MAKALAH VEKTOR BORNE DISEASES (VIRUS)
OLEH : 1. FINDIASTUTI RINALDY
1206276631
2. IZZAH AISYAH AISYAH RIDLANI
1206276682
3. SOFFA LUTFIAH
1206211!3
. UMMU TAZKIYA TAZKIYATUNNAFSI TUNNAFSI
1306"00""
". US#ATUN US#ATUN HASANAH SRIYADI SRIYADI
1206268
$RO%DI KESEHATAN MASYARAKAT&S1 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA DE$OK 201
I.
KONSE$ VE'TOR BORNE DISEASE
Vector borne disease adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroba menular yang ditularkan kepada orang-orang. Penularan penyakit tersebut dapat melalui vektor. Vektor adalah sebuah organisme yang tidak menyebabkan penyakit tetapi menyebarkan dengan membawa pathogen dari satu inang ke inang yang lain. Vektor dalam pengertian ini berfungsi sebagai kendaraan untuk menyampaikan materi genetik seperti DNA ke suatu sel. Vektor ini biasanya berasal dari golongan insektisida atau serangga. Suatu insektisida yang terinfeksi pathogen akan menularkan dan memindahkan pathogen tersebut melalui gigitan. emudian! inang yang terkena gigitan insektisida tersebut akan terinfeksi pathogen dan bermanifestasi men"adi penyakit. #mumnya insektisida yang men"adi vektor adalah golongan arthropoda atau arakhnida. $olongan serangga tersebut adalah golongan hewan penghisap antara lain nyamuk! kutu! lalat penggigit dan tungau. Vektor mentransmisikan pathogen melalui aktivitas makan. Vektor penyakit bergantung pada "enis organism. Pada vektor nyamuk! kutu atau sandflies! mereka memiliki peran aktif dalam transmisi pathogen dari satu host atau host yang lain. Sumber penyakit pada vektor didapat dari mikroba atau hewan kecil seperti virus. Virus adalah mikroorganisme yang bersifat parasit. Sifat parasit virus karena virus menginfeksi atau memanfaatkan sel organisme biologis mahluk hidup lainnya seperti manusia! hewan! tanaman sebagai inangnya. Virus tumbuh dan berkembang biak di sel organisme biologis mahluk hidup lain karena virus hanya terdiri dari selubung protein yang terbentuk dari DNA atau %NA sa"a dan tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi. &eberapa penyakit yang membutuhkan vektor karena virus' (. )alaria *. ala A+ar ,. Dengue . ilariasis
/. 0hikungunya 1. Penyakit 2yme 3. Demam kuning Dalam pembahasan kali ini! akan diperdalam vector borne disease chikungunya. Penyakit chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus togaviridae. Virus ini berpindah melalui kendaraan nyamuk aedes aegypti.
II.
ETIOLO%I DAN KLASIFIKASI 'HIKUN%UNYA
0hikungunya adalah penyakit virus yang ditularkan melalui vektor nyamuk dan menyebabkan ge"ala seperti demam! nyeri sendi! nyeri otot! sakit kepala!hidung! dan gusi berdarah. 0hikungunya banyak tersebar di beberapa bagian Afrika! Asia 4enggara dan di anak benua 5ndia. 6abah besar terbaru dilaporkan pada tahun *77/-*771 dari %8union 5sland! )auritius! )ayotte! dan beberapa negara bagian di 5ndia. 4ransmisi pertama dalam benua 9ropa dilaporkan dari utara-timur 5talia pada bulan Agustus *773. Setiap tahun! kasus impor di kalangan wisatawan diidentifikasi di beberapa negara 9ropa. 0hikungunya disebabkan oleh virus yang diklasifikasikan dalam keluarga 4ogaviridae! genus Alphavirus. 0hikungunya ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes Aegypti.
0hikungunya di"umpai terutama di daerah tropis dan sering menyebabkan endemis dalam interval tertentu :/-(7 tahun;. &eberapa faktor yang mempengaruhi munculnya chikungunya antara lain rendahnya status kekebalan kelompok masyarakat! kepadatan populasi nyamuk penular karena banyaknya tempat perindukan nyamuk yang biasanya ter"adi pada musim hu"an. 0hikungunya dapat menularkan semua orang! mulai dari anakanak sampai dewasa! laki-laki dan perempuan! kaya atau miskin.
