PENGARUH SOSIAL BUDAYA BUDAYA TERHADAP PENGEMBANGAN PENGEMBA NGAN KURIKULUM (Tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Kurikulu!
Ol"h# Gusti Putu A$a$ta %i&a'a
)*+))+),
PENDIDIKAN ISIKA AKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNI.ERSITAS LAMPUNG )+*
KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami dapat menyelesaikan menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "pengaruh sosial budaya terhadap pengembangan kurikulum ", yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari Dasar – Dasar Kurikulum.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaa.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga !uhan ang ang Maha #sa memberkahi makalah ini sehingga s ehingga dapat memberikan manfaat.
Bandar $ampung, %% &o'ember ()%*
penulis
2
DATAR ISI
+-#
K/!/0#&1/&!/.............................................................................................(
D/2!/ 3S3...........................................................................................................*
B/B 3. 0#&D/45$5/& %.%
$atar Belakang.................................................................................6
%.( umusan masalah............................................................................7 %.* !ujuan..............................................................................................7
B/B 33. 0#MB/4/S/&........................................................................................8
B/B 333. 0#&5!50 *.%
Kesimpulan....................................................................................()
D/2!/ 05S!/K/
3
B/B 3 0#&D/45$5/&
%.% $atar Belakang Kurikulum merupakan inti dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh terhadap seluruh kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan kehidupan manusia, maka penyusunan kurikulum tidak dapat dilakukan seara sembarangan. 0enyusunan kurikulum membutuhkan landasan9 landasan yang kuat, yang didasarkan pada hasil9hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. 0enyusunan kurikulum yang tidak didasarkan pada landasan yang kuat dapat berakibat fatal terhadap kegagalan pendidikan itu sendiri. Dengan sendirinya, akan berkibat pula terhadap kegagalan proses pengembangan manusia. Dalam hal ini, &ana Syaodih Sukmadinata :%;;<= mengemukakan empat landasan utama dalam pengembangan kurikulum, yaitu> :%= filosofis? :(= psikologis? :*= sosial9budaya? dan :6= ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu ranangan pendidikan. Sebagai suatu ranangan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Kita maklumi bahwa pendidikan merupakan usaha mempersiapkan peserta didik untuk terjun ke lingkungan masyarakat. 0endidikan bukan hanya untuk pendidikan semata, namun memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta nilai9nilai untuk hidup, bekerja dan menapai perkembangan lebih lanjut di masyarakat.
0eserta didik berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan baik formal maupun informal dalam lingkungan masyarakat dan diarahkan bagi kehidupan masyarakat pula. Kehidupan masyarakat, dengan segala karakteristik dan kekayaan budayanya menjadi landasan dan sekaligus auan bagi pendidikan yang ada disini. Dengan pendidikan, kita tidak mengharapkan munul manusia 9
4
manusia yang menjadi terasing dari lingkungan masyarakatnya, tetapi justru melalui pendidikan diharapkan dapat lebih mengerti dan mampu membangun kehidupan masyakatnya. leh karena itu, tujuan, isi, maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, karakteristik, kekayaan dan perkembangan yang ada di masyakarakat.
Setiap lingkungan masyarakat masing9masing memiliki sistem9sosial budaya tersendiri yang mengatur pola kehidupan dan pola hubungan antar anggota masyarakat. Salah satu aspek penting dalam sistem sosial budaya adalah tatanan nilai9nilai yang mengatur ara berkehidupan dan berperilaku para warga masyarakat. &ilai9nilai tersebut dapat bersumber dari agama, budaya, politik atau segi9segi kehidupan lainnya.
Sejalan dengan perkembangan masyarakat maka nilai9nilai yang ada dalam masyarakat juga turut berkembang sehingga menuntut setiap warga masyarakat untuk melakukan perubahan dan penyesuaian terhadap tuntutan perkembangan yang terjadi di sekitar masyarakat.
