PANDUAN PENGURANGAN RISIKO CEDERA PASIEN AKIBAT TERJATUH
RUMAH SAKIT UMUM WIRADADI HUSADA
HALAMAN PENGESAHAN DAN PEMBERLAKUAN PANDUAN PENGURANGAN RISIKO CEDERA PASIEN AKIBAT TERJATUH RUMAH SAKIT UMUM WIRADADI HUSADA
Jabatan
Nama
Disiapkan oleh
Ketua Tim Sasaran Keselamatan Pasien
dr. David Ferdiansyah, MM
Diperiksa oleh
Ketua Komite Mutu dan keselamatan pasien
dr. Akhmad Ikhsan Prafita Putra
Disahkan oleh
Direktur
dr. Dedi Adnan Fauzi, MM
Tanda Tangan
Sokaraja, 31 Agustus 2017
RUMAH SAKIT UMUM
WIRADADI HUSADA SOKARAJA Jl. Menteri Supeno No. 25 SokarajaSokaraja-Banyumas Telp. Telp. (0281) 6846225 Fax. (0281) 6846371 EE-mail :
[email protected] [email protected]
PERATURAN DIREKTUR RSU WIRADADI HUSADA NOMOR : ..../PER/DIR/RSWH/08/20 ..../PER/DIR/RSWH/08/2017 17 TENTANG KEBIJAKAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM WIRADADI HUSADA SOKARAJA
Menimbang
:
a. bahwa Rumah Sakit sebagai
sarana
pemberi pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dituntut memberikan pelayanan yang bermutu dan profesional. b. bahwa dalam rangka memberikan pelayanan bermutu dan profesional dipandang perlu menjalankan sasaran keselamatan pasien. c. bahwa dalam menjalankan sasaran keselamatan pasien di RSU Wiradadi Husada Sokaraja perlu adanya Kebijakan Direktur RSU
Wiradadi
Husada
sebagai
landasan
peningkatan
keselamatan pasien. d. bahwa untuk maksud tersebut pada butir (a), (b) dan (c) diatas perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur RSU Wiradadi Husada.
Mengingat
:
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 29 Tahun 2014 tentang
Praktik Kedokteran; 2. Undang-undang Republik Indonesia No.36 tahun 2009 tentang
Kesehatan; 3. Undang-undang Republik Indonesia No 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit; 4. Permenkes RI No. 1333 Tahun .1999 Tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit; 5. Permenkes RI No. 1691 tahun 2011 Tentang Keselamatan Pasien
RUMAH SAKIT UMUM
WIRADADI HUSADA SOKARAJA Jl. Menteri Supeno No. 25 SokarajaSokaraja-Banyumas Telp. Telp. (0281) 6846225 Fax. (0281) 6846371 EE-mail :
[email protected] [email protected]
Rumah Sakit; 6. Pedoman Pelaporan Insiden Keselamtan Pasien (Patient Safety
Incident Report) Edisi 2 Tahun 2008.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
KEBIJAKAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RSU WIRADADI HUSADA SOKARAJA
KESATU
:
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Wiradadi Husada tentang kebijakan pelaksanaan Sasaran Keselamatan Pasien.
KEDUA
:
Kebijakan Pelaksanaan Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Wiradadi Husada sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
KETIGA
:
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali pada saat diperlukan atau sampai ada ketentuan lain yang mengaturnya.
