OBAT MALARIA DAN MEKANISME KERJANYA
Penggolongan obat antimalaria dapat dibedakan menurut cara kerja obat pada siklus hidup plasmodium dan berdasarkan berdasarkan struktur kimia obat. 1. Penggo Penggolon longan gan obat obat malaria malaria berdas berdasark arkan an cara kerja kerja obat obat pada pada siklus siklus hidup hidup Plasmodium (Martindale, 2009) : a. bat anti malaria !ki"ontosida darah #ang men#erang Plasmodium #ang hidup di darah. $nti malaria jenis ini untuk pencegahan dan mengakhiri seran seranga gan n klin klinis. is. %ont %ontoh oh : &lor &lorok okui uin, n, &uin &uinin in,, &uin &uinid idin in,, Me'lo Me'loku kuin in,, alo'antrin alo'antrin,, !ul'onamida !ul'onamida,, etrasikl etrasiklin, in, $to*akuo $to*akuon n dan $rtemisini $rtemisinin n serta turunann#a. b. bat anti malaria !ki"ontosida jaringan #ang membunuh Plasmodia pada 'ase eksoeritrositik di hati, mencegah in*asi Plasmodia dalam sel darah. %ontoh : Primakuin, Proguanil, Pirimetamin. c. bat anti malaria +ametosida #ang membunuh stadium gametosit di darah. %ontoh : Primakuin d. bat anti malaria !porontosida. !porontosida. bat ini tidak berpengaruh berpengaruh langsung pada gameto gametosit sit dalam dalam tubuh tubuh manusi manusiaa tetapi tetapi mencega mencegah h sporog sporogoni oni pada pada tubuh tubuh n#amuk.
Perbedaan mekanisme aksi obat antimalaria ini sebagai dasar pengobatan malaria secara kombinasi. kombinasi. Pengobatan Pengobatan malaria secara kombinasi kombinasi bertujuan untuk meni mening ngka katk tkan an
e'ik e'ikasi asi
dan dan
memp memperl erlam amba batt
perk perkem emba bang ngan an
resis resisten tensi si
obat obat
(Martindale,2009).
1
2. Penggolongan obat anti malaria berdasarkan struktur kimia obat.
2
-. Penggolongan obat antimalaria berdasarkan tempat kerja obat anti malaria pada organel subseluler Plasmodium (osenthal, 200-). bat
antimalaria
memberikan
pengaruh
pada
organel
subseluler
Plasmodium dengan mengganggu proses atau metabolisme pada organel subseluler #ang berbeda. /eberapa mekanisme kerja dan target dari obat anti malaria adalah sebagai berikut ini (osenthal, 200-): a. bat golongan aminokuinolin (klorokuin, amodiakuin) dan kuinolin metanol (kuinin dan me'lokuin) berkonsentrasi dalam *acoula makanan #ang bersi'at asam. bat golongan ini sangat esensial dalam mengganggu proses pencernaan hemoglobin oleh parasit dengan jalan mengadakan interaksi dengan hematin atau menghambat pembentukan hemo"oin. arget baru obat golongan ini adalah menghambat en"im plasmepsin dan en"im 'alcipain #ang berperan dalam pemecahan globin menjadi asam amino. emo"oin dan asam amino diperlukan untuk pertumbuhan parasit sehingga jika pembentukan dihambat maka parasit akan mati. b. $ntibiotik seperti a"itromisin, doksisiklin, dan klindamisin bekerja di dalam organel plastid seperti kloroplas #ang disebut apikoplas. bat ini menghambat translasi protein sehingga progeni parasit #ang diberi obat mengalami kematian. c. $to*akuon dan sen#aa lain tertentu menghambat transport elektron dalam mitokondria dan melalui penghambatan oksidoreduktase sitokrom %. alam mitokondria anti'olat mengganggu biosintesis 'olat de no*o dalam sitosol. d. bat antimalaria !ul'adoksin P#rimetamin (!P) dan kombinasi baru &lorproguanilapson (3apdap) merupakan inhibitor kompetiti' #ang berperan dalam jalur 'olat. e. +enerasi obat dari $rtemisin menghasilkan radikal bebas #ang ber'ungsi untuk mengalkilasi membran parasit. Penggolongan obat antimalaria berdasarkan tempat kerja obat anti malaria pada organel subseluler Plasmodium diilustrasikan pada gambar di baah ini:
3
+ambar 4. Penggambaran mekanisme aksi sen#aa antimalaria pada intra eritrositic Plasmodium 'alciparum. +ambar ini merupakan ilustrasi dari tabel 2. (a*id et al, 200)
4
5
6
DOSIS OBAT MALARIA Malaria Falsiparum
7
Malaria Vivax / Malaria Ovale
8
!aat ini obat #ang sering digunakan program nasional adalah deri'at artemisinin dengan golongan aminokuinolin, #aitu : 1;
&ombinasi tetap (5i6ed ose %ombination 7 5%) #ang terdiri atas ih#droartemisinin dan Piperakuin (P). 1 (satu) tablet 5% mengandung 0 mg dih#droartemisinin dan -20 mg piperakuin. bat ini diberikan peroral selama tiga hari dengan range dosis tunggal harian sebagai berikut : ih#droartemisinin dosis 2 mg8kg// Piperakuin dosis 1-2 mg8kg//.
2;
$rtesunat ; $modiakuin &emasan artesunatamodiakuin #ang ada pada program pengendalian malaria dengan - blister, setiap blister terdiri dari tablet artesunat < 40 mg dan tablet amodiakuin 140 mg.
Dafar !usa"a
9
1;
a*id $.5, oshenthal, %ro't 3.!, /run eto dan =aka !olomon, 200, $ntimalarial rug isco*er#: >''icac# Model 5or %ompound screening, =ature re*ie drug isco*er# ?olume - hal.409
2;
Martindale, 2009. he %omplete rug e'erence, -th ed. . !eetman !%, (ed). Pharmaceutical Press, : 49 494
3;
osenthal P@., 200-. e*ie $ntimalarial drug disco*er#: old and ne approaches, he @ournal o' >6perimental /iolog# 20:-A-4 -A http:88jeb.biologist.org8cgi8reprint820 8218-A-4 diakses pada 21 $pril 2010
10