Panduan Pelaksanaan Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent )
1. Umum
a. Bahwa Bahwa masalah masalah kesehat kesehatan an seseora seseorang ng (pasien (pasien)) adalah adalah tanggun tanggung g jawab jawab seorang seorang (pasien) itu sendiri. Dengan demikian, sepanjang keadaan kesehatan tersebut tidak sampai menggangu orang lain, maka keputusan untuk mengobati atau tidaknya masalah kesehatan yang dimaksud, sepenuhnya terpulang dan menjadi tanggung jawab yang yang bersangkutan. bersangkutan. b.
Bahwa Bahwa tindakan tindakan kedok kedoktera teran n yang dilaku dilakukan kan oleh oleh dokter dokter atau dokter dokter gigi gigi untuk untuk meningkatkan atau memulihkan kesehatan seseorang (pasien) hanya merupakan suatu upaya yang tidak wajib diterima oleh seorang (pasien) yang bersangkutan. Karena sesungguhnya dalam pelayanan kedokteran, tidak seorangpun yang dapat memastikan memastikan keadaan hasil akhir dari diselenggarakan diselenggarakannya nya pelayanan pelayanan kedokteran kedokteran ters terseb ebut ut (uncerta uncertaint inty y
result result ),
dan karena itu tidak etis jika
sifatnya nya
jika
penerimaannya dipaksakan. Jika seseorang karena satu dan lain hal, tidak dapat atau atau tidak tidak berse bersedia dia meneri menerima ma tindak tindakan an kedo kedokte kteran ran yang yang ditaw ditawark arkan, an, maka maka sepanjang penolakan tersebut tidak membahayakan orang lain, harus dihormati. c.
Bahwa hasil dari tindakan kedokteran kedokteran akan lebih berdaya berdaya guna guna dan dan berhasil berhasil guna apabila terjalin kerjasama yang baik antara dokter dan pasien sehingga dapat saling mengisi mengisi dan melengkapi. melengkapi. Dalam rangka rangka menjali menjalin n kerjasa kerjasama ma yang yang baik ini perlu perlu diadakan ketentuan yang mengatur tentang perjanjian antara dokter atau dokter gigi dengan pasien. asien menyetujui (consent) atau menolak, adalah merupakan hak pribadinya yang tidak boleh dilanggar, setelah mendapat informasi dari dokter atau dokte dokterr gigi gigi terha terhada dap p hal!h hal!hal al yang yang akan akan dilak dilakuka ukan n oleh oleh dokte dokterr atau atau dokte dokterr gigi gigi sehubungan dengan pelayanan kedokteran yang diberikan kepadanya.
d.
terdirii dari dari kata kata infor informed med yang yang berart berartii telah telah menda mendapa patka tkan n Inform Informed ed Consent Consent terdir informasi dan consent berarti persetujuan (ijin). "ang dimaksud dengan #nformed $onsent $onsent dalam profesi kedokteran adalah pernyataan setuju (consent) atau ijin dari seseor seseoran ang g (pasi (pasien en)) yang yang diber diberika ikan n seca secara ra bebas bebas,, rasion rasional al,, tanpa tanpa paks paksaa aan n (voluntary ) terha terhada dap p tindak tindakan an kedo kedokte kteran ran yang yang akan akan dilak dilakuk ukan an terha terhada dapny pnya a sesudah mendapatkan informasi yang cukup tentang kedokteran yang dimaksud.
e.
Bahwa, untuk mengatur keserasian, keharmonisan, dan ketertiban hubungan dokter atau dokter gigi dengan dengan pasien pasien melalui melalui informe informed d consent consent harus harus ada pedoman pedoman sebagai acuan bagi seluruh personil rumah sakit.
