A%!A"; 064";64A 4+ SO%4 "!>O6S #6;04S"$. /erlunya penilaian atau kriteria baru karena mulai timbul masalah dan didapatkan beberapa kekurangan penilaian lama ketika digunakan pada beberapa uji klinis. >asalah itu antara lain : 1 (
!kuran minimal dan jumlah lesi kadang sangat ber*ariasi. efinisi progresif penyakit # /$ berdasarkan bertambahnya ukuran satu lesi, sedangkan yang lain berdasarkan bertambahnya
kumulatif ukuran dari sejumlah lesi. erkembangnya teknik 0" dan >64 yang dapat menilai ukuran tumor dalam dimensi.
efinisi lesi #tumor$ sebagai baseline pada 6;04S" dikelompokkan pada lesi yang measurable, nonmeasurable dan truly nonmeasurable. •
%esi measurable jika diameter lesi secara akurat dapat diukur setidaknya pada satu dimensi M (2 mm pada tehnik yang 0"
•
kon*ensional atau M 12 mm pada spiral 0" scan. %esi nonmeasurable jika diameter lesi K (2 mm pada teknik
•
kon*ensional atau K 12 mm pada spiral 0"-scan. %esi truly nonmeasurable antara lain lesi metastasis di tulang, efusi pleura, efusi perikard, asites, dll.
/embagian atau kriteria respons pada 6;04S" digunakan sebagai e*aluasi pada •
;*aluasi lesi-lesi target, definisi kriteria 6;04S" mirip dengan kriteria CO untuk lesi measurable yaitu terdiri atas 06 jika semua lesi target hilang. /6 jika total diameter lesi-lesi target mengecil M 2@ , S jika tidak masuk kriteria /6 < / dan / jika total diameter lesi-lesi target membesar M (2@.
•
;*aluasi lesi-lesi nontarget, definisi kriteria 6;04S" untuk lesi-lesi nontarget adalah 06 jika semua lesi-lesi nontarget hilang dan le*el tumor marker normal. 4ncomplete response #46$ < S jika satu atau lebih lesi-lesi nontarget menetap dan atau le*el tumor marker masih diatas nilai normal. / jika tampak lesi baru total
•
diameter lesi-lesi target membesar M (2@. ;*aluasi respons keseluruhan #best o*erall response$, merupakan gabungan e*aluasi lesi-lesi target dan non target dan ada atau tidaknya lesi baru. /embagian kriteria sama dengan kriteria CO yaitu 06, /6, 46
;*aluasi 6espons Subjektif < Semisubjektif •
=eluhan
•
bertambah "ampilan #/erformance StatusQ/S$ Setelah pemberian kemoterapi pada umumnya terjadi penurunan nilai tampilan, tetapi nilai tersebut harus kembali ke nilai sebelum pemberian obat. ila tampilan berkurang sampai skala =arnofsky 32 atau skala CO, maka pemberian obat yang berikutnya harus ditunda. ianjurkan menggunakan ukuran tampilan menurut skala =arnofsky. /enambahan berat badan juga diukur
. ;*aluasi ;fek Samping Secara umum toksisiti akibat kemoterapi dikelompokkan pada toksisitas hematologi dan non-hematologi. >asing-masing obat mempunyai efek samping yang berbeda sesuai dengan farmakokinetik dan farmakodinamik obat itu. Semua obat sitostatik mempunyai pengaruh depresi pada sumsum tulang eberapa obat mempunyai efek samping yang berhubungan dengan dosis. Adriamisin mempunyai efek samping pada miokard berupa miokardiopati, bila telah
tercapai
dosis
maksimal.
Siklofosfamid dan ifosfamid dapat menimbulkan sistitis, sedangkan sisplatin dan karboplatin mempunyai efek toksik pada ginjal dan saraf. /aklitaksel dan dosetaksel mempunyai efek samping hipersensiti*iti serta gangguan susunan saraf pusat. Alopesia amat sering ditemukan. Bejala gastrointestinal berupa mual dan muntah disertai rasa lemah dan anoreksia hampir selalu dirasakan sesudah pemberian kemoterapi. Bemsitabin termasuk obat sitostatik yang kurang menimbulkan gejala gastrointestinal dan alopesia, walaupun masih menunjukkan depresi sumsum tulang.