%.(. umusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalahnya adalah > a.
/pa yang dimaksud dengan kurikulum @
b.
/pa yang dimaksud dengan manusia:masyarakat= kebudayaan@
.
/pa sajakah nilai9nilai landasan sosial @
%.6 !ujuan /dapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah> %. 5ntuk mengetahui pengaruh sosial budaya terhadap pengembangan kurikulum (. 5ntuk mengetahui peranan budaya dalam pegembangan Kurikulum
5
B/B 33 0#MB/4/S/&
Kurikulum merupakan suatu ranangan pendidikan. Sebagai suatu ranangan, kurikulum memiliki peran dalam mengarahkan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Kita
telah
memahami
bersama
bahwa
pendidikan
merupakan
usaha
mempersiapkan peserta didik untuk terjun ke lingkungan masyarakatnya. karena itu, pendidikan bukan hanya untuk pendidikan semata, namun lebih dari itu memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta nilai9nilai untuk hidup, bekerja dan menapai perkembangan lebih lanjut di masyarakat. 0eserta didik berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan baik formal maupun informal dalam lingkungan masyarakat dan diarahkan bagi kehidupan masyarakat pula. Kehidupan masyarakat, dengan segala karakteristik dan kekayaan budayanya menjadi landasan dan sekaligus auan bagi pendidikan. Dengan pendidikan, kita semua berharap munul manusia – manusia mampu memahami masyarakat dan mampu
membangun
kehidupan masyakatnya.
Dengan
pentingnya peran
kurikulum tersebut, tujuan, isi, maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, karakteristik, kekayaan dan perkembangan yang ada di masyarakat, yang mana setiap lingkungan masyarakat masing9masing memiliki9sosial budaya tersendiri yang mengatur pola kehidupan dan pola hubungan antar anggota masyarakat. Salah satu aspek penting dalam sistem sosial budaya adalah tatanan nilai9nilai yang mengatur ara berkehidupan dan berperilaku masyarakat. &ilai9nilai tersebut dapat bersumber dari agama, budaya, politik atau segi9segi kehidupan lainnya. Sejalan dengan perkembangan masyarakat maka nilai9nilai yang ada dalam masyarakat juga turut berkembang, sehingga menuntut setiap warga
masyarakat untuk
melakukan
e'alusi,
pengembangan, penyesuaian, bahkan perubahan pola hidup masyarakat mengikuti tuntutan perkembangan yang terjadi di sekitar masyarakat. 3srael Sheffer :&ana
6
Syaodih Sukamdinata, %;;<= mengemukakan bahwa melalui pendidikan manusia mengenal peradaban masa lalu, turut serta dalam peradaban sekarang dan membuat peradaban masa yang akan datang. Dengan demikian, kurikulum yang dikembangkan sudah seharusnya mempertimbangkan, merespons dan menjadikan perkembangan sosial9budaya dalam suatu masyarakat, baik dalam konteks lokal, nasional maupun global sebagai salah satu landasan yang harus dijadikan tempat berpijak. Kita maklumi bersama bahwa masyarakat tidak bersifat statis. Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat juga mengalami perubahan, menuju masyarakat yang semakin kompleks. 0erubahan tersebut bukan hanya terjadi pada system nilai tetapi juga pada pola kehidupan, struktur sosial, kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Kompleksitas tersebut yang selanjutnya memunulkan kelompok9kelompok sosial, tertentu yang selanjutnya memengaruhi kurikukulum, seperti
tekanan9tekanan
dari kelompok politik
tertentu terhadap materi
