penanganan kejang pada neonatus dan bayiDeskripsi lengkap
PPT PBL Blok 25Full description
referatFull description
referatDeskripsi lengkap
Eklampsia
Full description
Deskripsi lengkap
Full description
Kejang Demam pada AnakDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
yDeskripsi lengkap
niceFull description
Bangkitan Kejang Pada StrokeFull description
referat tentang kejang demamDeskripsi lengkap
IKA
REFERAT KEJANG PADA ANAKDeskripsi lengkap
Full description
Full description
Full description
Deskripsi lengkap
kejang demamDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
PENANGANAN KEJANG PADA EKLAMPSIA
Pembimbing: Dr. H. Nuswil Bernolian, Sp.OG. (K)
Klasifikasi yang dipakai di Indonesia berdasarkan Report of the National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy tahun 2001
1. Hipertensi kronik:
2. Preeklampsia:
Preeklampsia yang disertai dengan kejang-kejang dan/atau koma.
4. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia:
Hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria.
3. Eklampsia:
Hipertensi yang timbul sebelum kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12 minggu pascapersalinan.
Hipertensi kronik disertai tanda-tanda preeklampsia atau hipertensi kronik disertai proteinuria.
Hipertensi yang timbul setelah kehamilan 20 minggu tanpa disertai proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan atau kehamilan dengan tanda-tanda preeklampsia tetapi tanpa proteinuria.
TEKANAN DARAH MENINGKAT ( 140/90 mmHg) NYERI KEPALA GANGGUAN PENGLIHATAN HIPERREFLEKSIA PROTEINURIA KOMA
HIPERTENSI KRONIK
HAMIL < 20 MG
SUPERIMPOSED PREECLAMPSIA
KEJANG + HAMIL > 20 MG
EKLAMPSIA HIPERTENSI
KEJANG
–
PREEKLAMPSIA RINGAN PREEKLAMPSIA BERAT
Preeklampisa Ringan Kriteria diagnostik –
–
–
Tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau diatolik ≥ 90 mmHg. Proteinuria : ≥ 300 mg/ 24 jam jumlah urine atau dipstick : ≥ 1+ Edema : lokal pada tungkai tidak dimasukkan dalam kriteria diagnostik kecuali edema anasarka.
Preeklampsia Berat •
Preeklamsi berat ialah preeklamsi dengan salah satu atau lebih gejala dan tanda dibawah ini :
Desakan darah : pasien dalam keadaan istirahat desakan sistolik ≥ 160 mmHg dan atau desakan diastolik ≥ 110 mmHg Proteinuria : ≥ 5 gr/ jumlah urin selama 24 jam. Atau dipstick : 4 + Oliguria : produksi urin < 400-500 cc/ 24 jam Kenaikan kreatinin serum Edema paru dan sianosis Nyeri epigastrium dan nyeri kuadran atas kanan abdomen : disebabkan teregangnya kapsula Glisoni. Nyeri dapat sebagai gejala awal ruptur hepar. Gangguan otak dan visus : perubahan kesadaran, nyeri kepala, skotomata, dan pandangan kabur. Gangguan fungsi hepar : peningkatan alanin atau aspartat amino transferase Hemolisis mikroangiopatik Trombositopenia : < 100.000 cell/ mm 3 Sindroma HELLP
•
Preeklamsi berat dapat dibagi dalam beberapa kategori : –
–
Preeklamsi berat tanpa impending eklamsi Preeklamsi berat dengan impending eklamsi, dengan gejala2 impending : •
•
•
•
•
nyeri kepala mata kabur mual dan muntah nyeri epigastrium nyeri kuadran kanan atas abdomen