PENGANGGURAN DAN KETENAGAKERJAAN
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pengantar Ekonomi
yang dibina oleh Nasikh
Disusun oleh :
Danang Eko Budiarto 130741615777
Gita Setiana Kurnia Sari 130741615781
Khoirul Huda 130741615799
Munifatin Nisak 130741615754
Rizqo Nurilaini 130741615771
Tria Septi Wulandari 130741615801
Zainur Ramadhan 130741607088
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Jalan Semarang No.05 Malang 65145 ( 0341 ) 551312
Laman : www.um.ac.id
Maret 2014
Pengangguran dan Ketenagakerjaan
Pengertian tenaga kerja
Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, yaitu usia 15-65 tahun. Berdasarkan UU No 13. tahun 2003, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.
Klasifkasi Tenaga Kerja
Berdasarkan penduduknya
Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.
Bukan tenaga kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.
Berdasarkan batas kerja
Angkatan kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.
Bukan angkatan kerja
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contoh kelompok ini adalah:
anak sekolah dan mahasiswa,
para ibu rumah tangga dan orang cacat, dan
para pengangguran sukarela
Berdasarkan kualitasnya
Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pengacara,dokter, guru, dan lain-lain.
Tenaga kerja terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian dalam bidang tertentudengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain.
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya
Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja merupakan kebutuhan yang muncul akan tenaga kerja untuk menghasilkan barang dan jasa dengan memanfaatkan SDM yang ada. Semakin banyak atau tinggi pembangunan maka semakin besar pula angka dalam kesempatan kerja sehingga angka permintaan akan tenaga kerja akan meningkat pula.
Masalah dalam Ketenagakerjaan
Di setiap negara baik negara maju maupun berkembang memiliki masalah ketenagakerjaan, masalah ketenagakerjaan yang dihadapai negara maju misalkan gaji angkatan kerja yang tinggi (mahal), bertambahnya pengangguran karena mekanisasi (robotisasi) pergantian tenaga manusia dengan tenaga robot yang dianggap lebih efektif dan efisien, tenaga kerja ilegal, serta tuntutan penyempurnaan status ekonomi, dan sosial, bahkan politis. Kemudian masalah ketenagakerjaan di negara berkembang misalkan sempitnya peluang kerja, tingginya angka pengangguran, rendahnya kemampuan SDM tenaga kerja, tingkat gaji yang rendah, serta jaminan sosial nyaris tidak ada, perlakuan pengusaha yang merugikan pekerja, seperti perlakuan buruk, tindak asusila, penghinaan, pelecehan seksual, larangan berjilbab, beribadah, dan lain-lain. Dengan kata lain masalah utama yang berhadapan dengan ketenagakerjaan yakni pengangguran
Pengangguran
Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Jenis-jenis pengangguran
Pengangguran Terselubung
Tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
Setengah Menganggur
Tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
Pengangguran Terbuka
Tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Berdasarkan penyebab terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 9 macam:
Pengangguran friksional (sementara)
Pengangguran friksional adalah pengangguran karena pekerja menunggu pekerjaan yang lebih baik.
Pengangguran Struktural
Pengangguran yang disebabkan oleh penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.
Pengangguran Teknologi
Pengangguran yang disebabkan perkembangan/pergantian teknologi. Perubahan ini dapat menyebabkan pekerja harus diganti untuk bisa menggunakan teknologi yang diterapkan.
Pengangguran Siknikal
Pengangguran yang disebabkan kemunduran ekonomi yang menyebabkan perusahaan tidak mampu menampung semua pekerja yang ada. Contoh penyebabnya, karena adanya perusahaan lain sejenis yang beroperasi atau daya beli produk oleh masyarakat menurun.
Pengangguran Musiman
Pengangguran akibat siklus ekonomi yang berfluktuasi karena pergantian musim. Umumnya pada bidang pertanian. Contoh lainnya, para pelaut.
Setengah Menganggur
Pengangguran dimana pekerja yang hanya bekerja dibawah jam normal (sekitar 7-8 jam per hari).
