LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN A. PERHITUNGAN PEMBUATAN LARUTAN PEREAKSI HCl 0,1 N
HCl 0,1 N digunakan sebagai larutan pengencer dalam pembuatan larutan induk baku dan larutan seri standar vitamin C.
Perhitungan :
Dik :
Dit :
Massa Rumus HCl = 36,46 g/mol Massa Jenis HCl
= 1,19 g/ml
% HCl (p)
= 37 %
Volume HCl pekat yang diperlukan untuk membuat larutan HCl 0,1 N dalam labu takar 1000 ml!
Penyelesaian :
N = =
% x 10 x
37 x 10 x 1,18 g/ml 36,46 g/mol
x valensi asam x 1
= 12 N
Volume HCl pekat yang diperlukan :
V1N1 = V2N 2 V 1 x 12 N = 1000 ml x 0,1 N V 1 = 8,3 ml
Diperlukan 8,3 ml HCl (p) untuk membuat larutan HCl 0,1N dalam labu takar 1000 ml
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN B. PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN
STANDAR
YANG DIGUNAKAN UNTUK MENENTUKAN λ maks LARUTAN VITAMIN C
Dari literatur diketahui bahwa pengukuran vitamin C pada spektroskopi UV-Visibel dilakukan pada λ maks 243 nm. Larutan standar dibuat untuk menentukan bahwa senyawa pembanding vitamin C yang digunakan sebagai bahan untuk membuat kurva kalibrasi adalah vitamin C yang murni.
Perhitungan pembuatan larutan standar menggunakan hukum Lambert-Beer :
Dik :
Koefisien ekstingsi spesifik vitamin C = 556 ml g-1cm-1 Tebal kuvet = 1 cm
Dit :
Konsentrasi larutan standar ?
Penyelesaian : A = E . b . C C= C=
.
0,4343 556 ml g −1 cm −1 . 1 cm
C = 0,000781 g/100 ml C = 8 μg/ml
Perhitungan pembuatan larutan standar 8 μg/ml dari larutan standar C 100 μg/ml dalam labu takar 50 ml sebagai berikut :
V1 N1 = V2 N2 V 1 100 μg/ml = 50 ml. 8 μg/ml V 1 = 4 ml
Diperlukan 4 ml larutan standar C 100 μg/ml untuk membuat larutan standar 8 μg/ml dalam labu takar 50 ml.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN
C.
PERHITUNGAN
KONSENTRASI
LARUTAN
SERI
STANDAR VITAMIN C UNTUK PEMBUATAN KURVA KALIBRASI
Kurva kalibrasi larutan vitamin C dibuat dalam bentuk larutan yang memiliki nilai absorbansi 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; dan 0,6. Besar konsentrasi dari masing-masing larutan dapat dihitung menggunakan persamaan yang sesuai dengan hukum Lambert-Beer.
A = E.b.C C =
.
Perhitungan Konsentrasi nilai absorbansi yang diinginkan untuk pembuatan kurva kalibrasi:
1. Larutan standar dengan nilai absorbansi 0,2 C =
0,2
= 3,6 μg/ml 556 ml g −1 cm −1 . 1 cm
2. Larutan standar dengan nilai absorbansi 0,3 C =
0,3
= 5,4 μg/ml 556 ml g −1 cm −1 . 1 cm
3. Larutan standar dengan nilai absorbansi 0,4 C =
0,4
= 7,2 μg/ml 556 ml g −1 cm −1 . 1 cm
4. Larutan standar dengan nilai absorbansi 0,5 C =
0,5
= 9 μg/ml 556 ml g −1 cm −1 . 1 cm
5. Larutan standar dengan nilai absorbansi 0,6 C =
0,6
= 10,8 μg/ml 556 ml g −1 cm −1 . 1 cm
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan pembuatan larutan seri standar vitamin C dari larutan standar vitamin C 100 μg/ml dalam labu takar 50 ml untuk pembuatan kurva kalibrasi:
1. Larutan seri standar 3,6 μg/ml V1 N1 = V2 N2 V 1 100 μg/ml = 50 ml. 3,6 μg/ml V 1 = 1,8 ml
2. Larutan seri standar 5,4 μg/ml V1 N1 = V2 N2 V 1 100 μg/ml = 50 ml. 5,4 μg/ml V 1 = 2,7 ml
3. Larutan seri standar 7,2 μg/ml V1 N1 = V2 N2 V 1 100 μg/ml = 50 ml. 7,2 μg/ml V 1 = 3,6 ml
4. Larutan seri standar 9 μg/ml V1 N1 = V2 N2 V 1 100 μg/ml = 50 ml. 9 μg/ml V 1 = 4,5 ml
5. Larutan seri standar 10,8 μg/ml V1 N1 = V2 N2 V 1 100 μg/ml = 50 ml. 10,8 μg/ml V 1 = 5,4 ml
Diperlukan masing-masing 1,8; 2,7; 3,6; 4,5; dan 5,4 ml larutan standar C 100 μg/ml untuk membuat larutan seri vitamin C 3,6; 5,4; 7,2; 9; dan 10,8 μg/ml dalam labu takar 50 ml.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN
D.
