PENGERTIAN BERPACARAN A. MENURUT AGAMA Pacaran menurut Islam diidentikkan sebagai apa yang dilontarkan Rasulullah SAW : "Apabila seorang di antara kamu meminang seorang wanita, andaikata dia dapat melihat wanita yang akan dipinangnya, maka lihatlah." (HR Ahmad dan Ahmad dan Abu Abu Daud ). ).
Namun Islam juga, jelas-jelas menyatakan bahwa berpacaran bukan jalan yang diridhai Allah, karena banyak segi mudharatnya. Setiap orang yang berpacaran cenderung untuk bertemu, duduk, pergi bergaul berdua. Ini jelas pel anggaran syari’at syari’ at ! Terhadap larangan melihat atau bergaul bukan muhrim atau bukan istrinya. Sebagaimana yang tercantum dalam HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas yang artinya: "Janganlah salah seorang di antara kamu bersepi-sepi (berkhalwat) dengan seorang wanita, kecuali bersama dengan muhrimnya." Tabrani dan Al-Hakim dari Hudzaifah juga meriwayatkan dalam hadits yang lain: "Lirikan mata merupakan anak panah yang beracun dari setan, barang siapa meninggalkan karena takut kepada-Ku, maka Aku akan menggantikannya dengan iman sempurna hingga ia dapat merasakan arti kemanisannya dalam hati." Batasan dalam berpacaran menurut hukum islam diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Tidak melakukan perbuatan yang dapat mengarahkan kita kepada perbuatan zina, Di antara perbuatan tersebut seperti berdua-duaan dengan lawan jenis ditempat yang sepi, bersentuhan termasuk bergandengan tangan, berciuman, dan lain sebagainya. 2. Tidak menyentuh perempuan yang bukan muhrimnya karena sudah ada hukum islam nya. 3. Tidak berduaan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya, karena mengakibatkan munculnya hawa nafsu. 4. Harus menjaga mata atau pandangan kita ke pandangan yang mengarah pada timbulnya hawa nafsu. Sebab mata kuncinya hati. Dan pandangan itu pengutus fitnah yang sering membawa kepada perbuatan zina. 5. Menutup aurat Sangat diwajibkan kepada kaum wanita untuk menjaga aurat dan dilarang memakai pakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, kecuali untuk suaminya. Dalam hadis dikatakan bahwa wanita yang keluar rumah dengan berpakaian yang mempertontonkan lekuk tubuh, memakai minyak wangi yang baunya semerbak, memakai make up dan sebagainya setiap langkahnya dikutuk oleh para Malaikat, dan setiap laki-laki yang memandangnya sama dengan berzina mata dengannya. Di hari kiamat nanti perempuan seperti itu tidak akan mencium baunya surga, apa lagi masuk surga. B. MENURUT SOSIAL Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Pada kenyataannya, penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari tujuan yang sebenarnya. Manusia yang belum cukup umur dan masih jauh dari kesiapan memenuhi persyaratan menuju pernikahan telah dengan nyata membiasakan tradisi yang semestinya tidak mereka lakukan.
Dalam ilmu sosial berpacaran itu adalah tahap penjajakan untuk saling mengenal secara lebih dekat. Mengenal sikap dan sifat masing masing yg pada akhirnya datang pada suatu kesimpulan apakah cocok atau tidak. Jadi menurut ilmu sosial pacaran itu ada manfaatnya C. MENURUT PSIKOLOGI Dalam Ilmu psikologi : Menurut Robert J. Havingston, pacaran merupakan hubungan antara cowok dan cewek yang diwarnai dengan keintiman. Keduanya terlibat dalam perasaan cinta dan saling mengakui sebagai pacar serta dapat memenuhi kebutuhan dari kekurangan pasangannya. Kebutuhan itu meliputi empati, saling mengerti dan menghargai antar pribadi, berbagi rasa (afeksif), saling percaya, dan kesetiaan dalam rangka memilih pasangan hidup.
Psikolog Dr. Sarlito Wirawan Sarwono memberikan tiga unsur dalam cinta. Pertama, keterikatan atau komitmen. Maksudnya yakni adanya perasaan untuk terus bersama dan memberikan prioritas terhadap yang dicintai. Kedua keintiman, bermaksud bahwa tingkah laku yang menunjukkan bahwa tak ada lagi jarak yang memisahkan antara yang mencintai dan yang dicintai. Ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya perasaan rindu apabila lama tidak berjumpa dengan yang dicintai.
D. MENURUT KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA (EDISI KETIGA, 2002 : 807),
Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta-kasih.
Berpacaran adalah bercintaan; (atau) berkasih-kasihan (dengan sang pacar). Memacari adalah mengencani; (atau) menjadikan dia sebagai pacar. Kencan adalah berjanji untuk saling bertemu di suatu tempat dengan waktu yang telah ditetapkan bersama. Jika definisi-definisi baku tersebut kita satukan, maka rumusannya bisa terbaca dengan sangat jelas sebagai berikut: Pacaran adalah bercintaan atau berkasih-kasihan (antara lain dengan saling bertemu di suatu tempat pada waktu yang telah ditetapkan bersama) dengan kekasih atau teman lain-jenis yang tetap (yang hubungannya berdasarkan cinta-kasih). Singkatnya, pacaran adalah bercintaan dengan kekasihtetap.