H. )ollow up angka kekambuhan #relaps$ kanker paru paling tinggi terjadi pada ( tahun pertama, sehingga e*aluasi pada pasien yang telah diterapi optimal dilakukan setiap bulan sekali. ;*aluasi meliputi pemeriksaan klinis dan radiologis yaitu foto thoraks /A < lateral dan 0"-Scan thoraks, sedangkan pemeriksaan lain dilakukan atas indikasi. #//4,(22$ (
PENCE3AHAN CA BRONCHO •
/encegahan yang paling penting adalah tidak merokok sejak usia muda. erhenti merokok dapat mengurangi resiko terkena kanker paru. /enelitian dari kelompok perokok yang berusaha berhenti merokok, hanya 2@ yang berhasil.
•
Akhir- akhir ini pencegahan dengan chemopre*ention banyak dilakukan, yakni dengan memakai deri*ate asam retinoid, karotenoid, *itamin 0, selenium, dan lain-lain
•
/encegahan paling penting adalah tidak merokok sejak usia muda. erhenti merokok dapat mengurangi risiko terkena kanker paru. Akhirakhir ini pencegahan dengan chemopre*ention banyak dilakukan, yakni dengan memakai deri*at asam retinoid, carotenoid, *itamin 0, selenium. /enggunaan kemopre*entif ini masilh memerlukan penelitian lebih lanjut. #//4,(22$.
<
KOMPL!KAS! CA BRONCHO ematorak /neumotora ;mpiema ;ndokarditis Abses paru Atelektasis
=
PRO3NOS!S CA BRONCHO /rognosis secara keseluruhan
bagi
pasien-pasien dengan
karsinoma
bronkogenik adalah buruk dan hanya sedikit meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini, meskipun telah diperkenalkan berbagai agen-agen kemoterapi yang baru.
S0%0 #/A/4,(211$ o engan adanya
perubahan
terapi dalam
13-(2
tahun
belakangan ini kemungkinan hidup rata-rata yang tadinya K o
bulan meningkat menjadi 1 tahun. /ada kelompok Limite i"ea"e kemungkinan hidup naik menjadi 1-( tahun, sedangkan (2@ daripadanya tetap hidup
dalam ( tahun 2@ meninggal karena komplikasi lokal dari tumor o o 2@ meninggal karena kasinomatosis o 32@ metastasis ke otak +S0%0 #/A/4,(211$ Jang terpenting pada prognosis kanker paru ini adalah o o
menentukan stadium dari penyakit /ada pasien yang dilakukan tindakan bedah, kemungkinan
o
hidup 3 tahun setelah dioperasi adalah 2@ Sur*i*al setelah tindakan bedah, 2@ pada occult carcinoma, 3-52@ pada stadium 4, 12-13@ pada stadium 44, dan kurang
o
dari 12@ pada stadium 444 3@ karsinoma skuamosa meninggal akibat komplikasi torakal, (3@ karena ekstra torakal, (@ karena gangguan
o
sistem saraf sentral 52@ adenokarsinoma dan karsinoma sel besar meninggal akibat komplikasi torakal, 33@ karena ekstra torakal
.0 ASUHAN KEPERAWATAN CA BRONCHO =onsep asuhan keperawatan pada pasien 0a ronko A
/engkajian 1
4dentitas
pasien
:
nama,usia,
jenis
kelamin,tanggal
lahir,alamat,nomer register (
6iwayat kesehatan sekarang : Apa yang diderita pasien misalnya nyeri pada dada , dan sesak nafas.
6iwayat kesehatan masa lalu Apakah dahulu pasien mempunyai penyakit paru obstruksi menahun
5
6iwayat
kesehatan
Apakah keluarganya ada yang menderita penyakit paru
keluarga
3 1
A% #acti*ity dialy lifing $ Akti*itas< istirahat. Bejala
:
=elemahan,
kebiasaan
ketidakmampuan
rutin,
dispnea
mempertahankan
karena
akti*itas.