pendidikan, belum lagi tekanan dari kelompok lain yang memiliki pandangan yang berbeda. 0engembang kurikulum, meskipun sulit, harus memerhatikan setiap tuntutan dan tekanan masyarakat yang berbeda9berbeda. Di sini perlu adanya usaha untuk menyerap berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat. Selanjutnya para pengembang kurikulum perlu menjalankan peran e'aluati'e dan kritisnya dalam menentukan muatan kurikulum, untuk menentukan muatan9muatan yang memang layak untuk dimasukkan dalam kurikulum. Selanjutnya yang perlu diperhatikan dari aspek sosial budaya adalah >
%. 0erubahan pola hidup, yaitu terjadinya perubahan dari masyarakat agraris tradisional menuju kehidupan industri modern.0erubahan tersebut dapat dilihat dalam beberapa aspek > a. 0ola kerja, pada masyarakat agraris enderung teratur berlangsung siang hari, dari pagi hingga sore, tetapi tidak demikian pada masyarakat indutri, mereka enderung tidak teratur, dan memiliki waktu kerja yang lebih panjang. b. 0ola hidup yang sangat bergantung pada hasil teknologi, pada masyarakat industry ketergantungan pada hasil teknologi lebih tinggi, bahwa dalam
7
kehidupannya menjadi suatu yang harus dipenuhi, daripada masyarakat petani yang agraris tradisional . 0ola hidup dalam system perekonomian baru, yaitu bahwa pertumbuhan ekonomi, ditandai dengan penggunaan produk perbankan dengan sistim baru, munulnya pasar modern yang semakin menggeser pasar tradisional, tidak hanya membawa dampak positif saja tetapi terkadang pengaruh negati'e terhadap pola hidup masyarakat. !iga hal tersebut merupakan hal9hal yang perlu diperhatikan ketika akan menyusun kurikulum, sehingga dapat ditentukan muatan atau mate ri untuk bekal menghadapi kondisi tersebut.
(. 0erubahan kehidupan politik, yaitu perubahan politik yang diakibatkan era globalisasi, perubahan yang terjadi baik dalam wilayah nasional maupun internasional. Sebagai ontoh di 3ndonesia, dengan era reformasinya, maka semua aspek berubah, tidak terkeuali pendidikan. 0endidikan harus diarahkan untuk meniptakan manusia yang kritis dan demokratis. Karena itu perubahan kea rah transparansi harus ditangkap oleh para pengembang kurikulum. Kehidupan demokratis harus menjiwai kurikulum. 4al ini yang mendasari munulnya produk hukum yang memberikan kewenangan daerah untuk mengurusi rumah tangganya termasuk dalam bidang pendidikan. Sinyal yang harus ditangkap para pengembang kurikulum di daerah, untuk memberdayakan pendidikan sebagai pembentuk generasi yang handal sesuai dengan nilai dan kebutuhan masyarakat loal, nasional, maupun global. Berkaitan dengan sosial budaya ini yang harus dilakukan oleh para pengembang sebelum menyusun kurikulum adalah > a. Mempelajari dan memahami kebutuhan masyarakat seperti yangdirumuskan dalam peraturan perundangan. b. Menganalisis budaya masyarakat tempat sekolahAmadrasah berada . Menganalisis kekuatan serta potensi daerah d. Menganalisis syarat dan tuntutan tenaga kerja e. Menginterpretasi kebutuhan indi'idu dalam kerangka kepentingan masyarakat. /
P"$g"rtia$ Bu0a'a 0ala Kurikulu/
8
!erdapat hubungan antara pendidikan dengan masyarakat dan kebudayaannya. Kebudayaan menentukan arah, isi dan proses pendidikan :sosialisasi
atau
enkulturasi=. Sedangkan pendidikan memilki fungsi konser'asi dan atau fungsi kreasi :perubahan, ino'asi= bagi masyarakat dan kebudayaannya.