0hikungunya pada umumnya ter"adi didaerah yang padat penduduknya! mobilitas penduduk tinggi! dan banyak tempat-tempat yang memungkinkan berkembang biaknya nyamuk penular! seperti tempat-tempat penampungan air :4PA;! misalnya bak mandi! bak 60! drum! tempayan! ember< non 4PA :misalnya' ban dan barang-barang bekas lainnya yang dapat menampung air hu"an! talang! vas bunga! kolam;< serta habitat alamiah :misalnya' potongan bambu! tempurung kelapa dan pelepah d aun;.
III. %AMBARAN KLINIS DAN FASESTADIUM
o
)5 ' *- hari :range (-(* hr;
o
$e"ala ' demam =,>?0! ptekiae @ makulopalular rash di badan! tungkai! lengan
o
Nyeri sendi! sakit kepala! insomnia! lemah berakhir di waktu berbeda :/ - 3 hr;
o
atiue! sakit kepala! insomnia! in"eksi kon"ungtiva! fotofobia [ / - 3 hari
o
)yalgia!artralgia@artritis berat ' sendi perifer :pergelangan tangan! kaki! P5P dan D5P;
o
Sendi [ nyeri! bengkak! ò %B)
ebanyakan orang yang terinfeksi dengan virus chikungunya akan mengembangkan beberapa ge"ala. $e"ala biasanya mulai ,-3 hari setelah digigit oleh nyamuk yang terinfeksi . $e"ala yang paling umum adalah demam dan nyeri sendi. $e"ala lain mungkin termasuk sakit kepala ! nyeri otot ! sendi bengkak ! atau ruam. Penyakit 0hikungunya tidak sering mengakibatkan kematian ! tapi ge"ala dapat parah dan melumpuhkan ebanyakan pasien merasa lebih baik dalam waktu seminggu . Pada beberapa orang ! nyeri sendi dapat bertahan selama berbulan-bulan. Brang-orang yang berisiko untuk penyakit yang lebih parah termasuk bayi baru lahir terinfeksi pada waktu lahir ! orang dewasa : C 1/ tahun ; ! dan orang-orang dengan kondisi medis seperti tekanan darah tinggi ! diabetes ! atau penyakit "antung. Setelah seseorang telah terinfeksi! ia kemungkinan akan dilindungi dari infeksi di masa depan. IV.
E*+,-*/* ,4*5 Penyakit 0hikungunya :0hik; pertama dilaporkan oleh %obinson dan 2umsden
setelah ter"adi wabah di lmbah )akonde pada tahun (>/*. Penyakit ini telah men"adi endemis di negara-negara wlayah Afrika dan Asia dan telah menimbulkan wabah ditempat tersebut. Demam chik mula-mula ditemukan di Afrika! dan terutama pada daerah bagian tenggara dan selatan benua Asia sekitar tahun (>17-an. Setelah menimbulkan wabah diberbagai negara di Asia seperti 5ndia! Sri 2angka! )yanmar :&urma! waktu itu; dan 4hailand! virus ini menghilang dan hanya menyebabkan kasus-kasus sporadik sa"a yang berlan"ut sampai tahun (>7an(.
Namun! wabah 0E5 yang terbatas :locali+ed; masih
ter"adi di negara-negara tersebut. Virus "uga menyebar ke 5ndonesia dan untuk pertama kalinya ditemukan pada tahun (>*-(>/( Pada tahun (>>/ wabah kembali menyerang 4hailand* dan tahun (>>-(>>> mengenai )alaysia. 5ni adalah wabah yang pertama di )alaysia meskipun se"ak tahun (>17an antibody terhadap virus 0E5 telah banyak ditemukan di antara penduduk "asirah )alaya dan Serawak. Virus 0E5 telah banyak dilaporkan di hampir semua bagian benua Afrika seperti yang diperlihatkan oleh dera"at prevalensi antibody 5g) terhadap virus ini dan
isolasi virus dari nyamuk di negara-negara seperti Pantai $ading! %epublik Afrika 4engah! dan Senegal.:(7; Di Asia! wabah 0E5 dilaporkan ter"adi di daerah urban di mana Ae. aegypti dan Ae. Albopictus men"adi vektornya.:(; Daerah-daerah endemic 0E5 di Asia dan Asia 4enggara meliputi 5ndia! Pakistan! )yanmar! Sri 2angka! Philippines! 5ndonesia dan )alaysia. Di 5ndia! epidemic yang pertama tre"adi pada tahun (>1, di 0alutta! kemudian menyusul wabah yang kedua pada tahun (>3,. Peristiwa timbulnya wabah di 5ndonesia diperkirakan dimulai dengan ter"adinya penyebaran virus 0E5 sekitar tahun (>*-(>/ dengan munculnya wabah 0E5 di Sumatera Selatan :Fambi; dan alimantan &arat :(>*;! Fawa :Gogyakarta! (>,;! bagian Selatan dan 4imur alimantan :(>,;! Nusa 4enggara 4imur :(>;! epulauan )aluku :(>/;! Sulawesi Selatan dan 5rian Faya :(>/;.:(; 6abah pertama 0E5 di 5ndonesia dikenal sebagai Hknuckle feverI. 5stilah ini berasal dari sebuah catatan di +aman &elanda yang menuliskan adanya penyakit tersebut di &atavia pada tahun (33>. Pada tahun (>3,! ada wabah penyakit demam yang tidak diketahui penyebabnya diaporkan di Samarinda dan &alikpapan diepan"ang pantai timur Pulau alimantan $e"ala yan ditumbulkan
cocok
dengan infeksi 0E. Sebanyak .71 kasus dilaporkan selama tahun (>, dari > propinsi meliputi *> kabupaten dan kota-kota di 5ndonesia.:,; Setelah masa tenang :hiatus; selama sekitar *7 tahun! antara *77( sampai *77, dilaporkan adanya * ke"adian wabah 0E5 di seluruh wilayah di 5ndonesia. V.
