By
Samy Awalu Awaludin, din, ST, ST, MKKK, MKKK, HIU HI U
Makassar, Makassar, 22-23 Maret 2018 1
TERM & DEFINISI RIGGING Suatu proses pemindahan beban secara sistematis dan terencana dengan aman, menggunakan peralatan khusus. ( Peralatan khusus : equipment, lifting gears & slings ) LIFTING & RIGGING Proses dimana beban diikat, diangkat dan dipindahkan menggunakan perangkat mekanik CRANE Perangkat yang digunakan untuk mengangkat, menurunkan dan memindahkan beban dengan gerakan horisontal, dengan mekanisme pengangkatan. CRANE Dapat bersifat tetap atau mobile dan dapat dijalankan dengan power atau manual
2
TERM & DEFINISI
Boom length / Jib Length (Panjang boom / panjang panjang jib) Jarak yang diukur dari pangkal boom sampai ke ujung boom.
Boom Angle (Sudut boom) Sudut yang terbentuk antara garis mendatar dengan garis tengah boom.
Working Radius / Load Radius (Radius kerja) Jarak antara titik tengah crane crane berputar dengan titik tengah hook.
SWL Crane Pengangkatan sebuah crane yang aman / beban kerja aman crane sesuai load chart (grafik beban).
Tail radius Jarak antara titik tengah crane berputar dengan bagian belakang crane.
3
TERM & DEFINISI
4
TERM & DEFINISI
5
REGULASI DAN STANDARD Permenaker ttg Crane (Pesawat Angkat & Angkut) : 1. Peraturan Peratura n Menteri Tenaga Kerja no. : per.01/men/1 per.01/men/1989 989
Tentang
Kwalifikasi Dan Syarat-syarat Syarat-s yarat
Operator Keran
Angkat
2.Permenaker No. PER.05/MEN/1985 Tentang Pesawat Angkat dan Angkut
3.Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.09 Tahun 2010 Tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut
6
REGULASI DAN STANDARD Ditjen MIGAS & SNI ttg Crane & Heavy Equipment : 1.Peraturan 1.Pera turan Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia No.20 Tahun 2008, Tentang Pemberlakuan Standar Keputusan Kerja Nasional Indonesia Indonesia dan Bidang Kegiatan Usaha Minyak dan Sumber Bumi Secara Wajib. Wajib.
2.
Surat Keputusan Keputusa n Kepala Pusat Pengembangan Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi Departemen Energi Sumber Daya Mineral No.006.K/60.05/DMC/2001 tahun 2001
tentang Standar Nasional Indonesia (SNI)
3.
Standar Nasional Indonesia No.19-6558-2001 No.19-6558-2001 tentang kompetensi kerja tenaga
teknik khusus operator pesawat angkat dan juru ikat beban. 7
REGULASI DAN STANDARD API & International Standard :
1. 2. . 4. 5.
API Specs 2C Specification for Offshore Pedestal Mounted Cranes API RP 2D Operation and Maintenance Offshore Crane OSHA 1910.180 guidelines for Onshore cranes, hoists and associated rigging equipment API RP 500 and 505 for Electrical services near crane operation and electrical requirements ILO Convention C 152 – offshore offshore crane
6.
ILO Recommendation R 160 – offshore crane
7. 8. 9. 10. 11.
European Standards EN I3852-1:2004 European Commission DG Enterprise & Industry Machinery Directive 2006/42/EC European Committee for Standardization Comité Européen de Normalisation (CEN) NORSOK D-001 standard Chapter 5.4 and OLF/NR Guideline No. 081 Revision 2, ISO 13535, DNV OS-E101 about lifting equipment safety 12. EN 14439 about Tower Crane Safety and specification 13. ASME B.30 Year 2004 series about cranes and lifting gears 8
PERMIT TO WORK PERMIT TO WORK/IZIN KERJA Izin Kerja diperlukan khusus untuk pekerjaan rutin atau non-rutin (tergantung keada kebijakan perusahaan) yang mengandung bahaya/resiko K3 tinggi. Tujuan dari izin kerja ialah untuk memantau seluruh potensi bahaya bahaya dari area/situasi/aktivitas operasional di tempat kerja kerja serta untuk memastikan segala area/situasi/aktivitas pekerjaan berbahaya/ beresiko beresiko tinggi sudah tinggi sudah terdapat pengendalian terdapat pengendalian sehingga sehingga aman untuk dilangsungkan perkerjaan bersangkutan. bersangkutan. Pengurusan izin kerja dilaksanakan oleh tenaga kerja kerja bersangkutan (ataupun kontraktor, pemasok, tamu, dsj) dengan petugas/pengawas K3 serta Kepala/Manajer Area bersangkutan. bersangkutan.
9
PERMIT TO WORK Pekerjaan yang termasuk diatur dalam izin kerja antara lain : 1.Izin Kerja Pekerjaan Panas (Las, Gerinda, dsb). 2.Izin Kerja bekerja di ketinggian ketinggian ekstrim (Pekerjaan Konstruksi/Perbaikan di atas 2 meter). 3.Izin Kerja Pekerjaan Listrik Tegangan Tinggi (Arus Besar). 4.Izin Kerja bekerja di ruang terbatas (terkurung). 5.Izin Kerja Pekerjaan Tangki dan Perpipaan. 6.Izin Kerja Pekerjaan dengan Alat Berat (Crane ( Crane,, Excavator , Backhoe, Backhoe, Shovel , dsj). 7.Izin Kerja Pekerjaan Galian. 10
PERMIT TO WORK Contoh PTW
11
JOB SAFET SAFETY Y ANAL ANALYSIS YSIS
12
JOB SAFET SAFETY Y ANAL ANALYSIS YSIS
CONTOH JSA PENGANGKATAN
13
LIFT PLAN •
Lifting plan adalah suatu perencanan yang disusun sedemikian rupa untuk melakkan pengangkatan yang selamat menggunakan alat angkat (crane).
•
Rencana pengangkatan bisa saja sederhana yaitu berupa diskusi antara pimpinan pimpinan tim kerja (Supervisor) (Supervisor) dengan operator operator dan riger sebelum pengangkatan dilakukan. Perencanaan lebih komplek seperti dilengkapi dengan gambar gambar detail detail tempat tempat kerja, dan suatu tim yang terdiri dari Riger yang berpengalaman, crane operator dan engineer berpengalaman tentang liftng & rigging.
14
LIFT PLAN Lift Plan tertulis diperlukan untuk pengangkatan kritis dan/atau nonnon routine, termasuk namun tidak terbatas pada: •Pengangkatan
buta (blind lifts).
•Pengangkatan
kompleks (complex lifts).
•Pengangkatan
komplikasi (complicated lifts).
•Pengangkatan
berat (heavy lifts).
•Pengangkatan
yang melibatkan orang naik ke dalam keranjang kerja (man riding work basket).
