REFERAT MATA
OKLUSI VENA RETINA SENTRAL
DISUSUN OLEH : Dewangga Gegap Gempita
205.311.015
PEMBIMBING : dr. Juniati V.P , SpM
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UPN “VETERAN” JAKARTA 2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa menganugerahkan nikmat nikmat keseha kesehatan tan dan keselam keselamatan atan.. Dengan Dengan nikmat nikmat itulah itulah pada pada akhirny akhirnyaa penuli penuliss mampu mampu menye menyelesai lesaikan kan referat referat yang yang berjud berjudul ul Oklusi Oklusi Vena Vena Retina Retina Sentra Sentral, l, dalam dalam rangka memenuhi tugas kepaniteraan Ilmu Penyakit Mata di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Pada kesempatan kesempatan ini penulis mengucapkan mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang yang telah telah memberi memberikan kan bantua bantuan n moril moril,, kepada kepada dr. Juniati Juniati V.P, V.P, SpM, SpM, sebagai sebagai pembimbing penyusunan referat dan pembimbimg harian penulis, dan kepada dr. Ernita, Ernita, SpM, sebagai koordinato koordinatorr pendidika pendidikan n yang telah memberikan memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar lebih banyak, dan juga tidak luput penulis sampaikan kepada kepada semua semua pihak pihak yang yang terdapa terdapatt di Departe Departemen men Mata Mata RSPAD RSPAD Gatot Gatot Soebro Soebroto to Jakarta yang telah memberikan bimbingan dan masukan berharga selama kepaniteraan klinik Ilmu Penyakit Mata, dan kepada semua pihak yang telah turut serta membantu kelancaran penyusunan referat ini. Harapan Harapan penuli penuliss dalam dalam penuli penulisan san referat referat ini adalah adalah bertam bertambah bahny nyaa pengetahuan penulis dalam bidang Ilmu Penyakit Mata dan dapat menjadi bekal dalam praktek klinik nanti. Dan semoga ini dapat bermanfaat pula bagi siapapun yang membacanya. Penuli Penuliss menyad menyadari ari sepenuh sepenuhny nyaa masih masih banya banyak k kekura kekuranga ngan n dalam dalam penulisan referat ini. Sehingga saran sa ran dan kritikan sangat berarti demi perbaikan dalam penulisan berikutnya.
Jakarta,
Oktober 2010
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................ PENGANTAR....................................................... .............................................. ................................... ............ 1 DAFTAR ISI........................................ ISI............................................................... .............................................. .......................................... ................... 2
BAB I PENDAHULUAN........ PENDAHULUAN............................... ............................................... ............................................... .............................. ....... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................... PUSTAKA.......................................................................... ...................... 4
II.1 Anatomi dan Fisiologi Retina......................................... Retina.............................................................. ..................... 4 II.2 Definisi Oklusi Vena Retina Sentral............................................. Sentral.................................................... ....... 7 II.3 Etiologi dan Patofisiologi................. Patofisiologi........................................ .............................................. ............................. ...... 7 II.4 Gejala Klinis Umum................................... Umum.......................................................... .......................................... ................... 8 II.5 Diagnosis...................... Diagnosis............................................. .............................................. .............................................. .......................... ... 9 II.6 Penatalaksanaan..................... Penatalaksanaan............................................ .............................................. ....................................... ................ 9 II.7 Pencegahan........................................ Pencegahan............................................................... .............................................. ........................... .... 10 II.8 Prognosis....................................... Prognosis.............................................................. ............................................... ............................... ....... 10 BAB III PENUTUP................................... PENUTUP.......................................................... .............................................. .................................... ............. 11
III.1 Kesimpulan....................................... Kesimpulan.............................................................. .............................................. .......................... ... 11 III.2 Saran.............................................. Saran..................................................................... .............................................. ............................. ...... 11
DAFTAR PUSTAKA.................................... PUSTAKA........................................................... .............................................. ............................... ........ 12
3
BABI PENDAHULUAN Oklusi
vena
ret retina
adala alah
penyumbata atan
vena
reti etina
yang ang
mengakibatkan gangguan perdarahan didalam bola mata. 1 Terdapat Terdapat dua jenis oklusi vena retina sentral yaitu OVRS tipe iskemik iskemik dan OVRS tipe non iskemik. Bentuk intermediate atau indeterminant juga ditemukan, tetapi dari hasil data yang didapat lebih dari 80% oklusi vena retina sentral mengarah ke tipe OVRS iskemik. 2 Penyumbatan vena retina sentral mudah terjadi pada pasien dengan glaukoma, glaukoma, diabetes diabetes melitus, melitus, hipertensi, hipertensi, kelainan kelainan darah, darah, arteriosklero arteriosklerosis, sis, papiledema, papiledema, retinopati radiasi, dan penyakit pembuluh darah. Hipertensi merupakan faktor resiko terbesar dari oklusi vena retina sentral.1 Biasanya penyumbatan terletak dimana saja pada retina, akan tetapi lebih sering terletak didepan lamina kribosa. Penyumbatan vena retina dapat terjadi pada suatu cabang kecil ataupun pembuluh vena utama (vena retina r etina sentral), sehingga daerah yang terlibat memberi gejala sesuai dengan daerah yang diperdarahi. Suatu penyumbatan cabang vena retina lebih sering terdapat didaerah temporal atas atau temporal bawah.1 Pada oklusi vena retina sentral terkadang dijumpai suatu edema papil tanpa disertai perdarahan ditempat yang jauh (perifer) dan ini merupakan gejala awal oklusi vena retina sentral.2 Perdarahan pada oklusi vena retina sentral juga dapat terjadi didepan papila
dan ini dapat memasuki badan kaca dan menjadi perdarahan badan kaca.
