Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi, membuktikan adanya sumberdaya serta memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan
dengan
tahapan
sebagai
berikut
:Eksplorasi
pendahuluan
atau Reconnaisance survei, Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study), Pemboran Eksplorasi, Studi kelayakan (Feasibility study), Perencanaan, Pengembangan dan pembangunan, Produksi, Perluasan. Apabila dari data geologi, data geokimia, dan data geofisika yang diperoleh dari hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki
terdapat
sumberdaya
panasbumi
yang
ekonomis
untuk
dikembangkan, maka tahap selanjutnya adalah tahap pemboran sumur eksplorasi. Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci. Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga mengandung energi panasbumi. Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 – 5 sumur eksplorasi. Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari data hasil survei rinci, batasan anggaran, dan teknologi yang ada, tetapi sumur eksplorasi umumnya dibor hingga kedalaman 1000 – 3000 meter. Setelah pemboran selesai, yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang diinginkan, dilakukan pengujian sumur. Jenis – jenis pengujian sumur yang dilakukan di sumur panasbumi adalah: Uji hilang air (water loss test), Uji
permeabilitas
total
(gross permeability test),
Uji
panas
(heating measurement), Uji produksi (discharge/ output test), Uji transien (transient test) Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi/ data yang lebih persis mengenai : Jenis dan sifat fluida produksi, Kedalaman reservoir, Jenis reservoir, Temperatur reservoir, Sifat batuan reservoir, Laju alir massa fluida, entalpi, dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala sumur, Kapasitas produksi sumur (dalam MW).
Pengukuran dan pengujian sumur dapat dilakukan baik pada waktu pemboran maupun setelah pemboran selesai, yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang diinginkan atau setelah sumur diproduksikan. Pengukuran dan pengujian sumur merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan untuk mendapat data atau informasi. Dalam suatu uji produksi kemampuan sumur dapat dilihat secara nyata sehingga hasilnya dapat dipergunakan sebagai pembanding terhadap pengujian sebelumnya ataupun menentukan tindak lanjut terhadap sumur tersebut. Salah satu tujuan uji produksi adalah untuk menentukan kapasitas produksi atau deliverability sumur. Permeabilitas dari reservoir gas akan mempengaruhi lama waktu aliran mencapai kondisi stabil. Pada reservoir yang ketat kestabilan dicapai pada waktu yang lama. (Basri, 2011) Uji produksi adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan produksi suatu sumur yang sebenarnya/nyata. Untuk menentukan potensi dan produksi sumur panas bumi diperlukan suatu pengukuran laju alir massa fluida yang keluar dari sumur tersebut. Pengukuran laju alir pada sumur panas bumi ada dua metode uji produksi. Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain, ataukah sumur eksplorasi yang ada telah cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi
sumber
daya. Apabila
beberapa
sumur eksplorasi
mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak.