Nyamuk Nyamuk termasuk kelas Insecta, ordo Diptera, subordo Nematocera dan famili Culicidae. Famili Culicidae dibagi menjadi 3 tribus, yaitu: 1. Tribus Anophelini (Anopheles) 2. Tribus Culicini (Culex, Aedes, Mansonia) 3. Tribus Toxorhynchitini (Toxorhynchitis) Jumlah species yang telah diketahui kira-kira 2.400 spesies. 2.3.1 Morfologi Nyamuk Belding mendefinisikan nyamuk sebagai lalat berukuran kecil (4-13 mm) dan bertubuh rapuh. Terdiri atas bagian kepala, thoraks dan abdomen.
Gambar 2.5 Nyamuk Dewasa Sumber Bahan Kuliah Morfologi Nyamuk Untuk Identifikasidan Interpretasi Hasil Survey, disampaikan oleh Prof. Dr. Ridad Agoes, MPH, DAP&E Kepala
Mempunyai alat tusuk/belalai (proboscis) halus dan panjang yang
melebihi panjang kepala. Pada nyamuk betina proboscis dipakai sebagai alat untuk menghisap darah, sedangkan pada nyamuk jantan untuk mengisap bahan-bahan
cair seperti cairan tumbuh-tumbuhan, buah-buahan. Dikiri kanan proboscis terdapat palpus yang terdiri atas 5 ruas dan sepasang antena yang terdiri atas 15 ruas. Antena pada nyamuk jantan berambut lebat (plumosa) dan pada nyamuk betina jarang (pilosa).
Plumose Pilose
Gambar 2.6 Kepala Nyamuk Sumber Bahan Kuliah Morfologi Nyamuk Untuk Identifikasidan Interpretasi Hasil Survey, disampaikan oleh Prof. Dr. Ridad Agoes, MPH, DAP&E Toraks
Sebagian besar thorax yang tampak (mesonotum), diliputi bulu halus.
Gambar 2.7 Toraks Nyamuk Sumber Bahan Kuliah Morfologi Nyamuk Untuk Identifikasidan Interpretasi Hasil Survey, disampaikan oleh Prof. Dr. Ridad Agoes, MPH, DAP&E Abdomen
Abdomen berbentuk silinder dan terdiri atas 10 ruas. Dua ruas yang terakhir berubah menjadi alat kelamin.
Gambar 2.8 Abdomen Nyamuk Sumber Bahan Kuliah Morfologi Nyamuk Untuk Identifikasidan Interpretasi Hasil Survey, disampaikan oleh Prof. Dr. Ridad Agoes, MPH, DAP&E
2.3.2 Daur Hidup Nyamuk
Nyamuk mengalami metamorfosis sempurna, terdiri atas 4 stadium yaitu: telur, larva, pupa dan dewasa. Stadium telur, larva dan pupa hidup di dalam air, sedangkan stadium dewasa hidup beterbangan. Pada stadium larva terdiri atas 4 stadium (disebut instar I-IV). Nyamuk dewasa
betina
mengisap
darah
manusia
dan
binatang,
untuk
mendapatkan protein yang diperlukan untuk reproduksi telur. 2.3.3 Perilaku Nyamuk
Umur nyamuk tidak sama. Pada umumnya nyamuk betina hidup lebih lama daripada nyamuk jantan. Biasanya umur nyamuk kira-kira 2 minggu.
Hospes yang disukai nyamu juga berbeda-beda, ada yang mempunyai kebiasaan hanya mengisap darah manusia (antropofilik), ada pula yang hanya suka mengisap darah binatang (zoofilik), dan ada nyamuk yang lebih suka mengisap darah binatang jika dibanding dengan darah manusia (antropozoofilik)
Setelah megisap darah, nyamuk mencari tempat untuk istirahat, baik untuk istirahat selama waktu menunggu proses perkembangan telur, maupun istirahat sementara, yaitu pada nyamuk masih aktif mencari darah. Untuk tempat istirahat ada nyamuk yang memilih didalam rumah (indoor-resting) atau endofilik yaitu dinding rumah, ada pula yang diluar rumah (outdoor-resting) atau eksofilik yaitu tanaman, kandang binatang.
