Tugas Mata Kuliah Valuasi dan Komersialisasi Teknologi
PENGEMBANGAN INDUSTRI PAKAN MELALUI DIVERSIFIKASI BAHAN BAKU Pemanfaatan Ekstrak Kembang Sepatu ( Hibiscusrosa Hibiscusrosa sinensis ) untuk Pakan Sapi dalam Bentuk Biskuit
Oleh: Kelompok 9
Anggota: Nova Afriyanti
F34070011
Pral Pralin ingg gga a Sapu Saputr tra a
F340 F34070 7007 076 6
Septiyanni
F34070078
Shiva Amwaliya
F34070084
I.
A.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemana Pemanasan san global global merupa merupakan kan salah salah satu satu permas permasala alahan han dunia dunia yang yang dapat dapat mengan menganca cam m kehidupan. Berbagai dampak buruk akibat pemanasan global menjadi permasalahan yang memerlukan penanganan secara serius.Pemanasan global terjadi akibat dari peningkatan efek rumah kaca yang disebabkan oleh naiknya konsentrasi gas rumah kaca yaitu CO 2, CH 4, N2O dan halokarbon (kelompok gas yang mengandung florine, klorin dan bromin) yang ada di atmosfer. Sekitar 50% emisi gas metana dihasilkan berasal dari kegiatan pertanian dan dari jumlah tersebut sekitar 20-60% berasal dari peternakan, terutama sektor peternakan ruminansia. Seekor sapi dewasa dewasa dapat dapat mengemisi mengemisi 80-110 kg metana metana pertahun. pertahun. Estimasi emisi gas metana metana secara secara global oleh ternak ternak ruminansia ruminansia berkisar antara 65-85 juta ton per tahun, tahun, sementara sementara emisi total gas metana global 400-600 juta ton per tahun (Thalib et. al, 1994). Seirin Seiring g dengan dengan gencar gencarnya nya usaha usaha mengur mengurang angii pemana pemanasan san global global ( Global Warming ), para para Warming ), peternak peternak juga dituntut dituntut memperbaik memperbaikii manajemen manajemen pemelihara pemeliharaan an ternak ternak sehingga sehingga dapat mengurangi mengurangi produksi gas-gas asal ternak terutama emisi emisi metan dari fermentasi rumen. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menurunkan emisi metan asal ternak diantaranya penggunaan bahan alternatif pakan aditif yang mengandung saponin untuk menekan protozoa (defaunasi) sehingga produksi gas metan dapat berkurang. Kembang sepatu ( Hibiscus rosa sinensis) merupakan salah satu jenis tanaman yang seluruh
D.
Ruang Li Lingkup
Penentuan valuasi inovasi produk pakan ternak “biskuit sapi” ini mencakup tiga hal yaitu penentuan metode valuasi terbaik yang digunakan, terbaik dalam artian mampu menjembatani antara keberadaan inovasi dan informasi yang ada. Kemudian proses pengevaluasian menggunakan metode yang dipilih dan yang terakhir penyusunan strategi komersialisasi yang akan digunakan untuk menjual produk. E.
Manfaat
Proses Proses valuas valuasii dan penyus penyusuna unan n strate strategi gi komers komersial ialisa isasi si inovas inovasii produk produk biskui biskuitt sapi sapi ini bermanfaat untuk melatih mahasiswa Teknologi Industri Pertanian Institut Pertanian Bogor dalam bertin bertindak dak sebaga sebagaii insan insan agroin agroindus dustri tri dan berman bermanfaa faatt sebaga sebagaii inform informasi asi bagi bagi invest investor or untuk untuk mengembangkan inovasi produk biskuit sapi menjadi industri baru atau lini produksi baru.
II. TINJAU TINJAUAN AN PUSTAK PUSTAKA A
A.
Kembang Sepa Sepattu
Gambar 1. Kembang Sepatu ( Hibiscusrosa-sinensis) Kembang sepatu merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Tanaman ini dikenal dengan nama bunga raya dan kembang worawari. Kembang Sepatu diklasifikasikan ke dalam kingdom Plantae, divisi Magnoliophyta Magnoliophyta,, kelas Magnoliopsida Magnoliopsida,, bangsa atau ordo Malvales Malvales,, suku atau famili Malvaceae Malvaceae,, marga atau genus Hibiscus, jenis atau spesies H. rosa-sinensis. Kembang sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis L.) biasanya banyak tumbuh di daerah tropis dan
Gambar 2. Struktur Umum Sapogenin sebagai Bagian Aglikon Saponin. Berdasarkan jenis sapogeninnya, saponin dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu yaitu saponi saponin n triter triterpen penoid oid,, saponi saponin n steroi steroid d dan saponi saponin n steroid steroid alkalo alkaloid. id. Penyeb Penyebara aran n saponi saponin n bergantun bergantung g pada jenis saponin. saponin. Beberapa Beberapa saponin steroid steroid paling paling banyak banyak ditemukan ditemukan dalam famili
Liliaceae, Amaryllidaceae, dan Dioscoreaceae (Robinson, 1995). Triterpena glikosida paling banyak dite ditemu muka kan n
pada pada
Magnoliatae
deng dengan an
fami famili li Araliace Araliaceae, ae,
Caryophila Caryophilaceae ceae,,
Leguminosa Leguminosae, e,
(Dey dan Harbon Harbone, e, 1991). 1991). Mayori Mayoritas tas Polygalac Polygalaceae, eae, Primlacea Primlaceae, e, Sapindacea Sapindaceaee dan Sapotaceae (Dey saponin yang terdapat di alam terutama pada tumbuhan merupakan jenis saponin triterpena. Sifat yang khas dari saponin antara lain berasa pahit, berbusa dalam air, mempunyai sifat detergen yang baik, mempunyai aktivitas hemolisis (merusak sel darah merah), tidak beracun bagi binatang binatang berdarah panas, mempunyai mempunyai sifat anti eksudatif eksudatif dan mempunyai sifat anti inflamatori. inflamatori. Berdasarkan sifat-sifat tersebut, senyawa saponin mempunyai kegunaan yang sangat luas, antara lain sebagai sebagai detergen, detergen, pembentuk busa pada alat pemadam kebakaran, kebakaran, pembentuk pembentuk busa pada industri sampo dan digunakan dalam industri farmasi serta dalam bidang fotografi (Prihatman, 2001).
Misalnya saja,karena komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas,beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah (Rahayu ,2009). Ketaren (1986) menambahkan bahwa ekstraksi adalah suatu cara untuk mendapatkan zat dari bahan yang diduga mengandung zat tersebut. Ekstraksi adalah penyarian zat-zat aktif dari bagian tanaman obat. Adapun tujuan dari ekstraksi yaitu untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. Tujuan ekstraksi adalah untuk menari menarik k semua semua kompon komponen en kimia kimia yang yang terdap terdapat at dalam dalam simpli simplisia sia.. Ekstra Ekstraksi ksi ini didasa didasarka rkan n pada pada perpindah perpindahan an massakompon massakomponen en zat padat padat ke dalam pelarut dimana dimana perpindaha perpindahan n mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut. Secara umum, terdapat empat situasi dalam menentukan tujuan ekstraksi: 1.
Seny Senyaw awaa kimia kimia tel telah ah dik diket etah ahui ui iden identi tita tasn snya ya unt untuk uk die dieks kstr trak aksi si dari dari orga organi nism sme. e. Dal Dalam am kas kasus us ini, prosedur yang telah dipublikasikan dapat diikuti dan dibuat modifikasi yang sesuai untuk mengembangkan proses atau menyesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
2.
Baha Bahan n dipe diperi riks ksaa untu untuk k mene menemu muka kan n kelo kelomp mpok ok seny senyaw awaa kimi kimiaa tert terten entu tu,, misa misaln lnya ya alka alkalo loid id,, flav flavan anoi oid d atau atau sapo saponi nin, n, mesk meskip ipun un stru strukt ktur ur kimi kimiaa sebe sebetu tuln lnya ya dari dari seny senyaw awaa ini ini bahk bahkan an keberadaannya belum diketahui. Dalam situasi seperti ini, metode umum yang dapat digunakan untuk senyawa kimia yang diminati dapat diperoleh dari pustaka. Hal ini diikuti dengan uji kimia atau kromatografik yang sesuai untuk kelompok senyawa kimia tertentu
3.
Orga Organi nism smee (tan (tanam aman an atau atau hewa hewan) n) digun digunak akan an dalam dalam peng pengob obat atan an tradi tradisi sion onal al,, dan dan bias biasan anya ya dibuat dengan cara, misalnya Tradisional Chinese medicine (TCM) seringkali membutuhkan herba yang dididihkan dalam air dan dekok dalam air untuk diberikan sebagai obat. Proses ini harus ditiru sedekat mungkin jika ekstrak akan melalui kajian ilmiah biologi atau kimia lebih
2. Konsentrat (Makanan Penguat)
Konsentrat adalah campuran dari beberapa bahan pakan untuk melengkapi kekurangan gizi dari hijauan makanan ternak. Terdiri dari bahan pakan dengan kandungan serat kasar rendah dan mudah dicerna berasal dari biji-bijian, hasil ikutan/limbah pertanian dari pabrik pengolahan hasil pertanian dan bahan berasal dari hewan seperti tepung ikan, tepung darah dan lain-lain. 3. Pakan Tambahan (Feed Suplement)
Merupa Merupakan kan pakan pakan tambah tambahan an yang yang bergun bergunaa untuk untuk merang merangsan sang g pertumb pertumbuha uhan, n, menceg mencegah ah penyakit dan melengkapi ransum pakan ternak. Terdiri antara lain campuran vitamin dan mineral contoh : Premix A, Premix B, Mineral B12 dan lain - lain. Tern Ternak ak rumi rumina nans nsia ia terma termasu suk k
sapi sapi sesu sesuai ai deng dengan an kema kemamp mpua uan n
penc pencer erna naan annya nya dapa dapatt
mengkonsumsi lebih banyak jenis bahan pakan dibandingkan ternak unggas. Bahan pakan ternak dapat digolongkan ke dalam bahan pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, limbah pertanian dan limbah industry. a . Bahan Pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
1. Rumput-rumputan : Dapat Dapat berupa berupa rumput rumput liar liar (lapan (lapangan gan)) atau atau rumput rumput unggul unggul yang yang sengaj sengajaa ditana ditanam m seper seperti ti : Ilalang, teki rumput gajah, rumput benggala dan lain-lain 2. Daun-daunan :
Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak tidak begitu banyak disebabkan serat kasarnya yang tinggi. Salah satu cara untuk mengurangi kandungan serat kasar adalah dengan melalui proses amoniasi. 2. Jerami jenis kacang-kacangan Yang sudah banyak dikenal dan digunakan oleh peternak adalah jerami kedelai, jerami kacang hijau dan jerami kacang tanah. Jerami ini mengandung serat kasar lebih rendah dan protein yang lebih tinggi (sekitar 15%) dibandingkan jerami padi. Disamping itu jerami kacang-kacangan sifatnya lebih enak sehingga lebih disukai ternak dibandingkan jerami padi 3. Jerami Jagung Ditinjau Ditinjau dari nilai gizinya gizinya jerami jagung lebih rendah rendah dari jerami kacang-ka kacang-kacanga cangan, n, tetapi tetapi masih lebih baik dibandingkan nilai gizi jerami padi dan lebih disukai ternak. 4. Jerami Ketela (Ubi) : Ada jenis ubi yang dikenal yaitu ubi kayu dan ubi rambat kandungan gizinya lebih baik dari jerami padi dan umumnya digunakan oleh peternak pada saat musim kemarau mencapai 29-50% dari jumlah pakan. 5. Limbah tanaman lainnya : Limbah pertanian lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan untuk ternak antara lain (Ety Widayati, dkk 1996) antara lain kulit buah nanas (diberikan 15% dari jumlah pakan), biji pepaya
mengha menghasil silkan kan pakan pakan yang yang baik baik untuk untuk ternak ternak.. Karena Karena kadar kadar lemakn lemaknya ya sangat sangat tinggi tinggi sebaik sebaiknya nya pemberian tidak lebih dari 25% dari jumlah pakan konsentrat.