KEEMPAT
:
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini maka akan dilakukan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di: Sokaraja Tanggal: 31 Agustus 2017 Direktur RSU Wiradadi Husada Sokaraja
dr. dr. Dedi Adnan Fauzi, MM NIPRS 01.10.634 01.10.634
1
RUMAH SAKIT UMUM
WIRADADI HUSADA SOKARAJA Jl. Menteri Supeno No. 25 SokarajaSokaraja-Banyumas Telp. Telp. (0281) 6846225 Fax. (0281) 6846371 EE-mail :
[email protected] [email protected]
Tembusan Yth: 1. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS) 2. Manajer Pelayanan Medis 3. Manajer Penunjang Medis 4. Manajer Pelayanan Umum 5. Ketua Komite Mutu dan Keselamatan Pasien 6. Kepala Instalasi di RSU Wiradadi Husada 7. Arsip
2
Lampiran Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Wiradadi Husada Sokaraja Nomor
:…./PER/DIR/RSWH/08/2017
Tentang
: Panduan Pengurangan Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh Terjatuh
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, atas segala rahmat yang telah di karuniakan kepada kita sehingga kita dapat menyelesaikan Buku Panduan Pengurangan Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh Rumah Sakit Umum (RSU) Wiradadi Husada ini dapat selesai disusun. disusun. Panduan ini disusun untuk menjadi acuan pelaksanaan Pengurangan Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh sesuai prosedur RSU Wiradadi Husada. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam pembuatan panduan ini, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi. Tim penyusun banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada tim penyusun demi kesempurnaan panduan di kesempatan berikutnya. Semoga panduan ini berguna bagi seluruh karyawan dalam meningkatkan keselamatan pasien di RSU Wiradadi Wiradadi Husada pada khususnya juga untuk para pembaca pada umumnya
Sokaraja, Agustus 2017
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I.
DEFINISI DEFINISI ............................................................................................................ 1
BAB II.
RUANG LINGKUP ............................................................................................ LINGKUP ............................................................................................ 2
BAB III.
TATA TATA LAKSANA LAKS ANA............................................... ............................................... ................................................. 3
BAB IV. IV.
DOKUMENTASI ................................................................................................ DOKUMENTASI ................................................................................................ 5
BAB I DEFINISI
Keselamatan pasien merupakan tanggung jawab seluruh petugas di rumah sakit. Dalam rangka menurunkan risiko cedera akibat jatuh pada pasien, petugas akan menilai dan melakukan penilaian ulang terhadap kategori risiko jatuh pasien, serta bekerjasama dalam memberikan intervensi pencegahan jatuh sesuai prosedur. Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seseorang mengalami jatuh dengan atau tanpa disaksikan oleh orang lain, tidak disengaja/ tidak direncanakan, dengan arah jatuh ke lantai, dengan atau tanpa mencederai dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi faktor fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai yang licin). Risiko jatuh adalah pasien yang berisiko untuk jatuh yang umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor fisiologis yang dapat berakibat cidera. Faktor risiko jatuh dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori: 1. Intrinsik : berhubungan dengan kondisi pasien, termasuk kondisi psikologis 2. Ekstrinsik : berhubungan dengan lingkungan Selain itu, faktor risiko juga dapat dikelompokkan menjadi kategori dapat
diperkirakan
(anticipated ( anticipated )
dan
tidak
dapat
diperkirakan
(unanticipated ). ). Faktor risiko yang dapat diperkirakan merupakan hal-hal yang diperkirakan dapat terjadi sebelum pasien jatuh. Intrinsik (berhubungan dengan
Ekstrinsik (berhubungan (berhubungan
kondisi pasien)
dengan lingkungan)
Dapat
1.Riwayat jatuh sebelumnya
diperkirakan
2.Inkontinensia
berantakan,
3.Gangguan kognitif/psikologis
kurang, kabel longgar/lepas
4.Gangguan keseimbangan/mobilitas
1.Lantai
basah/silau,
ruang
pencahayaan
2.Alas kaki tidak pas
1
5.Usia > 65 tahun
3.Dudukan toilet yang rendah
6.Osteoporosis
4.Kursi atau tempat tidur beroda
7.Status kesehatan yang buruk
5.Rawat inap berkepanjangan
8.Gangguan moskuloskeletal
6.Peralatan yang tidak aman 7.Peralatan rusak 8.Tempat
tidur
ditinggalkan
dalam posisi tinggi Tidak dapat
1.Kejang
Reaksi individu terhadap obat-
diperkirakan
2.Aritmia jantung
obatan
3.Stroke
atau
Sementara
Serangan
(Transient (Transient
Iskemik Ischaemic
Attack -TIA) -TIA) 4.Pingsan 5.‘Serangan 5.‘Serangan jatuh’ ( Drop Attack ) 6.Penyakit kronis
2
BAB II RUANG LINGKUP
Risiko pasien jatuh terutama dapat terjadi pada pas ien yang dirawat di ruangan: 1.