Faktor Penyebab Pengangguran
Faktor- faktor yang menyebabkan pengangguran adalah:
Adanya peralihan lahan dari pertanian menjadi kawasan industri dan real estate. Peralihan ini mendorong peralihan mata pencaharian juga. Bagi yang tidak mempunyai kompetensi akan kesulitan menghadapinya dan bukan tidak mungkin akan menjadi pengangguran
Kawasan industri dianggap sebagai satu-satunya tempat untuk merubah nasib dari yang miskin menjadi kaya sehingga banyak orang-orang yang datang ke kawasan industri untuk mencari pekerjaan agar dapat merubah nasibnya
Kurangnya lapangan kerja yang tersedia di kawasan Industri untuk mencari kerja.disebabkan lowongan pekerjaan yang diinginkan oleh pencari pekerjaan sedikit. Sebagai contoh, banyak orang yang yang memiliki skill dan pendidikan di bidang obat-obatan sedangkan lowongan pekerjaan yang sesuai kriteria mereka sedikit, sehingga banyak yang tidak dapat bekerja karma perusahaan yang membutuhkan skill dan pendidikan mereka sedidit.
Kurangnya tingkat pendidikan dan skill bagi pendatang yang ke kawasan Industri dalam mencari pekerjaan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya para pencari kerja yang berasal dari desa, yang datang ke kawasan industri bermodalkan nekat. Sehingga mereka akan kesulitan untuk mencari pekerjaan karena tidak di butuhkan oleh perusahaan atau pabrik karma skill dan tingkat pendidikan yang tidak memenuhi.
Kurangnya perhatian pemerintah terhadap masyarakat yang membutuhkan pekerjaan. Perhatian dari pemerintah sangat penting untuk mengurangi pengangguran di kawasan industri, perhatian yang dapat diberikan seperti membuka tempat kursus atau BLK (Balai Latiahan Kerja) untuk menambah skill dan mempermudah pencarian pekerjaan.
Kurangnya informasi, hal inilah yang paling besar pengaruhnya dalam dunia kerja sekarang ini, kurangnya informasi dapat menjadi faktor yang paling berpengaruh, hal ini diakibatkan keadaan lingkungan tempat tinggal yang tidak memungkinkan untuk terus meng update informasi tentang lowongan pekerjaan.
Banyaknya urbanisasi yang menimbulkan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang.
Dampak pengangguran terhadap perekonomian negara
Penurunan pendapatan perkapita suatu negara
Tingkat pengangguran negara yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian negara tersebut menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Tujuan yang dicapai masyarakat lebih rendah daripada pendapatan seharusnya, sehingga kemakmuran yang dicapai masyarakat akan rendah.
Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak
Tingginya tingkat pengangguran mengakibatkan pajak yang harus diterima dari masyarakat akan menurun. Dengan turunnya tingkat produksi nasional maka pajak atau pendapatan negara mengalami penurunan yang mengakibatkan dana untuk pembangunan infrastruktur juga terus mengalami penurunan. Karena minimnya pembayar pajak menyebabkan penerimaan pajak yang kecil.
Dapat menambah hutang negara
Banyaknya jumlah angkatan kerja yang belum mendapat pekerjaan akan menimbulkan beban negara menjadi bertambah banyak, karena negara menanggung kehidupan masyarakat. Banyaknya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah mengakibatkan negara harus mendapatkan dana yang lebih banyak, sehingga pemerintah terpaksa menambah utang untuk belanja negara dan hutang negara menjadi bertambah banyak.
Tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi
Karena meningkatnya tingkat pengangguran pada suatu negara, daya beli masyarakat menjadi berkurang , sehingga mengakibatkan permintaan terhadap barang- barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan investor untuk melakukan perluasan atau pendirian industri – industri baru. dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
Timbulnya kemiskinan
Dengan menganggur, tentunya seseorang tidak akan bisa memperoleh penghasilan. Bagaimana mungkin seseorang yang menganggur bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Orang yang menganggur tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Jika angka pengangguran semakin meningkat, tentu angka kemiskinan pun akan meningkat. Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya.