1
2. Dasar
%ebagai
dasar
ditetapkannya
anduan
elaksanaan
ersetujuan
&indakan
Kedokteran ini adalah peraturan perundang!undangan dalam bidang kesehatan yang menyangkut persetujuan tindakan kedokteran, yaitu ' a. ndang ndang nomor *+ tahun --* tentang Kesehatan b. ndang!ndang /omor *- &ahun *001 tentang raktik Kedokteran c. eraturan emerintah /omor 0 &ahun -22 tentang 3ajib %impan 4ahasia Kedokteran d. eraturan emerintah nomor +* tahun --2 tentang &enaga Kesehatan e. eraturan 5enteri Kesehatan 4# nomor 6-b75enkes7%K7847##7--9 tentang 4umah %akit f. eraturan 5enteri Kesehatan 4# nomor *2-75enkes7er7###7*009 tentang 4ekam 5edis g. eraturan
5enteri
Kesehatan
4#
nomor
*-075enkes7er7###7*009
tentang
ersetujuan tindakan kedokteran h. Keputusan Direktorat Jendral elayanan 5edik nomor ' :K.00.02.+.6.922 tentang edoman elaksanaan ersetujuan tindakan kedokteran.
3. Tujuan
anduan ini bertujuan agar dijadikan acuan bagi seluruh dokter, dokter gigi dan seluruh tenaga kesehatan 4%D 3ates dalam melaksanakan ketentuan tentang persetujuan tindakan kedokteran.
4. Pengertian a. ;dalah persetujuan pasien atau yang sah mewakilinya atas rencanatindakan
kedokteran atau kedokteran gigi yang diajukan oleh dokteratau dokter gigi, setelah b.
menerima informasi yang cukup untuk dapatmembuat persetujuan. ersetujuan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi adalahpernyataan sepihak dari pasien dan bukan perjanjian antara pasiendengan dokter atau dokter gigi, sehingga dapat ditarik kembali setiapsaat.
c.
&indakan Kedokteran atau Kedokteran
d.
&indakan in=asif, adalah tindakan yang langsung dapat mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh pasien. 2
e.
&indakan Kedokteran yang mengandung resiko tinggi adalah tindakan medis yang berdasarkan tingkat probabilitas tertentu, dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan.
f.
asien, adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di 4umah %akit baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
g.
Dokter dan Dokter
h.
Keluarga terdekat adalah suami atau istri, ayah atau ibu kandung, anak!anak kandung, saudara!saudara kandung atau pengampunya.
Ayah :
!
;yah Kandung ! &ermasuk >;yah? adalah ayah angkat yang ditetapkan berdasarkan penetapan pengadilan atau berdasarkan hukum adat. #bu '
Ibu Kandung
!
&ermasuk >#bu? adalah #bu angkat yang ditetapkan berdasarkan penetapan pengadilan atau berdasarkan hukum adat
Suami :
! %eorang laki!laki yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang perempuan berdasarkan peraturan perundang!undangan yang berlaku. Istri :
! %eorang perempuan yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang laki!laki berdasarkan peraturan perundang!undangan yang berlaku. !
;pabila yang bersangkutan mempunyai lebih dari (satu) istri persetujuan 7 penolakan dapat dilakukan oleh salah satu dari mereka.
i.
3ali, adalah orang yang menurut hukum menggantikan orang lain yang belum dewasa untuk mewakilinya dalam melakukan perbuatan hukum, atau orang yang menurut hukum menggantikan kedudukan orang tua.
j.
#nduk semang, adalah orang yang berkewajiban untuk mangawasi serta ikut bertangung jawab terhadap pribadi orang lain, seperti pemimpin asrama dari anak perantauan atau kepala rumah tangga dari seorang pembantu rumah tangga yang belum dewasa.
k.
Berat, Dementia %enilis. l.
