PENENTUAN LIMIT OF PERFORMANCE (LOP) TIMBANGAN ELEKTRONIK (DETERMINATION THE LIMIT OFPERFORIIG~NCE(LOP) OF ELECTRONIC BALANCES) Nur Tjahyo Eka Darmayanti Puslit KIM-LIPI, Kompleks Puspiptek Serpong Tangerang 15314
[email protected]
INTISARI Telah dilakukan kalibrasi timbangan elekironik dengan menggunakan anak timbangan standar kelas E2 no seri 274 yang telah tertelusur ke Satuan Internasional (So melalui N M , Australia. Kalibrasi timbangan elektronik ini menggunakan metode CSIRO, Australia, meliputipengukuran daya ulangpembacaan, penyimpangan penunjukkan, efek pembebanan tidak dipusat pan dun histerisis. Hasil kalibrasi menyatakan bahwa untuk timbangan elektronik berkapasitas 1210 g dengan resolusi 0,001 g diperoleh nilai standar deviasi untuk titik 500 g dun 1000 g adalah 0,0005 g dun 0,001 g. Sedangkan nilai absolut koreksi maximum penunjukkan diperoleh 0,0080 gpada titik 1000 g. Nilai ketidakpastian bentangan dari kalibrasi timbangan elekfronik ini adalah 0,002 g dengan limit ofperformance (LOP) 0,010 g.
( ABSTRACT
The electronic balances had been calibrated using mass standard E2 class s/n 274 that traceable to SI units within NMI Australia. The calibration electronic balances using CSIRO method, Australia, to know the repeatabilily, correction from indication value, effect of off-centre loading and hysterisis. The output calibrationfor electronic balances with capacity of balance is 1210 g and resolution is 0.001 g, shown that standard deviationfor 500 g and 1000 g are 0.0005 g and 0.001 g. The absolute correction maximum value is 0.0080 g for 1000 g. The expended uncertainly valuefrom calibration electronic balances is 0.002 g with the value of limit ofperformance is 0.010g.
Kata kunci : Timbangan elektronik, kalibrasi, massa standar, resolusi Keywords :Electronic balances, calibration, mass standard, resolution
Salah satu faktor yang menjadi sumber ketidakpastian pengukuran pada kalibrasi anak timbangan adalah kemampuan suatu instrumen menunjukkan nilai yang mendekati nilai konvensional benda ukur tersebut. Instrumen yang biasa digunakan untuk mengkalibrasi anak timbangan yakni timbangan. Terdapat beberapa jenis timbangan diantaranya adalah timbangan sama lengan, timbangan elektronik, timbangan analitik maupun komparator massa (mass comparator). Masing-masing timbangan tersebut digunakan sesuai dengan tingkat kepentingan dan kebutnhan"'. Dalam metrologi massa setidaknya terdapat dua jenis timbangan yang lazim digunakan, timbangan elekh-onik dan komparator massa. Umumnya jenis timbangan yang digunakan memiliki resolusi yang sangat kecil sampai dengan satu mikro. Dalam kalibrasi massa dibutuhkan timbangan dengan tingkat akurasi yang setara dengan kelas El pada anak timbangan standar. Seh'igga diharapkan nilai ketidakpastian yang diperoleh menjadi kecil. Karena konstribusi ketidakpastian yang besar berasal dari instrumen, maka dipandang perlu melakukan kalibrasi timbangan. Terdapat berbagai - macam metode yang . - sudah Inslnrmenlasi
. i p~
1010s verifikasi dan dapat digunakan untuk mengkalibrasi timbangan. Salah satu metode kalibrasi timbangan adalah menggunakan metode CSIRO. Metode ini pertama kali dibuat dan diembangkan di Australia dan dianggap metode yang cukup mudah untuk menjelaskan tentang kondisi (perfomance) timbangan12'. Dalam paper ini akan dijelaskan tentang prosedur untuk mengkalibrasi timbangan elektronik sesuai dengan metode CSIRO, Australia. Prosedur ini ditujukan untuk timbangan elekh-onik Sartorius E1200S yang memiliki kapasitas 1210 g dan resolusi 0,001 g. Prosedur kalibrasi timbangan elektronik ini meliputi pengambilan data untuk daya ulang pembacaan, penyimpangan penunjukkan, efek pembebanan tidak di pusat pan dan histerisis. Output kalibrasi yang lain adalah persamaan regresi dan limit of Dari kalibrasi hi, performance (LOP) timbangan. diarapkan dapat dietahni nilai ketidakpastian bentangan dan batas kemampuan (LOP) dari timbangan tersebut. 2. TEORI DASAR
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengkalibrasi timbanean elektronik adalah oenentuan anak timbanean standar yang digunakan untuk mengkalibrasi. 31 Volume 32 No./. Januori- Juni 2008
-
-
~ ~
~
*
a\>
Nur 'IJahyo E!in
Penentuan Limit of Perfornzance (LOP) Timbangan Elektronik
penunjukkan pembacaan timbangan, a dan b adalah koefisien.
