PENGEMBANGAN MODEL KONSEPTUAL DAN TEORI KEPERAWATAN; PERBEDAAN ANTARA
TINGKAT PHILOSOPHICAL THEORY, CONCEPTUAL MODELS & GRAND THEORY, NURSING
THEORY,
MIDDLE RANGE THEORY DAN PRACTICE THEORY,
SERTA HUBUNGAN TEORI KEPERAWATAN /
MODEL KONSEPTUAL DENGAN FALSAFAH
DAN PARADIGMA KEPERAWATAN
Untuk Memenuhi Tugas Filsafat Dan Teori Keperawatan
Dosen Pengampu :
Anggorowati, SKp., MKep.Sp.Mat
1) Herry Setiawan (22020114410007)
2) Fitria Purnamawati (22020114410022)
3) Anestasia Pangestu M.T (22020114410028)
4) Candra Dewi Rahayu (22020114410051)
5) Marwiati (22020114410040)
6) Sri Siska Mardiana (22020114410052)
PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
DAFTAR ISI
" "Halaman "
"HALAMAN JUDUL ……………………………………………………. "i "
"DAFTAR ISI ……………………………………………………………. "ii "
"BAB I. PENDAHULUAN " "
"A. "Latar Belakang ……………………………………………………. "1 "
"B. "Perumusan Masalah ……………………………………………….. "2 "
"C. "Tujuan Penulisan ………….………………………………………. "2 "
"D. "Manfaat Penulisan ……….………………………………………... "2 "
"BAB II. PENGEMBANGAN EMPERIS TEORI MODEL KONSEPTUAL " "
"KEPERAWATAN " "
"A. "Philosophical Theory………………………………………………. "3 "
"B. "Conceptual Models ……………..…………………………............. "4 "
"C. "Klasifikasi Teori berdasarkan Tingkat Keabstrakan "4 "
" "…………........ " "
" "Meta Theory …………………………………………………… "5 "
" "Grand Theory/ Nursing Theory ……………………………….. "5 "
" "Middle Range Theory …………………………………………. "8 "
" "Practice Theory/Micro Theory ………………………………… "9 "
"BAB III. HUBUNGAN TEORI KEPERAWATAN DENGAN FALSAFAH DAN" "
"PARAGMA KEPERAWATAN " "
"A. "Hubungan Teori Keperawatan dengan Falsafah dan "11 "
" "Paradigma Keperawatan Sesuai Masa Kehidupan dan " "
" "Orientassi Teoritis …… " "
"BAB IV. PENUTUP " "
"A. "Kesimpulan ………………………………………………………... "12 "
"DAFTAR PUSTAKA " "
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu pohon ilmu (body of knowledge) dan
penerapan dari ilmu pengetahuan melalui praktik keperawatan. Pohon ilmu
adalah landasan ilmiah bagi perawat dalam melakukan segala tindakan
dalam praktik keperawatan. Sehingga perawat memahami secara mendalam
makna asuhan keperawatan,[1]. Empiris merupakan ilmu yang di peroleh
berdasarkan pengalaman (terutama yg diperoleh dr penemuan, percobaan,
pengamatan yg telah dilakukan[2].
Teori Keperawatan diklasifikasikan berdasarkan tingkat
keabstrakannya, dimulai dari meta theory sebagai yang paling abstrak,
hingga practice theory sebagai yang lebih konkrit.[3] Pelayanan
keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan yang
bersifat komprehensif meliputi biopsikososiokultural dan spiritual yang
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik dalam
keadaan sehat maupun sakit dengan pendekatan proses keperawatan.
Pelayanan keperawatan yang berkualitas didukung oleh pengembangan teori
dan model konseptual keperawatan. Pelayanan keperawatan sebagai
pelayanan profesional akan berkembang bila didukung oleh teori dan model
keperawatan serta pengembangan riset keperawatan dan diimplementasikan
di dalam praktek keperawatan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penting bagi seorang perawat untuk
dapat menyelesaiakn masalah keperawatan yang terencana dengan baik yaitu
dengan melakukan research keperawatan sehingga dibutuhkan pemahaman
tentang model konseptual teori keperawatan.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Pengembangan model konseptual dan teori keperawatan
2. Aplikasi falsafah dan paradigm keperawatan dalam model konseptual
teori
D. Manfaat Penulisan
Mampu memahami pengembangan model konseptual dan teori keperawatan;
perbedaan antara tingkat philosophical theory, conceptual models & grand
theory, nursing theory, middle range theory dan practice theory, serta
hubungan teori keperawatan / model konseptual dengan falsafah dan
paradigma keperawatan.