4.
Ongg Onggok ok Hasi Hasill pemb pembua uata tan n tepu tepung ng tapi tapiok okaa dan dan bias biasan anya ya digu diguna naka kan n seba sebaga gaii sumb sumber er karbohidrat.
5.
Ampas Kecap Limbah dari pembuatan kecap mengandung protein yang tinggi disamping kalsium dan fosfor. Ampas kecap dapat diberikan langsung sebagai pakan ternak sampai jumlah 20% dari ransum. Penambahan 5% ( Etty, dkk 1996) sudah dapat memberikan kenaikkan berat badan ternak.
6.
Ampas Tahu Dengan kandungan protein, lemak, kalsium dan fosfor yang tinggi sebagaimana ampas kecap ampas tahu dapat diberikan dalam jumlah yang cukup tinggi sampai 25% serta dapat diberikan langsung ke dalam pakan ternak. Ternyata begitu bayak bahan-bahan disekitar kita yang dapat dijadikan pakan (makanan) untuk
ternak ternak sapi sapi khusus khususnya nya sapi sapi yang yang digemu digemukka kkan. n. Untuk Untuk setiap setiap pengen pengenala alan n bahan bahan baru baru sebaik sebaiknya nya diberi diberikan kan sediki sedikitt demi demi sediki sedikitt sampai sampai ternak ternak terbia terbiasa sa . Apabila Apabila terjad terjadii peruba perubahan han pada pada ternak ternak (mencr (mencret, et, pertam pertambah bahan an berat berat badan badan yang yang cender cenderung ung turun turun dll) hentik hentikan an pember pemberian ian karena karena ada kemungkina kemungkinan n pemberian pemberian sudah melampaui melampaui batas kemampaun kemampaun untuk mengkonsumsi mengkonsumsi suatu bahan. (Harmaini, 2008).
mengembang. Struktur makromolekul dari pati dan protein mengembang dan menghasilkan massa viskoplastik (Gulo, 2010) G.
Metode Va Valuasi
Nilai Nilai (value) merupa merupakan kan persep persepsi si seseor seseorang ang,, yaitu yaitu harga harga yang yang diberi diberikan kan oleh oleh seseor seseorang ang terhadap terhadap sesuatu sesuatu pada suatu tempat tempat dan waktu tertentu. tertentu. Kegunaan, Kegunaan, kepuasaan kepuasaan,, dan kesenanga kesenangan n merupakan istilah-istilah lain yang diterima dan berkonotasi nilai atau harga. Ukuran nilai atau harga ditentukan oleh waktu, barang, atau uang yang akan dikorbankan seseorang untuk memiliki atau menggunakan barang atau jasa yang diinginkannya (Johansson, 1987). Valuasi adalah kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan konsep dan metodologi untuk menduga nilai barang dan jasa (Johansson, 1987). Valuasi merupakan suatu aktivitas yang berusaha untuk mencapai tujuan dengan cara melakukan prediksi atas hasil yang akan didapat (Turner, 2000). Valuasi Valuasi berguna berguna dalam analisis pendahuluan pendahuluan (portfolio), pendanaan, pendanaan, pengembang pengembangan an bisnis, bisnis, dan gabungan serta kegiatan akuisisi. Menurut Turner (2000) terdapat enam metode valuasi teknologi, yaitu:
1. Discounted Cash Flow (DCF), merupakan suatu teknik pembuatan model keuangan yang didasarkan pada asumsi prospek arus kas suatu properti atau usaha. Sebagai metode yang dapat diterima dalam pendekatan pendapatan, analisis DCF melibatkan proyeksi arus kas untuk suatu periode periode baik untuk menilai menilai properti properti operasiona operasional, l, properti properti dalam dalam pengembang pengembangan an atau bisnis. Proyeksi arus kas tersebut memerlukan diskonto pasar yang berlaku saat ini untuk mendapatkan indikasi nilai kini dari arus kas dalam kaitannya dengan properti atau bisnis. Dalam hal penilaian properti operasional, arus kas secara berkala pada umumnya diestimasikan sebagai pendapatan
dengan berbagai macam kemungkinannya, sedangkan pada metode real option digunakan ketika berhadapan dengan perhitungan proyek berjangka waktu panjang. Pada proyek ini, pengeluaran dihitung pada awal proyek dengan umur proyek yang lama dantingkat pengembalian proyek berada di akhir proyek, maka penggunaan satu nilai Risk-Adjusted Hurdle Rates (RAHR) atau nilai k akan membuat semua proyek bernilai ekonomi menguntungkan menguntungkan karena adanya faktor B/ (1+k) n, yaitu nilai n yang besar. Metode ini akan mengevaluasi semua investasi dan penerimaan dalam berbagai macam kemungkinan. Selama ini metode Real Options (RO) sering dianggap merupakan alternatif bagi metode DCF dengan memasukkan unsur fleksibilitas manajemen dalam menghadapi uncertainty kedepan. Secara teori sebenarnya ada perbedaan yang mendasar antara DCF dan RO. Perbedaan mendasar dari dua metode ini adalah bagaimana pendekatannya dalam mempertimbangkan faktor risiko terhadap cash flow suatu project. Dalam DCF, pendekatannya adalah dengan menggunakan satu discount discount factor factor yang merupakan merupakan gabungan gabungan antara faktor risiko risiko atas uncertainty uncertainty dan waktu, dimana discount factor ini yang akan digunakan untuk menghitung Net Present Value dari cash flow suatu project. Sedangkan dalam RO, pendekatan ini berusaha memisahkan faktor-faktor diatas yaitu risiko atas uncertainty dan waktu. Risiko atas uncertainty tersebut akan diaplikasikan ke setiap sumber (variable) sehingga akan didapat cash flow yang sudah diberi faktor risiko, sebelum akhirnya cash flow ini diberi faktor risiko atas waktu untuk mendapatkan NPV versi RO ini.
3. Standa Standaris risasi asi indus industri tri ( Industry ), ) , yait yaitu u mend mendes esai ain n sebu sebuah ah data databa base se dari dari Industry Standards Standards kesepakatan-kesepakatan kerjasama komersialisasi teknologi baru yang sudah pernah dilakukan
antara sejumlah pembeli dan penjual memiliki pemikiran yang sama sehingga dapat ditimbulkan dan diaplikasikan. Valuasi dapat menjadi tidak akurat apabila nilai hasil valuasi tidak mewakili dari waktu yang diperlukan dan jumlah uang yang telah diinvestasikan untuk menghasilkan suatu teknologi. Nilai itu juga bergantung pada tingkat aksesibilitas teknologi tersebut. Semakin sulit untuk ditiru maka akan semakin baik posisinya dalam mendapatkan keuntungan. Masa hidup dan nilai dari teknologi dapat dipengaruh dipengaruhii pada munculnya suatu teknologi teknologi baru yang dapat menggantikan menggantikan teknologi teknologi tersebut tersebut sehingga penetapan harga menjadi sangat sulit dilakukan bila melihat daur hidup dari teknologi baru terseb tersebut. ut. Metode Metode valuas valuasii rule adalah penggu penggunaa naan n dari dari formul formulaa sederh sederhana ana yang yang ruless of thum thumb b adalah mengestimasi nilai dari bisnis tertentu dengan membuat sebuah petunjuk harga dari bisnis yang pasti. Metode valuasi rules of thumb mengacu kepada beragam karakteristik unik dari setiap target bisnis yang akan divaluasi. H.