Syarat utamanya adalah anak timbangan standar yang digunakan sudah diialibrasi agar menjamin rantai ketertelusuran. Sedangkan untuk menentukan anak timbangan standar yang digunakan hams memenuhi persamaan (1).
Limit of performance (LOP) yaitu rentang toleransi dimana didalamnya terdapat kemungkinan semua pembacaan timbangan. Besamya LOP dimyatakan dalam persamam. (5).
Ketidakpastian anak timbangan standar 2 113[el (1) dimana e adalah ketelitian timbangan, e = lox resolusi timbangan. Output pengukuran kalibrasi timbangan ini terdiri dari: daya ulang pembacaan, penyimpangan penunjukkan, efek pembebanan tidak di pusat pan, histerisis, persamaan regresi dan limit of performance (LOP).
dengan,
Daya ulang pembacaan adalah ukuran kemampuan timbangan untuk menunjukkan nilai yang sama pada penunjukkan timbangan yang sama dan dinyatakan sebagai simpangan baku (standar devias9 dari satu seri pengamatan. Penentuan standar deviasi, s(Am,) , suatu timbangan dapat diiyatakan dalam persamaan (2).
F
= Limit ofperformance
U(m,),,
= ketidakpastian maksimum penyimpangan penunjukkan
I C ,I
max
= nilai absolut koreksi maksimum penyimpangan penunjukkan
Besamya nilai LOP yang didapat akan mempengaruhi timbangan elektronik tersebut. kimerja . dari Pengklasifikasian kinerja timbangan berdasarkan LOP dapat dilihat pada Tabel lP'. Tabel 1. Klasifkasi kimerja timbangan berdasarkan LOP
dimana : n adalah banyaknya penguknran dan Am, adalah perbedaan pembacaan ketika tidak ada heban, z, dan ketika ada beban, m.
LOP
Penyimpangan penunjukkan yaitu koreksi yang harus diberikan pada nilai yang ditunjnkkan oleh timbangan. Dalam penyimpangan penunjukkan akan muncul faktor ketidakpastian (uncertain@) timbangan. Model matematika untuk menentukan penyimpangan penunjukkan seperti pada persamaan (3).
dengan: Ci = koreksi untuk setiap titik Ni = massa konvensional untuk tiap titik q = m i - zi = rata-rata perbedaan pembacaan timbangan antara tidak ada beban z dengan ketika ada beban m
l x sld 2x resolusi 2x sld 3x resolusi 3x sld 5x resolusi
Rata-rata bagus Cukup
5x sld 7x resolusi
Buruk
7x sld lox resolusi
Sangat bumk
Saran
Semis dianjurkan Semis diiamskan
Dalam penyimpangan penunjukkan terdapat enam unsur yang menimbulkan ketidakpastian pada kalibrasi timbangan14]. Keenam unsur tersebut adalah ketidakpastian akibat massa standar, ketidakpastian akibat daya ulang pembacaan, ketidakpastian kemampuan pembacaan timbangan, ketidakpastian akibat ketidakstabilan anak timbangan standar, ketidakpastian akibat buoyancy dan ketidakpastian akibat regresi linier.
Kesalahan pengukuran dapat terjadi ketika pusat massa suatu benda tidak diletakkan pada pusat pan. Pengukuran efek pembebanan tidak di pusat pan dilakukan agar faktor yang disebabkan dari efek ini dapat d i e l i i u .
Ketidakpastian akibat massa standar, u(m,). Nilai ketidakpastian ini diperoleh dari sertifkat kalibrasi anak timbangan standar yang digunakan. Nilai ketidakpastian 51 diiyatakan dalam persamaan (6).
Histerisis yaitu perbedaan penunjukkan timbangan ketika nilai besaran yang sama diukur dengan menambah atau mengurangi nilai besaran tersebut. Timbangan dinyatakan dalam kondisi baik jika histerisisnya tidak lebih dari l x resolusi. Untuk menentukan besarnya histerisis (H) suatu timbangan digunakan persamaan (4).