•Pengangkatan
lain yang ditentukan oleh Qualified Lifting Operator karena keunikannya. Pengangkatan
kritikal dan /atau non rutin rutin membutuhkan
Lifting Plan, PTW dan JSA
15
LIFT PLAN TERM
Critical Lift (Non-Routine)
DEFINITION Sebuah pengangkatan pengangkatan yang telah diidentifikasi sebagai: sebagai: complicated atau complex complex lift; heavy li ft; lift yang melibatkan man riding work basket (orang berada dalam keranjang kerja); dan/atau lift yang disebutkan oleh manajemen atau Crane Operator karena keunikan pengangkatannya. pengangkatannya.
Routine Lift
Routine lift adal ah pengangkatan pengangkatan sederhana yang dilakukan secara regular dengan menggunakan peralatan angkat angkat khusus yang tetap. Pada dasarnya, jenis pengangkatan pengangkatan ini terdiri dari operasi normal crane di dalam instalasi dan ke atau dari kapal suplai (supply vessel).
Blind Lifts
Sebuah pengangkatan pengangkatan (lifting) dimana operator lifting tidak memiliki pandangan langsung terhadap seluruh atau sebagian dari objek yang dipindahkan.
Complicated Lifts
Pengangkatan Pengangkatan yang sulit karena sifat dari beban yang diangkat (seperti bentuk yang aneh (awkward ), ), pusat gravitasi yang bergeser bergeser atau tinggi, rapuh, berisi cairan, tidak ada cantolan lifting /sulit untuk dipasangi sling, dan karakteristik unik lainnya). Operasi pengangkatan atau penanganan lift juga sulit (seperti memerlukan rotasi, diangkut bersilangan dengan melibatkan dua atau lebih set rigging dan/atau tandem lifting crane).
Complex Lifts
Pengangkatan Pengangkatan dengan potensi bahaya tambahan (seperti ruang terbatas, ruang diatas kepala yang terbatas, pengangkatan pengangkatan melewati peralatan yang tak terlindungi, pengangkatan dibawah air (subsea), pengangkatan pengangkatan yang melibatkan penyelam, pengangkatan yang melibatkan floating crane dan keadaan unik lainnya) atau operasi dan kondisi pengangkatan pengangkatan yang memerlukan masukan dari engineering .
Heavy Lifts
Pengangkatan Pengangkatan yang melebihi 75% dari nilai kapasitas (sesuai load chart ) crane atau hoist untuk suatu pengangkatan. 16
LIFTING EQUIPMENT CRANE OFF SHORE
CRANE ON SHORE
17
CRANE OFF SHORE FLOATING CRANE
PEDESTAL CRANE
OVER HEAD CRANE
JIB CRANE
DERRICK CRANE
18
CRANE ON SHORE PORTAL CRANE
JIB CRANE
TOWER CRANE
SHOP CRANE
OVER HEAD CRANE
STRACKER CRANE
GANTRY CRANE
WALL CRANE
LOCOMOTIVE CRANE
MOBILE CRANE / MOUNTED CRANE
19
MOBILE CRANE CRAWLER CRANE Telescopic Boom
Lattice Boom
Articulating Boom
ROUGHTERRAIN CRANE Telescopic Boom
Lattice Boom
Articulating Boom
20
MOBILE CRANE TRUCK CRANE Telescopic Boom
Lattice Boom
Articulating Boom
TRUCK LOADER CRANE Telescopic Boom
Lattice Boom
21
MOBILE CRANE SIDE BOOM CRANE
LOCOMOTIVE CRANE
22
KOMPONEN CRANE
23
CRANE SAFETY DEVICE IBU L&R Standard Standard 5.6 Safety in Crane Crane Operations IBU MSW Process Process – Lampiran Lampiran L – Persaratan Persaratan 15 & 16 OSHA 29 CFR Part 1926 Cranes and Derricks in Construction; Construction; Final Rule § 1926.1416 1926.1416 Operational aids.
LOAD CHART
MANUAL
AML / LMI
WORKING RANGE
BOOM ANGLE INDICATOR
Manual book bahasa Indonesia dan duplikat manual book asli harus ada di Unit ANTI TWO BLOCK
LOCK SWING & BOOM
OUT DOOR ALARM & LIGHT DEVICE
BOOM KICK OUT
LEVEL GAUGE
BOOM BACK STOP
24
CRANE SAFETY DEVICE
25
KEGAGALAN MOBILE CRANE STABILTY FAIL PENYEBAB KEGAGALAN STABILITAS Over
load Tumpuan outrigger crane anjelok Kecepatan berlebihan / Beban dinamis Faktor alam / Kecepatan angin
STRUCTURE FAIL
PENYEBAB KEGAGALAN STRUCTURE Over load Kecepatan
berlebihan / Beban dinamis Faktor alam / kecepatan angin Fatic Kurang perawatan Kerusakan yang tidak terdeteksi saat inspeksi 26
METODE METODE PEMBACAAN LOAD CHART
27
METODE METODE PEMBACAAN LOAD CHART Load chart seperti ini, tanpa dilengkapi dengan working range chart tidak bisa diaplikasikan dalam pengangkatan
28
METODE METODE PEMBACAAN LOAD CHART Boom Angle Indicator
Load Chart
Working Range Chart
29
METODE METODE PEMBACAAN LOAD CHART Langkah 1 Pointer pada Boom angle indicator menunjukkan sudut 60 derajat
Langkah 5 Lihat load chart, pilih angka yang ditunjukkan oleh kolom pertemuan antara boom ke tiga dengan Radius 5 M, kapasitas crane adalah 3070 Kg
Langkah 2 Pilih panjang boom yang digunakan, Misalnya boom ke 3 Langkah 3 Titik pertemuan antara garis sudut 600 dengan garis lengkung panjang boom
Langkah 4 Radius kerja pada garis X menunjukkan Radius 5 M. Jika garis tidak tepat pilih angka lebih tinggi 30
METODE METODE PEMBACAAN LOAD CHART Load Indicator
Load Chart
Working Range Chart
31
METODE METODE PEMBACAAN LOAD CHART Langkah 1 Sudut boom pada Load indicator menunjukkan sudut 40 derajat Langkah 2
Langkah 3
Pilih panjang boom sesuai yang digunakan, Misalnya boom ke 3
Lihat angka yang ditunjukkan pointer Load indicator pada scale band untuk boom ke 3 terlihat sedikit dibawah 2.1 diatas 1.8 Langkah 5 Konfirmasi dengan Working Range Chart, pada Radius 8 M dan panjang boom ke 3 sudut boom adalah 380 . Maka pada sudut 400 sudah pasti mampu mengangkat 1970 Kg
Langkah 4 Lihat load chart , cari angka sedikit dibawah 2.1 tapi diatas 1.8 pada kolom panjang boom ke 3. Kapasitas crane 32
METODE METODE PEMBACAAN LOAD CHART
Tanda putih pada telescoping te lescoping boom mendakan boom ke 3
33
METODE METODE PEMBACAAN LOAD CHART CRANE ARTICULATING
34
METODE METODE PEMBACAAN LOAD CHART CRANE ARTICULATING
Rentangkan Rentangkan boom ke arah beban.
Tentukan radius kerja pada C0G beban yang mau diangkat dengan mengacu kepada panjang boom.
Lihat kapasitas crane pada radius kerja yang telah ditentukan. ditentukan.
Swing boom ke arah penempatan beban.
Rentangkan boom ke titik penempatan beban.
