Soal 1. Jelaskan pengertian dan perbedaan dari : a. Apoteker b. Sarjana farmasi c. Asisten farmasi d. Analis farmasi k efarmasian dari paradigma “patient oriented”? 2. Apa makna dalam dunia kefarmasian
Jawaban 1. Pengertian a. Apoteker adalah seseorang yang mempunyai keahlian dan kewenangan di bidang kefarmasian baik di apotek, rumah sakit, industri, pendidikan, dan bidang lain yang masih berkaitan dengan bidang kefarmasian. Pendidikan apoteker dimulai dari pendidikan sarjana, minimal empat tahun, ditambah satu tahun untuk pendidikan profesi apoteker. b. Asisten Apoteker merupakan salah satu tenaga kefarmasian yang selalu bekerja di bawah pengawasan seorang Apoteker yang Apoteker yang memiliki SIA (Surat Izin Apotek). c. Sarjana farmasi adalah seseorang yang telah berhasil menyelesaikan pendidikannya di suatu universitas dalam bidang kefarmasian. d. Analis farmasi adalah seseorang yang menganalisis sesuatu yang berhubungan dengan bidang kefarmasian meliputi obat-obatan, baik dalam bahan obatnya maupun sediannya. Perbedaan Di antara keempat profesi tersebut, terdapat perbedaan, meliputi : Asisten apoteker/ahli madya farmasi, sarjana farmasi, dan analis farmasi termasuk dalam kategori Tenaga Teknis Kefarmasian. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian. Sedangkan Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai sarjana, melanjutkan pendidikan untuk profesi apoteker, dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
a. Sehingga jabatan apoteker lebih tinggi dibandingkan dengan asisten apoteker/ahli madya farmasi, sarjana farmasi, dan analis farmasi. b. Diantara Apoteker, asisten apoteker/ahli madya farmasi, sarjana farmasi, dan analis farmasi, memiliki perbedaan dalam bidang kurikulum pendidikan yang didapatkannya. Kurikulum pendidikan yang diperoleh apoteker lebih luas, dan lebih mendetail daripada kurikulum yang diperoleh asisten apoteker/ahli madya farmasi, sarjana farmasi, dan analis farmasi. c. Waktu yang ditempuh seseorang untuk mendapat gelar apoteker relatif lebih lama dibandingkan waktu yang ditempuh untuk mendapat gelar sarjana farmasi, asisten apoteker dan analis farmasi 2. Makna dari paradigma “patient oriented’ adalah penekanan pada penyembuhan pasien yang dikenal dengan istilah Farmasi Klinik dan Komunitas. Farmasi klinik dan komunitas ini tidak mementingkan penemuan obat yang baru dan sediaan yang lebih baik, tetapi lebih mementingkan keberhasilan pengobatan pasien, dan melayani pasien secara sosial dan klinis.