)/
Bu0a'a S"1agai La$0asa$ P"$g"1a$ga$ Kurikulu/
0endidikan dan proses warisan budaya Sebagai unsur 'ital dalam kehidupan manusia yang beradab, kebudayaan mengambil unsur9unsur pembentuknya dari segala ilmu pengetahuan yang dianggap betul9betul 'ital dan sangat diperlukan dalam menginterpretasi semua yang ada dalam kehidupannya. 4al ini diperlukan sebagai modal dasar untuk dapat beradaptasi dan mempertahankan kelangsungan hidup :sur'i'e=. Dalam kaitan ini kebudayaan di pandang sebagai nilai9nilai yang diyakini bersama dan terinternalisasi dalam diri indi'idu sehingga terhayati dalam setiap perilaku. &ilai9nilai yang dihayati ataupun ide yang diyakini tersebut bukanlah iptaan sendiri dari setiap indi'idu yang menghayati dan meyakininya, semuanya itu diperoleh melalui proses belajar. 0roses belajar merupakan ara untuk mewariskan nilai9nilai tersebut dari generasi ke generasi. 0roses pewarisan tersebut dikenal dengan proses sosialisasi atau enkulturasi :proses pembudayaan=. Sosial budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan kehidupan sehari9hari. Setiap kegiatan manusia hampir tidak pernah lepas dari unsur sosial dan budaya karena sebagian besar kegiatan manusia dilakukan seara berkelompok.
Sejalan
dengan
lahirnya
pemikiran
tentang
pendidikan
kemasyarakatan, maka pada abad ke9() sosiologi memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. /liran liberalisme dan positi'isme yang membuat manusia tidak pernah merasa hidup damai menyebabkan munulnya aliran kemasyarakatan dalam pendidikan. /liran ini berusaha membuat manusia bisa merasa tenang melalui pendidikan. 3ni berarti proses pendidikan harus diubah. 0endidikan yang diinginkan oleh aliran kemasyarakatan tersebut adalah proses pendidikan yang bisa mempertahankan dan meningkatkan keselarasan hidup dalam pergaulan manusia. 5ntuk mewujudkan ita9ita tersebut pendidikan butuh bantuan ilmu sosiologi.
9
*/
Su1a$ga$ Bu0a'a Dala P"$g"1a$ga$ Kurikulu/
Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu ranangan pendidikan. Sebagai suatu ranangan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Kita maklumi bahwa pendidikan merupakan usaha mempersiapkan peserta didik untuk terjun ke lingkungan masyarakat. 0endidikan bukan hanya untuk pendidikan semata, namun memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta nilai9nilai untuk hidup, bekerja dan menapai perkembangan lebih lanjut di masyarakat. 0eserta didik berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan baik formal maupun informal dalam lingkungan masyarakat dan diarahkan bagi kehidupan masyarakat pula. Kehidupan masyarakat, dengan segala karakteristik dan kekayaan budayanya menjadi landasan dan sekaligus auan bagi pendidikan. Dengan pendidikan, kita tidak mengharapkan munul manusia – manusia yang menjadi terasing dari lingkungan masyarakatnya, tetapi justru melalui pendidikan diharapkan
dapat
lebih
mengerti
dan
mampu
membangun
kehidupan
masyakatnya. leh karena itu, tujuan, isi, maupun proses pendidikan harus disesuaikan
dengan
kebutuhan,
kondisi,
karakteristik,
kekayaan
dan
perkembangan yang ada di masyakarakat Setiap lingkungan masyarakat masing9masing memiliki sistem9sosial budaya tersendiri yang mengatur pola kehidupan dan pola hubungan antar anggota masyarakat. Salah satu aspek penting dalam sistem sosial budaya adalah tatanan nilai9nilai yang mengatur ara berkehidupan dan berperilaku para warga masyarakat. &ilai9nilai tersebut dapat bersumber dari agama, budaya, politik atau segi9segi kehidupan lainnya Sejalan dengan perkembangan masyarakat maka nilai9nilai yang ada dalam masyarakat juga turut berkembang sehingga menuntut setiap warga masyarakat untuk melakukan perubahan dan penyesuaian terhadap tuntutan perkembangan yang terjadi di sekitar masyarakat 3srael Sheffer :dalam Sukmadinata, ())8> 8)= mengemukakan bahwa melalui pendidikan manusia mengenal peradaban masa lalu, turut serta dalam peradaban sekarang dan membuat peradaban masa yang akan datang. Dengan demikian,
10
kurikulum yang dikembangkan sudah seharusnya mempertimbangkan, merespons dan berlandaskan pada perkembangan sosial – budaya dalam suatu masyarakat, baik dalam konteks lokal, nasional maupun global.
