PENGARUH AIR GARAM TERHADAP CABAI
Kata pengantar Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang maha Esa, karena atas rahmat dan ridhonya kami diberikan kesempatan serta kesehatan untuk menyusun laporan hasil pratikum biologi ini. Laporan ini kami susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas biologi. Laporan ini juga bertujuan untuk memberikan bimbingan atau pengarahan kepada siswa lain tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Semoga laporan yang kami susun dapat bermanfaat bagi siswa siswi yang membacanya.
Daftar Isi KATA PENGANTAR.............................................................................................................. .. DAFTAR ISI............................................................................................................................ BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................... .. BAB 2 LANDASAN TEORI............................................................................................................ BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN............................................................................................... BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Di negara kita terdapat jenis jenis tumbuhan yang beraneka ragam. Keadaan seperti iklim dan tanah sangat mendukung kelangsungan hidup beraneka tumbuhan tersebut.salah satunya tumbuhan cabai yang menjadi kebutuhan masyarakat di indonesia. Indonesia adalah negara maritm yang kaya akan air laut. Dengan memanfaatkan air laut indonesia menjadi garam. Dan dari garam tersebut kami ingin menemukan manfaat lain pada tumbuhan di indonesia salah satunya cabai dan juga untuk memenuhi tugas biologi.
B. Rumusan masalah Apakah air garam berpengaruh terhadap pertumbuhan cabai ? Apakah pertumbuhan cabai dengan air garam akan tumbuh lebih cepat atau lebih lambat dari pada air biasa ? Apakah air garam mempercepat proses pembuahan ? C. Tujuan Mengetahui pengaruh air garam pada tumbuhan cabai. Mengetahui perbandingan pengaruh air garam dan biasa pada tumbuhan. Mengetahui perbandingan proses pembuahan tanaman cabai disiram dengan air garam dengan air. D. Hipotesis H0 ; tidak , karena tanaman tidak dapat menyerap terlalu banyak garam H1 ; ya , karena air garam mengandung unsur NaCl E. Manfaat penelitian Sebagai media pembelajaran dan penelitian Mengetahui manfaat air garam
Bab II A.
Pengertian perkecambahan ini tidak hanya dipakai khusus untuk biji tetapi juga dipakai untuk bagian tumbuhan lainnya. Secara visual dan morfologis suatu biji yang berkecambah, umumnya ditandai dengan terlihatnya akar atau daun yang menonjol keluar dari biji. Sebenarnya proses perkecambahan telah mulai dan berlangsung sebelum peristiwa ini muncul. Tumbuhnya tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : 1. Air 2. Suhu 3. Oksigen 4. Cahaya Air berfungsi untuk menyiram tanaman agar tetap segar dan tidak layu serta sebagai media reaksi kimia dalam sel, menunjang fotosintesis dan menjaga kelembapan. Bila tanaman kekurangan air, akan mengakibatkan tanaman menjadi kering,kekurangan nutrisi. Kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan terburuk tanaman akan mati. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, suhu di lingkungan tanaman tersebut juga harus ditentukan. Suhu yang baik untuk tumbuhan adalah 30 ⁰C. Semakin tinggi suhu yang ada di lingkungan suatu tumbuhan, maka semakin laju transpirasi dan semakin rendah kandungan air pada tumbuhan sehingga proses pertumbuhan semakin lambat dan perlakuan tumbuhan pada suhu yang rendah memacu pertumbuhan ruas yang lebih panjang dari pada perlakuan tanaman di suhu yang tinggi. Fungsi dari suhu sendiri adalah untuk aktivitas enzim serta kandungan air dalam tubuh tumbuhan. Suhu yang terlalu ekstrim yaitu terlalu t inggi atau terlalu rendah akan menyebabkan pertumbuhan terhambat atau terhenti karena enzim idak dapat bekerja. Faktor lainnya adalah oksigen. Oksigen tersebar luas di udara. Tanaman tidak akan pernah kehabisan oksigen bila hidup di lingkungan yang bebas. Oksigen berfungsi sebagai respirasi sel-sel akar yang akan berkaitan dengan penyerapan unsur hara. Bila oksigen yang tumbuhan dapat hanya sedikit, maka pertumbuhan pada tumbuhan akan terhambat karena akan susah dalam penyerapan unsur hara dalam tanah. Faktor terakhir yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah intensitas cahaya. Tanaman yang diletakkan di tempat yang teduh, akan tumbuh dengan ciri ciri : berdaun hijau tua, pertumbuhannya lebih lambat namun stomata nya berjumlah sedikit namun ukurannya besar, perakarannya tidak terlalu lebat. Berbeda dengan tanaman yang ditanam di tempat yang mendapatkan banyak cahaya, maka tanaman itu akan mempunyai ciri-ciri : berdaun hijau muda, stomatanya akan berjumlah banyak namun berukuran kecil, perakarannya lebih lebat dan pertumbuhannya lebih cepat. Hal ini karena cahaya bersifat menghambat pertumbuhan karena dapat menguraikan auksin menjadi zat yang menghambat pemanjangan sel.
1.
