BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebudayaan yang hidup pada suatu masyarakat, pada dasarnya merupakan gambaran dari pola pikir, tingkah laku, dan nilai yang dianut oleh masyarakat. Dari sudut pandang pandang ini, agama disatu sisi memberikan memberikan kontribusi kontribusi terhadap terhadap nilainilai nilai buday budayaa yang yang ada, ada, sehing sehingga ga agama agama pun bisa bisa berjala berjalan n dengan dengan nilai-n nilai-nila ilaii budaya yang sedang dianutnya. Pada sisi lain, karena agama sebagai wahyu dan memiliki kebenaran yang mutlak, maka agama tidak bisa disejajarkan dengan nilai-nilai nilai-nilai budaya, bahkan agama harus menjadi menjadi sumber sumber nilai bagi kelangsunga kelangsungan n nilai-n nilai-nila ilaii buday budayaa itu. itu. Disinil Disinilah ah terjadi terjadi hubung hubungan an timbal timbal balik balik antara antara agama agama dengan dengan budaya. budaya. Dalam Dalam hal ini ada persoalan persoalan yang membah membahas as tentan tentang g apakah apakah agama lebih dominan mempengaruhi terhadap budaya, atau sebaliknya apakah budaya lebih dominan mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku manusia dalam kehidu kehidupan pan masya masyaraka rakat. t. Dalam Dalam kajian kajian sosiol sosiologi ogi,, baik baik agama agama maupun maupun buday budayaa merupakan bagian dari kehidupan masyarakat. Maka dari itu segala sesuatu yang terdap terdapat at dalam dalam masyarak masyarakat at ditent ditentuk ukan an oleh oleh kebuda kebudaya yaan an yang yang dimili dimiliki ki oleh oleh masyarakat itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang di atas maka dapat di ambil rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana relasi antara kebudayaan dan tradisi keagamaan !. Bagaimana hubungan antara tradisi keagamaan dan sikap keagamaan ". Baga Bagaim iman anaa
peng pengar aruh uh kebu kebuda day yaan aan
dala dalam m era era glob global al terh terhad adap ap jiwa jiwa
keagamaan
C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil tujuan masalah sebagai berikut : 1. #ntuk mengetahui relasi antara kebudayaan dan tradisi keagamaan !. #ntuk mengetahui hubungan antara tradisi keagamaan dan sikap keagamaan
". #ntuk mengetahui pengaruh kebudayaan dalam era global terhadap jiwa keagamaan
BAB II PEMBAHASAN
A. Keu!a"aan !an tra!#s# keagamaan
$erskouits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain. %ementara, menurut &ndreas 'ppink kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai, norma, ilmu pengetahuan, serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius dan lain-lain. %ementara itu (orel ). ' dan Mel*in '. +seorang ahli antropologi budaya memberikan konsep kebudayaan umumnya menakup ara berpikir dan ara berlaku yang selah merupakan iri khas suatu bangsa atau masyarakat tertentu +yang meliputi hal hal seperti bahasa, ilmu pengetahuan, hukum-hukum, keperayaan, agama, kegemaran makanan tertentu, musik, kebiasaan, pekerjaan, larangan-larangan dan sebagainya. Dengan demikian, kebudayaan adalah hasil daya ipta manusia dengan menggunakan dan mengerahkan segenap potensi batin yang dimilikinya. Di dalam kebudayaan tersebut terdapat pengetahuan, keyakinan, seni, moral, adat istiadat sebaga aspek aspek dar kebudayaan itu sendiri yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian, kebudayaan dalam suatu masyarakat merupakan sistem nilai tertentu yang dijadikan pedoman hidup oleh warga yang mendukung kebudayaan tersebut. Karena dijadikan kerangka auan dalam bertindak dan bertingkah laku, maka kebudayaan enderung menjadi tradisi dalam suatu masyarakat. /radisi menurut Parsudi %uparlan, merupakan unsur sosial budaya yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat dan sulit berubah. #mumnya tradisi erat kaitannya dengan mitos dan agama. Mitos lahir dari tradisi yang sudah mengakar kuat disuatu masyarakat, sementara agama dipahami berdasarkan kultus setempat sehingga mempengaruhi tradisi. Dari sudut pandang sosiologi, tradisi merupakan suatu pranata sosial, karena tradisi dijadikan kerangka auan norma ini ada yang bersi0at sekunder dan primer. Pranata sekunder ini bersi0at 0leksibel mudah berubah sesuai dengan situasi yang diinginkan, sedangkan pranata primaer berhubungan dengan