U 4%)= 7 Ketidakpastian
(6) akibat -
daya
ulang
pembacaan
(repeatability), u,,(Amc). Komponen ketidakpastian ini diambil dari standar deviasi suatu timbangan yang diperoleh dari data daya ulang pembacaan. Untuk titik
Sedangkan persamaan regresi menunjukkan karakteristik timbangan dan dinyatakan dengan y = a + bx; dimana y adalah besarnya massa suatu benda dan x adalah Inscrumentasi
Kinerja Tibangan
32
Volume 32 No.1, Jonuori -3uni 2008
.
Penenman Limit of Performance (LOP) Timbangan Elekhonik
pengukuran yang lebii kecil atau sama dengan % kapasitas maksimum digunakan nilai standar deviasi yang % kapasitas maksimum. Sedangkan untuk titik pengukuran yang lebih besar dari % kapasitas maksimum digunakan nilai standar deviasi yang kapasitas maksimum. Nilai ketidakpastiannya dinyatakan dalam persamaan (7).
Tahapan pra kalibrasi dilakukan dengan cara pengecekan kondiii lingkungan tempat Mibrasi. Pengecekan meliputi pencatatan suhu, tekanan udara dan kelembaban relatif juga memastikan kondisi lingkungan stabill5I. Kemudian dilakukan pengaturan posisi level timbangan dan pastikan gelembung udara berada di tengah. Selain itu pula memastikan timbangan tidak dalam keadaan off melainkan dalam keadaan standby. Berikntnya memastikan timbangan dalam keadaan bersih. Tahapan pra kalibrasi terakhiu adalah mengkondisikan standar dan timbangan yang diialibrasi. Pengkondisian terhadap standar meliputi pembersihan standar dengan menggunakan kuas khusus dan selanjutnya meletakkan standar sedekat mungkim dengan timbangan. Sedangkan pengkondisian timbangan dilakukan dengan kalibrasi internal berdasarkan prosedur dalam pedoman pemakaiannya.
Ketidakpastian yang berasal kemampuan pembacaan timbangan (readability), ud ,memenuhi persamaan (8).
dengan d adalah resolusi timbangan.
Sedangkan sebelum proses pengambilan data dimulai dianjurkan untuk melaknkan pemanasan (warming up). Warming up dapat dilakukan selama 1 sampai dengan 3 menit16'. Tahapan selanjutnya adalah pengambilan data. Sebelum pengambilan data dilakukan pencatatan subu, kelembaban dan tekanan yang terdapat di dalam mang kalibrasi sebelum dan sesudah proses kalibrasi dilaksanakan. Hal ini bergnna untuk mengetahui hal-ha1 yang menyebabkan keadaan timbangan tidak stabil atau berkurang tingkat akurasinya. Dikarenakan faktor ligkungan memberikan pengaruh besar pada h a i l ketidakpastian proses kalibrasi timbangan.
Ketidakpastian akibat ketidakstabilan anak timbangan standar yang digunakan (drift), uu,(m,). Sedangkan ketidakpastian akibat buoyancy, Ub diperoleh dengan mengestimasi sebesar 1 ppm dari nominal massa yang digunakan. Nilai Ketidakpastian akibat persamaan regresi, uregresSiOn. ketidakpastian ini diperoleh dari nilai standar error persamaan regresi. Nilai ketidakpastian gabungan dari keenam unsur tersebut diekspresikan dalam persamaan (9).
Selanjutnya nilai ketidakpastian bentangan timbangan seperti pada persamaan (10).
Pengambilan data pertama kali adalah daya ulang pembacaan timbangan. Daya ulang pembacaan diambil pada dua titik pengukuran yaitu pada setengah kapasitas maksimum dan pada kapasitas maksimum timbangan. Dalam ha1 ini diambil sepuluh kali pengambilan data untuk masing-masing beban dengan nominal yang sama. Pengambilan data dilakukan pada saat tidak ada beban (z) dan ketika beban diberikan (m) pada wadah timbangan (pan). Waktu stabil saat tidak ada beban dan ketika ada beban ditetapkan selama 10 detik. Proses pengukuran ini diiakukan juga untuk beban berkapasitas maksimum.
(9) dari
dengan k adalah nilai faktor cakupan, diperoleh dari derajat kebebasan efektif seperti pada persamaan (1 1).
3.
