Menghitung Isotonis Sediaan Steril This entry was posted in Farmasetika Pharmacy and tagged Isotonis by !olla "erbia "erbianti nti S#wita IsotonisSterilitas Sterilitas on October 4, 201 by !olla
Annyeonghaseyo…. Berhubung besok mau ujian Farmasetika II, jadi malem nih saya mau share tentang cara menghitung sediaan steril………………………………………..ga ada hubungannya hubungannya emang wkwk Sooo, sebelum kita bahas lebih lanjut, perlu diketahui dulu beberapa istilah yang berkaitan dengan materi ini, yaitu: •
Sediaan steril adalah sediaan obat yang bebas dari mikroorganisme hidup, seperti bakteri aerobanaerob beserta sporasporanya, jamur, cendawan, cendawan, !irus ricketsia dan proto"oa.
Sediaan steril di #armasi ada beberapa golongan, yang paling umum dikenal itu sediaan parenteral $bisa berupa injeksi !olume kecil dan besar% dan sediaan obat mata $tetes mata, salep mata, dll% Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara
merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir& ' Farmakope Indonesia III •
Isotonis adalah saat dimana tekanan osmosa suatu sediaan sama dengan tekanan osmosa cairan tubuh.
(aka kita gunakan )a*l agar sediaan isotonis dengan cairan tubuh. •
+ )a*l $+ki!alensi )a*l% adalah jumlah gram )a*l yang memberikan tekanan osmosa yang sama dengan gram "at terlarut tertentu.
*ontoh: + )a*l (or#in -*l /,0, artinya gram (or#in -*l memberikan tekanan osmosa yang sama dengan /,0 gram )a*l dalam !olume larutan yang sama 1enapa digunakan )a*l2 1arena cairan tubuh seperti darah, air mata, cairam lim#a, tekanan osmosanya sama dengan tekanan )a*l /,34, sehingga larutan )a*l /,34 disebut lar#tan $isiologis% Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung isotonis ini, yaitu: 1. Metoda Penghitungan a. metode eki!alensi )a*l b. penurunan titik beku c. metoda kryoskopi 2 Metoda Grafik a. metoda diagram b. metoda nomogram Agar lebih mudah paham, kita langsung bahas contoh soal aja ya 1. Metoda Ekivalensi NaCl *ontoh Soal: 56 +7-+85I) /,94
+ )a*l /,;
7A)<=7=) 7A)<=7=) ./4 + )a*l /,9 m.#.sol.isot.et )a*l ad >/ ml perhitungan: jumlah gram )a*l yang eki!alen untuk e#edrin /,9 ? /,; /,0 untuk pantopon ,/ ? /,9 /,9 total /,3 artinya, /,3 gram sudah isotonis, sedangkan )a*l yang isotonis adalah /,34 b6! atau 0,9 gram dalam // ml, maka kita hitung berapa gram )a*l yang dibutuhkan )a*l butuh @ /,3 g ' /,3 /,3 /,> g jadi, )a*l yang dibutuhkan untuk untuk // ml adalah /,> g, g, sedangkan di resep sediaan dalam >/ ml, maka untuk >/ ml >/ 6 // ? /,> g 0,3 gram atau bisa juga dengan metoda !"#$E %#NCEN$
C !olume yang digunakan untuk melarutkan "at supaya isotonis dalam ml C berat "at dalam gram + eki!alensi )a*l bahan obat
, !olume g )a*l yang isotonis perhitungan: $soal masih sama dengan soal sebelumnya% D C ? + ? , D E$/,9/,;% G $,//,9%H ? , /,3 ? , , 3 ml artinya, jika dilarutkan senyawa diatas dalam ,3 ml air, maka larutannya akan isotonis, jadi sisa pelarut yang belum isotonis: untuk hasil akhir // ml @ // ml ' ,3 ml >J,J; ml ingat, kita membuat sediaan untuk >/ ml, maka untuk hasil akhir >/ ml >/6// ml ? >J,J; 0/,>>; ml jadi, )a*l yang ditambahkan untuk membuat larutan isotonis >/ ml adalah /,3 g6// ml ? 0/,>>; ml 0,3 gram 2. Metoda Penurunan $itik &eku Karutan yang mempunyai titik beku /,9 o * adalah isotonis dengan cairan tubuh. 7erhitungan dengan metoda ini digunakan rumus:
1et: B bobot dalam gram "at yang ditambahkan dalam // ml hasil akhir supaya didapatkan larutan isotonis b penurunan titik beku air yang ditambahkan oleh 4 "at berkhasiat b kadar "at berkhasiat dalam 4 b6! contoh soal: 56 A+<-LK (=57-I) -*l )a*l Ms Ad IS=<=)IS AMNA Ad // ml diket: 7enurunan titik beku air 4 "at berkhasiat /,//; 7enurunan titik beku air 4 "at tambahan /,9J>
