BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g
Kebudayaan merupakan pedoman bagi kehidupan masyarakat, merupakan perangkat-pera perangkat-perangkat ngkat
acuan
yang
berlaku umum
dan
menyeluruh menyeluruh
dalam
menghadapi lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan warga masyarakat pendukung kebudayaan kebudayaan tersebut. tersebut.1 Dalam kebudayaan terdapat perangkat-perangkat dan keyakin keyakinan-k an-keya eyakina kinan n yang dimili dimiliki ki oleh oleh penduku pendukung ng kebudaya kebudayaan an tersebu tersebut. t. Adapun tradisi keagamaan merupakan pranata primer dari kebudayaan memang sulit sulit berubah berubah karena karena keberada keberadaannya annya didukung didukung oleh oleh kesadar kesadaran an bahwa bahwa pranata pranata ter tersebu sebutt
meny menyan angk gkut ut
keho kehorm rmat atan an
harg hargaa
diri diri,,
dan dan
jat jati
diri diri
mas masyara yaraka katt
pendukungnya pendukungnya..2 Dalam makalah ini akan dibahas tentang pengaruh kebudayaan khususnya tradisi keagamaan terhadap jiwa keagamaan pada era globalisasi. Pada era era globa globali lisa sasi si itu itu menun menunju jukan kan bahwa bahwa kebud kebudaya ayaan an (bid (bidang ang mate materi rial al)) sanga sangatt berpengaruh berpengaruh terhadap terhadap jiwa keagamaan. keagamaan. Sehingga Sehingga memuncukan memuncukan kecenderungankecenderungankecender kecenderunga ungan n yang membaw membawaa konseku konsekuensi ensi tersend tersendiri iri bagi penganut penganut agama agama tertentu, apa kecenderungan yang positif atau negatif yang lebih bersifat destruktif. Pada kondisi itu kondisi kejiwaan kejiwaan penganut agama tersebut haruslah menunjukkan jati diri sebagai penganut agama yang tetap tidak tergerus tergerus oleh nilai-nilai nilai-nilai yang sekue sekuerr mesk meskipu ipun n kema kemajua juan n iptek iptek berpe berpenga ngaru ruh h pesat pesat diteng ditengah ah arus arus globa global. l. Hendaknya mereka menganggap globalisasi sebagai tantangan yang harus dihadapi sekaligus menjadikan globaisasi sebagai ancaman bila tidak mampu menunjukan jati dirinya, dirinya, karena karena globalisasi globalisasi merupakan merupakan puncak peradaban peradaban manusia. manusia.
B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah
1
Jaluddin, Psikol Jaluddin, Psikologi ogi Agama Agama,, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 195 Ibid., Ibid., hal. 198
2
1
1. Apakah yang dimaksud dimaksud dengan dengan tradisi tradisi keagamaan keagamaan dan kebudayaan kebudayaan itu? itu? 2. Bagaimanakah Bagaimanakah hubungan antara tradisi tradisi keagamaan keagamaan dan sikap sikap keagamaan? keagamaan? 3. Bagaim Bagaimana ana pengaruh pengaruh eksiste eksistensi nsi kebudaya kebudayaan an di era globalisa globalisasi si terhadap terhadap jiwa keagamaan?
C. Tujuan
1. Untuk Untuk mengeta mengetahui hui pengert pengertian ian tradisi tradisi keaga keagamaan maan dan kebuday kebudayaan. aan. 2. Untuk mengetahui mengetahui hubungan hubungan antara antara tradisi tradisi keagamaan keagamaan dan sikap keagamaan. keagamaan. 3. Untuk Untuk mengetahu mengetahuii pengaruh pengaruh eksistens eksistensii kebudayaan kebudayaan di era globali globalisas sasii terhadap terhadap jiwa keagamaan. keagamaan.
BAB II
2
PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP JIWA KEAGAMAAN
I.