BAB II
PENGEMBANGAN EMPIRIS
TEORI MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN
A. Philosophical
Filosofi merupakan cabang dari pohon ilmu, sedangkan filosofi itu
sendiri adalah pandangan hidup untuk menjalani dan menghadapi massalah
kehidupan sehari-hari. Filosofi sebagai ilmu mengajarkan tentang
kebijakan, pengetahuan mendasar (fundamental) dan berbagai macam proses
yang kita perlukan membangun dan persepsi mengenai kehidupan. Filosofi
akan menumbuhkan pandangan hidup dan mencerminkan tatanan dari nilai
keyakinan2.
Filosofi bersifat abstrak yang menunjukan keyakinan dasar disiplin
keperawatan dalam memandang manusia sebagai makhluk biologis dan respon
manusia dalam keadaan sehat dan sakit, serta berfokus pada respon mereka
terhadap suatu situasi. Filosofi belum dapat diaplikasikan langsung
dalam praktik keperawatan, sehingga perlu di jabarkan dan di buat dalam
bentuk yang lebih konkrit (less abstrak) yang di jabarkan dalam bentk
paradigm keperawatan. Contohnya: Nightingale dalam mendefinisikan
"Modern Nursing"[4]
B. Conceptual Models
Model konseptual Johnson pada tahun 1980 menguraikan suatu model
konseptual untuk praktik keperawatan sebagai suatu rangkaian konsep yang
dibentuk secara sistematis, berbasis ilmiah dan berhubungan secara
local. Suatu model konseptual adalah sekelompok konsep atau ide yang
berhubungan, tetapi hubungannya tidak eksplisit. Model adalah suatu
perspektif abstrak atau kerangka kerja yang mewakili realitas. Contoh
dari model konseptual dalam keperawatan adalah : model perawatan diri
Orem (1980), model adaptasi Roy (1984), dan model system perilaku untuk
keperawatan Johnson (1980). Proses keperawatan juga dianggap sebagai
model karena proses keperawatan adalah sekelompok konsep yang saling
berhubungan[5].
C. Klasifikassi Teori berdasarkan Tingkat Keabstrakannya
Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri
dari meta theory, grand theory, middle range theory, dan practice
theory. (metatheory) (Krippendorf 1986 dalam Sell dan Kalofissudis,
2004) [6] yang selanjutnya dapat dijelaskan dalam gambar berikut:
Gambar. 1 klasifikasi teori berdasarkan tingkat keabstrakan
1. Meta-Theory
Meta Theory atau Level ke empat dari teori tersebut adalah teori
dengan level tertinggi dan merujuk pada body of knowledge tentang
suatu bidang pembelajaran seperti metamatematika (Krippendorf 1986
dalam Sell dan Kalofissudis, 2004) 6 . Meta-theory adalah tingkatan
yang paling abstrak dari semua level teori.[7] Sebagai teori yang
paling kuat/kokoh diantara semua level teori, Meta-theory dalam ilmu
keperawatan berfungsi mengungkapkan sebagian dari isu yang ditujukan
melalui proses:
a. Klarifikasi hubungan antara ilmu keperawatan dan praktek.
b. Mendefinisikan, mengembangkan, dan menguji teori.
c. Menciptakan dasar ilmu dari keperawatan, dan
d. Memeriksa dan menginterpretasikan pandangan dasar filosofi dan
hubungannya dengan keperawatan.
2. Nursing Theory atau Grand Theory
Grand teori merupakan tingkat abstraksi yang luas sampai tingkat
abstrak practice / aplikasi teori. Moody (1990) dalam Mc Kenna H, 2005
berpendapat bahwa teori digunakan secara umum pada situasi keperawatan
lain, ini masih abstrak, tapi hal ini sulit untuk mengoperasionalkan
konsep dengan teori. Grand Teory menegaskan fokus global dengan board
perspective dari praktik keperawatan dan pandangan keperawatan yang
berbeda terhadap sebuah fenomena keperawatan. Fawcett (2005)
mendefinisikan grand theory sebagai teori yang memiliki cakupan yang
luas, tersusun atas konsep-konsep umum yang relatif abstrak dan
hubungannya tidak dapat di uji secara empiris. Contohnya yaitu
"Science of Unitary[8].