Oadi, jumlah )a*l yang ditambahkan untuk // ml larutan obat adalah 0,'() gram. 3. Metoda *r+oskoi
1et: d penurunan titik beku air yang disebabkan penambahan "at berkhasiat N jumlah ion k konstanta kryoskopi $,;>% ( B( "at terlarut K berat pelarut g berat "at terlarut contoh soal: 56 A+<-LK (=57-I) -*l 4 m#. inject. Isot ad 9// ml $B( A+<-LK (=57-I) -*l - / = 386) perhitungan:
B( Aethyl (orphin -*l - 20 = 386
maka, BM Aethyl Morphin !l = 386 " BM -20 = 386 " 36 = 3#0 Aethyl Morphin 2$ = 2%&00 ' #00 g = &0 g (erat pelarut = (erat total " (erat at terlarut = #00 g " &0 g = *+0 g (erat aethyl morphin (e(as air = 3#0%386 ' &0 g = +,06 gram
penurunan titik beku darah /,9 jadi yang belum isotonis /,9 ' /, /, artinya, untuk memperoleh larutan isotonis diperlukan sejumlah )a*l yang memberikan penurunan titik beku /, Oadi, )a*l yang harus ditambahkan /, 6 /,9 ? /,3 g /,99 g $untuk // ml% karena sediaan dalam 9// ml, maka 9 ? /,99 g 2,() gram sekian pembahasan kali ini, untuk metoda gra#ik akan saya bahas di postingan selanjutnya, bye bye P
Ada empat metode penyesuaian isotonicity/ tonisitas dengan pH, yang seringkali digunakan sebagai intra vena suntikan atau untuk digunakan pada mata atau saluran hidung atat telinga. Dimana cairan yang masuk dalam tubuh harus menjadi isotonik dengan cairan tubuh. Hal ini dapat dilakukan oleh salah satu dari empat metode berikut ini: 1. Cryoscopic etode: Darah memiliki titik beku !",#$ oC. %adi untuk solusi apapun untuk menjadi isotonik dengan darah, itu juga harus memiliki depresi dari ",#$oC. &ntuk sejumlah obat depresi titik beku disebabkan oleh larutan 1' diberikan dalam tabel di atas (angkah!langkah: )ami mengetahui depresi titik beku disebabkan oleh jumlah yang diberikan obat dalam resep dalam volume tertentu air. )ami kurangi dari ",#$. $. etode *aCl +kivalen: etara natrium klorida juga dikenal sebagai -setara tonicic-. *atrium klorida setara dengan obat adalah jumlah natrium
klorida yang setara dengan yaitu, memiliki eek osmotik sama dengan0 1 gram, atau berat lainnya unit, obat. *ilai!nilai natrium klorida setara obat banyak tercantum dalam tabel. Dalam metode ini kita mengetahui nilai dari obat, baik dari tabel atau dari ormula: &ntuk depresi yang tersisa di titik beku, kita tambahkan natrium klorida yang cukup, tahu bah2a sodium klorida 1' memiliki titik beku yang titik penurunan ",#3 C.
5 5 5 5 5 5 5 5 5 a. b.
c.
d.
1.
$.
Dimana + adalah natrium klorida nilai setara adalah 4erat olekul ( iso merupakan aktor yang tergantung pada keadaan ionik garam. &ntuk elektrolit *on ( iso 1,6 (emah elektrolit ( iso adalah $," Divalen elektrolit ( iso adalah $," &niuni valent elektrolit ( iso adalah 7,8 &nidi valent elektrolit ( iso adalah 8,7 Diuni valent elektrolit ( iso 8.3 &nitrivalent elektrolit ( iso #,$ ri univalen elektrolit ( iso adalah 9," -n(rp. etraborate elektrolit ( iso adalah .9 (angkah!langkahnya adalah kami menemukan nilai dari obat. kami dalam multiplythe kuantitas obat dengan nilai + nya. )ami mendapatkan berat ;0 yang setara dengan natrium klorida terhadap tekanan osmotik. 7.)arena, untuk setiap 1"" ml solusi, ".6g natrium klorida diperlukan untuk isotonicity, kita kurangi jumlah yang diperoleh pada langkah $ ;0 dari ".6g< biarkan ini menjadi y. )ami menambahkan y *aCl, untuk setiap 1"" ml larutan. 7. etode =hite ! >incent: Dalam metode ini kita menambahkan air yang cukup untuk obat tntuk membuat larutan isotonik dan kemudian kita menambahkan larutan natrium klorida isotonik untuk itu untuk membuka volume ke diperlukan tingkat. (angkah!langkah yang terlibat adalah Cari berat yang ditentukan obat = g0, volume ditentukan > v0 dan natrium klorida nilainya setara +0. =. > ? + )alikan berat = g0 dengan nilai setara natrium klorida +0.