Begitu pula dengan kebudayaan yang berisi norma9norma, kebiasaan, adat dan tradisi :4asan, %;*= mempunyai pengaruh dalam dunia pendidikan bahkan pengaruh timbal balik. Bila kebudayaan berubah maka pendidikan juga berubah dan bila pendidikan berubah maka akan dapat mengubah kebudayaan. Disini tampak bahwa peranan pendidikan dalam mengembangkan kebudayaan sangat besar karena pendidikan adalah tempat manusia dibina, ditumbuhkan dan dikembangkan potensinya.
%.
$/&D/S/& B5D//
a.
0engertian $andasan Budaya
Kebudayaan
dan
kebudayaan dapat
pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab dilestarikanA
dikembangkan
dengan jalur
mewariskan
kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baikseara formal maupun informal.
/nggota masyarakat berusaha melakukan perubahan9perubahan yang sesuai denga perkembangan Caman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nlai9nilai, dan norma9norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. 5saha9usaha menuju pola9pola ini disebut transformasi kebudayaan. $embaga sosial yang laCim digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.
0elestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu melalui upaya pendidikan sebagai wujud dari kebineka tunggal ikaan masyarakat dan bangsa 3ndonesia. 4al ini harsulah dilaksanakan dalam kerangka pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan negara indonesia sebagai sisi ketunggal9ikaan.
11
1/
Ma$usia 0a$ K"1u0a'aa$
!
P"$g"rtia$
Budaya adalah bentuk amak dari kata budi dan daya yang berarti inta, karsa, dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa Sanskerta budhayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal.kemudian pengertian ini berkembang dalam arti ulture, yaitu sebagai segala daya dan akti'itas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Berikut pengertian budaya atau kebudayaan dari beberapa ahli > a.
#. B. !ylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi
pengetahuan, keperayaan, kesenian, moral, keilmuan, hokum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. b.
. $inton, Kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah
laku yangdipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, di mana uns ure pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
)!
P"r2u&u0a$ K"1u0a'aa$
Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan itu dibagi atau digolongkan dalam tiga wujud, yaitu >
a.
ujud sebagai suatu kompleks dari ide – ide, gagasan, nilai – nilai, norma – norma, dan peraturan
b.
ujud kebudayaan sebagai suatu kompleks akti'itas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
.
ujud kebudayaan sebagai benda – benda hasil karya manusia
*!
Su1sta$si ( ISI ! Utaa Bu0a'a
a/
Sist" P"$g"tahua$
System pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhlik soial merupakan suatu akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal berusaha memahami > 12
%.
/lam sekitar
(.
/lam flora di daerah tempat tinggal
*.
/lam fauna di daerah tempat tinggal
6.
Eat – Cat bahan mentah, dan benda – benda dalam lingkungannya
7.
!ubuh manusia
8.
Sifat – sifat dan tingkah laku manusia
<.
uang dan waktu?
1/
Nilai
&ilai adalah sesuatu yang selalu diinginkan, diita – itikan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.+. Kluhohn mengemukakan, bahwa yang menentukan orientasi nilai budaya manusia di dunia aalah lima dsar yang bersifat uni'ersall, yaitu > %.
4akikat hidup manusia : M4 =
(.
4akikat karya manusia : MK =
*.
4akikat waktu manusia : M =
6.
4akikat alam manusia : M/ =
7.