IRNA
2.
ICU
Semua petugas yang bekerja di rumah sakit harus memahami bahwa semua pasien yang dirawat inap memiliki risiko untuk jatuh, dan semua petugas tersebut memiliki peran untuk mencegah pasien jatuh
3
BAB III TATA LAKSANA
A.
Petugas penanggung jawab:
Perawat penanggung jawab pelayanan (PPJP)
B.
Perangkat kerja
1. Status Rekam Medis Pasien 2. Tanda risiko pasien jatuh (gelang kuning) 3. Formulir pengkajian risiko pasien jatuh 4. Formulir dokumentasi informasi risiko pasien jatuh 5. Formulir catatan kegiatan perawat tentang asesmen dan intervensi risiko jatuh
C.
Tatalaksana
1. Asesmen awal / skrining a. Perawat akan melakukan penilaian dengan Asesmen Risiko Jatuh Morse Fall Scale Scale dalam waktu 4 jam dari pasien masuk RS dan menyimpan hasil penilaian ke dalam rekam medis. b. Rencana intervensi akan segera disusun, diimplementasikan, dan dicatat dalam Rencana Keperawatan Interdisiplin dalam waktu 2 jam setelah skrining. c. Skrining farmasi dan atau fisioterapi dilakukan jika terdapat adanya risiko jatuh pada pasien. 2. Asesmen ulang a. Setiap pasien akan dilakukan asesmen ulang risiko jatuh setiap hari, saat transfer ke unit lain, adanya perubahan kondisi pasien, adanya kejadian jatuh pada pasien. b. Penilaian menggunakan Asesmen Risiko Jatuh Morse Fall Scale Scale dan Rencana Keperawatan Interdisiplin akan diperbaharui/dimodifikasi sesuai dengan hasil asesmen
4
c. Untuk mengubah kategori dari risiko tinggi ke risiko rendah, diperlukan skor < 25 dalam 2 kali pemeriksaan berturut-turut. 3. Perawat
penanggung
mengidentifikasi
dan
jawab
pelayanan
menerapkan
yang
“Prosedur
bertugas
Pencegahan
akan Jatuh”,
berdasarkan pada: a. Kategori risiko jatuh (tidak berisiko, risiko rendah, risiko tinggi) b. Kebutuhan dan keterbatasan per-pasien c. Riwayat jatuh sebelumnya dan penggunaan alat pengaman (safety devices) d. Asesmen Klinis Harian 4. “Prosedur Pencegahan Jatuh” pada pasien yang berisiko rendah, sedang, atau tinggi harus diimplementasikan dan penggunaan peralatan yang sesuai harus optimal. 5. Intervensi pencegahan jatuh a. Tindakan pencegahan umum (untuk semua kategori): 1) Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien 2) Posisikan tempat tidur serendah mungkin, roda terkunci, kedua sisi pegangan tempat tidur tepasang dengan dengan baik 3) Ruangan rapi 4) Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan (telepon genggam, tombol panggilan, air minum, kacamata) 5) Pencahayaan yang adekuat (disesuaikan dengan kebutuhan pasien) 6) Alat bantu berada dalam jangkauan (tongkat, alat penopang) 7) Optimalisasi penggunaan kacamata dan alat bantu dengar (pastikan bersih dan berfungsi) 8) Pantau efek obat-obatan 9) Anjuran ke kamar mandi secara rutin 10) Sediakan dukungan emosional dan psikologis 11) Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh pada pasien dan keluarga b. Kategori risiko tinggi: lakukan tindakan pencegahan umum dan halhal berikut ini.
