III. PEMBENTUKAN ENAMEL
1. Pemb Pemben entuk tukan an Amel Amelob obla lass
Setelah dentinogenesis, preameloblasts berdiferensiasi menjadi ameloblasts yg akan akan mend mendep epos osit itka kan n enam enamel el.. Jadi Jadi,, pemb pemben entu tuka kan n dent dentin in oleh oleh odont odontobl oblas astt diperl diperlukan ukan untuk untuk mengin menginduk duksi si praame praamelob loblas las menjad menjadii amelob ameloblas las.. Epithe Epitheliu lium m enamel enamel dalam dalam dari dari lapisa lapisan n akar mengin menginduk duksi si differ differens ensias iasii odontob odontoblas las,, tetapi tetapi kurang memiliki stratum stratum intermedium intermedium,, sehingga sehingga gagal berdeferensi berdeferensiasi asi sendiri sendiri menjadi ameloblas pembentuk enamel, karena itulah tidak ada enamel pada akar. Amelob Ameloblas las memper memperbany banyak ak Tome's Tome's proces processs dengan dengan cepat cepat setela setelah h dimula dimulaii amelogenesis. Proses ini bertanggung jawab untuk produksi enamel rods. Setelah amelob ameloblas lastt selesa selesaii mendepo mendeposit sitkan kan enamel, enamel, Tome's Tome's proces processs menghi menghilan lang g dan digantikan oleh striated oleh striated border. Striated border bertanggung jawab untuk resorpsi kompon komponen en matrik matriks. s. Amelob Ameloblas las berper berperan an penting penting pada pada produk produksi si minera minerall dan perusakan bahan organic.
A : Ameloblast nucleus B : Enamel C : Tome’s procesus
2. Pembentukan Matriks Enamel
Setelah Setelah selapis selapis dentin dentin dibentuk, dibentuk, ameloblas ameloblastt segera segera mengadakan mengadakan aktivitas aktivitas dengan dengan mengeluarkan cairan sepanjang dentin sehingga terbentuk enamel matriks yg pertama yang disebut: dentino-enamel membran dan kemudian berdifusi dg bahan interprismatik Kemudi Kemudian an amelob ameloblas lastt mengel mengeluar uarkan kan tonjo tonjolan lan sitopl sitoplasma asma sepanj sepanjang ang + 4µ yang yang disebut Tome’s Processus. Tome’s Tome’s processus processus ini mengandun mengandung g banyak banyak granula granula yang nantinya akan berubah menjadi enamel matriks. Perubahan ini terjadi dari perifer ke arah dalam dan proses ini akan terus terjadi sampai ketebalan enamel tercapai. Pembentukan matriks enamel terjadi pada masa pemasakan pra-eruptif pembentukan email. email. Period Periodee kebera keberadaa daan n matrik matrikss email email dimul dimulai ai dengan dengan tebal tebal sepenu sepenuhny hnyaa sampai sampai terjadinya akumulasi Ca. Ameloblas membentuk matriks enamel dalam fase yang sangat dini. Disini tonjolan Tome’s terlihat jelas.
3. Mine Minera rali lisa sasi si En Enam amel el
Mineralisasi dan maturasi email terjadi dalam dua tingkat : 1. Terjadi
segera
setelah
terbent entuk
segmen
pertama ama
dan
bahan
interprismatiknya
2.
-
Pengapuran 30%
-
Bentuk: kristal apatit
Maturasi enamel dengan pengapuran 100% -
Dimulai dari puncak mahkota ke arah servikal dan DEJ ke arah perifer
-
Pada Pada taha tahap p matu maturas rasi, i, amel amelob obla last stss ment mentra rans nspo porr subs substa tans nsii yang yang digunakan dalam pembentukan enamel. Secara mikroskopis, sel-sel ini menjadi bentukan striated atau punya ruffled border . Tanda-tanda ini ini menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa amelob ameloblas lastt telah telah mengub mengubah ah fungsi fungsinya nya mereka dari produksi menjadi transportasi. Protein digunakan dalam prose prosess mineral mineralisa isasi si final. final. Protei Protein-p n-prot rotein ein yang yang terlib terlibat at adalah adalah amelogenins, ameloblastins, enaelin dan tuftelins. Selama proses ini, amelogenin amelogeninss dan ameloblast ameloblastins ins dipindahk dipindahkan an setelah setelah digunakan digunakan,,
meninggalk meninggalkan an enamelins enamelins dan tuftellin tuftellinss pada enamel. Pada akhir akhir tahap, mineralisasi enamel sudah selesai (lengkap).
4. Stru Strukt ktur ur dan dan Fun Fungs gsii Enam Enamel el
Email atau enamel adalah unsur paling keras pada tubuh manusia dan paling banyak mengandun mengandung g kalsium. kalsium. Ia terdiri terdiri atas lebih berkurang berkurang 95% garam kalsium (terutama (terutama hidroksiapatit), 0,5% materi organik dan sisanya adalah air. Email dibentuk oleh sel-sel ektodermal, kebanyakan struktur lain dari gigi berkembang dari mesodermal atau sel kristal kristal neural. neural. Matriks Matriks organik organik email tidak terdiri terdiri atas serabut-serabu serabut-serabutt kolagen kolagen tetapi tetapi terdiri atas sekurang-kurangnya 2 golongan protein heterogen yang disebut amelogenin dan enamelin. Peran protein ini dalam mengatur unsur mineral dari email sedang. Email terdiri atas batang atau kolom kristal hidroksiapatit memanjang, batang (prisma) email digabung menjadi satu oleh email antar-batang. Email antar-batang dan batang email dibentuk oleh kristal hidroksiapatit, hanya berbeda dalam orientasi kristalnya. Setiap batang terbentang pada keseluruhan tebal lapisan email. Enamel terdiri dari : a.
membrane nasmyti adalah email yang masih terdapat ameloblas dan membrane
ini cepat hilang kecuali pada tempat-tempat yang terlindung. b. garis-garis Retzius merupakan garis pergantian kalsifikasi oleh ritme siang dan ritme malam serta menggambarkan bagian-bagian yang kalsifikasinya kurang. c. cincin Hunter-schreger d. lamel email e. perikimata adalah adalah bentukan bentukan pada permukaan garis-garis garis-garis retzius retzius yang banyak dijumpai pada gigi muda berjalan tegak lurus pada panjangnya elemen. f.
ikatan email
g. prisma email h.
tonjolan serabut Tome’s dibentuk didalam dentin mantel saluran akar dan juga
akibat dari kalsifikasi yang kurang baik. i. bentuk bintu batas antara email dan gigi.
Fungsi Enamel :
1. Sebaga Sebagaii pelind pelindung ung gigi yang palin paling g kuat kuat terhad terhadap ap rangsa rangsanga ngan-r n-rang angsan sangan gan pada waktu pengunyahan.
DAFTAR PUSTAKA
www. Wikipedia.com Sperber, G.H. 1991. Embriologi Kraniofasial Kraniofasial . Jakarta : Hipokrates W.H, Itjiningsih. 1991. Anatomi Gigi. Jakarta : EGC Houwink, D, dkk. 1993. Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Walton & Torabinejad.1994. Prinsip Torabinejad.1994. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsi. Jakarta : EGC