PEDOMAN INTERNAL PROGRAM KUSTA UPTD PUSKESMAS KALIPUCANG TAHUN 2017
UPTD PUSKESMAS KALIPUCANG Jl. Raya Kalipucang No.427, Telepon. (0265) 7500619 E-mail:
[email protected] Kode Pos 46397
PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KALIPUCANG Jl. Raya Kalipucang NO. 427, Telp. (0265) 7500919 E-mail:
[email protected] Kode Pos 46397
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kusta adalah salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang di maksud bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional. Penyakit kusta pada umumnya terdapat di negara-negara yang sedang berkembang sebagai akibat keterbatasan kemampuan negara itu dalam memberikan pelayanan yang memadai dalam bidang kesehatan, pendidikan, kesehjatraan sosial ekonomi pada masayarakat. Penyakit kusta sampai saat ini masih di takuti masyarakat, keluarga termasuk sebagai petugas kesehatan. Hal ini disebabkan masih kurangnya pengetahuan/pengertian kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang di timbulkannya. Dengan kemajuan teknologi di bidang promotif, pencegahan, pengobatan serta pemulihan kesehatan di bidang penyakit kusta, maka penyakit kusta sudah dapat di atasi dan seharusnya tiadak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Akan tetapi mengingat kompleksnya masalah penyakit kusta, maka diperlukan program penanggulangan secara terpadu dan menyeluruh dalam hal pemberantasan, rehabilitasi medis,rehabilitasi sosial ekonomi dan pemasyarakatan penderita kusta. Buku ini disusun khusus dibidang pemberantasan dan pencegahan cacat kusta untuk pedoman bagi petugas kesehatan di puskesmas maupun di unit kesehatan lainnya. B. Tujuan Pedoman a. Tujuan Pedoman : Tujuan dibuatnya pedoman kerja program kusta dapat meningkatkan pengetahuan dan merubah sikap dan tindakan pasien, keluarga dan masyarakat untuk mendukung upaya penindakan kusta. b. Tujuan Khusus : 1. Meningkatkan komitmen pemerintah dalam pengendalian kusta 2. Mengupayakan keterampilan petugas di semua puskesmas dalm mendeteksi suspek kusta. 3. Memepertahankan keterampilan petugas kesehatan di unit pelayanan rujukan dalam tatalaksana pasien kusta 4. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya deteksi dini kusta 5. Mengupayakan kecukupan logistik dan dana oprasional.
Tujuan dari penyusunan pedoman ini sebagai acuan dalm memberikan pelayanan penyakit kusta bagi masyarakat dan anak sekolah. C. Ruang Lingkup Semua masyarakat dan anak sekolah yang berada di wilayah puskesmas kalipucang. D. Sasaran a. Sasaran Primer Sasaran primer adalah individu kelompok yang diharapkan berubah prilakunya dengan dilaksanakannya promosi pengendalian kusta. Sasaran primer tersebut antara lain : 1. Pasien kusta 2. Keluarga pasien (ayah,ibu,anak,kakek dan nenek) 3. Tetangga pasien 4. Masyarakat 5. Pasien merupakan sasaran utama dari sasaran primer tersebut di atas. b. Sasaran Sekunder Sasaran Sekunder adalah individu kelompok dan organisasi yang dapat mempengaruhi perubahan prilaku sasaran sekunder . Sasaran sekunder tersebut antara lain : 1. Kader 2. Tokoh masyarakat 3. Tokoh agama 4. Petugas kesehatan 5. Lintas program 6. Lintas sektor terkait 7. Organisasi pemuda (karang taruna,sakta bakti husada) 8. Organisasi profesi (IDI,IBI,PPNI) 9. Organisasi wanita (darma wanita) 10. Kelompok keagamaan (pengajian majelis taklim) 11. Kelompok kesenian 12. Lembaga swadaya masyarakat c. Sasaran Tersier Sasaran tersier adalah individu, kelompok dan organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan dan keputusan dalam mendukung upaya pengendalian penyakit kusta. Sasaran tersier adalah : 1. Kepala wilayah/daerah 2. Pimpinan atau anggota DPRD 3. Pimpinan atau staf bapedda 4. Penyandang dana (local,nasional,internasional) 5. Pimpinan media masa 6. Anak sekolah E. Batasan Oprasional 1. Visi Masyarakat sehat bebas kusta yang mandiri dan berkeadilan