5
1) Beri tulisan di dekat tempat tidur pasien ‘Pencegahan Jatuh’ 2) Beri penanda berupa gelang berwarna kuning yang dipakaikan di pergelangan tangan pasien 3) Sandal anti-licin 4) Tawarkan bantuan ke kamar mandi / penggunaan pispot setiap 2 jam (saat pasien bangun), dan secara periodik (saat malam hari) 5) Kunjungi dan amati pasien setiap 2 jam oleh petugas medis 6) Nilai kebutuhan akan: a) Fisioterapi dan terapi okupasi b) Alarm tempat tidur c) Tempat tidur rendah (khusus) d) Usahakan lokasi kamar tidur berdekatan dengan pos perawat (nurse station) station)
6. Strategi Rencana Keperawatan a. Strategi umum untuk pasien risiko jatuh, yaitu: 1) Tawarkan bantuan ke kamar mandi setiap 2 jam (saat pasien bangun) 2) Gunakan 2-3 sisi pegangan tempat tidur 3) Lampu panggilan berada dalam jangkauan, perintahkan pasien untuk mendemonstrasikan penggunaan lampu panggilan 4) Jangan ragu untuk meminta bantuan 5) Barang-barang pribadi berada dalam jangkauan 6) Adakan konferensi multidisiplin mingguan dengan partisipasi tim keperawatan 7) Rujuk ke departemen yang sesuai untuk asesmen yang lebih spesifik, misalnya fisioterapi 8) Anjurkan pasien menggunakan sisi tubuh yang lebih kuat saat hendak turun dari tempat tidur
6
b. Strategi untuk mengurangi / mengantisipasi kejadian jatuh fisiologis, yaitu: 1) Berikan orientasi kamar tidur kepada pasien 2) Libatkan pasien dalam pemilihan aktivitas sehari-harinya 3) Pantau ketat efek obat-obatan, termasuk obat psikotropika 4) Kurangi suara berisik 5) Lakukan asesmen ulang 6) Sediakan dukungan emosional dan psikologis c. Strategi pada faktor lingkungan untuk mengurangi risiko jatuh, yaitu: 1) Lampu panggilan berada dalam jangkauan 2) Posisi tempat tidur rendah 3) Lantai tidak silau/memantul dan tidak licin 4) Pencahayaan yang adekuat 5) Ruangan rapi 6) Sarana toilet dekat dengan pasien d. Manajemen Setelah Kejadian Jatuh 1) Nilai apakah terdapat cedera ce dera akibat jatuh (abrasi, kontusio, laserasi, fraktur, cedera kepala) 2) Nilai tanda vital 3) Nilai adanya keterbatasan gerak 4) Pantau pasien dengan ketat 5) Catat dalam status pasien (rekam medik) 6) Laporkan kejadian jatuh kepada perawat yang bertugas dan lengkapi laporan insidens 7) Modifikasi rencana keperawatan interdisiplin sesuai dengan kondisi pasien e. Edukasi pasien/keluarga Pasien dan keluarga harus diinformasikan mengenai faktor risiko jatuh dan setuju untuk mengikuti strategi pencegahan jatuh yang telah
7
ditetapkan. Pasien dan keluarga harus diberikan edukasi mengenai faktor risiko jatuh di lingkungan rumah sakit dan melanjutkan keikutsertaannya sepanjang keperawatan pasien. 1) Informasikan pasien dan keluarga dalam semua aktivitas sebelum memulai penggunaan alat bantu 2) Ajari pasien untuk menggunakan pegangan dinding 3) Informasikan pasien mengenai dosis dan frekuensi konsumsi obatobatan, efek samping, serta interaksinya dengan makanan/ obatobatan lain. 7. Dokumentasikan semua kegiatan pencegahan risiko jatuh pada catatan keperawatan
BAB IV DOKUMENTASI
1. Rekam medis 2. Formulir pemberian informasi risiko pasien jatuh
8