KURVA
SPEKTRUM
λ maksimum
LARUTAN STANDAR
VITAMIN C 8 µg/ml
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN E. KURVA KALIBRASI LARUTAN SERI STANDAR VITAMIN C
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN F. PENGOLAHAN DATA METODE LEAST SQUARE HASIL PENGUKURAN ABSORBANSI LARUTAN SERI STANDAR VITAMIN C
Tabel F.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi Metode Least Square Kurva Kalibrasi Dari Larutan Seri Standar Vitamin C
2
2
Xi
Yi
(X i -X)
(Y i -Y)
(X i -X)
(Yi -Y)
(Xi -X) (Y i -Y)
0
0,000
-6
-0,359
36
0,1289
2,154
3,6
0,228
-2,4
-0,131
5,76
0,01716
0,3144
5,4
0,326
-0,6
-0,033
0,36
0,00109
0,0198
7,2
0,430
1,2
-0,071
1,44
0,00504
0,0852
9
0,54
3
0,181
9
0,03276
0,543
10,8
0,63
4,8
0,271
23,04
0,07344
1,3008
∑= 36
∑=2,154
∑=0
∑=0
∑ = 75,6
∑=0,25839
∑=4,4172
X = Y =
∑ ∑
= =
36 6
= 6
2,154 6
Koefisien Korelasi (r)
= 0,359
=
= =
∑( − ) (−)
{( −)2 (− )2 }½ 4,4172 (19,5343)½
0,99942
persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dinyatakan dengan :
Y = aX + b
keterangan :
a = slope / kemiringan kurva b = intercept
Universitas Sumatera Utara
harga slope (a) dapat diperoleh dari persamaan sebagai berikut :
Slope (a) =
= =
∑( −) (− ) ∑( − )2
4,4172 75,6
0,0584
sedangkan harga intercept (b) dapat diperoleh melalui persamaan : Y = aX + b
b = Y - aX b = 0,359 – (0,0584 x 6) b = 0,0056
dengan demikian persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi vitamin C adalah :
Y = aX + b Y = 0,0584 X + 0,0056
Keterangan : Y = Absorbansi Sampel X = Kadar Vitamin C (μg/ml)
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN G. DATA SERAPAN BEBERAPA GUGUS FUNGSI KHAS PADA DAERAH INFRA MERAH Tabel G.1. Spektrum Serapan Beberapa Gugus Fungsi Khas Pada Daerah Infra Merah
No
Gugus Fungsi
Alkohol primer CH3 -OH
1
O-H
3
4
C=O
C-H
C-O
Intensitas
Kuat
1450 – 1250
Lemah
3700 – 3000
Kuat
1450 – 1150
Medium
3700 – 3000
Kuat
1400 – 1100
Medium
Aldehid
1750 – 1650
Kuat
Keton (lakton : RCO-OR)
1750 – 1730
Kuat
Amida C-O-NH2
3500 – 3000
Medium
1700 – 1550
Kuat
Amida monosubstitusi
3450 – 3000
Medium
(C-O-NHR)
1700 – 1450
Kuat
Uluran -CH3 ; -CH2 -; C-H; C-OH
3000 – 2700
Kuat
Tekuk –CH 2 dan –CH 3
1490 – 1410
Medium
lentur C-H luar bidang
1000 – 650
Medium
Eter alifatik : C-O-C
1200 – 1050
Kuat
600 – 500
Medium
3500 – 3200
Medium
1450 – 1250
Kuat
600 – 800
Medium
3500 – 3100
Medium
1400 – 1250
Medium
Alkohol sekunder CH-OH
Amina primer –NH 2
5
Gelombang (cm-1) 3700 – 3000
Alkohol tersier C-OH
2
Bilangan
N-H Amina sekunder – NH-R
6
C=C
Alkena alifatik
1700 – 1600
Medium
7
C-N
Amina
1000 – 1350
Medium
Universitas Sumatera Utara