2. Misi a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat b. Termasuk swasta dan mandiri c. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya d. Kesehatan yang paripurna,merata,bermutu dan berkeadilan e. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan F. Landasan Hukum 1. Pedoman nasional program pengendalian penyakit kusta, kemenkes RI direktorat jendral pengendalian penyakit dan kesehatan lingkingan 2015 2. Pedoman nasional program pengendalian penyakit kusta, kemenkes RI direktorat jendral pengendalian penyakit dan ke sehatan lingkingan 2012 3. Petunjuk teknis pembinaan obat pencegahan missal frambusia, kemenkes RI direktorat jendral pengendalian penyakit dan kesehatan lingkingan 2015 4. Buku pedoman program kusta bagi petugas puskesmas 5. Buku saku pengendalian penyakit kusta, direktorat penyakit menular 2014
BAB II STANADAR KETENAGAAN A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas adalah seorang perawat, baik perawat laki-laki maupun perawat perempuan yang mempunyai latar belakang pendidikan minimal D3 keperwatan dengan pengalaman kerja minimal 3 (3) tahun dan memiliki surat tanda registrasi (STR) dan Surat Ijin Peraktek (SIP) sesuai peraturan perundang undangan. Dan mengikuti pelatihan yang mengacu kepada sistem pendidikan dan pelatihan yang sedang berlaku. Syarat keterampilan petugas kusta dapat berlatar belakang pendidikan Dokter, Bidan dan Perawat. Dokter dapat mendelegasikan kewenangan pelayanan kusta kepada perawat atau bidan sesuai dengan ketentuan peraturan untuk melaksanankan kusta wajib sesuai program pemerintah. B. Distribusi Ketenaggan Untuk terselaggaranya pelayanan kusta maka setiap puskesmas harus memiliki jumlah dan ketenagaan yang sesuai dengan standar yaitu memenuhi persyaratan kewenangan dan profesi dan mendapatkan pelatihan kompetensi. C. Jadwal Kegiatan Kegiatan kusta baik di dalam gedung maupun di luar gedung puskesmas harus dijadwalkan harus sesuai jadwal yang direncanakan dalam rangka mewujudkan efektifitas dan efesieansi dalam penyelanggaraan pelayanan. Pelayanan yang di sediakan oleh puskesmas perlu diketahui oleh masyarakat sebagai pengguna layanan, lintas program, lintas sektoral terkait untuk meningkatkan kerjasama saling memberi dukungan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan.
NO
1
2
Jenis pelayan an
Ket Kegiatan
Tujuan
Indikator
Jadwal pelaksanaan dalam satu tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kontak seruma h
Kunjungan rumah anggota keluarga dan sekitar rumah penderita
Mengetahu Anggota i apakah keluarga ada dapat keluarga memaha yang mi terinfeksi penyakit kusta kusta
Survey sekolah
Melaksana Agar dapat nkan mendeteks survey i dini pada sekolah ke anak 21 SD sekolah diwilayah kerja pkm kalipucang
Semua murid kelas 16 dan guru
11
12
BAB III STANDAR FASILITAS A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas 1. Persiapan Pemeriksaan a. Tempat Tempat pemeriksaan harus cukup cahaya, sebaiknya di luar rumah tetapi tidak boleh langsung di bawah sinar matahari atau di dalam ruangan dengan sinar yang cukup, dengan arah sinar oblik / miring. Sebaiknya menjaga kenyamanan orang yang di periksa. b. Waktu Pemeriksaan Pemeriksaan diadakan siang hari agar mendapatkan cukup cahaya matahari c. Orang yang di periksa Diberi penjelasan kepada orang yang akan di periksa dan keluarga tentang cara pemeriksaan fisik mulai dari head to toe, dengan memperhatikan batas-batas kesopanan.