Morfologi Tanaman Cabai
Menurut Samadi (1997), tanaman cabai (Capsicum annuum, L), merupakan salah satu komoditi hortikultura yang tergolong tanaman semusim. Adapun klasifikasi tanaman cabai adalah sebagai berikut : Devisi
: Spermathophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledoneae
Sub class
: Metachlamydeae
Famili
: Solanaceae
Spesies : Capsicum annuum L. Menurut Harpenas dan Dermawan (2010) ; a.
Tanaman cabai dibedakan dalam beberapa golongan dan tiap golongan memiliki berbagai jenis yaitu cabai merah besar, cabai merah keriting, cabai rawit dan paprika.
b.
Tanaman cabai merupakan tanaman yang berbentuk perdu, berdiri tegak dan bertajuk lebar. Tanaman ini juga memiliki banyak cabang dan setiap cabang akan muncul bunga yang pada akhirnya berkembang menjadi buah. Oleh karena itu cabai merah memiliki tajuk lebar, maka harus diberikan ajir sebagai penyangga agar tanaman hidup berdiri tegak.
c.
Batang cabai tumbuh tegak, berwarna hijau tua dan berkayu. Pada ketinggian batang tertentu akan membentuk percabangan seperti huruf “Y”. Batangnya berbentuk silindris, berukuran diameter kecil dengan tajuk daun lebar dan buah cabai yang lebat.
d. Daun cabai berbentuk lonjong yang berukuran panjang 8-12 cm, lebar 3-5 cm dan di bagian pangkal ujung daun meruncing. Pada permukaan daun bagian atas
berwarna hijau tua, sedangkan dibagian bawah berwarna hijau muda. Panjang tangkai daunnya berkisar 2-4 cm yang melekat pada percabangan, sedangkan tulang daunnya berbentuk menyirip. e.
Akar tanaman cabai tumbuh menyebar dalam tanah terutama akar cabang dan akar rambut. Bagian ujung akarnya hanya mampu menembus tanah sampai kedalaman 25-30 cm. Oleh karena itu penggemburan tanah harus dilakukan supaya perkembangan akar sempurna.
f.
Bunga cabai termasuk berkelamin ganda, karena pada satu bunga terdapat kepala sari dan kepala putik. Bunga cabai tersusun dari tangkai bunga yang berukuran panjang berkisar 1-2 cm, kelopak bunga, mahkota bunga dan alat kelamin yang meliputi kepala sari dan kepala putik. Mahkota bunganya berwarna putih dan mengalami rontok bila buah mulai terbentuk. Jumlah mahkota bunga bervariasi antara 5-6 kelopak bunga. Kepala putik barwarna kuning kehijauan dan tangkai kepala putiknya berwarna putih, panjangnya berkisar 0,5 cm. Sedangkan kepala sari yang telah masak berwarna biru sampai ungu. Tangkai sarinya berwarna putih dengan panjang 0,5 cm. Letak bunganya berada pada posisi menggantung, berukuran panjang antara 1-1,5 cm, lebarnya berkisar 0,5 cm dan warna bunganya menarik.
g. Buah cabai kebanyakan berbentuk memanjang yang berukuran panjang dan lebar sangat bervariasi, tergantung varietasnya. Buah cabai biasanya muncul dari percabangan atau ketiak daun dengan posisi buah menggantung. Buah cabai yang masih muda berwarna hijau, berangsur-angsur berubah menjadi merah menyala setelah buahnya tua.
Garam adalah salah satu zat kimia yang membuat hidup menjadi lebih hidup. Andai saja tidak ada garam dalam kehidupan, tentunya ayam goreng yang nikmat, menjadi tidak senikmat itu lagi. Kita semua pasti pernah ketemu sama butiran putih seperti pasir yang disebut dengan garam. Biasanya, seksi konsumsi di rumah kita masing-masing sudah memiliki persediaan garam alias NaCl a .k.a Garam Dapur. Garam itu termasuk ke dalam kategori zat yang penggunaannya harus kita lakukan dengan “insting” yang tajam. Sebab, tanpa dia selera makan kita akan lenyap, tapi jika berlebihan akan memaksa kita membuang makanan kita. Lalu apa hubungannya garam dengan kimia? Selalu ada. Seperti yang kita ketahui secara sederhana garam bisa kita
Solution of Salt in Water (regular table salt, regular tap water) Русский: Растворение соли в воде (Photo credit: Wikipedia) dapatkan dari pencampuran yang tepat antara asam dan basa. Lebih simple la gi, kata adik saya NaCl atau si garam dapur itu data ngnya dari laut. Rupanya tidak perlu menjadi ahli kimia, untuk mengetahui asal muasal si garam dapur. Tapi sobat kimia, sebenarnya ada proses yang panjang sebelum garam dapur berakhir di panci kita masing-masing. Jadi setelah garam tersebut melalui proses penguapan dan kristalisasi kemudian diproses lagi dengan iodisasi, sehingga garam jadi beriodium. Sebenarnya masih ada beberapa cara lagi untuk mendapatkan garam, seperti : • Asam + basa menghasilkan garam + air • Basa + oksida asam menghasilkan garam + air • Asam + oksida basa menghasilkan garam + air • Oksida asam + oksida basa menghasilkan garam • Logam + asam menghasilkan garam + H2
http://pengaruhkacanghijau.blogspot.co.id/