DONI TRI SETIAAWAN FAUZI RAMADHANI GILANG FEBRIAN R HENDRATNO SIGIT JIHAN WAHYU WAHYU M. A KARIM RIAN BA BAYU YU INDRA IN DRA
Sebuah dadu dilempar dilempa r sekali maka ruang contohnya adalah : S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} Munculnya bilangan ganjil adalah A = {1, 3, 5} Munculnya bilangan prima adalah B = {2, 3, 5} {3, 5} adalah kejadian munculnya bilangan ganjil & prima . Inilah yang disebut sebagai peluang kejadian bersyarat ditulis A\B Dibaca : “kejadian A setelah kejadian B” Rumus untuk menghitung peluang kejadian bersyarat bersyara t : P(A\B) = P(A B)/ P(B), dengan P(B) ≠ 0 (peluang munculnya kejadian A dengan syarat kejadian B telah muncul) Misalkan kejadian B terjadi jika kejadian A telah diketahui atau telah terjadi, maka di tulis P(B\A) Peluang kejadian B dengan syarat kejadian A telah terjadi, dirumuskan di rumuskan dengan
P(B\A)= P(A B)/P(A) Dengan kata lain, peluang kejadian A diikuti kejadian B pada pengambilan beriutnya adalah P(B\A) = P(A) × P(B\A)
Sebuah dadu dilempar sekali, berapa munculnya bilangan genap jika diketahui telah muncul bilangan prima ! Jawab Jawab : Misal A adalah kejadian munculnya bilangan genap A = {2, 4, 6} P(A) = 3/6 3/6 B adalah kejadian munculnya bilangan prima B = {2, 3, 5} P(B) = 3/6 A B = {2} P(A B) = 1/6 Kejadian munculnya bilangan genap jika diketahui telah munculnya bilangan prima adalah A\B P(A\B) = P(A B)/P(B) = 1/6 : 3/6 = 1/6 × 6/3 = 1/3 Jadi, peluang kejadian kejadian bersyaratny bersyaratnyaa adalah 1/3. 1/3. 1.