Pengambilan data untuk penyimpangan pengukuran dilakukan untuk 10 titik pengukuran (10 %.....I00 % dari kapasitas maks). Sebelum proses pengambilan data penyimpangan penunjukkan, ditentukan terlebih dahulu nominal anak timbangan standar yang digunakan untuk mengkalibrasi. Tahapan selanjutnya adalah pengambilan data ketika tidak ada beban (2,) dengan waktu stabil 10 detik. Kemudian diletakkan beban anak timbangan standar (10 %) tepat ditengah pan. Setelab penunjukkan stabil nilai tersebut dicatat sebagai m,. Selanjutnya anak timbangan standar diangkat sesaat dari pan. Kemudian diletakkan kembali pada pan. Setelab penunjukkan stabil nilai tersebut dicatat sebagai m2. Berikutnya anak timbangan standar dikeluarkan dari pan. Kemudian catat nilainya setelah penunjukkan stabil ketika tidak ada beban (22). Nilai yang tertera pada z2 di 10 % akan sama dengan nilai zl pada titik pengukuran 20 %. Kemudian lakukan
TEKNIK PENGUKURAN
Kalibrasi timbangan elektronik, Sartorius E1200S, menggunakan anak timbangan standar kelas akurasi E, dengan nomor seri 274. Tahapan kalibrasi timbangan adalah sebagai berikut: tabapan pra kalibrasi, pengambilan data pengukuran meliputi pengukuran daya ulang pembacaan, penyimpangan penunjukkan, efek pembebanan tidak di pusat pan dan histerisis. 33
Inslrumentasi
--
*
~
-
-
Nur Tjohyo EEka
Volume 32 No.1, Januari- Juni 2008
Penenman Limil of Performance (LOP) Timbangan Elektronik
Nur m y y o Eka
langkah-langkah diatas untuk titik pengukuran 20 % sampai dengan 100 % dari kapasitas maksimum.
Tabel 2. Data daya ulang pengukuran pada beban 500g d m lOOOg
Pengambilan data untuk efek pembebanan tidak di pusat pan dilakukan dengan menyiapkan anak timbangan standar yang memilii nominal % kapasitas maks. Kemudian anak timbangan standar diletakkan pada posisi tengah pan (0). Setelah penunjukkan stabil nilai tersebut dicatat. Selanjutnya anak timbangan standar diangkat dari pan, kemudian letakkan pada posisi 1 yang berjarak '/r dari pusat pan. Setelah stabil, catat nilainya. Kemudian lakukan pengambilan data sesuai langkah-langkab di atas selanjutnya untuk posisi 2 dilanjutkan ke posisi 3, 4, dan kembali ulangi pengambilan data dengan berlawanan arab dari posisi 4 dilanjutkan ke 3, 2, 1 dan kembali ke 0. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pengambilan data akibat histerisis yang hams dilakukan pertama kali adalah menyiapkan anak timbangan standar yang memiliki nominal % kapasitas maks yang kemudian dinyatakan sebagai M. Selanjutnya pencatatan display penunjukkan ketika tidak ada beban (2,). Kemudian massa M diletakkan tepat ditengah pan dan kemudian diiyatakan sebagai m,. Setelah penunjukkan stabil, nilai yang terdapat pada display dicatat. Langkah selanjutnya adalah menambahkan massa ekstra ke atas pan hingga pembacaan timbangan mendekati nilai kapasitasnya. Kemudian massa ekstra tersebut diangkat dari pan timbangan. Selanjutnya catat penunjukkan timbangan dengan massa M yang masih berada pada pan dan dimyatakan dalam m2. Setelah itu massa M diangkat dari pan timbangan dan kemudian catat penunjukkan timbangan ketika tidak ada beban ( ;).Pengambilan data .z -. . ini dilakukan sebanyak 3 kali.