Tradi Tr adisi si Keag Keagam amaa aan n dan dan Kebu Kebuday dayaa aan n A. Pengertia Pengertian n Tradisi Tradisi dan Tradisi Tradisi Keag Keagama amaan an
Kriteria tradisi dapat lebih dibatasi dengan mempersempit cakupannya. Dala Dalam m penge pengert rtian ian yang yang lebi lebih h semp sempit it tradi tradisi si hanya hanya berar berarti ti bagia bagian-b n-bag agian ian warisan sosial khusus yang memenuhi syarat saja, yakni yang tetap bertahan hidup dimasa kini yang masih kuat ikatannya, dengan kehidupan masa kini kini..3 Dalam arti sempit tradisi adalah kemampuan benda material dan gagasan yang diberi makna khusus yang berasal dari masa lalu.4 Adapun beberapa ahli merumuskan tradisi antara lain; 1. Shils Menurut Shils, tradisi berarti segala sesuatu yang disalurkan atau diwariskan dari masa lalu kemasa kini. kini.5 2. Pasu Pasurd rdii Supar Suparla lan, n, Ph. Ph. D Menurut Pasurdi Suparlan, tradisi merupakan unsur sosial budaya yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat dan sulit berubah. 3. Mere Meredit dith h Mc. Mc. Guir Guiree Menurut Meredith Mc. Guire, ia melihat bahwa dalam masyarakat pedesaan umumnya umumnya tradisi tradisi erat kaitannya kaitannya dengan dengan agama. agama. 4. Prof. Prof. Dr. Dr. Kasm Kasmira iran n Wuryo Wuryo Menurut Kasmiran Wuryo, tradisi masyarakat merupakan bentuk norma yang terbentuk dari bawah, sehingga sulit untuk diketahui sumber asalnya. asalnya. Adapun Adapun secara secara garis garis besarny besarnya, a, tradisi tradisi sebagai sebagai kerangk kerangkaa acuan acuan norma daam masyarakat disebut pranata . pranata ini terbagi atas; a.
Pranata Skunder Prana Pranata ta ini meru merupak pakan an prana pranata ta yang yang dapat dapat denga dengan n mudah mudah
diubah struktur dan peran hubungan antar peranannya maupun dengan 3
Piotr Sztompka, Sosiologi Perubahan Sosial , (Jakarta: Prenada, 2007), hal. 70 Ibid., Ibid., hal. 71 5 Ibid., Ibid., hal. 70 4
3
norma norma-no -norm rmaa yang yang berk berkait aitan an denga dengan n perhi perhitu tunga ngan n rasi rasiona onall yang yang menguntungkan dan dihadapi sehari-hari. Pranata ini bersifat fleksibel, muda mudah h
beru beruba bah, h, sesu sesuai ai deng dengan an situ situas asii
yang ang
diin diing ginka inkan n
oleh oleh
pendukungnya. pendukungnya. Contohnya; Contohnya; pranata politik, politik, pranata pemerintahan, pemerintahan, pranata ekonomi, ekonomi, dan pasar, berbagai pranata hukum dan keterkaitan keterkaitan sosial dalam masyarakat. b.
Pranata Pranata Primer Primer Pranata ini merupakan kerangka acuan norma yang mendasar
dan hakiki dalam kehidupan manusia. Pranata ini berhubungan dengan kehormatan dan harga diri, jati diri serta kelestarian masyarakat, dan pranata ini bersifat bersifat mudah dapat berubah berubah begitu begitu saja. Adapun titik tekan pranata primer adalah menekankan pada pentingnya keyakinan dan keber kebersa samaa maan n sert sertaa bers bersifa ifatt tert tertutu utup p atau atau priba pribadi di.. Conto Contohny hnya; a; pranata
keluarga keluarga
kekerabatan, kekerabatan,
keagamaan keagamaan
(tradisi (tradisi
keagamaan), keagamaan),
pertemanan, pertemanan, atau persahaba persahabatan. tan. Bila Bila dihu dihubu bung ngak akan an deng dengan an trad tradis isii maka maka trad tradis isii (aga (agama ma Samawi) bersumber dari norma-norma yang termuat dalam kitab suci suci..6 Adapun Adapun tradisi tradisi keagama keagamaan an (agama (agama Samawi Samawi)) merupak merupakan an kontradi kontradiksi ksi asli, yakni tradisi yang sudah ada dimasa lalu, bukan merupakan tradisi buatan, yakni yakni tradisi tradisi yang khayalan khayalan atau atau pemikiran pemikiran masa masa lalu.7