Teori keperawatan grand theory adalah paradigma umum tentang ilmu
keperawatan. Teori ini bersifat formal, merupakan sistem teori yang
bersifat abstrak dari kerangka disiplin keilmuan. Para ahli grand
theory menyatakan rumusan-rumusan teoritis mereka pada tingkat
abstraksi yang sangat umum, dan sering dijumpai kesulitan-kesulitan
mengaitkan rumusan-rumusan itu dengan realitas. Sifat abstraknya ini
mengakibatkan, grand theory terkadang sulit dipahami oleh perawat dan
orang yang awam 8,[9]
Menurut Higgins & Moore (2004), grand theory mempunyai kontribusi
yang signifikan dalam keperawatan, antara lain yaitu: Memberikan
batasan-batasan sehingga keperawatan dapat mempunyai identitas dalam
keberadaannya, selain itu, grand theory juga mempunyai kontribusi
untuk memberikan perspektif sejarah keperawatan, Memberikan gambaran
bagaimana para pencipta mengembangkan teori, juga filosofi mereka
mendasari ilmu keperawatan, pendidikan mereka serta prespektif
terhadap praktek keperawatan.
Contoh dari ilmuwan yang menemukan grand theory adalah Florence
Nightingale dan temuannya merupakan grand theory pertama yang tertulis
dalam perkembangan ilmu keperawatan, Martha Rogers dan Margaret
Newman. Grand theory merupakan landasan dari middle range theory.
Contoh: Teori self care deficit adalah middle range
theory sementara self care adalah grand theory-nya.
Teori pada level ini lebih focus dalam menjawab pertanyaan
praktisi keperawatan yang spesifik, seperti spesifik untuk kelompok
usia klien, kondisi keluarga, tempat tinggal klien, kondisi kesehatan,
dan peran perawat (Alligood, 2002). Contohnya: Teori Roy (manusia
sebagai sistem yang adaptif) berasal dari Roy Adaptation Model[10],
Human Being" Martha Rogers; "Health as Expanding Consciousness"
Margaret Newman; "Theory of Human Becoming" Rosemarie Rizzo Parse.
Grand theory dapat menyediakan dasar bagi middle range theory.
Contohnya teori "Self care deficit" Orem adalah middle range theory
dengan self care sebagai grand theory, dan model adaptasi Roy dengan
konsep manusia adalah sistem adaptif sebagai middle range theory [11]
3. Middle Range Theory
Middle-range theory dikemukakan oleh sosiolog amerika Robert
Merton dalam 'Social theory and social Structure' (1957) untuk
menghubungkan pemisah diantara hipotesis-hipotesis terbatas dari studi
empirisme dan teori-teori besar yang abstrak.[12] Menurut Higgins &
Moore (2004) sejarah perkembangan dari middle theory termasuk baru
dalam ilmu keperawatan. Sama halnya dengan grand theory, middle-range
theory menjelaskan mengenai dunia empiris dalam keperawatan, tetapi
hal itu lebih spesifik dan sedikit formal dibanding grand teory yang
lebih abstrak. Middle range theory membutuhkan diskusi tentang"what it
is" dan "what comes before and after in its range" [13]
Chinn and Kramer (1995) menyatakan bahwa ada 8 mid-range theory
yaitu family care-giving, theory of relapse among ex-smokers, a theory
of uncertainty in illness, a theory of the peri-menopausal process, a
theory of self-transcendence, a theory of personal risking and a
theory of illness trajectory 13.
Middle range theory memiliki kriteria, lingkup, tingkat
abstraksi, dan kestabilan penerimaan secara luas. Dalam lingkup dan
tingkatan abstrak, middle range theory cukup spesifik untuk memberikan
petunjuk riset dan praktek. Contohnya adalah perspektif manusia
dipandang dalam teori Roy adalah sebuah sistem yang adaptif 13.