asien
5. Persetujuan dan Penjelasan Tindakan Kedokteran
Dalam menetapkan dan ersetujuan &indakan Kedokteran harus memperhatikan ketentuan!ketentuan sebagai berikut ' ).5emperoleh #nformasi dan penjelasan merupakan hak pasien dan sebaliknya memberikan informasi dan penjelasan adalah kewajiban dokter atau dokter gigi. *).elaksanaan
ersetujuan
&indakan
kedokteran
dianggap
benar
jika
memenuhi
persyaratan dibawah ini ' a. ersetujuan atau enolakan &indakan Kedokteran diberikan untuk tindakan kedokteran yang dinyatakan secara spesifik (&he $onsent must be for what will be actually performied) b. ersetujuan atau enolakan &indakan Kedokteran diberikan tanpa paksaan (@oluntary) c. ersetujuan atau enolakan &indakan Kedokteran diberikan oleh seseorang (pasien) yang sehat mental dan yang memang berhak memberikannya dari segi hukum d. ersetujuan dan enolakan &indakan Kedokteran diberikan setelah diberikan cukup (adekuat) informasi dan penjelasan yang diperlukan tentang perlunya tindakan kedokteran dilakukan. +).#nformasi dan penjelasan dianggap cukup (adekuat) jika sekurang!kurangnya mencakup ' a. Diagnosis dan tata cara tindakan kedokteran (contemplated medical procedure) b. &ujuan tindakan kedokteran yang dilakukan c. ;lternatif tindakan lain, dan risikonya (alternati=e medical procedures and risk); d. 4isiko (risk inherent in such medical procedures) dan komplikasi yang mungkin terjadi e. rognosis terhadap tindakan yang dilakukan (prognosis with and without medical procedures f. 4isiko atau akibat pasti jika tindakan kedokteran yang direncanakan tidak dilakukan g. #nformasi dan penjelasan tentang tujuan dan prospek keberhasilan tindakan kedokteran yang dilakukan (purpose of medical procedure);
h. #nformasi akibat ikutan yang biasanya terjadi sesudah tindakan kedokteran. 1). Kewajiban memberikan informasi dan penjelasan. 4
Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan tindakan medik mempunyai tanggung jawab utama memberikan informasi dan penjelasan yang diperlukan. ;pabila berhalangan, informasi dan penjelasan yang harus diberikan dapat diwakilkan kepada dokter atau dokter gigi lain dengan sepengetahuan dokter atau dokter gigi yang bersangkutan. Bila terjadi kesalahan dalam memberikan informasi tanggung jawab berada ditangan dokter atau dokter gigi yang memberikan delegasi. enjelasan harus diberikan secara lengkap dengan bahasa yang mudah dimengerti atau cara lain yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman. enjelasan tersebut dicatat dan didokumentasikan dalam berkas rekam medis oleh dokter atau dokter gigi yang memberikan penjelasan dengan mencantumkan ' A tanggal A waktu A nama A tanda tangan pemberi penjelasan dan penerima penjelasan. Dalam hal dokter atau dokter gigi menilai bahwa penjelasan yang akan diberikan dapat merugikan kepentingan kesehatan pasien atau pasien menolak diberikan penjelasan, maka dokter atau dokter gigi dapat memberikan penjelasan kepada keluarga terdekat dengan didampingi oleh seorang tenaga kesehatan lain sebagai saksi. :al!hal yang disampaikan pada penjelasan adalah ' () enjelasan tentang diagnosis dan keadaan kesehatan pasien dapat meliputi ' a. &emuan klinis dari hasil pemeriksaan medis hingga saat tersebut b. Diagnosis penyakit, atau dalam hal belum dapat ditegakkan, maka sekurang!kurangnya diagnosis kerja dan diagnosis banding c. #ndikasi atau keadaan klinis pasien yang membutuhkan dilakukannya tindakan kedokteran d. rognosis apabila dilakukan tindakan dan apabila tidak dilakukan tindakan. (*) enjelasan tentang tindakan kedokteran yang dilakukan meliputi ' a. &ujuan tindakan kedokteran yang dapat berupa tujuan pre=entif, diagnostik, terapeutik, ataupun rehabilitatif b. &ata cara pelaksanaan tindakan apa yang akan dialami pasien selama dan sesudah tindakan, serta efek samping atau ketidaknyamanan yang mungkin terjadi c. ;lternatif tindakan lain berikut kelebihan dan kekurangannya dibandingkan dengan tindakan yang direncanakan d. 4isiko dan komplikasi yang mungkin terjadi pada masing!masing alternatif tindakan 5
e. erluasan tindakan yang mungkin dilakukan untuk mengatasi keadaan darurat akibat risiko dan komplikasi tersebut atau keadaan tak terduga lainnya. erluasan tindakan kedokteran yang tidak terdapat indikasi sebelumnya, hanya dapat dilakukan untuk menyelamatkan pasien. %etelah perluasan tindakan kedokteran dilakukan, dokter atau dokter gigi harus memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarga terdekat. (+) enjelasan tentang risiko dan komplikasi tindakan kedokteran adalah semua risiko dan komplikasi yang dapat terjadi mengikuti tindakan kedokteran yang dilakukan, kecuali ' a. 4isiko dan komplikasi yang sudah menjadi pengetahuan umum b. 4isiko dan komplikasi yang sangat jarang terjadi atau dampaknya sangat ringan c. 4isiko dan komplikasi yang tidak dapat dibayangkan sebelumnya (unforeseeable). (1) enjelasan tentang prognosis meliputi ' a. rognosis tentang hidup!matinya (ad =itam) b. rognosis tentang fungsinya (ad functionam) c. rognosis tentang kesembuhan (ad senationam). enjelasan diberikan oleh dokter atau dokter gigi yang merawat pasien atau salah satu dokter atau dokter gigi dari tim dokter yang merawatnya. Dalam hal dokter atau dokter gigi yang merawatnya berhalangan untuk memberikan penjelasan secara langsung, maka pemberian penjelasan harus didelegasikan kepada dokter atau dokter gigi lain yang kompeten. &enaga kesehatan tertentu dapat membantu memberikan penjelasan sesuai dengan kewenangannya. &enaga kesehatan tersebut adalah tenaga kesehatan yang ikut memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada pasien. Demi kepentingan pasien, persetujuan tindakan kedokteran tidak diperlukan bagi pasien gawat darurat dalam keadaan tidak sadar dan tidak didampingi oleh keluarga pasien yang berhak memberikan persetujuan atau penolakan tindakan kedokteran.