B. Fungsi Tradisi (Termasuk; (Termasuk; Tradisi Tradisi Keagamaan) Keagamaan)
Adapun fungsi tradisi (tradisi keagamaan) antara lain; lain;8 1. Dala Dalam m baha bahasa sa klis klisee dinya dinyata taka kan, n, trad tradisi isi (tra (tradi disi si keag keagam amaa aan) n) adala adalah h kebijakan turun menurun, tempatnya tempatnya didalam kesadaran, kesadaran, keyakinan keyakinan norma dan nilai yang kita anut kini serta dalam benda yang diciptakan di masa lalu lalu.. Tradi Tradisi si (tra (tradi disi si keagam keagamaan aan)) pun menye menyedia diakan kan frag fragme men n wari warisa san n historis yang kita pandang bermanfaat. Tradisi-tradisi keagamaan seperti 6
Jaluddin, Psikol Jaluddin, Psikologi ogi Agama…, Agama…, hal. 195-197 Piotr Sztompka, Sosiologi Perubahan…, hal. 72 8 Ibid., Ibid., hal. 74-76 7
4
gagasan dan material yang dapat digunakan digunakan orang dalam tindakan kini dan untuk membangun masa depan berdasarkan berdasarkan pengalaman masa lalu. Tradisi menye menyedia diakan kan ceta cetak k biru biru untuk untuk bert bertind indak. ak. Dala Dalam m arti arti ia menye menyedia diakan kan mereka (orang) blok bangunan yang sudah siap untuk membentuk dunia mereka. 2. Membe Memberika rikan n legiti legitimas masii terhada terhadap p pandanga pandangan n hidup, hidup, keyakina keyakinan, n, pranata pranata dan aturan semuanya itu memerlukan pembenaran agar dapat mengikat anggotanya. 3. Menyed Menyediaka iakan n simbol simbol identitas identitas kolektif kolektif yang meyakinkan, meyakinkan, memperkua memperkuatt loyalitas primordial terhadap bangsa, komunitas dan kelompok. 4. Memba Membantu ntu menyediak menyediakan an tempat pelarian pelarian dan keluhan, keluhan, ketidak ketidak puasan puasan dan kekecewaan modern. Tradisi (tradisi keagamaan) yang mengesankan masa lalu yang lebih bahagia menyediakan sumber pengganti kebanggaan bila masyarakat masyarakat dalam dalam masa masa krisis. krisis.
C. Penge Pengerti rtian an Kebu Kebuday dayaa aan n
Kata Kata kebudaya kebudayaan an berasal berasal dari bahasa bahasa Sanseke Sansekerta rta buddhayah yang meru merupa paka kan n bent bentuk uk jama jamak k kata kata “buddhi” yang yang bera berart rtii budi udi dan dan akal akal.. Kebudayaan diadakan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Adapun istilah culture yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari bahasa Latin colere. colere. Artinya mengolah atau mengerjakan, mengerjakan, yaitu mengolah tanah bertani. bertani. Dari asal arti tersebut tersebut yaitu colere kemudian culture, culture, diar diarti tika kan n seba sebaga gaii daya daya dan dan kegi kegiat atan an manu manusi siaa untu untuk k mengubah dan mengolah alam.9 Adapun beberapa ahli merumuskan kebudayaan antara lain; lain;10 1. E. B Tyl Tylor or (187 (1871) 1) Menu Menuru rutt E.B E.B Tylo Tylor, r, kebu kebuda daya yaan an adal adalah ah komp komple lek k yang yang menc mencak akup up pengetahuan, pengetahuan, kepercayaan, kepercayaan, kesenian, kesenian, moral, hukum, adat, istiadat dan lain 9
Soerjono Soekanto, Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar , (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), hal.