Tentukan Radius Kerja mengacu kepada panjang boom.
Lihat kapasitas crane pada radius kerja yang telah ditentukan. ditentukan. 35
LOAD INDICA INDICATOR TOR , LOAD CHART, CHART, LOAD LIMITING DEVICE •
Telescoping crane harus mempunyai salah satu peralatan keselamatan seperti load weighing device (load meter analog/digital), load moment indicator, atau load moment limiter
•
Articulating crane mempunyai mempunyai salah satu peralatan keselamatan seperti automatic over over load prevention, prevention, load weighing device (load meter analog/digital), load moment indicator, atau load moment limiter
OSHA CPR 1926 Capture § 1926.1416 Operational aids.
36
WEIGHT INDICATOR / LOAD METER PART LINE METODE PEMBACAAN ( LOAD METER ANALOG ) 1.Angkat hook block (dengan dengan menarik handle winch Block sepenuhnya) tanpa beban. Ketika mengangkat, atur handle gas sampai jarum menunjuk angka nol. 2.Posisikan hook block tepat diatas beban yang akan diangkat. 3.Baca skala pada load indicator. Contoh panjang boom 3.55m (boom dimasukkan semua) terlihat sebelah sebelah kanan, kanan, beban beban yang yang dapat dapat diangkat seberat 4,05 Ton.
37
WEIGHT INDICATOR / LOAD METER PART LINE 4.
Gant Gantun ungk gkan an beb beban an ke ke hook hook bloc block k, dan dan ang angka katt beban tersebut setinggi 30cm dari tanah. Saat sedang mengangkat, baca angka yang ditunjukkan oleh pointer Load Meter. Posisikan handle winch block dan handle gas pada posisi yang sama dengan langkah 1.
Ketika jarum Load Meter menunjukkan angka seperti di gambar. Berat beben adalah sekitar 1.1 t. Jarum pada Load Meter menunjukkan berbagai jumlah part line. Baca hasil yang ditunjukkan ditunjukkan sesuai dengan part line yang terpasang. 5.
Band Bandin ingk gkan an bera beratt beb beban an yang yang dian diangk gkat at deng dengan an kemampuan crane yang terlihat pada load indicator.
Contoh : berat beban yang diangkat (1,1 t) lebih ringan
dari yang ditunjukkan load indicator yang menunj nunjuk ukkkan ( 4,05t) 4,05t),, beban ama aman untuk di ang ngkkat. 38
METODE PEMBACAAN LOAD WEIGHING DEVICE. PERHATIAN : Load
Meter ini meregister berat beban hanya ketika winch berada dalam hoisting operasi. Dalam operasi lainnya (termasuk Lowering operasi dan stop hoisting), load meter tidak menunjukkan berat beban.
Jika pointer load
meter menunjukkan nilai melebihi nilai kapasitas beban, jangan pernah mencoba mencoba untuk mengngkat mengngkat beban. Kegagalan Kegagalan untuk melakukan melakukan dapat dapat membuat crane rusak. Dalam hal ini, kurangi radius kerja dengan mengurangi jarak agar lebih dekat ke beban sehingga crane tidak over load. Jika
pointer load meter menunjukan nilai di bawah nilai kapasitas beban, dalam hal ini operasi crane dalam mengangkat beban dengan aman.
Sebagaimana
dinyatakan di atas, aman mengoperasikan crane sambil melihat indikator load meter dan beban agar tidak over load. 39
BEBAN PESAWAT ANGKAT
40
IDENTIFIKASI, BERAT & CoG BEBAN
Identifikasi beban
Tentukan berat beban
1.
MARK MARKIN ING G BERA BERAT T BEBA BEBAN N & DAT DATA MANUFACTURE.
2.
CARGO MA MANIF NIFEST.
3.
KALK ALKULAS ULASII & BER BERA AT JEN JENIS IS..
4.
NAME NAME PLA PLATE/T TE/TAG AG IDE IDENT NTIF IFIK IKAS ASII
MARKING BERAT BEBAN / & DATA DATA MANUFACTU M ANUFACTURE RE
CARGO MANIFEST
KAKULASI & BERAT BERAT JENIS 41
IDENTIFIKASI, BERAT & CoG BEBAN
Bentuk dan ukuran beban
Titik pusat berat beban (Center of Gravity)
42
CRANE LIFTING QUADRANT ( DAERAH KERJA ) CRANE Rough Terrain Crane Telescopic Boom
43
CRANE LIFTING QUADRANT ( DAERAH KERJA ) CRANE Rough Terrain Crane Telescopic Boom
44
CRANE LIFTING QUADRANT ( DAERAH KERJA ) CRANE Rough Terrain Crane Telescopic Boom
45
CRANE MATE Fungsi crane mate •
•
Regulasi D & C 60 cm X 60 cm - Foco 90 cm X 90 cm - Crane
Menciptakan suatu permukaan dataran operasi kerja yang aman. Membagi berat secara merata di atas at as bidang permukaan lebih luas. luas.
46
COMPOSED COMPOSED CRANE MATE MATE 24” X 24” X 1” ( 18 Lbs )
24” X 24” X 2” ( 37 Lbs )
36” X 36” X 2” ( 70 Lbs )
36” X 36” X 1” ( 41 Lbs ) 47
COMPOSED COMPOSED CRANE MATE MATE =
48
KONDISI TANAH LANDASAN Kondisi landasan ( Best practice ) Bila tidak dapat dihindari, ketentuan berikut berlaku : 2 : 1 - Untuk tanah yang tidak diketahui history-nya 1 : 1 - Untuk tanah yang kuat. Engineering untuk tanah labil dan jurang. Kalkulasi civil Engineering
Xxxxxxxxxxxx xxxxxxxx xxx xxx 49
INSPEKSI CRANE Semua peralatan lifting and rigging harus diperiksa dan didokumentasikan oleh qualified personnel sesuai dengan spesifikasi pabrik, peraturan perundangan dan standar perusahaan yang berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada: •Sebelum
setiap penggunaan (misalnya diberikan inisial/diparaf dan/atau centang pada JSA oleh Qualified Lifting Operator/Qualified Rigger ). ). Form PTI Crane •Secara
bulanan (hanya crane heavy use). use). Form Monthly Inspection
•Setiap
tahun sesuai dengan spesifikasi pabrik. Video crane inspection
•Setelah •Setiap
dilakukan modifikasi, perbaikan, atau penyesuaian. penyesuaian.
saat yang ditentukan oleh individu yang memenuhi syarat (qualified individual).
Inspeksi lifting and rigging bulanan bulanan dan tahunan harus didokumentasikan minimal meliputi hal berikut: •Type
peralatan yang diinspeksi.
•Hasil
inspeksi.