I
zi (g) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1000 g mi (s) 1000,0100 1000,0100 1000,0080 1000,0090 1000,0080 1000,0090 1000,0090 1000,0080 1000,0080 1000,0080
Tabel 3. Nilai rata-rata penyimpangan penunjukkan dan koreksi di 10 titik Nominal Rata-rata Massa (g) penunjukkan(g) konvenasional (g) . 100 100,0015 99,999650 200,0030 200 199,999320 300 300,0045 299,998970 400 400,0045 399,998620 500 500,0050 499,999050 600 600,0065 599,998700 700 700.0060 699,998370 800 800,0050 799,998020 900 900,0055 899,997670 1000 1000,0080 999,999980
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan serangkaian pengambilan data yang dilanjutkan dengan analisis, maka diperoleh hasil adalah sebagai berikut. Daya ulang pembacaan Dari pengukuran yang dilakukan diperoleh data daya ulang pembacaan pada beban 500 g dan 1000 g seperti yang diperliatkan pada Tabel 2. Inslrumenlasi
500 g mi (g) 500,0070 500,0060 500,0070 500,0060 500,0070 500,0070 500,0060 500,0060 500,0060 500,0070
Dari data pada Tabel 2 dan dianalisis dengan menggunakan persamaan (2) diperoleh basil bahwa nilai standar deviasi pada titik % kapasitas maksimum (500 g) adalah 0,0005 g. Sedangkan nilai standar deviasi pada titik kapasitas maksimum (1000 g) adalah 0,001 g. Dari informasi tersebut dapat diketahni bahwa nilai standar deviasi pada titik maksimum bernilai 2 kali dari standar deviasi pada titik % kapasitas maksimum. Hasil tersebut masih dianggap wajar karena timbangan dinyatakan baik jika nilai diskrimiiasi yang diperoleh tidak lebih dari 3 kalinya. Standar deviasi timbangan juga menyatakan tingkat kepresisian timbangan. Penyimpangan penunjukkan Dari hasil pengukuran didapat nilai penyimpangan penunjukkan untuk 10 titik adalah seperti yang ditampilkan pada Tabel 3. Berdasarkan nilai koreksi yang tertera pada Tabel 3 dan dengan menggunakan persamaan (3) dapat diketahui bahwa pada titik pengukuran 100, nilai pembacaan timbangan sebenamya adalah sebesar 100,0015 g - 0,0018 g = 99,9997 g. Demikian halnya dengan 9 titik pengukuran yang lain. Dari Tabel 3 diietahui bahwa koreksi absolut maksimum terjadi pada titik 1000 g yakni sebesar 0,0080 g.
Gambar 1. Posisi pengambilan data akibat pembebanan tidak di pusat pan dengan n bentuk pan seperti (a) persegi (b) bundar
4.
zi (g) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34
Koreksi (g) -0,0018 -0,0037 -0,0055 -0,0059 -0,0059 -0,0078 -0,0076 -0,0070 -0,0078 -0,0080
Volume 32 No. I , Januari -J m i 2008
Penenman Limit ofPerformance (LOP) Timbangan Elekfronik
Nur Tjohyo Eka
'
Dengan menggunakan persamaan regresi di Excel, dapat diietahui karakteristik timbangan elekti-onik ini mengikuti persamaan garis y = -0,004 + x. Persamaan garis ini diperoleh dari fiiring nilai yang berasal dari rata-rata pembacaan dengan massa knnvensional beban yang digunakan.
Tabel 5. Data histerisis rata-rata pembacaan timbangan pada beban 500 g Posisi
Rata-rata Pembacaan (g)
Efek pembebanan tidak di pusat pan Data hasil pengukuran efek pembebanan tidak di pusat pan pada beban 500 g disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Data efek pembebanan tidak di pusat pan pada beban 500g
Persamaan (4) digunakan untuk menganalisis nilai kesalahan yang berasal dari histerisis timbangan elekti-onik. Pada kasns ini nilai histerisis yang diperoleh dari pengukuran adalah sebesar 4 , 0 0 1 g. Dari nilai yang didapat diketahui bahwa timbangan elektronik ini masih dalam kondisi baik karena nilainya tidak melebihi lx resolusi timbangan.
Posisi Pembacaan Pembacaan Rata-rata Perbedaan
Nilai ketidakpastian bentangan pengukuran Dengan menggunakan persamaan (6) sampai dengan (10) dapat dihitung nilai ketidakpastian pengukuran. Penentuan nilai ketidakpastian bentangan dan derajat kebebasan efektif yang diterapkan untuk 10 titik pengukuran diekpresikan pada Gambar 2.
Tabel 4 memperlibatkan bahwa maksimum perbedaan jika beban tidak tepat diletakkan pada pusat pan adalah sebesar 0,0030 g seperti yang ditunjukkan pada posisi no. 2. Perbedaan pembacaan sebesar 0,0030 g tersebut mengandung arti bahwa setiap peletakan beban tidak pada pusat pan akan memberikan kontribnsi ketidakpresisian sebesar nilai tersebut.
Dari Gambar 2 diietahui besamya nilai ketidakpastian bentangan pada tiap-tiap titik ukur adalah sebesar 0,002 g dengan derajat kebebasan efektif terbesar sesuai persamaan (1 1) adalah sebesar 35,s pada titik pengukuran 1000 g. Derajat kebebasan merupakan ukuran tingkat kepercayaan dalam statistik. Semakin besar derajat kebebasan makin andal data yang dihasilkan.