Dampak pengangguran bagi masyarakat
Makin beragamnya tindak pidana kriminal
Seseorang pasti dituntut untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari - harinya agar tetap bisa bertahan hidup. Ketiadaan pekerjaan tidak akan mengurangi kebutuhannya untuk berbelanja. Sewa rumah harus dibayar, keluarga perlu melakukan pengeluaran baik untuk akanan maupun untuk kepentingan sekolah. Namun seorang pengangguran dalam keadaan yang terdesak bisa saja melakukan tindakan kriminal seperti mencuri, mencopet, jambret atau bahkan sampai membunuh seseorang demi mendapatkan sesuap nasi.
Bertambahnya jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen dan sebagainya
Bertambahnya tingkat penggangguran maka bertambah pula para pengamen atau pengemis. Karena orang tua mereka yang tidak bekerja, pendidikan mereka harus terhenti. Atau bahkan mereka tidak melaksanakan pendidikan sedari dini. Sehingga mereka membantu orang tua mereka untuk mencari uang dengan mengamen maupun mengemis. Namun, kadang tingkah laku mereka mulai meresahkan warga. Karena mereka dapat saja untuk tak segan-segan mengancam para korban atau bisa melukai apabila tidak diberi uang.
Terjadinya kekacauan sosial dan politik seperti terjadinya demonstrasi dan perebutan kekuasaan
Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak merasa puas dengan pihak pemerintah dan mereka merasa pemerintah tidak melakukan suatu tindakan yang cukup dan tepat untuk masyarakat. Dalam suatu negara dengan tingkat pengangguran yang tinggi, masyarakat seringkali melakukan demonstrasi sebagai kritikan terhadap pemerintah. Oleh karena itu, kegiatan tersebut akan menimbulkan halangan untuk melakukan investasi dan mengembangkan kegiatan politik.
Contoh Kasus
Pada masyarakat yang tengah berkembang, pendidikan ditempatkan sebagai sarana untuk meningkatkan mutu dan kesejahteraan melalui pemanfaatan kesempatan kerja yang ada. Tujuan akhir pendidikan bagi masyarakat pengguna jasa pendidikan adalah teralihnya lapangan kerja yang diharapkan, maksudnya bahwa mereka yang lulus sebagai sarjana dapat bekerja di sektor formal seperti di bidang pendidikan. Namun menurut data Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) tahun 2009 membuktikan bahwa hampir 2.900 lulusan sarjana dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan berasal dari berbagai disiplin ilmu masih belum memiliki pekerjaan alias menganggur. Hal ini disebabkan mereka tidak memiliki keterampilan lain di luar kompetensi utama mereka sebagai sarjana.
Namun disisi lain, penyebab utama para sarjana itu menganggur adalah kurang seimbangnya perencanaan pembangunan pendidikan dan berkembangnya lapangan pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan mereka, sehingga banyak dari sarjana tersebut yang tidak terserap ke dalam lapangan pekerjaan yang ada. Faktanya, lembaga pendidikan di Indonesia hanya menghasilkan pekerjaan, bukan pencipta kerja sesuai dengan pribadi masyarakat Indonesia yang memiliki gaya hidup konsumtif. Tidak hanya itu, seorang sarjana juga harus memiliki keterampilan lain disisi keterampilan kompetensi agar kelak jika suatu saat sarjana tersebut belum mendapatkan pekerjaan bisa menggunakan keterampilannya tersebut untuk membuka suatu usaha.
Cara Mengurangi Pengagguran
Sebenarnya banyak cara untuk mengurangi angka pengangguran akan tetapi hanya beberapa saja bisa dilang cuckup efektif unruk mengatasinya serta bisa neningkatkan pendapatan mereka, diantaranya.