•Tanggal • Nama
inspeksi.
dan tanda tangan Inspektor Inspektor yang kompetent/Qualified kompetent/Qualified. 50
CRANE FILE DOKUMENT CRANE FILE MELIPUTI :
Alamat dan nomor telepon pabrik pembuat
Model dan serial number num ber crane
Salinan load chart, working range chart
Salinan SKPP atau SILO, Wire rope certificate, NDT certificate
Salinan SIO dan LOP
Salinan sertifikat rigger
Informasi penggantian komponen crane
Informasi perbaikan crane
Salinan/copy buku laporan teknis PJIT 51
WIRE ROPE & TERMINATION 52
WIRE ROPE & TERMINATION
53
TERMINOLOGI WIRE ROPE WIRE ROPE ADALAH : Sekumpulan kawat baja yang terdiri dari wire, strand, inti (core) dan dipintal menjadi satu kesatuan
54
WIRE ROPE PROCESS Proses pembuatan wire rope
Descaling ( dicuci / coting )
Drawing ( ditarik dari rod )
Patenting ( dipanasi )
Second drawing ( ditarik kembali sesuai ukuran )
Galvanizing ( dicelup galvanis )
Stranding ( memintal wire / kawat )
Closing ( memintal strand jadi wire rope ) 55
CORE ( INTI ) WIRE ROPE Steel Strand Core (SSC) •
Inti sama dengan strand
Baja
Independent Wire Rope Core (IWRC) •
Inti terdiri tali kawat baja yang berdiri sendir
Armoured Core •
Inti terdiri dari tali serat pada bagian dalam dan dikelili dikelilingi ngi kawat baja
Alam
•
Inti terdiri dari tali serat alam seperti Manila
Buatan
•
Inti terdiri dari tali serat alam seperti Nilon, Poliester dll
Serat
56
JENIS PINTALAN PINTALAN WIRE ROPE
57
ROPE ROPE LAY LAY WIRE ROPE ROPE SATU SATU ROPE ROPE LA L AY ADALAH ADALAH :
Jarak yang diukur sepanjang satu kali putaran strand mengelilingi inti talikawat baja atau / Wire Rope Panjang Satu Lilitan ONE ROPE LAY
58
KLASIFIKASI WIRE ROPE
Klasifikasi 6x7 : Wire rope yang memiliki 6 Strand dengan jumlah wire dalam satu strand antara 7 sampai 15 wire
Klasifikasi 6X19 : Wire rope yang memiliki 6 Strand dengan jumlah wire dalam satu strand antara 16 sampai 26 wire
Klasifikasi 6X36 : Wire rope yang memiliki 6 Strand dengan jumlah wire dalam satu strand antara 27 sampai 49 wire
Klasifikasi 6X61 : Wire rope yang memiliki 6 Strand dengan jumlah wire dalam satu strand antara 50 sampai 74 wire 59
KEKU KEKUA ATAN WIRE WIRE ROPE ROPE Kekuatan tali kawat baja / wire rope ditentukan oleh : 1.
Bahan / Grade
2.
Ukuran / Diameter
3.
Inti / Core
Bahan - Plow Steel (PS)
( 1350-1570 N/ mm² )
- Improved Plow Steel (IPS)
( 1770 N/mm² )
- Extra Improved Plow Steel(EIPS)
( 1960 N/mm² )
- Extra Extra Improved Plow Steel (EEIPS)
( 2160 N/mm² )
Diameter (Ø)
Inti /Core
- Serat/Fiber - Baja/Steel
0
s/d
3/4"
1/32"
13/16"
s/d
1 1/8"
3/16"
1 13/16"
s/d
1 1/2"
1/16"
1 9/16"
s/d
2 1/4"
3/32"
2 5/16"
s/d
Keatas
1/8"
1 N/mm² = 0.1019 kg/mm² 60
IDENTIFIKASI WIRE ROPE IDENTIFIKASI WIRE ROPE 5/8” X 3280’ X 6 X 19 IWRC RRL EPIS 5/8” X 3280’ 3280’ X 6 X 19 IWRC RRL EPIS
Diameter Wire rope
Panjang Wire rope
JumlahStrand dalam WR
Jumlah Wire dalam strand
Jenis Core
Jenis Pintalan
Grade
61
CERTIFICATE CERTIFICATE WIRE ROPE •
Setiap supllier wire rope harus menyediakan sertifikat yang dikeluarkan oleh manufacture.
•
Sebuah tag identifikasi dari besi sesuai dengan sertifikat dari manufacture harus tersedia dan dipakukan di spool wire rope.
•
Tag identifikasi harus berisi informasi tentang kelas/bahan, pintalan, klasifikasi strand, ukuran/diameter ,dan panjang dari wire rope
•
Salinan dari sertifikat wire rope yang digunakan untuk running rope (Hoist cable) crane harus didokumentasikan di crane file.
•
Setiap penggantian Hoist cable crane, sertifikat wire rope lama harus 62 disingkirkan dan diganti dengan sertifikat
SAFETY SAFETY FACTOR & USIA USIA PEMAKAIAN WIRE ROPE SAFETY FACTOR PENGGUNAAN PENGGUNAA N
Tali diam (standing rope)
: 3
Tali berjalan (running rope)
: 3.5
Tali bantu angkat (lifting rope)
: 5
Tali untuk personil (personal rope)
: 10
USIA PENGGUNAAN WIRE ROPE
Tali diam (standing rope)
:5
Tali berjalan (running rope)
:3
Tali bantu angkat angka t (lifting rope)
:3 63
KRITERIA WIRE ROPE TIDAK LAYAK PAKAI I
1 . Tiga (3) Kawat Kawat putus berkelompok
Putus tiga (3) wire dalam satu strand sepanjang satu lilitan (one rope lay) Panjang Satu Lilitan Panjang Satu Lilitan ONE ROPE LAY
1
2
3 64
KRITERIA WIRE ROPE TIDAK LAYAK PAKAI 1 . Tiga (3) Kawat Kawat putus berkelompok
Putus tiga (3) wire dalam satu strand sepanjang satu lilitan (one rope lay) Panjang Satu Lilitan Panjang Satu Lilitan ONE ROPE LAY
1
2
3 65
KRITERIA WIRE ROPE TIDAK LAYAK PAKAI 3. Satu (1) Kawat putus di sekitar ujung tali
Putus satu (1) wire disekitar ujung tali harus dilakukan penggantian atau penggeseran penggeseran shocket.
66
KRITERIA WIRE ROPE TIDAK LAYAK PAKAI 4. Inti rusak memburuk
Kerusakan pada inti merupakan akibat dari pembebanan yang tidak seimbang disebabkan oleh shock shock loading loading
67
KRITERIA WIRE ROPE TIDAK LAYAK PAKAI 5. Aus / Pengurangan diameter diameter
Aus sampai lebih dari dari 1/3 bagian bagian dari kawat terluar terluar
68
KRITERIA WIRE ROPE TIDAK LAYAK PAKAI 6. Penyusutan diameter
Penyusutan diameter yang diakibatkan oleh tarikan ataupun pelintiran
69
KRITERIA WIRE ROPE TIDAK LAYAK PAKAI 7. Karat dalam tali
Timbulnya karat dalam wire rope yang diakibatkan oleh keringnya pelumasan mengakibatkan mengakibatkan wire rope kehilangan kehilangan elastisitas elastisitas atau rapuh
70
KRITERIA WIRE ROPE TIDAK LAYAK PAKAI 8. Karat dipermukaan tali
Timbulnya karat dipermukaan tali yang mengakibatkan adanya lobanglobang kecil pada pemukaan kawat / wire terluar
71
KRITERIA WIRE ROPE TIDAK LAYAK PAKAI 9. Perubahan bentuk
Perubahan bentuk permanen seperti kinking, crushing, birth chagging (sangkar burung), eye deformation dan dog leg mengharuskan penggantian
72
KRITERIA WIRE ROPE TIDAK LAYAK PAKAI 10. Rusak akibat panas
Kerusakan yang disebabkan terkena panas berlebihan seperti terkena cutting toss dan arus listrik (wellding) (wellding)
73
WIRE ROPE TERMINATION TERMINATION WIRE ROPE ROPE TERMINITION, TERMINITION, ADALAH :
Penyambung / penghubung ujung tali kawat baja (wire rope) seperti wedge socket, swage socket, ferrule socket, spelter-socket, wire clip, dll.
74
WIRE ROPE TERMINA TERMINATION TION WEDGE SOCKET
6 X Dia ( Minimal ) 75
WIRE ROPE TERMINA TERMINATION TION WIRE ROPE CLIP
Forged / Bulldog
Fist Grip
76
SLINGS & LIFTING GEARS 77
SLING & LIFTING GEARS
78
SLING Sling dapat dibuat dari berbagai bahan dan bentuk seperti :
Wire rope Sling (Sling tali t ali kawat baja)
Chain sling (Sling rantai)
Webbing sling
Fiber rope sling (Sling tali serat)
Metal mash sling
WIRE ROPE SLING
CHAIN SLING
WEBBING SLING
FIBRE ROPE SLING
METAL METAL MESH SLING SLING
79
WIRE ROPE SLING
WIRE ROPE SLING adalah tali kawat baja (wire rope) yang telah diberi mata dan dapat digunakan sebagai tali bantu angkat. MECHANICAL SPLICE
HANDS SPLICE
WIRE ROPE SLING MAKE
RECOMMENDED
NOT ALLOWED
80
WIRE ROPE SLING Tipe mata wire rope sling sesuai kebutuhan operasi
81
WIRE ROPE SLING Tipe wire rope sling berdasarkan jumlah kaki sling Single leg sling
2 Leg sling
3 Leg sling
4 Leg sling
82
WIRE ROPE SLING IDENTIFICA IDENTI FICATION TION TAG Semua sling tali kawat baja dan sintetik yang dimiliki oleh kontraktor, kontraktor, berisikan identifikasi tag dengan informasi: 1. Diameter dan panjang 2. Working load limit 3. Nama supplier 4. Nomo Nomorr dan dan tan tangg ggal al cert certif ifik ikat at load load tes tes 5. Ident dentif ifik ikas asii kode kode warn warnaa yang ang ber berla laku ku IBU L&R Standard 5.13.4.1 Sling Certification
Manufacture Tag
Special order
15’
83
WIRE ROPE SLING IDENTIFICATION TAG 1 = Diameter dan panjang
DEPAN
2 = Working Load Limit (WLL)
1.
XXX & XXX
2.
XXX
3.
XXX
4.
XXXX& DD/MM/YY
3 = Manufacture 4 = Nomor dan tanngal load test 5 = Color code
BELAKANG 5.DD/MM/YY
84
WIRE ROPE SLING PRE USE INSPECTION
NOTE : Jika : Jika identifikasi tag hilang, sling tidak perboleh diperguna dipergunakan kan sampai disertifikasi ulang oleh pihak ketiga. 85
WIRE ROPE SLING INSPECTION BERKALA Jadwal inspeksi peralatan rigging adalah dalam jarak enam bulan sejalan dengan kode warna sesuai dengan yang tertera di ketentuan
86
CHAIN SLING •
Chain sling adalah rantai dari baja (Alloy Steal) yang telah dirancang sedemikian rupa sebagai tali bantu angkat
CHAIN SLINGS
CHAIN SLINGS ASSOSSERIES
87
CHAIN SLING INSPECTION Inspeksi Inspeksi terhadap rantai dilakukan untuk mengidentifikasi kerusakan berupa : Aus, Keretakan, rusak pengelasan sambungan mata mata dan perubahan bentuk seperti bengkok, terpelintir dan memanjang. Jika satu mata rantai rusak maka semuanya tidak boleh digunakan.
88
WEBBING SLING •
Webbing sling adalah tali bantu angkat yang berbentuk pipih dan biasanya terbuat dari bahan poliester. poliester.
89
WEBBING SLING WARNA WEBBING SLING
90
WEBBING SLING BEST PRACTICE
91
FIBRE ROPE SLING
Fiber rope sling (Sling tali serat) adalah tali serat yang diberi mata dan digunakan sebagai tali bantu angkat. Di lingkungan CPI Fiber CPI Fiber rope sling tidak boleh digunakan untuk operasi pengangkatan.
92
MET ME TAL ME MESH SH SLING SLING TYPE METAL MESH SLING
93
METAL METAL MESH MESH SLING SLING TABLE of WLL METAL MESH SLING
94
SHACKLE BERDASARKAN JENIS PIN, SHACKLE DIGOLONGKAN TIGA JENIS : 1. Scr Screw pin pin sha shack ckle le 2. Round Round pin pin shac shackle kle (Swive (Swivell pin pin shacl shacle) e) 3. Safety Safety bold bold pin pin shackl shacklee (Four (Four part part shac shackle kle))
x 95
SHACKLE BOW & “D” Type Safety Bold Pin Shackle
Safety Bold Pin Shackle dipergunakan untuk permanent, penggunaaan tegangan berubah-rubah & penggunaan mendapat vibrasi/ getaran. Selain itu juga dapat digunakan untuk operasi lifting
BOW & “D” Type Screw Pin Shackle
Screw Pin Shackle digunakan untuk operasi lifting dimana pemakaian hanya bersifat sementara / tidak permanen, tidak mendapat tegangan berubah-rubah berubah-rubah dan tidak dapat getaran. 96
SHACKLE
Identifikasi pada busur ( body ) ditempa cor atau stamp oleh manufaktur, manufaktur, meliputi : 1. Nama Nama brand brand manuf manufact acture ure / prod produse usen n 2. WLL WLL ( Worki orking ng Loa Load d Limi Limitt ) 3. Ukuran / diameter
Identifikasi pada pin ditempa cor atau stamp oleh manufaktur, meliputi : 1. Nama Nama brand brand manuf manufakt aktur ur / produs produsen en 2. Kelas, Kelas, jeni jeniss bahan bahan atau atau nilai nilai beb beban. an.