188 10
Ibid., Ibid., hal. 188-189
5
kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. 2. Selo Selo Soema Soemardj rdjan an dan dan Soelaema Soelaeman n Soem Soemardi ardi Menurut tokoh ini, kebudayaan sebagai suatu hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. -
Karya masyar yarakat meng mengha hassilka ilkan n teknol nologi dan dan kebuday udayaa aan n
kebedaan atau masyarakat. -
Kasa asa mel meliput puti jiw jiwa manu manussia mew mewuju ujudka dkan seg segaa ka kaidah dah dan dan
nila nilaii-ni nila laii
sosi sosial al yang yang perl perlu u
untu untuk k
meng mengat atur ur masa masala lahh-ma masa sala lah h
kemasya kemasyaraka rakatan tan dalam dalam arti arti yang kuat, kuat, didalam didalamnya nya termas termasuk uk agama agama ideologi, kebatinan, kesenian, dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. -
Cipta pta mer merupak pakan ke kemampu ampuaan ment mentaal, kem kemampuan puan be berfiki fikir r
orang-orang yang hidup bermasyarakat yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan cipta bisa terwujud murni, maupun yang tela telah h
disu disusu sun n
untu untuk k
berl berlan angs gsun ung g
diam diamal alka kan n
dala dalam m
kehi kehidu dupa pan n
masyarakat.
D. Fung Fungsi si Keb Kebuda udayaa yaan n
Fungsi kebudayaan sangat besar bagi manusia dan masyarakat:11 1.
Manusi Manusiaa dan dan masyar masyarakat akat memerl memerlukan ukan kepuasa kepuasan, n, baik baik di di bidang bidang spiritu spiritual al
maupun materiil. Kebutuhan ini sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. 2.
Hasil asil kary karyaa masy masyar arak akat at meng mengha hasi sillkan kan tekno eknolo logi gi dan dan kebu kebuda daya yaan an
kebenda kebendaan an mempuny mempunyai ai kegunaa kegunaan n utama utama di dalam dalam melindu melindungi ngi masyar masyarakat akat terhadap lingkungan dalamnya. 3.
Karsa Karsa masya masyaraka rakatt mewuj mewujudka udkan n norma norma dan dan nila nilai-ni i-nilai lai sosial sosial yang sangat sangat
perlu untuk mengadakan mengadakan tata tertib tertib dalam pergaulan pergaulan kemasyarakatan. kemasyarakatan. Jadi fungsi kebudayaan disini agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya 11
Ibid., Ibid., hal. 194-195
6
bertindak, bertindak, berbuat, berbuat, menentukan menentukan sikapnya sikapnya kalau berhubungan berhubungan dengan orang lain.
II. Tradisi Tradisi Keagam Keagamaan aan dan Sikap Sikap Keagam Keagamaan aan 12
Tradis Tradisii keagama keagamaan an pada dasarny dasarnyaa merupak merupakan an pranata pranata keagam keagamaan aan yang sudah baku oleh masyarajkat pendukungnya. Dengan demikian tradisi keagamaan sudah merupakan kerangka acuan norma dalam kehidupan perilakumasyarakat. Dan tradisi keagamaan sebagai pranata primer dari kebudayaan memang sulit untuk berubah karena keberadaannya keberadaannya didukung oleh bahwa pranata tersebut menyangkut kehormatan, harga diri dan jati diri masyarakat pendukungnya. Para ahli antropologi membagi kebudayaan dalam bentuk dan isi. Menurut Koentjaraningrat bentuk kebudayaan terdiri atas; 1. Sist Sistem em kebu kebuda daya yaan an (cultural system) system) Sistem Sistem kebudaya kebudayaan an berbent berbentuk uk gagasan, gagasan, pikira pikiran, n, konsep, konsep, nilai-ni nilai-nilai lai budaya, budaya, normanorma-nor norma, ma, pandanga pandangan-pa n-pandan ndangan gan yang bentukny bentuknyaa abstra abstrak k serta serta berada berada dalam pikiran para pemangku kebudayaan yang bersangkutan. 2. Sist Sisteem sosi sosial al ( social social system) system) Sistem sosial berwujud aktifitas, aktifitas, tingkah laku, prilaku, upacara-upacara upacara-upacara ritualritual yang wujudnya lebih konkret. Sistem sosial adaah bentuk kebudayaan dalam wujud yang telah konkret dan dapat diamati.