F45 ,99 +, 4,+* ,4*5 '*499 :
)enurut Fohn $ordon! sesuatu bisa terangkit penyakit dikarenakan faktor penyebab yang biasanya terdiri dari lebih satu faktor atau disebut dengan :multi causal;. )aka dapat dikatakan bahwa ter"angkitnya suatu insiden 0hikungunya disebabkan oleh beberapa faktor! diantaranya ' (. aktor Agen Dalam ke"adian penyakit 0hikungunya! agen penyebab penyakitnya merupakan virus chi. Virus chik ditularkan dari orang sakit ke orang sehat melalui gigitan nyamuk aedes dari sub genus stegomyia.Di 5ndonesia ada , "enis nyamuk aedes yang bisa menularkan virus chik yaitu' A. aegypti! A. albopictus dan A. scutellaris :Depkes %5! *7 7*;. *. aktor Pe"amu
)anusia adalah faktor pe"amu yang memungkinkan untuk ter"angkit penyakit 0hikungunya. emungkinan penularan penyakit ini pada manusia sangat berkaitan erat dengan faktor perilaku! seperti kegiatan dalam pemberantasan virus dan perpindahan atau mobilitas manusia yang tinggi. ,. aktor 2ingkungan aktor lingkungan yang dimaksud antara lain faktor lingkungan fisik dan lingkungan biologi. 2ingkungan biologi
merupakan lingkungan yang terdiri atas flora dan fauna!
yang
sumber
berfungsi
sebagai
sandang! pangan!
papan
dan
kestabilan
ekosistemnya.2ingkungan fisik adalah semua keadaan yang terdapat disekitar tempat hidup! yang akan mempengaruhi pada individu tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung. 2ingkungan biologi yang berhubungan dengan faktor penyebab sakit chikungunya antara lain banyaknya tanaman hias dan tanaman pekarangan disekitar rumah dimana kehadirannya membuat masuknya cahaya matahari men"adi terhalang sehingga terganggunya pencahayaan dan mengganggu kelembaban dalam rumah. ondisi rumah yang kurang terpapar sinar matahari dan memiliki tingkat kelembaba yang tinggi merupakan kondisi idal yang disenangi nyamuk untuk tinggal dan menyebarkn virus atau penyakit yang dibawanya. Sementara faktor fisik yang dimaksudkan antara lain ketinggian tempat! curah hu"an! temperature! dan kelembaban. ,.a. Variasi )usiman Pola penyebaran virus chikungunya tidak berbeda "auh dengan virus dengue! karena melalui vector yang sama yakni A. aegypti. Seperti yang telah di"elaskan diatas! bahwa insidens ini sangat dekat kaitannya dengan faktor kelembaban udara dan iklim. 5ndonesia memiliki daerah dengan periode musim yang berbeda. )aka probabilitas tinggi penyebaran virus ini akan berbeda ditiap daerahnya dengan karakteristik suhu atau iklim dan kelembaban yang berbeda.