=. + ? @ %adi @ adalah berat natrium klorida osmotik setara dengan = berat diberikan obat. 7. >olume >0 dari larutan isotonik yang dapat disiapkan dari = g0 obat diperoleh dengan menyelesaikan persamaan atau >? = . +. 111,1 8. %adi > adalah volume larutan yang isotonik dengan darah. (arutkan =g narkoba di ml air. olusi ini isotonik. ekarang, pembuatan volume larutan ini diperlukan volume dengan larutan isotonik, seperti solusi natrium klorida ",6'. 8. etode pro2ls : Dalam metode ini kita menggunakan nilai!nilai > yang dideBnisikan dan dihitung untuk banyak obat oleh pro2ls. emperbaiki = sebagai ".7g untuk obat banyak, dan mengetahui + mereka nilai!nilai yang dihitung nilai!nilai > untuk banyak obat. (angkah!langkah: 1. enemukan nilai > dari meja. > adalah volume larutan yang isotonik dengan darah untuk ",7. $. Dari jumlah obat yang diresepkan, menghitung volume. isalkan, berat yang ditentukan adalah @ g. &ntuk ".7g, volume air untuk isotonicity adalah v ml. &ntuk @, volume air 7. ekarang larut @ di y ml air. 8. embuat sampai solusi ini dengan volume yang dibutuhkan dengan ",6' natrium klorida larutan. Contoh: *atrium klorida 1. 4erapa banyak diperlukan untuk membuat 1"" ml larutan 1' dari apomorphine hydrochloride isotonik dengan serum darah $. Dari tabel, kita menemukan bah2a larutan 1' dari apomorphine hydrochloride menyebabkan titik beku penurunan ","3oC. 1.
Depresi di Eoint Eembekuan dibutuhkan adalah ",#$ ". Depresi di Eoint Eembekuan tersedia ","3. Depresi lebih lanjut di Eoint Eembekuan dibutuhkan adalah ",88. ".#3 Depresi C di Eoint
Eembekuan adalah disebabkan oleh larutan *aCl 1'. ".88 oC depresi di Eoint Eembekuan disebabkan oleh (arutan *aCl %adi ",9 g dalam 1"" ml *aCl akan memberikan penurun sebuah di Eoint Eembekuan ",88.%adi untuk membuat obat yang dibutuhkan isotonik solusi, kami larut 1g hidroklorida apomorphine dan ",9 g natrium klorida dalam 1""ml air. etode $: 1. *ilai dari obat ini ",18 $.
1 ; ",18 ? ".18g
Fni adalah jumlah setara natrium klorida untuk 1g hidroklorida apomorphine 1. ",6!",18 ? ",9 g. $. (arutkan 1 gram hidroklorida apomorphine dan ",9 g natrium klorida dalam 1""ml air. etode 7: 1. 4erat obat ? 1 gr >olume larutan ? 1"" ml *atrium )lorida etara + ? ",18 1. =;+?@ 1 ; ",18 ? ",18 a.
> ? @ ; 111,1 ? ",18 ; 111,1 ? 1#,## ml 1. (arutkan 1 gram apomorphone hidroklorida dalam 1#,# ml air dan membuat solusi ini untuk 1""ml dengan natrium klorida ",6' solusi. etode 8: 1. *ilai > dari apomorphine hydrochloride adalah 8,. Fni adalah volume air diperlukan untuk ".7g obat untuk isotonicity. $.
? > ? 8, @;/".7 ;1/".7 ? 1#,99
7. (arutkan 1 gram obat dalam 1#,9 ml air dan membuat solusi untuk 1""ml dengan larutan natrium klorida ",6'. DAGA E&A)A Amidon, (., (ennernas H, hah >E, dan Crison %. 166#. A Theoretical Basis For A Biopharmaceutic Drug Classifcation: The Correlation
O In Vitro Drug Product Dissolution And In Vivo Bioavailailit! .
Eharm. es. 1$: 817!8$", EFD 91#7". Devane, %. 1663 . Oral Drug Deliver! Technolog!: Addressing The "oluilit!# Permeailit! Paradigm$EharmIceutical echnology. 11: 93!8. Golkers, erd., Han van de =aterbeemd, Hans (ennernJs, Eer Artursson, aimund annhold, dan Hugo )ubinyi. $""7 . Drug Bioavailailit! : %stimation o "oluilit!& Permeailit!& Asorption and Bioavailailit!$ ethods and Erinciples in edicinal Chemistry. =einheim: =iley!>CH, F4* 7!#$!7"873!@ . (ipinski, Christopher A., Granco (ombardo, 4eryl =. Dominy, dan Eaul %. Geeney. $""1. %'perimental And Computational Approaches To %stimate "oluilit! And Permeailit! In Drug Discover! And Development "ettings . Advanced Drug Delivery evie2s. 89: 7K $9. (Lbenberg, aimar., dan ordon (. Amidon. $""". (odern Bioavailailit!& Bioe)uivalence And Biopharmaceutics Classication "!stem$ *e+ "cientifc Approaches To International ,egulator! "tandards. +uropean %ournal o Eharmaceutics and 4iopharmaceutics. #" : 7!1$. Perhitungan yang di maksud disini adalah tonisitas dan kapasitas dapar karena dalam suatu larutan tetes mata tidak akan lepas dari perhitungan ini. 2.5.1 . Tonisitas a. metode turunab titik beku Turunya titik beku serum darah atau cairan lakrimal sebesar-0,52 0C yang setaradengan 0,9 !aCl. "akin besar kosentrasi #at terlarut makin besar turunya titik beku. "$T%&$ ' ()PC*
+
C Oumlah $g% bahan pembantu isotoni dalam // ml larutan A
yang menunjukan turunya titik beku mol "at terlarut dalam /// g cairan% m "at yang ditimbang $g% n jumlah ion ( berta molekul "at terlarut K massa pelarut $g%
b. ekielensi !aCl &ideinisikan sebagai suatu aktor yang dikonersikan terhadap se/umlah tertentu #at terlarut terhadap /umlah !aCl yang memberikan eek osmotik yang sama. "isalnya ekialensi !aCl asam borat 0,55 berati 1 g asam borat di dalam larutan memberikan /umlah partikel yang sama dengan 0,55g !aCl. "$T%&$ $+
1eterrangan : K turunnya titik beku (=K=K I turunnya titik beku akibat "at terlarut $ /*% * kosentrasi molal "at terlarut %leh karena itu #at akti dengan tipe ionik yang sama dapat menyebabkan turunya titik beku molal yang sama besar, maka ells mengatsinya dengan menggolongkan #at-#at tersebut men/adi beberapa kelompok sesuai dengan /umlah ion yang dihasilkan. ihat tabel ''' di repetitorium teknologi sediaan steril, hal. 15. c. metode iso
5umus d.
(&ikta uliah teril, 133*
Q<# Kiso?
"etode hite 4incent (&iklat kuliah steril hal, 136* Tonisitas yang diinginkan ditentukan dengan penambahan air pada sediaan parenteral agar isotonis. 7umus yang dipakai +
D w ? + ? , 8engan D eki!elensi na*l w berat dalam garam + eki!alensi )a*l *ontoh 56 7henacaine hidroklorida /,//> gr Asam borat /,/ gr ARua bidestilata steril ad // ml (aka : ! $$/,/> ? /,/% G $/. ? /,/9/%% ? , ml ; ml Oadi obat dicampur dengan air sampai ; ml. Kalu tambah pelarut isotonis sampai // ml. e.
"etode pro8ls (&ikta kuliah steril* "enurut modiikasi dari metode hite dan incet, dimana 8 dibuat tetap 0, gram, /adi : $ ; , ml 2.5.2 apasitas dapar apasitas dapar adalah kemampuan tidak berubahnya p< dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basah.