3. Bend Bendaa-be bend ndaa bud buday ayaa (material system) system) Benda Benda-be -benda nda buday budayaa atau atau kebuda kebudayaa yaan n fisi fisik k atau atau kebud kebudaya ayaan an mate materi rial al meru merupa paka kan n hasi hasill ting tingka kah h laku laku dan dan kary karyaa pema pemang ngku ku kebu kebuda daya yaan an yang yang bersangkutan. bersangkutan. Adapun isi kebudayaan menurut Koentharaningrat terdiri atas tujuh unsur, yaitu; bahasa, sistem pengetahuan religi dan kesenian. Dengan demikian dilihat 12
Jaluddin, Psiko Jaluddin, Psikologi logi Agama… Agama…,, hal. 198-203
7
dari dari bentuk bentuk dan isi. isi. Kebuday Kebudayaan aan merupak merupakan an lingkun lingkungan gan yang terbent terbentuk uk oleh oleh norma-norma dan nilai-nilai yang dipelihara oleh masyarakat pendukungnya. Nilainilai dan norma-norma menjadi pedoman hidup itu berkembang dalam berbagai kebutuhan masyarakat, sehingga terbentuk dalam suatu sistem sosial. Contohnya; sistem ini selanjutnya terwujud pula benda-benda kebudayaan dan bentuk benda fisik. fisik. Contohny Contohnyaa adalah adalah penyeba penyebaran ran agama, agama, kenusan kenusantar taraa yang sampai sampai saat saat ini mempeng mempengaruh aruhii sikap sikap keagama keagamaan an masyara masyarakat kat Indones Indonesia. ia. Khususny Khususnyaa pengaru pengaruh h tradisi keagamaan masa lalu ikit mempengaruhi sikap keagamaan masyarakat. Menurut Menurut Robert Robert Monk Monk hubungan hubungan antara antara sikap sikap keagama keagamaan an dan tradis tradisii keagamaan adalah sikap sikap keagamaan perorangan dalam masyarakat yang menganur suatu suatu keyakina keyakinan n agama agama merupak merupakan an unsur unsur penopang penopang bagi bagi terbent terbentukny uknyaa tradis tradisii keagamaan. Tradisi keagamaan menurut Monk menunjukan kepada kompleksitas pola-pola pola-pola tingkah laku (sikap-sikap (sikap-sikap kepercayaan kepercayaan atau keyakinan keyakinan yang berfungsi berfungsi untuk menolak atau menanti suatu nilai penting (nilai-nilai) oleh sekelompok orang yang dipelihara dan diteruskan secara berkesinambungan selama periode-periode tertentu. Tradisi keagamaan dan sikap keagamaan saling mempengaruhi sikap-sikap keagamaan sebagai lingkungan kehidupan turut memberi nbilai-nilai, norma-norma tingkah-laku keagamaan kepada sesamanya. Dengan demikian tradisi keagamaan memberi pengaruh dalam membentuk pengalaman dan kesadaran agama. Sehingga terbentuk daam sikap keagamaan pada diri seseorang yang hidup dalam lingkungan tradisi keagamaan tertentu. Sikap keagamaan yang terbentuk oleh tradisi keagamaan merupakan bagian dari pernyataan jati diri seseorang dalam kaitan dengan agama yang dianutnya. Sikap keagamaan ini akan ikut mempengaruhi cara berfikir, cita, rasa atau penilaian seseorang terhadap segaa sesuatu yang berkaitan dengan agama. Tradisi keagamaan daam pandangannya. Robert C Monk memiliki dua fungsi utama. Pertam utama. Pertama a adalah sebagai kekuatan yang mampu membuat kesetabilan dan keterpaduan masyarakat maupun individu. individu. Kedua, tradisi tradisi keagama keagamaan an berfung berfungsi si sebagai sebagai agen agen perubah perubahan an dalam masyarakat atau individu.