Meto Metode de Kom Komer ersi sial alis isas asii
Komersialis Komersialisasi asi merupakan merupakan serangkaia serangkaian n upaya dari pengembang pengembangan an dan pemasaran pemasaran sebuah sebuah produk atau proses dan penerapan proses dalam kegiatan produksi. Kegiatan ini merupakan rangkaian yang yang cukup cukup komple kompleks ks dengan dengan meliba melibatka tkan n berbag berbagai ai aspek aspek yang yang menca mencakup kup kebija kebijakan kan ekonom ekonomi, i, sumber sumberday dayaa manusi manusia, a, invest investasi asi,, waktu, waktu, lingku lingkunga ngan n pasar, pasar, dan sebaga sebagainy inya. a. Tahapa Tahapan-ta n-tahap hapan an komersialisasi sebuah produk umumnya seperti yang terlihat pada Gambar 3. (Goenadi, 2000). Invensi (ide)
diwujudkan dalam bentuk produk yang dapat dipasarkan atau proses yang dapat diterapkan dalam produksi komersial, bahkan setelah produksi dari invensi baru dilaksanakan, upaya lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memasarkannya, yang juga memerlukan dukungan sumberdaya manusia, investasi, waktu, dan kerja kreatif. Komersialis Komersialisasi asi invensi invensi merupakan merupakan serangkaia serangkaian n upaya dari pengembang pengembangan an dan pemasaran pemasaran sebuah hasil invensi. Kegiatan ini cukup kompleks dengan melibatkan berbagai aspek yang mencakup kebija kebijakan kan ekonom ekonomi, i, sumber sumberday dayaa manusi manusia, a, invest investasi asi,, waktu, waktu, lingku lingkunga ngan n pasar, pasar, dan sebaga sebagainy inyaa (Goenadi, 2000). Komersialisasi invensi tidak selalu mudah karena melibatkan berbagai pelaku dan mekanisme yang yang cukup cukup rumit. rumit. Tahapa Tahapan n utama utama yang yang sering sering sulit sulit untuk untuk dilakuk dilakukan an adalah adalah melaku melakukan kan valuas valuasii (penetapan nilai) terhadap invensi yang akan dikomersialkan. Presentasi ini selanjutnya menyajikan secara secara singkat singkat beberapa beberapa langkah langkah strategis strategis dalam proses komersialisa komersialisasi si invensi invensi bernilai bernilai ekonomis ekonomis (Turner, 2000). Komersilisasi dari sebuah invensi adalah sebuah bentuk inovasi teknis yang merupakan sebuah kegiatan kreatif yang dapat diterapkan dengan mengubah suatu ide invensi menjadi produk yang dapat dipasarka dipasarkan n atau proses proses yang dapat diterapka diterapkan n dalam produksi. produksi. Faktor-fakto Faktor-faktorr
yang
mempengaru mempengaruhi hi
komersilisa komersilisasi si invensi, invensi, yaitu: yaitu: infrastruktur infrastruktur untuk fasilitas fasilitas alih teknologi, teknologi, kebijakan kebijakan keuangan, keuangan, dan pajak. (Goenadi, 2000). Inovas Inovasii adalah adalah kegiat kegiatan an untuk untuk membaw membawaa invens invensii ke pasar pasar atau atau komers komersial ialisa isasi, si, yang yang memerlukan perencanaan dan tidak dapat terjadi begitu saja. Kekayaan Intelektual (KI) telah menjadi unsur sangat penting dalam strategi modern untuk promosi dari inovasi dan invensi. oleh karena itu kekayaan intelektual merupakan alat penting bagi pembangunan.
dan terbatas untuk mengikat konsumen agar menggunakannya secara lengkap. Penyerahan KI secara secara gratis dimaksudkan dimaksudkan sebagai sebagai bagian bagian dari pemasaran pemasaran produk untuk memberikan memberikan jaminan jaminan pasar bagi lisensi komersial. •
Penjualan KI Cara tersebut sulit dilakukan karena tidak mudah menentukan tingkat harga jual produk KI. Bila harga terlalu tinggi, tidak akan ada pembeli. Sementara itu, bila harga rendah maka penemu akan rugi. Kesulitan lainnya adalah penemu tidak mempunyai hak lagi untuk menggunakan hasil temuannya tanpa izin pemilik baru.
•
Lisensi KI Lisensi adalah hak pakai dari suatu temuan dalam periode tertentu di wilayah tertentu sebagai pengganti uang atau kompensasi lainnya. Lisensi bersifat kontrak sehingga dilindungi oleh UU. Kekayaan Intelektual yang dapat dilisensikan adalah paten, merek dagang, hak cipta, rahasia dagang, dan lainnya. Keuntungan lisensi adalah si penemu tetap memiliki temuannya dan penemu tetap dapat menggunakan temuannya untuk tujuan non-komersial.
Pemasa Pemasaran ran adalah adalah satu satu fungsi fungsi organi organisas sasii dan sepera seperangk ngkat at prose prosess untuk untuk mencip menciptak takan, an, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Menurut Kotler (2003), dari segi segi sosial sosial pemasa pemasaran ran adalah adalah suatu suatu proses proses sosial sosial yang yang didala didalamny mnyaa individ individu u dan kelomp kelompok ok
yang dibidik itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan, strategi targeting didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan, segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya (Kotler, 2003). Posisioning adalah suatu metode untuk membuat sebuah produk yang berbeda dengan produk pesaing dalam bentuk brand image, menyatakan positioning sebagai ” the strategy for leading leading your
cutomers credibly” yaitu suatu strategi untuk membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi konsumen. Posisioning adalah mengenai cara perusahaan mendapatkan kepercayaan pelanggan untuk dengan sukarela mengikuti perusahaan (Kotler, 2003).
III.PROSES PRODUKSI Kombinasi pakan ternak dengan saponin dari kembang sepatu akan dibuat dalam bentuk pakan yang berbentuk biskuit. Biskuit sapi dibuat berdasarkan perbandingan nutrisi pakan yang tepat dengan kandungan saponin yang sesuai, sehingga ketika akan diberikan kepada ternak akan lebih mudah dan tida tidak k
perl perlu u
penc pencam ampu pura ran n
perb perban andi ding ngan an
seca secara ra
manu manual al,,
sehi sehing ngga ga
pete petern rnak ak
lebi lebih h
muda mudah h
menggunaka menggunakannya. nnya. Dari sisi produsen, produsen, produk produk ini lebih memiliki memiliki nilai jual yang tinggi dibandingkan dibandingkan dengan menjual ekstrak kembang sepatu saja. Bahan yang digunakan dalam membuat adalah daun kemban kembang g sepatu sepatu,, metano metanol, l, hijaua hijauan n berupa berupa rumput rumput gajah, gajah, garam, garam, molass molasses, es, dan air. Alat Alat yang yang digunakan dalam membuat ekstrak kembang sepatu yaitu oven, penggiling atau perajang daun, alat maserasi, kain saring, dan freeze drier , bak pencucian, mesin filtrasi, mesin pencetak biskuit, mesin
pressing , alat pencampur pakan ternak, dan terpal sebagai wadah pengeringan dengan bantuan sinar matahari. Daun kembang kembang sepatu sepatu dicuci dicuci dengan dengan air agar kotoran pada daun hilang. Kemudian Kemudian daun kembang kembang sepatu sepatu yang telah dicuci dikeringanginka dikeringanginkan n pada suhu 45°C selama selama 30-36 jam, setelah itu dikeringka dikeringkan n menggunaka menggunakan n oven pada suhu 95°C. Setelah pengeringa pengeringan n selesai, selesai, kemudian kemudian dilakukan dilakukan proses penggilingan yang berfungsi untuk menghacurkan daun kembang sepatu agar mudah diproses pada proses selanjutnya, yaitu maserasi. Pada proses maserasi ditambahkan dengan metanol agar senyawa senyawa organik organik yang diinginkan diinginkan pada daun kembang kembang sepatu sepatu dapat dapat diisolasi. diisolasi. Pemggunaan Pemggunaan metanol metanol dikarenakan metanol merupakan pelarut yang dapat melarutkan seluruh golongan metabolit sekunder.
Daun Kembang Sepatu 25 kg Kadar Kadar air : 40% Air = 10000 10000 gr am
Air 6.75 L Air 12.5 L
Pencucian Kotoran Sisa pencucian ± 500 gram
Daun Kembang Sepatu Kadar Kadar air air 63% Air = 15,750 gram Pengeringan Terbuka (Dikeringa (Dikeringangi ngink nkan an ) 30 – 36 jam, T = 45oC
Air 122,500 122, 500 gram
Daun Kembang Sepatu Kadar Kadar air air 14% Air = 3500 gram
Peneringan Oven T = 60oC
Daun Kembang Sepatu Kadar Kadar air 6% Air = 1500 gram
Air 2000 gram
Ekstraksi Ekstraksi kembang kembang sepatu sepatu yang sudah dihasilkan dihasilkan kemudian ditambahka ditambahkan n dengan dengan hijauan. hijauan. Hijauan yang digunakan adalah rumput gajah karena memiliki serat yang tinggi dan nutrisinya baik untuk sapi. Sebelumnya hijauan dikeringkan dengan bantuan sinar matahari selama dua hari. Setelah kering, hijauan tersebut dihancurkan dengan menggunakan bantuan alat slicer . Proses ini dilakukan untuk untuk memuda memudahka hkan n proses proses selanj selanjutn utnya. ya. Setela Setelah h hijaua hijauan n hancur hancur,, maka maka dilakuk dilakukan an penca pencampu mpuran ran menggunakan mixer pakan pakan ternak ternak.. Bahan Bahan yang yang dicamp dicampurk urkan an adalah adalah ekstra ekstrak k kemban kembang g sepatu sepatu,, molasses, dan garam. Ekstrak kembang sepatu yang ditambahkan ke dalam hijauan adalah dengan perbandingan 0.01 : 100. Molasses yang ditambahkan ke dalam hijauan bertujuan untuk merekatkan adonan. Penambahan dilakukan dengan perbandingan hijauan dengan molasses adalah 2 : 1. Garam ditambahkan ke dalam adonan hanya sedikit saja dan berfungsi untuk memberi rasa gurih yang disukai oleh hewan ternak. Setelah pencampuran selesai, maka dilakukan pencetakan agar berbentuk biskuit. Pancetakan dilakukan dengan bantuan pressing selama 20 menit.
Bahan Baku (Hijauan) 1500 kg, Kadar air = 18% Air = 270 kg
Pengeringan (Matahari), dikeringanginkan 2 hari
Air yang mengu 135 kg
Hijauan Kadar air = 9% Air = 135 kg
Penggilingan (Grinding)
Hijauan cacah 1115 kg
Molasses 557.5 kg
Losses ± 250 k
Proses Ekstrkasi Kembang Sepatu
1.
Pencucian Daun kembang sepatu yang akan diekstrak, dilakukan pencucian terlebih dahulu agar daun kembang sepatu bersih dari berbagai kotoran, seperti debu. Pencucian dilakukan dengan metode yang sederhana, sederhana, yaitu dengan pencucian pencucian bertahap bertahap dengan air yang mengalir mengalir secara secara kontinyu. Bak pencucian memiliki kapasitas masing-masing sebesar 1 kg daun kembang sepatu.
Gambar 6. Sketsa Bak Pencucian Daun Kembang Sepatu Daun kembang sepatu dimasukkan ke dalam masing-masing bak pencucian. Air akan dipompakan ke bak pencucian awal dan mengalir ke bak-bak pencucian berikutnya. Air sisa
Tipe produk
: GE-171
Kapasitas
: 108 L
Temperature
: 20°C - 22 220°C
Dimensi
: 400 x 400 x 400 mm
Diameter
: 550 mm
Harga
: Rp. 8,750,000.00
Gambar 7. Oven 4.
