Nama
: Melisa Irna Dewi Simarmata
NIM
: 1601506
Kelas
: Matematika C 2016
Kelompok
: Descartes
Klasifikasi
: Ringan
Pemimpin yang Ideal Dalam suatu kelompok, tidak akan lepas dari yang namanya pemimpin, seperti misalnya di rumah, kita memiliki pemimpin yaitu ayah, di kelas kita mempunyai pemimpin yaitu ketua kelas, dan di organisasi kita memiliki pemimpin yang dinamakan ketua. Setiap pemimpin adalah seseorang yang tidak biasa. Karena pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, aktif membuat rencana-rencana, dapat mengoordinasikan setiap perencanaannya dan memimpin suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama. Menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah. Karena sikap-sikap kepemimpinan bukanlah berasal dari bakat sejak lahir. Tetapi dihasilkan dari pengalaman-pengalaman sebagai anggota biasa, sebab dari situlah seseorang secara bertahap mempelajari bagaimana tahapan menjadi seorang pemimpin. Dalam prosesnya sebagai pemimpin yang ideal, ia akan membangun diri melalui serangkaian tempaan, sejalan dengan semakin matangnya pola pikir serta kedewasaan sikap. Untuk menjadi seorang pemimpin yang ideal, haruslah memiliki kemampuan untuk menjadi dampak positif bagi orang lain, sebab seorang pemimpin adalah anutan bagi bawahannya, yang selalu akan dipandang lebih daripada anggota biasa. Karena itu, ia akan selalu diamati oleh setiap orang terlebih lagi sikapnya yang akan selalu dinilai apakah mencontohkan sebagai seorang pemimpin atau tidak. Selain itu, seorang pemimpin harus memiliki semangat untuk selalu bergerak maju. Dengan begitu, orang lain yang dipimpinnya akan merasa terdorong untuk berpartisipasi dalam perencanannya. Dalam menjalankan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, ia tidak boleh hanya mencari rasa aman saja, karena dengan begitu ia telah kehilangan karakter seorang pemimpin yang ideal. Sebab seorang pemimpin yang ideal harus mempunyai sifat petualang dan agresif.
Ide-ide baru harus dipikirkan dan diterapkan meskipun ide-ide tersebut mungkin mengakibatkan ketidakpastian dan membawa resiko atau bahaya. Di samping itu juga, seorang pemimpin yang ideal haruslah memiliki pikiran yang lebih maju dari pada orang lain, dan bersedia bekerja keras. Oleh karena itu, ia harus memiliki visi dan misi yang jauh ke depan dan berusaha keras untuk meraihnya dengan segala usaha. Dengan ada visi dan misinya tersebut, langkah atau tujuan suatu organisasi akan jelas. Ketika di pertengahan jalan menuju visi tersebut, pastilah ada masalah yang dihadapi, oleh karena itu diperlukan seorang pemimpin yang cerdas. Kecerdasan merupakan poin utama yang menentukan seberapa baik langkah yang diambil oleh seorang pemimpin jika dihadapkan pada suatu masalah kelompok. Dengan begitu ia harus mampu berfikir dengan unggul dan peka terhadap hal-hal sekitar, sehingga melahirkan ide-ide untuk keberlangsungan kelompoknya. Ketika seorang pemimpin berhasil mengambil langkah atau keputusan dalam penyelesaian suatu masalah, ia harus berani untuk menanggung dampak buruknya, dan tetap teguh serta mampu berpikir taktis untuk menerima segala resiko yan timbul dari keputusan yang diambil. Oleh karena itu, pengambilan keputusan terhadap suatu masalah ataupun saat pelaksanaan misi suatu kelompok tentunya tidak boleh dengan tergesa-gesa. Di dalam pengambilan keputusan tersebut, seorang pemimpin tidak boleh hanya mementingkan kepentingannya sendiri, tetapi ia harus mengataskan kepentingan kelompoknya. Ia harus bersedia mendengar setiap pandangan atau pendapat anggotanya. Pemimpin yang ideal rela berkorban akan kehendaknya sendiri tersebut dan bijaksana dalam mengambil keputusan secara tepat sehingga tidak merugikan banyak pihak. Selain itu, dalam diri seorang pemimpin terlebih dahulu harus memiliki rasa cinta pada setiap anggotanya, sehingga anggota-anggotanya dengan senang hati mau dipimpin dan ikut campur tangan dalam suatu kelompok tanpa ada rasa paksaan atau tertekan. Dengan begitu pun, akan meminimalisir bentuk kecurangan maupun hal-hal lainnya. Dan yang terakhir, tetapi yang terutama. Seorang pemimpin yang ideal haruslah seseorang yang takut akan Tuhan. Karena jika ia tidak taat pada Tuhannya, tidak bertanggung jawab pada ibadahnya, bagaimana ia dapat bertanggung jawab dengan tugasnya sebagai pemimpin? Dan di samping itu, seseorang tidak bisa menjadi seorang pemimpin tanpa dikehendaki oleh Tuhan, oleh sebab itu, seorang pemimpin yang ideal harus mau menyertakan Tuhan di dalam setiap langkahnya, dan jangan hanya bersandar pada diri sendiri.
Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah, tetapi jika secara terus-menerus belajar bagaimana menjadi pemimpin yang ideal, membuka diri dengan lingkungan sekitar dan ikut terlibat di dalamnya, serta kepercayaan pada diri sendiri bahwa mampu menjadi seorang pemimpin, maka untuk menjadi seorang pemimpin adalah hal yang mungkin bagi setiap orang.