Paraparese Anamnesis: Terdap rdapat at 6 pert pertan anya yaan an utam utama a yang yang haru harus s dita ditany nyak akan an pada pada pasi pasien en-p -pas asie ien n deng dengan an paraparese: 1. Onset dan durasi penyakit Dapat Dapat dikate dikategor gorika ikan n menjad menjadii onset onset akut, akut, subaku subakutt dan kronik kronik.. Onset Onset yang yang menda mendadak dak umumnya disebabkan oleh kelainan akibat trauma pada medula spinalis atau akibat dari gangguan gangguan vaskuler vaskuler.. Onset Onset yang bertahap bertahap dapat dapat disebabk disebabkan an oleh tumor/mass tumor/massa, a, ineksi, ineksi, radang, atau proses kronis lainnya. !. "rogresivitas "rogresi "rogresivitas vitas yang #epat #epat merupaka merupakan n kega$atdar kega$atdarurata uratan n yang harus harus segera segera ditangani ditangani.. "enundaan dalam penanganan dapat berakibat hilangnya ungsi motorik maupun sensorik pasien se#ara permanen. %. Tonus kaki: apakah spastik atau la##id Tonus nus yang yang spasti spastik k yang yang dapat dapat diser disertai tai juga juga adany adanya a hiperr hiperrel eleks eks dan adany adanya a rele releks ks patologis, seringkali terjadi akibat proses yang kronis. Tonus yang la##id disertai dengan hiporeleks seringkali ditemukan pada kompresi akut dari medula spinalis dan pada lesi-lesi tipe &'(. ). *da tidaknya sensory loss +ilangny +ilangnya a sensoris sensoris pada level level dermatom dermatom tertentu tertentu menandak menandakan an adanya adanya gangguan gangguan pada medula spinalis. . *da tidaknya gangguan pada ungsi * dan * angguan pada ungsi sphin#ter 0 ataupun sphin#ter ani, yang ditandai dengan retensi urine maupun eses, merupakan kega$atdaruratan yang harus ditangani segera. 6. *da tidaknya tanda-tanda ineksi 2tanda radang, nyeri tekan,demam, leukositosis3 leukositosis3 *namnesa lain yang berkaitan dengan penyakit-penyakit penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan paraparese - *da tidaknya bulbar involvement 2perubaha pada suara atau gangguan menelan3 - gangguan otot-otot $ajah 2mengunyah, 2mengunyah, minum dengan sedotan, meniup3 - diplopia3 atau ptosis - gangguan bernapas 2dyspnea, orthopnea3 - gangguan otonomik lainnya 2diare, orthostati# di44iness, retensi urine, palpitasi3 - gejala sistemik 2demam, penurunan berat badan, rash,nyeri sendi3 - ri$ayat penyakit dahulu dan imunisasi 2diare, 5"*, vaksin polio3 - ri$ayat perjalanan 2keluar negeri, ke hutan 2gigitan ti#k3 - aktor pen#etus 2kelelahan, ri$ayat makan pada pasien dengan periodi# paralyses3 - luktuasi dari $eakness 2#ontoh adanya variasi diurnal, eek kelelahan pada myasthenia3 - ri$ayat penggunaan obat-obatan atau kera#unan 4at-4at tertentu - ri$ayat keluarga 2#ontohnya pada poriria3 Gejala dan Tanda ejalanya antara lain dapat ditemukan kelemahan pada tungkai, apakah unilateral terlebih dahulu dahulu atau langsung langsung bilateral bilateral dan simetris. simetris. ila disertai disertai kelemaha kelemahan n otot kedua kedua lengan lengan di#ur di#urig igai ai gangg ganggua uan n pada pada level level #ervi# #ervi#al. al. Dapat Dapat ditem ditemuka ukan n pula pula rasa rasa tebal/ tebal/gri gringg ngging ingen en
sesuai/setinggi dermatom tertentu. (yeri dapat ditemukan di punggung, pinggang, yang dapat berupa nyeri no#i#eptik ataupun nyeri neuropatik, berupa rasa terbakar, atau kesetrum, yang menjalar sesuai dermatom tertentu. Dapat pula ditemui gangguan * dan * 2rekuensi, hesitansi, hingga retensi urine dan eses3. Tanda-tanda yang perlu di#ermati yaitu ungsi motoris, sensoris, releks diatas, diba$ah, dan pada sisi lesi, apakah lesinya tipe '( atau &'(. angguan &'( akan tampak pada dermatom dan/atau myotom setinggi tingkat terjadinya lesi, sedangkan untuk gangguan '( akan tampak diba$ah dari batas lesi pada