Identifikasi Identifikasi harus dipertahankan oleh user selama digunakan. B 30 26 Capture 26-1.5 IDENTFICA IDENTFICATION TION
97
SHACKLE PRE-USE INSPECTION SHACKLE LOAD LINE Busur
Check keausan
Body
SHACKLE DIAMETER DIUKUR PADA BUSUR
Identitas pabrik Permukaan alat angkat
Check keausan dan kelurusannya
Keduduk an ulir
Check pin terpasang/duduk sempurna pada badan/busur. Celah pin
Mulut shackle
Check perubahan bukaan mulut shackle
98
SHACKLE KRITERIA KERUSAKAN KERUSAKAN SHACKLE : 1. Tidak idak memp mempuny unyai ai atau hila hilang ng ident identita itass nama nama manufa manufactu cture, re, ukuran dan WLL (data manufacture, certificate). 2. Indikas Indikasii keru kerusak sakan an akibat akibat panas panas dan percik percikan an las. las. 3. Karat berlebihan. 4. Bengkok, Bengkok, memutar memutar,, terdi terdistors storsi, i, melinti melintirr, memanja memanjang, ng, retak, retak, atau komponen rusak, termasuk keausan drat. 5. Toreha rehan n be berleb rlebiihan 6. Aus / pengur pengurang angan an 10% 10% dari dari dime dimensi nsi asli asliny nya, a, term termasu asuk k pin. 7. pin tidak le lengkap. 8. keru kerusa saka kan n dra dratt pin pin & bolt bolt.. 9. Peng Pengel elaasan san ya yang ti tidak dak sa sah. ASMI B30.26 Capture 26-1.8.4 Removal Criteria
99
SHACKLE RIGGING PRACTICE : digunakan, pin harus dipasang sampai Bila Screw pin shackle digunakan, shoulder duduk sempurna ke bodi
Bila shackle tipe Safety bolt pin shackle digunakan, cutter pin harus terpasang, dibengkokkan dibengkokkan dan dipelihara dengan baik. Hindari tertekuk di sudut tajam. Hindari shock loading. Hindari penempatan lebih dari 2 mata sling dalam satu shackle Pusatkan beban pada centre busur dan pin, hindari beban samping Jika shackle di bebani kesamping nilai beban akan dikurangi sesuai dengan rekomendasi produsen atau qualified person. person.
100
SHACKLE
Pin screw untuk pemasangan pemasangan setelah diputar kandas jangan dilonggari lagi. Untuk penggunaan jangka panjang, gunakan “Bolt type shackle“ Jangan menyeret shackle ketika memindahkan, karena dapat menyebabkan keausan. Penggunaan sling sling dalam satu shackle maka sudut kaki sling tidak boleh lebih dari 120 derajat. Ketika shackle digunakan dalam chocker hitch, life line harus di posisi busur.
ASME B 30.26 Capture 26-1.9.4 Rigging Practice Practicess
PENYIMPANGAN DI LINGKUNGAN KERJA>
Shackle harus disimpan di daerah di mana tidak akan mengalami kerusakan, karat, atau panas berlebihan. Jika terdapat suhu ekstrim atau lingkungan kimia aktif bimbingan yang disediakan dibagian. B 30 26 -1.6.1 atau B 30 26 -1.6.2 harus diikuti. 101
HOOKS Hanya hook yang dilengkapi dengan hook latch atau positive locking hook boleh digunakan dalam pengangkatan
102
HOOKS KRITERIA KERUSAKAN HOOKS :
Terdistorsi seperti bengkok, terpelintir atau bukaan mulut (throat) membesar 5% tidak lebih dari 1/4 inch
Aus 10% dari ukuran normal
Retak, torehan
Hook latch rusak atau tidak menutup mulut (throat) dengan baik
Sistim pengaman rangkaian hook tidak berfungsi
Self-locking hooks tidak berfungsi dan tidak mengunci dengan baik
ASME B30.10 Capture 10-1.2.1.2 Frequent Inspection :
Hook blok , kriteria kerusakan mengacu ke ASME B30.26 Capture 26-5.8.4 26 -5.8.4 Removal Criteria
Swivel hook, kriteria kerusakan mengacu ke
ASME B30.26 Capture Capture 26-4.8.4 Removal Criteri Criteria
103
HOOKS PEMBEBANAN HOOK
100%
86%
80%
70%
40%
104
ADJUSTABLE HARDWARE ASME B30.26 Capture 26-2 Adjustable Hardware
TURNBUCKLE •
Pada umumnya turnbuckle dapat digunakan dalam pengangkatan, kecuali turnbuckle tipe hook.
•
Hanya turnbuckle yang memiliki identitas dan WLL boleh digunakan dalam operasi pengangkatan
105
ADJUSTABLE HARDWARE ASME B30.26 Capture 26-2 Adjustable Hardware
EYE BOLT
Dinamo eye bold hanya digunakan untuk tarikan (angkatan) keatas
Eye bold jenis colar bisa digunakan untuk tarikan (angkatan) menyudut maksimal 900 . (Penurunan SWL “Lihat “Lihat table!”)
Lift ring memiliki swivel dan berputar sesuai arah tarikan.
Eye bolt harus tertanam sepanjang 1 ½ kali diameternya atau gunakan “nut” “nut” bila bila benda yang diangkat tipis.
DINAMO
COLAR LIFT RINGS
106
ADJUSTABLE HARDWARE ASME B30.26 Capture 26-2 Adjustable Hardware
Turnbuckle dan eye bold harus disingkirkan dari operasi atau jika ditemukan kreteria krete ria kerusakan seperti : 1. Id Identif entifikas ikasii hilan hilang g atau tidak terbaca terbaca 2. indikasi kerusakan kerusakan akibat panas panas termasuk termasuk percikan las 3. Karat berlebih berlebihan an atau koros korosii 4. Bengkok Bengkok,, memutar, memutar, terdistorsi, menggeliat, menggeliat, memanjang, retak, atau rusak komponen komponen bantalan beban 5. toreh torehan an berlebihan berlebihan atau goug gouges es 6. pengurang pengurangan an 10% dari dimensi dimensi asli atau katalog pada setiap titik 7. Kerusakan ulir (drat) berlebihan berlebihan atau terkoyak terkoyak 8. Pengelasan yang yang tidak sah atau modifik modifikasi asi 9. Untuk Swivel Swivel hoist, kurangnya kurangnya kemampuan secara bebas memutar memutar pada poros 10.kondisi lain, termasuk kerusakan yangmenyebabkan keraguan dalam menggunaka ASME B30.26 Capture 26-2.8.4 Removal Removal Criteria 107
PAD EYE
Lifting pad eye adalah merupakan lifting point yang direcomendasikan untuk pengangkatan full lifting
Lifting tubular tidak direcomendasikan untuk pengangkatan dengan crane atau foco
LIFTING POINT LIFTING PAD EYE TYPE
LIFTING TUBULAR TYPE
108
PAD EYE PROCESS EQUAL PAD EYE FABRICATE •
Material Certificate
•
Engineering calculation
•
Welding & WPS W PS ( Welder Welder certificate cert ificate )
•
Visual check
•
NDT before before load test
•
Load test 2 X WLL
•
NDT after after load test
•
Color code, cod e, WLL & Id Id
•
Ready for use 109
PAD EYE
Ped eye dirancang dengan kalkulasi enginering untuk memastikan kesesuaian dengan beban dan arah yang sesuai dengan tarikan saat pengangkatan. Ped eye harus diinspeksi untuk mengidentifikasi kerusakan , korosi atau karat, keretakan pada las dan color code yang sesuai. sesuai .