5umus : ,/ * T kapasitas dapar UB perubahan kosentrasi asam atau basah Up- perubahan ph * kosentrasi molar larutan dapar 1a konstanta disosiasi larutan dapar 1apasitas dapar dapat dihitung dengan pesamaan &enderson'hasselbach
Metode perhitungan tonisitas : 1. Metode ekuivalensi NaCl Cara ini dengan mengkonversi nilai zat ke NaCl, harga ekuivalennya ditunjukkan nilai E (Nilai E bisa dilihat di farmakope : Daftar onisitas NaCl!" Misalkan penisilin E # $,%& artinya % gram 'enisilin setarasenilai $,%& gram NaCl" )gar isotonis, tonisitas sediaan harus # tonisitas tubuh yaitu $,*+ (bv! NaCl $,*+ artinya $,* gram NaCl yang terlarut dalam volume total %$$ m"
jadi RUMUS nilai ekuivalensi terhadap NaCl = W x E, dimana W dalam satuan gram Metode perhitungan tonisitas : 1. Metode ekuivalensi NaCl Cara ini dengan mengkonversi nilai zat ke NaCl, harga ekuivalennya ditunjukkan nilai E (Nilai E bisa dilihat di farmakope : Daftar onisitas NaCl!" Misalkan penisilin E # $,%& artinya % gram 'enisilin setarasenilai $,%& gram NaCl" )gar isotonis, tonisitas sediaan harus # tonisitas tubuh yaitu $,*+ (bv! NaCl $,*+ artinya $,* gram NaCl yang terlarut dalam volume total %$$ m"
jadi RUMUS nilai ekuivalensi terhadap NaCl = W x E, dimana W dalam satuan gram 2. Metode Penurunan Titik Beku Cairan tubuh yang setara $,*+ NaCl mengalami penurunan titik beku sebesar $,-. Cel/ius, oleh karena itu sediaan dikatakan isotonis apabila mengalami penurunan titik beku $,-. C" 0ntuk memperoleh larutan isotonis maka NaCl yang ditambah sesuai 10M02 :
keterangan : 3 # 4umlah zat NaCl yang harus ditambahkan agar isotonis 'tb%, 'tb. 5 # 'enurunan titik beku zat berkhasiat seperti didalam resep 'tb # 'enurunan titik beku zat pengisotonis (NaCl! C%, C. "" # 6onsentrasi zat berkhasiat didalam resep dg satuan (bv! + , titik titik dalam rumus maksutnya apabila ada 7 zat berkhasit, rumusnya sama (C%8'tb%9C.59C59C78'tb7!, begitu pula jika trdapat - atau seterusnya" 3. Metode Penentuan Volume Isotonis Berdasarkan ekuivalensi ;olume isotonis (;"
3.2 Formula 1 )minofilina .7 mg NaCl &=,% mg )>ua pro injeksi ad %$ ml m" f" in/eksidtd" No" ? 3.3 Perhitungan Tekanan Osmotik Menghitung ekanan @smotis : Cara penurunan titik beku ('3! 3 # $,-. A b% 8 Cb. B $,-. # b% 8 C% 9 b. 8 C. 9 b 8 C 9 5 6et : 3 # bobot zat tambahan (gram untuk %$$ml larutan! $,-. # titik beku /airan tubuh ($,-. C! b% # '3 zat berkhasiat C% # konsentrasi zat berkhasiat dalam satuan + bv b., b,dst # '3 zat tambahan C.,C,dst # konsentrasi zat tambahan misal : b%( '3 aminophylin! b. ('3 NaCl! C% (konsentasi aminophylin! C. (konsentrasi NaCl! Diket : hipertonis 3 $ b% # $,%
C% # $,.7 3. # $,-F= Ditanya : C.# 5G 4aHab : $,-. # b% 8 Cb. B $,-. #
%" 2ifat Iisiko A 6imia )minophylin J ua 'ro injeksi )ir untuk injeksi adalah air suling segar yang disuling kembali dan di sterilkan" 'emerian keasaman kebasaanL amoniumL besiLtembaga L timbalL kalsiumL kloridaL nitratL sulfatL zat teroksidasi memenuhi syarat yang tertera ada a>ua destilata" 6hasiat dan penggunaan untuk pembuatan injeksi"
Metode perhitungan tonisitas : 1. Metode ekuivalensi NaCl
Cara ini dengan mengkonversi nilai zat ke NaCl, harga ekuivalennya ditunjukkan nilai E (Nilai E bisa dilihat di farmakope : Daftar onisitas NaCl!" Misalkan penisilin E # $,%& artinya % gram 'enisilin setarasenilai $,%& gram NaCl" )gar isotonis, tonisitas sediaan harus # tonisitas tubuh yaitu $,*+ (bv! NaCl $,*+ artinya $,* gram NaCl yang terlarut dalam volume total %$$ m"
