PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya) SEBAGAI BIOINSEKTISIDA ANTI FIDAN ULAT GRAYAK (Spodopter litura)
Di susun oleh :
Abdullah Alfarobi 11030244207
Firsta Tri Octavianda 11030244209
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia sebagai negara agraris sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai petani dengan beranekaragam tanaman pertanian yang dapat di konsumsi sebagai sumber karbohidrat maupun sumber vitamin. Banyak petani menanam padi sebagai penghasil karbohidrat sekaligus sebagai makanan pokok di sebagian besar wilayah Indonesia, Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) tercatat bahwa di seluruh dunia terjadi keracunan pestisida antara 44.000 - 2.000.000 orang setiap tahunnya (Djosumarto, 2008)
Pestisida merupakan bahan kimia dan bahan dasar yang dipakai untuk mengendalikan sebagian hama yangmenyerang tanaman, menurut petani hama yaitu tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteri, dan virus, nematoda (cacing yang merusak akar), siput, tikus, burung dan hewanlain yang dianggap merugikan (Dojosumarto, 2008).
Penggunan pestisida nabati
Dampak negatif dari penggunaan pestisida sintetis juga terlihat dari meningkatnya daya tahan hama terhadap pestisida, biaya perawatan akibat tingginya harga pestisida dan ekosistem menjadi tidak seimbang. Pestisida alami buatan sendiri sebaiknya dicoba sebagai sistem pengendalian hama pertanian skala rumah tangga. Selain ramah lingkungan, pestisida alami merupakan pestisida yang relatif aman dalam penggunaannya dan ekonomis. Daun pepaya dapat dimanfaatkan menjadi pestisida alami untuk memberantas hama serangga.
Daun Pepaya. Populasi tanaman pepaya (Carica papaya) di Indonesia cukup tinggi, pembudidayaan tanaman ini juga sangat mudah karena tidak membutuhkan banyak air untuk hidup. Daun pepaya mengandung zat aktif enzim papain, alkaloid, dan glikosid sehingga efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap. Papain. Papain adalah enzim hidrolase sistein protease yang ada pada getah tanaman papaya, baik di daun, batang maupun buahnya. Getah pepaya mengandung sedikitnya tiga jenis enzim yaitu papain (10%), khimopapain (45%), dan lisozim (20%). Komponen paling aktif dari getah pepaya adalah khimopapain, yaitu enzim yang mampu menggumpalkan susu dan mengempukkan daging. Tanaman pepaya (Carica papaya) berpotensi sebagai insektisida nabati. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Konno (2004), getah pepaya mengandung kelompok enzim sistein protease seperti papain dan kimopapain. Getah pepaya juga menghasilkan senyawa – senyawa golongan alkaloid, terpenoid, flavonoid dan asam amino nonprotein yang sangat beracun bagi serangga pemakan tumbuhan. Adanya kandungan senyawa – senyawa kimia di dalam tanaman pepaya yang.