Penggilingan Pengilingan dilakukan pada daun kembang sepatu yang telah dioven untuk memperkecil ukurannya. Sehingga dengan ukuran yang lebih kecil, dapat mempermudah proses selanjutnya
Proses ini merupakan proses ekstraksi dengan merendam bahan (daun kembang sepatu) ke dalam suatu pelarut selama waktu tertentu. Dalam hal ini proses maserasi dilakukan selama 90 menit. Pada proses ini ditambahkan pelarut organik berupa alkohol 60%.
Tipe produk
: RC-3E
Kapasitas
: 10 L
Dimensi
: 1240 x 805 x 900 mm
Diameter
: 550 mm
Kon Konsums sumsii gas gas
: 1,2 1,2 kg/j kg/jaam
Bobot
: 120 kg
Harga
: Rp. 7,560,000.00
Gambar 10. Freeze drier
Tipe produk
: RMB-90
Kapasitas
: 1.5 L
Dimensi
: 705 x 1250 x 350 mm
Harga
: Rp. 3,500,000.00
Tipe pr produk
: CFA-223
Kapasitas
: 450 kg
Leba Lebarr ko konvey nveyor or : 20 cm
Gambar 11. Mesin penggiling
Dimensi
: 500 x 400 x 650 mm
Harga
: Rp. 5,000,000.00
Gambar 12. Mixer Pakan Ternak
Tipe pr produk
: NVA-212
Kapasitas
: 100 kg
Dimensi
: 1250 x 650 x 1200 mm
Harga
: Rp. 2,654,000.00
Gambar 14. Sketsa Mesin Pencetak Biskuit sapi Perencanaan Kapasitas Produksi
Biskuit Biskuit sapi ini dibuat dibuat dengan dengan mengkombina mengkombinasikan sikan hijauan dengan ekstrak ekstrak daun kembang sepatu. Kembang sepatu dijadikan sediaan sehingga ketika produksi, ekstrak kembang sepatu sudah dapat dapat dicampurka dicampurkan n dan tidak perlu dilakukan dilakukan pemisahan pemisahan senyawa organik (saponin) pada daun kembang kembang sepatu. sepatu. Industri Industri merencana merencanakan kan memproduks memproduksii biskuit biskuit sapi sebanyak 340 kg/hari. kg/hari. Setiap Setiap kemasan berisi 5 kg biskuit sapi dengan waktu kerja/hari selama 8 jam dan dapat dilakukan 10 kali produksi biskuit sapi. Berikut daftar kebutuhan bahan baku per hari:
Penilaian bisnis (valuasi) merupakan suatu proses kegiatan yang harus dilakukan untuk sampai pada suatu pendapat atau perkiraan tentang nilai dari suatu perusahaan atau dari suatu penyertaan dalam perusahaan. Tujuan dilakukannya adalah untuk bermacam kepentingan dan tujuan, antara lain adalah dalam melakukan aktivitas merger dan akuisisi. Kesalahan dalam melakukan penilaian dan penentuan nilai pasar wajar dari suatu perusahaan akan menimbulkan dampak negatif bagi kedua belah pihak, baik bagi pembeli ataupun penjual. Pada industri biskuit sapi, metode valuasi yang digunakan yaitu metode standarisasi industri dan metode Discounted Cash Flow (DCF). Metode standarisasi industri merupakan sebuah panduan untuk membandingkan nilai teknologi satu dengan lainnya. Metode ini dapat digunakan dengan baik ketika teknologi yang sudah dijual atau dilisensikan tersebut dapat dikategorikan ke dalam dua faktor, yaitu berdasarkan jenis dan kualitasnya. Pada metode Discounted Cash Flow (DCF), yaitu penentuan nilai sekarang dari semua aliran kas masa depan berdasarkan pada pendapatan atau Net Present Value (NPV). Terdapat tiga faktor yang menentukan DCF, yaitu : pemilihan waktu, besarnya nilai, dan resiko untuk pembayaran masa depan.
digunakan digunakan dalam mengembangkan mengembangkan usaha usaha – usaha usaha bisnis bisnis yang dikomersial dikomersialisasi isasikan kan berdasarka berdasarkan n kebutu kebutuhan han pasar, pasar, teruta terutama ma pengen pengenala alan n biskui biskuitt sapi sapi ke para para petern peternak. ak. Produk Produk biskui biskuitt sapi sapi ini menggunaka menggunakan n teknologi teknologi yang ramah lingkungan, lingkungan, sehingga sehingga perusahaa perusahaan n kami mampu mampu menawarka menawarkan n produk ini sebagai produk yang dapat meningkatkan efisiensi pada tingkat harga yang layak untuk konsum konsumen en terutam terutamaa para peterna peternak. k.
Di samping samping aspek aspek teknolo teknologi gi yang diguna digunakan kan,, dalam
hal
komersialis komersialisasika asikan n produk produk ini, perusahaa perusahaan n kami lebih mengutamak mengutamakan an pengenalan pengenalan produk terhadap terhadap segmen pasar. Pengenalan terhadap segmen pasar ini sangat penting maksudnya agar produk pakan ternak “biskuit sapi” yang diciptakan mampu secara potensial memiliki pasar utama ( captive market ) di dunia dunia petern peternaka akan. n. Untuk Untuk itu untuk untuk mengko mengkomer mersia sialis lisasi asikan kan produk produk ini diperl diperluka ukan n strate strategi gi penguasa penguasaan an pasar pasar melalui melalui teknologi teknologi yang dimiliki dimiliki yang memiliki keeratan antara produsen produsen dan konsumen. Selain Selain metode metode komers komersial ialisa isasi si diatas diatas,, ada 6 metode metode komers komersial ialisa isasi si lain lain yang yang diguna digunakan kan perusahaan kami dalam memasarkan produk pakan t ernak “biskuit sapi” antara lain: 1.
Pene Penent ntua uan n Targ Target et pas pasar ar Penetepan target pasar merupakan langkah pertama dalam strategi pemasaran produk pakan ternak ternak “bisku “biskuit it sapi”. sapi”. Target Target pasar pasar dipili dipilih h berdas berdasark arkan an segme segmen-s n-segm egmen en pasar pasar yang yang ditent ditentuka ukan. n. Segmen Segmen pasar pasar terseb tersebut ut dianta diantaran ranya ya seluru seluruh h para para petern peternak ak antara antara lain lain para para peternak mandiri, peternak pemerintah , dan peternak swasta.
2.
Identifikas Identifikasii Alterna Alternatif tif – Alternatif Alternatif Basis Untuk Segmentasi Segmentasi Pada tahap ini peranan peranan manajemen pemasaran pemasaran perusahaan mengidentifikasi segmen-segmen segmen-segmen pasar yang berpotensi untuk dimasuki oleh produk pakan ternak “biskuit sapi”. Manajemen perusahaan memutuskan untuk menetapkan beberapa segmen pasar atau peluang pasar dan
metode Discounted Cash Flow (DCF). Metode standarisasi industri dan metode Discounted Cash
Flow (DCF) merupakan sebuah panduan untuk membandingkan nilai teknologi satu dengan lainnya. Metode ini dapat digunakan dengan baik ketika teknologi yang sudah dijual atau dilisensikan tersebut dapat dikategorikan ke dalam dua faktor, yaitu berdasarkan jenis dan kualitasnya. Pada Pada metode metode ini, indust industri ri kami kami memban membandin dingka gkan n nilai nilai teknol teknologi ogi dengan dengan PT.