jadi RUMUS nilai ekuivalensi terhadap NaCl = W x E, dimana W dalam satuan gram Metode perhitungan tonisitas : 1. Metode ekuivalensi NaCl Cara ini dengan mengkonversi nilai zat ke NaCl, harga ekuivalennya ditunjukkan nilai E (Nilai E bisa dilihat di farmakope : Daftar onisitas NaCl!" Misalkan penisilin E # $,%& artinya % gram 'enisilin setarasenilai $,%& gram NaCl" )gar isotonis, tonisitas sediaan harus # tonisitas tubuh yaitu $,*+ (bv! NaCl $,*+ artinya $,* gram NaCl yang terlarut dalam volume total %$$ m"
jadi RUMUS nilai ekuivalensi terhadap NaCl = W x E, dimana W dalam satuan gram 2. Metode Penurunan Titik Beku Cairan tubuh yang setara $,*+ NaCl mengalami penurunan titik beku sebesar $,-. Cel/ius, oleh karena itu sediaan dikatakan isotonis apabila mengalami penurunan titik beku $,-. C" 0ntuk memperoleh larutan isotonis maka NaCl yang ditambah sesuai 10M02 :
keterangan : 3 # 4umlah zat NaCl yang harus ditambahkan agar isotonis 'tb%, 'tb. 5 # 'enurunan titik beku zat berkhasiat seperti didalam resep 'tb # 'enurunan titik beku zat pengisotonis (NaCl! C%, C. "" # 6onsentrasi zat berkhasiat didalam resep dg satuan (bv! + , titik titik dalam rumus maksutnya apabila ada 7 zat berkhasit, rumusnya sama (C%8'tb%9C.59C59C78'tb7!, begitu pula jika trdapat - atau seterusnya" 3. Metode Penentuan Volume Isotonis Berdasarkan ekuivalensi ;olume isotonis (;"
3.2 Formula 1 )minofilina .7 mg NaCl &=,% mg )>ua pro injeksi ad %$ ml m" f" in/eksidtd" No" ? 3.3 Perhitungan Tekanan Osmotik Menghitung ekanan @smotis : Cara penurunan titik beku ('3! 3 # $,-. A b% 8 Cb. B $,-. # b% 8 C% 9 b. 8 C. 9 b 8 C 9 5 6et : 3 # bobot zat tambahan (gram untuk %$$ml larutan! $,-. # titik beku /airan tubuh ($,-. C! b% # '3 zat berkhasiat C% # konsentrasi zat berkhasiat dalam satuan + bv b., b,dst # '3 zat tambahan C.,C,dst # konsentrasi zat tambahan misal : b%( '3 aminophylin! b. ('3 NaCl! C% (konsentasi aminophylin! C. (konsentrasi NaCl! Diket : hipertonis 3 $ b% # $,% C% # $,.7 3. # $,-F= Ditanya : C.# 5G
4aHab : $,-. # b% 8 Cb. B $,-. #
%" 2ifat Iisiko A 6imia )minophylin J ua 'ro injeksi )ir untuk injeksi adalah air suling segar yang disuling kembali dan di sterilkan" 'emerian keasaman kebasaanL amoniumL besiLtembaga L timbalL kalsiumL kloridaL nitratL sulfatL zat teroksidasi memenuhi syarat yang tertera ada a>ua destilata" 6hasiat dan penggunaan untuk pembuatan injeksi"
&Isotonis 1ika suatu larutan konsentrasinya sama (esar dengan konsentrasi dalam sel darah merah, sehingga tidak ter/adi pertukaran airan di antara keduanya, maka larutan dikatakan isotonis ekui4alen dengan larutan 0,+$ 5a!l ) 2Isoosmotik 1ika suatu larutan memiliki tekanan osmose sama dengan tekanan osmose
serum darah, maka larutan dikatakan isoosmotik 0,+$ 5a!l, * mmol 5a dan * mmol !l7 per liter = 308 mmol per liter, tekanan osmose 6,86 ) engukuran menggunakan alat osmometer dengan kadar mol at per liter larutan 3ipotonis 9urunnya titik (eku keil, yaitu tekanan osmosenya le(ih rendah dari serum darah, sehingga menye(a(kna air akan melintasi mem(rane sel darah merah yang semipermea(el memper(esar 4olume sel darah merah dan menye(a(kan peningkatan tekanan dalam sel 9ekanan yang le(ih (esar menye(a(kan peahnya sel " sel darah merah eristi:a demikian dise(ut hemolisa *ipertonis 9urunnya titik (eku (esar, yaitu tekanan osmosenya le(ih tinggi dari serum darah, sehingga menye(a(kan air keluar dari sel darah merah melintasi mem(ran semipermea(el dan mengaki(atkan ter/adinya peniutan sel " sel darah merah eristi:a demikian dise(ut lasmolisa Bahan pem(antu mengatur tonisitas adalah ; 5a!l, 3 dan 5a5>3 p dan >smolalitas In/eksi a Fsohidris yaitu p larutan sama