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN A. Lingkup Kegiatan 1. Dalam perencanaan dalam menentukan sasaran kusta dan perencanaan penandaan untuk kegiatan kusta. 2. Pengadaan logistic, distribusi dan penyimpanan obat di puskesmas harus di sediakan diruangan. 3. Pelaksanaan pelayanan kusta baik di dalam gedung maupun di luar gedung lingkup kegiatan kusta meliputi upaya – upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan kesehatan (preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif), Pemulihan Kesehatan (Rehabilitatif), dan pengembalian serta memfungsikan kembali individu, keluarga, masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakat (resosialitatif) B. Langkah Kegiatan 1. Persiapan dari mulai menentukan sasaran 2. Pelaksanaan dalam memberikan pelayanan kusta 3. Pencatatan hasil pelayanan kusta C. Metode Berdasarkan tempat pelayanan kusta wajib di bagi menjadi 1. Pelayanan kusta dalam gedung seperti puskesmas, puskesmas pembantu, BP desa. 2. Pelayanan Kusta diluar gedung seperti posyandu disekolah-sekolah, kunjungan rumah
BAB V LOGISTIK Kebutuhan sarana dan prasarana dalam pelayanan kegiatan kusta, sumber dananya berasal dari Dinas Kabupaten Pangandaran, melalui dana BOK. Logistik untuk pelayanan kusta terdiri dari : 1. Kapas 2. Balpoin 3. Kartu penderita 4. Obat MDT 5. Kartu pengambilan obat 6. Khort 7. Bahan untuk penyuluhan leflet atau lembar balik 8. Kartu POD
BAB VI KESELAMATAN SASARAN Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan kusta, perlu memperhatikan keselamatan pasien dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi akibat kesalahan diagnosa dan lainnya. Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran dilakukan setiap kegiatan pelayanan kusta dengan memperhatikan keadaan umum pasien, umur pasien dan jenis penyakit yang di derita pasien dalam memberikan obat MDT semua kegiatan harus berdasarkan SOP dan memberikan penjelasan kepada pasien, keluarga, guru, dan masyarakat tujuan dari pemeriksaan.
BAB VII KESELAMATAN KERJA Dalam memberikan pelayanan kusta harus sesuai dengan setandar oprasional petugas dalam pemeriksaan harus memperhatikan keamanaan dan kenyamanan pada sasaran dan diri sendiri seperti penularan paska pemeriksaan pada masyarakat dan lingkungan terkait.
BAB VIII PEGENDALIAN MUTU Kinerja pelaksanaan kegiatan kusta harus di monitor dan di evaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut : 1. Pelayanan kegiatan di lakukan sesuai SOP yaitu : SOP dalam gedung SOP luar gedung 2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan (Tupoksi) 3. Ketepatan penggunaan sarana dan prasarana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Semua kegiatan di dasarkan pada aspek kebutuhan pasien sebagai bentuk pelayanan prima.
BAB IX PENUTUP Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas diantaranya dokter, bidan dan perawat dan tenaga kesehatan lain dalam melakukan pelayanan kesehatan terutama pelayanan kegiatan kontak serumah da survey sekolah. Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan pelaksana mengawasi dan mengevaluasi sasaran kesehatan dan di rumah. Demikian pedoman kusta, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kegiatan yang telah dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas Kalipucang, dan untuk tercapainya kegiatan kusta yang lebih baik, diperlukan adanya kerjasama, keterpaduan, dukungan baik lintas program, lintas sektor serta masyarakat untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profisonal.
Mengetahui, Kepala UPTD Puskesmas Kalipucang
H. Sugiharto S.Kep.,Ners NIP. 196809131989021001
Pemegang Program P2 Kusta
Karsijan S.Kep.,Ners NIP. 196505101988031021