MEMUTUSKAN
2017
[PANDUAN DISPENSING SEDIAAN STERIL] STERIL] 1
RUMAH SAKIT ISLAM AISYIYAH MALANG
Panduan Dispensing Sediaan Steril
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Pencampuran sediaan steril harus dilakukan secara terpusat di instalasi farmasi rumah sakit untuk menghindari infeksi nosokomial dan terjadinya kesalahan pemberian obat.
Pencampuran sediaan steril merupakan rangkaian perubahan bentuk obat dari kondisi semula menjadi produk baru dengan proses pelarutan atau penambahan bahan lain yang dilakukan secara aseptis oleh apoteker di sarana pelayanan kesehatan (ASHP, 19!".
Aseptis berarti bebas mikroorganisme. #eknik aseptis didefinisikan sebagai prosedur kerja yang meminimalisir kontaminan mikroorganisme dan dapat mengurangi risiko paparan terhadap petugas. $ontaminan kemungkinan terba%a ke dalam daerah aseptis dari alat kesehatan, sediaan obat, atau petugas jadi penting untuk mengontrol faktor&faktor ini selama proses pengerjaan produk aseptis.
Pencampuran sediaan steril harus memperhatikan perlindungan produk dari kontaminasi mikroorganisme' sedangkan untuk penanganan sediaan sitostatika selain kontaminasi juga memperhatikan perlindungan terhadap petugas, produk dan lingkungan.
Penanganan sediaan sitostatika yang aman perlu dilakukan secara disiplin dan hati& hati untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan, karena sebagian besar sediaan sitostatika bersifat
-
$arsinogenik yang berarti dapat menyebabkan kanker.
-
)utagenik yang berarti dapat menyebabkan mutasi genetik.
-
#eratogenik yang berarti dapat membahayakan janin.
Panduan Dispensing Sediaan Steril
3
$emungkinan pemaparan yang berulang terhadap sejumlah kecil obat&obat kanker akan mempunyai efek karsinogenik, mutagenik dan teratogenik yang tertunda lama di terhadap petugas yang menyiapkan dan memberikan obat& obat ini.
Adapun mekanisme cara terpaparnya obat kanker ke dalam tubuh adalah
-
*nhalasi ( terhirup pada saat rekostitusi "
-
Absorpsi (masuk dalam kulit jika tertumpah"
-
*ngesti (kemungkinan masuk jika tertelan"
+isiko yang tidak diinginkan dapat terjadi dalam transportasi, penyimpanan, pendistribusian, rekonstitusi dan pemberian sediaan sitostatika.
1.2 Tujuan
Sebagai panduan bagi apoteker dan tenaga teknis kefarmasian dalam melakukan pencampuran sediaan steril secara aseptis di *nstalasi armasi.
BAB II
PERSYARATAN UMUM
2.1. Sumbe Da!a Manu"#a
A.
Apoteker .
Setiap apoteker yang melakukan persiapan- peracikan sediaan steril harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut
•
)emiliki pengetahuan dan keterampilan tentang penyiapan dan
pengelolaan komponen sediaan steril termasuk prinsip teknik aseptis.
•
)emiliki kemampuan membuat prosedur tetap setiap tahapan
pencampuran sediaan steril.
Panduan Dispensing Sediaan Steril
4
Apoteker yang melakukan pencampuran sediaan steril sebaiknya selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya melalui pelatihan dan pendidikan berkelanjutan.
.
#enaga $efarmasian (Asisten Apoteker, /0 armasi"
#enaga $efarmasian membantu Apoteker dalam melakukan pencampuran sediaan steril.
Petugas yang melakukan pencampuran sediaan steril harus sehat dan khusus untuk penanganan sediaan sitostatika petugas tidak sedang merencanakan kehamilan, tidak hamil maupun menyusui.
2.2. Ruan$an dan Peala%an
/alam melakukan pencampuran sedian steril diperlukan ruangan dan peralatan khusus untuk menjaga sterilitas produk yang dihasilkan dan menjamin keselamatan petugas dan lingkungannya.