8
III. III. Ke Kebu buday dayaa aan n Dalam Dalam Er Era a Glob Globali alisas sasii dan Peng Pengaru aruhn hnya ya Ter Terha hadap dap Jiwa Jiwa Keagamaan A. Penge Pengerti rtian an Glob Globali alisas sasii
Makna Makna globa globali lisa saii menur menurut ut Antho Anthoy y Gidde Giddens ns dijel dijelas askan kan sebag sebagai ai intensifikasi relasi sosial di seluruh dunia yang menghubungan lokalitas yang berjauhan berjauhan sehingga sehingga kejadian kejadian lokal dibentuk oleh peristiwa-per peristiwa-peristiwa istiwa yang terjadi dibelahan dunia lain.13 Menurut Menurut Akbar S. Ahmad Ahmad dan Hasting Hasting Donnan makna makna globali globalisas sasii dibe diberi ri bata batasa san n
yait yaitu u
pada pada prin prinsi sipn pnya ya meng mengac acu u
pada pada perk perkem emba bang ngan an--
perkembangan perkembangan yang cepat daam teknologi komunikasi, komunikasi, transformasi, transformasi, informasi informasi yang bisa membawa bagian-bagian dunia yang jauh (menjadi hal-hal) yang bisa dijangkau dengan mudah.14 Istilah globalisasi sering digunakan untuk mengembangkan penyebaran dan keterkaitan produksi, komunikasi, dan teknologi seluruh dunia. Penyebaran ini melibatkan kompleksitas kegiatan ekonomi dan budaya. Adapun tema kunci dalam wawancara dan pengalaman globalisasi adalah;15 1. Delokal Delokalisi isi dan lokalis lokalisasi asi 2. Inovasi Inovasi teknolo teknologi gi infor informas masii 3. Kebangk Kebangkita itan n korporasi korporasi multina multinasio sional nal 4. Privati Privatisas sasii dan pembent pembentukan ukan pasar pasar bebas. bebas.
B. Ke Kebu buda daya yaan an Dan Dan Er Era a Glob Global alis isas asii Dan Dan Peng Pengar aruh uhny nya a Te Terh rhad adap ap Jiwa Jiwa Keagamaan
Secara fenomena kebudayaan dalam era globaisasi mengarah kepada nilainilai-nila nilaii sekule sekulerr yang besar besar pengaru pengaruhnya hnya terhada terhadap p perkem perkembang bangan an jiwa jiwa keag keagama amaan, an, khusu khususn snya ya dikal dikalang angan an gener generas asii muda. muda. Meski Meskipun pun dalam dalam sisi sisi 13
----------- , Pendi , Pendidikan dikan Manusia Manusia Indonesia Indonesia,, Tonny D. Widiastono Widiastono (ed.), (Jakarta: (Jakarta: Kompas, 2004), hal. 218 14 A. Qodri Azizy, Melawan Melawan Globalisasi Globalisasi Reinterpretasi Reinterpretasi Ajaran Islam (Persiapan SDM Yang Terciptanya Masyarakat Madani), Madani), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hal. 19 15 ----------- , Pendi , Pendidikan dikan Manusia… Manusia…,, hal. 218-221
9
tertentukehidupan tradisi keagamaan tampak meningkat dalam kesemarakannya namun dalam kehidupan masyarakat global yang cenderung sekuer barangkali akan ada pengaruhnya terhadap pertumbuhan jiwa keagamaan para generasi muda. Paling tidak terdapat kecenderungan yang tampak. Pertama Pertama, muncul sikap toleransi yang tinggi terhadap perbedaan agama, dikaangan kelompok moderat. Kedua, Kedua, muncu munculn lnya ya sikap sikap fanat fanatic ic keaga keagama maan an yang yang muncu muncull pada pada kelompok fundamental. Kedua kecenderungan tersebut menurut pendekatan psikologis berisi ciri-ciri kepribadian yang ditampilkn kelompok introvert dan ekstrovert. Gejala kejiwaan yang dimiliki orang-orang introvert lebih tertutup terhadap perubahan yang yang terj terjad adi, i, seda sedang ngka kan n ekst ekstro rove vert rt lebi lebih h bers bersik ikap ap terb terbuk ukaa dan dan muda mudah h menerima. Tetapi yang jelas era globalisasi dipandang dari sudut teknologi adalah era modernisasi puncak bagi peradaban manusia. Era globalisasi memberikan perubahan besar pada tatanan dunia secara menyeluruh dan perubahan itu dihadapi bersama sebagai suatu perubahan yang wajar. Sebab mau tidak mau siap tidak siap perubahan diperkirakan bakal terj terjadi adi.. Dika Dikala la manus manusia ia dihad dihadapk apkan an pada pada mala malapet petaka aka seba sebaga gaii damp dampak ak perkembangan perkembangan dan kemajuan kemajuan modernisasi modernisasi dan perkembangan perkembangan teknologi teknologi