dengan p darah alau (isa p sama dengan p darah, tapi tidak selalu, tergantung pada sta(ilitas o(at !ontoh; in/eksi amino?lin di(uat sangat (asa karena pada kondisi asam akan terurai @alam pem(uatan ditam(ahkan etilendiamin untuk menaikkan kelarutan dari amino?lin Amino?lin in/eksi 2,*$ 2*$ % 9eo?lin 2,0 20,0 tilen diamin 0,## #,# ACua pi ad &00 ad &00 ml !ara pem(erian i4 im ( Fsotonis, yaitu tekanan osmosis larutan sama dengan tekanan osmosis airan tu(uh @i luar isotonis dise(ut paratonis, meliputi; hipotonis dan hipertonis 7 hipotonis yaitu tekanan osmosis larutan le(ih keil dari tekanan osmosis airan tu(uh 5a!l 0,+$) 5a!l /ika terurai men/adi 5a ,& m>smol) dan !l * m>smol) sehingga total 308 m>smol Sedangkan tekanan osmosis airan tu(uh yaitu 300 m>smol ada hipotonis, airan masuk ke tu(uh dan masuk ke sel darah merah, sehingga sel darah merah (isa peah irre4ersi(el) 7 hipertonis, yaitu tekanan osmosis larutan le(ih (esar dari tekanan osmosis airan tu(uh Air akan mengalir keluar dari sel darah sehinggga sel mengkerut krenasi), (ersiDat re4ersi(el engaturan tonisitas engaturan tonisitas adalah suatu upaya untuk mendapatkan larutan yang isotonis Epaya terse(ut meliputi pengaturan Dormula sehingga
Dormula yang semula hipotonis men/adi isotonis,dan langkah ker/a penger/aan Dormula terse(ut Ada dua kelas untuk pengaturan tonisitas ; Metode elas satu 1 . Metode kelas 2 2 . Metode elas Satu @ari Dormula yang ada termasuk /umlah sol4ennya) dihitung tonisitasnya dengan menentukan F9D " nya, atau kesetaraan dengan 5a!l 1ika F9D 7nya kurang dari 0,#2> atau kesetaraannya dengan 5a!l kurang dari 0,+ $, dihitung (anyaknya padatan *aCl, yang harus ditambahkan supaya larutan men/adi isotonis !ara penger/aannya semua o(at ditim(ang, ditam(ah 5a!l padat, diatama(ah air sesuai Dormula Metode kelas satu meliputi metode kriskopik penurunan titik (eku), perhitungan dengan Daktor disosiasi dan metode ekui4alensi 5a!l Metode elas @ua @ari Dormula yang ada selain sol4en) hitung 4olume larutannya yang memungkinkan larutan men/adi isotonis 1ika 4olume ini le(ih keil dari pada 4olume dalam Dormula, artinya larutan (ersiDat hipotonis emudian hitunglah 4olume larutan isotonis, atau larutan dapar isotonis, yang ditambahkan berupa larutan *aCl ",6', bukan padatan *aCl, misalnya 5a!l 0,+ $ yang harus ditam(ahkan dalam Dormula tadi untuk mengganti posisi sol4en selisih 4olume Dormula dan 4olume larutan isotonis Metode kelas dua meliputi metode Ghite7 Hinent dan metode Spro:ls !ontoh soal ; = Suatu Dormula in/eksi tiap #00 ml mengandung Mor?n !l BM=3#,8* g%mol dan iso=3,3) 3 gram dan niotinamida BM=&22,&3 g%mol dan iso=&,+) &0 gram Aturlah tonisitasnya dengan * metode di atas enyelesaian = Jormula di atas adalah se(agai (erikut; % Mor?n !l 3 5ikotinamida &0 ACuadest ad #00 ml engaturan tonisitas kelas satu mengu(ah Dormula men/adi se(agai (erikut; % Mor?n !l 3 5ikotinamida &0 5a!l ' gram ACuadest ad #00 ml K dapat dihitung dengan metode riskopik, metode ekui4alensi 5a!l, dan Daktor disosiasi engaturan tonisitas kelas dua mengu(ah Dormula men/adi se(agai (erikut % Mor?n !l 3 5ikotinamida &0 ACua ad y ml y L #00 ml, sehingga larutan yang didapat isotonis) 5a!l 0,+ $ ad #00 ml arga y dapat dihitung dengan metode :hite 4inent dan metode spro:ls