kehormatan dan harga diri, serta kelestarian masyarakatnya, karena pranata ini merupakan kerangka auan norma yang mendasar dan hakiki dalam kehidupan manusia. leh karena itu pranata ini tidak dengan mudah dapat berubah begitu saja. Mengau pada penjelasan di atas, tradisi keagamaan termasuk ke dalam pranata primer, karena tradisi keagamaan ini mengadung unsur-unsur yang berkaitan dengan ketuhanan atau keyakinan, tindakan keagamaan, perasaan perasaan yang bersi0at mistik, penyembahan kepada yang sui, dan keyakinan terhadap nilai nilai yang hakiki. Dengan demikian, tradisi keagamaan sulit berubah, karena selain didukung oleh masyarakat juga memuat sejumlah unsur unsur yang memiliki nilai nilai luhur yang berkaitan dengan keyakinan masyarakat. /radisi keagamaan mengadung nilai-nilai yang sangat penting yang berkaitan erat dengan agama yang dianut masyarakat, atau pribadi pribadi pemeluk agama tersebut. Dalam suatu masyarakat yang warganya terdiri atas pemeluk agama, maka seara umum pranata keagamaan menjadi salah satu pranata kebudayaan yang ada di masyarakat tersebut. Dalam konteks seperti ini terlihat hubungan antara tradisi keagamaan dengan kebudayaan masyarakat tersebut. Bila kebudayaan sebagai pedoman bagi kehidupan masyarakat, maka dalam masyarakat pemeluk agama perangkat perangkat yang berlaku umum dan menyeluruh sebagai norma norma kehidupan akan enderung mengandung muatan keagamaan. Dengan demikian dapat disimpulkan, hubungan antara kegamaan dengan kebudayaan terjalin sebagai hubungan timbal balik. Makin kuat tradisi keagamaan dalam suatu masyarakat akan makin terlihat peran akan makin dominan pengaruhnya dalam kebudayaan.
B. Huungan tra!#s# keagamaan !an s#ka$ keagamaan
/radisi keagamaan dan sikap keagamaan saling mempengaruhi, sikap keagamaan mendukung terbentuknya tradisi keagamaan, sedangkan tradisi keagamaan sebagai lingkungan kehidupan turut memberi nilai-nilai, norma-norma pola tingkah laku keagamaan kepada seseorang. Dengan demikian, tradisi keagamaan memberi pengaruh dalam membentuk pengalaman dan kesadaran
agama sehingga terbentuk dalam sikap keagamaan pada diri seseorang yang hidup dalam lingkungan tradisi keagamaan tertentu. %ikap keagamaan yang terbentuk oleh tradisi keagamaan merupakan bagian dari pernyataan jati diri seseorang dalam kaitan dengan agama yang dianutnya. %ikap keagamaan ini akan ikut mempengaruhi ara berpikir, ita rasa, ataupun penilaian seseorang terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan agama, tradisi keagamaan dalam pandangan )obert (. Monk memiliki dua 0ungsi utama yang mempunyai peran ganda. 2aitu bagi masyarakat maupun indi*idu. 3ungsi yang pertama adalah sebagai kekuatan yang mampu membuat kestabilan dan keterpaduan masyarakat maupun indi*idu. %edangkan 0ungsi yang kedua yaitu tradisi keagamaan ber0ungsi sebagai agen perubahan dalam masyarakat atau diri indi*idu, bahkan dalam situasi terjadinya kon0ilik sekalipun. %ikap dan keberagamaan seseorang atau sekelompok orang bisa berubah dan berkembang sejalan dengan perkembangan budaya dimana agama itu hidup dan berkembang. Demikian pula budaya mengalami perkembangan dan tran0ormasi. /rans0ormasi budaya merupakan perubahan yang menyangkut nilainilai dan struktural sosial. Proses perubahan sturuktur sosial akan menyangkut masalah-masalah disiplin sosial, solidaritas sosial, keadilan sosial, system sosial, mobilitas sosial dan tindakan-tindakan keagamaan. /ran0ormasi budaya yang tidak berakar pada nilai budya bangsa yang beragam akan mengendorkan disiplin sosial dan solidaritas sosial, dan pada gilirannya unsur keadilan sosial akan sukar diwujudkan.
C. Pengaruh keu!a"aan !alam era gl%al terha!a$ j#&a keagamaan
'ra global ditandai oleh proses kehidupan mendunia, kamajuan 4P/'K terutama dalam bidang transportasi dan komunikasi serta terjadinya lintas budaya. Kondisi ini mendukung teriptanya berbagai kemudahan dalam hidup manusia, menjadikan dunia semakin transparan. Pengaruh ini ikut melahirkan pandangan yang serba boleh +permissi*eness. &pa yang sebelumnya dianggap sebagai tabu, selanjutnya dapat diterima dan dianggap biasa. %ementara itu, nilai-nilai tradisional mengalami proses perubahan sistem nilai. Bahkan mulai kehilangan
pegangan hidup yang bersumber dari tradisi masyarakatnya. /ermasuk ke dalamnya sistem nilai yang bersumber dari ajaran agama.