Edem Edemaa dan dan perd perdar arah ahan an retin retinaa dapa dapatt dapa dapatt diser diserap ap kemb kembali ali dan dan hal hal ini ini dapa dapatt menyebabkan perbaikan visus. 1
4
B A B II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 ANATOMI
Retina Retina adalah adalah selembar selembar tipis jaringan jaringan saraf
semi semi transpa transparan ran yang
mengandung reseptor yang befungsi menerima menerima cahaya, dan multi multi lapis yang yang melapisi bagian dalam duapertiga posterior dinding bola mata. Retina membentang ke depan hampir sama jauhnya dengan korpus siliare, dan berakhir ditepi ora serata. Permukaan luar luar retina retina sensori sensorik k bertum bertumpuk puk dengan dengan lapisan lapisan berpig berpigmen men epitel epitel retina retina sehing sehingga ga betumbuk juga dengan membrane Bruch, koroid, dan sklera. sklera . Disebagian besar bes ar tempat ephitelium pigmen retina mudah terpisah hingga membentuk ruang subretina, seperti yang terjadi pada ablasio retina.tetapi pada diskus optikus dan ora serata, retina dan ephitelium pigmen retina saling melekat kuat, sehingga membatasi perluasan cairan subretina pada ablasio retina.1 Retina mempunyai ketebalan 0,1 mm pada ora serata dan 0,23 mm pada kutub posterior. Ditengah-tengah retina posterior terdapat makula, secara klinis makula dapat didefinisikan sebagai daerah pigmentasi kekuningan yang disebabkan oleh pigmen luteal (xantofil), dengan diameter 1,5 mm. 4
GAMBAR 1. ANATOMI MATA8
5
GAMBAR 2. FUNDUS OKULI NORMAL1
Retina berbatas dengan koroid dengan sel pigmen epitel retina dan terdiri atas lapisan (dari luar ke dalam): 1 1. Epit Epiteli elium um pig pigme men n reti retina na Lapi Lapisa san n dala dalam m memb membra rana na Bruc Bruch h seben sebenarn arny ya adal adalah ah memb membra rana na basal basalis is ephitelium pigmen retina. 2. Lapi Lapisa san n foto fotore resep septo tor r Merupakan lapisan terluar retina yang terdiri atas sel batang yang mempunyai bentuk ramping, dan sel krucut. 3. Memb Membran ran limi limitan tan ekst ekstern ernaa Merupakan membran ilusi. 4. Lapi Lapisa san n nukl nukleu euss luar luar Merupakan susunan lapis nukleus sel kerucut dan batang. batang. Ketiga lapis diatas avaskuler dan mendapat metabolisme dari kapiler koroid. 5. Lapi Lapisa san n ple pleks ksif ifor orm m lua luar r Merupakan lapisan aseluler dan merupakan tempat sinapsis sel fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal. 6. Lapi Lapisa san n nukl nukleu euss dala dalam m Merupakan tubuh sel bipolar, sel horizontal dan sel Muller, lapis ini mendapat metabolisme dari arteri retina sentral. 7. Lapi Lapisa san n plek pleksi sifo form rm dal dalam am Merupakan Merupakan lapisan aselular tempat sinaps sel bipolar, sel amakrin amakrin dengan dengan sel ganglion.