4akikat hubungan antar manusia : MM =
3/
Pa$0a$ga$ hi0u4
0andangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam menjawab atau mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya. 0/
K"4"r3a'aa$
Keperayaan yang mengandung arti yang lebih luas dari pada agama d an keperayaan terhadap tuhan yang maha esa. "/
P"rs"4si
/tau sudut pandang ialah suatu titik tolak pemikiran yang tersusun dari seperangkat kata – kata yang digunakan untuk memahami kejadian atau gejala dalam kehidupan.
5!
Si6at 7 si6at Bu0a'a
Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut antara lain >
13
a.
Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
b.
Budaya telah ada terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
.
Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
d.
Budaya menakup aturan – aturan yang berisikan kewajiban – kewajiban, tindakan – tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan – tindakan yang dilarang, dan tindakan – tindakan yang diiCinkan
8!
Sist" Bu0a'a
Sistem kebudayaan suatau daerah akan menghasilkan jenis – jenis kebudayaan yang berbeda. Fenis kebudayaan ini dapat dikelompokkan menjadi > a.
Kebudayaan material
b.
Kebudayaan non material
Kebudayaan dapat dilihat dari dimensi wujudnya adalah > %. Sistem budaya (. Sistem soial *. Sistem kebendaan ,!
Ma$usia S"1agai P"$3i4ta Da$ P"$ggu$a K"1u0a'aa$
!ahap eksternalisasi adalah proses penurahan diri manusia seara terus menerus ke dalam dunia melalaui akti'itas fisik dan mental, sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai >
a.
Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya
b.
adah untuk menyalurkan perasaan – perasaan dan kemampuan9 kemampuan lain
.
Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupn manusia
d.
0embeda manusia dan binatang
e.
0etunjuk petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan
14
9!
P"$garuh Bu0a'a T"rha0a4 Li$gku$ga$
Beberapa 'riabel yang berhubungan dengan masalahkebudayaan dan lingkungannya> a.
0hysial #n'ironment, menunjuk pada lingkungannya natural seperti > temperature, urah hujan, iklim, wilayah geografis, flora, dan fauna
b.
+ultural Soial #n'ironment, meliputi aspek – aspek kebudayaan beserta proses sosialisasi seperti > norm – norma, adapt istiadat, dan nilai – nilai
.
#n'ironmental rientation and epresentation, mengau pada persepsi dan keperayaan kognitif yang berbeda beda pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.
d.
#n'ironmental Beha'ior and 0roes, meliputi bagaimana masyarakat menggunakan lingkungannya dalam hubungan soial
e.
ut +arries 0rodut, meliputi hasil tidakan manusia seperti membangun rumah, komunitas, kota beserta usaha – usaha manusia dalam memodifikasi lingkungannya fisik seperti budaya pertanian dan iklim.
:!
Pr;s"s 0a$ P"rk"1a$ga$ K"1u0a'aa$
Kebudayaan adalah hasil ipta, karsa dan rasa manusia oleh karenanya kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangannya sejalan dengan perkembangan manusia itu. 0erkembangan kebudayaan terhadap dinamika kehidupan
seseorang
bersifat kompleks,
dan
memiliki
eksistensi
dan
berkesinambungan dan juga menjadi warisan soial.
Pr;1l"atika K"1u0a'aa$
Beberapa 0roblematika Kebudayaan antara lain > a.
4ambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan system keperayaan
15
b.
4ambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut panang ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksana pembangunan.
.
4ambatan budaya berkaitan dengan fator psikologi atau kejiwaan
+! P"ru1aha$ K"1u0a'aa$
/da lima faktor yang menjadi penyebab perubahan kebudayaan, yaitu > a.
0erubahan lingkungan alam
b.
0erubahan yang disebabkan adanya kontak dengan suatu kelompok lain
.
0erubahan karena adanya penemuan : diso'ery =
d.
0erubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain di tempat lain
e.
0erubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodiikasi ara hidupnya dengan mengadopsi suatu pengetahuan atau keperayaan baru, atau karena perubahan dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas
)/
LANDASAN SOSIAL
Dasar sosiolagis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola9pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. uang lingkup yang dipelajari oleh sosiolagi pendidikan meliputi empat bidang> a.
4ubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.
b.
4ubungan kemanusiaan.
.
0engaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
d.
Sekolah dalam komunitas, yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.
0erkembangan masyarakat 3ndonesia dari masa ke masa telah mempengaruhi sistem pendidikan nasional. 4al tersebut sangatlah wajar, mengingat kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat dan komplek. Berbagai upaya pemerintah telah
dilakukan
untuk
menyesuaikan
16
pendidikan
dengan
perkembangan
masyarakat terutama dalam hal menumbuhkembangkan KeBhineka tunggal 3ka9 an, baik melalui kegiatan jalur sekolah :umpamanya dengan pelajaran 00Kn, Sejarah 0erjuangan Bangsa, dan muatan lokal=, maupun jalur pendidikan luar sekolah :penataran 06, pemasyarakatan 06 nonpenataran=
a/
P"$g"rtia$ 0a$ =aku4a$ P"ru1aha$ S;sial
0erubahan soial merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat.il bert
Moore
memandang
perubahan
soial
sebagai
Gperubahan
struktur
soial, pola perilaku, dan interaksi soialH. +ontoh perubahan soial > perubahan 0eranan seorang istri dalam keluarga modern, perubahan kebudayaan ontohnya > keluarga modern, perubahan penemuan
kebudayaan
baruseperti radio, tele'isi, omputer yang
ontohnya> adalah dapat
memengaruhi
lembaga9lembaga sosial.
1/
T";ri 0a$ B"$tuk P"ru1aha$ S;sial
!
T";ri s"1a1 aki1at (=ausati;$ Pr;1l"!
Beberapa fator dikemukakan oleh para ahli untuk menerangkan
Sebab9
sebab perubahan soial yang terjadi, beberapa pendekatan sebagai berikut > a.
/nalisis Dialektis
b.
!eori !unggal Mengenai 0erubahan Sosial
)!
T";ri 4r;s"s atau arah 4"ru1aha$ s;sial
Kebanyakan teori9teori mengenai arah perubahan soial mempunyai keenderungan yang bersifat kumulatif atau e'olusiner. Bentuk9bentuk perubahan soial menurut Soerjono Soekanto > a.
0erubahan yang terjadi seara lambat dn perubahan yang terjadi seara epat
b.
0erubahan seara lambat disebut e'olusi.
.
0erubahan seara epat disebut re'olusi.
0erubahan9 perubahan yang pengaruhnya keil, dan perubahan yang
17
0engaruhnya besar. 0erubahan yang pengaruhnya keil adalah perubahan pada unsure struktur soial yang tidak bisa membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. 0erubahan yang pengaruhnya besar seperti proses industrialisasi pada masyarakat agraris
0erubahan yang dikehendaki dari perubahan yang tak diinginkan. 0erubahan yang dikehendaki adalah bila seseorang mendapat keperayaan sebagai pemimpin. 0erubahan soial yang tidak dikehendaki merupakan perubahan yang teradi tanpa jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya aki bat yang tidak diinginkan.
*!
P"rk"1a$ga$ Mas'arakat
a.
0erubahan Dalam 0erkembangan Masyarakat %.
!erjadi perubahan. 0erubahan yang terjadi akan mempengaruhi
perkembangan indi'idu, pengetahuan, kebiasaan dan pola hidup. (.
Mobilitas tinggi. Dengan mobilitas yang tinggi, maka dapat
memperepat pertemuan antarbangsa, membuka daerah terisolasi, dan meningkatkan pemerataan pembangunan. *.