"anda : =elesuan #biasanya tahap lanjut$. (
Sirkulasi. Bejala
:
78
#obstruksi
*ana
ka*a$.
unyi jantung : gesekan pericardial #menunjukkan efusi$. "akikardi< disritmia.7ari tabuh.
4ntegritas
ego.
Bejala : /erasaan taku. "akut hasil pembedahan, menolak kondisi
yang
berat<
potensi
keganasan.
"anda : =egelisahan, insomnia, pertanyaan yang diulang 9 ulang. 5
;liminasi. Bejala : iare yang hilang timbul #karsinoma sel kecil$. /eningkatan
frekuensi<
jumlah
urine
#ketidakseimbangan
hormonal, tumor epidermoid$ 3
>akanan< Bejala :
cairan. /enurunan
berat
badan, nafsu
makan
buruk,
penurunan masukan makanan. =esulitan
menelan,
haus<
peningkatan
masukan
cairan.
"anda : =urus, atau penampilan kurang berbobot #tahap lanjut$ ;dema wajah< leher, dada punggung #obstruksi *ena ka*a$, edema
wajah<
periorbital
#ketidakseimbangan
hormonal,
karsinoma sel kecil$ Blukosa dalam urine #ketidakseimbangan hormonal, tumor epidermoid$. ?
+yeri
<
kenyamanan.
Bejala : +yeri dada #tidak biasanya ada pada tahap dini dan tidak selalu pada tahap
lanjut$ dimana dapat< tidak dapat
dipengaruhi oleh perubahan
posisi.
+yeri bahu<
tangan
#khususnya pada sel besar atau adenokarsinoma$ +yeri abdomen hilang timbul.
/ernafasan. Bejala : atuk ringan atau perubahan pola batuk dari biasanya
dan atau produksi sputum. +afas pendek, pekerja yang terpajan polutan, debu industry, Serak,paralysis pita suara. 6iwayat
merokok
"anda
:
ispnea,
/eningkatan
fremitus
meningkat taktil
dengan
#menunjukkan
kerja
konsolidasi$
=rekels< mengi pada inspirasi atau ekspirasi #gangguan aliran udara$, krekels< mengi menetapE pentimpangan trakea # area yang mengalami lesi$. emoptisis. H
=eamanan. "anda : emam mungkin ada #sel besar atau karsinoma$ =emerahan, kulit pucat #ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel
kecil$
Seksualitas. "anda
:
Binekomastia
#perubahan
hormone
neoplastik,
karsinoma sel besar$ Amenorea< impotent #ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel kecil$. 12 /enyuluhan. Bejala : )aktor resiko keluarga, kanker#khususnya paru$, tuberculosis, =egagalan untuk membaik.
iagnosa =eperawatan 1
ersihan
jalan
jumlah
nafas mukus
tidak
efektif,
<*iskositas
b
peningkatan
sekret,
keterbatasan
gerakan dada,
5
inflamsi =erusakan pertukaran gas b
3
,
edema
paru
,
efusi,
sekeresi
berlebihan,
?
+utrisi kurang dari kebutuhan tubuh b
intake inadekuat,
peningkatan metabolisme, proses keganasan. 0 4nter*ensi 1
iagnosa : ersihan 7alan nafas tidak efektif b
"ujuan : ersihan jalan nafas efektif. =riteria E a
>enunjukan potensi jalan nafas.
b
0airan sekret mudah dikeluarkan
c
unyi nafas jelas.
d
Che'ing#-$
4nter*ensi 1
Auskultasi bunyi dada, untuk karakter bunyi nafas dan adanya sekret.
(
antu untuk nafas dalam efektif anjurkan batuk dengan posisi duduk.
Obser*asi jumlah dan karakter sputum
5
%akukan penghisapan dengan menggunakan suction. ila klien tidak dapat batuk.
3
orong masukan cairan
?