Ciri Middle Range Theory menurut Mc. Kenna h.p. (1997) :Bisa
digunakan secara umum pada berbagai situasi, sulit mengaplikasikan
konsep ke dalam teori, tanpa indikator pengukuran, masih cukup
abstrak, konsep dan proposisi yang terukur, inklusif, memiliki sedikit
konsep dan variable, dalam bentuk yang lebih mudah diuji, memiliki
hubungan yang kuat dengan riset dan praktik, dapat dikembangkan secara
deduktif, retroduktif. Lebih sering secara induktif menggunakan studi
kualitatif, mudah diaplikasikan ke dalam praktik, dan bagian yang
abstrak merupakan hal ilmiah yang menarik, berfokus pada hal-hal yang
menjadi perhatian perawat, beberapa di antaranya memiliki dasar dari
grand teori, salah satu contohnya adalah : middle range theory dari
"self care deficit" diturunkan dari grand theory "self care" oleh
Orem, mid-range theory tumbuh langsung dari praktik. Misalnya,
"caring in perinatal nursing" dari Swansons
4. Micro Theory (Practice Theory)
Micro range theory merupakan tingkatan teori yang tidak formal dan
bersifat sementara dibandingkan tingkatan teori lainnya. dan sangat
terbatas dalam hal waktu dan lingkup aplikasinya (Higgins & Moore
2004). Micro range theory memiliki dua tingkatan, yaitu higher
level dan lower level [14]
Micro range theory pada higher level sangat dekat hubungannya
dengan middle range theory, tetapi terdiri dari satu atau dua konsep-
konsep utama dan frekuensi aplikasinya dibatasi dengan sebuah
kejadian. Contohnya teori yang ada hubungannya dengan perawatan luka
dekubitus atau perawatan kateter13 .
Micro range theory pada lower level didefinisikan sebagai satu set
hipotesa kerja atau proposisi. Para ilmuan dan praktisi
menggunakan proposisi kerja secara sementara, menjelaskan atau
melakukan test hipotesa kerja yang ada kaitannya dengan kesehatan
sebagai hasil interaksi antara manusia dan lingkungan 13.
Mikro range theory merupakan teori yang paling informal
dibandingkan dengan yang lain. Teori ini paling konkrit dan dapat
diaplikasikan. Mikro range teori juga sering disebut sebagai praktikal
teori. Teori ini memiliki 2 level:
a. Level I: menghubungkan dengan middle range theory
b. Level II: mendesain sebuah hipotesis
BAB III
HUBUNGAN TEORI KEPERAWATAN DENGAN
FALSAFAH DAN PARAGMA KEPERAWATAN
A. Hubungan Teori Keperawatan dengan Falsafah dan Paradigma Keperawatan
Sesuai Masa Kehidupan dan Orientassi Teoritis
Dorothea Orem pada tahun 1917 mengembangkan definisi keperawatan
yang menekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri.
Orems mengambarkan filosofi tentang keperawatan dengan cara seperti
berikut " Keperawatan memiliki perhatian tertentu pada kebutuhan
manusia terhadap tindakan perawatan dirinya sendiri dan kondisi serta
menatalaksanakannya secara terus menerus dalam upaya mempertahankan
kehidupan dan kesehatan, penyembuhan dari penyakit atau cedera dan
mengatasi hendaya yang ditimbulkannya. Perawatan diri sendiri
dibutuhkan oleh setiap individu. Ketika perawatan diri tidak dapat
dipertahankan, akan terjadi kesakitan atau kematian." [15]
Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa
setiap orang mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga
membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan
kesejahteraan. Teori ini dikenal dengan teori self care.
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri
dari meta theory, grand theory, middle range theory, dan practice
theory. Dalam aplikasi teori keperawatan empat tingkatan teori
tersebut tercermin dalam filosofi dan paradisgma keperawatan sebagai
contoh teori keperawatan yang dikemukakan oleh Orem dapat disimpulkan
bahwa filosofi teori tersebut bertujuan membantu klien melakukan
perawatan diri sendiri.