6. Pihak yang Berhak emberikan Persetujuan
"ang berhak untuk memberikan persetujuan setelah mendapatkan informasi adalah. a. asien sendiri, yaitu apabila telah berumur * tahun atau telah menikah. b. Bagi asien dibawah umur * tahun, persetujuan (informed consent) atau enolakan &indakan 5edis diberikan oleh mereka menurut urutan hak sebagai berikut ' ) ;yah7 #bu Kandung *) %audara saudara kandung c. Bagi pasien dibawah umur * tahun dan tidak mempunyai orang tua atau orang tuanya berhalangan hadir, persetujuan (#nformed $onsent) atau enolakan &indakan medis diberikan oleh mereka menurut hak sebagai berikut ' ) ;yah7#bu;dopsi *) %audara saudara Kandun +) #nduk %emang 6
d. Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental, persetujuan (#nformed $onsent) atau penolakan penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka menurut hak sebagai berikut' ) ;yah7#bu kandung *) 3ali yang sah +) %audara %audara Kandung e. Bagi pasien dewasa yang berada dibawah pengampunan (curatelle) ersetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan menurut hal tersebut. ) 3ali *) $urator f. Bagi asien dewasa yang telah menikah7 orang tua, persetujuan atau penolakan tindakan
medik
diberikan
oleh
mereka
menurut
urutan
hal
tersebut.
) %uami7 #stri *) ;yah7 #bu Kandung +) ;nak! anak Kandung 1) %audara saudara Kandung $ara pasien menyatakan persetujuan dapat dilakukan secara terucap ( oral consent ), tersurat ( written consent ), atau tersirat ( implied consent ).
%etiap tindakan kedokteran yang mengandung risiko tinggi harus memperoleh persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan. ersetujuan tertulis dibuat dalam bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir ersetujuan &indakan Kedokteran. %ebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu jari tangan kiri, formulir tersebut sudah diisi lengkap oleh dokter atau dokter gigi yang akan melakukan tindakan kedokteran atau oleh tenaga medis lain yang diberi delegasi, untuk kemudian yang bersangkutan dipersilahkan membacanya, atau jika dipandang perlu dibacakan dihadapannya. ersetujuan secara lisan diperlukan pada tindakan kedokteran yang tidak mengandung risiko tinggi. Dalam hal persetujuan lisan yang diberikan dianggap meragukan, maka dapat dimintakan persetujuan tertulis.
7. Ketentuan !ada Situasi Khusus
()
&indakan penghentian7penundaan bantuan hidup ( withdrawing/withholding life support ) pada seorang pasien harus mendapat persetujuan keluarga terdekat
pasien. (*)
ersetujuan penghentian7penundaan bantuan hidup oleh keluarga terdekat pasien diberikan setelah keluarga mendapat penjelasan dari tim dokter atau dokter gigi yang bersangkutan. ersetujuan harus diberikan secara tertulis.