itu sendiri. Dalam kondisi seperti itu barangkali barangkali manusia mengalami mengalami konflik batin secara secara besar-besaran. besar-besaran. Konflik tersebut sebagai dampak ketidak seimbangan antara kemampuan iptek yang menghasilkan kebudayaan materi yang kosongan ruhani. ruhani. Kegoncan Kegoncangan gan batin batin ini barangka barangkali li akan mempeng mempengaruh aruhii kehidupa kehidupan n psikologi psikologi manusia. manusia. Pada kondisi kondisi ini manusia manusia akan mencari mencari ketentraman ketentraman batin antara lain agama. Era global bertepatan dengan millennium III ditandai dengan kemajuan iptek iptek terutam terutamaa dalam dalam bidang bidang transpo transporta rtasi si dan komunik komunikasi. asi. Serta Serta terjadi terjadinya nya linta lintass buday budaya. a. Selai Selain n itu itu damp dampak ak dan mobil mobilit itas as manus manusia ia semak semakin in tingg tinggii menyebabkan apa yang terjadi disuatu tempat diwilayah tertentu dengan mudah dan dan cepat cepat ters terseb ebar ar dan dan diket diketahu ahuii masy masyar araka akatt dunia dunia hampi hampirr tak tak ada yang yang
10
ters tersem embun bunyi yi.. Penga Pengaru ruh h ini ikut ikut mala malahir hirka kan n panda pandanga ngan n yang yang serb serbaa boleh boleh ( perssiviness perssiviness)) apa yang sebelumnya dianggap tabu, seanjutnya dapat diterima. Sementa Sementara ra itu nilai-ni nilai-nilai lai tradisi tradisional onal mengala mengalami mi pengeru pengerusan san mulai mulai kehilangan pegangan hidup yang bersumber dari tradisi masyarakat, termasuk kedalam sistem nilai yang bersumber dari ajaran agama. Dipihak lain manusia juga dihadapkan pada upaya untuk mempertahankan mempertahankan sistem nilai yang mereka mereka anut sementara itu era global menawarkan alternatif baru (kekaguman dari hasil rekayasa iptek) yang menawarkan kenikmatan duniawi. Hal ini menimbulkan keraguan dan kecemasan kemanusiaan (human (human anxiety) anxiety) adapun kemungkinan yang terjadi pada manusia adalah; pertam adalah; pertama, a, mereka yang tidak ikut larut alam pengaguman pengaguman yang berlebihan berlebihan terhadap terhadap teknologi teknologi dan tetap berpegang berpegang teguh pada nilai-nilai nilai-nilai kegamaan, kegamaan, kemungkinan kemungkinan akan lebih meyakini meyakini kebenaran kebenaran agama. Kedua, golonga golongan n yang longgar longgar dari nilai-n nilai-nilai ilai ajaran agama agama akan kekos kekosong ongan an jiwa jiwa.. Golo Golonga ngan n kedua kedua ini di era era globa globall akan akan diper diperkir kirak akan an memuncukan tiga kecenderungan agama, yaitu; 1. Kecenderungan Kecenderungan berupa berupa arus kembali ke tradisi tradisi agama yang liberal liberal 2. Kecender Kecenderunga ungan n ke tradisi tradisi keagam keagamaan aan pada pada aspek aspek mistis mistis 3. Kece Kecende nderu runga ngan n muncu munculn lnya ya gera gerakan kan semp sempal alan an yang yang meng mengat atas as namak namakan an agama. Gerakan Gerakan yang dilakuk dilakukan an golonga golongan n ini, pada hakikat hakikatnya nya merupak merupakan an tindakan kompensatif. Mereka mengalami kesendirian kekosongan nilai-nilai ruhaniy ruhaniyah. ah. Dalam Dalam kondisi kondisi kesendi kesendiria rian n kekoson kekosongan gan itu terasa terasa menyaki menyakitka tkan n hingga mereka merasa perlu mengajak orang lain secara bersama sama larut dalam upacara yang mereka rekayasa. Sebagai umat beragama, khususnya umat Islam dalam era globalisasi hendaknya;16 1.
Menu Menumb mbu uhkan hkan kesa kesada dara ran n tent tentan ang g tujua ujuan n hidu hidup p menu menuru rutt agam agamaa baik baik sebagai hamba Allah maupun sebagai khalalifah Allah. Tetap dalam kontek meng mengab abdi di kepa kepada da Alla Allah h dan dan beru berusa saha ha memp memper erol oleh eh ridh ridhan anya ya dan dan
16
A. Qodri Azizy, Melaw Azizy, Melawan an Globalisa Globalisasi…, si…, hal. 32-33
11
keselamatan di dunia dan akhirat. Disini peran iman dan taqwa sangat penting hidup hidup di era era gobalisasi. gobalisasi. 2.
