LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENCERAN ALKOHOL
Disusun Oleh:
BELLA YORISKA FIRDAUS
NIM: 36.2015.7.1.1122
PROGRAM STUDI FARMASI
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Darussalam Gontor
Ngawi
1437-2015
PERCOBAAN II
PENGENCERAN ALKOHOL
TUJUAN
Mahasiswi dapat mengetahui bagaimana cara pengenceran alkohol.
Mahasiswi dapat membuat alkohol 70%.
Mahasiswi dapat mengetahui kadar alkohol 26%.
DASAR TEORI
Larutan baku atau larutan standar yaitu larutan yang konsentrasinya sudah diketaui dengan pasti. Untuk mengetahui konsentrasinya larutan tersebut harus dibakukan atau distandardisasikan makanya disebut larutan baku/standar. Cara yang paling umum untuk standarisasi adalah dengan titrasi. (Baroroh, 36).
Pengenceran adalah penambahan pelarut ke dalam suatu larutan jadi pada prinsipnya jumlah mol zat sebelum dan sesudah diencerkan tetap. (Baroroh, 36).
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit. (Brady, 88).
Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan/diencerkan.(Gunawan, 112).
Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan konsentrasi yang tidak kita inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi yang sebenarnya perlu dilakukan standarisasi.standarisasi sering dilakukan dengan titrasi. Zat-zat yang didalam jumlah yang relative besar disebut pelarut.. (Khopkar, 65).
Dalam kimia, pengenceran diartikan pencampuran yang bersifat homogen antara zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. (Khopkar, 65).
ALAT
Gelas beker 100 ml 1 buah
Corong 1 buah
Labu ukur 100 ml 1 buah
Batang pengaduk 1 buah
Gelas ukur 100 ml 1 buah
Pipet ukur 1 buah
BAHAN
Alkohol murni 27 ml
Aquades 73 ml
PROSEDUR KERJA
Dibuat perhitungan masing-masing bahan yang akan diencerkan Dibuat perhitungan masing-masing bahan yang akan diencerkan
Dibuat perhitungan masing-masing bahan yang akan diencerkan
Dibuat perhitungan masing-masing bahan yang akan diencerkan
Masukan aquades 73 ml ke dalam labu ukur yang berukuran 100 ml.Masukan aquades 73 ml ke dalam labu ukur yang berukuran 100 ml.
Masukan aquades 73 ml ke dalam labu ukur yang berukuran 100 ml.
Masukan aquades 73 ml ke dalam labu ukur yang berukuran 100 ml.
Masukan alkohol 27 ml ke dalam labu ukur yang berukuran 100 ml.Masukan alkohol 27 ml ke dalam labu ukur yang berukuran 100 ml.
Masukan alkohol 27 ml ke dalam labu ukur yang berukuran 100 ml.
Masukan alkohol 27 ml ke dalam labu ukur yang berukuran 100 ml.
Lalu kocok hingga merata.Lalu kocok hingga merata.
Lalu kocok hingga merata.
Lalu kocok hingga merata.
Tuangkan kedalam botol yang telah tersedia.Tuangkan kedalam botol yang telah tersedia.
Tuangkan kedalam botol yang telah tersedia.
Tuangkan kedalam botol yang telah tersedia.
DATA PENGAMATAN
Volume Etanol 96 %
Aquadest
Hasil Pengamatan
27 ml
Ad 100 ml
Larutan terlarut homogen dan terjadi kenaikan suhu.
ANALISIS DATA
Rumus dalam menghitung pengenceran alkohol dari hasil percobaan:
V1.M1 = V2.M2
Pengenceran alkohol 26 %
V1 = ?
X.96 = 100.26
X.96 = 2600
X = 2600
96
X = 27,083
100 – 27,083 = 73 %
Jadi, kadar alkohol yang dihasilkan adalah 26% dengan penambahan aquadest sebanyak 73 %.
PEMBAHASAN
Bahan yang digunakan kelompok satu pada praktikum adalah alkohol. sebaiknya praktikan menggunakan masker dan sarung tangan untuk menjaga keselamatan dari bahan-bahan kimia yang berbahaya sebelum memasuki laboratorium.
Prinsip-prinsip pengenceran antara lain : pengenceran dilakukan dengan memakai labu ukur, dihitung jumlah zat terlarut yang akan diencerkan, kemudian dimasukkan kedalam labu ukur zat terlarut yang akan diencerkan diatas dan ditambahkan aquadest sampai tanda batas yang terdapat pada labu ukur/gelas kimia. Pada prinsip nya semua pengenceran dilakukan dengan memakai labu ukur karena dilabu ukur sudah terdapat tanda batas yang mengandung arti sebatas mana aquadest harus ditambahkan. Sebelum pengenceran dilakukan kadar solute yang akan diencerkan harus dihitung terlebih dahulu.
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Intinya pengenceran adalah pelarut lebih banyak dibandingkan zat terlarut.
Langkah awal untuk mengubah suatu larutan yang awalnya 96% menjadi 26% yaitu,: dengan menyiapkan alkohol murni 96% dan aquadest 73 ml yang kemudian dicampurkan dan dikocok dalam suatu tempat yaitu labu ukur, pada awalnya alkohol yang mempunyai konsentrasi atau kemurniannya 96% dimasukkan kedalam gelas ukur yaitu sampai 27 ml, selanjutnya dipindahkan kedalam labu ukur kemudian 73 ml aquadest dimasukkan kedalamnya sampai 100 ml setelah itu dikocok sampai kelarutannya merata.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh pada praktikum ini antara lain:
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Intinya pengenceran adalah pelarut lebih banyak dibandingkan zat terlarut.
Untuk pengenceran, pertama dihitung terlebih dahulu volume larutan yang akan diencerkan denga menggunakan rumus pengenceran yaitu M1 x V1 = M2 x V2. Setelah itu campur dengan menggunakan zat pelarut aquadest lalu homogenkan.
DAFTAR PUSTAKA
Baroroh, Umi L. U. 2004. Diktat Kimia Dasar I. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara, Jakarta.
Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas Kimia. Kartika, Surabaya.
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia, Jakarta.
Gontor Putri1, 23 November 2015
Disetujui oleh Diperiksa oleh Dibuat oleh
Dosen pengampu, asisten, Praktikan,
Himyatul Hidayah, S.Si, Apt Hania Novianty N Bella Yoriska Firdaus
8