8. Penolakan Tindakan Kedokteran
()
enolakan tindakan kedokteran dapat dilakukan oleh pasien dan7atau keluarga terdekatnya setelah menerima penjelasan tentang tindakan kedokteran yang akan dilakukan. 7
(*)
Jika pasien belum dewasa atau tidak sehat akalnya maka yang berhak memberikan atau menolak memberikan persetujuan tindakan kedokteran adalah orang tua, keluarga, wali atau kuratornya.
(+)
Bila pasien yang sudah menikah maka suami atau isteri tidak diikut sertakan menandatangani persetujuan tindakan kedokteran, kecuali untuk tindakan keluarga berencana yang sifatnya irre=ersible yaitu tubektomi atau =asektomi.
(1)
Jika orang yang berhak memberikan persetujuan menolak menerima informasi dan kemudian menyerahkan sepenuhnya kepada kebijakan dokter atau dokter gigi maka orang tersebut dianggap telah menyetujui kebijakan medis apapun yang akan dilakukan dokter atau dokter gigi.
(6)
;pabila yang bersangkutan, sesudah menerima informasi, menolak untuk memberikan persetujuannya maka penolakan tindakan kedokteran tersebut harus dilakukan secara tertulis. ;kibat penolakan tindakan kedokteran tersebut menjadi tanggung jawab pasien.
(2)
enolakan tindakan kedokteran tidak memutuskan hubungan dokter pasien.
()
ersetujuan yang sudah diberikan dapat ditarik kembali (dicabut) setiap saat, kecuali tindakan kedokteran yang direncanakan sudah sampai pada tahapan pelaksanaan yang tidak mungkin lagi dibatalkan.
(9)
Dalam hal persetujuan tindakan kedokteran diberikan keluarga maka yang berhak menarik kembali (mencabut) adalah anggota keluarga tersebut atau anggota keluarga lainnya yang kedudukan hukumnya lebih berhak sebagai wali.
(-)
enarikan kembali (pencabutan) persetujuan tindakan kedokteran harus diberikan secara tertulis dengan menandatangani format yang disediakan.
9. Penelitian
Dokter dan dokter gigi dalam melakukan penelitian dengan menggunakan manusia sebagai subjek harus memperoleh persetujuan dari mereka yang menjadi subjek dalam penelitian tersebut. :al ini telah lama dicanangkan dalam $ode of /uremberg serta Declaration of :elsinki yang sejak -21 selalu diperbaiki dalam 3orld 5edical ;ssembly dan terakhir di ;frika %elatan tahun --2. Disamping itu, prinsip dasar etika yang salah satunya adalah menghargai otonomi atau hak seseorang mengharuskan adanya persetujuan suatu tindakan. Baik itu tindakan medik, maupun tindakan yang hanya mencari data dengan suatu kuesioner, serta tindakan penapisan (skrining) untuk memilih subjek yang akan digunakan dalam penelitian. %uatu penelitian harus memenuhi kriteria tertentu untuk dapat menggunakan manusia sebagai subyek penelitian, yang ditentukan oleh anitia 8tika enelitian. astikan 8
bahwa penelitian tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan terbaik pasien, bahwa subyek penelitian tahu bahwa ia sedang mengikuti penelitian, dan keterlibatan subyek penelitian adalah secara sukarela. ersetujuan harus diperoleh dengan suatu proses, yaitu proses komunikasi antara peneliti dan calon subjek penelitian. Komunikasi dalam hal ini adalah berupa pemberian informasi tentang segala sesuatu mengenai tindakan dan berisi hal!hal yang sesuai dengan keperluan maupun penapisan yang akan dilakukan. %edang informasi yang diberikan, kecuali lisan sebaiknya juga tertulis agar bukti yang ada dapat didokumentasikan. %elanjutnya informasi seharusnya berisi ' 1. 2. 3. 4. 5.
&ujuan penelitian atau penapisan. 5anfaat penelitian dan penapisan. rotokol penelitian dan penapisan, serta tindakan medis. Keuntungan penelitian dan penapisan. Kemungkinan ketidaknyamanan yang akan dijumpai, termasuk risiko yang mungkin
6. 7.
terjadi. :asil yang diharapkan untuk masyarakat umum dan bidang kesehatan. Bahwa persetujuan tidak mengikat dan subyek dapat sewaktu!waktu mengundurkan
8.
diri. Bahwa penelitian tersebut telah disetujui oleh panitia etika penelitian.