Histerisis Dari pengukuran yang dilakukan diperoleh data histerisis rata-rata pembacaan timbangan pada beban 500 g dan 1000 seperti yang diberikan pada Tabel 5.
Gambar 2. Nilai ketidakpastian bentangan dan derajat kebebasan efektif di 10 titik pengukuran Inslrumenlasi
35
Volume 32 No. 1. J a n u m - Juni 2008
-
w
Penenluan Limit of Perforn~ance(LOP) Timbangan Elekironik
Nur qahyo Eka
Sedangkan komponen yang memberikan kontribusi terbesar dalam perhitungan ketidakpastian berasal dari persamaan regresi seperti ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3. Komponen yang memberikan kontribusi ketidakpastian Karena persamaan regresi yang didapat berasal dari pengambilan data penyimpangan penunjukkan maka untuk memperkecil faktor tersebut dapat dilakukan dengan menempatkan anak timbangan setepat mungkin di posisi tengab untuk setiap titik pengukuran. J i a komponen ketidakpastian ini dapat diperkecil maka koreksi pembacaan timbangan juga semakim kecil. Argumentasi ini berlaku juga untuk memperkecil kontribusi ketidakpastian akibat daya ulang pembacaan.
LOP Dari persamaan (5) dapat ditentukan rentang toleransi yang dimiliii oleh timbangan elektronik ini adalah sebesar 0,010 g. Artinya bahwa jika nilai massa sebenarnya dari suatu benda diiyatakan dengan m, dan pembacaan timbangan dinyatakan dengan m,, maka nilai m akan berada pada range: md-0,010 5 m < md + 0,010 Dari perhitungan di atas diketahui bahwa nilai LOP yang diiasilkan adalah 10 kali resolusi timbangan (d = 0,001 g). Berdasarkan panduan teknis untuk mengkalibrasi timbangan seperti yang tertera pada Tabel 1 diietahui babwa jika nilai LOP yang diperoleh adalab sebesar 10 kali resolusi timbangan maka ha1 ini berarti timbangan tersebut berada dalam kondisi sangat buruk kinerjanya, sehingga disarankan untuk dilakukan adjustment atau menyetingan kembali. 5.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis pengukuran yang telah dilakukan diperoleh kesimpnlan bahwa untuk timbangan elektronik berkapasitas 1210 g dengan resolusi 0,001 g diperoleh nilai standar deviasi untuk titik 500 g dan 1000 g adalab 0,0005 a dan 0,001 K. Sedanakan nilai absolut koreksi m a k s i m penunjukkan diperileh hasil 0,0080 g pada Inslrumenlasi 36
titik 1000 g. Untnk nilai ketidakpastian bentangan yang dihasilkan dari kalibrasi timbangan elektronik h i adalah sebesar 0,002 g dengan limit of performance (LOP) sebesar 0,010 g. Sedangkan karakteristik timbangan tersebut memenuhi persamaan garis m = -0,004 + z. Nilai LOP yang dihasilkan adalah sebesar 10 kali resolusi maka jika timbangan tersebut masih &an digunakan, maka disarankan untuk dilakukan adjustment atau menggunakan koreksi dari h a d kalibrasi.
6.
DAWAR PUSTAKA
OIML R 76-1, 1992 &on automatic Weighing Imfruments Part 1: Metrological and Technical Requirements-Tests, Organization Internationale de Metrologi Legal, Paris 2. Prowse, David B., 1985 ,The Calibration Balances, Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization, Australia 3. AS TG2, 2002 ,Technical Guide, Laboratory Balances Calibration Requirements, International Accreditation New Zealand, New Zealand 4. OIML R 111-1,2004 ,Weights of Classes El, E2, FI, F2, MI, MI-2, MZ, M2-3 and M3 Part 1: ' Metrological and Technical Requirements, Organization Internationale de Metrologi Legal, Paris 5. OIML R 33, 1979 ,Conventional Value of the Result of Weighing in Air, Organization Internationale de Metrologi Legal, Paris C. Morris, Edwin & Kitty Fen, 2003 ,Monograph 4 : The Calibration of Weights and Balances, NML-CSIRO, Australia 6. Guide Practice Guidance, 2002 ,Thermal Effects on Balances and Weights, National Physical Laboratory, United of Kingdom 1.
Volume 32 No.1, Januari- Juni 2008