Charoe Charoen n
Pokphand. PT. Charoen Pokphand merupakan industri yang juga memproduksi pakan ternak sapi. Pada metode ini, akan dibandingkan dibandingkan tentang harga, harga, teknologi teknologi produksi, palabilitas palabilitas pakan (tingkat (tingkat kesukaan), nutrisi, waktu produksi, keramahan lingkungan, ketersediaan bahan baku, dan efisiensi produksi produksi Produk yang dihasilkan dihasilkan pada industri industri biskuit biskuit sapi ini merupakan merupakan produk yang ramah ramah lingkungan jika dibandingkan dengan produk dari PT. Charoen Pokphand. Industri pembuatan biskuit sapi ini disebut sebagai produk ramah lingkungan karena, dibuat dari ekstrak bunga sepatu. Bunga sepatu mempunyai senyawa saponin yang terkandung didalamnya, saponin yang digunakan dapat mengikat mengikat kandungan kandungan CH4 yang terdapat pada rumen sapi, sehingga gas buang dan kotoran yang dikeluarkan oleh sapi akan mempunyai kandungan CH 4 yang relatif sedikit. Produk biskuit sapi yang yang dihasilkan ini merupakan produk yang lebih unggul dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh PT. Charoen Poekphand, karena yang dihasilkan dari Charoen Pokphand merupakan produk yang tidak ramah lingkungan. Perbandinga Perbandingan n kedua yaitu tentang harga, harga jual dari produk biskuit biskuit sapi lebih mahal dibandingkan dengan pakan ternak yang dijual oleh PT. Charoen Pokphand. Walaupun harga dari biskuit sapi ini relatif lebih mahal dibandingkan dengan PT. Charoen Pokphand namun biskuit sapi yang dihasilkan mempunyai keunggulan yaitu ramah lingkungan. Perbandingan selanjutnya yaitu tentang teknologi yang digunakan. Teknologi yang digunakan pada industry pembuatan biskuit sapi
Harga Teknologi produksi
4
3
4
12
16
4
5
4
20
16
Palatabilitas pakan
5
4
4
20
20
Nutrisi
5
4
4
20
20
3
3
3
9
9
4
5
3
20
12
Waktu produksi Keramahan Lingkungan Ketersediaan bahan baku
4
Efisiensi Produksi
4 4
4 5
3 TOTAL Value
Keterangan
16
16 20
12
137
121
13.22
Bobot Kepentingan
Bobot Industri
1
Sangat tidak penting
Sangat kurang
2
Tidak penting
Kurang
3
Tidak berpengaruh
Standar
4
Penting
Baik
5
Sangat penting
Sangat baik
Dari Dari faktor faktor-fa -fakto ktorr diatas diatas setela setelah h diakum diakumula ulasi si dan diband dibanding ingkan kan didapa didapatt bahwa bahwa antara antara
pembelian dua unit computer, dua unit lemari arsip, satu paket meja kursi kantor, dua unit pesawat telepo telepon, n, dan satu satu paket paket alat alat tulis tulis kantor, kantor, total total biaya biaya pembel pembelian ian perala peralatan tan kantor kantor sebes sebesar ar Rp 9.000.000,00. Sumber terakhir dari perincian investasi adalah biaya sarana transportasi yang diperoleh dari biaya pembelian pembelian dua unit truk pengangkut pengangkut yang total total biayanya biayanya adalah adalah Rp. 150.000.000,00. 150.000.000,00. Sehingga total biaya investasi yang dibutuhkan adalah Rp 561.787.500,00. Pada lampiran 2. komposisi modal kerja terdapat dua biaya yang diperhitungkan yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap yang dihitung meliputi biaya upah, pengeluaran administrasi, administrasi, promosi, maintenance, listrik ( non mesin), PBB, air, dan biaya penyusutan. Total biaya tetap yang dibutuhkan per tahun sebesar Rp. 188.250.000,00. Untuk biaya variabel yang dihitung meliputi biaya bahan baku dan penunjang, kemasan, kemasan, listrik (mesin), serta biaya distribusi dan penggudangan. penggudangan. Besar total biaya variabel variabel yang dibutuhkan dibutuhkan yaitu Rp. 1.244.160.000,0 1.244.160.000,00. 0. Komposisi Komposisi modal kerja yaitu dihitung dari penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel, dengan total biaya yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 1.432.410.000,00 pertahun. Pada lampiran lampiran 3. biaya penyusutka penyusutkan n dijelaskan dijelaskan mengenai biaya
yang ditimbulkan ditimbulkan oleh
penyusutan investasi yang dimiliki seperti penyusutan mesin dan peralatan, tanah dan bangunan, alat kantor kantor,, dan sarana sarana distrib distribusi usi.. Nilai Nilai penyus penyusuta utan n dari dari invest investasi asi yang yang dimilik dimilikii dipero diperoleh leh dengan dengan mengurangkan nilai awal dengan nilai sisa yang dimiliki investasi kemudian dibagi dengan umur ekonomis yang dimilikinya. Sehingga diperoleh nilai depresiasi atau nilai penyusutan dari setiap investasi yang dimiliki. Dengan menjumlahkan nilai depresiasi dari investasii yang dimiliki diperoleh total biaya penyusutan penyusutan atau total depresiasi depresiasi investasi investasi yang harus ditanggung ditanggung perusahaan perusahaan adalah sebesar Rp 17.045.100,00. Pada lampiran 4. harga dan prakiraan penerimaan, dihitung dari tahun ke-0 sampai tahun ke-
620.27 620.271.0 1.000, 00,00. 00. Nilai Nilai terseb tersebut ut didapa didapatka tkan n dari dari Laba Laba Sebelu Sebelum m Pajak Pajak dikura dikurangi ngi dengan dengan Pajak Pajak penghasilan. Tabel 3. Perhitungan Laba bersih per Produk Penjualan HPP Laba Kotor Biaya Operasional Laba Operasi (EBIT) Bunga Laba Laba sebe sebelu lum m Paja Pajak k (EBT (EBT)) Pajak Penghasilan Laba Bersih
26,000.00 15,247.06 10,752.94 2,306.99 8,445.96 0 8,44 8,445. 5.96 96 844.60 7,601.36
Nilai Nilai penjualan penjualan dari biskuit biskuit sapi setiap kemasannya kemasannya yaitu Rp. 26.000,00, 26.000,00, dengan Harga Pokok Produk sebesar Rp. 15.247,06. 15.247,06. Laba kotor yang dihasilkan dihasilkan sebesar sebesar Rp. 10.705,94. 10.705,94. Nilai tersebut didapatkan dari Penjualan dikurangi dengan Harga Pokok Produk. Biaya operasional yang didapatkan dari perhitungan laba bersih per produk yaitu berasal dari biaya operasional untuk seluruh produk per tahun dibagi dengan jumlah produksi per tahun yaitu sebesar 81.600 kemasan. Laba operasi yang dihasilkan sebesar Rp. 8.445,96. Nilai tersebut dihasilkan dari Biaya kotor dikurangi dengan biaya operasional per produk. Bunga yang digunakan dalam industri ini sebesar 0%, dengan laba sebelum pajak (EBT) adalah Rp. 8.445,96. Laba sebelum pajak tersebut sama dengan
Pada lampiran 6. kriteria kriteria kelayakan kelayakan investasi yang diperoleh diperoleh dengan dengan memperhitung memperhitungkan kan penerimaan,pengeluaran, discount factor, dan present value dari penerimaan dan pengeluaran. Nilai penerimaan diperoleh dari hasil penjualan produk yang diproduksi yaitu Rp 2.121.600.000,00 per tahun nmulai dari tahun per tama hingga tahun ke- 10. Nilai penerimaan dari tahun pertama hingga tahun kesepuluh diasumsikan sama. Untuk pengeluaran, pada tahun ke 0 perusahaan mengeluarkan biaya biaya yang lebih tinggi karena perusahaan perusahaan melakukan investasi. investasi. Pengeluaran Pengeluaran pada tahun ke - 0 diperoleh karena perusahaan mengeluarkan biaya atau pembayaran untuk harga pokok produksi, biaya operas operasion ional, al, biaya biaya bunga, bunga, pajak pajak pengha penghasil silan, an, serta serta biaya biaya invest investasi asi total. total. Sedang Sedangkan kan untuk untuk pengeluar pengeluarann ann tahun berikutnya berikutnya yaitu tahun pertama pertama sampai sampai dengan dengan tahun kesepuluh kesepuluh pengeluara pengeluaran n perusahaan diasumsikan sama yaitu diperoleh dari harga pokok penjualan, biaya operasional, biaya bunga serta pajak penghasilan. Dengan kata lain pengeluaran pada tahun pertama sampai dengan tahun kesepuluh tidak ditambahkan biaya investasi. Total pengeluaran tiap tahun dari tahun pertama sampai dengan tahun ke sepuluh adalah Rp 1.501.329.000,00. Nilai B - C adalah nilai keuntungan atau laba kotor yang diperoleh perusahaan. Nilai ini merupa merupakan kan pengur pengurang angan an peneri penerimaa maan n dengan dengan pengel pengeluar uaran an perusa perusahaa haan. n. Profit Profit yang yang dipero diperoleh leh perus perusaha ahaan an pada pada tahun tahun ke-0 ke-0 adalah adalah minus minus
Rp 2.121. 2.121.600 600.00 .000,0 0,00. 0. Artiny Artinyaa perusa perusahaa haan n belum belum
mendap mendapatk atkan an keuntu keuntunga ngan n bahkan bahkan masih masih merugi merugi.. Hal ini diseba disebabka bkan n karena karena pada pada tahun tahun ke- 0 pengeluar pengeluaran an perusahaa perusahaan n adalah adalah 0 (belum (belum memperoleh memperoleh penerimaan penerimaan)) sedangkan sedangkan perusahaa perusahaan n harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 2.121.600.000,00. Sedangkan pada tahun ke- 1 sampai dengan tahun ke-10 profit yang diperoleh perusahaan tiap tahunnya adalah sebesar Rp. 620.271.000,00. Present Value (PV) adalah nilai yang dimiliki dari sejumlah uang tertentu pada suatu periode akan datang. Nilai PV diperoleh diperoleh dengan dengan mengalikan mengalikan nilai sesungguhn sesungguhnya ya dengan dengan discount discount factor. factor.
B.