Wiraswasta
Sekarang antara angkatan kerja dengan tenaga kerja tidak berimbang lagi sehingga semua tenaga kerja tidak bisa diserap secara maksimal sehingga kita harus berfikir jauh kedepan. Banyak orang yang ingin menjadi bagian dari pemerintah/lembaga yang dipandang akan lebih meningkatkan ekonomi mereka akan tetapi tida mutlak hanya itu saja. Suadah banyak contoh dari orang wirausaha jauh lebih menguntungkan mereka dan ekonomi mereka meningkat. Dan pemerintah juga harus turut mendukung mereka agar bisa mandiri dengan memberikan modal usaha yang mereka geluti. Serta setidaknya juga bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya. Dan pemerintah juga setidaknya juga memberikan bantuan apa yang mereka butuhkan serta memberikan dana pinjaman untuk menjalankan usaha mereka.
Memberikan pelatihan / pendidikan non-formal (BLK)
Di Indonesia masih banyak tenaga kerja yang masih belum mempunyai ketrampilan yang mumpuni sehingga masih banyak orang yang belum di terima kerja karena kurangnya keterampilan mereka. Sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan ilmu kepada mereka agar bisa lebih berkualitas lagi serta bisa di nikmati ubtuk semua dari pendidikan rendah sampai tinggi. Serta mereka bisa mengembangkan kemampuan mereka dan dukungan alam guna memenuhi kebutuhan mereka sehingga kehidupan ekonomi mereka bisa meningkat.
Pemerataan / mobilitas penduduk
Rata-rata penduduk di Indonesia bertempat tinggal di Jawa, hal tersebut mengakibatkan antara jumlah penduduk dan fasilitas yang tersedia tidak seimbang sehingga terjadi ketimpangan serta jumlah tenaga kerja tidak bisa di tamping semuanya, sehingga perlu adanya transmigrasi untuk pemerataan penduduk serta pemeratan lapangan kerja karena sebagian besar lapangan kerja di luar Jawa lebih terbuka di banding di Jawa.
Program KB (Keluarga Berencana)
Jumlah penduduk dalam suatu Negara juga mempengaruhi dengan ekonomi Negara tersebut, seperti di Indonesia jumlah penduduk yang tinggi juga berpengaruh kepada kemampuan ekonomi mereka sehingga apbila jumalh penduduk yang tinggi tanpa di imbangi denga lapangan kerja maka akan timbul pengganguran maka dari itu, dengan KB setidaknya bisa mengurangi jumlah kelahiran sehingga jumlah penduduk juga akan turun dan bisa sedikit seimbang dengan lapangan kerja yang tersedia.
Usaha padat karya
Pemerintah / pihak swata juga setidaknya membuka usaha padat karya karena jumlah penduduk yang besar sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran dan kalau memakai mesin itupun hanya yang memang vital saja jadi tanpa mengurangi jumlah pegawai.
Kesimpulan
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Sedangkan kesempatan kerja merupakan kebutuhan yang muncul akan tenaga kerja untuk menghasilkan barang dan jasa dengan memanfaatkan SDM yang ada. Semakin banyak atau tinggi pembangunan maka semakin besar pula angka dalam kesempatan kerja sehingga angka permintaan akan tenaga kerja akan meningkat pula. Jadi, apabila jumlah tenaga kerja terlalu besar dari kesempatan kerja maka akan mengakibatkan pengangguran.
Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Hal itu mngakibatkan masalah bagi Negara mapun kehidupan mereka sendiri Karen belum mencukupi kebutuhan mereka. Cara mengurangi pengagguran misalnya Wiraswasta , Memberikan pelatihan / pendidikan non-formal (BLK), Pemerataan / mobilitas penduduk, Program KB (Keluarga Berencana),Usaha padat karya.
Daftar Pustaka
http://hakemmaru.blogspot.com/2010/07/faktor-penyebab-pengangguran.html
http://www.kemenegpdt.go.id/artikel/85/ketenagakerjaan-dan-daerah-tertinggal
http://dreamlandaulah.wordpress.com/2010/06/03/mengatasi-permasalahan-ketenagakerjaan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_kerja
http://Reeza/tenaga-kerja-angkatan-kerja-kesempatan.html
http://cintaindon.blogspot.com/2010/11/meningkatnya-pengangguran-terdidik.html
http://Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran
http://ekaagustianingsih.blogspot.com/2011/03/dampak-pengangguran-terhadap.html