Menu Menumb mbuh uhka kan n kesa kesada daar aran an dala dalam m bert bertan angg ggun ungj gjaw awab ab kare karena na kita kita akan akan mempertanggung mempertanggungjawabkan jawabkan apa yang diperbuat di dunia, baik formalitas administratif sesuai yang ada di dunia sendiri maupun hakiki menurut yang mempunyai konsekuensi akhirat kelak. Ketika kita menceburkan diri dalam kehidupan globalisasi amka kita juga selalu sadar akan tanggung jawab terhadap apa yang kita perbuat.
BAB III PENUTUP
A. Ke Kesi sim mpu pula lan n
Tradisi keagamaan sebagai pranata primer dari kebudayaan memang sulit berubah, berubah, karena pranata tersebut tersebut disadari disadari sebagai sebagai suatu yang penting, penting, karena menyang menyangkut kut kehorma kehormatan, tan, harga harga diri, diri, dan jati diri diri masyar masyarakat akat pendukun pendukungnya gnya.. Adapun Adapun hubungan hubungan antara antara tradisi tradisi terseb tersebut ut dan sikap sikap keagama keagamaan an adalah adalah tradis tradisii keagama keagamaan an member memberii pengaru pengaruh h dalam dalam membent membentuk uk pengalam pengalaman an dan kesadar kesadaran an agama sehingga terbentuk dalam sikap keagamaan pada diri seseorang yang hidup dalam kehidupan tradisi keagamaan tertentu. Istilah globalisasi sering digunakan untuk menggambarkan penyebaran dan keterkaitan produksi, komunikasi dan teknologi diseluruh dunia. Penyebaran itu
12
menunju menunjukkan kkan komple kompleksit ksitas as kegiata kegiatan n ekonom ekonomii dan budaya. budaya. Adapun Adapun pengaru pengaruh h kebudayaan dalam era gobalisasi terhadap jiwa keagamaanadalah apabila tidak terjadi ketidak seimbangan antara kemajuan iptek dengan kemampuan individu yang beragam beragamaa daam mengahas mengahasilka ilkan n kebudaya kebudayaan an terutam terutamaa kebudaya kebudayaan an materi materi.. Maka Maka individu individu tersebu tersebutt akan mengal mengalami ami kekosong kekosongan an rohani rohani dan kegonca kegoncanga ngan n batin. Hal ini mempengaruhi mempengaruhi kehidupan psikologisnya psikologisnya sehingga sehingga ia akan memerlukan agama. Adapun kemungkinan yang dapat dimungkinkan pada orang tersebut antara lain; 1.
Menya nyakini kebenaran ag agamanny nnya
2.
Golo Golonga ngan n yang yang longg longgar ar terh terhada adap p nila nilaii-nil nilai ai ajara ajaran n aga agama ma,, yang yang meli meliput putii
a. Orang Orang yang cende cenderung rung kemba kembali li ke tradis tradisii keagama keagamaan an yang liber liberal al b. Orang yang yang cenderung cenderung kembali kembali kedalam kedalam tradisi tradisi keagamaan keagamaan yang mistis mistis c. Orang Orang yang cender cenderung ung memuncu memunculk lkan an gera gerakan kan sempal sempalan an yang yang menga mengata tass namakan agama.
DAFTAR PUSTAKA
----------- . Pendidikan Pendidikan Manusia Manusia Indonesia Indonesia, Tonny D. Widias Widiastono tono (ed.) (ed.),,
Jakart Jakarta: a:
Kompas, 2004
Azizy, A. Qodry, Melawan Qodry, Melawan Globalisasi Globalisasi Reinterpretasi Reinterpretasi Ajaran Islam (Persiapan SDM Yang Terciptanya Masyarakat Madani), Madani), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004
Jaluddin, Psikolo Jaluddin, Psikologi gi Agama, Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005
Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar , Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000
Sztompka, Piotr , Sosiologi Perubahan Sosial , Jakarta: Prenada, 2007
13
14