Komersial ialisasi
Peningkatan Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia Indonesia sangat tinggi, tinggi, maka kebutuhan kebutuhan akan protein hewani hewani juga juga ikut ikut mening meningkat kat.. Hal ini menunt menuntut ut sektor sektor petern peternaka akan n untuk untuk terus terus mening meningkat katkan kan produksinya. Akan tetapi ada hambatan besar untuk meningkatkan produksi ternak. Sektor peternakan merupa merupakan kan pengha penghasil sil gas metan metan terbes terbesar ar di dunia, dunia, dimana dimana gas metan metan sendir sendirii berper berperan an dalam dalam peningkatan global warming . Diperlukan Diperlukan penanganan penanganan yang baik agar produksi ternak meningkat, meningkat, namun tetap ramah lingkungan. Bisk Biskui uitt sapi sapi meru merupa paka kan n sala salah h satu satu bentu bentuk k dive divers rsif ifik ikas asii prod produk uk paka pakan n sapi sapi yang yang memanfaatkan ektrak kembang sepatu yang mengandung saponin untuk menurunkan kadar metan dalam gas buang sapi. Diharapkan biskuit sapi dapat menjadi alternatif utama pakan ternak unuk menciptakan sektor peternakan yang ramah lingkungan Komers Komersial ialisa isasi si merupa merupakan kan langka langkah h selanj selanjutn utnya ya setela setelah h sebuah sebuah teknol teknologi ogi ditemu ditemukan kan.. Komersialisasi bertujuan agar teknologi yang sudah diciptakan dapat digunakan oleh banyak orang. Hal ini akan akan memba membawa wa keuntu keuntunga ngan n bagi bagi banyak banyak orang orang dan juga juga pencip pencipta ta teknol teknologi ogi terseb tersebut. ut. Komersialisasi dapat diartikan sebagai pengembangan atau pemasaran produk dan juga penerapan teknologi terhadap proses produksi. Kegiatan ini merupakan rangkaian yang cukup kompleks dengan melibatkan melibatkan berbagai aspek yang mencakup kebijakan kebijakan ekonomi, ekonomi, sumber sumber daya manusia, investasi, investasi, waktu, lingkungan pasar dan sebagainya. Tahapan komersialisasi adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Jumlah Populasi Ternak di Indonesia Ternak
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008*)
11,008
11,137
11,298
10,504
10,533
10,569
10,875
11,515
11,869
354
347
358
374
364
361
369
374
408
2,405
2,333
2,403
2,459
2,403
2,128
2,167
2,086
2,192
412
422
419
413
397
387
398
401
411
12,566
12,464
12,549
12,722
12,781
13,409
13,790
14,470
15,806
7,427
7,401
7,641
7,811
8,075
8,327
8,980
9,514
10,392
5,357 259,25
5,369 268,03
5,927 275,29
6,151 277,35
5,980 276,98
6,801 278,95
6,218 291,08
6,711 272,25
7,376
7
9
2
7
9
4
5 100,20
1 111,48
290,803
69,366 530,87
70,254 621,87
78,039 865,07
79,206 847,74
93,416 778,97
84,790 811,18
2 797,52
9 891,65
116,474
4
0
5
4
0
9
7
9
1,075,885
29,035
32,068
46,001
33,863
32,573
32,405
32,481
35,867
36,931
Livestock
Sapi Potong/ Cattle Sapi Perah/ Dairy Perah/ Dairy Cattle
Kerbau/ Buffalo Kuda/ Horse Kuda/ Horse Kambing/ Goat Domba/ Sheep Babi/ Pig Babi/ Pig Ayam Buras/ Native Buras/ Native Chicken Ayam Ras Petelur/ Layer Petelur/ Layer Ayam Ras Pedaging/ Broiler Pedaging/ Broiler Itik/ Duck Itik/ Duck
Sumber/ Source: Source : Direktorat Jenderal Peternakan/ Directorate Peternakan/ Directorate General of Livestock Services
Dapat Dapat diliha dilihatt pada pada data data diatas diatas bahwa sangat sangat besar besar jumlah jumlah pasar pasar pakan pakan sapi sapi yang yang bisa bisa dipenuhi. Bahkan setiap tahun jumlahnya juga meningkat. Peningkatan ini dipengaruhi juga oleh jumlah ternak yang belum dapat memenuhi kebutuhan protein hewani seluruh penduduk Indonesia. Keunggulan biskuti sapi dari ekstrak kembang sepatu ini adalah dapat mengurngi kadar gas metan pada gas buangan sapi. Belum ada industri pakan yang memanfaatkan teknologi tersebut. Jadi pasar untuk biskuit sapi sangat luas, ditujukan untuk mengganti seluruh pakan ternak yang ada dengan teknologi ini. Jika pemerintah mulai memberlakukan regulasi pembuangan limbah peternakan, dengan membatasi buangan gas metannya. Maka permintaan biskuit sapi juga dapat meningkat tajam. Pasar yang dijangkau dijangkau juga akan tetap terikat, karena jika tidak menggunakan menggunakan biskuit sapi, peternakan peternakan tersebut akan terkena denda pelanggaran regulasi. Penyajian Penyajian biskuit sapi yang praktis, praktis, juga merupakan keunggulan keunggulan tersendiri tersendiri produk ini. Peternak Peternak tidak perlu lagi mencampurkan mencampurkan beberapa beberapa jenis bahan untuk membuat membuat konsentra konsentratt ternak. ternak. Petern Peternak ak hanya hanya cukup cukup mengam mengambil bil biskui biskuitt sapi sapi sesua sesuaii jumlah jumlah yang yang ditent ditentuka ukan n dan langsu langsung ng memberikannya ada ternak. Menurut data dari GPMT di Indonesia terdapat 42 pabrik pakan ternak yang masih aktif hingga tahun 2008. Dalam periode lima tahun terakhir 2002-2006 kapasitas produksi industri pakan ternak ternak nasion nasional al mening meningkat kat dengan dengan pertum pertumbuh buhan an rata-r rata-rata ata 2,5% 2,5% per tahun, tahun, namun namun belum belum dapat dapat memenuhi kebutuhan pakan ternak lokal. Jadi peluang untuk membuka industri pakan ternak sangat terbuka lebar. b. Entry barrier Tidak Tidak ada halang halangan an yang yang dapat dapat mengha menghamba mbatt masukn masuknya ya biskui biskuitt sapi sapi ke pasar. pasar. Bahkan Bahkan
pakan pada sapi. Peternak tidak lagi perlu mencampur berbagai jenis bahan, tetapi langsung saja mengambil biskuit sesuai dengan takaran yang di anjurkan dan langsung memberikannya pada ternak. 3. Evaluasi dan Adaptasi
Setiap produsen harus terus melakukan pengembangan produk agar tetap diminati pelanggan. Hal ini dilakukan dengan melihat bagaimana keadaan pasar dan respon konsumen. Data-data tersebut akan diolah untuk dijadikan rujukan rujukan pengembangan produk baru, tahapan tahapan yang dilakukan diantaranya diantaranya adalah: •
Melihat bagaimana tanggapan peternak dalam penggunaan produk
•
Memantau langsung di setiap peternakan pengguna produk terhadap penurunan gas metan
•
Mengadakan penelitian lanjutan untuk melakukan pengembangan produk, tidak lagi dalam bentuk biskuit dan juga dapat digunakan untuk pakan ternak selain sapi
•
Memberikan pelayanan pra dan pasca pembelian seputar pengelolaan peternakan
•
Menerapkan konsep produksi bersih di industri
•
Mempertahankan loyalitas konsumen dengan konsep customer relationship management .
•
Memperbaiki terus komposisi produk agar mencapai penurunan metan maksimal
•
Memperbanyak variasi komposisi produk agar variasi produk tinggi, jadi ternak tidak bosan
4.
Stra Strate tegi gi Pema Pemasa sara ran n
Strategi Strategi pemasaran pemasaran adalah adalah pengambilan pengambilan keputusan-k keputusan-keputu eputusan san tentang tentang biaya pemasaran pemasaran,, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan
peternakan-peternakan pemerintah ini mau mengkonsumsi biskuit pakan sapi secara loyal. Kesempatan
: Dengan potensi yang cukup besar, peternakan ini akan menjadi peternakan perdana yang menggunakan biskuit sapi dan menjadi contoh untuk untuk jenis jenis petern peternaka akan n lainny lainnyaa dalam dalam menaa menaati ti regula regulasi si pemeri pemerinta ntah h mengen mengenai ai petern peternaka akan n sapi sapi yang yang ramah ramah lingku lingkunga ngan n sehin sehingga gga produk produk biskuit sapi dapat dihimbau oleh pemerintah untuk digunakan oleh jenis peternakan lainnya.
Anca ncaman man
: ko konsum nsumeen ini ini cend enderun erung g tid tidak ak aka akan mem membe beli li prod produk uk jika jika harg hargaa pro produ duk k relatif mahal
•
Peternakan Swasta
Kelebihan
: je jenis peter ternakan in ini me mempunyai po populasi ya yang be besar
Kele elemaha mahan n
: Tida Tidak k loya loyall terh terhad adaap sua suatu pro produ duk k dan dan kea keadaa daan fina financ ncia iall yang yang re relati latif f labil (tidak konsisten)
Kese Kesemp mpat atan an
: mark market et yang yang akan akan dida didapa patt adal adalah ah mark market et yang yang besa besar r
Ancaman
: Mudah tertarik dengan produk yang ditawarkan oleh kompetitor nantinya.
•
Peternakan Sebagai Sarana Edukasi dan Rekreasi
Kele elemaha mahan n
: le lebih bih sul sulit it mend mendis istr trib ibus usik ikaan pro produ duk k
Kese Kesemp mpat atan an
: pasa pasarr yang yang pot poten ensi sial al den denga gan n mark market et yan yang g cuk cukup up bes besar ar
Anca Ancama man n
: kual kualit itas as prod produk uk yan yang g perl perlu u lebi lebih h dija dijaga ga pad padaa saat saat pro prose sess pend pendis istr trib ibus usia ian n agar tidak rusak hingga tangan konsumen
3.
Pedesaan Kele Kelebi biha han n
: marke markett terb terbes esar ar diba diband ndin ingk gkan an mar marke kett pada pada pete petern rnak akan an perk perkot otaa aan n (kota (kota besar dan kecil)
Kele Kelema maha han n
: Daya Daya beli beli prod produk uk yang yang tida tidak k bias biasaa membe membeli li prod produk uk deng dengan an har harga ga yan yang g terlalu mahal
Kese Kesemp mpat atan an
: Jumla Jumlah h konsu konsume men n yang yang besar besar deng dengan an memb member erika ikan n promo promosi si edu eduka kasi si pada pada kons konsum umen en seca secara ra lang langsu sung ng dapa dapatt
memp mempen enga garu ruhi hi kons konsum umen en untu untuk k
mengkonsumsi produk biskuit pakan sapi secara loyal dan bersamaan oleh seluruh peternakan yang ada. Anca ncaman man
: Bany Banyak akny nyaa produ produk k kompe kompeti tito torr yang yang bere bereda darr pada pada pete petern rnak akaan pede pedessaan aan dengan harga yang lebih bersaing
•
Daerah Peternakan sapi di Indonesia
Berdasarkan data yang didapat dari dinas peternakan Indonesia, peternakan-peternakan sapi terbesar di Indonesia tersebar pada pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa
Berdasarkan hasil segmentasi dan evaluasi terhadap masing-masing segmen maka pasar yang dipilih untuk menjadi target pasar adalah peternakan swasta dengan wilayah pedesaan yang berada di wilayah jawa dan sumatera. Hal ini karena ketiga segmen tersebut adalah segmen yang memiliki pasar terbesar dan terpotensial. c. Mark Market et Pos Positi ition onin ing g
Produk biskuit pakan sapi yang berkualitas terjamin efektif dalam menurunkan kadar gas metan dan berfungsi berfungsi mensuksesk mensukseskan an konsep konsep ramah ramah lingkungan lingkungan pada industri industri peternaka peternakan n sapi dan menawarkan menawarkan pelayanan pelayanan yang berdasarka berdasarkan n good customer selalu customer relationsh relationship ip managemen management t yang selalu melakukan data maintenance melayani kebutuhan kebutuhan pelanggan maintenance untuk memahami kebutuhan dan melayani tersebut. Dan bekerja sama dengan pihak-pihak pemerintahan dan badan-badan peternakan terkait dalam mendistribusik mendistribusikan an dan mensosialis mensosialisasika asikan n produk biskuit pakan sapi sehingga produk dapat dapat didapat secara mudah dan terjangkau. 5. Str Strat ateg egii Prom Promos osii
Promosi Promosi merupakan merupakan senjata utama dalam pemasaran pemasaran produk. produk. Hal ini disebabkan disebabkan perlunya pengenalan awal pada produk produk yang tergolong baru ini kepada masyarakat. masyarakat. Walaupun di pasaran telah terdapat terdapat produk yang serupa, tetapi pada hakekatny hakekatnyaa masyaraka masyarakatt belum mengenal mengenal produk yang ditawarkan. Hal-hal yang akan dilakukan untuk dalam rangka mempromosikan produk ini adalah :
1.
Pemberian informasi secara Above the line yaitu kegiatan promosi dengan menggunakan media-media yang ada diantaranya yaitu, beriklan di radio, POS Materials, pemasangan spanduk, penyebaran poster, dan penyebaran pamflet ,serta leaflet.