SIMBUL YANG DIGUNAKAN PADA LIFTING POINT
110
COLOR CODE DEFENISI Color code adalah suatu cara preventive dalam pemeliharaan & pemeriksaan peralatan rigging secara periode dengan visual dan terdokumentasi serta pewarnaan sebagai simbul telah dilakukan. MAKSUD Semua peralatan rigging yang digunakan dalam operasi rig dan suport, memenuhi persyaratan keselamatan serta kelayakan pakai pakai sesuai TUJUAN Standarisasi dalam pelaksanaan Color coding dan pengawasan . Memperoleh data pada kondisi awal dan kondisi terakhir peralatan rigging yang di gunakan. Sebagai alat pantau management terhadap keberadaan, kelayakan peralatan rigging dalam penggunaan terdahap persyaratan yang ditetapkan SYARAT SYARAT LIFTING GEARS YANG YANG BOLEH DIGUNAKAN (Best Practice): Prac tice):
1. 2. 3. 4.
Name Name plate plate / tag tag Ident Identita itasny snyaa tertera. tertera. Sert Sertif ifik ikat at ters tersed edia ia.. WLL tertera. Suda Sudah h di di lak lakuk ukan an col color or code code.. 111
COLOR CODE Pemeriksaan Pemeriksaan oleh qualified person
Melakukan pewarnaan
Slings & lifting gear register.
112
COLOR CODE PENEMPATAN KODE WARNE
113
COLOR CODE PENEMPATAN KODE WARNE Peralatan rigging dalam satu set certificate ( Slings set) penempatan penempatan code warna cukup pada tag-nya
114
COLOR CODE PENEMPATAN KODE WARNE
Peralatan rigging yang mempunyai tag, color code bisa dilakukan dilakukan pada tag-nya
115
RUANG LINGKUP COLOR CODE LIFTING GEAR
Wire rope rope slings set (Single leg sling & Multi leg sling)
Shackle.
Lifting lugs : •
Eye bolt.
•
Pallet lifters.
•
Lifting point.
•
Pad eyes pada peralatan operasi atau Cargo Container Unit (CCU). Wire snake grip bila bila ada ada.
Dan lain-lain yang berfungsi sebagai alat bantu angkat. angkat.
C atata tatan n: Lifting tubular tidak masuk dalam ruang lingkup lifting gear (Best Practice). Lifting tubular tidak direkomendasikan sebagai perangkat pengangkat (lifting lug) dalam mobile crane lifting. Lifting tubular dapat digantikan oleh desain pad eyes. eyes. 116
PERSONIL PELAKSANA & SCOPE INSPEKSI PERSONAL INSPEKSI
Certified Third Party Inspector
SCOPE INSPECTION
Non Destructive test (per 6 bulan) untuk semua semua item lifting gear. gear. Load test (per 12 bulan) untuk peralatan yang menggunakan perangkat lifting lug (eye bolt, lifting bar, bar, lifting point, pad eyes, dll). •
•
Setiap peralatan operasi atau Cargo Container Unit (CCU) yang dilengkapi eye bolt atau lifting points atau pad eyes dan belum memiliki name plate terpasang dan sertifikat load test maka wajib dilakukan load test. Setiap peralatan operasi atau Cargo Container Unit (CCU) yang sertifikat load testnya sudah melebihi 1 tahun maka wajib dilakukan load test kembali. 117
NAME PLATE ATAU CERTIFICATION TAG Cargo Container Unit (CCU) wajib memiliki name plate berisi informasi :
Maximum allowable/gross weight : berat total dari berat beban dan cargo container unit.
Tare weight : berat beban yang diizinkan.
Net weight : berat bersih cargo cargo container unit tanpa beban. Bukti nomor dan tanggal sertifikasi uji
Wire rope slings wajib slings wajib memiliki name plate berisi informasi :
Diameter dan panjang.
Beban Kerja Aman berdasarkan tipe ikatan (hitches) dan sudut pengangkatan (sling lebih dari 1 leg).
Nama pemasok.
Bukti nomor dan tanggal sertifikasi uji.
Identifikasi kode warna yang berlaku.
118
LIFTING GEARS MANAGEMENT REGISTER •
Lifting gear management management register adalah sistim pengelolaan data registrasi alat bantu angkat (lifting gears) dan tali bantu angkat (sling) yang digunakan untuk operasi pengangkatan dalam suatu fasilitas maupun rig. • Lifting gear management register menyimpan menyimpan data tentang identitas atau nomor registrasi, nama/jenis, dimensi, pabrik pembuat, nomor setifikat, WLL, tanggal penggunaan, tag identifikasi/inspeksi, inspeksi terakhir pihak ketiga, penggunaan, PIC dan kondisi akhir peralatan saat diinspeksi oleh pihak ketiga. • Petugas yang ditunjuk untuk meregister peralatan mencatat setiap alat bantu angkat dan sling yang masuk atau mulai digunakan maupun keluar dari satu fasilitas maupun rig. • Setiap perubahan data sertifikasi dan hasil inspeksi berkala per enam bulan sesuai periode kode warna perusahaan diupdate dalam lifting gears management register. 119
LIFTING GEARS MANAGEMENT REGISTER •
Setiap perusahaan harus memiliki Lifting gears management register di fasilitasnya
•
Peralatan yang diregistrasi dalam Lifting gears management register antara lain : Wire rope sling set, shackle, hook, master link-stand alone, eye bolt, pallet lifters, lifting point, pad eye pada peralatan operasi dan Cargo Container Unit (CCU)
•
Semua peralatan tersebut harus diinspeksi berkala per 6 bulan oleh pihak ketiga (sesuai color code)
•
Update Lifting gears management register dapat berupa sof file dan di prin out setiap bulan, serta ditanda tangani dan difilekan di fasilitas perusahaan tersebut.
120
RIGGING HITCH
121
RIGGING HITCH •
Dalam operasional lifting kebanyakan orang hanya memperhitungkan Working Load Limit (WLL) sling, tanpa memperhitungkan pengaruh tekhnik pengikatan (konfigurasi (konfigurasi sling) dan sudut ikat maupun sudut kaki sling terhadap Beban Kerja Aman (SWL) sling.
•
Kegagalan dalam memperhitungkan Beban Kerja Aman (SWL) sling dalam aplikasi pengikatan dan pengangkatan telah mengakibatkan beberapa kali terjadinya beban jatuh yang diakibatkan oleh lifting sling putus saat pengangkatan.
•
Personal yang terlibat dlam operasi lifting & rigging harus betul-betul memahami pengaruh teknik pengikatan pengikatan (konfigurasi (konfigurasi sling) terhadap Beban Kerja aman (SWL) sling.