Aktivitas mengisap darah juga berlainan, pada waktu malam hari (night-bites) dan siang hari (day-biters)
Nyamuk betina memiliki jarak terbang lebih jauh daripada nyamuk jantan.Daya terbang berbeda-beda menurut species.
2.3.4 Nyamuk sebagai Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Vektor utama DBD adalah nyamuk rumah disebut Aedes aegypti, sedangkan vektor potensialnya yang lain adalah Aedes albopictus yang banyak ditemukan di semak-semak sekitar rumah.
Gambar 2.9 Nyamuk Aedes sp. Sumber Bahan Kuliah Morfologi Nyamuk Untuk Identifikasidan Interpretasi Hasil Survey, disampaikan oleh Prof. Dr. Ridad Agoes, MPH, DAP&E 2.3.5 Morfologi dan Daur Hidup Aedes aegypti
Aedes aegypti dewasa, berukuran lebih kecil jika dibanding dengan ukuran nyamuk rumah (Culex quinquefasciatus), mempunyai warna dasar yang hitam dengan bintik-bintik-bintik putih pada bagian-bagian badannya terutama pada kakinya. Ae.aegypti juga dikenal dari ciri morfologi yang spesifik yaitu mempunyai bentuk lira (lyre-form yang
putih pada punggungnya (mesonotumnya). Telur, mempunyai dinding yang bergaris-garis bagunan menyerupai gambaran kain kasa.
dan
membentuk
Jentik, mempunyai pelana yang terbuka dan gigi sisir yang berduri
lateral. Daur hidupnya mengalami metamorfosis sempurna. Nyamuk betina melekatkan telurnya diatas permukaan air dalam keadaan menempel pada dinding tempat perindukannya. Seekor nyamuk betina dapat meletakkan rata-rata sebanyak 100 butir telur tiap kali bertelur. Setelah
2
hari
telur
menjadi
jentik,
jentik
akan
mengalami
pengelupasan kulit sebanyak 4 kali sehingga menjadi pupa dan kemudian
dewasa.
Pertumbuhan
dari
telur
menjadi
dewasa
memerlukan waktu kira-kira 9 hari. Tempat perindukan utama adalah tempat-tempat berisi air bersih (jernih) yang berada didalam rumah atau berdekatan dengan rumah penduduk, biasanya tidak melebihi jarak 500 meter dari rumah. Proboscus
Gambar 2.10 Kepala Nyamuk Aedes sp. Sumber Bahan Kuliah Morfologi Nyamuk Untuk Identifikasidan Interpretasi Hasil Survey, disampaikan oleh Prof. Dr. Ridad Agoes, MPH, DAP&E
Gambar 2.11 Lyre pada Toraks Nyamuk Aedes sp. Sumber Bahan Kuliah Morfologi Nyamuk Untuk Identifikasidan Interpretasi Hasil Survey, disampaikan oleh Prof. Dr. Ridad Agoes, MPH, DAP&E
Gambar 2.12 Siklus Hidup Nyamuk Aedes sp. Sumber http://www.abclab.co.id.jpg.htm. 2.3.6 Perilaku Nyamuk Dewasa Betina Aedes aegypti
Nyamuk dewasa betina mengisap darah manusia pada siang hari yang dilakukan baik didalam rumah ataupun diluar rumah. Pengisapan darah dilakukan dari pagi sampai petang dengan dua puncak waktu yaitu setelah matahari terbit (jam 8.00-12.00) dan sebelum matahari terbenam (jam 15.00-17.00)
Umur
sedangkan di laboratorium mencapai 2 bulan. Jarak terbang mampu sejauh radius 2 meter,umumnya kurang lebih 40 meter.
nyamuk
dewasa
betina
dialam
bebas
kira-kira
10
hari,