+uang penyiapan sediaan steril
+uang Administrasi
+uang Penyiapan sediaan Sitostatika
+uang antara
+uang Persiapan
+uang antara
Panduan Dispensing Sediaan Steril
5
A. +uangan
1. #ata letak ruang
. 2enis ruangan
Pencampuran sediaan steril memerlukan ruangan khusus dan terkontrol. +uangan ini terdiri dari
a. +uang administrasi
+uangan yang digunakan untuk administrasi dan penyiapan alat kesehatan dan bahan obat (etiket, pelabelan, penghitungan dosis dan 3olume cairan".
b. +uang persiapan
Sebelum masuk ke ruang antara, petugas harus mencuci tangan, ganti pakaian kerja dan memakai alat pelindung diri (AP/".
c. +uang antara (Ante room)
Petugas yang akan masuk ke ruang steril melalui suatu ruang antara
d. +uang steril (Clean room)
+uangan steril harus memenuhi syarat sebagai berikut
1"
2umlah partikel berukuran 4,! mikron tidak lebih dari 0!4.444 partikel
" 2umlah jasad renik tidak lebih dari 144 per meter kubik udara.
0" Suhu 1 & 56
7" $elembaban 0! & !48
5) /i lengkapi High Efficiency Particulate Air (HPA" ilter
Panduan Dispensing Sediaan Steril
6
:"
#ekanan udara di dalam ruang lebih positif dari pada tekanan udara di luar ruangan.
;"
Pass box adalah tempat masuk dan keluarnya alat kesehatan dan bahan obat sebelum dan
sesudah dilakukan pencampuran. Pass box ini terletak di antara ruang administrasi dan ruang steril.
. Peralatan
Peralatan yang harus dimiliki untuk melakukan pencampuran sediaan steril meliputi
1. Alat Pelindung /iri (AP/"
Alat Pelindung /iri (AP/" yang digunakan dalam pencampuran sediaan steril meliputi
a. aju Pelindung
aju Pelindung ini sebaiknya terbuat dari bahan yang impermeable (tidak tembus cairan", tidak melepaskan serat kain, dengan lengan panjang, bermanset dan tertutup di bagian depan.
b. Sarung tangan
Panduan Dispensing Sediaan Steril
7
Sarung tangan yang dipilih harus memiliki permeabilitas yang minimal sehingga dapat memaksimalkan perlindungan bagi petugas dan cukup panjang untuk menutup pergelangan tangan. Sarung tangan terbuat dari latex dan tidak berbedak (powder free). $husus untuk penanganan sediaan sitostatika harus menggunakan dua lapis.
c. $acamata pelindung
Hanya digunakan pada saat penanganan sediaan sitostatika d. )asker disposible
.
aminar Air flow (
Penyaring bakteri dan bahan&bahan eksogen di udara.
■
)enjaga aliran udara yang konstan diluar lingkungan.
■
)encegah masuknya kontaminan ke dalam
Panduan Dispensing Sediaan Steril
8
=ntuk penanganan sediaan sitostatika menggunakan
2.&.
#eknik Aseptis
a.
Petugas harus mencuci tangan sesuai prosedur (lampiran 1"
b.
Petugas harus menggunakan AP/ sesuai prosedur (lampiran "
c.
)emasukkan semua bahan menggunakan passbo> sesuai prosedur (lampiran 0"
d.
Proses pencampuran dilakukan didalam S6 sesuai prosedur (lampiran 7"
e.
Petugas melepas AP/ setelah selesai kegiatan sesuai prosedur (lampiran !"
2.'. $ondisi khusus
2ika tidak ada fasilitas
A.
+uangan
■ Pilih
ruang yang paling bersih, khusus untuk pengerjaan sediaan steril.
■ Seluruh
pintu dan jendela harus selalu tertutup.
■ #idak
ada bak cuci.
■ #idak
ada rak atau papan tulis yang permanen.
Panduan Dispensing Sediaan Steril
9
■
didesinfeksi setiap hari dengan menggunakan hypoclorite 144 ppm.
■ /inding
■ )eja
.
mudah dibersihkan.
kerja harus jauh dari pintu.