6
8. Lapi Lapisa san n sel sel gang gangli lion on Merupakan lapis badan sel dari pada neuron kedua. 9. Lapi Lapisa san n serab serabut ut sar saraf af Merupakan lapis akson sel ganglion menuju ke saraf optik. Di dalam lapisan ini terletak sebagian besar pembuluh darah retina. 10. Membran Membran limitan limitan interna interna Merupakan membran hialin antara retina dan badan kaca.
GAMBAR 3. LAPISAN RETINA7
Retina Retina menerim menerimaa darah darah dari dari dua sumber sumber yaitu yaitu koriok koriokapi apilari lariaa yang yang berada tepat diluar membran Bruch’s, yang memperdarahi sepertiga luar retina, termas termasuk uk lapisan lapisan pleksi pleksiform form luar luar dan lapisan lapisan inti inti luar, luar, fotore fotoresep septor tor,, dan lapisan lapisan pigmen retina, serta cabang-cabang dari arteria sentralis retina yang memperdarahi duapertiga sebelah dalam.4 Fungsi Fungsi retina retina pada pada dasarn dasarnya ya ialah ialah menerim menerimaa bayang bayangan an visual visual yang yang dikirim ke otak. Bagian sentral retina atau daerah makula mengandung lebih banyak sel fotore fotoresep septor tor kerucu kerucutt daripa daripada da bagian bagian perife periferr retina retina yang yang memilik memilikii banya banyak k sel batang. Fotoreseptor kerucut berfungsi untuk sensasi terang, bentuk serta warna. Fovea hanya mengandung fotoreseptor kerucut. Apabila daerah fovea atau daerah maku makula la meng mengala alami mi gang ganggu guan an,, maka maka visu visuss sentra sentrall dan dan tajam tajam peng pengli liha hatan tan akan akan terganggu. Fotoreseptor batang berfungsi untuk melihat dalam suasana gelap atau rmeng-remang. Apabila bagian perifer retina mengalami gangguan, maka penglihatan malam, adaptasi gelap dan penglihatan samping akan terganggu. 1
7
II.2 DEFINISI
Oklu Oklusi si vena vena retin retinaa sentr sentral al adala adalah h peny penyum umbat batan an vena vena retin retinaa yang yang mengak mengakibat ibatkan kan ganggu gangguan an perdar perdaraha ahan n didalam didalam bola bola mata. mata. Penyu Penyumba mbatan tan ini dapat dapat terjadi pada suatu cabang kecil ataupun pembuluh vena utama (vena retina sentral). 1,3,5 Klasifikasi OVRS : •
OVRS Non iskemik
•
OVRS iskemik
II.3 ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI PATOFISIOLOGI
Hipertensi Hipertensi merupakan merupakan faktor faktor resiko tertinggi terjadinya terjadinya oklusi oklusi vena retina sentral, yang kemudian disusul dengan penyakit-penyakit lain seperti glaukoma, Diabetes Melitus, kelainan darah, arteriosklerosis, papiledema, retinopati radiasi serta endoflebitis yang mengakibatkan trombosis. 3 Sebab-sebab terjadinya penyumbatan vena retina sentral adalah :
Akibat kompresi dari luar terhadap vena tersebut seperti yang terdapat pada proses arterioskerosis atau jaringan pada lamina kribrosa.3
Akibat penyakit pada pembuluh darah vena sendiri seperti Flebosklerosis atau Endoflebitis.3
Akibat hambatan aliran darah dalam pembuluh vena tersebut seperti yang terdap terdapat at pad kelain kelainan an viskos viskosita itass darah, darah, distera disterasia sia darah darah atau atau spasme spasme arteri arteri retina yang berhubungan.3
Akibat dari glaukoma sudut terbuka kronis.disebabkan karena terjadi obstruksi vena retina.3
OVRS tipe Non Iskemik
Merupakan tipe OVRS bentuk ringan yang terkadang mengacu pada keadaan parsial, perfusi atau retinopati vena statis. OVRS tipe non iskemik dicirikan dengan dilatasi ringan dari semua cabang vena retina sentral, dengan bercak yang menye menyerup rupai ai perdar perdaraha ahan n pada pada semua semua kuadra kuadran n retina retina.. Udem Udem makula makula dengan dengan tajam tajam penglihatan berkurang dan pembengkakan lensa optik yang ringan atau mungkin bisa tak ada. ada. Neovas Neovaskul kularis arisasi asi segmen segmen anteri anterior or jarang jarang terjadi terjadi pada pada tipe tipe OVRS OVRS Non iskemik.