medula spinalis. ompresi akut dari medula spinalis akan memberikan gambaran penurunan tonus dan releks. Differential Diagnosis *. Dierential Diagnosis untuk "araparese ronik Tipe pastik: -Tumor 'yelum 2astrositoma, ependimoma, hemangioblastoma, dll3 - "roses metastase 2terutama tumor paru, payudara, prostat3 - 5neksi 2e7: spondilitis T, abses epidural3 - 'ultiple klerosis - Motor Neurone Disease (bulbar palsy, amyotrophic lateral sclerosis/ALS, progressive muscular atrophy 3 - Deisiensi 1! . Dierential Diagnosis untuk "araparese *kut tipe la##id berdasarkan neuroanatominya: 1. Otot 2acute myopathies3: - Inflammatory myopathy (polymyositis, dermatomyositis - 8habdomiolysis 2e!treme e!ertion, obat-obatan, viral myositis, #rush injury et#.3 " Acute alcoholic necroti#ing myopathy " $eriodic paralyses (hypo%alemic, hyper%alemic " elainan metabolik 2hipoosatemia, hipokalemia, hipermagnesemia3 - Thyroid atau steroid myopathy !. (euromus#ular 9un#tion: - 'yasthenia ravis - otulismus - Ti#k paralysis - era#unan Organophosphat " bioto!ins (tetradoto!in, ciguato!in " Lambert"&aton Myasthenic Syndrome (L&MS %. (erve 2acute neuropathies3: - Diteri - "orphyria - Obat-obatan To7ins 2arsen, thallium, lead, gold, kemoterapi: #isplatin / vin#ristine3 - 0askulitis 2lupus, poliarteritis3 - "araneoplasti# dan "araproteinemia " Multifocal motor neuropathy
). acute polyradiculopathy : " 'uillain"arre Syndrome " Lyme disease - ar#oidosis - +50 0irus lain 2;'0, 0<0, )est Nile3
- ;auda e*uina syndrome 2lumbar dis#, tumor, et#.3 - "le7us lesions 2bra#hial ple7itis, lumbosa#ral ple7opathy3 . *nterior +orn ;ell 2motor neuron diseases3: - "oliomyelitis " +ennedys disease (spinobulbar atrophy / androgen receptor gene - *nterior spinal artery syndrome 2dengan inark pada grey matter3 6. pinal ;ord 2#orti#ospinal tra#t diseases3: - 5nlamasi 2Transverse myelitis3 - uba#ute #ombined degeneration 21! dei#ien#y3 - pinal #ord inar#tion - myelopathy lain 2spondylosis, epidural abs#ess or hematoma3 =. Otak - &esi "ontine 2eg. central pontine myelinolysis, perdarahan atau inark pada basis pontine3 - &esi multiokal 2multiple metastase, dissemination en#ephalomyelitis >*D?'@, multiple inark atau perdarahan - #ontohnya. D5;, ba#terial endo#arditis3 ;. Dierential Diagnosis untuk "araparese ronik Tipe Ala##id: - (europati pada Tabes dorsalis - (europati "erier - 'yopati perier Pemeriksaan Penunjang 1. &aboratorium : darah lengkap, &?D, elektrolit 2potasium,magnesium, osat3, &AT, adar 1! dan as.olat, serologi untuk siphilis, *(*, "*, T+, &umbal pungsi 2&;3 !. 5maging : Aoto Thora7, Aoto &umbosa#ral, '85 %. ?', biopsi otot/sara. ). Tensilon test 2untuk myastenia gravis3 Manajemen 1. "ertahankan *;, amankan jalan napas dan ventilasi yang adekuat, #ek tensi dan nadi terutama bila terdapat gangguan otonom !. &akukan anamnesis, pemeriksaan isik dan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi untuk membantu menegakkan diagnosa. %. Terapi: - ntuk paraparese akibat dari keganasan dapat diberikan de7amethason iv )7 ) mg sambil menunggu terapi deiniti seperti kemoterapi atau radioterapi, ataupun laminektomi dekompresi. - ntuk paraparese dengan kausa abses epidural harus dilakukan dekompresi dengan pembedahan disertai pemberian antibiotik. - ntuk paraparese inerior dari penyebab lain diterapi sesuai kausanya. - agi pasien yang mengalami paralisa harus di#egah terjadinya komplikasi imobilisasi lama, antara lain men#egah ulkus dekubitus dengan proper positioning dan pasien dimiringkan tiap ! jam. "era$atan ungsi 0 amat diperlukan, kateterisasi hanya salah satu pilihan yang dapat dilakukan. * dapat dibantu se#ara manual ataupun dengan obat-obatan laksati. Dapat diberikan diet tinggi serat untuk melan#arkan *. 8O' harus dilatih untuk men#egah terjadinya stiness atau kontraktur.