6ara kerja
■
Pakai Alat Pelindung /iri (AP/"
■
ersihkan meja kerja dengan benar (dengan a?uadest kemudian alkohol ;48"
■
#utup permukaan meja kerja dengan alas kemoterapi siapkan seluruh peralatan
■
Seka seluruh alat kesehatan dan %adah obat sebelum digunakan dengan alkohol ;48
■
■
Seka seluruh alat kesehatan dan %adah obat sesudah digunakan dengan alkohol ;48
■
uang seluruh bahan yang terkontaminasi kedalam kantong tertutup
■
ersihkan area kerja dengan mencuci dengan detergen dan bilas dengan a?uadest, ulangi 0 kali, terakhir
bilas dengan alkohol
2.(.
■
uang seluruh kassa ke dalam kantong tertutup tempatkan ada kantong buangan
■
#anggalkan pakaian pelindung
Penyimpanan Penyimpanan sediaan steril non sitostatika setelah dilakukan pencampuran tergantung pada stabilitas masing masing obat. $ondisi khusus penyimpanan
A.
#erlindung dari cahaya langsung, dengan menggunakan kertas
karbon -kantong plastik %arna hitam atau aluminium foil.
Panduan Dispensing Sediaan Steril
10
.
2.).
Suhu penyimpanan & 56 disimpan di dalam lemari pendingin (bukan free@er".
/istribusi Proses distribusi dilakukan sesuai prosedur (lampiran :" Pengiriman sediaan steril yang telah dilakukan pencampuran harus terjamin sterilitas dan stabilitasnya dengan persyaratan
A.
adah
1.
#ertutup rapat dan terlindung cahaya.
.
=ntuk obat yang harus dipertahankan stabilitasnya pada suhu tertentu, ditempatkan dalam %adah yang
mampu menjaga konsistensi suhunya.
.
aktu Pengiriman
Prioritas pengiriman untuk obat obat yang %aktu stabilitasnya pendek.
6.
+ute pengiriman
Pengiriman sediaan sitostatika sebaiknya tidak melalui jalur umum-ramai untuk menghindari terjadinya tumpahan obat yang akan membahayakan petugas dan lingkungannya. 2.*.
Penanganan
Panduan Dispensing Sediaan Steril
11
.BAB III D+KUMENTASI
/okumentasi adalah proses pencatatan-rekam jejak dari kegiatan pencampuran sediaan steril dengan maksud untuk memudahkan penelusuran bukti jika se%aktu %aktu terdapat keluhan dari pengguna (dokter, apoteker, tenaga kesehatan lain dan pasien".
2enis & jenis dokumen
1.
Permintaan pencampuran sediaan steril (contoh form terlampir, lampiran "
. Pencatatan pelaksanaan kegiatan pencampuran (contoh form terlampir, lampiran 9"
0.
Pencatatan $0 *+S (contoh form terlampir, lampiran 14"
7. Serah terima sediaan dari petugas *+S ke pera%at (contoh form terlampir, lampiran 1"
!.
$alibrasi alat (contoh hasil terlampir, lampiran 10"
:.
=ji berkala mikrobiologi ruangan (contoh hasil terlampir, lampiran 17"
;.
=ji kesehatan petugas
)asa Penyimpanan
Pen!#m,anan d-umen d#"e"ua#an den$an ebu%uhan ma"#n$ ma"#n$ umah "a#% m#n#mal & %ahun.BAB I/ PENUTUP
Pencampuran sediaan steril harus dilakukan secara aseptis oleh tenaga yang terlatih, karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti kontaminasi terhadap produk, paparan sediaan terhadap petugas serta lingkungan (terutama untuk sediaan sitostatika".
Panduan d#",en"#n$ "ed#aan "%e#l meu,aan "ua%u ,anduan ba$# a,-%ee dalam melauan ,en0am,uan "ed#aan "%e#l "eh#n$$a mu%u "ed#aan -ba% e"elama%an ,a"#en dan eamanan ,e%u$a" da,a% d#,eha%#an.DATAR PUSTAKA
Anderson +.. et.al, +isk of Handling *njectable Antineoplastic Agents. Am.2.Hosp.Pharm.,19, 0911&1;
Aseptic /ispensing, /r. )ohd. aidi ahari. Associate Professor of 6linical Pharmacy. School of Pharmaceutical Sciences. =ni3ersity sains )alaysia.
ASHP, Study Buide, Safe Handling of 6ytoto>ic and Ha@ardous /rugs, 1994.
*njectable /rug Administration Buide. =6< Hospitals. #he Pharmacy /epartment. =ni3ersity 6ollege
Tanggal:
1 7