8
Pada beberapa kasus ditemukan sel-sel vitreus yang lunak yang bisa mengindikasikan inflamasi kombinasi dan mekanisme oklusi. Gambar Gambararan aran Angiog Angiografi rafi deng dengan an
fluore fluoresen sen berupa berupa prolog prolog sirkulasi sirkulasi retina retina penu penuru runa nan n perm permeb ebeal ealita itass kapi kapile lerr dan dan
sedikit area yang non perfusi. 3 GAMBAR 4.OVRS NON ISKEMIK 5
OVRS tipe Iskemik
Merupak Merupakan an bentuk bentuk tipe tipe OVRS OVRS yang yang dikara dikarakte kterist ristikk ikkan an setidak setidaknya nya disep disepul uluh uh lapi lapisan san retin retina, a, sebag sebagaim aiman anaa yang ang diga digamb mbark arkan an oleh oleh Angi Angiog ograp raphy hy Fluore Fluoresen sensi si dari dari perfus perfusii kapiler kapiler retina retinall pada pada gambara gambaran n kutub kutub posteri posterior or dan juga juga dikenal sebagai Non perfusi complete atau haemoragic. OVRS
tipe
iskemik
biasanya
dihubungkan dengan perdarahan empat kuadran yang lebih banyak dan udem retina. Pada udem retina dan makula ditemukan bercak-bercak (eksudat) wol katun yang terdapat diantara bercak-bercak perdarahan.3
GAMBAR 5. OVRS tipe Iskemik 5
II.4 GEJALA KLINIS UMUM
Dengan Angiography Fluoresen dapat tentukan beberapa hal seperti :
Letak penyumbatan
Apakah penyumbatan bersifat total atau sebagian
Ada atau tidaknya neovaskuler Tajam penglihatan penglihatan sentral terganggu terganggu bila perdarahan mengenai daerah
makula makula lutea. lutea. Pender Penderita ita biasany biasanyaa mengelu mengeluh h adany adanyaa penuru penurunan nan tajam tajam pengli penglihat hatan an
9
sentral sentral ataupun ataupun perife periferr mendad mendadak ak yang yang dapat dapat membur memburuk uk sampai sampai hanya hanya tingga tinggall persepsi cahaya. Tidak terdapat rasa sakit dan mengenai satu mata.5
II.5 DIAGNOSIS
Diagnosis Diagnosis ditegakkan ditegakkan berdasarkan berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan pemeriksaan mata, serta pemeriksaan pemeriksaan penunjang. penunjang. Beberapa Beberapa pemeriksaan pemeriksaan yang dilakukan dilakukan untuk mengetahui keutuhan retina, diantaranya adalah : •
Oftalmoskopi direk dan indirek
•
Ketajaman penglihatan
•
Respon reflek pupil
•
Gangguan pengenalan warna
•
Pemeriksaan slit lamp
•
Tekanan intra okular (Tonometri)
•
USG mata
•
Angiography Fluoresensi
•
Elektroretinogram Pada pemeriksaan funduskopi pasien dengan oklusi vena sentral retina
akan terlihat vena yang berkelok-kelok, edema makula dan retina, perdarahan berupa titik terutama bila terdapat penyumbatan vena yang tidak sempurna. Pada keadaan berkurangnya
tajam
penglihatan
dapat
dipertimbangkan
untuk
melakukan
fotokoagulasi.3,5
II.6 PENATALAKSANAAN
Pengobatan terutama ditujukan kepada : •
Mencari penyebab dan mengobatinya
•
Pemberian antikoagulansia bila diketahui penyebabnya
•
Fotokoagulasi daerah retina yang mengalami hipoksia
•
Pemb Pember eria ian n
kort kortik ikos oste tero roid id
bila bila
peny penyum umbat batan an
diseb disebab abka kan n
oleh oleh
flebi flebiti tiss
(aspirin/dipyridamole)3,5 •
Pemberian obat anti glaukoma 3
•
Radial Optik Neurotomi5
•
Retinal endovaskular surgery (REVS)6
1
II.7 PENCEGAHAN •
Meng Mengon ontr trol ol tekan tekanan an dara darah h dan dan kole kolest stero eroll pada pada pasi pasien en hipe hipert rten ensi si dan dan arteriosklerosis3
•
Pemberian obat anti koagulan. 3
•
Sering kontrol pada dokter spesialis mata pada pasien resiko tinggi .3