AGEN
PENGECER
Pengiriman surat
Pengiriman surat
(notifikasi)
(notifikasi) Pakan biskuit sapi
Below the line
Above the line
KONSUMEN Gambar 17. Proses informasi Promosi pakan pakan biskuit sapi
7.
Analisis Swot
A. Kesi Kesimp mpul ulan an
Dengan semakin majunya teknologi serta pemanasan global yang semakin meningkat maka industri pengembangan diversifikasi pakan ternak menciptakan pakan ternak “biskuit sapi” sebagai solusi solusi permasala permasalahan han tersebut. tersebut. Produk dari industri industri yang kami ciptakan ciptakan bertujuan bertujuan untuk mengurangi mengurangi emisi gas pembuangan pada hasil samping peternakan, terutama sapi. Metode valuasi terhadap inovasi produk pakan ternak dalam bentuk biscuit sapi dengan pemanfaatan kembang sepatu dilakukan dengan dua cara, diantaranya metode standarisasi indutri dan
discounted cash flow (DCF). Metode standarisasi industri dilakukan dengan membandingkan nilai teknologi satu dengan lainnya, dan industri kami membandingkan dengan PT. Charoen Pokphand. Setelah dilakukan perbandingan dengan berbagai parameter. Industri pembuatan biscuit sapi lebih unggul unggul pada produk, keramahan keramahan lingkungan lingkungan,, tingkat tingkat kesukaan kesukaan sapi sera efisiensi efisiensi produk. produk. Produk biscuit sapi ini lebih unggul 13.22% dari PT. Charoen Pokphand, sehingga harga yang dipasarkan dapat lebih tinggi dari PT. Charoen Pokphand. Pada metode Discounted Cash Flow (DCF) didasrkan pada perolehan nilai NPV, Net B/C, dan IRR dari usaha biscuit ini. Dari ketiga perolehan nilai tersebut, setelah dilakukan perhitungan diperoleh hasil bahwa usaha pembuatan biscuit sapi ini layak utuk didirikan. Metode selanjutnya yang dianalisis yaitu metode komersialisasi. Komersialisasi bertujuan agar teknologi yang diciptakan diciptakan dapat digunakan digunakan banyak banyak orang. orang. Komersiali Komersialisasi sasi diartikan sebagai pengembangan atau pemasaran produk dan juga penerapan teknologi pada proses produksi. Tahapan komers komersial ialisa isasi si yang yang dilaku dilakukan kan yaitu, yaitu, penent penentuan uan pasar pasar biscui biscuitt sapi, sapi, sellin selling g points, points, evalua evaluasi si dan
Anonim. 1996. Biskuit. http //: wikipediaindonesia.org. [30 Desember 2010]. Anonim. 2008. Ekstraksi. http //: www.medicafarma.blogspot.com www.medicafarma.blogspot.com.. [30 Desember 2010]. Anonim. 2009. Khasiat Kembang Sepatu. Artikel. Sumatra Express. Palembang Dey PM, Harbone JB. 1991. Method in Plant Biochemistry, Volume ke 7. Academic Press, London. Harborne, JB. 1996. Metode Fitokimia. Terjemahan K. Padmawinata. ITB Press, Bandung. Harmaini.
2008.
Teknologi
paka akan
untuk
terna rnak
sapi
potong.
http
//:
sumber.litbang.deptan. go.id. [30 Desember 2010]. Heyn Heyne, e, K. 1987 1987.. Tumb Tumbuh uhan an Berg Bergun unaa Indo Indone nesi sia. a. Terj Terjem emah ahan an Bada Badan n Litb Litban ang g Kehutanan. Jilid II. 1249. Hungate, R. E. 1966. The Rumen and It’s Microbes. Academic Press, New York. Prihatman.
2001.
Saponin
untuk
Pembasmi
Hama
Udang.
http
//:
www.ngajukwarintek.com.. [30 Desember 2010]. www.ngajukwarintek.com Raha Rahayu yu.. 2009 2009.. Tekn Teknol olog ogii pros proses es ekst ekstrak raksi si.. http http //: www.chem-is-try.org www.chem-is-try.org.. [30 Desember 2010].
Turner Turner,, J. 2000. 2000. Valuatio Valuation n of intell intellectu ectual al property property assets; assets; valuati valuation on techniqu techniques: es:
Parameters, methodologies, and limitations . WIPO Asian Reg. Forum on
No.
1
Komponen
Mesin dan Peralatan
Bak Pencucian
Jumlah
1
Satuan
buah
Harga satuan 3.000.000,0
0
Total
3.000.000,00 7.560.000,0
Gas Titling Kettle
1
buah
0
7.560.000,00 3.500.000,0
Freeze Drying
Lampiran 1.
1
buah
0
3.500.000,00 4.500.000,0
Perincian
Oven GE-171
1
buah
0
4.500.000,00 3.500.000,0
biaya
Mesin Perajang Daun CFA 223
investasi
1
buah
0
3.500.000,00 1.800.000,0
Mesin Filtrasi (Manual screener )
1
buah
0
1.800.000,00 3.500.000,0
Mesin Pencetak Biskuit
1
buah
0
3.500.000,00 1.500.000,0
Mesin Pressing
1
buah
0
1.500.000,00 1.650.000,0
Mixer Pakan Ternak (Mixing )
1
buah
0
1.650.000,00 5.500,0
Terpal
5
buah
0
27.500,00
TOTAL 1
27.537.500,00
750.000,0 2
Biaya Pra Investasi
Studi Kelayakan
1
paket
0
750.000,00 2.500.000,0
Perizinan
1
pa p aket
0
2.500.000,00 1.000.000,0
Transportasi da dan ko komunikasi
1
paket
0
1.000.000,00 1.000.000,0
Biaya start-up
1
paket
0
1.000.000,00 2.500.000,0
Pengajuan paten
1
paket
0
m2
0
2.500.000,00 5.250.000,00
TOTAL 2
250.000,0 3
Tanah dan Bangunan
Tanah
200
50.000.000,00 2.000.000,0
Bangunan
150
m2
0
300.000.000,00 350.000.000,00
TOTAL 3
10.000.000,0 4
Fasilitas Penunjang
Instalasi listrik
1
paket
0
10.000.000,00 10.000.000,0
Instalasi air
1
paket
0
10.000.000,00
Lampiran 2. Komposisi Modal Kerja
No
1
2
Komponen BIAYA TETAP
Upah
Pengeluaran Administrasi
Jumlah
Satuan
Harga satuan
Total / bulan
Total / tahun
Direktur Manajer Produksi Manajer PD & QA Manajer pemasaran Manajer EHS Manajer Keuangan Manajer HRD Manajer Logistik Staf keuangan dan
1 1 1 1 1 1 1 1
orang / bulan orang / bulan orang / bulan orang / bulan orang / bulan orang / bulan orang / bulan orang / bulan
1,500,000.00 750,000.00 750,000.00 750,000.00 750,000.00 750,000.00 750,000.00 750,000.00
1,500,000.00 750,000.00 750,000.00 750,000.00 750,000.00 750,000.00 750,000.00 750,000.00
18,000,000.00 9,000,000.00 9,000,000.00 9,000,000.00 9,000,000.00 9,000,000.00 9,000,000.00 9,000,000.00
administrasi
2
orang / bulan
500,000.00
1,000,000.00
12,000,000.00
Staf pemasaran Operator Laboran Buruh Supir Telepon, Internet dan Fax Alat tulis kantor
2 2 2 2 1 1 1
orang / bulan orang / bulan orang / bulan orang / bulan orang / bulan unit / bulan unit / bulan
500,000.00 500,000.00 700,000.00 350,000.00 500,000.00 150,000.00 100,000.00
1,000,000.00 1,000,000.00 1,400,000.00 700,000.00 500,000.00 150,000.00 100,000.00
12,000,000.00 12,000,000.00 16,800,000.00 8,400,000.00 6,000,000.00 1,800,000.00 1,200,000.00
3 4 5 6 7 8
1
2 3 4
Promosi
Media promosi digital
1
paket / bulan
1,500,000.00
1,500,000.00
18,000,000.00
Media promosi konvensional
1 1 1 1 1 1
paket / bulan paket / bulan paket / bulan paket / tahun paket / tahun paket / tahun
750,000.00 350,000.00 175,000.00 1,250,000.00 2,500,000.00 17,045,100.00
750,000.00 350,000.00 175,000.00 1,250,000.00 2,500,000.00 17,045,100.00 36,170,100.00
9,000,000.00 4,200,000.00 2,100,000.00 1,250,000.00 2,500,000.00 17,045,100.00 188,250,000.00
25 25 100 557.5 1500 12.5 340 340 60000 1
kg / hari kg / hari L / hari kg / hari kg / hari L/hari buah / hari buah / hari kwh / tahun unit / bulan
4,000.00 1,500.00 7,500.00 2,000.00 1,500.00 5,000.00 600.00 1,000.00 1,000.00 1,500,000.00
100,000.00 37,500.00 750,000.00 1,115,000.00 2,250,000.00 62,500.00 204,000.00 340,000.00 60,000,000.00 1,500,000.00
24,000,000.00 9,000,000.00 180,000,000.00 267,600,000.00 540,000,000.00 15,000,000.00 48,960,000.00 81,600,000.00 60,000,000.00 18,000,000.00 1,244,160,000.00
Maintenance Listrik (non mesin) PBB Ai r Biaya penyusutan TOTAL BIAYA TETAP BIAYA VARIABEL Bahan Baku dan Penunjang Daun Kembang Sepatu Garam Metanol Molasses Rumput Gajah (Hijauan) Air Kemasan Kemasan primer Kemasan sekunder Listrik (mesin) Distribusi dan Penggudangan TOTAL BIAYA VARIABEL TOTAL BIAYA TETAP + VARIABEL
1,432,410,000.00
Lampiran 3. Biaya Penyusutan Umur Ekonomis No.
