Pada praktikum ini dilakukan percobaan untuk mengetahui cara pemisahan dengan metode kromatografi kertas dan menentukan pigmen warna dalam tinta dengan metode kromatografi kertas. Tinta yang digunakan dalam percobaan ini adalah tinta berwarna merah, biru, hitam. Fase diam yang digunakan adalah selulosa yang merupakan penyusun dari kertas saring. Pengukuran kertas saring sepanjang 7x3 kemudian member batas garis atas 1 cm dan batas bawah 1,5 cm atau spot. Spot berfungsi sebagai tempat meletakkan sampel yang akan dipisahkan. Pembuatan batas dilakukan dengan menggunakan pensil dikarenakan bahan pensil tidak dapat bereaksi dengan pelarut (eluen) yang digunakan. Eluen yang merupakan campuran dari etanol (C2H5OH) dan kloroform (CHCl 3) dengan perbandingan 1:1, 1:4 dan 4:1. Ketiga pelarut ini digunakan sebagai eluen dalam percobaan ini karena kloroform (CHCl3) merupakan pelarut non polar, sedangkan etanol (C 2H5OH) merupakan pelarut semipolar sehingga komponen dalam tinta yang bersifat polar dan nonpolar dapat dipisahkan akibat perbedaan kelarutan dari setiap komponen. Fungsi dari eluen yaitu sebagai fase gerak yang akan mengelusi sa mpel sehingga terjadi pemisahan. Berdasarkan hasil pengamatan, Tinta biru mempunyai nilai Rf tertinggi pada eluen etanol (C2H5OH) dan kloroform (CHCl 3) 1:4 yaitu 0,761 dibandingkan eluen yang lain. Hal ini menandakan bahwa tinta biru mempunyai sifat non polar atau semipolar karena lebih jauh terdistribusi ke larutan yang mempunyai volume yang paling banyak yaitu kloroform (CHCl 3). nilai Rf tinta merah paling besar pada eluen etanol : kloroform (C 2H5OH:CHCl3) (1:4) yaitu 0,214 cm dibandingkan nilai Rf 0,302 cm tinta merah pada eluen etanol : kloroform (C 2H5OH:CHCl3) (1:1). Nilai Rf tinta biru dan tinta hitam paling besar pada eluen etanol : kloroform (C2H5OH:CHCl3) (1:4) dengan nilai Rf masing-masing 0,166 cm. pada volume etanol (C 2H5OH) yang lebih besar, sedangkan komponen yang bersifat non polar atau kepolarannya rendah akan lebih larut dan terdistribusi lebih jauh dengan fase gerak pada volume kloroform (CHCl3)
yang
lebih
besar.
Perbedaan
jarak
yang
ditempuh
zat
terlarut
disebabkan karena dipengaruhi oleh kepolaran masing-masing tinta tersebut sehingga harga Rf yang dihasilkan juga bebeda. Larutan yang bersifat non-polar akan memperlambat proses kromatografi komponennya, karena komponennya bersifat polar, sehingga akan mempengaruhi harga har ga Rf, karena perbedaan kelarutan serta sifat dari campuran tersebut.
6. Kesimpulan
7. Daftar Pustaka
Aswad.2001. Kimia Untuk Universitas.Erlangga : Jakarta.
Bernaseoni,G. 2005. Teknologi Kimia. PT Padya Pranita. Jakarta..
Keenan, Charles W. dkk., 2002, Kimia Untuk Universitas Jilid 2, Erlangga. Jakarta.
Mulyadi.2006. pengenalan ilmu kimia . Bumi aksara: Jakarta