=olaborasi : erikan
Bunakan oksigen humidifikasi
H
(
erikan bronkodilator, ekspektoran, atau analgetik sesuai indikasi.
iagnosa keperawatan :+yeri akut
+O0: - "ingkat kenyamanan perasaan senang secara fisik L psikologis - /rilaku mengendalikan nyeri - +yeri: efek merusak terhadap emosi dan prilaku yang diamati - "ingkat nyeri: jumlah nyeri yang dilaporkan
=riteria e*aluasi:
-
>enunjukkan perilaku bebas nyeri
-
>enunjukkan teknik relaksasi secara indi*idu yang efektif
-
>engenali factor penyebab dan menggunakan tindakan untuk mencegah nyeri.
-
urasi nyeri berkurang
-
/ola tidur yang baik
-
"idak mengalami gangguan dalam tanda-tanda *ital
4nter*ensi +40: 1
%akukan pengkajian nyeri yang komprehensif meliputi lokasi, karakteristik,awitan, durasi dan frekuensi ,kulaitas, intensitas atau keparahan nyeri dan factor presipitasinya.
(
>inta pasien untukmenilai nyeri pada skala 2-12
erikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, beberapa
lama
akan
menyesal
dan
antisipasi
ketidaknyamananakibat prosedur 5
Ajarkan
pengunaan
teknik non
farmakologis #relaksasi,
imajinasi terbimbing, terapi musik dan lain-lain. 3
antu pasien untuk lebih berfokus pada aktifitas dan rasa tidak nyaman, dengan pengalihan melalui tele*isi ,radio, tape dan interaksi dengan pengunjung.
.. DA4TAR PUSTAKA .) Alberg A7, 0hest
)ord
7B,
Samet
7>E
American
0ollege
of
/hysicians. ;pidemiology and 6isk )actors of %ung
0ancer. A00/ ;*idence-based 0linical /ractice Buidelines #(nd ;dition$. 0hest, (22E1(:(S-33S ') ;li'abeth, 7. 0orwin.(22H. %u&u Sa&u 'atofi"iologi". 7akarta: ;0B Suyono, Slamet. (221. %u&u A(ar )lmu 'enya&it *alam. 7ilid 44. ;disi . alai /enerbit )=!4 : 7akarta. . Buyton L all,et al, )isiologi =edokteran, edisi (, (22H, 7akarta, ;B0 1) erdman, eather ". (212. *iagno"i" +e!era,atan *efini"i an +la"ifi&a"i
2.-211.7akarta
:
;B0.
Allih
bahasa:
>ade
Sumarwati, wi Cidiarti, ;tsu "iar. /) %am /", %eung >C, and "se 0J. 4dentifying prognostic factors for sur*i*al in ad*anced cancer patients: A prospecti*e study. ong =ong: >ed 7 E (22E 1: 53- ?. /A/4. (22. uku Ajar 4lmu /enyakit alam ;disi 3. 7akarta: epartemen 4/ )= !4 () /erhimpunan okter /aru 4ndonesia #//4$. (22. =anker /aru, /edoman iagnosis dan /enatalaksanaan di 4ndonesia. 7akarta: alai /enerbit )=!4. <) /ersatuan Ahli /enyakit alam 4ndonesia #/A/4$. (211. uku Ajar 4lmu /enyakit alam. 7akarta: alai /enerbit )=!4 . /rice, Syl*ia A, Cilson, %orraine >. (22?. /atofisiologi =onsep =linis /roses- /roses /enyakit: Bangguan 0airan dan ;lektrolit. 7akarta: ;B0. 12. /ut', 6. L 6. /abst. (22. Atlas Anatomi >anusia Sobotta ;disi ((. 7akarta. ;B0 ..) Cahyuni, "itis ewi. "he /ositi*e 6esult Of 0ytology rushing At )leible )iberoptic ronchoscopy 0ompared with "ransthoracic +eedle Aspiration in 0entral %ung "umor 7 6espir 4ndo 8ol. 1, +o. 1, 7anuari (211 .') Cilkinson, >. 7udith. (22. %u&u Sa&u *iagno"i" +e!era,atan ei"i / . 7akarta :;B0.