Jumlah
Satuan
Harga satuan
(tahun)
Mesin dan Peralatan
Bak Pencucian Gas Titling Kettle Terpal Oven GE-171 Mesin Perajang Daun CFA 223 Mesin Filtrasi (Manual screener ) Mesin Pencetak Biskuit Mesin Pressing Mixer Pakan Ternak ( Mixing )
1 1 5 1 1 1 1 1 1
buah buah buah buah buah buah buah buah buah
3.000.000,00 7.560.000,00 3.500.000,00 4.500.000,00 3.500.000,00 1.800.000,00 3.500.000,00 1.500.000,00 1.650.000,00
10,00 10,00 2,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00
Nilai Awal 3.000.000,00 7.560.000,00 17.500.000,00 4.500.000,00 3.500.000,00 1.800.000,00 3.500.000,00 1.500.000,00 1.650.000,00
Nilai Sisa 300.000,00 756.000,00 1.750.000,00 450.000,00 350.000,00 180.000,00 350.000,00 150.000,00 165.000,00
Depresiasi / tahun
1
2
Tanah dan Bangunan
Tanah
200
m2
250.000,00
-
50.000.000,00
50.000.000,00
-
150 2 2 1 2 1 1
2
2.000.000,00 2.000.000,00 350.000,00 2.500.000,00 150.000,00 1.500.000,00 75.000.000,00
20,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00
300.000.000,00 4.000.000,00 700.000,00 2.500.000,00 300.000,00 1.500.000,00 75.000.000,00
150.000.000,00 2.000.000,00 350.000,00 1.250.000,00 150.000,00 750.000,00 37.500.000,00
7.500.000,00 400.000,00 70.000,00 250.000,00 30.000,00 150.000,00 7.500.000,00
246.451.000,00
17.045.100,00
3
4
Komponen
Alat Kantor
Sarana Distribusi TOTAL NILAI INVESTASI
Bangunan Komputer Lemari arsip Meja kursi kantor Pesawat telepon Alat tulis kantor Truk
m unit unit paket unit paket buah
30.000,00 75.600,00 875.000,00 45.000,00 35.000,00 18.000,00 35.000,00 15.000,00 16.500,00
Lampiran 4. Harga dan Prakiraan Permintaan
Tahun
Jumlah
Harga Produksi /
ke-
Produksi
kemasan
0
81600
1
81600
2
81600
3
81600
4
81600
5
81600
6
81600
7
81600
8
81600
9
81600
10
81600
Harga Jual / kemasan
15,24 7.06 7.06 7.06 15,24 15,24
00 877,440,000.
00 2,121,600,000.
.00 1,244,160,000
00 877,440,000.
52
26,00
.00 1,244,160,000
00 877,440,000.
52
26,00
00 2,121,600,000.
.00 1,244,160,000
00 877,440,000.
52
26,00
00 2,121,600,000.
.00 1,244,160,000
00 877,440,000.
52
26,00
00 2,121,600,000.
.00 1,244,160,000
00 877,440,000.
52
26,00
00 2,121,600,000.
.00 1,244,160,000
00 877,440,000.
52
26,00
00 2,121,600,000.
.00 1,244,160,000
00 877,440,000.
52
26,00
00 2,121,600,000.
.00 1,244,160,000
00 877,440,000.
52
26,00
00 2,121,600,000.
.00 1,244,160,000
00 877,440,000.
52
26,00
00 2,121,600,000.
0.00 15,24
7.06
0.00 15,24
7.06
0.00 15,24
7.06
0.00 15,24
7.06
0.00 15,24
7.06
0.00 15,24
7.06
.00 1,244,160,000
52
26,00
00 2,121,600,000.
0.00
7.06
0.00
%
2,121,600,000.
0.00
7.06
Profit
26,00
0.00 15,24
Total biaya produksi 1,244,160,000
0.00 15,24
Revenue
00
.00
877,440,000.
00
Profit 70.
70. 70. 70. 70. 70. 70. 70. 70. 70. 70. 52
Lampiran 5 Proyeksi Laba Rugi
Tahun ke-
Harga Pokok Penjualan Penerimaan [B]
(HPP)
Laba Kotor
Biaya
Laba Operasi
Biaya
Laba sebelum pajak
Pajak
Operasional
(EBIT)
Bunga
(EBT)
Pen gh gh as asilan
Laba Bersih
0
2,121,600,000.00
1,244,160,000.00
877,440,000.00
188,250,000.00
689,190,000.00
0
689,190,000.00
68,919,000.00
620,271,000.00
1
2,121,600,000.00
1,244,160,000.00
877,440,000.00
188,250,000.00
689,190,000.00
0
689,190,000.00
68,919,000.00
620,271,000.00
2
2,121,600,000.00
1,244,160,000.00
877,440,000.00
188,250,000.00
689,190,000.00
0
689,190,000.00
68,919,000.00
620,271,000.00
3
2,121,600,000.00
1,244,160,000.00
877,440,000.00
188,250,000.00
689,190,000.00
0
689,190,000.00
68,919,000.00
620,271,000.00
4
2,121,600,000.00
1,244,160,000.00
877,440,000.00
188,250,000.00
689,190,000.00
0
689,190,000.00
68,919,000.00
620,271,000.00
5
2,121,600,000.00
1,244,160,000.00
877,440,000.00
188,250,000.00
689,190,000.00
0
689,190,000.00
68,919,000.00
620,271,000.00
6
2,121,600,000.00
1,244,160,000.00
877,440,000.00
188,250,000.00
689,190,000.00
0
689,190,000.00
68,919,000.00
620,271,000.00
7
2,121,600,000.00
1,244,160,000.00
877,440,000.00
188,250,000.00
689,190,000.00
0
689,190,000.00
68,919,000.00
620,271,000.00
8
2,121,600,000.00
1,244,160,000.00
877,440,000.00
188,250,000.00
689,190,000.00
0
689,190,000.00
68,919,000.00
620,271,000.00
9
2,121,600,000.00
1,244,160,000.00
877,440,000.00
188,250,000.00
689,190,000.00
0
689,190,000.00
68,919,000.00
620,271,000.00
10
2,121,600,000.00
1,244,160,000.00
877,440,000.00
188,250,000.00
689,190,000.00
0
689,190,000.00
68,919,000.00
620,271,000.00
Lampiran 6. Kriteria Kelayakan Investasi Produksi/tahun
= 81,600
H ar ar ga ga Po Po ko ko k P ro rod uk uk
= 1 5, 5, 24 24 7. 7. 06 06
Harga Jual
= 26,000
IRR
= 0 . 12
Bunga
= 0
PPn
= 0.1
Tahun ke0
Penerimaan [B]
Pengeluaran [C]
B-C
DF
PV (B-C)
Akumulasi PV
PV [B]
PV [C]
0
2,063,116,500.00
(2,063,116,500.00)
1
(2,063,116,500.00)
(2,063,116,500.00)
-
2,063,116,500.00
1
2,121,600,000.00
1,501,329,000.00
620,271,000.00
0.892857143
553,813,392.86
(1,509,303,107.14)
1,894,285,714.29
1,340,472,321.43
2
2,121,600,000.00
1,501,329,000.00
620,271,000.00
0.797193878
494,476,243.62
(1,014,826,863.52)
1,691,326,530.61
1,196,850,286.99
3
2,121,600,000.00
1,501,329,000.00
620,271,000.00
0.711780248
441,496,646.09
(573,330,217.43)
1,510,112,973.76
1,068,616,327.67
4
2,121,600,000.00
1,501,329,000.00
620,271,000.00
0.635518078
394,193,434.01
(179,136,783.42)
1,348,315,155.14
954,121,721.13
5
2,121,600,000.00
1,501,329,000.00
620,271,000.00
0.567426856
351,958,423.22
172,821,639.80
1,203,852,817.09
851,894,393.87
6
2,121,600,000.00
1,501,329,000.00
620,271,000.00
0.506631121
314,248,592.16
487,070,231.97
1,074,868,586.69
760,619,994.53
7
2,121,600,000.00
1,501,329,000.00
620,271,000.00
0.452349215
280,579,100.15
767,649,332.11
959,704,095.26
679,124,995.11
8
2,121,600,000.00
1,501,329,000.00
620,271,000.00
0.403883228
250,517,053.70
1,018,166,385.82
856,878,656.48
606,361,602.78
9
2,121,600,000.00
1,501,329,000.00
620,271,000.00
0.360610025
223,675,940.81
1,241,842,326.62
765,070,229.00
541,394,288.20
10
2,121,600,000.00
1,501,329,000.00
620,271,000.00
0.321973237
199,710,661.43
1,441,552,988.06
683,098,418.75
483,387,757.32
NPV
1,441,552,988.06
Net B/C
(1.70)
PB P
4.51 tahun
BE P
17,506.84 produk
B EP EP ( ha ha rg rg a) a)
4 55 55 ,1 ,1 77 77 ,7 ,7 89 89 .9 .9 3
Lampiran 7. Tabel IRR
IRR
0.273945188317739
Tahun ke-
Penerimaan [B]
Pengeluaran [C]
B-C
DF
PV (B-C)
Akumulasi PV
PV [B]
PV [C]
0
0
2,063,116,500.00
(2,063,116,500.00)
1
(2,063,116,500.00)
(2,063,116,500.00)
-
2,063,116,500.00
1
2,121,600,000.00
1,501,329,000.00
620,271,000.00
0.784963128
486,889,864.41
(1,576,226,635.59)
1,665,377,772.49
1,178,487,908.09
2
2,121,600,000.00
1,501,329,000.00
620,271,000.00
0.616167112
382,190,590.98
(1,194,036,044.61)
1,307,260,145.70
925,069,554.72
3
2,121,600,000.00
1,501,329,000.00
620,271,000.00
0.483668464
300,005,521.81
(894,030,522.79)
1,026,151,013.16
726,145,491.34
4
2,121,600,000.00
1,501,329,000.00
620,271,000.00
0.37966191
235,493,272.84
(658,537,249.96)
805,490,709.15
569,997,436.31
5
2,121,600,000.00
1,501,329,000.00
620,271,000.00
0.298020601
184,853,536.09
(473,683,713.87)
632,280,506.68
447,426,970.59
6
2,121,600,000.00
1,501,329,000.00
620,271,000.00
0.233935183
145,103,209.92
(328,580,503.95)
496,316,884.33
351,213,674.42
7
2,121,600,000.00
1,501,329,000.00
620,271,000.00
0.183630493
113,900,669.55
(214,679,834.40)
389,590,454.04
275,689,784.49
8
2,121,600,000.00
1,501,329,000.00
620,271,000.00
0.144143166
89,407,825.86
(125,272,008.54)
305,814,141.46
216,406,315.61
9
2,121,600,000.00
1,501,329,000.00
620,271,000.00
0.113147071
70,181,846.66
(55,090,161.89)
240,052,825.09
169,870,978.43
10
2,121,600,000.00
1,501,329,000.00
620,271,000.00
0.088816279
55,090,161.89
0.00
188,432,616.48
133,342,454.60
NPV
0.00