Menurut Orems, asuhan keperawatan diperlukan ketika klien tidak
mampu memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, perkembangan dan
sosial. Perawat menilai mengapa klien tidak mampu memenuhi kebutuhan
tersebut, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan klien
dalam memenuhi kebutuhannya dan menilai seberapa jauh klien mampu
memenuhinya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
George. (1995). Nursing Theories(The Base for Profesional Nursing
Practice), Fourth Edition. USA : Appleton & Lange.
Aligood. M.R dan Tomey. A.N., 2006, Nursing Theory : Utilization &
Application, 3th editon, Mosby Inc, USA
Aligood. M.R dan Tomey. A.N., 2006, Nursing Theorists and Their Work, 6th
Edition, Mosby Inc, USA
Parker ME, Smith MC (2010). Nursing Theories and Nursing Practice. Third
Edition. USA : Appleton & Lange. FA Davis Company, Philadelphia
Fawcett. J., 2005, Contemporary Nursing Knowledge: Analisys and Evaluation
of Nursing Models and Theorist, 2th edition, FA Davis Company,
Philadelphia
http://rockypermata.wordpress.com/2012/02/01/grand-theory-dan-middle-range-
theory/ di akses tanggal 5 Oktober 2014
Christensen, Paula J, Jannet W.Kenny : alih bahasa, Yuyun dkk. 2009. Proses
keperawatan : aplikasi model konseptual. Jakarta : EGC
Van Sell, S.L.,& Kalofissudis, I.A. (2003). Formulating nursing theory.
Retrieved June 4, 2003 from http://www.nursing.gr/theory/theory.html
Sarwoko soemowinoto. Pengantar Filsafat Ilmu keperawatan. Salemba Medika:
Jakarta. (2008)
kbbi.web.id/empiris di akses tanggal 5 Oktober 2014
Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik. Edisi 4. EGC. Jakarta.
-----------------------
[1] Sarwoko soemowinoto. Pengantar Filsafat Ilmu keperawatan. Salemba
Medika: Jakarta. (2008)
[2] kbbi.web.id/empiris di akses tanggal 5 Oktober 2014
[3] George. Nursing Theories(The Base for Profesional Nursing Practice),
Fourth Edition. USA : Appleton & Lange. (1995)
2 Sarwoko soemowinoto. Pengantar Filsafat Ilmu keperawatan. Salemba
Medika: Jakarta. (2008)
[4] Aligood. M.R dan Tomey. A.N, Nursing Theorists and Their Work, 6th
Edition, Mosby Inc, USA (2006)
[5] Christensen, Paula J, Jannet W.Kenny : alih bahasa, Yuyun dkk. 2009.
Proses keperawatan : aplikasi model konseptual. Jakarta : EGC
[6] Van Sell, S.L.,& Kalofissudis, I.A. (2003). Formulating nursing theory.
Retrieved June 4, 2003 from http://www.nursing.gr/theory/theory.html
[7] Fawcett. J., 2005, Contemporary Nursing Knowledge: Analisys and
Evaluation aof Nursing Models and Theorist, 2th edition, FA Davis Company,
Philadelphia
[8] Fawcett. J., 2005, Contemporary Nursing Knowledge: Analisys and
Evaluation of Nursing Models and Theorist, 2th edition, FA Davis Company,
Philadelphia
[9] Parker ME, Smith MC (2010). Nursing Theories and Nursing Practice.
Third Edition. USA : Appleton & Lange. FA Davis Company, Philadelphia
[10] Aligood. M.R dan Tomey. A.N., 2006, Nursing Theorists and Their Work,
6th Edition, Mosby Inc, USA
[11]Fawcett. J., 2005, Contemporary Nursing Knowledge: Analisys and
Evaluation of Nursing Models and Theorist, 2th edition, FA Davis Company,
Philadelphia
[12] http://rockypermata.wordpress.com/2012/02/01/grand-theory-dan-middle-
range-theory/ di akses tanggal 5 Oktober 2014
[13] Parker ME, Smith MC (2010). Nursing Theories and Nursing Practice.
Third Edition. USA : Appleton & Lange. FA Davis Company, Philadelphia
13 Parker ME, Smith MC (2010). Nursing Theories and Nursing Practice. Third
Edition. USA : Appleton & Lange. FA Davis Company, Philadelphia
[14] Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,
Proses, dan Praktik. Edisi 4. EGC. Jakarta