Dalam jurnal “Optimizing Health in Aging Societies ” disebutkan 3 inti masalah dalam
optimalisasi kesehatan lansia yaitu:
1. Penyakit Pada usia Lanujut 2. PENCEGAHAN OBESITAS PADA LANSIA:
a) Memberikan informasi tentang manfaat pola hidup sehat; b) Penyebarluasan informasi tentang obesitas dan dampaknya terhadap kesehatan melalui media cetak maupun elektronik; c) Mengajak para lansia lansia melalu posyandu posyandu lansia untuk memberikan memberikan pendidikan pendidikan tentang tentang pola hidup sehat serta memfasilitasi tersedianya makan sehat dan sarana untuk melakukan aktifitas fisik ataupun olahraga; d) Mengajak lansia untuk melakukan diet seimbang, melakukan melakukan aktifitas fisik fisik dan latihan fisik yang baik, benar, terukur dan teratur; e) Mendorong tersedianya tersedianya fasilitas fasilitas umum yang bersih bersih dan aman untuk pejalan kaki, bersepeda, tempat bermain untuk anak; f) Mendorong tersedianya sayur dan buah yang terjangkau oleh lansia untuk menunjang gizi seimbang serta hindari konsumsi obat-obatan untuk menggemukkan badan. PO! "#$%P &'"!( '*!" +'*'M%+! +onsumsi buah dan sayur porsi per hari
a. Mengurangi makanan dan minuman manis b. Mengurangi makanan berlemak dan gorengan /$inas +esehatan Pemerintah Pro0insi 1ali.2345. Pengendalian Obesitas./ Obesitas./ Online) diakses pada 6 oktober 234)
PENCEGAHAN GIZI BURUK PADA USIA LANJUT
*izi buruk atau lebih dikenal dengan gizi di ba7ah garis merah adalah keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dari makanan seharihari dan terjadi dalam 7aktu yang cukup lama. (anda-tanda klinis dari gizi buruk secara garis besar dapat dibedakan marasmus, k7ashiorkor atau marasmic-k7ashiorkor /8# dan 9"O, 8encana !ksi Pangan dan *izi asional 2334 : 233, akarta, !gustus 2333). *izi kurang sering disebabkan oleh masalh-masalah social ekonomi dan juga karena gangguan penyakit. 1ila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari normal. !pabila hal ini disertai dengan kekurangan protein menyebabkan kerusakankerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan mudah terkena infeksi. &alah satu penanggulangan masalah gizi buruk pada lansia adalah posyandu lansia. Posyandu lansia
=3
tahunkeatas.
(ujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain> 4. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia 2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan s7asta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut. &asaran Posyandu ansia 4. &asaran langsung> +elompok
pra
usia
lanjut
+elompok usia lanjut /=3 tahun keatas) +elompok usia lanjut dengan resiko tinggi /?3 tahun ke atas). 2. &asaran tidak langsung>
/5-6
tahun)
+eluarga Organisasi
dimana sosial
yang
usia bergerak
lanjut dalam
pembinaan
berada usia
lanjut
Masyarakat luas Posyandu atau pos pelayanan terpadu merupakan program Puskesmas melalui kegiatan peran serta masyarakat yang ditujukan pada masyarakat setempat, khususnya balita, 7anita usia subur, maupun lansia. Pelayanan kesehatan di posyandu lanjut usia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan +artu Menuju &ehat /+M&) untuk mengetahui lebih a7al penyakit yang diderita atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi. enis Pelayanan +esehatan yang diberikan kepada usia lanjut di Posyandu ansia adalah> 4. Pemeriksaan akti0itas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makan
kebugaran.
+egiatan posyandu lansia yang berjalan dengan baik akan memberi kemudahan bagi lansia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar, sehingga kualitas hidup masyarakat di usia lanjut tetap terjaga dengan baik dan optimal. 1erbagai kegiatan dan program posyandu
lansia tersebut sangat baik dan banyak memberikan manfaat bagi para orang tua di 7ilayahnya. &eharusnya para lansia berupaya memanfaatkan adanya posyandu tersebut sebaik mungkin, agar kesehatan para lansia dapat terpelihara dan terpantau secaraoptimal. +ebutuhan gizi klien lanjut usia perlu dipenuhi secara adekuat untuk kelangsungan proses pergantian sel dalam tubuh, mengatasi proses menua, dan memperlambat terjadinya usia biologis. +ebutuhan kalori pada klien lanjut usia berkurangnya kalori dasar akibat kegiatan fisik. +alori dasar adalah kalori yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tubuh dalam kadaan istirahat, misalnya untuk jantung, usus, pernapasan, ginjal, dll. +ebutuhan kalori klien lanjut usia tidak melebihi 4?33-2433 kalori, yang bersumber dari karbohidrat, lemak, dan protein. &ebaiknya disesuaikan dengan macam kegiatannya. +ebutuhan protein normal usia
lanjut
usia
adalah
4
gr
<
kg
11
<
hari.
%ntuk kelancaran pelaksanaan kegiatan di Posyandu ansia, dibutuhkan, sarana dan prasarana penunjang, yaitu> tempat kegiatan /gedung, ruangan atau tempat terbuka), meja dan kursi, alat tulis, buku pencatatan kegiatan, timbangan de7asa, meteran pengukuran tinggi badan, stetoskop, tensi meter, peralatan laboratorium sederhana, thermometer, +artu Menuju Mekanisme
&ehat
/+M&)
Pelayanan
lansia Posyandu
ansia
1erbeda dengan posyandu balita yang terdapat sistem meja, pelayanan yang diselenggarakan dalam posyandu lansia tergantung pada mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu 7ilayah kabupaten maupun kota penyelenggara. !da yang menyelenggarakan posyandu lansia sistem meja seperti posyandu balita, ada juga hanya menggunakan sistem pelayanan @ meja, dengan kegiatan sebagai berikut > 4. Meja # > pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan atau tinggi badan 2. Meja ## > Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh /#M(). Pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan rujukan kasus juga dilakukan di meja ## ini. @. Meja ### > Melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga bisa dilakukan pelayanan
k
pojok
gizi.
Pencegaan Pen!a"#$ Pa%a Orang $ua
!lzaimer 1. +onsumsi antioksidan seperti 0itamin !, dan '. antioksidan ini berfungsi untuk menangkal radikal bebas yang dapat memicu penyakit Alzheimer . 2. Menghindari paparan unsur logam berat seperti merkuri, aluminium, timabl maupun toksin seperti pestisida. 3. Perbanyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan dan hindari produk instan, minum minimal 42 gelas air per hari, perbanyak konsumsi ikan karena mengandung Omega @ yang dipercaya menghindari kerusakan kognitif pada otak dan pastikan asupan makanan membantu tubuh membentuk neurotransmitter penting seperti acetylcoline, *!1!, serotonin, dopamine dan noripenefrin. 4. 8ajin berolahraga dan belajar hal-hal yang baru. Olahraga berfungsi untuk memperlancar peredaran darah dari jantung ke otak sehingga membantu agar otak tetap aktif. $an latihlah otak untuk belajar hal-hal yang baru. 8iset menunjukkan kurangnya stimulasi mental dapat menyebabkan matinya fungsi otak . nutrisi tepat, latihan, penga7asan aktifitas, selain itu bisa diberikan obat Memantine /metil) 2 mg