Dalam kaitannya dengan jiwa keagamaan, barang kali dampak globalisasi itu dapat dilihat melalui hubungannya dengan perubahan sikap. Menurut teori yang dikemukakan oleh sgood dan /annenbaum, perubahan sikap akan terjadi jika terjadi persamaan persepsi pada diri seseorang atau masyarakat terhadap sesuatu. $al ini berarti bahwa apabila pengaruh globalisasi dengan segala muatannya di nilai baik oleh indi*idu maupun masyarakat, maka mereka akan menerimanya. /etapi, menurut Da*id (.Korten, ada tiga krisis yang bakal dihadapi manusia seara global. Kesadaran akan krisis ini sudah munul sekitar tahun 1567an, yaitu : kemiskinan, penanganan lingkungan yang salah serta kekerasan sosial. 8ejala terseabut akan menjadi mimpi buruk kemanusiaan di abad ke !1 ini. %elanjutnya ia mengin*entarisasi ada !1 permasalahan yang sera global akan di hadapi oleh manusia, yaitu: 1. Pemulian lahan yang kritis. !. Mengkonser*asi dan mengalokasi sumber-sumber air yang langka. ". Mengurangi polusi udara. 9. Memperkuat dan memelihara lahan pertanian keil. . Mengurangi tingkat pengangguran yang kronis. ;.
1. Meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap permasalahan yang menyangkut perkembangan global. 1;. Peningkatan kewaspadaan terhadap pengrusakan alam. 1=. Menyediakan 0asilitas bagi kesepakatan untuk mengurangi berbagai ketegangan regional yang di sebabkan perbedaan rasial,etnis dan agama. 16. Menghilangkan atau membersihkan hujan asam. 15. Penyembuhan terhadap korban penyakit &4D% serta mengawasi penyebaran berjngkitnya wabah tersebut. !7. Menempatkan kembali atau memulangkan para pengungsi. !1. Pengawasan terhadap lalu lintasperdagangan alkohol dan penyalah gunaan obat bius. Keseluruan permasalahan itu menurut Da*id (.Korten merupakan ontoh ilustrasi yang harus dihadapi bersama oleh seluruh negara di Dunia ini tanpa memandang letak geogra0is maupun tingakat perkembangannya. Da*id melihat gejala-gejala dimaksud akan dialami oleh masyarakat dunia seara menyeluruh sebagai dampak globalisasi. %eara 0enomina, kebudayaan dalam era global mengarah kepada nilainilai sekuler yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa keagamaan. Meskipun dalam sisi-sisi tertentu kehidupan tradisi keagamaan tampak meningkat dalam kesemarakannya. >amun dalam kehidupan masyarakat global yang enderung sekuler barangkali akan ada pengaruhnya terhadap pertumbungan jiwa keagamaannya. Dalam situasi seperti itu, bisa saja terjadi berbagai kemungkinan. Pertama, mereka yang tidak ikut larut dalam pengaguman yang berlebihan terhadap rekayasa teknologi dan tetap berpegang teguh pada nilai nilai keagamaan, kemungkinan akan lebih meyakini kebenaran agama. Kedua, golongan yang longgar dari nilai-nilai ajaran agama akan mengalami kekosongan jiwa, golongan ini sulit menentukan pilihan guna menentramkan gejolak dalam jiwanya.
BAB III KESIMPULAN
Kebudayaan adalah hasil daya ipta manusia yang di dalamnya terdapat pengetahuan, keyakinan, seni, moral, adat istiadat sebagai aspek dari kebudayaan itu sendiri. Kebudayaan enderung menjadi tradisi dalam suatu masyarakat karena kebudayaan merupakan sistem nilai tertentu yang dijadikan pedoman hidup oleh masyarakat. /radisi keagamaan memberi pengaruh dalam membentuk pengalaman dan kesadaran agama sehingga terbentuk dalam sikap keagamaan pada diri seseorang yang hidup dalam lingkungan tradisi keagamaan te rtentu. %eara 0enomena, kebudayaan dalam era global mengarah kepada nilainilai sekuler yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa keagamaan. Dalam kaitannya dengan jiwa keagamaan dampak globalisasi dapat dilihat melalui hubungan dengan perubahan sikap, seperti hilangnya pegangan hidup yang bersumber dari tradisi masyarakat dan bersumber dari ajaran agama.
DA'TAR PUSTAKA •
•
$ttp:??amgy.wodpress.om?!776?7!?75?budaya-dan-spiritualitaskeagamaan