= Metode riskopik Memerlukan data F9D &$ data (isa diari di Jarmakope Indonesia d IH atau (uku lainnya @engan diketahui harga BM dan iso se(enarnya harga F9D &$ (isa dihitung Mor?n !l F9D &$ = iso ' ! = 3,3 ' 3 g%3#,8* g%mol); & = 0,026> 5ikotinamida F9D &$ = iso ' ! = &,+ ' &0 g%&22,&3 g%mol); & = 0,&6> & $ MorDin !l mempunyai F9D = 0,026>, Dormula; 0,6$, maka F9D 7nya 0,6'0,026=0,0&6> & $ 5ikotinamid mempunyai F9D = 0,&6>, Dormula; 2$, maka F9D 7nya 2'0,&6=0,32> Maka F9D Dormula adalah 0,0&60,32 = 0,336 L 0,#2 hipotonis, maka perlu penam(ahan 5a!l untuk menurunkan titik (ekunya sehingga F9D 7 nya men/adi 0,#2, aDalkan F9D $ 5a!l adalah 0,#8 5a!l yang diperlukan untuk &00 ml Dormula adalah
0,#2 " 0,336 777777777777777 ' & g = 0,3& gram, sehingga untuk #00 ml perlu &,#86 gram 0,#8 K dalam Dormula peru(ahan adalah &,#86 = etode +kuivalensi *aCl memerlukan data yang (isa dilihat di Jarmakope Indonesia d IH atau (uku lainnya @engan diketahui harga BM dan iso se(enarnya harga (isa dihitung adalah (anyaknya 5a!l yang seara koligatiD setara dengan & gram o(at enurunan 9B oleh >(at & gram = enurunan 9B oleh 5a!l gram) Entuk Mor?n !l &%& % & 3,3 77777777777 = 3,* 777777777777 mor?n !l = 0, 3#,8* #8, *# Entuk nikotinamida &%& %& &,+ 77777777777 = 3,* 777777777777 nikotinamida = 0,2 &22,&3 #8, *# Metode kui4alensi 5a!l dimulai dari sini & g mor?n !l setara dengan 0, g 5a!l, di Dormula 3 g maka setara 0,*# g 5a!l & g nikotinamida setara dengan 0,2 g 5a!l, di Dormula &0 g maka setara 2, g 5a!l Maka tonisitas Dormula setara dengan 0,*#2, g 5a!l dalam #00 ml larutan, kurang dari 0,+ $ 0,+ g dalam &00 ml) atau *,# g per #00 ml, hipotonis ekurangan 5a!l = *,# g " 3, g = &,3# gram tiap #00 ml !ontoh soal ; = In/eksi Deno(ar(ital % 5a Deno(ar(ital &g etil mor?n !l 0,# g aCua ad & liter @iketahui; etil mor?n = 0,&6, ∆ 9D&$=0,0+
na Deno(ar(ital =0,2*, ∆ 9D&$=0,&* !ek isotonis%(lmN alau (elum aturlah Metode :hite 4inent
EH+*(+EHF*F F*%+CFM K F*%+)F G+*F(+GF* GM&(AF& *AFM*A(: $8$0 9iap m mengandung ; henylephrini hydrohloridum &0 mg @inatrium edetas & mg ACua pro in/etione ad & m E+HF&*A* M*FFA 1. Eenurunan itik 4eku ptb0 pt( DenileDrin !l 0,&8 JI IH) pt( dinatrium edetat 0,&3 JI IH) pt( 5a!l () 0,#6 JI IH) pt( dekstrosa 0,& JI IH) $ DenileDrin !l &$ Jormula) $ dinatrium edetat 0,& $ Jormula) a pt( 5a!l 1adi 5a!l yang ditam(ahkan untuk mengisotoniskan larutan terse(ut
adalah ; (
pt( @ekstrosa
1adi 5a!l yang ditam(ahkan untuk mengisotoniskan larutan terse(ut
adalah ;
$.
+kivalen *aCl +0 DenileDrin !l dinatrium edetat glukosa G DenileDrin !l G dinatrium edetat a !ara A
0,32 JI IH) 0,23 JI IH) 0,&6 JI IH) &0 mg = 0,0& g Jormula) & mg = 0,00&
Jormula)
@alam & m 5a!l 0,+$ mengandung 1adi 5a!l yang harus ditam(ahkan adalah ; + mg 7 3,*3 mg = #,# mg = 6
mg
1ika menggunakan glukosa maka angka untuk 5a!l di(agi dengan
glukosa, yaitu ; (
!ara B
5a!l 0,+$ yang akan digunakan adalah & m 7 0,38& m = 0,6&+ m 1adi 5a!l yang akan ditam(ahkan adalah
7. a
Gaktor Disosiasi ersamaan !A9AI5 J Daktor isotonis serum) 0,03& ! DenileDrin !l &$ ! dinatrium edetat 0,&$ DenileDrin !l 2 ion) dinatrium edetat 3 men/adi 3 ion) 5a!l 2 M DenileDrin !l 203,6 M dinatrium edetat 32,2* M 5a!l #8,#
Jormula) Jormula) JenileDrin !l terdisosiasi men/adi 2 @inatrium edetat terdisosiasi 5a!l terdisosiasi men/adi 2 ion) JI III) JI III) JI III)
1adi 5a!l yang ditam(ahkan untuk mengisotoniskan larutan terse(ut
adalah ; (
erhitungan (erdasarkan Jarmakope Belanda ! DenileDrin !l &0 g% Jormula) ! dinatrium edetat & g% Jormula) D DenileDrin !l &,8 arga untuk DenileDrin !l se(agai garam) D dinatrium edetat 2,* arga dinatrium edetat yg mem(e(askan 3 ion) D 5a!l &,8 arga untuk 5a!l se(agai garam) M DenileDrin !l 203,6 JI III) M dinatrium edetat 32,2* JI III) M 5a!l #8,# JI III)
1adi 5a!l yang ditam(ahkan untuk mengisotoniskan larutan terse(ut
adalah #,+#2 mg = 6 mg