II.8 PROGNOSIS
Prognosis baik bila : •
Edema Edema dan perdar perdaraha ahan n retina retina dapat dapat disera diserap p kembal kembalii sehingg sehinggaa terjadi terjadi
perbaikan visus3 Prognosis buruk bila : •
Terjadi edema retina dan makula serta perdarahan disekitar papil saraf
optik dan cotton wool spot. 3
1
BAB III PENUTUP III.1 Kesimpulan
Oklusi
vena
ret retina
adala alah
penyumbata atan
vena
reti etina
yang ang
mengakibatkan gangguan perdarahan didalam bola mata. Penyumbatan vena retina dapat terjadi terjadi pada suatu cabang cabang kecil ataupun ataupun pembuluh pembuluh vena utama utama (vena retina sentral), sehingga daerah yang terlibat memberi gejala sesuai dengan daerah yang diperdarahi diperdarahi.. Terdapat dua jenis oklusi oklusi vena retina sentral, sentral, tipe OVRS Non iskemik iskemik dan tipe OVRS iskemik. Faktor resiko dari OVRS adalah hipertensi, diabetes melitus, glauko glaukoma, ma, kelain kelainan an darah, darah, arterio arterio sklero sklerosis, sis, papile papiledem dema, a, retino retinopat patii radiasi radiasi,, dan penyakit pembuluh darah. Diagnosis Diagnosis ditegakkan ditegakkan berdasarkan gejala klinis klinis dan hasil pemerikssan mata, serta pemeriksaan penunjang. Penatalaksanaan oklusi vena sentral retina adalah dengan pemberian anti koagulansia bila diketahui penyebabnya, fotokuagulasi daerah retina yang mengalami hipoksia, pemberian kortikosteroid, pemberian antiglaukoma, Retinal endovaskular surgery (REVS), Radial Optik Neurotomi. 1,5,6 III.2 Saran
Tindakan preventif yang sebaiknya dilakukan adalah periksa kadar gula darah secara berkala (pada pasien diabetes melitus), mengatur pola makan dan gaya hidup sehat serta melakukan pemeriksaan mata minimal satu tahun sekali bagi mereka dengan faktor resiko yang memudahkan terjadinya oklusi vena sentral retina.
1
DAFTAR PUSTAKA
1. Sidarta Sidarta I. Ilmu Peny Penyakit akit Mata. FKUI. FKUI. Balai Balai Penerbit Penerbit FKUI. FKUI. Jakarta; Jakarta; 2003 2003 : 9 – 10, 193 – 195 2. Soha Sohan n Sing Singh h Hay Hayreh, reh, MD, MD, MS, MS, PhD, PhD, DSC, DSC, FRCS FRCS,, FRCO FRCOph phth th Prof Profes esor or Emeritus of Opthalmology Mata Vascular Klinik Departemen Ophthalmology dan
Ilmu
Visual
the
University
of
Iowa
,
Iowa
http://www.webeye.ophth.uiowa.edu/dept/CRVO/ diakses diakses tanggal tanggal 29 Oktober 2010 3. Basic Basic dan Clin Clinica icall Scien Science ce Cour Course se “Reti “Retina na and and Vitr Vitreu eus” s” Sect Sectio ion n 12. 12. The The Foundation
of
The
American can
Academy
of
Ophtamo amology.
dalam
www.emedicine.com diakses tanggal 29 Oktober 2010 4. www.doktermudaliar.wordpress.com diakses tanggal 29 Oktober 2010 5. Wu Lihteh, Lihteh, MD. Retinal Retinal Detachment, Detachment, What What You Should Should Know About About Branch Branch and Central Retinal Vein Occlusions. Hal 1-3. dalam www.emedicine.com www.emedicine.com.. Diakses tanggal 29 Oktober 2010. 6. Wu Li Liht hteh eh,, MD MD.. Re Reti tina nall De Deta tach chme ment nt,, Wh What at is Ce Cent ntra rall Re Reti tina nall Ve Vein in Occlusions.1-2 dalam www.emedicine.com. www.emedicine.com . Diakses tanggal 29 Oktober 2010. 7. Sim Simple ple Anatom Anatomy y of
Retina Ret ina.. Oktober Oktober 2003. 2003. dalam dalam www.webvision.com
diakses tanggal 29 Oktober 2010. 8. http://webvision.med.utah.edu/imageswv/draweye.jpeg diak diakse sess tang tangga gall 29 Oktober 2010.
1
1