•
Sudut kaki sling maupun ikat juga perlu diperhitungkan karena dapat meningkatkan beban yang diterma oleh kaki sling ketika melakukan pengangkatan pengangkatan dengan multi leg sling. 122
RIGGING HITCH TEGANGAN KAKI SLING TEGANGAN KAKI SLING Tegangan kaki sling adalah berat / tarikan yang yang diterima diteri ma oleh kaki sling pada saat melakukan pengangkatan
123
RIGGING HITCH TEGANGAN KAKI SLING TEGANGAN KAKI SLING
Tegangan kaki sling (berat
/ tegangan yang dirasakan kaki sling) bertambah apabila sudut kaki sling bertambah besar besar
Tegangan kaki sling (berat beban /
tegangan yang dirasakan kaki sling) meningkat sampai 600% X Berat beban per kaki sling.ketika sudut kaki sling 1710.. 124
RIGGING HITCH TEGANGAN KAKI SLING TEGANGAN KAKI SLING Sudut Kaki sling
Factor
0’
0.5000
10’
0.5015
20’
0.5075
30’
0.5175
40’
0.5032
50’
0.5515
60’
0.5770
70’
0.6100
80’
0.6525
90’
0.7070
100’
0.7775
110’
0.8715
120’
1.0000
130’
1.1830
140’
1.4620
150’
1.9315
160’
2.8795
125
RIGGING HITCH EFESIENSI IKATAN DASAR IKATAN TEGANGAN KAKI SLING
Bridle
Basket
Efesiensi =100%
Efesiensi =200%
factor =1.00
factor = 0.50
Chocker Efesiensi =75 % factor = 1.33
126
RIGGING HITCH EFESIENSI IKATAN EFESIENSI CHOCKER Efesiensi 75 %
Pengurangan dari 75 %
127
RIGGING HITCH BEST PRACTICE Gunakan double wraps untuk chocker dan basket
PIPE HANDLING
Dengan jarak lifting point 25 - 50 - 25 ( Chocker ) 30 - 40 – 30 30 ( Basket )
128
RIGGING HITCH BEST PRACTICE Jangan menempatkan sling pengikat di sudut yang yan g tajam. Pergunakan Shoftener atau Shoe protector
129
RIGGING HITCH BEST PRACTICE
130
RIGGING HITCH BEST PRACTICE
Menenparkan mata webbing sling pada hook yang besar bisa membuat mata sling terkoyak atau putus jahitannya
131
RIGGING HITCH BEST PRACTICE
132
TAG LINE & HANDS OF TOOLS 133
TAG LINE & HAND OFF TOOLS
Salah satu bahaya dalam pengangkatan adalah dampak ayunan dari beban terhadap anggota tubuh, ketika mulai mengangkat dan menurunkan beban. 134
TAG LINE & HAND OFF TOOLS Potensi resiko ini harus kita rubah dengan mengidentifikasi dan praktek kerja lebih selamat dengan melakukan :
Pekerja di sarankan sejauh mungkin dari beban.
Pekerja tidak boleh boleh body kontak dengan beban. beban.
Pergunakan Tag Tag lines & Hand off off tools.
135
TAG LINE & HAND OFF TOOLS Tag lines & Hand off tools merupakan perangkat terbaik untuk melindungi tangan / bagian tubuh Anda Anda dari beban.
136
TAG LINE FUNGSI TAG LINES Untuk membantu memandu, mengarahkan beban dalam pengangkatan dan memitigasi memitigasi risiko dengan memberikan jarak aman dari beban yang diangkat. 137
TAG LINE Semua
pengangkatan beban bergerak, harus menggunakan tagline .
Saat
menggunakan tag line, selalu pasang pada beban (jangan (jangan pernah pasang tag line pada pada sling atau pada pada struktur/peralatan lainnya).
Panjang tagline,
minimal minimal digunakan dengan sudut 45 derajat dengan vertikal beban. 138
TAG LINE Tagline
dengan snaphook / carabineer direkomendasikan untuk digunakan.
Tandai
ujung tag line dengan warna mencolok, memudahkan identifikasi untuk mencegahnya tersangkut.
Tag
line tidak boleh di sambung dengan simpul. 139
TAG LINE Penggunaan
tag line lebih dari satu ketika beban lebar, pasang dari sisi yang sama.
Kontrol
ujung tag line, dan jangan berpijak pada gulungan gulungan tali.
Jangan
melilitkan ujung tag line pada tangan atau anggota tubuh. 140
TAG LINE Jika
kondisi tidak aman bagi pemegang, tag line di lepas pegangan, jika kondisi sudah memungkinkan memungkinkan tag line kembali di pegang dengan menjangkau dengan hand off tools.
mengambil tagline di Dilarang mengambil
bawah
muatan (line of fire). Keadaan dimana penggunaan tagline bukan
pilihan aman, aman, situasi ini harus didiskusikan dan disertakan di onsite JSA dan/atau lift plan. 141
TAG LINE Bila
terdapat kemungkinan pekerjaan tertentu yang membutuhkan kontak tangan untuk memposi memposisikan sikan (tidak ada pilihan lain), hal itu merupakan pengecualian yang harus dimitigasi dan ditangani di dalam onsite JSA.
Ujung bagian pemegang tidak boleh di simpul, agar tidak terjadi perbedaan diameter. 142
TAG LINE Tag
line dari bahan non conductor.
Jumlah tag line yang dibutuhkan di atur dalam SOP berdasarkan kajian resiko. ( Best Practice: Pr actice: setiap pengangkatan menggunakan menggunakan dua tag line )
Jika resiko menggunakan tag line lebihtinggi dari pada tidak menggunakan silahkan di mitigasi di on site JSA dan di setujui penanggung jawab rig site.
143
HAND OFF TOOLS Hook Penarik Mengambil/menarik tagline dan kaki-kaki sling untuk mencegah pekerja berada di line of fire
V-Shape Hook Untuk memandu, menggerakkan, menggerakkan, dan menurunkan muatan (pengangkatan).
Stopper Tangan Batas area selamat untuk tangan.
V-Shape Hook Untuk memandu, menggerakkan, menggerakkan, dan menurunkan muatan (pengangkatan).
144
HAND OFF TOOLS FUNGSI HAND OFF TOOLS Untuk memandu, mengarahkan material dan beban di tempat kerja, serta memitigasi risiko dengan cara tidak body kontak dengan material dan beban.
1
2
1. 72” Type 2 with push-pull push -pull tooling head 2. 50” Type 2 with push-pull push -pull tooling head
3
145
HAND OFF TOOLS Pull force = 350 lbs
Push force = 600 lbs
146
HAND OFF TOOLS
147
HANDS SIGNAL
148
HAND SIGNAL FAKTOR PENDUKUNG KESELAMATAN OPERASI CRANE Operator COMUNICATION Signalman
149
HAND SIGNAL SEBAGAI PEMBERI PEMBERI ABA - ABA MEMPUNYAI PERSYARATAN SBB : Mempunyai * Mempunyai
pengalaman dan pengetahuan pengetahuan dengan standard aba - aba
dalam pengoperasian crane. * Mampu menempatkan menempatkan diri pada tempat yang yang jelas dilihat operator
dan dapat mengawasi jalannya operasi. * Tidak Tidak berdiri di bawah beban dan daerah jalannya beban
* Mampu mengawasi agar orang2 tidak ada didaerah operasi Crane * Mengerti tentang peraturan keselamatan mengangkat dan
menurunkan beban * Mempunyai Mempunyai kesamaan kesamaan bahasa dalam menggunakan menggunakan aba-aba 150
HAND SIGNAL
151
HAND SIGNAL
152
THANK YOU YOU FOR ATTEND ATTENDING ING PELATIHAN BASIC LIFTING AND RIGGING BY
SAMY SA MY AW AWAL ALUD UDIN IN
153