Komunikasi epat dan akurat sehinggan memudahkan perolehan
informasi. /danya proses perubahan dalam perkembangan masyarakat mengakibatkan terjadinya proses pembauran dimana adakalanya terjadi pertentangan atau konflik antar sektor sosial budaya. b.
.
0erubahan 0ola 0ekerjaan %.
Melahirkan spesialisasi yang menuntut profesionalisme
(.
Mengejar target untuk meningkatkan produksi
*.
1otong royong diganti dengan kerjasama sesuai alur kerja
6.
0ola padat karya berganti dengan padat teknologi
7.
Sifat kompetitif yang tinggi
0erubahan 0eranan anita %.
anita memiliki peluang yang sama dengan pria hampir pada setiap
sektor (.
Memberi kesempatan untuk menambah penghasilan keluarga
18
*.
Munul masalah dalam kehidupan sosial pribadi I peran ganda
wanita 6.
Masalah dalam kehidupan berkeluarga I kemungkinan terjadinya
perpeahan keluarga 7.
Masalah dalam pekerjaan > optimalisasi karier, kedudukan pria di
bawah wanita, peleehanAskandal d.
0erubahan Kehidupan Keluarga %.
aktu bekerja yang panjang
(.
0engasuhan anak oleh pembantu
*.
aktu anak lebih banyak di luar rumah
6.
Menimbulkan masalah harmonisasi dalam keluarga
7.
Kesibukan luar batas mengorbankan fungsi9fungsi keluarga
8.
umah hanya berfungsi sebagai tempat parkir
B/B 333.
*.%
K#S3M05$/&
Kesimpulan
19
•
/da empat landasan utama dalam pengembangan kurikulum, yaitu> :%= filosofis? :(= psikologis? :*= sosial9budaya? dan :6= ilmu pengetahuan dan
•
teknologi/ /da tiga hal penting yang berpengaruh dalam perkembangan pendidikan, yaitu > :%=. 0endidikan mengandung nilai, :(=. 0endidikan bersifat soial, :*=.
•
0endidikan didukung oleh lingkungan. Kehidupan dalam masyarakat akan selalu berkembang, ditandai dengan > :%=. 0erubahan 0erkembangan Masyarakat, :(=.0erubahan 0ekerjaan, :*=.
•
0erubahan 0eranan anita. Dari hal9hal diatas, maka dalam pengembangan pendidikan tidak akan lepas dari fator9faktor soial budaya. Selain itu antara soial9budaya danpendidikan saling mempengaruhi karena mempunyai hubungan timbal9
•
balik. Berkaitan dengan sosial budaya ini yang harus dilakukan oleh para pengembang sebelum menyusun kurikulum adalah > a. Mempelajari dan memahami kebutuhan masyarakat seperti yangdirumuskan dalam peraturan perundangan. b. Menganalisis budaya masyarakat tempat sekolahAmadrasah berada . Menganalisis kekuatan serta potensi daerah d. Menganalisis syarat dan tuntutan tenaga kerja e. Menginterpretasi kebutuhan indi'idu dalam kerangka kepentingan masyarakat.
D/2!/ 05S!/K/
4ass, 1len. %;). Curriculum Planning, A New Approach. Boston> /llyn and Baon, 3n. 4oo'er, Kenneth 4. %;(. The Professional Teacher’s Handbook . Boston> /llyn and Baon, 3n.
20
Sukmadinata, &ana Syaodih. %;;<. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik . Bandung > 0!. emaja osdakarya. !irtarahardja, 5mar dan S.$. $a Sulo. ())7. Pengantar Pendidikan. Fakarta> ineka +ipta. http>AAhariongisnadereCpeksider.blogspot.omA()%*A)*Alandasan9sosial9budaya9 dalam.html http>AAihaleduteh.blogspot.omA()%%A%)Abudaya9dalam9pengembangan9 kurikulum.html http>AAsiepais.blogspot.omA()%*A)*Alandasan9sosial9budaya9pengembangan.html
21