10. Pembukaan In"ormasi
ada umumnya pembukaan informasi pasien kepada pihak lain memerlukan persetujuan pasien. ersetujuan tersebut harus diperoleh dengan cara yang layak sebagaimana diuraikan di atas, yaitu melalui pemberian informasi tentang baik! buruknya pemberian informasi tersebut bagi kepentingan pasien. /o *- tahun *001 tentang raktik Kedokteran mengatur bahwa pembukaan informasi tidak memerlukan persetujuan pasien pada keadaankeadaan' a. b.
ntuk kepentingan kesehatan pasien 5emenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan :ukum,
misalnya dalam bentuk =isum et repertum c. ;tas permintaan pasien sendiri d. Berdasarkan ketentuan undang!undang, misalnya uu wabah dan uu Karantina %etelah memperoleh persetujuan pasien maka dokter tetap diharapkan memenuhi prinsip >need to know?, yaitu prinsip untuk memberikan informasi kepada pihak ketiga tersebut hanya secukupnya yaitu sebanyak yang dibutuhkan oleh peminta informasi.
11. Pemeriksaan #I$
9
. emeriksaan terhadap kasus :#@!;#D% tidak dibenarkan atas dasar epidemiologi ataupun aspek kesehatan masyarakat. &etapi setiap orang harus dapat mempunyai akses untuk menjalani test :#@ ;#D%. *. &est skrining harus berdasarkan kemauan sendiri serta dengan persetujuan tertulis. enjelasan sebelum dilakukan test harus menjelaskan segala implikasinya jika kelak ditemukan positip menderita (konseling). +. &erhadap populasi tertentu, petugas kesehatan dapat meminta persetujuan pemeriksaan skrining tanpa konseling terlebih dahulu (pro=ider initiati=e testing conselling), konseling dilakukan kemudian. 1. %ebelum tindakan pembedahan pasien hanya dapat dibenarkan untuk dilakukan test :#@ ;#D% bila terdapat indikasi kliniknya. 6. Jika pasien dalam keadaan gawat darurat dan pasien tidak dapat atau menolak untuk memberikan persetujuan sebelum dilakukan test maka dia harus diperlakukan sebagai kasus yang terinfeksi. 2. &est harus dilakukan pada donor darah dan organ untuk kepentingan transplantasi. . ;turan pemberian persetujuan lainnya mengikuti tatacara aturan umum. 12. Kesehatan %e!roduksi
Kesehatan reproduksi tidak hanya melibatkan indi=idu tetapi melibatkan pasangan dan janin yang dikandungnya terutama bagi wanita. Cleh karena itu, persetujuan tindakan di bidang kesehatan reproduksi memiliki dimensi yang agak berbeda dengan kondisi tindakan medis terhadap organ lainnya. ermasalahan utama pada pemberian persetujuan dalam lingkup kesehatan reproduksi adalah kapan dan bagaimana persetujuan cukup diberikan oleh pasien wanita saja, orang tua, suami saja dan suami isteri. 13. Dokumen Persetujuan Tindakan Kedokteran
()
%emua hal hal yang sifatnya luar biasa dalam proses mendapatkan persetujuan tindakan kedokteran harus dicatat dalam rekam medis.
(*)
%eluruh dokumen mengenai persetujuan tindakan kedokteran harus disimpan bersama!sama rekam medis.
(+)
ormat persetujuan tindakan kedokteran atau penolakan tindakan kedokteran, menggunakan formulir dengan ketentuan sebagai berikut '
a. Diketahui dan ditandatangani oleh dua orang saksi. &enaga keperawatan bertindak sebagai salah satu saksi 10
b. ormulir asli harus disimpan dalam berkas rekam medis pasien c. ormulir harus sudah mulai diisi dan ditandatangani *1 jam sebelum tindakan kedokteran d. Dokter atau dokter gigi yang memberikan penjelaan harus ikut membubuhkan tanda tangan sebagai bukti bahwa telah memberikan informasi dan penjelasan secukupnya e. %ebagai tanda tangan, pasien atau keluarganya yang buta huruf harus membubuhkan cap jempol jari kanan.
Ditetapkan' &anggal
'
Direktur
dr.Eies #ndriyati,%p.;
11
12
13
14