aktor lain yang mempengaruhi peningkatan dan
penyebaran kasus 0hikungunya sangat kompleks! yaitu pertumbuhan penduduk yang tinggi! urbanisasi yang tidak terencana dan tidak terkendali! tidak adanya kotrol vektor nyamuk yang efektif di daerah endemis dan peningkatan sarana transportasi :Depkes %5! *77;. ,.b. etinggian 4empat
etinggian tempat berpengaruh terhadap perkembangan nyamuk. 6ilayah dengan ketinggian diatas (777 meter dari permukaan laut tidak ditemukan nyamuk A. aegypti. ,.c. 0urah Eu"an Pada musim hu"an! dimana banyak terdapt genangan-genangan air yang sangat disenangi nyamuk untuk menetaskan telur-telurnya membuat "umlah nyamuk A. aegypti ini sangat meningkat. Peningkatan ini "elas berimplikasi pada semakin meningkatnya penularan virus chikungunya pada manusia. ,.d. 4emperatur Virus 0hikungunya hampir sama dengan virus dengue yaitu hanya endemik di daerah tropis dimana suhu memungkinkan untuk perkembangbiakan nyamuk. Suhu optimum pertumbuhan nyamuk adalah */?0 J *3?0. Pertumbuhan akan terhenti sama sekali bila suhu kering dari (7K 0 atau lebih dari 7K0 :Suroso! *77,;. VI.
$,;, + $,,+/*
Pengendalian chikungunya dapat dimulai dari isolasi penderita. Penderita sebaiknya diisolasi dari gigitan nyamuk! sehingga dapat mencegah penularan ke orang lain. Setiap orang dapat mencegah gigitan nyamuk penular demam chikungunya dengan kelambu! obat nyamuk bakar dan semprot atau dengan kasa anti nyamuk. Pada +aman yang serba cepat seperti sekarang dimana seseorang hari ini dapat berada di Amerika atau Afrika! dan esok harinya sudah tiba di &ali atau Fakarta menyebabkan penyebaran virus amat dimungkinkan. Brang yang tertular penyakit di suatu negara bisa sa"a membawanya ke 5ndonesia! maka dari itu isolasi penderita cukup penting dalam pengendalian penularan penyakit chikungunya. Pencegahan penyakit chikungunya dapat dilakukan dengan berbagai cara!antara lain' •
•
•
•
Selalu bersihkan lingkungan rumah agar tidak men"adi tempat perindukan nyamuk sehingga bebas dari nyamuk Aedes aegypti dan Ae. albopictus si pembawa virus! untuk memutus rantai penularan. arena vektor chikungunya sama dengan vektor demam berdarah dengue! maka upaya pencegahan ini berlaku "uga untuk mencegah penularan demam berdarah.. Periksa rumah dan lingkungan sekitar sekurang-kurangnya seminggu sekali untuk memastikan tidak ada pembiakan nyamuk. Segera memeriksakan diri ke klinik atau %umah sakit terdekat apabila mengalami tanda dan ge"ala penyakit chikungunya. Pencegahan yang murah dan efektif yang lainnya adalah dengan cara ,) yaitu menguras! menyikat dan menutup tempat-tempat penampungan air bersih! bak mandi! vas bunga dan sebagainya! paling tidak seminggu sekali! karena nyamuk tersebut berkembang biak dari telur sampai men"adi dewasa dalam kurun waktu 3-(7 hari. Ealaman atau kebun di
sekitar rumah harus bersih dari benda-benda yang memungkinkan menampung air bersih! terutama pada musim hu"an. Pintu dan "endela rumah sebaiknya dibuka setiap hari! mulai pagi hari sampai sore! agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk! sehingga ter"adi pertukaran udara dan pencahayaan yang sehat. Dengan demikian! tercipta lingkungan yang tidak ideal bagi nyamuk tersebut.
D<5 $9=54 : http://mediskus.com/penyakit/semua-tentang-penyakit-chikungunya.html (Diakses 4 April 2014) http://murtaicomunity.!ordpress.com/2010/04/2"/chikungunya-pencegahandan-cara-pengo#atannya/ (Diakses 4 April 2014) Di$ision o% &ector-'orne Diseases (D&'D) http://!!!.cdc.go$/nceid/d$#d/a#out.html (Diakses 4 April 2014) hikungunya* http://!!!.in%o-kes.com/2012/0+/chikungunya.html (Diakses 4 Apri 2014) hikungunya* http://!!!.!ho.int/mediacentre/%actsheets/%s,2+/en/ (Diakses 4 April 2014) e-emergensi chikungunya: epidemiologi dan peran $ektor pada penye#aran penyakit* http://!!!.uni$med.org/!p-content/uploads/2012/04/uriptiastuti$ol-2-no-2.pd% (Diakses pada April 2014) http://repository.usu.ac.id/#itstream/12,4+"/204/4/hapter2033.pd% (Diakses pada April 2014)